Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lagu daerah atau musik daerah adalah lagu yang berasal dari suatu
daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan oleh rakyat di daerah
tersebut maupunoleh rakyat di daerah lain. Pada umumnya pencipta lagu
tersebut tidak diketahui atau lebih dikenal dengan sebutan no name.
Lagu daerah biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa
daerahnya masing-masing seperti misalnya bubui bulan dari Jawa Barat,
Pocung dari Jawa Tengah, atau rasa sayange dari Maluku. Lagu daerah
biasa dinyanyikan pada acara pesta rakyat, permainaan anak- anak,
hiburan rakyat dan lain sebagainya.
Beberapa ciri khas lagu daerah, antara lain :
1. Menceritakan keadaan lingkungan ataupun budaya masyarakat setempat,
dipengaruhi adat istiadat setempat.
2. Bersifat sederhana
3. Jarang diketahui pengarangnya
4. Mengandung nilai-nilai kehidupan, unsur kebersamaan, serta keserasian
dengan lingkungan hidup
5. Sulit dinyanyikan oleh seseorang dari daerah lain
6. Mengandung nilai kehidupan yang unik dan khas

B. Tujuan
Penyusunan Kliping Lagu Daerah ini bertujuan supaya siswa
mengenal macam-macam lagu daerah, asal lagu tersebut, dan makna dari
lagu tersebut.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Lagu Bungong Jeumpa


Lagu Bungong Jeumpa adalah lagu daerah yang berasal dari Provinsi
Aceh. Bungong Jeumpa dalam bahasa Indonesia berarti bunga cempaka.
Bunga yng berasal dari India ini menjadi kebanggaan masyarakat Aceh.
Bunga cempaka berbau wangi dan banyak ditanam dipekarangan rumah.
Lirik lagu Bungong Jeumpa adalah sebagai berikut :

2
Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah sebagai berikut :
Bunga cempaka, bunga cempaka terkenal di Aceh
Bunga indah sekali
Putih kuning bercampur merah
Mekar sekuntum indah rupawan
Dalam sinar bulan, dalam sinar bulan angin ayunkan
Gugur bersusun, bersusun, yang sudah layu
Harum baunya kalau dicium
Alangkah harum si bunga cempaka

B. Lagu Apuse
Apuse adalah sebuah lagu daerah yang berasal dari Provinsi Papua. Lagu
Apuse ini diciptakan oleh salah seorang asal Jayapura yang tidak diketahui
siapa nama jelasnya. Lagu ini memiliki irama yang indah dan sederhana
sehingga lagu ini sering dipelajari dalam pelajaran kesenian di tingkat
Sekolah Dasar (SD). Lagu Apuse ini menceritakan tentang seorang cucu
yang berpamitan kepada kakek dan neneknya. Cucu tersebut berpamitan
karena hendak pergi merantau yaitu ke Teluk Doreri di Manokwari. Memang
Teluk Doreri sempat menjadi pelabuhan penting dengan bukti banyaknya
kapal yang karam di dalamnya.

3
Lirik lagu Apuse adalah sebgai berikut :

Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah sebagai berikut :


Kakek/nenek aku akan pergi
Ke negeri seberang, Teluk Doreri
Pegang sapu tangan dan melambaikan tangan
Kakek/nenek aku akan pergi
Ke negeri seberang, Teluk Doreri
Pegang saputangan dan melambaikan tangan
Kasihan aku, selamat jalan cucuku
Kasihan aku, selamat jalan cucuku

C. Lagu Cublak-cublak suweng

Cublak-cublak Suweng adalah salah satu permainan disertai lagu


pengiring yang dinyanyikan. Lagu pengiring dalam permainan ini berjudul
sama dengan nama permainan itu sendiri yaitu cublak-cublak suweng.

4
Permainan tradisional cublak-cublak suweng biasa dimainkan oleh anak-
anak kecil di pedesaan dari Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan jawa Timur.

Dalam permainan ini diawali dengan hompimpa atau gambreng untuk


menentukan siapa yang kalah pertama kali. Setelah itu ia yang kalah akan
berperan menjadi Pak Empo, yang berbaring terlungkup ditengah dan anak-
anak yang lain akan duduk melinkari Pak Empo. Kemudian mereka yang
melingkari Pak Empo membuka telapak tangan menghadap ke atas dan
diletakkan di punggung Pak Empo. Lalu ada salah satu anak memegang
biji/ kerikil dan dipindah dari telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya
diiringi lagu Cublak-Cublek Suweng.

Adapun syair lagunya yaitu: "cublak-cublak suweng, suwenge ting gelenter,


mampu ketundung gudel, pak empo lirak-lirik, sapa ngguyu ndelikake, sir-sir
pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong".

Pada lirik lagu ”sapa ngguyu ndelikake” merupakan pertanda biji/kerikil


harus segera disembunyikan oleh anak yang menerimanya dalam
genggaman. Pada akhir lagu, semua anak menggenggam kedua tangan
masing-masing, berpura-pura menyembunyikan kerikil,  sambil menggerak-
gerakkan tangan. Pak Empo bangun dan menebak di tangan siapa biji/
kerikil disembunyikan. Bila tebakannya benar, anak yang menggenggam
biji/kerikil bergantian menjadi Pak Empo. Bila salah, Pak Empo kembali ke
posisi semula dan permainan diulang lagi.

5
D. Lagu Injit-injit semut

Injit-Injit Semut adalah sebuah lagu daerah yang berasal dari Provinsi
Jambi. Meskipun lebih dikenal sebagai lagu daerah, Injit-Injit Semut pun
dikenal baik sebagai lagu anak-anak. Dikenalnya lagu ini sebagai lagu anak-
anak terjadi karena lagu ini suka mengiringi permainan cubit-cubitan.
Permainan cubit-cubitan yang diiringi lagu ini adalah permainan mencubit
punggung tangan lawan hingga sakit sehingga lawan boleh membalas
cubitan tersebut.

Lirik lagu Injit-injit semut adalah sebagai berikut :

6
E. Lagu Tanduk Majeng

Tanduk Majeng atau Tondu Majang (bahasa Indonesia : "Nikmatnya


mencari ikan") adalah sebuah lagu daerah penduduk Madura yang
menceritakan kehidupan masyarakat Madura sebagai nelayan. Kehidupan
sebagai nelayan sangat keras karena harus menghadapi bahaya di laut
(atemmo bhabhaja), mempertaruhkan nyawa (bhandha nyaba), hidup
berbantal ombak dan berselimut angin (abhantal omba sapo angen), untuk
menghidupi keluarga.

Lirik lagu Tanduk Majeng adalah sebagai berikut :

Dalam bahasa Indonesia artinya adalah sebagai berikut :

Layar putih mulai kelihatan


Nelayan tentulah sudah pada pulang
Kalau dihitung dari lamanya perjalanan,
Tentu sangat banyak perolehannya

Duuh kalau dilihat kehidupan pencari ikan,

7
Berbantal ombak berselimut angin selamanya (sepanjang malam)

Olè... olang, perahunya berlayar,


Olè... olang, berlayar ke Madura

Nelayan banyak sekali hambatannya


Dapat dikatakan bekerja bermodalkan nyawanya

Olè... olang, perahunya berlayar,


Olè... olang, berlayar ke Madura

F. Lagu Anak Kambing Saya

Anak Kambing Saya adalah sebuah lagu daerah yang berasal dari
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Meskipun asalnya dari Nusa Tenggara
Timur, lagu ini dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Dikenalnya lagu ini
secara luas terjadi berkat iramanya yang menyenangkan yang menarik hati
para guru Taman Kanak-Kanak ataupun Sekolah Dasar untuk
mengajarkannya kepada murid-muridnya.

Lagu "Anak Kambing Saya" diartikan sebagai lagu yang girang. Namun,
menurut beberapa orang, lagu ini bermakna orang tua yang mencari
anaknya. Kegirangan dalam lagu ini mengartikan tentang kebersamaan dan
persahabatan anak dengan orang tuanya.

Lagu ini berbentuk bagaikan sebuah sesi tanya jawab. Hal ini saja
sudah terlihat pada baris kesatu dan kedua di mana baris kesatu berisi
kalimat pertanyaan, sedangkan barisan kedua berisi kalimat berita yang
menyambung seperti menjawab baris kesatu. Hal ini terjadi antara kalimat
ketiga dan kalimat keempat.

8
Lirik lagu Anak Kambing Saya, adalah sebagai berikut :

G. Lagu Ayam Den Lapeh

Lagu Minang, Sumatera Barat berjudul "Ayam Den Lapeh" salah satu
lagu daerah Minang yang terkenal. Lagu ini cukup riang didengarkan meski
bercerita tentang seseorang yang kehilangan sesuatu. Ayam den lapeh
dalam bahasa Indonesia berarti "ayam saya lepas".

Lagu ini diciptakan oleh Abdul Hamid. Lirik lagu ini berjenis pantun
dalam puisi lama. Lirik ini terdiri dari empat bait. Per bait berisi empat baris.
Di antara bait-bait itu ada baris tambahan, yaitu "ayam den lapeh" yang juga
merupakan judul lagu. Baris tambahan ini ada tiga buah. Dalam beberapa
baris menggunakan kata seru "ai" seperti kata "aduhai".

Lirik lagu "Ayam Den Lapeh" menceritakan tentang seseorang yang


kehilangan sesuatu yang disimbolkan dengan seekor ayam. Mengutip situs
Kebudayaan Indonesia, Direktorat Jenderal Kebudayaan RI, ayam dalam
tradisi Minang lama merupakan barang mewah. Hanya orang-orang tertentu
saja yang dapat memeliharanya. Pemilihan diksi ayam ini sedikit

9
menggelitik. Lebih-lebih ketika mendengar nada lagunya jauh dari kesan
muram atau mendayu-dayu.

Lirik lagu Ayam Den Lapeh, adalah sebagai berikut :

Arti dalam bahasa Indonesia, adalah sebagai berikut :

Luruslah jalan ke Payakumbuh


Berbelok jalan ke Kayu Jati
Dimana hati tidaklah resah
Ai, ai, ayamku lepas

10
Ayamku lepas

Mendaki jalan Pandai Sikek


Bersimpang jalan ke Biara
Dimana hati tidaklah kesal
Ai, ai, aku terkecoh
Ayamku lepas

yang dikejar tak dapat,


yang sudah ada berlepasan (peribahasa)
Terbanglah jauh ke rimba
Oh malang sekali

Pagaruyung Batu Sangkar


Tempat berjalan orang besar
duduk termenung sebentar
oohh terkenang lagi

Ayamku lepas

H. Lagu Ampar-ampar Pisang


Lagu Ampar Ampar Pisang diciptakan oleh Hamiedan AC. Beliau lahir
di Kandangan, Kalimantan Selatan pada tanggal 26 September 1940 dan
meninggal di Jakarta pada tanggal 10 Desember 1997. Lagu ini ini pada
awalnya dinyanyikan secara iseng saat masyarakat Kalimantan Selatan
membuat sebuah kue/makanan yang terbuat dari pisang. Makanan ini
bernama rimpi. Isi dari lagu Ampar Ampar Pisang menceritakan tentang
pisang yang dihampar dan dikerubuti binatang kecil-kecil yang bisa terbang
dan senang dengan aroma pisang. Lagu ini menggunakan bahasa Banjar.
Namun, seiring dengan penyebaran budaya, lagu ini menjadi lagu
permainan anak-anak di Kalimantan Selatan dan kini permainan ini tidak
hanya dilakukan oleh anak-anak di tempat asalnya. Permainan ini sudah
dimainkan oleh anak-anak di daerah lain di seluruh Indonesia.

11
Lirik lagu Ampar-ampar Pisang adalah sebagai berikut :

I. Lagu Jali-Jali

Jali-jali atau Si Jali-jali adalah lagu daerah Betawi dari Jakarta, Indonesia.
Lagu ini berasal dari kata buah Jali. Lagu jali-jali yang merupakan salah satu
khasanah musik dan lagu yang berasal dari Betawi ini, asal usulnya diyakini
lahir, dikembangkan oleh kaum Cina peranakan Jakarta melalui musik
tradisional mereka gambang kromong, yang kemudian menjadi musik khas
Betawi.

Melalui permainan biolanya lagu ini dipopulerkan oleh M. Sagi yang


merupakan pimpinan orkes kerontjong M. Sagi pada tahun 1942, karena

12
kental dengan budaya Betawi lagu jali-jali kemudian menjadi lagu rakyat
Betawi. Pada tahun yang sama, di bagian pembuka lagu ini dinyanyikan
secara bersahutan antara wanita dan pria

Seperti kebanyakan lagu yang berasal dari Betawi, lirik jali-jali merupakan
jalinan pantun yang dipadukan nada dan musik riang yang berfungsi untuk
penghibur hati yang sedang berduka atau sedih. Jadi pada setiap bait, baris
pertama dan kedua hanyalah sampiran sedangkan baris ketiga dan
keempat merupakan pesan yang ingin disampaikan.
Lirik lagu Jali-jali adalah sebagi berikut :

13
J. Lagu Hee Yamko Rambe Yamko

Lagu Hee Yamko Rambe Yamko berasal dari Papua, bernada cepat
dan ceria tetapi bermakna kesedihan. Lagu ini diciptakan sekitar tahun
1932, menceritakan tentang sebuah perang yang terjadi di Indonesia.
Bunga bangsa dalam lagu in berarti pahlawan yang berjuang dan rela
berkorban bahkan sampai mati untuk mempertahankan Indonesia dari
tangan para penjajah.

Lirik lagu Hee Yamko Rambe Yamko, adalah sebagai berikut :

Artinya dalam bahasa Indonesia adalah :

Hai jalan yang dicari sayang perjanjian


Hai jalan yang dicari sayang perjanjian
Sungguh pembunuhan di dalam negeri
Sungguh pembunuhan di dalam negeri -sebagai bunga bangsa

Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa - bunga bertaburan - di


taman pahlawan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa - bunga bertumbuh - di
taman pahlawan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertaburan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertumbuh

14
BAB III
KATA PENUTUP

Kliping lagu daerah ini telah disusun dan dilengkapi dengan asal lagu daerah,
lirik, makna dan pencipta lagu tersebut. Pembaca dapat menambah wawasan
dengan membaca kliping ini. Semoga pembaca mendapat manfaat dengan
membaca kliping ini

15

Anda mungkin juga menyukai