Anda di halaman 1dari 5

Bab I

Pendahuluan
1.Latar Belakang

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh merupakan Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mempunyai tugas melaksanakan
pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan serta Fasilitasi Pelestarian Cagar Budaya di
wilayah kerja Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Pada kesempatan ini tim pemantauan
melakukan Pelestarian Cagar Budaya di Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang Prov.
Sumatera Utara. Untuk Melakukan Pemantauan Kinerja Juru Pelihara dan Keterawatan Situs
serta Melakukan Koordinasi dengan instansi terkait dan menjaring informasi Objek Diduga
Cagar Budaya (ODCB). Koordinasi dengan instansi terkait di Kab. Langkat dan Deli Serdang
seperti Kabid Kebudayaan Dinas Kabupaten Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat II, Pegiat
Budaya, BKM (Badan Kemakmuran Masjid) dan Juru Pelihara Situs

Pemantauan Situs yang telah dilaksanakan oleh staf Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya
Aceh, salah satu kegiatan untuk mengetahui/mengamati perkembangan situs yang dipelihara
apakah benar-benar terawat sesuai dengan aturan yang ada. Selain situs cagar budaya, sasaran
Tim pemantauan mengacu kepada kinerja pegawai/honorer juru pelihara. Sampai sejauh mana
hasil yang dicapai oleh seorang juru pelihara dalam melaksanakan tugas, fungsi, wewenang
dan tanggung jawabnya menurut aturan yang berlaku bagi pekerjaan yang bersangkutan.
Kemudian apakah terdapat kerusakan yang ada pada situs tersebut.

Secara khusus, batasan dari program kegiatan Pemantauan situs sebagai bahan Evaluasi
Pelestarian Cagar Budaya ini dibatasi terhadap kondisi keterawatan objek Cagar Budaya,
sarana dan prasarana penunjang serta lingkungan sekitar Cagar Budaya secara umum. Selain
itu nantinya, tim pelaksana merekomendasikan bentuk pelestarian yang tepat dalam
penanganan permasalahan yang dihadapi. Untuk perencanaan yang meliputi teknis pelestarian,
RAB, gambar, dll akan dilaksanakan oleh Unit Kerja Pelindungan BPCB Aceh. Jadi tim
monitoring hanya memberi saran untuk kegiatan selanjutnya sesuai permasalahan yang ada.

Adapun permasalahan yang terdapat adalah seringkali situs kotor, sedangkan honor sudah
ditransfer. Untuk itu staf BPCB Aceh memantau perkembangan situs dan mengevaluasi kinerja
Juru Pelihara Situs. Disamping pemantauan situs yang dipelihara, tim juga survey ODCB situs
yang akan ditetapkan sebagai cagar budaya oleh dinas setempat. Tim juga diminta rekomendasi
kelayakan ODCB tersebut. Untuk mengatasi permasalahan diatas diperlukan koordinasi
dengan Dinas terkait seperti Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili Kabid.
Kebudayaan untuk sama sama memantau ke lapangan, mengontrol keterawatan situs. Untuk
pemantauan kali ini difokuskan pada situs cagar budaya yang ada di Kab. Langkat dan Deli
Serdang.

2. Ruang Lingkup:
3. Lokasi Kegiatan : Kab. Langkat dan Kab. Deli Serdang
4. Waktu Pelaksanaan : Tanggal 22 sd 26 Agustus 2022
5. Tujuan Kegiatan : survey situs ODCB yang ada di Kab. Langkat dan Kab. Deli Serdang,
Pemantauan Kinerja Juru Pelihara dan koordinasi dengan instansi terkait.

Bab II Pelaksanaan kegiatan


1. Survei Situs ODCB di Kab. Deli Serdang
Metode pelaksanaan survei adalah berkoordinasi dengan instansi terkait, Kabid.
Kebudayaan, juru pelihara, Pegiat Budaya dan survei (observasi langsung ke lokasi situs/cagar
budaya yang direkomendasikan oleh Kabid. kebudayaan).

Masjid Raya Sultan Basyaruddin, bangunan ODCB di Kab. Deli Serdang

2. Pemantauan di Kabupaten Langkat

Pemantauan kerusakan situs dan kinerja juru pelihara pada Situs Komp. Masjid Azizi,
Di Kabupaten Langkat. Komplek Situs ini dipelihara oleh BPCB Provinsi Aceh dan
menempatkan juru pelihara yang bernama Hermanto dan As Ari. Sebelum ke situs untuk
pemantauan terlebih dahulu koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.
Langkat. Untuk situs komplek masjid Azizi tim juga berkoordinasi dengan BKM Masjid
(Badan Kemakmuran Masjid) untuk berdiskusi mengenai pembagian kinerja juru pelihara yang
honor dibayarkan oleh BPCB Aceh dan BKM. Untuk memaksimalkan kebersihan seluruh
komplek masjid, pembersihan yang dibebankan kepada juru pelihara BPCB Aceh bagian
halaman luar Masjid dan halaman utama masjid karena dua orang yang bertugas. yaitu bapak
Hermanto dan As Ari. Petugas dari BKM pada bagian dalam masjid dan pemakaman sultan
yang berada di sisi masjid.

Foto: 1
Koordinasi dengan BKM Langkat
Dok. BPCB Aceh 2022

Anda mungkin juga menyukai