Anda di halaman 1dari 1

ROBINSON CRUSOE (1997)

Film Robinson Crusoe yang dirilis pada tahun 1997 ini bergenre drama, adventure, romance
dan juga survival. Film ini menceritakan tentang kisah cinta dan persahabatan yang luar biasa. Dalam
film tersebut dikisahkan seorang pria terpandang bernama Robinson Crusoe yang mempunyai latar
belakang Marinir dan Tentara AD Britania Raya. Awalnya Robinson Crusoe berkelahi dengan
sahabatnya yang bernama Patrick untuk memperebutkan wanita mereka cintai, wanita tersebut bernama
Mary. Dalam pertarungannya, Crusoe tidak sengaja membunuh sahabatnya Patrick, yang menyebabkan
keluarga Patrick ingin membalas dendam dan membunuh Crusoe.
Crusoe meninggalkan Britania Raya menggunakan kapal dagang, hingga suatu hari terjadilah
badai laut yang menyebabkan kapal yang membawa Crusoe terdampar di sebuah pulau. Crusoe tidak
menemukan seorangpun yang selamat kecuali dirinya dan seekor anjing. Crusoe hanya berharap akan
datang kapal yang melintas dan menyelamatkanya dari pulau tersebut. Namun, ketika kapal yang
diharapkannya melintas, Crusoe terlambat mengejar kapal tersebut. Pada akhirnya, Crusoe terpaksa
harus tinggal di pulau tersebut.
Pada suatu hari, Crusoe mendengar keributan dari sebuah goa. Tak disangka, ada sebuah suku
dengan kulit hitam yang ingin mengorbankan seseorang. Crusoe berhasil menyelamatkan orang tersebut
dan membawanya pergi. Crusoe memberinya nama Friday, Crusoe berhasil menjadikan Friday sebagai
satu-satunya teman dalam pulau asing itu. Bahasa menjadi suatu penghalang dalam interaksi mereka
berdua. Namun, Crusoe berhasil mengajarkan Bahasa Inggris kepada Friday, yang lambat laun mulai
ia mengerti. Selain bahasa, agama dan kepercayaan juga menjadi penghalang bagi mereka. Suatu saat,
Crusoe mengajarkan kepada Friday mengenai Tuhan dan Agama, namun Friday menolak hingga
membuatnya marah. Tetapi, Crusoe kemudian meminta maaf kepada Friday, mengingat Friday adalah
satu-satunya teman yang ia miliki di pulau tersebut.
Pada suatu hari, Crusoe berencana untuk membuat perahu yang bisa membawanya pergi dari
pulau tersebut demi menghindari serangan dari suku yang Crusoe dan Friday serang di goa pada saat
itu. Namun, suatu hari datanglah angin topan yang menyebabkan perahu yang mereka buat hilang
karena badai dan hanyut. Disisi lain, Friday tidak bisa membwa Crusoe ke tempat dia berasal karena
orang-orang menyangka bahwa Friday telah mati dan mereka selalu menuduh orang kulit putih
menjadikan mereka sebagai budak.
Pada akhirnya, Crusoe dan Friday harus melawan suku yang mereka serang di dalam goa waktu
itu, dengan memanfaatkan persenjataan yang ada. Dalam pertempuran itu, Crusoe akhirnya tertembak
oleh panah. Friday membawa Crusoe ke tempat ia tinggal, seperti yang telah mereka duga orang-orang
menyangka Crusoe akan menjadikan mereka sebagai budak. Crusoe terpaksa harus melawan dan
membunuh Friday agar ia bisa pergi dari mereka, jika tidak orang-orang tersebut akan membunuh
Crusoe dan Friday. Pada akhirnya, Friday tertembak oleh orang kulit putih. Kemudian orang-orang kulit
putih tersebut membawa Crusoe kembali bertemu dengan Mary.
Film Robinson Crusoe (1997) ini sangatlah menarik. Dalam film tersebut, kita bisa menemukan
hubungan dan interaksi antar individu yaitu Crusoe dan Friday. Yang sebelumnya hanyalah orang asing,
pada akhirnya mereka bisa berteman dan saling memahami. Dalam film ini, kita dapat menemukan
beberapa objek yang dapat dilihat dari sudut pandang antropologi.
Dalam objek material, kita dapat melihat adanya kehidupan sosial, gejala, dan proses hubungan
antar individu yang mempengaruhi kesatuan daripada individu. Hubungan antara Crusoe dan Friday
yang saling bahu membahu untuk tetap hidup dalam pulau terpencil itu merupakan objek formal
antropologi. Selain itu juga ditemukan objek budaya, dimana Crusoe berusaha mengajarkan bahasa
Inggris kepada Friday agar mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Kemudian dalam objek agama,
Crusoe sempat mengajarkan agama kepada Friday yang akhirnya ditolak oleh Friday dan tetap
berpegang teguh kepada kepercayaannnya. Selain itu, ruang lingkup kajian antropologi juga dapat kita
lihat mengenai persoalan sejarah, dimana Friday sempat menganggap bahwa Crusoe sama seperti
orang-orang kulit putih lainnya yang menjadikannya budak. Banyak sekali hal-hal yang dapat kita lihat
dan temukan dari film tersebut yang berhubungan dengan teori antropologi.

Anda mungkin juga menyukai