Anda di halaman 1dari 8

Analisis Feminisme

Film Mad Max: Fury Road


Karya George Miller

Disusun oleh
Gradynata
00000018781

Tugas Mata Kuliah: Moving Image Theory


Universitas Multimedia Nusantara
Tangerang, Banten
Tahun 2016
1. Teori Analisis

a. Feminisme

Sejarah Singkat
Feminisme adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut
emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
Feminisme sebagai filsafat dan gerakan berkaitan dengan Era
Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley
Montagu dan Marquis de Condorcet.
Setelah Revolusi Amerika pada tahun 1776 dan Revolusi Prancis
pada 1792, berkembang pemikiran bahwa posisi perempuan
kurang beruntung daripada laki-laki dalam realitas sosialnya. Ketika
itu, perempuan, baik dari kalangan atas, menengah ataupun
bawah, tidak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan,
berpolotik, hak milik dan pekerjaan sekali pun.
Oleh Karena itulah, kedudukan perempuan tidaklah sama
dengan laki-laki di hadapan hukum. Pada tahun 1785, perkumpulan
masyarakat ilmiah untuk perempuan pertama kali didirikan di
Middelburg, sebuah kota di sisi selatan Belanda.
Definisi
Dalam buku Encyclopedia of Feminism, yang ditulis Lisa Tuttle
pada tahun 1986, feminisme dalam bahasa Inggrisnya feminism,
yang berasal dari bahasa Latin femina (woman), secara harfiah
artinya having the qualities of females. Istilah ini awalnya
digunakan merujuk pada teori tentang persamaan seksual dan
gerakan hak-hak asasi perempuan, menggantikan womanism pada
tahun 1980-an. Adalah Alice Rossi yang menelusuri penggunaan
pertama kali istilah ini tertulis, yaitu dalam buku The Athenaeum,
pada 27 April 19895.1

2. Bahan Analisis

Mad Max: Fury Road (2015)

Sutradara : George Miller

Produser : Doug Mitchell

Pemain : Tom Hardy

: Charlize Theron

: Nicholas Hoult
: Hugh Keays-Byrne

Musik : Junkie XL

Rumah Produksi : Village Roadshow Pictures

: Kennedy Miller Mitchell

: RatPac-Dune Entertainment

Genre : Action, Adventure, Sci-Fi

Sinopsis

Berlatar di Australia yang sudah hancur akibat sebuah nuklir,


seorang komandan bernama Furiosa memberontak melawan
penguasa tirani untuk menemukan kampung halamannya. Aksi
ini dibantu oleh sekelompok tahanan wanita, seorang pemuja
psikopat, dan seorang drifter yang bernama Max.

Awards

6 Oscars

Costume Design, Film Editing, Makeup and Hairstyling,


Production Design, Sound Editing, Sound Mixing

6 AACTA Award, Australia 2016

4 BAFTA Awards 2016

200 Piala lainnya & 193 Nominasi

3. Analisis
4. Lampiran I Cerita Lengkap
Max Rockatansky (Tom Hardy) menjelaskan melalui narasi
voice-over bahwa mantan seorang polisi dan anak jalanan, ia
sedang menjelajah Australia setelah masa Kiamat yang telah
membunuh istri, anak, dan teman-teman yang ia sayangi. Selagi
ia berdiri ditengah gurun pasir, seekor kadal berkepala dua
berjalan mendekati Max, ia sempat menginjak kadal tersebut
sebelum akhirnya ia makan. Lalu ia mengendarai mobilnya dan
dikejar oleh sekelompok pemulung yang bernama War Boys,
manusia-manusia ini berkulit pucat dan ditutupi oleh luka akibat
radiasi. Mereka mengejar Max melewati gurun dan
menyebabkan ia tertabrak sebelum akhirnya ditangkap.
War Boys menculik Max ke tempat persembunyian mereka di
kota Citadel, sebuah gua di atas bebatuan. Mereka
menggundulkan rambut Max. Men-tatto punggungnya dengan
tulisan bahwa ia adalah pendonor darah universal (Bergolongan
darah O resus -) karena mereka berniat menggunakan Max
sebagai kantong darah. Mereka menutupi setengah bagian
mukanya dengan sebuah topeng jeruji. Max hampir saja di cap
dengan sebuah logo berbentuk tengkorak, namun ia berhasil
kabur dan meninggalkan War Boys. Pengejaran melewati gua
pun terjadi dan menunjukkan bahwa Citadel sangat luas dan
memiliki cadangan air yg cukup. Selama berlari, Max sering
melihat jasad orang yang meninggal sebelum akhrinya ia
berhasil keluar ke permukaan dengan cara melompat keluar dan
meraih tali, tapi ia akhirnya berayun kembali ke arah War Boys
dan kembali di tangkap.

Dalam kota Citadel, ada sekelompok manusia yang berhasil


bertahan dari radiasi yang dipimpin oleh ketua War Boys,
Immortan Joe (Hugh Keays-Byrne, bermain sebagai Toecutter
di film Mad Max sebelumnya). Joe menggunakan masker udara
yang membantunya untuk bernafas (ia memiliki penyakit paru-
paru akibat radiasi). Joe menyambut para masyarakatnya di
bawah Citadel dan memberikan sedikit dari cadangan air yang ia
punya, membuat masyarakat dibawah menjadi gila dan saling
membunuh satu dengan yang lain. Joe memberikan peringatan
kepada warga Citadel untuk tidak ketergantungan kepada air
sehingga mereka tidak menjadi gila ketika tidak ada air. Lalu Joe
mengirim komandannya Imperator Furiosa (Charlize Theron)
untuk mengambil bensin di Gas Town, menggunakan mobil War
Rig didampingi oleh beberapa War Boys. Furiosa mengenakan
jirah besi di tangan kirinya.

Dalam perjalanan, Furiosa berpindah haluan dari jalan menuju


Gas Town (terlihat dari War Boys yang berjalan ke timur namun
Furiosa berjalan ke utara). Joe diberitahukan atas kejadian ini
dan berlari ke penjara dimana ia menahan lima istri (muda dan
dipilih untuk memberikan keturunan). Mereka semua hilang, dan
ada tulisan di atas dinding penjara yang berkata Our children
will not be warlords dan Who killed the world?. Seorang
wanita tua berkata kepada Joe bahwa ia tidak boleh memiliki hak
atas seorang manusia. Furiosa berhasil membawa kabur kelima
istrinya dari Joe, hal ini membuatnya mengeluarkan War Boys
pergi dan mengejarnya. Semua War Boys sangat bersemangat
untuk mengejar, namun satu War Boys yang sedang sakit, Nux
(Nicholas Hoult) membutuhkan sebuah kantong darah Yang
membuat Max pergi dalam pengejaran, dengan cara di rantai
dan diberikan pipa transfusi untuk memberikan darah. Para War
Boys percaya bahwa Immortan Joe bisa membawa mereka
menuju Valhalla[1], sehingga Nux rela untuk mati demi Joe

Para War Boys mengejar War Rig milik Furiosa, yang akhirnya
dikejar oleh kelompok gurun yang lain, The Buzzards. Nux
mengikat Max di depan mobilnya seperti kepala sebuah kapal
dan dengan semangat mengejar Furiosa bersama dengan yang
lain. Mereka mencoba berkendara di samping truk, namun
Furiosa menabrak mereka hingga terbalik. Nux mencoba untuk
dekat dengan truk selagi Max mencoba untuk kabur. Furiosa
berkendara menuju badai pasir. Nux mengikutinya dari
belakang, walau mereka sedang menuju mata dari badai pasir
tersebut. Beberapa War Boys meninggal akibat badai ini,
sedangkan Nux dan Max berputar tanpa arah dan menyebabkan
mobilnya rusak.

Max terbangun dengan kondisi masih dirantai dengan Nux


(pingsan) dan masih mengenakan topeng besinya. Dia
mengambil sebuah senapan jenis shotgun dan mencoba
menembak tangan Nux, namun pelurunya sudah rusak karena
pasir. Dia berjalan disekitar truk dan melihat lima orang wanita
cantik Angharad, Toast the Knowing, Capable, Cheedo the
Fragile, dan Dag sedang membersihkan diri mereka dengan
selang air dan melepas atribut di pinggang mereka. Angharad
sedang membawa anak Joe yang sudah berumur 9 bulan, dan
Dag juga sedang membawa bayi Joe. Max mengarahkan
senapannya ke para wanita dan meminta selang yang mereka
gunakan. Lalu ia minum dan menyuruh mereka untuk
menggunakan gunting besar untuk membebaskannya dari
rantai. Dag mencoba namun tidak berhasil. Furiosa melihat dari
kejauhan bahwa Joe sudah mengumpulkan bantuan dari kota
lain yang menyuplai bensin dan amunisi ke Citadel. Pasukan
bantuan ini dipimpin oleh People Eater dan Bullet Farmer. Max
bertengkar dengan Furiosa sembari ingin melepas rantai dari
tangannya. Nux terbangun dan membantu Max melawan
Furiosa, yang di bantu oleh para wanita. Nux berhasil memotong
rantai dan Max mencoba untuk membawa truknya sendiri.
Namun tidak berhasil, karena Furiosa sudah memasang alat
pengaman sehingga hanya ia yang bisa membawa truk tersebut.
Max membiarkannya naik kembali ke truk namun dia tidak ingin
membawa wanita-wanita yang lain. Furiosa tetap memaksa
karena ia ingin mengirimkan mereka ke Green Place. Ketika
Furiosa menjelaskan sikap Joe kepada para wanita. Max
melunak dan membiarkan mereka naik ke truk, Nux pun berhasil
menyusup kedalam perjalanan.

Furiosa mengendarai truknya menuju sebuah kaki gunung


dimana ia berjanji dengan bandit: mereka akan menutup jalan
dibelakang Furiosa untuk menahan orang-orang yang
mengejarnya dengan bayaran 3000 galon bensin, yang sedang
ia bawa di truk. Dia mengajarkan Max untuk mengendarai
truknya, lalu menanyakan namanya. Max menolak untuk
memberitahukan namanya, sehingga ia berkata Ketika aku
berteriak bodoh, cepat pergi dari sini Mereka melihat Joe dan
kawanannya sudah semakin dekat. Furiosa keluar dan berteriak
bahwa ia sudah membawakan 3000 galon sesuai perjanjian dan
dia melepaskan galon minyak tersebut. Salah satu bandit
mengeluh karena Furiosa hanya bilang akan dikejar oleh
beberapa orang, namun sekarang ada tiga kumpulan besar.
Furiosa bersembunyi di antara truk dan bandit, berteriak Bodoh!
Dan berhasil mengindari tembahan dan kembali ke dalam truk.
Walaupun dia tidak penah melepas barang bawaan dalam
truknya (3000 galon minyak), para bandit tetap melakukan
tugasnya sesuai perjanjian.

Immortan Joe,

Immortan Joe, in his large-wheeled, extremely off-road vehicle, is able


to climb over the rockfall. Another chase ensues through the desert.
(During this part of the chase, Max removes his mask using a metal file
Furiosa gave him.) The War Boys keep trying to overtake the rig while
Joe is catching up. He attempts to shoot at the rig until Angharad steps
out as a human shield, and Joe cannot do a thing without hurting his
potential son. Nux attempts to help Joe, who sprays chrome paint on
Nux's mouth with the promise of bringing him to the gates of Valhalla if
Nux succeeds. Almost immediately, Nux loses his gun in front of Joe,
who continues driving with disappointment. Angharad tries climbing
back to the front of the rig, but she falls off and is run over by Joe's car.
The women tell Max to turn back, but when he tells Furiosa that
Angharad went under the wheels, Furiosa says they must keep going.
The others cry for Angharad.

Nux slips back into the rig with the promise of helping the women
evade Joe. He lies on the floor, distraught that he has failed Joe yet
again and has lost his chance of joining his personal army. Capable
consoles him. At the front, Furiosa tells Max of the Green Place and how
she was taken from it as a child.

As they continue driving through the night, the rig gets stuck in a big
mud hole. The Bullet Farmer is not far behind them. Max shoots at him
but misses, and then Furiosa gets a clean shot, taking out the Bullet
Farmer's lights and blinding him.

Meanwhile, Joe's lieutenant the Organic Mechanic (Angus Sampson)


takes Angharad's body, as she is near death, and he cuts the baby out
of her stomach. The baby is dead too, but he tells Joe that it was a boy.
Joe tells his adult son Rictus (Nathan Jones) that he had a brother.
Rictus screams proudly. The women continue trying to get the rig out of
the mud while Max goes out to face the Bullet Farmer himself. He
returns with the Bullet Farmer's blood on his face, along with a nice
supply of guns and ammo.

In the morning, the rig comes up to a tower where a naked woman, the
Valkyrie (Megan Gale), is screaming for help. Max thinks it's a trap, but
Furiosa steps out and tells the Valkyrie her mother's name and her
affiliation with this clan. The Valkyrie climbs down the tower and puts
on a robe. More older women, the Vuvalini, emerge. The eldest, Keeper
of the Seeds (Melissa Jaffer), recognizes Furiosa. Furiosa tells them that
she is taking the women from the Citadel to the Green Place, but
Keeper of the Seeds informs her that the muddy swamp they passed
through was the Green Place, and has long since become
uninhabitable. Furiosa walks into the sand and falls on her knees,
screaming in despair. The Vuvalini agree to help the women from the
Citadel ride across the salt flats (the dried up ocean) in search of a
home. Max, still haunted by the images of his wife and child, decides to
help the women go back to the Citadel since Joe's greenery and water
supply are currently unguarded. They also plan to trap Joe and his army
in the canyons.

The whole group rides back in the direction of the Citadel. Joe sees
them with his telescope, knowing full-well what their plan is. He
gathers his army and gives chase. The Vuvalini help fight back. The
Valkyrie shoots at the War Boys while defending one of her own until
she is run over. Max and Furiosa kill some of the War Boys, while Max
gets Joe to kill the People Eater by using him as a human shield. Keeper
of the Seeds is also killed when one of the War Boys cuts her neck.
Toast is captured by Joe and held hostage. Furiosa is stabbed on Joe's
vehicle and gets weaker as Joe and Rictus gain momentum. Toast
distracts Joe long enough to give Furiosa an opportunity to hook Joe's
mask onto the wheels of his car. She growls, "Remember me?" to him
as the wheels rip the mask and Joe's face off, killing him. The rig then
heads toward the canyon, with Rictus still trying to kill the group. The
women get off safely while Nux says goodbye to Capable and swerves
against the canyon, sacrificing himself to kill Rictus and collapse the
overpass to put an end to Joe's army.

On the way back to the Citadel, Furiosa's lungs nearly collapse. Max
punctures a hole in her side to give her air. She starts to lose
consciousness, and Max gives her a transfusion of his own blood. He
tells her his name as she closes her eyes.

The group arrives at the Citadel. Max presents the people with Joe's
mouthless corpse, making everyone cheer. They rip Joe's corpse apart
and feed off him. The water supply is brought out, giving the people as
much water as they need. Furiosa rises and apparently becomes the
new leader. She and Max acknowledge each other with respect once
more before he slips away into the crowd to continue down his own
path.

Anda mungkin juga menyukai