Anda di halaman 1dari 3

Nama : Brama Ho Samueli Waruwu

NIM : 802018173

Tugas Antropologi Budaya : Review Film Robinson 1997

SINOPSIS

Film Robinson Crusoe menceritakan sebuah kisah, dimana latar belakang cerita ini adalah
Marinir dan Tentara AD Britania Raya. Dalam pertarungan dengan sahabatnya yang bernama
Patrick untuk memperebutkan wanita yang mereka cintai sejak zaman ia masih kecil yaitu
Mary, Crusoe secara tidak sengaja membunuh lawan duelnya Patrick. Tidak lama kemudian,
datanglah Saudara kandung Patrick serta ajudannya yang memiliki keinginan untuk
membunuh Crusoe. Namun usaha mereka dihalangi oleh Pengawal Crusoe. Akhirnya Crusoe
dapat melarikan diri dan bertemu Mary dan memintanya untuk meluluhkan hati keluarga
Patrick, sementara Crusoe akan meninggalkannya selama satu tahun. Tujuan Crusoe untuk
meninggalkan Inggris juga karena untuk berlindung dari ancaman keluarga Patrick yang akan
memburunya demi melampiaskan balas dendam atas kematian Patrick.

Crusoe meninggalkan Britania Raya dengan menggunakan Kapal Dagang, hingga pada suatu
hari dimana terjadi Badai di laut yang menyebabkan Kapal yang membawa Crusoe ke
pengasingan karam disuatu pantai di Papua New Guinea terdampar. Pada hari pertama dia
terdampar di pulau tersebut, Crusoe mencari awak kapal yang ia rasa mungkin masih hidup.
Namun setelah mencari, dia tidak menemukan satupun yang hidup sehingga dia hanya
mengubur mayat-mayat tersebut. Di hari berikutnya dia menemukan Kapal yang
membawanya dan berharap mendapat makanan, peralatan dan mesin untuk senjata. Crusoe
pun menemukan Anjing milik kapten kapal yang bernama Skipper. Pada saat itu Crusoe
hanya berharap bahwa Kapal akan datang untuk melintasi pulau itu dan akhirnya ada kapal
yang melintas namun Cruose terlambat untuk mengejar Kapal tersebut. Pada akhirnya Crusoe
membuat tempat tinggal sendiri di pulau tersebut.

Suatu hari dia mendengar keributan dari gua yang disana terdapat manusia yang dikorbankan.
Disana dia menyelamatkan seseorang yang akhirnya menjadi temannya di Pulau tersebut.
Bahasa menjadi suatu penghalang mereka dalam berkomunikasi sehingga pada awalnya
Crusoe menyebut dia sebagai ‘Master’ dan ‘Friday’ sebagai orang yang ia selamatkan. Lama
berjaan, Crusoe mengajarkan bahasa Inggris kepada Friday dan setelah enam bulan lamanya,
Friday dapat mengerti dasar-dasar berbahasa Inggris. Pada suatu saat, Crusoe mengajarkan
Friday mengenai Tuhan dan Agama Kristen namun Friday menolaknya dan membuat dia
marah sehingga mereka bermusuhan. Karena Crusoe tidak mempunyai teman di pulau
tersebut, dia mencoba meminta maaf kepada Friday.
Pada suatu hari Crusoe berencana untuk membuat perahu untuk keluar dari pulau tersebut
demi menghindari serangan dari suku yang Cruose dan Friday serang sewaktu di gua. Friday
tidak bisa membawanya ketempat dia berasal karena orang-orang disana menyangka bahwa
Friday telah mati dan dia juga tidak mau dibawa ke Eropa karena menuduh orang kulit putih
menggunakannya sebagai budak. Crusoe yang ingin keluar dari pulau itu, dia membuat kapal
namun suatu hari datang angina topan yang membuat perahu yang dibuatnya hilang karena
badai dan akhirnya hanyut.

Pada akhirnya mereka berdua harus melawan Suku yang mereka serang dengan
memanfaatkan persenjataan yang ada. Pada pertempuran itu Cruose akhirnya tertembak oleh
panah. Friday membawa Cruose ke kampung halamannya, namun orang – orang disana
menyangka Cruose akan menjadikan mereka budak. Pada akhirnya Crusoe harus melawan
Friday dan membunuhnya agar dia bisa pergi atau jika tidak mereka akan membunuh Crusoe
dan Friday. Friday tertembak oleh orang kulit putih dan membuat Crusoe sedih karena Friday
merupakan temannya. Orang-orang kulit putih tersebut membawa Crusoe kembali ke
Skotlandia dan berjumpa lagi dengan Mary.

KESIMPULAN :

1. Dalam Film Robinson tersebut, kita menemukan hubungan antar individu yaitu
Crusoe dan Friday. Pada akhirnya mereka menjadi teman setelah sebelumnya mereka
belum memahami satu sama lain karena perbedaan budaya dan bahasa. Dalam hal
tersebut, Crusoe mempunyai kepentingan yaitu agar dia dapat bertahan hidup di
tempat yang Crusoe sendiri belum mengenal lebih jauh, oleh karena itu Crusoe
membutuhkan seorang teman yang dapat membantunya bertahan hidup dan untuk
keluar dari pulau tersebut.

2. Didalam film Robinson Crusoe, kita dapat menganalisa objek-objek antropologi


seperti objek material, objek formal, objek budaya dan objek agama.

3. Dalam objek material disini kita dapat melihat adanya kehidupan social, gejala-gejala
dan proses hubungan antara manusia yang mempengaruhi kesatuan manusia itu
sendiri.

4. Dalam objek formal, antropologi lebih ditekankan kepada manusia sebagai makhluk
sosial. Dengan demikian objek formal antropoogi adalah hubungan antara Crusoe dan
Friday serta adanya proses yang timbul dari hubungan tersebut seperti adanya bahu
membahu untuk bisa tetap hidup di pulau terpencil dan pada saat melawan suku yang
menyerang mereka berdua.

5. Objek Budaya merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hubungan satu dengan
yang lain yaitu budaya yang dibawa oleh Crusoe saat dia berusaha mengajarkan
bahasa inggris kepada Friday agar mereka dapat berinteraksi satu sama lain agar
tujuan mereka sebagai makhluk social dapat tercapai.
Pengaruh dari objek agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial
masyarakat seperti pada saat Crusoe mengajarkan Christianity kepada Friday. Namun,
Friday menolak dan tetap berpegang teguh kepada kepercayaannya dan akhirnya juga
sempat terjadinya konflik yang menggangu hubungan pertemanan mereka. Itu
merupakan hal-hal ataupun dampak yang mempengaruhi hubungan manusia.

6. Selain itu, ruang lingkup kajian antropoogi juga dapat kita lihat mengenai persoalan
sejarah, dimana Friday menganggap bahwa Crusoe adalah sama seperti orang-orang
kulit putih terdahulu dimana pada umumnya yang datang ke tempat mereka hanya
bertujuan untuk mencari orang yang akan dijadikan budak.

7. Lau pada awal kisah, status sosial adalah hal yang penting untuk menjalin hubungan.
Sama halnya seperti di beberapa daerah adanya perbedaan status sosial (kasta)
menjadi hal yang paling penting. Keluarga Robinson Crusoe yang Status sosialnya
lebih rendah dari Keluarga Mary menjadi penghalang untuk mereka bersama sehingga
akhirnya Mary di tunangkan dengan Patrick yang status sosialnya sebanding.

8. Di perlihatkan juga demi menjaga kewarasannya, Crusoe rela bertoleransi agama


demi dapat terus berteman dengan Friday. Karena pada dasarnya manusia tidak
mampu hidup sendirian. Manusia haruslah melakukan interaksi sosial kepada
sesamanya.

Anda mungkin juga menyukai