Anda di halaman 1dari 1

Setelah portugis berhasil menemukan kepulauan Maluku, perdagangan rempah-rempah semakin

meluas. Dalam waktu singkat Lisabon berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di
eropa barat. Inggrispun mengambil keuntungan besar dalam perdagangan rempah-rempah karena
inggris mendapatkan rempah-rempah secara bebas dan murah di lisabon. Inggris pun menjual
remph-rempah di eropa barat hingga ke eropa utara. Tetapi akibat inggrs terlibat konflik dengan
portugis sebagai bagian dari perang 80 tahun maka inggris mulai mengalami kesulitan untuk
memperoleh rempah-rempah dari portugis. Hal ini membuat inggris berusaha untuk mencari sendiri
rempah-rempah langsung dari sumbernya.

Pada saat perang terjadi banyak masyarakat Inggris tidak ingin terlibat dalam perang namun justru
melakukan pelayaran dan penjelajahan guna menemukan tempat atau daerah penghasil rempah-
rempah. Para pedagang dan pelaut inggris pun masuk ke India pada tahun 1600, dan memperkuat
kedudukannya di India. Pada 31 Desember 1600, Inggrispun membentuk kongsi dagang yang diberi
nama EIC (East India Company). Selanjutnya Inggris mulai melakukan ekpedisi ke Nusantara.

Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish dengan
mengikuti jalur yang dilalui oleh Magellan. Pada tahun 1579, Francis Drake berlayar ke Indonesia.
Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari ternate ke Inggris lewat samudera Hindia.
Perjalanan berikutnya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.
Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong ratu Elisabeth I meningkatkan pelayaran
internasionalnya. Hal ini dilakukan guna menggalakan ekspor wol menyaingi perdagangan spanyol
dan mencari rempah-rempah. Ratu Elisabeth I kemudian memberi hak istimewa kepada EIC (East
India Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia.

Atas perintah ratu Elisabeth I, pada tahun 1591, EIC mengirim sebuah ekspedisi yang terdiri dari tiga
buah kapal bertolak dari Plymouth dipimpin oleh George Raymond dan James Lancaster tujuannya
adalah ke India Timur melalui tanjung Harapan. Penjelajahan ini tidak begitu berhasil . hanya satu
kapal yang berhasil melakukan pelayaran. Sedangkan kapal yang dipimpin oleh George Raymond
tenggelam dan satu kapal lainnya terpaksa harus kembali ke Inggris.

Lancaster kemudian melanjutkan pelayaran sampai ke selat Malaka dan pulau Pinang, tetapi beliau
ditawan kapalnya oleh perampok yang berasal dari Perancis. Hingga pada akhirnya tahun 1604, EIC
berhasil mendirikan kantor-kantor dagangnya. Adapun letak kantor EIC tersebut berada di Aceh,
Ambon, Jayakarta, Banjar, Makassar dan Jepara. Sebagai tindak lanjut untuk berpartisipasi langsung
dalam perdagangan di Indonesia, Inggris mengirimkan perwakilannya di EIC di Calcuta, Gubernur
Jenderal Lord, untuk merebut semua daerah di Indonesia yang dikuasai oleh Belanda. Hal tersebut
dikarenakan di Indonesia, Belanda telah menguasai daerah-daerah penghasil rempah-rempah. Oleh
Karena hal tersebut,dengan menaklukan Belanda dianggap mempermudah jalan bagi Inggris untuk
menguasai Indonesia dan memperoleh rempah-rempah.

Anda mungkin juga menyukai