Anda di halaman 1dari 2

Bangsa inggris

Bangsa Inggris adalah suatu bangsa dan kelompok etnik asli Inggris dan menuturkan bahasa
Inggris. Penduduk tunggal terbesar bangsa Inggris tinggal di Inggris, salah satu negara bagian Britania
Raya.Penduduk asli Inggris terdiri atas dua kelompok, yaitu bangsa Kelt (Skotlandia, Irlandia, dan
Wales) dan bangsa Jerman (Anglo, Saxon, Jute, Denmark, dan Norman).

Tujuan Bangsa Inggris ke Indonesia

sebagaimana bangsa-bangsa Eropa lainnya, didorong kondisi semakin sulitnya mendapatkan


rempah-rempah. Padahal, rempah-rempah merupakan salah satu kebutuhan vital di Eropa,
terutama sebagai bahan pengawet makanan saat musim dingin tiba. Setelah jatuhnya Konstatinopel
(Istanbul) ke tangan Kesultanan Turki Usmani pada era Sultan Mehmed II, para pedagang Eropa
harus mencari jalan lain demi mendapatkan rempah-rempah.

Konstatinopel merupakan pusat perdagangan yang menyambungkan pedagang Eropa dengan


Asia, termasuk buat urusan pembelian rempah-rempah. Setelah menguasai kota itu, Turki Usmani
melarang para pedagang dari Eropa melewati Konstatinopel sehingga mereka kesulitan mengakses
suplai barang dari Asia. Akibatnya, harga rempah-rempah di Eropa melambung tinggi.

Penjelajahan Bangsa Inggris ke Indonesia:


Rute & Tempat Tujuan

Para pedagang Inggris kemudian mencari jalan keluar dengan mencari daerah utama
penghasil rempah-rempah di dunia timur. Dikutip dari buku Sejarah Indonesia oleh Ardiman dan
Amurwani Dwi Lestariningsih (2014:21), dalam pelayaran ke dunia Timur untuk mencari rempah-
rempah, pelaut Inggris pertama kali sampai ke India pada tahun 1498 dengan mengikuti rombongan
Portugis yang dipimpin oleh Vasco da Gama.

Inggris kemudian berupaya memperkuat kedudukannya di India dengan membentuk kongsi


dagang bernama East India Company (EIC) pada tahun 1600. Kemudian, merujuk buku Sejarah
Indonesia oleh Kemendikbud (2020:13), pada tahun 1602, Pemerintah Inggris mengirim utusannya
ke Banten guna menjalin hubungan bilateral. Rombongan Inggris yang sampai ke Banten di tahun
1602 dipimpin oleh Sir James Lancaster.

Sultan Banten kemudian memberi izin kepada Inggris untuk mendirikan sebuah kantor dagang
di daerah Banten. Selain itu, Inggris juga berhasil mendirikan beberapa kantor dagang di daerah
lainnya seperti Ambon, Makasar, Jepara, dan Jayakarta pada tahun 1604. Merujuk catatan Mhd. Nur
dalam Bandar Sibolga di Pantai Barat Sumatera pada Abad ke-19 Sampai Pertengahan Abad ke-20
(2015:168-169), penjelajahan Bangsa Inggris ke nusantara (Hindia Timur) yang paling awal dilakukan
salah satunya oleh rombongan yang berada di bawah komando Francis Drake.

Pada Juli 1579, rombongan Drake berlayar menuju ke barat. Setelah 68 hari perjalanan
mereka berhasil melintasi Samudera Pasifik dan menemukan sejumlah gugus pulau kecil. Dari sana,
menukil keterangan di laman Britannica, Drake melanjutkan perjalanan ke Filipina. Drake akhirnya
dapat menemukan Maluku, mendapatkan izin dari sultan setempat, dan berhasil membawa pulang
rempah-rempah. Dia kembali berlayar menuju Inggris lewat Tanjung Harapan (Afrika Selatan).
Keberhasilan Drake menemukan Maluku dan membeli rempah-rempah dari sana membuat
Inggris mulai menaruh perhatian terhadap perdagangan di Asia Tenggara dan Asia Timur. Kembali
mengutip catatan Mhd. Nur, pelaut Inggris yang lain, Ralph Fitch mengambil jalur ke timur untuk
menuju ke nusantara. Fitch menjadi orang Inggris yang pertama yang sampai di Ormuz (teluk Persia)
pada tahun 1583.

Ia kemudian melanjutkan pelayaran menuju Hugli di delta Sungai Gangga, India. Selanjutnya,
Fitch berlayar ke Birma dan berhasil sampai ke bandar Malaka pada tahun 1588. Selama tiga tahun,
Fitch mencermati situasi perdagangan dan pelayaran di Nusantara. Pada tahun 1591, Ralph Fitch
kembali berlayar ke Inggris dengan membawa banyak informasi yang menginspirasi para pedagang
di negerinya.

Kemunduran armada Spanyol pada abad 16 memberi peluang besar pelayaran Bangsa Inggris
ke Asia Tenggara. Maka itu, Inggris mengirim ekspedisi di bawah pimpinan Thomas Cavendish.
Dalam perjalanannya, Cavendish berhasil mendarat di Maluku. Saat kembali ke barat, Cavendish
mampir ke Pulau Jawa. Selain itu, masih merujuk penjelasan Mhd. Nur, pelayaran rombongan Sir
James Lancaster berhasil menjangkau Pulau Sumatera bagian utara Aceh dan Pulau Penang pada
tahun 1591. Lancaster mendatangi Aceh pada tahun 1602 untuk membeli lada dan rempah lainnya.
Pada tahun yang sama, ia juga berhasil sampai ke Banten

Anda mungkin juga menyukai