Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MODEL MODEL VERTIKULTUR

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum


Dosen pengampu: Dra. Uswatun Hasanah, M.Si

Disusun Oleh: Kelompok 7

Imel Simanungkalit (4223111070)

Jesiska Anjelin Siagian (4222311001)

Nazlah Indri Agistia Lubis (4223311047)

Stevania Sri Debbye Br Simbolon (4223111078)

Vico Putra Sidauruk (4223111075)

KELAS: PSPM F 2022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
BAB I
PENDAHULUAN

Pada zaman yang sudah semakin modern ini, kepadatan penduduk sudah semakin
meningkat sehingga menyebabkan lokasi pemukiman juga semakin meluas. Hal inipun
mengakibatkan kurangnya lahan yang dapat digunakan untuk budidaya pertanian. Ketersediaan
lahan pertanian, terutama didaerah urban serta kebutuhan akan pangan yang mendesak memang
mendorong masyarakat untuk menyikapinya dengan bertanam di sekitar rumah dengan
menggunakan teknik vertikultur.
Kata “Vertikultur” berasal dari Bahasa Inggris yaitu Verti dan Culture. Vertikal artinya
tegak lurus atau menurun, dan Culture memiliki arti pemeliharaan, sehingga vertikultur dapat
diartikan sebagai teknik pemeliharaan atau pengertian budidaya tanaman dengan pola vertikal
(tegak lurus). Secara awam pengertian vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang
dilaksanakan secara vertikal atau bertingkat pada skala indoor maupun outdoor. Umumnya
vertikultur dilakukan menggunakan bangunan atau model wadah tertentu untuk penanaman,
tergantung kondisi tempat dan keinginan setiap orang.
Teknik vertikutur menggunakan model dan jenis tanaman yang ditanam menyesuaikan
dengan kondisi setempat. Tujuan vertikultur adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara
optimal. Sistem bertanam secara vertikultur sekilas memang terlihat rumit, tetapi sebenarnya
sangat mudah dilakukan. Tingkat kesulitan bertanam secara vertikultur, tergantung kepada model
dan sistem tambahan yang dipergunakan. Dalam model sederhana, struktur dasar yang digunakan
mudah diikuti dan bahan pembuatannya mudah ditemukan, sehingga dapat diterapkan di rumah-
rumah.
Teknik vertikultur memiliki beberapa model yaitu, vertiminiaponik, walkaponik, wall
gardenik, digantung, dan disusun secara horizontal.
BAB II
PEMBAHASAN

a. Vertiminaponik
Vertiminaponik yang merupakan kombinasi antara system budidaya sayuran secara
vertical berbasis pot talang plastik dengan aquaponik (budidaya ikan) atau dengan kata lain
integrasi antara budidaya sayuran dengan ternak ikan. Media tanam yang digunakan adalah batu
zeolit dan arang sekam dan sebagainya
Pada vertiminaponik, air dialirkan pada media tanam dengan vertikultur kemudian masuk
kekolam ikan dibawah instalasi vertikultur. Dengan teknik ini tanaman sayuran mendapat nutrisi
dari nitrogen yang berasal dari kotoran ikan yang tersangkut pada media tanam, sedangkan ikan
mendapatkan air bersih kembali setelah air diputar melalui instalasi vertikultur.

Pada gambar diatas, air dialirkan ke talang dan kembali kedalam bak air sebagai tempat
budidaya ikan.

b. Walkaponik
Walkaponik yang merupakan system budidaya sayuran yang juga diintegrasikan dengan
ternak ikan. Prinsip dari walkaponik sama dengan vertiminaponik, yang membedakan adalah
system budidaya sayuran yang menggunakan pot-pot dan disusun sedemikian rupa membentuk
taman vertical, sehingga disebut walkaponik yang berasal dari kata wall gardening dan aquaponik.
Media tanam yang digunakan adalah batu zeolite, kompos, atau arang sekam.
c. Wall Gardening
Model Wall gardening yang merupakan sistem budidaya tanaman memanfaatkan tembok
atau dinding yang kosong. Beberapa model wall gardening meliputi: (1). Wall gardening model
terpal : bahan yang digunakan adalah terpal yang dibentuk seperti tempat sepatu. Media tanam
yang digunakan adalah campuran tanah, sekam dan kompos/pupuk kandang; (2). Wall gardening
model paralon : bahan yang digunakan adalah paralon atau bambu yang dilubangi sebagai tempat
tumbuhnya tanaman. Media tanamnya adalah campuran tanah, sekam dan kompos/pupuk
kandang; (3) Wall gardening model pot plant : bahan yang digunakan adalah pot dengan rangka
besi atau balok sebagai penyangganya. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah,
seam, dan kompos/pupuk kandang; (4). Wall gardening model partisi/modul: bahan yang
digunakan adalah agro pro dan besi sebagai penyangganya. Media tanam yang digunakan adalah
cocopeat dan pupuk kandang/kompos.

d. Digantung
Model ini lebih sering digunakan karena dianggap lebih praktis dan mudah. Wadah yang
digunakan harus ringan seperti botol bekas, pot, kaleng plastik, seng bekas, dan karung plastik.
Wadah tersebut dibuat lubang yang berguna sebagai lubang tanam di bagian samping, diatur dan
disusun dengan rapi sehingga tidak mengganggu pertumbuhan antartanaman. Gantung wadah
secara rapi agar terlihat indah. Selain itu, pilihlah tempat yang terkena sinar matahari pagi agar
tanaman bisa tumbuh dengan optimal karena mendapatkan sinar matahari pagi.
e. Vertikultur Horizontal
Vertikultur horizontal adalah vertikultur yang disusun secara bertingkat seperti rak atau
tangga. Wadah penanaman yang digunakan dapat berupa batang pisang, rak yang dikombinasikan
dengan karung bekas, kaleng bekas dan lain lain.
BAB III
PENUTUP

Kesismpulan
Vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilaksanakan secara vertikal atau
bertingkat pada skala indoor maupun outdoor. Umumnya vertikultur dilakukan menggunakan
bangunan atau model wadah tertentu untuk penanaman, tergantung kondisi tempat dan keinginan
setiap orang. Tujuan vertikultur adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal.
Sistem bertanam secara vertikultur sekilas memang terlihat rumit, tetapi sebenarnya sangat mudah
dilakukan.
Tingkat kesulitan bertanam secara vertikultur, tergantung kepada model dan sistem
tambahan yang dipergunakan. Dalam model sederhana, struktur dasar yang digunakan mudah
diikuti dan bahan pembuatannya mudah ditemukan, sehingga dapat diterapkan di rumah-rumah.
Teknik vertikultur memiliki beberapa model yaitu, vertiminiaponik, walkaponik, wall gardenik,
digantung, dan disusun secara horizontal.
DAFTAR PUSTAKA

Djuwendah, E., Karyani, T., Saidah, Z., & Hasbiansyah, O. (2021). Pelatihan budidaya sayuran
secara vertikultur di pekarangan guna ketahanan pangan rumah tangga. Dinamisia:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 349-355.
Pertanianku.com. (2020, 21 April). 5 Model Vertikultur yang Bisa Anda Buat. Diakses pada 16
April 2023, dari https://www.pertanianku.com/5-model-vertikultur-yang-bisa-anda-buat/
Urun Rembug. (2020). Mengenal Apa Itu Vertikultur. Diakses pada 16 April 2023, dari Mengenal
Apa Itu Vertikultur - KAGAMA

Anda mungkin juga menyukai