Anda di halaman 1dari 19

KURVA IRISAN KERUCUT - 1

FEVI RAHMAWATI SUWANTO, M.PD.


Apakah yang dimaksud
irisan kerucut?

Perpotongan atau irisan antara bidang lengkung


kerucut lingkaran tegak dengan bidang datar
Lingk
aran

Para
bola IRISAN
Elips KERUCUT
Hipe
rbol
a
Irisan Kerucut

Bentuk kurva irisan kerucut tergantung pada kedudukan bidang datar terhadap sumbu kerucut lingkaran
tegak. Misalkan setengah sudut puncak kerucut adalah 𝛼 dan sudut antara bidang datar (bertindak sebagai

bidang pengiris) dengan sumbu kerucut adalah 𝛽.

1. Jika 𝛽 = 90° atau bidang datar tegak lurus pada sumbu kerucut, maka kurva irisan kerucut berbentuk
lingkaran
2. Jika 𝛼 = 𝛽, maka kurva irisan kerucut berbentuk parabola
3. Jika 𝛼 < 𝛽, maka kurva irisan kerucut berbentuk elips
4. Jika 𝛼 > 𝛽, maka kurva irisan kerucut berbentuk hiperbola

Fevi Rahmawati Suwanto ●


Kurva Irisan Kerucut

Sumber:https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.varsitytutors.com%2Fassets%2Fvt-hotmath-legacy%2Fhotmath_help%2Ftopics%2Fconic-sections-and-standard-forms-of-equations%2Fconic-sections-and-standard-forms-of-equations-
image007.gif&tbnid=_DkpBRIj5aEjvM&vet=1&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.varsitytutors.com%2Fhotmath%2Fhotmath_help%2Ftopics%2Fconic-sections-and-standard-forms-of-equations&docid=sm75B1Unphm5VM&w=300&h=350&source=sh%2Fx%2Fim%2Fm5%2F1

Fevi Rahmawati Suwanto ●


Komponen pada Kurva Irisan Kerucut

▪Titik api (fokus)


▪Garis arah (direktris)
▪Nilai perbandingan tetap
(eksentrisitas dilambangkan 𝑒)

Fevi Rahmawati Suwanto ●


Komponen pada Kurva Irisan Kerucut

Misalkan 𝑙 adalah garis tertentu (direktris), titik 𝐹 adalah titik tertentu (fokus) yang tidak terletak pada garis
𝑙. Himpunan dari titik 𝑃 yang memiliki perbandingan jarak 𝑃𝐹 dari fokus ke jarak 𝑃𝐿 dari garis adalah
suatu konstanta positif 𝑒 (eksentrisitas), yaitu himpunan dari titik 𝑃 yang memenuhi:

𝑃𝐹 = 𝑒 𝑃𝐿

Nilai eksentrisitas 𝑒 menentukan macam dari kurva irisan kerucut.

Jika 0 < 𝑒 < 1, maka irisan kerucut disebut elips

Jika 𝑒 = 1, maka irisan kerucut disebut parabola

Jika 𝑒 > 1, maka irisan kerucut disebut hiperbola

Fevi Rahmawati Suwanto ●


Bentuk Kurva Irisan Kerucut dan Eksentrisitasnya

Fevi Rahmawati Suwanto ●


Lingkaran

▪Lingkaran merupakan salah satu irisan kerucut dimana tempat kedudukan titik-titik yang sama berjarak
sama terhadap sebuah titik tertentu.
▪Persamaan lingkaran:
1. Pusat 𝑂 (0,0) dan berjari-jari 𝑟
𝑥 2 + 𝑦2 = 𝑟2
Dalam notasi pembentuk himpunan dapat dinyatakan dengan 𝐿 ≡ 𝑥, 𝑦 |𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2
2. Pusat 𝐴 (𝑎, 𝑏) dan berjari-jari 𝑟
𝑥−𝑎 2 + 𝑦−𝑏 2 = 𝑟2
2 2
Dalam notasi pembentuk himpunan dapat dinyatakan dengan 𝐿 ≡ 𝑥, 𝑦 | 𝑥 − 𝑎 + 𝑦−𝑏 = 𝑟2
3. Bentuk umum persamaan lingkaran

𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0 dimana 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 bilangan real atau


𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑦 2 + 𝐵𝑥 + 𝐶𝑦 + 𝐷 = 0 dimana 𝐴, 𝐵, 𝐶, dan 𝐷 bilangan real dan 𝐴 ≠ 0
Fevi Rahmawati Suwanto ●
Lingkaran

Lingkaran pada Pusat 𝑂 (0,0) dan 𝐴 (𝑎, 𝑏)


Fevi Rahmawati Suwanto ●
Menentukan Pusat dan Jari-Jari dari Bentuk Umum Persamaan Umum Lingkaran

Misalkan persamaan lingkaran 𝐿 ≡ 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0, maka dengan cara kuadrat sempurna diperoleh:


𝐿 ≡ 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
𝐿 ≡ 𝑥 2 + 𝐴𝑥 + 𝑦 2 + 𝐵𝑦 = −𝐶
𝐴2 𝐵2 𝐴2 𝐵2
𝐿≡ 𝑥2 + 𝐴𝑥 + 4
+ 𝑦2 + 𝐵𝑦 + 4
= −𝐶 + 4
+ 4

𝐴2 𝐵2 𝐴2 𝐵2
𝐿≡ 𝑥2 + 𝐴𝑥 + + 𝑦2 + 𝐵𝑦 + = + −𝐶
4 4 4 4

𝐴 2 𝐵 2 𝐴2 𝐵2
𝐿≡ 𝑥+ 2
+ 𝑦+ 2
= 4
+ 4 −𝐶
𝐴 𝐵
Persamaan ini ekuivalen dengan bentuk umum persamaan lingkaran, sehingga pusat lingkaran = − , − dan
2 2
𝐴2 𝐵2 𝐴2 𝐵2
jari-jari lingkaran 𝑟 = 2
+ 2
−𝐶 dimana 2 + 2
−𝐶 ≥0

Fevi Rahmawati Suwanto ●


Kedudukan Titik terhadap Lingkaran

Kedudukan Pusat 𝑂 (0,0) Pusat 𝐴 𝑎, 𝑏 dan berjari- Bentuk umum persamaan


titik 𝑀 ℎ, 𝑘 dan berjari-jari 𝑟 jari 𝑟

Di dalam ℎ2 + 𝑘 2 < 𝑟 2 ℎ−𝑎 2 + 𝑘−𝑏 2 < 𝑟2 ℎ2 + 𝑘 2 + 𝐴ℎ + 𝐵𝑘 + 𝐶 < 0


Pada ℎ2 + 𝑘 2 = 𝑟 2 ℎ−𝑎 2
+ 𝑘−𝑏 2
= 𝑟2 ℎ2 + 𝑘 2 + 𝐴ℎ + 𝐵𝑘 + 𝐶 = 0
Di luar ℎ2 + 𝑘 2 > 𝑟 2 ℎ−𝑎 2
+ 𝑘−𝑏 2
> 𝑟2 ℎ2 + 𝑘 2 + 𝐴ℎ + 𝐵𝑘 + 𝐶 > 0

Besaran nilai ℎ2 + 𝑘 2 + 𝐴ℎ + 𝐵𝑘 + 𝐶 seringkali disebut kuasa titik 𝑀 ℎ, 𝑘 terhadap lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 +


𝐵𝑦 + 𝐶 = 0 dan dilambangkan dengan 𝐾. Maka 𝐾 = ℎ2 + 𝑘 2 + 𝐴ℎ + 𝐵𝑘 + 𝐶 dan dapat dituliskan:
Titik 𝑀 ℎ, 𝑘 terletak di dalam lingkaran: 𝐾 < 0
Titik 𝑀 ℎ, 𝑘 terletak pada lingkaran: 𝐾 = 0
Titik 𝑀 ℎ, 𝑘 terletak di luar lingkaran: 𝐾 > 0
Fevi Rahmawati Suwanto ●
Kedudukan Titik terhadap Lingkaran

Kedudukan Titik pada Lingkaran


dengan Pusat 𝑂 (0,0)

Kedudukan Titik pada Lingkaran


dengan Pusat 𝐴 𝑎, 𝑏

Fevi Rahmawati Suwanto ●


Kedudukan Garis terhadap Lingkaran

Kedudukan suatu garis terhadap lingkaran dapat diperhatikan pula berdasarkan nilai diskriminannya sebagai
berikut.
𝐷 > 0, garis memotong lingkaran di dua titik berlainan
𝐷 = 0, garis menyinggung lingkaran di suatu titik
𝐷 < 0, garis tidak memotong dan tidak menyinggung lingkaran

Fevi Rahmawati Suwanto ●


Garis Singgung Lingkaran

Garis singgung pada


lingkaran yang berpusat di
𝑂 0,0 dan 𝐴 𝑎, 𝑏
Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Persamaan Garis Singgung Lingkaran


Lingkaran
Melalui 𝑷 𝒙𝟏 , 𝒚𝟏 Gradien 𝑚
Pusat 𝑂 0,0 𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 = 𝑟 2 𝑦 = 𝑚𝑥 ± 𝑟 𝑚2 + 1
Pusat 𝐴 𝑎, 𝑏 𝑥 − 𝑎 𝑥1 − 𝑎 + 𝑦 − 𝑏 𝑦1 − 𝑏 = 𝑟 2 𝑦−𝑏 =𝑚 𝑥−𝑎 ±𝑟 1 + 𝑚2
Bentuk umum 1 1
𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 + 𝐴 𝑥 + 𝑥1 + 𝐵 𝑦 + 𝑦1 + 𝐶 = 0
2 2

Fevi Rahmawati Suwanto ●


Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Suatu titik yang berada di luar lingkaran juga dapat ditarik dua garis
melalui titik tersebut dan menyinggung lingkaran
Misalkan titik 𝑃 𝑥1 , 𝑦1 terletak pada lingkaran 𝐿, persamaan-persamaan
garis singgung tersebut dapat diperoleh melalui langkah-langkah berikut.
1. Misalkan gradien singgung adalah 𝑚, maka persamaan garis singgung
menjadi 𝑦 − 𝑦1 = 𝑚 𝑥 − 𝑥1 atau 𝑦 = 𝑚𝑥 − 𝑚𝑥1 +𝑦1
2. Substitusikan 𝑦 yang diperoleh pada langkah sebelumnya ke
persamaan lingkaran sehingga diperoleh persamaan kuadrat gabungan
dalam 𝑥. Kemudian hitunglah nilai diskriminannya.
3. Karena garis menyinggung lingkaran, maka 𝐷 = 0. Dari syarat 𝐷 = 0,
akan diperoleh nilai-nilai 𝑚. Selanjutnya nilai 𝑚 disubstitusikan ke
persamaan 𝑦 = 𝑚𝑥 − 𝑚𝑥1 + 𝑦1 , sehingga diperoleh persamaan-
persamaan garis singgung lingkaran.
Fevi Rahmawati Suwanto ●
SUMBER:
Fuller, Gordon. 1973. Analitic Geometry.Ed. 4th. Addison-Weley Publishing Company.
Hasratuddin.2022. Geometri Analitik. Yogyakarta: Bintang Semesta Media.
Sakur, Muswir, & Sehatta, S. 2006. Geometri Analitik Bidang. Pekanbaru: Cendikia Insani
Pekanbaru.
Varberg, D., Purcell. E., & Rigdon, S. 2006. Calculus 9th edition. Pearson.

Fevi Rahmawati Suwanto ●


 fevirahmawati@unimed.ac.id
+6281365504916

Anda mungkin juga menyukai