Anda di halaman 1dari 27

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INSDUSTRI


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME DAN KADAR AIR TANAH

Hari, Tanggal : Jumat, 15 September 2023

Waktu : 13.00 – 15.00 WIB


Praktikan : Astrid Candra Dewi 121150056
Asisten : Fadila Rahmawati 120150016
Yoga Prabu Ananta 120150022

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2023
ABSTRACT

Soil is an important element for all living creatures, especially those on this
earth. The aim of this practicum is to be able to determine the volume weight of
disturbed soil and to determine the water content of disturbed soil. Soil volume
weight is one of the most frequently found physical properties of soil. The
physical and mechanical properties of soil that influence bearing capacity are
soil water content. The amount of water content is measured based on the soil's
ability to absorb water quickly and transmit water received at the soil surface
downwards. The tools and materials used in this practicum are 3 sample rings, 1
scale with an accuracy of 0.01 gram, 3 containers, and 100 grams of disturbed
soil. Based on the results of soil volume weight calculations that have been
carried out, the values for sample 1 are 1.43gr/cm3, sample 2 is 1.23gr/cm3, and
sample 3 is 1.33gr/cm3. The second sample has a larger soil volume weight value
because the higher the organic matter contained in the soil, the lower the soil
volume. Based on data from soil water content checks that have been carried out,
the results for sample 1 are 0.18%, sample 2 is 0.18%, and sample 3 is 0.16%.
From the calculation results of the three samples, the average water content
value was 0.41%. So it can be concluded that the greater the water content in the
soil, the smaller the weight of the soil volume.

Key words: Soil, Soil Volume, Soil Water Content.

i
ABSTRAK

Tanah adalah salah satu elemen yang penting bagi sesama makhluk hidup
terutama yang ada di bumi ini. Tujuan dari praktikum kali ini yaitu dapat
menentukan berat volume pada tanah yang terganggu dan dapat menentukan
kadar air pada tanah yang terganggu. Berat volume tanah merupakan salah satu
sifat fisik tanah yang paling sering ditemukan, sifat fisik dan mekanik tanah yang
mempengaruhi kapasitas dukung adalah kadar air tanah. Jumlah kadar air diukur
berdasarkan kemampuan tanah menyerap air dengan cepat dan meneruskan air
yang diterima di permukaan tanah ke bawah. Alat dan bahan yang digunakan pada
praktikum ini yaitu 3 buah cincin sampel, 1 buah timbangan dengan ketelitian
0.01 gram, 3 buah wadah, dan 100 gram tanah terganggu. Berdasarkan hasil
perhitungan pemeriksaan berat volume tanah yang telah dilakukan didapatkan
nilai sebesar sampel 1 yaitu 1.43 gr/cm3 , sampel 2 yaitu 1,23 gr/cm3 , dan
sampel 3 yaitu 1.33 gr/cm3. Sampel pertama memiliki nilai berat volume tanah
yang lebih besar dikarenakan semakin tinggi bahan organik yang terdapat pada
tanah maka semakin rendah volume tanahnya. Berdasarkan data pemeriksaan
kadar air tanah yang telah dilakukan terdapat hasil sebesar sampel 1 yaitu 0.18%,
sampel 2 yaitu 0.18%, dan sampel 3 yaitu 0.16%. Dari hasil perhitungan ketiga
sampel tersebut diperoleh nilai rata-rata kadar air yaitu sebesar 0.41%. Maka
dapat disimpulkan bahwa semakin besar kadar air dalam tanah tersebut maka
berat volume tanah akan semakin kecil.

Kata kunci: Tanah, Volume Tanah, Kadar Air Tanah.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini sebagai salah satu
komponen penilaian dalam praktikum geologi teknik. Dalam kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT.
2. Dosen pengampu mata kuliah geologi teknik yang telah memberikan petunjuk
dalam kegiatan praktikum.
3. Seluruh asisten praktikum geologi teknik, khususnya asisten praktikum shift 4
yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan selama berlangsungnya
kegiatan praktikum.
4. Semua pihak yang telah mendukung penulis sehingga laporan akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, maupun penulisannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan laporan
akhir ini. Semoga tugas pendahuluan ini bermanfaat bagi pembaca.

Lampung Selatan, 15 September 2023

Penulis,

Astrid Candra Dewi

NIM.121150056

iii
DAFTAR ISI

ABSTRACT ........................................................................................................... i
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
I.1. Latar Belakang ........................................................................................1
I.2. Tujuan .....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................3
II.1. Tanah .....................................................................................................3
II.2. Batuan ....................................................................................................3
II.3. Air Tanah ...............................................................................................3
II.4. Kadar Air Tanah ....................................................................................4
BAB III METODOLOGI DAN PENELITIAN ...................................................5
III.1. Alat dan Bahan .....................................................................................5
III.2. Diagram Alir Praktikum .......................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................7
IV.1. Hasil ....................................................................................................7
IV.1.1. Pemeriksaan Berat Volume Tanah .................................................7
IV.1.2. Pemeriksaan Kadar Air Tanah .......................................................7
IV.2. Pembahasan ........................................................................................8
IV.2.1. Pemeriksaan Berat Volume Tanah .................................................8
IV.2.2. Pemeriksaan Kadar Air Tanah .......................................................9
BAB V PENUTUP.............................................................................................10
V.1. Kesimpulan .........................................................................................10
V.2. Saran ...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................11

iv
LAMPIRAN I PERHITUNGAN .......................................................................12
LAMPIRAN II DOKUMENTASI .....................................................................17
LAMPIRAN III LAPORAN SEMENTARA ....................................................19

v
DAFTAR TABEL

Tabel IV.1. Hasil Percobaan Pemeriksaan Berat Volume Tanah ............................7


Tabel IV.2. Hasil Perhitungan Pemeriksaan Berat Volume Tanah ..........................7
Tabel IV.3. Hasil Pemeriksaan Perhitungan Kadar Air Tanah ................................7
Tabel IV.4. Hasil Percobaan Pemeriksaan Kadar Air Tanah ...................................8

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1 Diagram Alir ....................................................................................... 5

vii
BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Geologi secara umum merupakan ilmu yang mempelajari bumi, meliputi cara
terjadinya, proses dan sejarah yang berlangsung hingga saat ini, materi pembentuk
bumi, struktur atau bangun bumi, bentuk-bentuk permukaan dan prosesnya yang
terjadi pada masa lalu, kini dan yang akan datang. Geologi juga mempelajari
mahluk hidup yang pernah menghuni bumi sejak kelahirannya pada masa lampau
hingga yang ada sampai sekarang (Putro, Subandrio, & Sutarto, 2019).
Geologi teknik merupakan cabang ilmu geologi yang bergerak dalam bidang
keteknikan seperti pembangunan infrastruktur dan konstruksi, pemeliharaan
bangunan serta resiko dan mitigasi yang dapat terjadi pada proyek- proyek
infrastruktur (Handiman & Irawan, 2016). Bidang ini memadukan prinsip-prinsip
geologi dengan praktik-praktik rekayasa untuk memahami karakteristik geologis
dan geoteknis dari suatu lokasi, sehingga dapat merencanakan dan melaksanakan
proyek-proyek konstruksi, eksplorasi sumber daya alam, manajemen resiko
geoteknik, dan berbagai kegiatan lain yang melibatkan lingkungan geologi.
Geologi teknik sangat penting dalam memastikan keberhasilan proyek-proyek
konstruksi dan pengembangan yang memanfaatkan sumber daya geologis dan
geoteknis. Para profesional geologi teknik, seperti geoteknisi, bekerja sama
dengan insinyur sipil, arsitek, dan pemangku kepentingan lainnya untuk
memastikan bahwa proyek-proyek tersebut berjalan dengan aman dan efisien di
atas atau di dalam bahan geologis yang ada.
Oleh sebab itu, perlu dilakukannya pemahaman mendalam mengenai batuan dan
tanah. Batuan itu sendiri memiliki 2 sifat, yaitu sifat fisik dan sifat mekanik. Sifat
fisik adalah sifat bawaan yang dimiliki oleh batuan itu sendiri seperti porositas,
permeabilitas, densitas dan lainnya. Sedangkan sifat mekanik batuan adalah sifat
yang timbul setelah batuan tersebut diberi gaya (adanya gaya yang bekerja pada
batuan). Contohnya seperti kuat tekan, kuat geser dan kuat tarik.

1
I.2. Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah:
1. Dapat menentukan berat volume pada tanah yang terganggu.
2. Dapat menentukan kadar air pada tanah yang terganggu.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Tanah
Tanah merupakan tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang
sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) berupa kombinasi dari
iklim dan jasad hidup terhadap bahan-bahan alam (natural material) yang terletak
dan dikendalikan relief di permukaan bumi dalam rentang waktu tertentu
(Harjdowigeno, 2014). Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur
dengan sisa-sisa bahan organik dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup
di atasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat juga air dan udara.
Air dalam tanah berasal dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak
meresap ke tempat lain. Di samping percampuran bahan mineral dengan bahan
organik, maka dalam proses pembentukan tanah terbentuk pula lapisan-lapisan
tanah atau horizon (Arifin, Harryanto, Putri, & Sandrawati, 2018).

II.2. Batuan
Batuan merupakan kumpulan atau agregasi ilmiah dari beberapa mineral yang
terdapat pada kerak bumi. Terdapat tiga jenis batuan utama berdasarkan proses
dan lingkungan pembentukannya yaitu batuan beku (igneous), sedimen
(sedimentary) dan metamorf (metamorphic) (Balfas, 2015). Beragamnya jenis
batuan yang terbentuk dari proses alamiah memiliki ciri khas tertentu dari ciri
tekstur, warna dan kandungan mineral sehingga perlu dilakukan proses
identifikasi secara cermat oleh ahli petrologi.

II.3. Air Tanah


Air tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang berfungsi untuk
mendukung kehidupan maupun aktivitas pembangunan. Sampai saat ini air tanah
masih merupakan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi
penduduk, baik untuk air minum, rumah tangga, air irigasi maupun air untuk
industri, sehingga air tanah merupakan kekayaan alam yang memenuhi hajat
hidup orang banyak. Peran air tanah yang cukup penting tersebut, apabila
dieksploitasi secara berlebihan melebihi potensi yang ada dimungkinkan akan
dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kuantitas dan kualitas air tanah itu

3
sendiri maupun lingkungannya (Massora, et al., 2018).

II.4. Kadar Air Tanah

Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah, biasanya dinyatakan dengan
berat kering. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah air yang ada dalam
tanah setelah kelebihan air gravitasi keluar dan dinyatakan secara signifikan,
biasanya dinyatakan dengan persentase berat (Budiman, Khoirunisa, &
Kurniasih, 2021). Kadar air tanah juga merupakan banyaknya air yang
terkandung dalam pori-pori suatu jenis tanah tertentu. Kandungan air tanah
mempunyai pengaruh yang besar terhadap kepadatan tanah dan kesesuaiannya
untukbudidaya.

4
BAB III METODOLOGI DAN PENELITIAN

III.1. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum berlangsung sebagai berikut:
1. 3 buah cincin sampel
2. 1 buah timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
3. 3 buah wadah / container
4. Oven
5. 1 pasang sarung tangan anti panas
6. 100 gram tanah terganggu

III.2. Diagram Alir Praktikum


Terdapat langkah pengerjaan yang harus diikuti pada praktikum ini dalam
mengolah sampel kedalam bentuk diagram alir sebagai berikut:

MULAI

Pengumpulan
Data

Pemeriksaan berat Pemeriksaan kadar


volume tanah air tanah

Membersihkan serta Menimbang berat 3 wadah


menimbang cicin sampel dan masukkan tanah kedalam
3 wadah

Mengoleskan minyak Menimbang berat 3 wadah


pada permukaan cincin yang sudah diisi dengan tanah
sampel agar tanah dapat
mudah untuk dilepaskan

3 wadah yang sudah diisi


Mengukur tinggi dan dengan tanah dimasukkan
diameter cincin sampel kedalam oven selama 24
jam dengan suhu 100oc

5
Mencetak tanah Jika tidak memiliki oven, maka
dengan cincin sampel tanah tersebut dikeluarkan dari
lalu mengukur masa wadah dan di sangrai selama 30
tanah dan cincin menit – 1 jam

Keluarkan sampel tanah dari Apabila menggunakan


cincin sampel, lalu ditimbang oven maka, setelah 24
berat tanahnya saja jam 3 wadah dikeluarkan
dan ditimbang kembali

Apabila disangrai
maka, setelah 30 menit
– 1 jam maka tanah
dimasukan kembali ke
3 wadah dan ditimbang

HASIL

SELESAI

Keterangan:

: Mulai atau selesai

: Input atau output

: Proses

Gambar III.1. Diagram alir praktikum.

6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil
Berdasarkan pengamatan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada
praktikum didapatkan hasil analisis sebagai berikut:
IV.1.1. Pemeriksaan Berat Volume Tanah
Tabel IV.1. Hasil Percobaan Pemeriksaan Berat Volume Tanah
No. Keterangan Simbol Satuan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
1. Massa cincin M1 Gr 1.89 1.63 1.73
Massa cincin
2. M2 Gr 159.12 140.74 151.80
+ tanah
Diameter
3. D Cm 6.5 6.7 6.7
cincin
4. Tinggi cincin t Cm 3.3 3.2 3.2

Tabel IV.2. Hasil Perhitungan Pemeriksaan Berat Volume Tanah


No. Keterangan Simbol Satuan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
1. Massa tanah M3 gr 157.23 139.11 150.07
2. Volume tanah V cm3 109.44 112.76 112.76
3. Berat volume  gr/cm3 1.43 1.23 1.33

IV.1.2. Pemeriksaan Kadar Air Tanah


Adapun data tabel dari hasil perhitungan pemeriksaan kadar air tanah yaitu
sebagai berikut:
Tabel IV.3. Hasil Pemeriksaan Perhitungan Kadar Air Tanah

No. Keterangan Simbol Satuan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Massa wadah
1. M1 gr 143.97 142.88 134.62
+ tanah basah
Massa wadah
2. + tanah M2 gr 115.83 118.40 110.16
kering

7
3. Massa wadah M3 gr 5.14 5.14 5

Table IV.4. Hasil Percobaan Pemeriksaan Kadar Air Tanah


No. Keterangan Simbol Satuan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Massa tanah
1. M4 gr 153.98 135.6 146.8
kering
2. Massa air Mw gr 28.14 24.48 24.46
3. Kadar air W % 0.18 0.18 0.16
Rata-rata
4. w % 0.41
kadar air

IV.2. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan dan pengolahan data yang telah dilakukan saat
praktikum terdapat beberapa pembahasan yaitu:
IV.2.1. Pemeriksaan Berat Volume Tanah
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu perhitungan berat volume
tanah dengan cara mengukur sampel berat tanah dengan cincin untuk mengetahui
berat volume tanah. Berat volume tanah merupakan perbandingan antara berat dan
volume total dari suatu sampel tanah. Pada tanah yang mudah mengembang dan
mengerut, berat volume tanah berubah-ubah seiring dengan berubahnya
kadar air tanah. Oleh sebab itu, untuk tanah yang mengembang mengerut,
nilai berat volume tanah perlu disertai dengan data kadar air. Tanah dengan
bahan organik yang tinggi memiliki berat volume relatif rendah. Tanah
dengan ruang pori total tinggi, seperti tanah liat, cenderung mempunyai berat
volume lebih rendah. Berdasarkan hasil perhitungan pemeriksaan berat volume
tanah yang telah dilakukan, berat volume tanah pertama didapatkan nilai sebesar
1.43g/cm3, berat volume tanah kedua yaitu 1.23g/cm3, dan berat volume tanah
ketiga yaitu 1.33g/cm3. Berdasarkan data perhitungan tersebut diketahui bahwa
sampel pertama memiliki nilai berat volume tanah lebih besar, dikarenakan bahan
organik yang terdapat pada tanah tersebut rendah. perbedaan yang terdapat pada
berat volume tanah ini tidak dipengaruhi oleh banyaknya ukuran sampel yang
diambil. Melainkan, pengaruh yang lebih spesifik yaitu pada struktur tanah dan

8
keadaan tanah. Jadi semakin tinggi bahan organik yang terdapat pada tanah maka
semakin rendah volume tanahnya, begitu pun sebaliknya.
IV.2.2. Pemeriksaan Kadar Air Tanah
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu pemeriksaan kadar air tanah.
Untuk mengetahui kadar air tanah dilakukan dengan cara proses penjemuran tanah
dibawah sinar matahari. Kadar air tanah merupakan persentase volume air
terhadap volume tanah atau persen berat. Umumnya kadar air tanah dinayatakn
dalam satuan cm3/100 cm3 selama 2x24 jam. Air yang hilang karena pengeringan
merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Berdasarkan data
hasil pemeriksaan kadar air tanah yang telah dilakukan, didapatkan hasil pada
sampel yaitu kadar air pada sampel pertama didapatkan sebesar 0.18%, pada
sampel kedua didapatkan hasil 0.18%, dan pada sampel ketiga didapatkan hasil
sebesar 0.16%. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin besar kadar
air dalam tanah tersebut maka berat volume tanah semakin kecil.

9
BAB V PENUTUP

V.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai pengukuran berat volume
tanah dan kadar air tanah, dapat disimpulkan bahwa:
7. Berat volume tanah merupakan perbandingan antara berat dan volume total
dari suatu sampel tanah, berat volume tanah juga dipengaruhi oleh beberap
faktor seperti kandungan organik, kadar air, jumlah pori, dan porositas tanah.
Dari hasil perhitungan pemeriksaan berat volume tanah yang telah dilakukan,
berat volume tanah pertama didapatkan nilai sebesar 1.43 gr/cm3 , berat
volume tanah kedua mendapatkan nilai 1.23 gr/cm3, dan yang berat volume
tanah yang ketiga mendapatkan nilai sebesar 1.33 gr/cm3. Berdasarkan data
diatas sampel kedua memiliki nilai berat volume tanah yang lebih besar
dikarenakan terdapat bahan organik yang rendah. Jadi semakin tinggi bahan
organik yang terdapat pada tanah maka semakin rendah volume tanahnya.
8. Kadar air tanah merupakan persentase volume air terhadap volume tanah atau
persen berat. Penetapan kadar air dapat dilakukan yaitu dengan bantuan sinar
matahari langsung. Kadar air tanah pada sampel pertama memperoleh sebesar
0.18%, untuk sampel kedua memperoleh kadar air tanah sebesar 0.18%, dan
sampel ketiga memperoleh kadar air tanah sebesar 0.16%. Hasil dari
perhitungan ketiga sampel tersebut diperoleh nilai rata-rata kadar air yaitu
sebesar 0.41%. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar kadar air dalam
tanah tersebut maka berat volume tanah akan semakin kecil.
V.2. Saran
Adapun saran dari hasil percobaan praktikum kali ini antara lain:
1. Sebaiknya praktikan untuk lebih datang tepat waktu.
2. Sebaiknya praktikan lebih dipersiapkan lagi alat dan bahan praktikum.
3. Sebaiknya praktikan lebih kondusif lagi ketika melakukan praktikum.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M., Harryanto, R., Putri, N. D., & Sandrawati, A. (2018). Pengaruh Posisi Lereng
terhadap Sifat Fisika dan Kimia Tanah pada Inceptisols di. Soilrens.
Balfas, M. D. (2015). Geologi Untuk Pertambangan Umum. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Budiman, Khoirunisa, I., & Kurniasih, R. (2021). PENGARUH KADAR AIR TANAH
TERSEDIA DAN PENGELOLAAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN
MENIRAN (Phyllanthus niruri). Jurnal Pertanian Presisi.
Handiman, I., & Irawan, P. (2016). ANALISA GEOLOGI TEKNIK DALAM
PERENCANAAN BENDUNG DAERAH IRIGASI PARIGI KABUPATEN
PANGANDARAN. Jurnal Siliwangi.
Harjdowigeno, S. (2014). Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta.
Massora, M. R., Munandar, Y. K., Prasetyadi, C., Prastistho, B., Pratiknyo, B., & Rodhi,
A. (2018). HUBUNGAN STRUKTUR GEOLOGI DAN SISTEM AIR TANAH.
Yogyakarta.
Putro, R. S., Subandrio, A., & Sutarto. (2019). GEOLOGI DAN PENGARUH
ALTERASI TERHADAP POTENSI GERAKAN TANAH DAERAH CITOREK
KIDUL, KECAMATAN CIBEBER, KABUPATEN LEBAK PROVINSI
BANTEN. Jurnal Ilmiah Geologi Pangea.

11
LAMPIRAN I PERHITUNGAN

1. Perhitungan Berat Volume Tanah


a. Perhitungan Massa Tanah
M3 = M2 – M1
Keterangan:
M1= Massa Cincin (gr)
M2= Massa Cincin + Tanah (gr)
M3= Massa Tanah (gr)
Diketahui:
M1 S1= 1.89 gr M2 S1= 159.12 gr
M1 S2= 1,63 gr M2 S2= 140.74 gr
M1 S3= 1.73 gr M2 S3= 151,80 g
Ditanya:
M3 pada sampel 1, sampel 2, dan sampel 3?
Jawab:
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
M3 = M2 – M1 M3 = M2 – M1 M3 = M2 – M1
M3 = 159.12-1.89 M3 = 140.74-1.63 M3 = 151.80-1.73
M3 = 157.23 gr M3 = 139.11 gr M3 = 150.07 gr
b. Perhitungan Volume Cincin
1
V = 4 x π x d2 x t

Keterangan:
V= Volume Cincin (cm3 )
t = Tinggi Cincin (cm)
d = Diameter (cm)
 = 3.14
Diketahui:

12
d S1= 6.5 t S1= 3.3 cm
d S2= 6.7 t S2= 3.2 cm
d S3= 6.7 t S3= 3.2 cm
Ditanya:
Volume Cincin pada sampel 1, sampel 2, dan sampel 3?
Jawab:
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
1 1 1
V= x π x d 2 x t V= xπxd2xt V= xπxd2xt
4 4 4
1 1 1
V= 4 x 3,14 x 6,52 x 3,3 V= 4 x 3,14x6,72x3,2 V= 4 x 3,14x6,72x3,2

V= 109.448 cm3 V= 112.763 cm3 V= 112.763 cm3


c. Perhitungan Berat Volume
𝑀3
γ= 𝑉

Keterangan:
 = Berat Volume (gr/cm3)
M3 = Massa Tanah (gr)
V = Volume Cincin (cm3)
Diketahui:
M3 S1= 157.23 gr v S1= 109.44 cm3
M3 S2= 139.11 gr v S2= 112.76 cm3
M3 S3= 150.07 gr v S3= 112.76 cm3
Ditanya: Berat volume tanah pada sampel 1, sampel 2, dan sampel 3?
Jawab:
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
𝑀3 𝑀3 𝑀3
γ= γ= γ= =
𝑉 𝑉 𝑉
157.23 139.11 150.07
= 109.44 = 112.76 = 112.76

= 1,43 gr/cm3 γ= 1,23 gr/cm3 γ = 1,33 gr/cm3


2. Perhitungan Pemeriksaan Kadar Air Tanah
a. Perhitungan Tanah Kering
M4= M2-M3

13
Keterangan:
M4= Massa Kering (gr)
M2= Massa Tanah Kering+Wadah (gr)
M3= Massa Wadah (gr)
Diketahui:
M2 S1= 159.12 gr M3= 5.14 gr
M2 S2= 140.74 gr M3= 5.14 gr
M2 S3= 151.80 gr M3= 5 gr
Ditanya:
M4 pada sampel 1, sampel 2, dan sampel 3?
Jawab:
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
M4= M2-M3 M4= M2-M3 M4= M2-M3
M4= 159.12-5.14 M4= 140.74-5.14 M4= 151.80-5
M4 = 153.98 gr M4 = 135.6 gr M4 = 146.8 gr
b. Perhitungan Massa Air
Mw = M1 – M2
Keterangan:
Mw= Massa Air (gr)
M1= Massa Wadah+Tanah Basah (gr)
M2= Massa Wadah+Tanah Kering (gr)
Diketahui:
M1 S1= 143.97 gr M2 S1= 115.83 gr
M1 S2= 142.88 gr M2 S2= 118.40 gr
M1 S3= 134.62 gr M2 S3= 110.16 gr
Ditanya:
Massa air (Mw) pada sampel 1, sampel 2, dan sampel 3?
Jawab:
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Mw = M1 – M2 Mw = M1 – M2 Mw = M1 – M2
Mw = 143.97-115.83 Mw = 142.88-118.40 Mw = 134.62-110.16
Mw = 28.14 gr Mw = 24.48 gr Mw = 24.46 gr

14
c. Perhitungan Kadar Air
𝑀𝑤
W= x 100%
𝑚4

Keterangan:
W= Kadar Air (%)
Mw= Massa Air (gr)
M4= Massa Tanah Kering (gr)
Diketahui:
Mw S1= 28.14 gr M4 S1= 153.98 gr
Mw S2= 24.48 gr M4 S2= 135.6 gr
Mw S3= 24.46 gr M4 S3= 146.8 gr
Ditanya :
Kadar air pada sampel 1, sampel 2, dan sampel 3?
Jawab:
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
𝑀𝑤 𝑀𝑤 𝑀𝑤
W= x 100% W= x 100% W= x 100%
𝑚4 𝑚4 𝑚4
28.14 24.48 24.46
W= 153.98 x 100% W= 135.6 x 100% W= 146.8 x 100%

W= 0.18% W= 0.18% W= 0.16%


d. Perhitungan Rata-Rata Kadar Air
𝑊1+𝑊2+𝑊3
∑w = 3

w= Rata-rata kadar air (%)


W1= kadar air sampel 1 (%)
W2= kadar air sampel 2 (%)
W3= kadar air sampel 3 (%)
Diketahui:
W1= 0.18%
W2= 0.18%
W3= 0.16%

15
Ditanya:
Rata-rata kadar air pada keseluruhan sampel?
Jawab:
𝑊1+𝑊2+𝑊3
∑w = 3
0.18+0.18+0.19
∑w = 3

∑w = 0.41%

16
LAMPIRAN II DOKUMENTASI

Gambar 1. Massa wadah Gambar 2. Massa wadah Gambar 3. Massa wadah


sampel 1 sampel 2 sampel 3

Gambar 4. Massa cincin Gambar 5. Massa cincin Gambar 6. Massa cincin


sampel 1 sampel 2 sampel 3

Gambar 7. Massa cincin Gambar 8. Massa cincin Gambar 9. Massa cincin


+ tanah S1 + tanah S2 + tanah S3

17
Gambar 10. Massa wadah+ Gambar 11. Massa wadah+ Gambar 12. Massa wadah+
tanah basah S1 tanah basah S2 tanah basah S3

Gambar 13. Massa wadah+ Gambar 14. Massa wadah+ Gambar 15. Massa wadah+
tanah kering S1 tanah kering S2 tanah kering S3

18
LAMPIRAN III LAPORAN SEMENTARA

Gambar 1. Laporan sementara

19

Anda mungkin juga menyukai