Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INSDUSTRI


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK
PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN

Hari, Tanggal : Jumat, 29 September 2023

Waktu : 13.00 – 15.00 WIB


Praktikan : Astrid Candra Dewi 121150056
Asisten : Fadila Rahmawati 120150016
Yoga Prabu Ananta 120150022

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2023
ABSTRACT

Aggregate sieve analysis is an analytical activity that is used to determine the


percentage by weight of aggregate grains that pass in a set of sieve, the
cumulative percentage figure is depicted on the grain distribution chart. The
maximum grain size and aggregate are indicated by the smallest sieve where the
aggregate can still pass 100%. The maximum nominal size of the aggregate is the
maximum sieve size of the aggregate is the largest sieve size where above the
sieve there is some retained aggregate. Aggregate grain size is determined by
sifting a quantity of soil through a set of sieves arranged with the largest holes at
the top and getting smaller at the bottom. Sieve analysis is the determination of
the percentage of aggregate grain weight that passes through a set of sieves and
then the presentation figures are depicted on the grain distribution chart.
Aggregate is a granular material such as sand, stone and cast iron slag, which is
used together with a binder medium to form a hydraulic cement concrete or
mortar. Fine aggregate sieve analysis is an examination of the grain size of fine
aggregate evenly according to the cumulative pass requirements of the fine
aggregate gradation that has been determined. Fine aggregate is that which
passes through a 7-5 mm sieve. Sieve analysis is also used to obtain the
percentage of fine aggregate in the mixture.

Key words: aggregate, cumulative, soil

i
ABSTRAK

Analisis saringan agregat adalah suatu kegiatan analisis yang digunakan untuk
menentukan presentase berat butiran agregat yang lolos dalam suatu set saringan,
yang angka persentase kumulait digambarkan pada grafik pembagian butir.
Ukuran butir yang maksimum dan agregat ditunjukan dengan saringan terkecil
dimana agregat tersebut masih bisa lolos 100%. Ukuran nominal maksimum
agregat adalah ukuran saringan maksimum agregat adalah ukuran saringan yang
terbesar dimana diatas saringan tersebut terdapat sebagian agregat yang tertahan.
Ukuran butiran agregat ditentukan dengan menyaring sejumlah tanah melalui
seperangkat saringan yang disusun dengan lubang yang paling besar berada paling
atas dan makin ke bawah makin kecil. Analisis saringan adalah penentuan
presentasi berat butiran agregat yang lolos dari satu set saringan kemudian angka-
angka presentasi digambarkan pada grafik pembagian butir. Agregat adalah
material granular misalnya pasir, batu dan kerak tungku besi, yang dipakai secara
bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen
hidrolik atau adukan. Analisis saringan agregat halus adalah pemeriksaan ukuran
butiran agregat halus secara merata sesuai dengan syarat lolos komulatif gradasi
agregat halus yang telah ditetapkan. Agregat halus adalah yang butirannya tembus
ayakan 7-5 mm. Analisis saringan juga digunakan untuk mendapatkan persentasi
agregat halus dalam campuran.

Kata kunci: agregat, komulatif, tanah.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini sebagai salah satu
komponen penilaian dalam praktikum geologi teknik. Dalam kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT.
2. Dosen pengampu mata kuliah geologi teknik yang telah memberikan petunjuk
dalam kegiatan praktikum.
3. Seluruh asisten praktikum geologi teknik, khususnya asisten praktikum shift 4
yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan selama berlangsungnya
kegiatan praktikum.
4. Semua pihak yang telah mendukung penulis sehingga laporan akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, maupun penulisannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan laporan
akhir ini. Semoga laporan akhir ini bermanfaat bagi pembaca.

Lampung Selatan, 29 September 2023


Penulis,

Astrid Candra Dewi


NIM.121150056

iii
DAFTAR ISI

ABSTRACT ............................................................................................................... i
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
I.1. Latar Belakang ............................................................................................1
I.2. Tujuan .........................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................3
II.1. Tanah ..........................................................................................................3
II.2. Analisis Saringan ........................................................................................3
II.3. Klasifikasi Tanah USCS .............................................................................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................5
III.1. Alat dan Bahan .........................................................................................5
III.2. Diagram Alir Praktikum ...........................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................7
IV.1. Hasil ........................................................................................................7
IV.1.1. Menentukan Berat Tertahan Pada Saringan ...............................7
IV.1.2. Analisis Saringan ........................................................................7
IV.1.3. Grafik Persentase Berat Lolos ....................................................8
IV.2. Pembahasan ............................................................................................8
IV.2.1. Menentukan Berat Tertahan Pada Saringan ...............................8
BAB V PENUTUP...................................................................................................9
V.1. Kesimpulan ...............................................................................................9
V.2. Saran .........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10
LAMPIRAN I PERHITUNGAN ...........................................................................11
LAMPIRAN II DOKUMENTASI .........................................................................15
LAMPIRAN III LAPORAN SEMENTARA ........................................................17

iv
DAFTAR TABEL

Tabel IV.1. Hasil Percobaan Pengujian Analisis Saringan. ....................................7


Tabel IV.2. Hasil Perhitungan Analisis Saringan. ..................................................7

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Klasifikasi USCS ..............................................................................4


Gambar III.1. Diagram alir praktikum. ..................................................................6
Gambar IV.1. Grafik perbandingan berat lolos dengan diameter saringan. ...........8

vi
BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Geologi secara umum merupakan ilmu yang mempelajari bumi, meliputi cara
terjadinya, proses dan sejarah yang berlangsung hingga saat ini, materi pembentuk
bumi, struktur atau bangun bumi, bentuk-bentuk permukaan dan prosesnya yang
terjadi pada masa lalu, kini dan yang akan datang. Geologi juga mempelajari
mahluk hidup yang pernah menghuni bumi sejak kelahirannya pada masa lampau
hingga yang ada sampai sekarang (Putro, Subandrio, & Sutarto, 2019).
Geologi teknik merupakan cabang ilmu geologi yang bergerak dalam bidang
keteknikan seperti pembangunan infrastruktur dan konstruksi, pemeliharaan
bangunan serta resiko dan mitigasi yang dapat terjadi pada proyek- proyek
infrastruktur (Handiman & Irawan, 2016). Bidang ini memadukan prinsip-prinsip
geologi dengan praktik-praktik rekayasa untuk memahami karakteristik geologis
dan geoteknis dari suatu lokasi, sehingga dapat merencanakan dan melaksanakan
proyek-proyek konstruksi, eksplorasi sumber daya alam, manajemen resiko
geoteknik, dan berbagai kegiatan lain yang melibatkan lingkungan geologi.
Geologi teknik sangat penting dalam memastikan keberhasilan proyek-proyek
konstruksi dan pengembangan yang memanfaatkan sumber daya geologis dan
geoteknis. Para profesional geologi teknik, seperti geoteknisi, bekerja sama
dengan insinyur sipil, arsitek, dan pemangku kepentingan lainnya untuk
memastikan bahwa proyek-proyek tersebut berjalan dengan aman dan efisien di
atas atau di dalam bahan geologis yang ada.
Oleh sebab itu, perlu dilakukannya pemahaman mendalam mengenai batuan dan
tanah. Batuan itu sendiri memiliki 2 sifat, yaitu sifat fisik dan sifat mekanik. Sifat
fisik adalah sifat bawaan yang dimiliki oleh batuan itu sendiri seperti porositas,
permeabilitas, densitas dan lainnya. Sedangkan sifat mekanik batuan adalah sifat
yang timbul setelah batuan tersebut diberi gaya (adanya gaya yang bekerja pada
batuan). Contohnya seperti kuat tekan, kuat geser dan kuat tarik.
I.2. Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah:
1. Mengetahui berat tanah yang tertahan pada setiap saringan.

1
2. Menentukan grafik hasil perhitungan perbandingan diameter saringan dan
persentase lolos.
3. Menentukan porositas, densitas, ukuran butir, dan kadar air dalam tanah.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Tanah
Tanah merupakan tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang
sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) berupa kombinasi dari
iklim dan jasad hidup terhadap bahan-bahan alam (natural material) yang terletak
dan dikendalikan relief di permukaan bumi dalam rentang waktu tertentu
(Harjdowigeno, 2014). Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur
dengan sisa-sisa bahan organik dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup
di atasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat juga air dan udara.
Air dalam tanah berasal dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak
meresap ke tempat lain. Di samping percampuran bahan mineral dengan bahan
organik, maka dalam proses pembentukan tanah terbentuk pula lapisan-lapisan
tanah atau horizon (Arifin, Harryanto, Putri, & Sandrawati, 2018).
II.2. Analisis Saringan
Analisis saringan adalah pengelompokan besar butir analisa agregat kasar dan
agregat halus menjadi komposisi gabungan yang ditinjau berdasarkan saringan,
hasil analisis saringan agregat halus dan agregat kasar dilakukan untuk
mengetahui batas gradasi agregat tersebut. Dapat pula di definisikan sebagai suatu
kegiatan analisis yang digunakan untuk menentukan presentase berat butiran
agregat yang lolos dalam suatu set saringan, yang digambarkan pada grafik
pembagian butir. Ukuran butir yang maksimum dan agregat di tunjukan dengan
saringan terkecil dimana agregat tersebut masih bisa lolos 100%. Ukuran nominal
maksimum agregat adalah ukuran saringan maksimum agregat yang terbesar
dimana diatas saringan tersebut terdapat sebagian agregat yang tertahan. Ukuran
butiran maksimum dan gradasi agregat di kontrol oleh spesifikasi susunan dari
butiran agregat sangat berpengaruh dalam perencanaan suatu perkerasan. Ukuran
butiran tanah ditentukan dengan menyaring sejumlah tanah melalui seperangkat
saringan yang disusun dengan lubang yang paling besar berada palingatas dan
makin kebawah makin kecil. Jumlah tanah yang tertahan pada saringan tersebut
disebut salah satu dari ukuran butir sampel tanah (Herlina, Hidayat, & Huseiny,
2021).

3
Analisis saringan agregat halus adalah pemeriksaan ukuran butiran agregat halus
secara merata sesuai dengan syarat lolos kumulatif gradasi agregat halus yang
telah ditetapkan. Agregat halus adalah yang butirannya tembus ayakan < 5mm.
Analisis saringan juga digunakan untuk mendapatkan persentasi agregat halus
dalam campuran. Analisis saringan agregat kasar adalah berat kering agregat kasar
dalam proses dibagi berat. Contoh kering permukaan yang sudah dikurangi
dengan berat contoh dalam air. Penyerapan agregat kasar adalah kemampuan
agregat kasar dalam proses pembuatan suatu beton. Gradasi agregat adalah
distribusi dari berbagai macam ukuran partikel sebagai persentase dari berat beton
total. Gradasi ditentukan dari material yang lolos dari berbagai macam saringan
yang disusun secara bertahap dengan ukuran lubang yang terkecil ditaruh paling
bawah dan berat dari material yang tertahan pada setiap saringan (Adi, 2018).
II.3. Klasifikasi Tanah USCS
Klasifikasi tanah sistem unified (USCS) dilakukan utamanya menggunakan data
distribusi butiran dan kadar air batas cair serta kadar air batas plastis. Proses
penentuan klasifikasi cukup memakan waktu, jika dilakukan secara manual.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memudahkan pengklasifikasian tanah dengan
memanfaatkan Visual Basic Application (VBA) yang ada di Ms. Excel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan menentukan format hasil uji distribusi
butir dan batas atterberg, aplikasi yang dibuat dengan segera bisa
mengklasifikasikan tanah. Aplikasi yang dibuat bisa menganalisis semua
klasifikasi tanah sesuai dengan klasifikasi sistem unified.

Gambar II.1. Klasifikasi USCS

4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum berlangsung sebagai berikut:
1. 1 set saringan.
2. Sieve shaker.
3. 1 buah timbangan dengan ketelitian 0.01 gram.
4. 1 buah wadah.
5. Oven.
6. 1 pasang sarung anti panas.
7. Tanah terganggu.
III.2. Diagram Alir Praktikum
Terdapat langkah pengerjaan yang harus diikuti pada praktikum ini dalam
mengolah sampel kedalam bentuk diagram alir sebagai berikut:

5
Keterangan:

: Mulai atau selesai : Proses

: Input atau output

Gambar III.1. Diagram alir praktikum.

6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil
Berdasarkan pengamatan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada
praktikum didapatkan hasil analisis sebagai berikut:
IV.1.1. Menentukan Berat Tertahan Pada Saringan
Tabel IV.1. Hasil Percobaan Pengujian Analisis Saringan.
No. Keterangan Simbol Satuan Sampel
1. Berat wadah W1 156,41
2. Berat wadah + tanah W2 702,50
3. Berat tertahan pada saringan No.6 + wadah 486,02
4. Berat tertahan pada saringan No.10 + wadah 460,32
5. Berat tertahan pada saringan No.20 + wadah 508,95
gr
6. Berat tertahan pada saringan No.40 + wadah 511,61
W3
7. Berat tertahan pada saringan No.100 + wadah 489,38
8. Berat tertahan pada saringan No.140 + wadah 375,67
9. Berat tertahan pada saringan No.200 + wadah 383,80
10 Berat tertahan pada pan 368,94

IV.1.2. Analisis Saringan


Tabel IV.2. Hasil Perhitungan Analisis Saringan.

Ket. Simbol SSatuan Saringan No.


No.
6 10 20 40 100 140 200 Pan
Berat 329 303, 352, 355 332, 219, 227, 212,
1. W4
tertahan ,61 91 54 ,2 97 26 39 53
Berat
2. W5 2333,41
total
Persent
ase 0,1 0,13 0,1 0,09 0,09 0,09
3. W6 gr 0,15 0,14
berat 41 0 5 3 7 1
tertahan
Persent
ase 99, 99,8 99,8 99, 99,8 99,9 99,9 99,9
4. W7
berat 859 7 49 848 58 07 03 09
lolos

7
IV.1.3. Grafik Persentase Berat Lolos

Persentase berat lolos vs Diameter


99.92
99.91
Persentase berat lolos (%)

99.9
99.89
99.88
99.87
99.86
99.85
99.84
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Diameter saringan (mm)

Gambar IV.1. Grafik perbandingan berat lolos dengan diameter saringan.

IV.2. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan dan pengolahan data yang telah dilakukan saat
praktikum modul ini terdapat beberapa pembahasan yaitu:
IV.2.1. Menentukan Berat Tertahan Pada Saringan
Pengujian analisis saringan merupakan salah satu metode untuk menentukan
ukuran butir dari tanah yang terganggu. Salah satu klasifikasi yang sering
digunakan dalam pembagian klasifikasi tanah yaitu sistem USCS. Pada praktikum
kali ini menggunakan tanah yang telah dikeringkan selama 24 jam dengan suhu
100 derajat. Hal ini dilakukan agar tanah berada dalam kondisi oven dry, yaitu
kondisi dimana berat material adalah berat aslinya, tanpa ada berat air yang
terkandung di dalamnya. Penyusunan saringan dilakukan dengan menempatkan
saringan dengan ukuran yang paling besar berada di paling atas, dan semakin ke
bawah semakin kecil ukuran saringannya. Kemudian tanah yang telah disiapkan di
masukkan kedalam susunan saringan. Susunan saringan tersebut diletakkan diatas
alat sieve shaker diguncang selama 3 menit. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
sebaran ukuran butir tanah pada masing-masing saringan. Setelah 5 menit, tanah
yang tertahan pada tiap ukuran saringan dikeluarkan dan ditimbang beratnya.

8
BAB V PENUTUP

V.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai pengujian analisis
saringan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada praktikum ini, didapatkan berat tanah pada setiap saringannya yaitu:
pada saringan no.6 sebesar 329,61 gram, saringan no.10 sebesar 303,91 gram,
saringan no.20 sebesar 352,54 gram, saringan no.40 sebesar 355,2 gram,
saringan no.100 sebesar 332,97 gram, saringan no.140 sebesar 219,26 gram,
saringan no.200 sebesar 227,39 gram dan berat tertahan pada pan sebesar
212,53 gram.
2. Grafik perbandingan diameter saringan dan persentase lolos menghasilkan
grafik yang stabil (turun).
3. Porositas pada tanah dengan ukuran butir silt dan clay dipengaruhi oleh
struktur dan susunan partikel tanah. Kedua jenis tanah ini memiliki porositas
yang tinggi karena partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga menciptakan
banyak ruang pori di antara butir-butir tanah. Densitas tanah dengan ukuran
butir silt dan clay umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan tanah berbutir
kasar. Butir tanah silt memiliki partikel yang lebih kecil dibandingkan dengan
butir tanah clay. Tanah dengan butir silt dan clay mampu menahan lebih
banyak air karena memiliki permukaan butir yang lebih besar dibandingkan
dengan ukuran partikel tanah.

V.2. Saran
Adapun saran dari hasil percobaan praktikum kali ini antara lain:
1. Sebaiknya praktikan untuk lebih datang tepat waktu.
2. Sebaiknya praktikan lebih dipersiapkan lagi alat dan bahan praktikum.
3. Sebaiknya praktikan lebih kondusif lagi ketika melakukan praktikum.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adi, A. S. (2018). Analisa Penggunaan Pasir Silika sebagai pengganti agregat


halus pada campuran beton. Jurnal Riset Pembangunan.
Ali, M. M. (2021). AliSTUDI DIAGENESA DAN FASIES BATUAN
KARBONAT TERHADAP PERKOLASI AIR TANAH UNTUK
PENENTUAN AKUIFER PERKOLASI AIR TANAH UNTUK
PENENTUAN AKUIFER DAERAH PACEREJO, SEMANU, GUNUNG
KIDUL.
Arifin, M., Harryanto, R., Putri, N. D., & Sandrawati, A. (2018). Pengaruh Posisi
Lereng terhadap Sifat Fisika dan Kimia Tanah pada Inceptisols di.
Soilrens.
Handiman, I., & Irawan, P. (2016). ANALISA GEOLOGI TEKNIK DALAM
PERENCANAAN BENDUNG DAERAH IRIGASI PARIGI
KABUPATEN PANGANDARAN. Jurnal Siliwangi.
Harjdowigeno, S. (2014). Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta.
Herlina, N., Hidayat, T. F., & Huseiny, S. A. (2021). PENGARUH
PENAMBAHAN ABU ARANG BAMBU SEBAGAI BAHAN
TAMBAH PADA SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON
NORMAL. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil.
Putro, R. S., Subandrio, A., & Sutarto. (2019). GEOLOGI DAN PENGARUH
ALTERASI TERHADAP POTENSI GERAKAN TANAH DAERAH
CITOREK KIDUL, KECAMATAN CIBEBER, KABUPATEN LEBAK
PROVINSI BANTEN. Jurnal Ilmiah Geologi Pangea.

10
LAMPIRAN I PERHITUNGAN

1. Perhitungan Berat Tertahan


W4 = W3 – W1
Keterangan:
W4 = Berat tertahan (gr)
W3 = Berat tertahan pada saringan No…(setiap sieve) + wadah (gr)
W1 = Berat wadah (gr)
Diketahui:
W1 = 156,41
W36 = 486,02
W310 = 460,32
W320 = 508,95
W340 = 511,61
W3100 = 489,38
W3140 = 375,67
W3200 = 383,80
W3pan = 368,94
Jawab:
W46 = 486,02 – 156,41 = 329,61
W410 = 460,32 – 156,41 = 303,91
W420 = 508,95 – 156,41 = 352,54
W440 = 511,61 – 156,41 = 355,2
W4100 = 489,38 – 156,41 = 332,97
W4140 = 375,67 – 156,41 = 219,26
W4200 = 383, 80 – 156,41 = 227,39
W4pan = 368,94 – 156,41 = 212,53
2. Perhitungan Berat Total
W5 = total berat tertahan pada seluruh saringan
Keterangan:
W5 = Berat total (gr)
W4 = Berat tertahan pada saringan No. (setiap sieve)

11
Diketahui:
W46 = 329,61
W410 = 303,91
W420 = 352,54
W440 = 355,2
W4100 = 332,97
W4140 = 219,26
W4200 = 227,39
W4Pan = 212,53
Ditanya: W5?
Jawab:
W5 = 329,61 + 303,91 + 352,54 + 355,2 + 332,97 + 219,26 + 227,39 +212,53
= 2333,41
3. Perhitungan persentase berat tertahan
𝑊4
W6 = 𝑊5 x 100%

Keterangan:
W6 = Persentase berat tertahan (%)
W4 = Berat tertahan (gr)
W5 = Berat total (gr)
Diketahui:
W5 = 2333,41
W46 = 329,61
W410 = 303,91
W420 = 352,54
W440 = 355,2
W4100 = 332,97
W4140 = 219,26
W4200 = 227,39
W4pan = 212,53
Ditanya: W6?
Jawab:
329,61
W66 = x 100% = 0,141
2333,41

12
303,91
W610 = 2333,41 x 100% = 0,130
352,54
W620 = 2333,41 x 100% = 0,151
355,2
W640 = 2333,41 x 100% = 0,152
332,97
W6100 = 2333,41 x 100% = 0,142
219,26
W6140 = 2333,41 x 100% = 0,093
227,39
W6200 = x 100% = 0,097
2333,41
212,39
W6pan = 2333,41 x 100% = 0,091

4. Perhitungan persentase berat lolos


W7 = 100% - W6
Keterangan:
W7 = Persentase berat lolos
W6 = Persentase berat tertahan
Diketahui:
W66 = 0,141
W610 = 0,130
W620 = 0,151
W640 = 0,152
W6100 = 0,142
W6140 = 0,093
W6200 = 0,097
W6pan = 0,091
Ditanya: W7?
Jawab:
W7 = 100% - 0,141 = 99,859
W7 = 100% - 0,130 = 99,87
W7 = 100% - 0,151 = 99,849
W7 = 100% - 0,152 = 99,848
W7 = 100% - 0,142 = 99,858
W7 = 100% - 0,093 = 99,907
W7 = 100% - 0,097 = 99,903

13
W7 = 100% - 091 = 99,909

14
LAMPIRAN II DOKUMENTASI

Gambar 1. Massa wadah Gambar 2. Massa wadah Gambar 3. Proses


+ tanah penyaringan

Gambar 4. Massa saringan Gambar 5. Massa saringan Gambar 6. Massa saringan


no.10 + tanah no.20 + tanah no.6 + tanah
tertahan tertahan tertahan

Gambar 7. Massa saringan Gambar 8. Massa saringan Gambar 9. Massa saringan


no.140 + tanah no.200 + tanah no. pan + tanah
tertahan tertahan tertahan

15
Gambar 10. Massa saringan Gambar 11. Massa saringan
no.40 + tanah no.100 + tanah
tertahan tertahan

16
LAMPIRAN III LAPORAN SEMENTARA

Gambar 1. Laporan sementara

Gambar 2. Laporan sementara

17

Anda mungkin juga menyukai