• Definisi
OUTLINE • Komponen Deformasi
Data Geofisika
• Data Seismik, Gravity, Sounding, dll.
Data Pemboran
• Core
• Log dan FMI
CAKUPAN KEILMUAN DAN OBJEK GEOLOGI STRUKTUR
Data Geofisika
• Data Seismik, Gravity, Sounding, dll.
Data Pemboran
• Core
• Log dan FMI
CAKUPAN KEILMUAN DAN OBJEK GEOLOGI STRUKTUR
Data Geofisika
• Data Seismik, Gravity, Sounding, dll.
Data Pemboran
• Core
• Log dan FMI
• Brittle Deformation
• Ductile Deformation
• Stress
• Strain
• Tectonic Interpretation
DEFINISI
Fault is discontinuous Fold is continuous • Secara formal, deformasi diartikan sebagai
perbedaan posisi titik sebelum dan sesudah
deformasi (Malvern, 1969; Means, 1976, 1990).
Ductile Deformation
• Deformasi pada batuan yang terjadi
secara kenyal, terjadi pada temperature
dan tekanan tinggi, terjadi dikedalaman
bumi.
KOMPONEN DEFORMASI
a
SESARb SESAR
a
A. Rigid Body B. Rigid Body
Translation Rotation 1. Translation (T) = Gaya yang bekerja memindahkan
f
f c benda ke tempat lain
2. Rotation (R) = Jika gaya yang bekerja merubah
b
e d
orientasinya
3. Dilation (Dl) = Jika gaya tersebut merubah ukuran/
c
a b
volume benda
d
4. Distortion(Ds)/ Strain = Jika gaya tersebut merubah
C. Original Object f c bentuk benda
E. Nonrigid Deformation
e d
by Distortion (Davis and Reynolds, 1996)
a b
a b KEKAR
Analisaf
Kinematika
c
merupakanf analisa rekonstruksi
c dari
pergerakan yang terjadi pada saat proses deformasi
batuan,
e
yang
d
terjadi
D. Nonrigid Deformation e
disemua skala. Hanya
d
memperhatikan
by Dilation perubahan bentuk, ukuran dan
pergerakan (strain) yang terjadi, tanpa memperhatikan
atau menginterpretasikan gaya atau tekanan yang
Deformation
menyebabkan
LIPATAN
(D) = T +tersebut
deformasi R + Dl + Ds = Total Strain
REFERENCE SYSTEM
Untuk menggambarkan deformasi perlu untuk memilih sistem referensi. Dalam studi shear zone,
seseorang dapat menghilangkan komponen rotation (Re) dan translation (T) dengan menggunakan sistem
koordinat internal dan menempatkan salah satu sumbu sejajar dengan shear zone dan sumbu normal
lainnya ke shear zone.
Sumbu koordinat (x‘ dan y’) dapat dipasang pada dinding zona geser (shear zone) untuk menjelaskan komponen strain
(S) dan internal rotation (Ri) secara terpisah dan untuk mengabaikan rotation dan translation (T).
1. TRANSLATION
Semua bagian (atau titik) dalam objek translasi bergerak dengan jumlah yang sama dan arah yang sama.
Idealnya, objek tidak mengalami deformasi internal. Namun, jika terjadi deformasi internal, kita dapat
memperlakukan komponen translation secara terpisah.
Caledonian orogeny giant thrust sheets, seperti Jotun Nappe, were thrusted (translated) 100 km ke arah
tenggara.
2. ROTATION
Kita membedakan antara dua komponen rotasi:
• Re - Rotasi benda kaku relatif terhadap sistem koordinat eksternal.
• Ri - Rotasi sumbu strain ellipsoid (sumbu regangan utama).
Deformasi internal, yang melibatkan rotasi internal (rotasi elips strain atau ellipsoid) disebut deformasi
non-coaxial. Deformasi coaxial adalah non-rotasional (Ri = 0)
Extension di kerak bagian atas sebagian diakomodasi Rotasi (Rl) dari sumbu strain utama (X dan Z) dalam
oleh rotasi (Re) dari blok sesar besar ellipse strain selama simple shear
3. DILATION
Dilation of a rock body:
𝑉 − 𝑉𝑜
∆=
𝑉𝑜
di mana V dan Vo masing-masing menunjukkan volume setelah deformasi dan aslinya.
• Isotropic dilation: Jumlah pemanjangan atau pemendekan yang sama ke segala arah.
• Anisotropic dilation: Memperpendek atau memanjang hanya dalam satu atau dua arah.
• Peningkatan volume isotropik: X = Y = Z> 1
• Penurunan volume isotropik: X = Y = Z <1
• Peningkatan volume anisotropik: XYZ ≠ 1
UNDEFORMED DEFORMED
HOMOGENOUS VS. INHOMOGENOUS (HETEROGENOUS) STRAIN
• Deformasi homogen: Garis lurus tetap lurus, garis sejajar tetap paralel, dan objek berbentuk identik dan
berorientasi juga akan berbentuk dan berorientasi identik setelah deformasi
• Perubahan strain dan volume/ luas akan konstan sepanjang area batuan yang dihitung. Jika tidak, maka
deformasi tersebut heterogen (tidak homogen).
• Homogen tidak banyak berubah sebagai fungsi lokasi
• Heterogen memang berubah secara signifikan sebagai fungsi lokasi
• Hetero/Homogenitas secara inheren bergantung pada skala
Homogenous Inhomogenous
HOMOGENEOUS VS. HETEROGENEOUS STRAIN
• Strain homogen ditandai oleh:
• tidak ada strain gradient.
• transformasi linier, yaitu garis lurus tetap lurus dan garis sejajar tetap paralel.
• Natural Strain menunjukkan beberapa tingkat heterogenitas. Misalnya, shear zones biasanya
menunjukkan peningkatan strain dari dinding samping ke tengah.
• Sulit untuk menghitung strain heterogen, tetapi dengan memisahkan strain heterogen menjadi elemen
homogen, setiap elemen dapat ditangani secara terpisah.
ELONGATION
𝑙𝑓 −𝑙𝑜
Perubahan panjang • 𝐸𝑥𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑜𝑛 (𝑒) = 𝑙𝑜
Lengthening e>0 (+)
Shortening e<0 (-)
𝑙
• 𝑆𝑡𝑟𝑒𝑡𝑐ℎ 𝑆 = 𝑙𝑓 = 1 + 𝑒
𝑜
S1 > S2 > S3
Lingkaran → Ellipse (2D)
Bola → Ellipsoid (3D)
Pada arah garis sejajar sumbu panjang atau pendek
dari strain allipse merupakan satu-satunya dimana
harga shear strain (γ) atau angular shear strain (Ψ)
akan nol → Principal Strain Axes
THE STRAIN ELLIPSOID
• Strain ellipsoid (3D) atau strain ellipse (2D) menterjemahkan homogeneous
strain in a rock body.
• The undeformed counterpart is a sphere with radius = 1.
• Principal strain axes:
• X - along the direction of maximum elongation
• Y - intermediate axis
• Z - along the direction of minimum elongation
• Principal stretches (dimension):
• e1 - longest, along X-axis, for simplicity called X
• e2 - intermediate, along Y-axis, or simplicity called Y
• e3 - shortest, along Z-axis, or simplicity called Z
• The radii of the ellipsoid:
• 𝑒1 = 𝑋 = 𝜆1
• 𝑒2 = 𝑌 = 𝜆2
• 𝑒3 = 𝑍 = 𝜆3
• Equation of the strain ellipsoid:
𝑥2 𝑦2 𝑧2
+ + =1
𝜆21 𝜆22 𝜆23
• Untuk deformasi non-dilation ada dua permukaan no finite longitudinal strain
yang didefinisikan di persimpangan antara undeformed sphere dan ellipsoid, dan
keduanya melintasi pusat ellipsoid. Tidak ada deformasi (peregangan atau
rotasi) terjadi di sepanjang permukaan ini.
STRAIN ELLIPS
SUMMARY
• Deformasi didefinisikan sebagai perbedaan posisi titik sebelum dan sesudah deformasi
• Deformasi terdiri dari Rigid dan Non-Rigid
• Haakon Fossen (2010), deformasi (De) meliputi:
• Translation (T)
• Rigid rotation (Re)
• Internal deformation (Di):
• Rigid rotation (Ri)
• Strain (S)
• Davis and Reynolds (1996), deformasi (De)meliputi:
• Translation (T) = Gaya yang bekerja memindahkan benda ke tempat lain
• Rotation (R) = Jika gaya yang bekerja merubah orientasinya
• Dilation (Dl) = Jika gaya tersebut merubah ukuran/ volume benda
• Distortion(Ds)/ Strain = Jika gaya tersebut merubah bentuk benda
• Deformasi dapat terjadi perubahan volume (dilation) atau tidak ada perubahan volume (non-dilational)
• Strain didefinisikan perubahan ukuran (volume) dan/ atau bentuk.
• Homogeneous strain ditandai dengan transformasi linier, yaitu garis lurus tetap lurus dan garis
sejajar tetap paralel.
SUMMARY
• Strain didefinisikan sebagai elongation (e):
𝑙−𝑙
• Elongation (e) = 𝑙 𝑜 , e>0 → lengthening, e<0 → shortening
𝑜
𝑙
• Stretch (S) = = 1+e
𝑙𝑜
• Quadratic elongation (λ) = 𝑆 2 = 1 + 𝑒 2
1 1 1
• Reciprocal quadratic elongation (λ’) = 𝜆 = 𝑆2 = 1+𝑒 2
• Strain elipsoid (3D) atau strain ellipse (2D) memberikan kesan visual dari finite strain.
• Dimensi elipsoid finite strain diplot dalam diagram Flinn dan Hsu.
• Parameter strain instantaneous atau infinitesimal menggambarkan strain history (riwayat strain).
• Selama steady state progressive strain, parameter instantaneous strain tetap konstan sepanjang
riwayat deformasi.
• Deformasi coaxial tidak melibatkan rotasi strain ellipsoid (Ri), sedangkan deformasi non-coaxial
melibatkannya.
• Riwayat deformasi dapat bersifat coaxial (pure shear) dimana tidak terjadi rotasi sumbu strain (Ri)
atau non-coaxial (simple shear dan sub-simple shear) dimana terjadi rotasi sumbu strain (Ri)
• Riwayat deformasi fokus pada perkembangan deformasi dari awal sampai akhir deformasi (finite
Strain)
• Mengetahui medan stress selama deformasi pada akhirnya tidak mengungkapkan bagaimana
deformasi berkembang.
PROGRESSIVE DEFORMATION AND FLOW PARAMETERS
Deformasi non-steady state dari dua kotak yang mengalami komponen simple shear dan pure shear identik, dalam urutan berlawanan.
Perhatikan perbedaan finite strain.
FINITE STRAIN
SIMPLE SHEAR VS. PURE SHEAR
Simple Shear:
• Satu arah sumbu tidak berubah yang lainnya relative berubah, contoh kasus dalam
shear zone
Pure Shear:
• Arah sumbu utama sebelum deformasi tetap demikian juga sumbu utama ellips tetap.
Sedangkan garis-garis lainnya akan berotasi
PURE SHEAR STRETCHING AND SHORTENING
Pure shear didefinisikan riwayat deformasi coaxial planar.
Sumbu strain utama sejajar dengan infinitesimal stretching
(PURE SHEAR)
axes (ISA) dan tidak berputar (Ri = 0). Area (2D) atau volume Bidang pemendekan aktif meningkat dengan meningkatnya
(3D) dipertahankan. strain.
DEFORMATION OF PHYSICAL LINES (PURE SHEAR)
Garis fisik yang diorientasikan sejajar dengan ISA tidak berputar. Garis dengan
orientasi berbeda akan berputar ke arah sumbu panjang elipsoid, menjauhi
ISA2 secara simetris.
PARTICLE MOTION DURING PURE SHEAR IN 3D
PURE SHEAR
• Pada pure shear di bidang 3D, garis dan bidang
• Partikel bergerak hiperbol pada empat kompartemen bergerak dan berputar di sepanjang lintasan.
yang dipisahkan oleh garis asimtotik yang ditentukan • AP = flow apophysis. Partikel-partikel bergerak
oleh dua apophyses ortogonal yang berorientasi dalam empat kuadran dipisahkan oleh dua
sejajar dengan infinitesimal stretching axes (ISA). apophyses aliran ortogonal.
• Sudut antara apophyses aliran dilambangkan dengan
α, dan θ adalah sudut antara sumbu x dan ISA1.
Deformasi simple shear (internal). Bidang geser sejajar dengan sumbu x, dan
infinitesimal stretching axes (ISA, arah peregangan/ pemendekan tercepat)
diorientasikan pada 45 derajat ke bidang geser.
DEFORMATION OF PHYSICAL LINES (SIMPLE SHEAR)
• Semua garis fisik, kecuali garis yang berorientasi sejajar dengan bidang geser, akan berputar selama simple shear. Dextral (right-
lateral) simple shear melibatkan rotasi searah jarum jam, sedangkan sinistral (let-lateral) simple shear melibatkan rotasi
berlawanan arah jarum jam.
• Garis yang sejajar dengan bidang geser mempertahankan panjang aslinya.
• Garis fisik berputar lebih cepat daripada sumbu elipsoid deformasi (teoritis). Akibatnya, garis dapat berputar dari bidang
pemendekan aktif ke bidang peregangan aktif jika strain menjadi cukup tinggi.
DEFORMATION OF PHYSICAL LINES (SIMPLE SHEAR)
PARTICLE MOTION DURING SIMPLE SHEAR IN 3D
SIMPLE SHEAR • Selama simple shear dalam garis dan bidang 3D
bergerak dan berputar di sepanjang lintasan.
• Simple shear ditandai dengan apofisis tunggal yang • Kutub dari garis pasif yang berputar bergerak
disejajarkan dengan bidang geser. Partikel bergerak sepanjang lintasan (lingkaran besar) di stereoplot
berlawanan arah di kedua sisi dan sejajar dengan selama simple shear. AP = flow apophysis. Hanya
aliran apofisis. ada satu flow apophysis, yang sejajar dengan bidang
• Sudut antara sumbu x dan ISA1 (θ) adalah 45 derajat. x-z.
Particle motion and flow apophysis (AP) associated with simple shear.
DEFORMATION OF PHYSICAL LINES
Dengan mengubah sudut bidang geser relatif terhadap sumbu stress utama, mode geser berbeda
muncul. Simple shear terjadi ketika ISAs berada pada sudut 45° terhadap stress utama
maksimum. Bidang stres sama di setiap contoh.
SUMMARY
• Deformasi didefinisikan sebagai perbedaan posisi titik sebelum dan sesudah deformasi
• Deformasi terdiri dari Rigid dan Non-Rigid
• Haakon Fossen (2010), deformasi (De) meliputi:
• Translation (T)
• Rigid rotation (Re)
• Internal deformation (Di):
• Rigid rotation (Ri)
• Strain (S)
• Davis and Reynolds (1996), deformasi (De)meliputi:
• Translation (T) = Gaya yang bekerja memindahkan benda ke tempat lain
• Rotation (R) = Jika gaya yang bekerja merubah orientasinya
• Dilation (Dl) = Jika gaya tersebut merubah ukuran/ volume benda
• Distortion(Ds)/ Strain = Jika gaya tersebut merubah bentuk benda
• Deformasi dapat terjadi perubahan volume (dilation) atau tidak ada perubahan volume (non-dilational)
• Strain didefinisikan perubahan ukuran (volume) dan/ atau bentuk.
• Homogeneous strain ditandai dengan transformasi linier, yaitu garis lurus tetap lurus dan garis
sejajar tetap paralel.
SUMMARY
• Deformasi didefinisikan sebagai perbedaan posisi titik sebelum dan sesudah
• Deformasi (De) meliputi komponen-komponen berikut: translation (T), rigid rotation (Re) dan internal
deformation (Di)
• Komponen deformasi internal terdiri dari komponen rigid rotation (Ri) dan strain (S)
• Deformasi terdiri dari Rigid dan Non-Rigid
• Deformasi dapat terjadi perubahan volume (dilation) atau tidak ada perubahan volume (non-dilational)
• Strain mendefinisikan perubahan ukuran (volume) dan/ atau bentuk.
• Strain didefinisikan sebagai extension (e):
𝑙𝑓 −𝑙𝑜
• Strain (e) = , e>0 = lengthening, e<0 = shortening
𝑙𝑜
• Stretch (S) = 1+e
• Quadratic elongation (l) = 𝑆 2 = 1 + 𝑒 2
1 1 1
• Reciprocal quadratic elongation (l’) = 𝑙 = 𝑆2 = 1+𝑒 2
• Homogeneous strain ditandai dengan transformasi linier, yaitu garis lurus tetap lurus dan garis
sejajar tetap paralel.
SUMMARY
• Strain didefinisikan sebagai elongation (e):
𝑙−𝑙
• Elongation (e) = 𝑙 𝑜 , e>0 → lengthening, e<0 → shortening
𝑜
𝑙
• Stretch (S) = = 1+e
𝑙𝑜
• Quadratic elongation (λ) = 𝑆 2 = 1 + 𝑒 2
1 1 1
• Reciprocal quadratic elongation (λ’) = 𝜆 = 𝑆2 = 1+𝑒 2
• Strain elipsoid (3D) atau strain ellipse (2D) memberikan kesan visual dari finite strain.
• Dimensi elipsoid finite strain diplot dalam diagram Flinn dan Hsu.
• Parameter strain instantaneous atau infinitesimal menggambarkan strain history (riwayat strain).
• Selama steady state progressive strain, parameter instantaneous strain tetap konstan sepanjang
riwayat deformasi.
• Deformasi coaxial tidak melibatkan rotasi strain ellipsoid (Ri), sedangkan deformasi non-coaxial
melibatkannya.
• Riwayat deformasi dapat bersifat coaxial (pure shear) dimana tidak terjadi rotasi sumbu strain (Ri)
atau non-coaxial (simple shear dan sub-simple shear) dimana terjadi rotasi sumbu strain (Ri)
• Riwayat deformasi fokus pada perkembangan deformasi dari awal sampai akhir deformasi (finite
Strain)
• Mengetahui medan stress selama deformasi pada akhirnya tidak mengungkapkan bagaimana
deformasi berkembang.
SUMMARY
• Strain elipsoid (3D) atau Strain ellipse (2D) memberikan kesan visual dari finite strain. Dimensi
elipsoid finite strain diplot dalam diagram Flinn dan Hsu.
• Parameter instantaneous or infinitesimal strain menggambarkan strain history (sejarah regangan).
• Deformasi dikatakan steady state jika parameter konstan selama proses deformasi, sebaliknya
disebut sebagai non-steady state
• Deformasi koaksial tidak melibatkan rotasi strain ellipsoid (Ri), sedangkan deformasi non koaksial
melakukannya.
• Sejarah deformasi dapat bersifat coaxial (pure shear) dimana tidak terjadi rotasi sumbu strain
(internal) atau non-coaxial (simple shear dan sub-simple shear) dimana terjadi rotasi sumbu strain
(internal)
• Sejarah deformasi fokus pada perkembangan deformasi dari awal sampai akhir deformasi (Finite
Strain)
• Mengetahui medan tegangan selama deformasi pada akhirnya tidak mengungkapkan bagaimana
deformasi berkembang.