Anda di halaman 1dari 12

TEKTONISME

KOMPETENSI DASAR
3.5. Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan
TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa memahami tentang pengertian tektonisme dan jenis-jenisnya


Pengertian Tektonisme dan jenis-jenisnya
Perubahan permukaan Bumi secara vertikal, miring, atau mendatar
berupa gerakan pelipatan, patahan/sesar, pelengkungan,
pengangkatan, penurunan, dan retakan.
Tektonisme dibedakan menjadi:
1) Epirogenesis: Gerakan vertikal yang lambat dan meliputi daerah yang luas (benua)
2) Orogenesis : Orogenesis (gerak pembentukan pegunungan) merupakan gerakan
tektonik yang meliputi daerah yang relatif sempit (regional). Gerakan ini meliputi
pelengkungan (warping), pelipatan (folding), patahan (faulting), sembul dan terban
(horst dan graben), dan retakan/diaklas (jointing).
Gambar 3.22
Penampang melintang sebuah
daerah gunung yang dibentuk
kemudian dari geosinklinal.
Terjadi karena tekanan yang sangat
kuat melampaui titik patah batuan.

Sembul (horst) → bagian di antara dua


patahan yang mengalami pengangkatan.
Graben → depresi di antara dua patahan
naik (horst)

Gerakan patahan
1) Sesar-turun yang sebenarnya pada arah
kemiringan. 2) Sesar-mendatar pada arah
lurus. 3) Sesar-turun biasa pada arah tak
tentu. 4) Sesar-naik yang sebenarnya 5)
Sesar-naik biasa.
Bagian Patahan
Jenis-jenis patahan batuan

Sesar Andreas di California


terjadi akibat gerakan bumi ke
arah horisontal yang kuat
d) Retakan/diaklas (jointing)
Diaklas disebut juga kekar, yaitu terbentuknya suatu celah, namun tanpa disertai
adanya pergeseran atau dislokasi (displacement). Hal ini dapat terjadi karena
adanya proses-proses kerutan, tarikan, dan tekanan pada material (batuan).

Gambar : Beberapa Diaklas yang dihasilkan oleh g


aya tekanan (kompresi)

Retak/kerutan dapat terjadi karena kekeringan, seperti lumpur


yang mengering sehingga timbul jaringan retakan (telo dalam
bahasa Jawa) atau pendinginan, seperti terjadi pada batuan
basalt dan granit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai