Anda di halaman 1dari 21

KINEMATIKA:

DEFORMASI DAN
MORFOLOGI
ARIANTO S.H (11140970000014)
WAHYU MEGANIAR BELLA A .(11140970000026)
KINEMATIKA: DEFORMASI DAN
MORFOLOGI
STRAIN

REFERENCE LEVEL

UPLIFT, EXHUMATION

GEOMORFOLOGI
PENGERTIAN DEFORMASI
Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi dan
dimensi dari suatu materi baik itu bagian dari alam
ataupun buatan manusia dalam skala waktu dan
ruang.
Deformasi dapat diartikan sebagai perubahan
kedudukan atau pergerakan suatu titik pada suatu
benda secara absolut maupun relatif.
STRAIN

Strain adalah perubahan fraksional suatu benda elastis baik


bentuk maupun dimensinya.

Perubahan dimensi yang disebabkan oleh strain normal akan


mengakibatkan perubahan volume. Perubahan volume per
satuan volume disebut dilatasi.
JENIS STRAIN

NORMAL STRAIN SHEAR STRAIN ROTATION


REFERENCE LEVEL

Dalam kinematika diperlukan koordinat sistem yang dapat digunakan untuk


menggambarkan/melihat pergerakan.

Untuk pergerakan geologi seperti uplift, fault, dan lainnya diperlukan


referensi, karena kita ketahui bahwa tidak ada sistem koordinat yang dapat
menggambarkan pergerakan secara vertikal dibawah permukaan bumi.
REFERENCE LEVEL

SPHERE, SPHEROID DAN GEOID


• Pendekatan dengan bentuk bumi yang bulat (sphere), sangat tepat
digunakan untuk pemasalahan lempeng tektonik, contohnya untuk
menentukan kurvatur daerah pegunungan atau zona subduksi, namun
bumi tidaklah bulat sempurna tetapi berbentuk spheroid.
• Geoid adalah bidang ekipotensial gravitasi yang berimpit dengan rata
rata muka laut yang tidak terganggu
REFERENCE LEVEL

LAGRANGIAN AND EULERIAN REFERENCE FRAME


• Eulerian digunakan karena mudah untuk menjelaskan
pergerakan relatif material ke sebuah area yang tidak
berpindah
• Lagrangian dapat menjelaskan sejarah batuan dan lebih
mudah untuk ditentukannya
UPLIFT & EXHUMATION
• Uplift adalah pemindahan komponen dalam arah yang berlawanan dengan vektor
gravitasi
• Surface uplift adalah pemindahan earth‘s surface relatif ke geoid
• Uplift of rocks adalah Pemindahan batuan menuju ke geoid
Surface Uplift adalah parameter penting untuk mengerti tentang kekuatan
pergerakan di daerah pegunungan.

Uplift of Rocks sangat berguna untuk perhitungan mass balance


(kesetimbangan massa).
UPLIFT & EXHUMATION

Exhumation dalam istilah geologi merupakan pergerakan relatif batuan ke


permukaan bumi

Exhumation berdasarkan penyebab dibedakan menjadi:


- Exhumation akibat erosi
- Exhumation akibat extension
- Exhumation akibat pemampatan deformasi
UPLIFT VS EXHUMATION
a. Referensi bidang litosfir
b. Pergerakan vertikal akibat penebalan
c. Pergerakan vertikal akibat erosi dipermukaan
dan isostasi
d. Pergerakkan vertikal saat penebalan dan
erosi terjadi bersamaan

a. Menunjukkan crustal column sebelum


deformasi
b. Menunjukkan crustal column setelah proses
penyusutan
c. Menunjukkan crustal column setelah
exhumation yang disebabkan oleh erosi
PENGERTIAN GEOMORFOLOGI

Geomorfologi berasal dari kata:

• Geos : Bumi

• Morfo : Asal-usul

• Logos : Ilmu  (Yunani) Artinya: Ilmu yang mempelajari asal-usul bumi.

Geomorfologi arti fisiologisnya adalah uraian tentang bentuk bumi

Salah satu definisi Geomorfologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari atau mendeskripsi

bentuk lahan.
Untuk deskripsi proses geomorfik, seringkali berguna untuk membedakan

antara:

- Pembentukan geomorfik dengan proses tektonik ("endogenik"), dan

- Pembentukan geomorfik oleh proses erosi dan sedimentasi ("eksogenik")


Pada geomorfologi dibahas mengenai bentuk lahan. Bentuk lahan berdasarkan
genesisnya terbagi menjadi sepuluh klas utama yaitu:

1. Bentuk lahan asal struktural, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat pengaruh
struktur geologis, contohnya adalah pegunungan lipatan, pegunungan patahan,
perbukitan kubah dan sebagainya.
2. Bentuk lahan asal vulkanik, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas gunung
api, contohnya antara lain kerucut gunung api, kawah, kaldera, medan lava.
3. Bentuk lahan asal denudasi, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses
degradasi seperti erosi dan longsor, contohnya bkit sisa, peneplain, lahan rusak.
4. Bentuk lahan asal fluvial, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas sungai,
contohnya antara lain dataran banjir, tanggul alam, teras sungai. Karena sebagian besar
sungai bermuara di laut maka sering terjadi bentuk lahan akibat kombinasi proses fluvial
dan marine.
5. Bentuk lahan asal marine, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses laut
seperti tenaga gelombang, pasang dan arus. Contohnya gisik pantai (beach ridge), bura
6. Bentuk lahan asal glasial, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas
gletser (gerakan massa es), contohnya adalah lembah menggantung (hanging valley),
morena, drumlin.
7. Bentuk lahan asal aeolin, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses
angin, contohnya gumiuk pasir yang memiliki berbagai bentuk seperti barchan,
parabolik, longitudinal, transversal,bintang.
8. Bentuk lahan asal solusional (pelarutan), merupakan bentuk lahan yang dihasilkan
oleh pelarutan batuan. Banyak terdapat pada daerah kapur (karst), contohnya adalah
kubah karst, dolina, uvala, polje, gua karst.
9. Bentuk lahan asal organik, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas
organisme contohnya adalah terumbu karang dan pantai bakau.
10.Bentuk lahan asal antropogenik merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh
aktivitas manusia contohnya kota, pelabuhan.
MODEL EROSI PADA SKALA OROGENIK
Tiga model sederhana untuk menggambarkan erosi pada tingkat yang paling
sederhana yaitu:

1. Tingkat Erosi Konstan


Dengan asumsi bahwa tingkat erosi selama proses orogenik tertentu
konstan melalui ruang dan waktu adalah penyederhanaan yang paling
dramatis dari proses erosi yang sesungguhnya.
2. Tingkat Erosi Proporsional terhadap Ketinggian
Dengan asumsi bahwa tingkat erosi dari sabuk gunung sebanding
dengan elevasinya adalah perkiraan mendekati alam lebih dekat.
3. Tingkat Erosi Proporsional terhadap Kemiringan

Dengan asumsi yang menghasilkan deskripsi yang bagus untuk evolusi


banyak bentang alam, misalnya gerak bukit pasir.
Pengaruh empat model erosi yang berbeda pada pembentukan sabuk gunung asimetris. Daerah yang teduh
ringan menunjukkan gunung sebelum onset erosi. Daerah yang teduh gelap menunjukkan bentuk gunung
setelah beberapa waktu, a) tingkat erosi konstan, b) tingkat erosi sebanding dengan elevasi, c) tingkat erosi
sebanding dengan kemiringan, d) tingkat erosi sebanding dengan kelengkungan permukaan. Perhatikan bahwa
hanya pada model a dan b, titik tertinggi topografi tetap terjaga selama erosi.
Transportasi Jangka Pendek
Pemodelan tingkat erosi sebagai fungsi kelengkungan medan adalah deskripsi
erosi yang paling halus pada timbangan pendek, khususnya pada lereng bukit.

Transportasi Jangka Panjang


Erosi fluvial adalah salah satu proses pertamanan yang paling penting dan
pengangkutan bahan oleh sungai merupakan mekanisme yang efisien untuk redistribusi
massa dalam skala besar.

Formasi Lanskap Tidak Berlaku


Tidak semua proses geomorfik dapat dijelaskan dengan menggunakan model kontinu
seperti yang dibahas pada bagian sebelumnya. Misalnya, terjadinya tanah longsor adalah
proses terputus-putus klasik yang membutuhkan kelas deskripsi modelnya sendiri.
Bentuk Gunung Berapi
Banyak gunung api strato memiliki bentuk dan elevasi permukaan yang menggugah serupa
yang menunjukkan bahwa mereka terbentuk oleh proses serupa. Misalnya, Etna di Sicily, Mt. Fuji
di Jepang serta banyak gunung berapi di Indonesia dan di Alaska tingginya sekitar 3500 m dan
memiliki profil kerucut dengan permukaan cekung.

Fraktal
Banyak bentuk morfologi di permukaan bumi memiliki bentuk fraktal, misalnya
garis pantai atau bentuk permukaan bumi itu sendiri. Fraktal biasanya dibawa dalam
kaitannya dengan umpan balik non linier dan proses kacau karena banyak
representasi geometris fenomena non linier memang membuat bentuk fraktal
SELESAI...

Anda mungkin juga menyukai