a. Geomorfologi b. Fisiografi c. Geomorfologi tektonik Jelaskan perbedaannya Jawaban: a. Geomorfologi Kata geomorfologi (Geomorphology) berasal bahasa Yunani, yang terdiri dari tiga kata yaitu: Geos (erath/bumi), morphos (shape/bentuk), logos (knowledge atau ilmu pengetahuan). Berdasarkan dari kata-kata tersebut, maka pengertian gomorfologi merupakan pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk lahan (landform), proses-proses yang menyebabkan pembentukan, dan perubahan yang dialami oleh setiap bentuklahan yang dijumpai di permukaan bumi termasuk yang terdapat di dasar laut/samudera serta mencari hubungan antara bentuklahan dengan proses-proses dalam tatanan keruangan dan kaitannya dengan lingkungan. b. Fisiografi Fisiografi mengacu pada studi tentang ciri-ciri fisik permukaan Bumi. Ini melibatkan pemahaman tentang bentuk lahan, relief, dan karakteristik geografis lainnya dari berbagai wilayah di Bumi. Fisiografi membantu geolog untuk memahami bagaimana fitur-fitur geologis seperti gunung, lembah, sungai, dan dataran terbentuk dan berinteraksi satu sama lain. Ilmu fisiografi dalam geologi melibatkan pemetaan dan analisis detail permukaan Bumi, termasuk topografi, geologi, vegetasi, dll. c. Geomorfologi Tektonik Geomorfologi tektonik merupakan studi mengenai hubungan antara geomorfologi dengan struktur geologi yang berkembang di daerah tersebut. Geomorfologi tektonik mempelajari dinamika bumi seperti proses terjadinya, bagaimana proses tektonik membentuk bentang alam dan memberikan dampak pada kehidupan manusia. Geomorfologi tektonik menjelaskan bagaimana peristiwa geologi ini mempengaruhi perubahan bentuk lahan dan bagaimana proses-proses ini berinteraksi dengan proses geomorfologi lainnya seperti erosi, sedimentasi, dan proses alam lainnya. Perbedaan ketiganya: Geomorfologi: Geomorfologi adalah studi tentang bentuk lahan dan relief permukaan Bumi serta proses-proses yang membentuknya. Ini mencakup analisis dan pemahaman tentang fitur-fitur geografis seperti gunung, lembah, sungai, dan dataran. Geomorfologi tidak selalu mempertimbangkan aktivitas tektonik sebagai fokus utamanya, meskipun ini dapat menjadi faktor yang signifikan dalam pembentukan bentang alam. Fisiografi: Fisiografi adalah cabang dari geomorfologi yang lebih luas dan mencakup studi ciri- ciri fisik permukaan Bumi, termasuk geologi, iklim, vegetasi, hidrologi, dan relief. Ini berfokus pada deskripsi dan pemetaan ciri-ciri fisik di berbagai wilayah dan bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi. Fisiografi lebih mencakup pandangan holistik tentang karakteristik suatu wilayah. Geomorfologi Tektonik: Geomorfologi tektonik adalah cabang dari geomorfologi yang khusus mempelajari pengaruh aktivitas tektonik atau pergerakan kerak Bumi terhadap bentuk lahan dan relief permukaan Bumi. Ini memfokuskan pada bagaimana aktivitas tektonik seperti pergeseran lempeng, lipatan, dan patahan dalam kerak Bumi mempengaruhi pembentukan bentang alam. Studi dalam geomorfologi tektonik sering berfokus pada struktur geologi dan pergerakan kerak Bumi sebagai penyebab utama dalam pembentukan fitur-fitur geografis tertentu seperti pegunungan dan patahan. 2. Jelaskan tahapan deformasi geomorfologi Jawaban: Berikut beberapa tahapan deformasi: a. Elastic Deformation Deformasi elastis adalah tahap awal dalam proses deformasi. Pada tahap ini, ketika tekanan diterapkan pada benda, benda mengalami perubahan bentuk, tetapi ketika tekanan dilepaskan, benda akan kembali ke bentuk aslinya. b. Plastic/ductile Deformation Deformasi plastik adalah tahap di mana benda tidak lagi dapat kembali ke bentuk aslinya setelah tekanan dilepaskan. Deformasi plastik menyebabkan perubahan bentuk yang bersifat permanen. Pada tahap ini, benda mengalami deformasi yang lebih dalam ketika tekanan yang diterapkan melampaui batas elastisitasnya. c. Fracture Deformation Tahap deformasi patah terjadi ketika tekanan yang diterapkan pada benda melebihi batas ketahanan benda, sehingga benda mengalami pecah atau retakan. Ini terjadi ketika benda tidak lagi mampu menahan tekanan yang diterapkan padanya dan mengalami perubahan bentuk yang ekstrim.
3. Jelaskan penyebab uplift dan beri contoh.
Jawaban: Uplift dalam geomorfologi merujuk pada proses di mana suatu wilayah naik ke atas atau mengalami kenaikan ketinggian. Beberapa penyebab umum uplift meliputi: a. Tektonik Lempeng: Salah satu penyebab utama uplift adalah pergerakan lempeng tektonik. Ketika dua lempeng bertabrakan, satu lempeng bisa didorong ke atas, menciptakan pegunungan dan relief yang lebih tinggi. Ini adalah salah satu proses yang mendasari pembentukan pegunungan seperti Pegunungan Himalaya di Asia Selatan, yang terbentuk akibat tumbukan antara lempeng India dan Eurasia. b. Aktivitas Vulkanik: Letusan gunung berapi dapat menyebabkan kenaikan tiba-tiba dalam daerah sekitar gunung berapi. Ketika lava dan material vulkanik dikeluarkan dari gunung berapi, mereka menumpuk dan membentuk konus gunung berapi yang dapat mengangkat permukaan sekitarnya. Contoh yang baik adalah gunung berapi seperti Gunung St. Helens di Amerika Serikat yang mengalami kenaikan signifikan setelah letusan besar pada tahun 1980. c. Intrusi Magma: Ketika magma dari dalam Bumi meresap ke dalam kerak Bumi dan mendingin di bawah permukaan, ini dapat menyebabkan kenaikan tanah di atasnya. Ini dikenal sebagai intrusi magma. Ketika magma mengeras dan membentuk batuan seperti granit, mereka dapat mendorong batuan di atasnya ke atas, menciptakan kenaikan dalam bentuk gunung atau doma batuan. d. Erosi yang Cepat: Erosi adalah proses perubahan bentuk lahan dengan menghilangkan material tanah dan batuan. Jika erosi menghilangkan lapisan yang tebal di atas suatu wilayah, tanah di bawahnya bisa naik ke atas, yang dikenal sebagai "uplift oleh erosi." Ini terjadi ketika erosi menghilangkan beban tekanan yang sebelumnya ada di atas suatu wilayah. Contohnya adalah ketika es gletser mencair dan menghilang, dan tanah di bawahnya bisa naik ke atas sebagai reaksi. e. Lihatostasis: Terkadang, kenaikan daratan dapat terjadi karena perubahan dalam tingkat permukaan air laut, yang dikenal sebagai perubahan dalam litostasis. Jika massa es polar mencair, atau jika gunung es menurun, maka daratan yang tadinya tertekan oleh berat es bisa mengalami kenaikan relatif terhadap permukaan laut.
4. Jelaskan parameter-parameter morfometri
Jawaban: Beberapa parameter morfometri yang umum digunakan meliputi: a. Panjang Sungai (River Length): Parameter ini mengukur panjang sungai dari hulu hingga muara atau batas yang ditentukan. Hal ini membantu dalam memahami sistem sungai dan pola aliran air. b. Panjang Anak Sungai (Stream Length): Panjang anak sungai adalah ukuran panjang total dari suatu anak sungai mulai dari titik pertemuannya dengan sungai utama hingga muaranya atau batas yang ditentukan. c. Orde Sungai (Stream Order): Orde sungai adalah sistem pengelompokan sungai berdasarkan tingkat hierarki mereka dalam suatu sistem sungai. Sungai yang lebih besar memiliki orde yang lebih tinggi.
d. Dalam Air Basah (Basin Area):
Dalam air basah adalah ukuran luas daerah yang mengalir ke sungai atau sistem sungai tertentu. Ini membantu dalam memahami besarnya area pengaruh sungai tersebut. e. Panjang Aliran Sungai (Stream Length Ratio): Parameter ini mengukur rasio panjang sungai terhadap panjang jarak garis lurus antara sumber air dan muara sungai. Hal ini membantu dalam memahami tingkat meandering sungai. f. Kemiringan Rata-Rata Sungai (Average Stream Gradient): mengukur kemiringan rata-rata sungai dalam satuan per jarak tertentu. Kemiringan ini memengaruhi kecepatan aliran sungai dan pengukuran erosi. g. Pengukuran Aliran Dalam (Channel Length Ratio): ini mengukur rasio panjang aliran sungai terhadap panjang garis lurus antara sumber air dan muara sungai. h. Panjang Jalur Aliran (Flow Path Length): Panjang jalur aliran mengukur jarak sepanjang jalur tertentu yang ditempuh oleh air hujan atau aliran permukaan hingga mencapai muara sungai. i. Indeks Relief (Relief Index): Indeks relief mengukur perbedaan ketinggian antara titik tertinggi dan titik terendah dalam suatu wilayah atau cekungan. j. Hitung Hillshade (Hillshade Factor): Parameter ini digunakan untuk menggambarkan intensitas dan arah cahaya matahari pada permukaan, yang membantu dalam pemetaan bentuk lahan dan relief. Parameter-parameter morfometri ini digunakan dalam analisis geomorfologi untuk mengidentifikasi pola dan karakteristik bentang alam, serta untuk memahami perubahan bentuk lahan dan relief di berbagai wilayah geografis.
5. Kelurusan sebagai suatu parameter geomorfologi, jelaskan tahapan dalam menentukan
kelurusan tsb. Jawaban: Kelurusan adalah parameter geomorfologi yang mengukur sejauh mana suatu fitur geografis, seperti sungai atau lembah, bersifat lurus atau tidak. Ini adalah salah satu parameter penting dalam analisis geomorfologi, karena dapat memberikan wawasan tentang proses-proses geologis yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan fitur-fitur tersebut. Berikut adalah tahapan dalam menentukan kelurusan suatu fitur geomorfologi: a. Identifikasi Fitur yang Akan Diukur: Langkah pertama adalah mengidentifikasi fitur geomorfologi yang akan diukur kelurusannya. Contoh fitur-fitur ini bisa meliputi sungai, lembah, patahan, atau bahkan batas geografis tertentu di sebuah wilayah. b. Pemetaan Fitur dengan Garis atau Sumber Data: Setelah fitur telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengukur kelurusannya. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan data geospasial, seperti peta topografi, citra satelit, atau sistem informasi geografis (SIG). Jika Anda memiliki citra satelit atau peta topografi, Anda dapat menggambar garis atau melacak fitur tersebut. c. Pengukuran Panjang dan Kekeliruan: Untuk mengukur kelurusan suatu fitur, Anda perlu mengukur panjang aktual fitur tersebut dan mengukur panjang garis lurus yang menghubungkan titik awal dan titik akhir fitur tersebut. Panjang garis lurus ini disebut "jarak ortodromik." Selanjutnya, Anda harus menghitung kekeliruan dengan membandingkan panjang aktual fitur dengan jarak ortodromik. Kekeliruan adalah perbedaan antara kedua panjang ini. d. Hitung Kelurusan: Untuk menghitung kelurusan, Anda dapat menggunakan rumus sederhana, yaitu: Kelurusan = 1 - (Kekeliruan / Panjang Aktual) Nilai kelurusan berkisar antara 0 hingga 1, dengan 0 berarti fitur sangat berkelok- kelok atau tidak lurus, dan 1 berarti fitur sangat lurus. e. Analisis Hasil: Setelah Anda menghitung kelurusan, Anda dapat menganalisis hasilnya. Nilai kelurusan mendekati 1 menunjukkan bahwa fitur sangat lurus, sedangkan nilai mendekati 0 menunjukkan bahwa fitur lebih berkelok-kelok. Hasil analisis dapat memberikan wawasan tentang sejarah dan proses pembentukan fitur geomorfologi, serta bagaimana faktor geologi dan geodinamik memengaruhi kelurusan fitur tersebut.