Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

PEMBELAJARAN IPA DI SD - PDGK4202

Nama : Dian Fitriani


NIM : 857042331
Semester : 2 (Dua)
Nama Tutor : Farqiyatur Ramadhan, S.Pd, M.Pd

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ BANDAR LAMPUNG
2023
1. Tuliskan 3 kelebihan metode ceramah menurut bapak ibu
Jawab :
metode ceramah adalah salah satu metode pembelajaran yang paling sering digunakan di
berbagai tempat. Metode ceramah disebut juga dengan metode pembelajaran konvensional.
Sesuai dengan namanya, metode ini merupakan pembelajaran satu arah dari pengajar
kepada pelajar, di mana pengajar menyampaikan informasi secara lisan dengan cara
berceramah. Kelebihan metode ceramah diantaranya dapat memberikan informasi secara
langsung dan jika tidak dimengerti maka bisa langsung diberi pengertian, Guru mudah
dalam mengontrol kondisi kelas karena dengan metode ceramah guru bertanggung jawab
akan kelasnya, siswa menjadi lebih fokus, dapat diikuti oleh jumlah siswa yang banyak,
pelaksanaannya mudah dan murah.

2. Sebagai seorang guru, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode
demontrasi?
Jawab :
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan metode demonstrasi adalah sebagai
berikut :
➢ Hasil yang akan terjadi dalam demonstrasi harus guru sampaikan kepada murid
sehingga murid tidak berspekulasi dan bisa menarik kesimpulan dengan benar sesuai
yang didemontrasikan
➢ Guru memberikan tugas kepada murid agar melakukan demonstrasi sendiri langkah
demi langkah disertai dengan penjelasan agar murid lebih ingat dan paham.
➢ Guru sebagai pemateri sebaiknya melakukan percobaannya terlebih dahulu sebelum
mendemonstrasikan ulang dihadapan anak-anak murid tujuannya agar tidak terjadi
kegagalan dalam melakukan demonstrasi dan lebih lancar juga menghemat waktu.
➢ Mempersiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan sebelum melakukan demonstrasi
➢ Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak murid dengan perlahan dan jelas agar
anak-anak lebih mudah paham.

3. Tuliskan metode apa yang bisa diterapkan pada materi fotosintesis, sesuaikan dengan
kondisi kelas bapak ibu saat ini
Jawab:
Metode yang bisa diterapkan pada materi fotosintesis yang bisa menyesuaikan dengan
kondisi kelas saya saat ini adalah metode eksperimen karena percobaan atau eksperimen
ini tidak harus dilakukan di laboratorium contohnya pada percobaan (eksperimen)
fotosintesis Ingenhousz yang hanya menggunakan bejana atau gelas, hydrilla atau tanaman
air, corong dan air. Alat dan bahan tersebut bisa diperoleh dengan mudah dan percobaanya
bisa dilakukan di rumah atau dimanapun tanpa harus di dalam laboratorium. Eksperimen
atau percobaannya adalah praktikan memasukkan Hydrilla atau tanaman air dalam bejana
atau gelas yang berisi air. Bejana atau gelas ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya
diberi tabung reaksi. Bejana atau gelas tersebut diletakkan di terik matahari, kemudian
muncul gelembung udara dari tumbuhan itu. Gelembung udara tersebut menandakan
adanya gas yaitu oksigen. Dapat disimpulkan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen
4. Metode eksperimen mampu membantu siswa dalam berfikir ilmiah. Coba anda beri
komentar pada pernyataan tersebut
Jawab :
Metode eksperimen mampu membantu siswa dalam berfikir ilmiah pendapat saya ini
membantu karena dengan penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA
mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban
atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri.
Melatih siswa untuk berfikir yang ilmiah (scientific thinking). Dengan metode eksperimen
siswa lebih kreatif dari pada guru karena disini siswa melakukan pengamatan sendiri untuk
mengetahui suatu kebenaran dari suatu teori yang sedang dipelajarinya, dan melatih siswa
untuk berpikir yang ilmiah. Penggunaan metode eksperimen diharapkan mampu
menumbuhkan rasionalitas siswa dalam berpikir kritis dan bertindak, tidak hanya
menerima pendapat orang lain untuk mengungkapkan suatu kebenaran pada alam semesta.

5. Menurut anda, teori belajar Piaget menjelaskan tentang apa saja


Jawab:
Teori belajar Piaget menjelaskan tentang tahap-tahap yang bervariasi dari organisai mental.
Melalui proses asimilasi anak menggunakan schema lama untuk memperoleh informasi
baru. Melalui proses akomodasi, schema awal berubah menyesuaikan dengan pengalaman-
pengalaman anak. Dan dari hasil kedua proses tersebut schema pada anak berkembang
menjadi lebih kompleks untuk mengatur keselarasannya di dunia. Piaget juga membagi
perkembangan mental anak menjadi empat tahapan yaitu :
➢ Tahap Sensorimotor (Usia 18-24 bulan)
Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat tahap dalam teori Piaget mengenai
perkembangan kognitif anak Piaget. Selama periode ini, bayi mengembangkan
pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat,
mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh). Perkembangan utama
selama tahap sensorimotor adalah pemahaman bahwa ada objek dan peristiwa terjadi
di dunia secara alami dari tindakannya sendiri.
➢ Tahap Praoperasional (Usia 2-7 Tahun)
Tahap ini dimulai sekitar 2 tahun dan berlangsung hingga kira-kira 7 tahun. Selama
periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi
kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah,
menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran. Perkembangan anak terdiri dari
membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap
(konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis. Selama akhir tahap ini, anak
secara mental bisa merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi semiotik atau tanda),
dan terlibat dalam permainan simbolik.
➢ Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun)
Perkembangan kognitif anak di tahap ini berlangsung sekitar usia 7 hingga 11 tahun,
dan ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget
menganggap tahap konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif
anak, karena menandai awal pemikiran logis. Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa
untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan
logika pada objek fisik. Anak mulai menunjukkan kemampuan konservasi (jumlah,
luas, volume, orientasi). Meskipun anak bisa memecahkan masalah dengan cara logis,
mereka belum bisa berpikir secara abstrak atau hipotesis.
➢ Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)
Perkembangan kognitif anak menurut tahap terakhir menurut Piaget dimulai sekitar
usia 12 tahun dan berlangsung hingga dewasa. Saat remaja memasuki tahap ini, mereka
memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan memanipulasi ide di
kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi konkret. Seorang remaja bisa
melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak,
dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai