Heti Purwati - 857021639 - Tugas 2 P.Bahasa Indonesia SD
Heti Purwati - 857021639 - Tugas 2 P.Bahasa Indonesia SD
NIM : 857021639
TUGAS 2 : BAHASA INDONESIA SD
Prinsip seleksi : Prinsip ini pada dasarnya memilih hal-hal yang perlu dipertimbangkan
sebagai berikut :
a) Tujuan pengajaran bahasa
b) Tipe bahasa yang akan diajarkan
c) Jumlah materi yang akan disajikan
d) Pilihan butir-butir yang akan diajarkan
e) Kriteria yang dipakai melandasi pilihan
Gradasi Bahan Pelajaran : Prinsip ini mempersoalkan tataan yang di pandang paling
baik untuk menyajikan bahan pelajaran yang telah dipilih atau diseleksi.
Presentasi Bahan : Prinsip untuk mengomunikasikan bahan ajar kepada siswa yakni
berupa bahan ajar yg baik, cara demonstrasi bahan ajar, serta prosedur dalam
menyajikan isi pelajaran.
Repetisi Bahan Ajar : Prinsip yang berhubungan dengan hal-hal yang patut dikerjakan
guru dalam mengajar dan siswa dalam keterampilanya menyimak berbicara membaca
dan menulis.
5. Tuliskan tujuan pembelajaran Membaca Menulis Permulaan (MMP) bagi kelas rendah!
Jawab:
Menurut Tarigan, dkk. (2007:5.21) tujuan Membaca Menulis Permulaan (MMP) di dalam
kelas, yaitu:
1. Siswa mampu menulis kata-kata sederhana, dan membaca dengan lafal dan intonasi
yang wajar;
2. Siswa mampu memahami pesan lisan; dan
3. Siswa mengenal sifat-sifat, kebiasaan dan watak yang baik melalui bacaan, cerita,
percakapan, dan kegiatan sehari-hari (bangun pagi, rajin, jujur, disiplin, bersih, sopan,
santun, hormat, dan taat kepada orangtua).
Dalam Kurikulum 2014 (dalam Mulyanti, 2012) “Tujuan pembelajaran Membaca Menulis
Permulaan (MMP) tercermin dalam kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator aspek
membaca dan menulis untuk kelas 1 SD.” Tujuan pengajaran Membaca Menulis Permulaan
(MMP) pada dasarnya adalah memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan siswa untuk
menguasai tehnik-tehnik membaca dan menulis serta menangkap isi bacaan dengn baik dan
benar menurut Apriani (2014:126).
Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan tujuan Membaca Menulis
Permulaan (MMP) adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana
dengan lancar dan tepat.
Selain itu, Pembelajaran terpadu merupakan suatu aplikasi salah satu startegi pembelajaran
berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau
membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak. Pembelajaran
terpadu didasarkan pada pendekatan inkuiri, yaitu melibatkan siswa mulai dari
merencanakan, mengeksplorasi, dan brain storming dari siswa. Dengan pendekatan terpadu
siswa didorong untuk berani bekerja secara kelompok dan belajar dari hasil pengalamannya
sendiri. Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pelaksanaannya anak dapat diajak berpartisipasi
aktif dalam mengeksplorasi topik atau kejadian, siswa belajar proses dan isi (materi) lebih dari
satu bidang studi pada waktu yang sama.
Keterpaduan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu keterpaduan sebagai keterpaduan intra
bidang studi dan keterpaduan antar bidang studi. Dalam keterpaduan intra bidang studi,
misalnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, setelah tema ditentukan, kemudian
dikembangkan aspek keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Sedangkan
keterpaduan antar bidang studi, anak-anak belajar menggunakan aspek-aspek keterampilan
bahasa melalui kegiatan belajar dalam berbagai bidang studi. Mereka belajar menggunakan
bahasa untuk berbagai keperluan, seperti untuk mencari atau memberikan informasi,
mengungkapkan perasaan atau tanggapan, mengaanalisis, serta memecahkan permasalahan.
Hubungan antara empat keterampilan berbahasa
Empat keteramilan bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis memiliki
hubungan danmasing – masing mempunyai ciri tertentu. Dalam proses komunikasi, semua
aspekberbahasa, baik lisan dan tertulis sangat penting. Pengalaman adalah dasar darimakna
yang disampaikan dan dipahami dalam bahasa tertentu. Anak yang memiliki pengalaman
berbahasayang cukup luas bisa mengungkapkan maksudnya dan memahami maksud orang
lain dengan mudah. Kemampuan menyimak , berbicara, membaca dan menulis semua
bergantung pada kekayaan kosakatayang dimiliki.
a. Hubungan antara Menyimak dan Berbicara
Menyimak dan berbicara adalah keterampilan yang saling
melengkapi.Menyimak dan berbicara, merupakan keterampilan berbahasa
lisan. Keduanya membutuhkan media berupasymbol – symbol dan kemudian
menyebutkan apa simbol tersebut . Pada dasarnya bahasa yang digunakan
dalam percakapan dipelajari lewat menyimak dan menirukan pembicaraan.
b. Hubungan antara Menyimak dan membaca
Menyimak dan membaca merupakan keterampilan yangbisa diserap.
Keduanya memungkinkan seseorang menerima informasi dari sumber –
sumber. Menyimak dan membaca dibutuhkan symbol – symboljuga.
Menyimak bersifat lisan sedangkan membaca bersifat tertulis detail, urutan,
hubungan sebab akibat, mengevaluasi secara kritis dan menangkappesan –
pesan secara lisan, itu dapat mempengaruhi kemampuan anak – anak untuk
menyerap informasi. Penambahan sebuah kata dalam kosakata yang disimak
anak – anak meningkatkan kemungkinan mereka dapat menyebutkan arti kata
tersebut jika mereka mebacanya.
c. Hubungan antara Berbicara dan Menulis
Berbicara dan menulis merupakan ekspresif atau produktif. Keduanya
digunakan untuk menyampaikan informasi. Kegiatan berbicara maupun
menulis, pengelolaan pikiran sangat penting. Pengelolaanpikiran ini lebih
mudah dalam menulis, karena informasi dapat disusun kembali secara mudah
setelah ditulis sebelum disampaikan kepada orang lain untuk dibaca. Kegiatan
berbicara dapat juga merupakan kegiatan untuk mencapai kesiapan menulis.
Bahasa lisan dipelajari dulu oleh anak – anak dan pada umumnya mereka tidak
mengutarakan secara tetulis hal – hal yang tidak mereka kuasai secara lisan.
Guru harus memiliki pemahaman terhadap situasi tentang tempat, suasana ruang
kelas dan situasi lainnya sebelum melakukan pengajaran di dalam kelas.
Setiap peserta didiki memiliki sifat dan perilaku yang berbeda satu sama lain, jadi
sebelum guru melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru mengetahui terlebih
dahulu keadaan siswa, guru harus membuat sebuah gambaran terlebih dahulu
tentang keadaan siswa yang akan dihadapi.
Seorang guru harus menyiapakn tujuan yang akan diberikan didalam kelas, antara lain
seperti pengetahuan, keterampilan, kecakapan, keterampilan, atau sikap tertentu
yang konkret yang dpaat diukur dengan alat-alat evaluasi.
Dengan menyiapkan bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa, guru memiliki
persiapan yang akan disampaikan kepada sisiwa dengan memperhatikan batas dan
urutan pengajaran yang diperlukan.
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran
dikelas, seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan
Tujuan adalanya evaluasi yaitu melihat sampai sejauh mana daya serap siswa
terhadap produk bahasan yang guru terapkan