LK. 2.2 Menentukan Solusi Fani
LK. 2.2 Menentukan Solusi Fani
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
1 Rendahnya kemampuan Peserta Meningkatkan kemampuan Penentuan solusi didasarkan pada alasanBerdasarkan penentuan
didik dalam pembelajaran peserta didik dalam sebagai berikut: solusi analisis alternatif
berbasis HOTS pada materi tata pembelajaran berbasis 1. Problem Based Learning tepat dan solusi yang dapat dilakukan
urutan peraturan perundang- HOTS pada materi tata sesuai dengan pembelajaran HOTS adalah:
undangan dalam sistem hukum urutan peraturan dengan materi tata urutan peraturan 1. Guru perlu
nasional Indonesia perundang-undangan perundang-undangan dalam sistem merencanakan
dalam sistem hukum hukum nasional Indonesia pembelajaran dengan
1. Guru menggunakan model nasional Indonesia adalah 2. Evaluasi pembelajaran dengan tepat sebelum
Pembelajaran yang inovatif yaitu dengan Menggunakan menggunakan aplikasi quiziz. pembelajaran di mulai
model pembelajaran Problem model pembelajaran Pengembangan alat evaluasi ini dengan menyusun RPP
Based Learning dan Model berbasis masalah (Problem diharapkan dapat membantu guru yang sesuai dengan
Project Based Learning Based Learning) dan dalam menyusun alat evaluasi berbasis masalah yng dipilih.
2. Guru melaksanakan penilaian bantuan alat evaluasi HOTS berdasarkan tuntutan kurikulum Sehingga saat
berbasis HOTS berbasis HOTS dengan yang sudah diterapkan yaitu kurikulum pembelajaran dimulai
3. Guru menggunakan media yang aplikasi quiziz 2013 revisi. guru sudah siap dengan
interaktif pembelajaran yang
Ratnawati. 2020. Pembelajaran PPKn ditetapkan sesuai dengan
Berorientasi Higher Order Thinking model pembelajaran
Kajian Literatur: Skills (HOTS) Melalui Problem Based yang inovatif seperti
Menurut I. F. Alfian,dkk dalam Learning Kelas VIII D SMP Negeri 17 pembelajaran berbasis
Unnes Physic Education Journal 3 Mataram. Jurnal Pendidikan. Maret masalah (PBL) yang
(1) (2015) Model PBL yang perlu Vol 8 No 1 mampu menciptakan
dilaksanakan dalam pembelajaran Penggunaan aspek HOTS dalam kemampuan berpikir
ini antara lain, yaitu pembelajaran melalui model Problem kritis dan kemampuan
Based Learning di kelas dapat memecahkan masalah
1. menstimulus siswa untuk menyebabkan 1) peserta didik menjadi pada peserta didik
menggunakan keterampilan lebih bersemangat dalam mengikuti dengan memeberikan
berpikir tingkat tinggi, proses pembelajaran, karena bagi mereka masalah stimulus kepada
2. memicu perkembangan ada keleluasaan untuk berkreasi dan peserta didik, kemudian
keterampilan belajar sepanjang berinovasi. 2) peserta didik dapat lebih menganalisis apa
hayat, dan fokus dalam mengikuti pembelajaran, penyebabnya, dan
3. memiliki kemampuan karena proses pembelajaran menjadi kemudian dicari solusi
memecahkan masalah, lebih menarik, menyenangkan, dan tidak dengan memunculkan ide
4. berkomunikasi secara lisan monoton, sehingga tidak membosankan. yang kreatif.
maupun tertulis, dan Hal tersebut sejalan dengan penelitian 2. Guru melakukan
5. bekerja dalam kelompok serta Jailani dan Retnawati [15] menunjukkan pembelajaran yang
kepemimpinan yang biasanya (1) pembelajaran HOTS menunjukkan berbasis HOTS pada
erat kaitannya dengan proses hasil yang kurang baik dibandingkan kegiatan inti dimana
pengambilan keputusan. model pembelajaran dengan peserta didik diberikan
pembelajaran berbasis masalah; (2) pertanyaan-pertanyaan
https://www.researchgate.net/pub Problem Based Learning efektif untuk yang mengarah pada
lication/343075314_Penilaian_HO meningkatkan ketekunan, tanggung keterampilan berpikir
TS_dan_Penerapannya_di_SDMI jawab, kerja keras, kerjasama, kritis, mendorong peserta
Menurut Mufa Taubah dalam kepedulian, dan toleransi. Lainnya juga didik dengan menemuka
Jurnal Pendidikan. Vol. 7 No. 2 menemukan bahwa 1) kemampuan sebuah ide dan berpikir
desember 2019 berpikir tingkat tinggi antara siswa kreatif
Pembelajaran yang menerapkan dengan menggunakan model 3. Guru melengkapi
HOTS bercirikan transfer pembelajaran PBL dengan model penilaian dengan Kisi -
pengetahuan (transfer of pembelajaran Scaffolding; 2) cara Kisi soal dan Intrumen
knowledge), berpikir kritis dan pemberian tugas proyek dengan analisis yang berbasis
kreatif (critical thinking dan portofolio; 3) interaksi antara model HOTS kemudian
creativity) serta penyelesaian pembelajaran dengan bentuk penugasan memberikan soal HOTS
masalah (problem solving). berbeda; 4) belajar dengan kepada peserta didik
Pembelajaran yang HOTS juga menggunakan PBL lebih tinggi dengan aplikasi Quiziz
menerapkan kecakapan abad 21 atau dibandingkan model pembelajaran 4. Menggunakan media
4C yang meliputi (1) komunikasi Scaffoding pada tugas proyek yang interaktif agar
(communication), (2) kolaborasi peserta didik lebih aktif
(collaboration), (3) berpikir kritis
dan menyelesaikan masalah (critical
thinking and problem solving), (4)
kreatif dan inovatif (creative and
innovative). Berdasarkan kepada
hal tersebut, maka pembelajaran
HOTS dapat dapat diterapkan pada
beberapa model pembelajaran,
seperti pembelajaran menyingkap/
menemukan (inquiry/ discovery),
pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning/PBL), dan
pembelajaran berbasis proyek
(project based learning/ PjBL).
Dalam pembelajaran HOTS,
tingkat kemampuan yang diberikan
kepada peserta didik bukan lagi
kemampuan tingkat
rendah (Lower Order Thinking
Skills/LOTS) seperti mengetahui
(C-1), memahami (C-2),dan
mengaplikasikan (C-3), tetapi
kemampuan tingkat tinggi seperti
menganalisis (C-4), mengevaluasi
(C-5), dan mengkreasi (C-6).