Anda di halaman 1dari 4

a.

Bentuk Dasar Hidrograf Satuan


Prosedur umum yang diusulkan dapat mengadopsi berbagai bentuk dasar
HSS yang akan digunakan. Beberapa bentuk HSS yang dapat digunakan
antara lain adalah SCS Triangular, SCS Cuvilinear, USGS Nationwide
SUH, Delmarvara, Fungsi Gamma dan lain-lain. Selain itu kami telah
mengembangkan dua bentuk dasar HSS yang dapat digunakan yaitu
bentuk HSS ITB-1 dan HSS ITB-2 sebagai berikut :

 HSS ITB-1 memiliki persamaan lengkung naik dan lengkung turun


seluruhnya yang dinyatakan dengan satu persamaan yang sama yaitu
:

 Cp
q(t)  exp 2  t 1
 t
 HSS ITB-2 memeliki persamaan lengkung naik dan lengkung turun
yang dinyatakan dengan dua persamaan yang berbeda, yaitu :

1. Lengkung naik (0 ≤ t ≤
1) : q (t) = t
2. Lengkung turun (t > 1 s/d ∞) :
q(t) = {1 – t βCP}
dimana
t = T/Tp dan q = Q/Qp masing-masing adalah waktu dan debit yang
telah dinormalkan sehingga t=T/Tp berharga antara 0 dan 1, sedang q
= Q/Qp. Berharga antara 0 dan 8 (atau antara 0 dan 10 jika harga
Tb/Tp=10).

b. Debit Puncak Hidrograf


Debit Puncak dirumuskan sebagai berikut :
Dimana Qp = Debit puncak hidrograf satuan (m3/s), R = Curah hujan
satuan (1 mm), Tp= Waktu puncak (jam), ADAS = Luas DAS (km2) dan
AHSS = Luas HSS tak berdimensi yang dapat dihitung secara exact.

c. HSS ITB-1
Tabel 2.15 Hidrograf Satuan Sintetik ITB-1
Gambar 2.9 Grafik HSS ITB-1

Hidrograf banjir untuk berbagai kala ulang dapat dihitung


dengan persamaan sebagai berikut:
Qk = U1Ri + U2Ri-1 + U3Ri-2 + ….. + UnRi-n +1 + Bf
Di mana:
Qk = Ordinat hidrograf
banjir pada jam ke k Un
= Ordinat hidrograf
satuan
Ri = Hujan netto
(efektif) pada jam ke I Bf
= Aliran dasar
(base flow)
Rumus di atas dalam bentuk tabel dapat disajikan sebagai
berikut:

Anda mungkin juga menyukai