Anda di halaman 1dari 11

ONLINE LEARNING READINESS PERSPECTIVE GEOGRAPHIC

Darojaturroofi’ah Sodiq1, Megarizky Hotmauli2, dan Raudatul Jannah3


Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta
Jalan Rawamangun Muka Raya, RT.11/RW.14, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13220
Email : darojaturroofiahsodiq_1108820002@mhs.unj.ac.id

Abstrak - Adanya COVID-19 mempengaruhi sistem pembelajaran disekolah, pelaksanaan kebijakan


pemerintah dalam masa darurat penyebaran Covid-19 yang mengarahkaan agar melakukan proses
pembelajaran jarak jauh dari rumah. Selama proses pembelajaran jarak jauh ini sangat diperlukan
untuk meninjau sejauh mana siswa memiliki kesiapan untuk melakukan pembelajaran online, baik
siswa yang berada di desa maupun siswa yang berada di kota (Dewi, 2020). Tujuan penelitian yang
dilakukan ini untuk meninjau apakah ada perbedaan online learning readiness mahasiswa dan para
siswa yang berada di kota dan yang berada di desa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
Responden penelitian perbedaan ini dipilih dengan teknik simple random sampling. Pengambilan dan
pengumpulan data dari responden penelitian dilakukan dengan menyebarkan survei/angket dengan
menggunakan e-form dan disebarkan secara online melalui media sosial. Teknik analisa yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann-Whitney (uji beda nonparametrik). Dari 190
responden penelitian hasil yang diperoleh yakni nilai z = -0,802 dengan Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,422 lebih besar dari > nilai probabilitas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan antara kesiapan belajar online mahasiswa/siswa yang berada di kota dengan
mahasiswa/siswa yang berada di desa. Hal ini dijelaskan oleh (Suni Astini, 2020) bahwa
mahasiswa/siswa yang berada di kota dan yang berada di desa memiliki keterampilan
mengoperasikan internet, mengoperasikan komputer dan sejenisnya yang berarti mahasiswa/siswa
memiliki kesiapan pembelajaran online di masa Covid-19.

Abstract - The existence of COVID-19 affects the learning system in schools, the implementation of
government policies in the emergency period of the spread of Covid-19 which leads to a distance
learning process from home. During this distance learning process it is very necessary to review the
extent to which students have readiness to do online learning, both students in villages and students in
cities (Dewi, 2020). The purpose of this research is to examine whether there are differences in online
learning readiness of students and students who are in the city and who are in the village. This
research is a quantitative research. Respondents of this difference study were selected using simple
random sampling technique. Collecting and collecting data from research respondents was carried
out by distributing surveys / questionnaires using e-forms and disseminating them online via social
media. The analysis technique used in this study is the Mann-Whitney test (nonparametric difference
test). Of the 190 research respondents the results obtained were z value = -0.802 with Asymp. Sig. (2-
tailed) of 0.422 is greater than> the probability value of 0.05. This shows that there is no difference
between online learning readiness of students / students in cities and students / students in villages.
This is explained by (Suni Astini, 2020) that students in cities and in villages have the skills to operate
the internet, operate computers and the like which means students / students have readiness for online
learning during the Covid-19 period.

Keyword: online learning readiness, online learning, covid-19, perspective geograpich, pembelajaran
online, kesiapan pembelajaran online

PENDAHULUAN mencegah dan menyebarnya Covid-19 maka


pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan
Adanya COVID-19 mempengaruhi dalam surat yang telah di edarkan Nomor 2
sistem pembelajaran disekolah. Dalam rangka Tahun 2020 tentang pencegahan dan
penanganan Covid-19 dilingkungan Pemanfaatan teknologi dalam dunia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pendidikan khususnya dalam sistem
(Aisa & Lisvita, 2020). Nomor 3 Tahun 2020 pembelajaran, telah mengubah sistem
tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pembelajaran pola konvensional atau pola
pendidikan. Nomor 4 Tahun 2020 tentang tradisional menjadi pola bermedia. Khan, 1997
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa dalam (Yuliani et al., 2020) menjelaskan
darurat penyebaran Covid-19 yang bahwa Online Learning instruction as an
mengarahkaan agar melakukan proses innovative approach for delivering instruction
pembelajaran jarak jauh dari rumah (Arifa, to a remote audience, using the Web as the
2020). medium. Konsep belajar sepanjang hayat
Berdasarkan data yang di peroleh dari menjadikan seseorang tidak boleh putus
UNICEF tanggal 27 Agustus 2020, Covid-19 semangat dalam belajar walaupun halangan
ini berdampak kepada 1,5 miliar anak di dan rintangan dalam berbagai bentuk(Chung et
berbagai belahan dunia yang sekolahnya di al., 2020). Seperti saat ini ketika terjadi wabah
tutup, hingga mereka melakukan pembelajaran COVID-19 yang tidak seharusnya dijadikan
jarak jauh dari rumah. Di Indonesia data yang penghalang dalam belajar
diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Pembelajaran online yang diterapkan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sangat penting untuk memeriksa secara
bersama UNICEF didapatkan sekitar 45 juta empiris bahwa pembelajaran online dapat
anak yang bersekolah dan melakukan dilaksanakan dengan baik (Cuku, 2010).
pembelajaran jarak jauh dari rumah, telah Dilakukannya pembelajaran online
didukung secara online maupun offline selama menjadikan pembuat kebijakan menerapkan
Covid-19 (Daud, 2020). strategi terbaik untuk praktik pembelajaran
Selama proses pembelajaran jarak jauh online yang sukses, efektif, efisien, dan
ini sangat diperlukan untuk meninjau sejauh berkelanjutan (Tang & Lim, 2013).
mana siswa memiliki kesiapan untuk belajar, Selama melakukan pembelajaran
baik siswa yang berada di pedesaan maupun online ini mahasiswa serta para siswa harus
siswa yang berada di perkotaan (Dewi, 2020). memiliki kesiapan untuk pembelajaran online
Teknologi informasi merupakan solusi dari (Rohayani et al., 2015). Kesiapan ini
pemberlakuan pembelajaran secara jarak jauh merupakan salah satu faktor yang termasuk
(Setiaji & Dinata, 2020). Mahasiswa ataupun dalam prinsip pembelajaran dan itu
para siswa harus siap untuk melaksanakan mempengaruhi proses pembelajaran (Jamal,
pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara 2020). Kesiapan didefinisikan sebagai tubuh
online. Namun dalam (Megawanti et al., 2020) keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa
menjelaskan bahwa proses pembelajaran jarak dalam proses belajar, “kesiapan” ini
jauh dengan melakukan pembelajaran online dipengaruhi oleh fisik, sosial, perkembangan
ini belum dilakukan secara maksimal karena emosional, serta pendekatan pembelajaran, dan
ketidaksiapan mahasiswa dan para siswa untuk komunikasi (Wynn, 2002).
mengikuti pembelajaran online. Kesiapan pembelajaran online
Online Learning ini merupakan didefinisikan sebagai manajemen waktu,
sebuah inovasi pendidikan yang melibatkan manajemen belajar mandiri, memiliki motivasi
unsur teknologi informasi dalam pembelajaran intrinsik, dan memahami gaya dan pengalaman
(Fitriyani, dkk., 2020). Online Learning untuk belajar mandiri (Smith et al., n.d.).
adalah pembelajaran yang mampu pertemukan kesiapan belajar online juga merupakan suatu
mahasiswa atau siswa dengan dosen atau guru bentuk kesediaan pemberian respon atau
mereka untuk melaksanakan proses interaksi bereaksi yang mana mahasiswa atau siswa siap
pembelajaran dengan bantuan internet (Yuliani menerima pembelajaran dan merespon
et al., 2020).
pertanyaan yang telah diberikan oleh dosen 3. Kemampuan untuk belajar secara mandiri
atau guru (Busthomy & Hamid, 2020). dan mau mengambil tanggung jawabnya
Untuk mendapatkan keuntungan dari secara kolaboratif..
pembelajaran online ini, maka siswa harus Hung mengembangkan dan
memiliki kesiapan pembelajaran online juga. memvalidasi Skala Kesiapan Pembelajaran
(Firat, 2020) mendefinisikan kesiapan Online (OLRS) untuk mahasiswa di Taiwan
pembelajaran online sebagai “makhluk yang bersama dengan Mahoney pada tahun 2003,
siap secara mental dan fisik untuk mereka menyoroti bahwa penilaian kesiapan
melaksanakan pembelajaran online sebagai pembelajaran online diperlukan untuk
pengalaman dan tindakan yang positif”. Faktor mengatasi aspek yang cenderung bervariasi
yang mempengaruhi kesiapan pembelajaran secara signifikan dan terus menerus (Hidayat,
online ini adalah kepuasan untuk pengalaman n.d.). Ada beberapa dimensi yang menjadi
belajar, pengalaman dari pembelajaran dan konsep kesiapan pembelajaran online menurut
kenyamanan dalam pembelajaran online (Hung et al., 2010), antara lain :
tentang komunikasi, sosial dan emosional a. Self-directed learning (SDL)
perkembangan, dan pengendalian diri SDL adalah suatu proses yang dimana
(Gunawardena & Duphorne, n.d.) individu mengambil inisiatif dalam
Kesiapan belajar online sangat penting memahami kebutuhan belajar mereka,
dalam proses belajar - mengajar. Saat ini, menetapkan tujuan pembelajaran,
dimasa Covid-19 ini proses belajar dan mengidentifikasi materi yang dipelajari,
mengajar dilakukan di media online. Hal ini memilih dan menerapkan strategi
merupakan hal yang berbeda saat melakukan pembelajaran yang tepat serta
pembelajaran dengan tatap muka (Fuja Siti mengevaluasi hasil belajar siswa.
Fujiawati, 2020). Faktor kesiapan mengajar b. Motivation for learning
bagi guru dan dan kesiapan belajar bagi Motivasi merupakan hal yang berperan
mahasiswa dan para siswa ini tidak boleh penting dalam proses pembelajaran.
diabaikan dalam media yang berbeda ini (Jalal, Pembelajaran terjadi melalui interaksi
2020). Berdasarkan pengertian – pengertian antara kognitif dan motivasi, kedua hal ini
berikut disimpulkan bahwa, kesiapan untuk telah menjadi satu kesatuan yang tidak
pembelajaran online dinyatakan sebagai waktu dapat dipisahkan (Daniati et al., 2020)
manajemen, keterampilan membimbing diri, c. Learner control
yang sifatnya dari pembelajaran online, Kemampuan peserta didik untuk dapat
mengadopsi sumber daya internal motivasi, menentukan kendali merek sendiri, siswa
pengenalan gaya belajar pribadi, dan dapat menunjukkan kinerja belajar yang
pengalaman (Widodo et al., 2020) lebih baik, karena cara setiap individu
Konsep kesiapan pembelajaran online mengakses dan berinteraksi dengan materi
bermula dari sektor pendidikan dan pelatihan pembelajaran online bervariasi
kejuruan di Australia oleh Warner dalam d. Computer & internet self-efficacy
(Engin, 2017). Hung, 2010 dalam (Suwarsono Karena materi pembelajaran online di
et al., n.d.) menjelaskan kesiapan sampaikan melalui internet, sangatlah
pembelajaran online ditinjau dari tiga aspek: penting memiliki penilaian terhadap
1. Preferensi siswa terhadap bentuk persepsi individu terhadap penggunaan
penyampaian materi yang berbeda dengan teknologi serta menilai diri sendiri sampai
tatap muka. sejauh mana ia dapat menggunakan
2. Menekankan pentingnya kepercayaan diri teknologi dengan baik
individu terhadap kemampuannya dalam e. Online communication self-efficacy
mengoperasikan komputer dan internet Pembelajaran online juga melibatkan
(Hanifah Salsabila et al., 2020). komunikasi lewat komputer. Dalam
pembelajaran online ini siswa diminta meminta responden untuk melaporkan
untuk berdiskusi, yang mana hal ini dapat karakteristik mereka berdasarkan lima dimensi
memberikan banyak kesempatan untuk yang dikemukakan oleh (Hung et al., 2010)
lebih aktif dalam melibatkan pendidik dan yaitu: self-directed learning, motivation for
pengajar. learning, learner control, computer & internet
Online Learning Readiness yang diteliti self efficacy, & online communication self-
oleh Hung dalam (Wahyuni, 2020) efficacy.
menunjukkan bahwa gender tidak memiliki Setelah data terkumpul, dilakukan
statistik perbedaan dengan faktor yang pengujian terhadap hasil yang diperoleh.
diidentifikasi. Namun, pelajar junior dan Pengujian pertama dilakukan untuk
senior menunjukkan kesiapan online yang mengetahui karakteristik demografi responden.
lebih besar daripada mahasiswa baru dan Pengujian kedua dilakukan untuk mengetahui
mahasiswa tingkat dua. pemetaan jawaban responden. Selanjutnya
Saat literatur tentang kesiapan belajar dilakukan uji validitas dan reliabilitas data.
online diteliti, terlihat kesiapan belajar online Setelah diketahui hasil validitas dan reliabilitas
itu mempengaruhi hasil belajar secara positif datanya, dilanjutkan dengan uji normalitas dan
seperti interaksi di antara siswa dan uji perbedaan dengan statistik non parametrik
pembelajaran yang dirasakan (Yu et al., 2014). Mann-Whitney untuk melihat apakah terdapat
Oleh karena itu, kesiapan pembelajaran online perbedaan kesiapan belajar online pada pelajar
merupakan suatu hal yang sangat penting saat di Desa dan di Kota.
akan dilaksanakannya pembelajaran online di Penelitian ini mendapatkan tanggapan
masa COVID-19 ini (Hidayat et al., 2020). sebanyak 190 orang sebagai responden
penelitian. Karakteristik demografi responden
METODE dilihat berdasarkan letak akademisi mereka di
kota atau desa/kabupaten. Usia responden
penelitian dimulai dari umur 16 tahun ke atas
Penelitian ini merupakan penelitian yang masih berstatus siswa SMA ataupun
kuantitatif dengan melihat perbedaan. mahasiswa yang mengikuti proses
Responden penelitian perbedaan ini dipilih pembelajaran secara online yang berlangsung
dengan teknik simple random sampling. selama masa pandemi covid 19. Analisis data
Pengambilan data dari responden penelitian dalam penelitian ini menggunakan analisis
dilakukan dengan menyebarkan survei/angket. nonparametrik Mann-Whitney dilakukan atas
Pendistribusian angket dilakukan dengan dasar data yang diperoleh tidak berdistribusi
menggunakan e-form dan disebarkan secara secara normal.
online melalui media sosial (facebook, twitter,
email, dan whatsapp). Penyebaran angket ini
ditujukan kepada siswa SMA dan mahasiswa HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berumur mulai dari 16 tahun, yang
berstatus sebagai siswa/mahasiswa aktif, dan Deskripsi Demografi Responden
mengikuti kegiatan belajar secara online pada Responden dalam penelitian ini adalah
masa pandemi covid 19 saat ini. siswa SMA dan mahasiswa yang berumur
Setelah melihat kajian literatur tentang mulai dari 16 tahun ke atas. Pengumpulan
kesiapan belajar online, peneliti memutuskan jawaban dari survei ini dilakukan dalam waktu
untuk memperoleh data penelitian dengan 5 hari dalam bentuk e-form dan disebarkan
menggunakan instrumen penelitian yang telah secara online dengan tujuan dapat menjangkau
di adaptasi dari penelitian sebelumnya yaitu, responden yang berakademisi di daerah
Online Learning Readiness Scale (OLRS) perkotaan ataupun pedesaan yang wilayahnya
Indonesian Version (Hidayat, n.d.). Survei jauh dari peneliti. Sebelum membahas lebih
jauh mengenai hasil, terlebih dahulu akan jawaban responden ini disajikan dalam tabel
dibahas mengenai demografi responden yang berikut:
berisi tentang jenis kelamin, tingkat akademisi Tabel 2. Pemetaan Jawaban Responden
dan letak wilayah akademisi pelajar yang Persent.
Var. Item Skala Frek.
berpartisipasi dalam penelitian ini. Semua (%)
informasi mengenai hasil penelitian dan Self- Saya membuat 1 8 4,2
informasi responden tersebut diperoleh dari directed rencana 2 16 8,4
hasil distribusi kuesioner. Distribusi hasil learning pembelajaran 3 61 32,1
(SDL) saya sendiri 4 48 25,3
penelitian ini disajikan sebagai berikut:
5 57 30
Saya mencari 1 3 1,6
Tabel 1. Demografi Responden Penelitian
bantuan ketika 2 6 3,2
(N=190)
menghadapi 3 17 8,9
Variabel Frekuensi masalah belajar 4 55 28,9
(Persentase) (seperti tidak
Usia 16 tahun ke atas 100% memahami materi
Jenis Laki-laki 67 (35,3%) atau bertanya 5 109 57,4
kelamin Perempuan 123 (64,7%) mengenai tugas
Tingkat SMA 73 (38,4%) yang diberikan)
akademisi Mahasiswa 117 (61,6%) Saya dapat 1 7 3,7
Letak Kota 100 (52,6%) mengatur waktu 2 21 11,1
dengan baik 3 51 26,8
Akademisi Desa/Kabupaten 90 (47,4%)
4 58 30,5
Sumber: data primer diolah, 2020.
5 53 27,9
Saya membuat 1 5 2,6
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
tujuan dan target 2 12 6,3
persentase subjek penelitian yang berjenis
saya dalam 3 42 22,1
kelamin perempuan (64,7%) lebih besar belajar 4 63 33,2
dibandingkan dengan subjek penelitian yang
5 68 35,8
berjenis kelamin laki-laki (35,3%). Persentase
Saya memiliki 1 4 2,1
subjek penelitian yang berstatus siswa SMA harapan yang 2 4 2,1
sebesar 38,4% lebih sedikit dibandingkan yang tinggi dalam 3 20 10,5
berstatus mahasiswa sebesar 61,6%. Apabila kegiatan 4 49 25,8
dilihat dari letak akademisi (sekolah/kampus) pembelajaran 5 113 59,5
subjek penelitian, mereka yang berakademisi Motivation Saya terbuka 1 6 3,2
di wilayah perkotaan sebesar 52,6%, tidak jauh for untuk ide-ide 2 10 5,3
berbeda dengan yang berakademisi di wiliayah learning baru 3 38 20
pedesaan/kabupaten sebesar 47,4%. (MFL) 4 62 32,6
Dari hasil jawaban responden, 5 74 38,9
diperoleh jawaban 100% untuk setiap item Saya memiliki 1 8 4,2
pertanyaannya yang berarti semua pertanyaan motivasi untuk 2 5 2,6
dijawab oleh 190 responden yang menjadi belajar 3 36 18,9
sampel penelitian. 4 59 31,1
43,2
5 82
Pemetaan Jawaban Responden %
Berdasarkan data yang diperoleh dari Saya dapat 1 4 2,1
responden, dilakukan pemetaan jawaban belajar dari 2 6 3,2
responden berdasarkan frekuensi jawaban kesalahan untuk 3 12 6,3
tertinggi dari tiap item pertanyaan. Pemetaan meningkatkan 4 58 30,5
diri menjadi lebih 5 110 57,9
baik menemukan atau
Saya suka 1 4 2,1 mengumpulkan
membagikan ide 2 6 3,2 informasi dalam
dan pemikiran 3 46 24,2 pembelajaran
saya kepada 4 50 26,3 online
orang lain 5 84 44,2 Online Saya merasa
Learner Saya bisa 1 7 3,7 communic percaya diri
control mengarahkan ation self- dengan
2 12 6,3 1 6 3,2
(LC) kemajuan belajar efficacy menggunakan
3 52 27,4
saya sendiri (OCS) media online
4 57 30
(email, platform
5 62 32,6
chat) untuk 2 15 7,9
Saya tidak 1 23 12,1 berkomunikasi 3 41 21,6
terganggu oleh 2 34 17,9 dan diskusi 4 47 24,7
kegiatan lainnya 3 38 20 secara efektif
ketika belajar 4 50 26,3 5 81 42,6
dengan orang lain
online (seperti
Saya merasa 1 8 4,2
membalas chat
percaya diri 2 18 9,5
atau membuka 5 45 23,7 dengan 3 40 21,1
internet/media
mengekspresikan 4 51 26,8
sosial)
diri (emosi dan
Saya mengulangi 1 14 7,4 humor) melalui 5 73 38,4
materi belajar 2 14 7,4 teks atau tulisan
yang saya dapat 3 43 22,6 Saya merasa 1 11 5,8
secara online 4 55 28,9 percaya diri 2 26 13,7
ketika saya
5 64 33,7 dalam 3 53 27,9
membutuhkannya
mengajukan 4 46 24,2
Computer Saya merasa 1 7 3,7 pertanyaan
& internet yakin dan bisa 2 14 7,4 selama diskusi 5 54 28,4
self- menggunakan 3 35 18,4 online
efficacy program 4 44 23,2 Sumber: data primer diolah, 2020.
(CIS) Microsoft Office
(MS Word, MS
Excel, dan MS 5 90 47,4 Tabel 2 di atas menjelaskan deskripsi
Power Point) pemetaan jawaban responden terhadap 18 item
Saya memiliki 1 11 5,8 instrumen yang mereka kerjakan. Diketahui
pengetahuan dan 2 22 11,6 bahwa pada variabel self-directed learning
keterampilan 3 30 15,8 (SDL) yang menjadi jawaban mayoritas
dalam 4 61 32,1 tertinggi adalah sebagai berikut: item 1 yang
menggunakan menjawab ragu-ragu sebanyak 61 orang
program (32,1%), item 2 yang menjawab sangat setuju
microsoft seperi 5 66 34,7 sebanyak 106 orang (57,4%), item 3 yang
excel, word,
menjawab setuju sebanyak 58 orang (30,5%),
powerpoint
item 4 yang menjawab sangat setuju sebanyak
Saya merasa 1 2 1,1
percaya diri
68 orang (35,8%), dan item 5 yang menjawab
2 7 3,7
menggunakan sangat setuju sebanyak 113 orang (59,5%).
3 18 9,5
Internet Pada variabel Motivation for learning (MFL)
4 35 18,4
(Youtube, google 5 128 67,4
yang menjadi jawaban mayoritas tertinggi
dan aplikasi adalah sebagai berikut: item 1 yang menjawab
media sosial) sangat setuju sebayak 74 orang (38,9%), item
untuk 2 yang menjawab sangat setuju sebanyak 82
orang (43,2%), item 3 yang menjawab sangat 3 SDL3 0,804 0,1417 Valid
setuju sebanyak 110 orang (57,9%), dan item 4 4 SDL4 0,832 0,1417 Valid
yang menjawab sangat setuju sebanyak 84 5 SDL5 0,755 0,1417 Valid
orang (44,2%). Pada variabel Learner control 6 MFL1 0,769 0,1417 Valid
(LC) yang menjadi jawaban mayoritas 7 MFL2 0,845 0,1417 Valid
tertinggi adalah sebagai berikut: item 1 yang 8 MFL3 0,825 0,1417 Valid
menjawab sangat setuju sebayak 62 orang 9 MFL4 0,746 0,1417 Valid
(32,6%), item 2 yang menjawab setuju 10 LC1 0,769 0,1417 Valid
11 LC2 0,803 0,1417 Valid
sebanyak 50 orang (26,3%), dan item 3 yang
12 LC3 0,799 0,1417 Valid
menjawab sangat setuju sebanyak 64 orang
13 CIS1 0,888 0,1417 Valid
(33,7%). Pada variabel Computer & internet
14 CIS2 0,892 0,1417 Valid
self-efficacy (CIS) yang menjadi jawaban
15 CIS3 0,638 0,1417 Valid
mayoritas tertinggi adalah sebagai berikut:
16 OCS1 0,770 0,1417 Valid
item 1 yang menjawab sangat setuju sebayak
17 OCS2 0,785 0,1417 Valid
90 orang (47,4%), item 2 yang menjawab 18 OCS3 0,773 0,1417 Valid
sangat setuju sebanyak 66 orang (34,7%), dan Sumber: data primer diolah, 2020.
item 3 yang menjawab sangat setuju sebanyak
128 orang (64,7%). ada variabel Online Dari Tabel 3 terlihat bahwa kelima
communication self-efficacy (OCS) yang dimensi yang terbagi dalam 18 item
menjadi jawaban mayoritas tertinggi adalah pertanyaan baik dari self-directed learning
sebagai berikut: item 1 yang menjawab sangat (SCL), motivation for learning (MFL), learner
setuju sebayak 81 orang (42,6%), item 2 yang control (LC), computer & internet self efficacy
menjawab sangat setuju sebanyak 73 orang (CIS), & online communication self-efficacy
(38,4%), dan item 3 yang menjawab sangat (OCS) semuanya valid, hal ini terlihat dari
setuju sebanyak 54 orang (28,4%). Dari semua nilai r hitung dengan pearson correlation
item dalam angket, diperoleh jawaban berada di atas r tabel dengan signifikansi 95%
mayoritas terendah hanya pada jawaban ragu- (alpha = 0,05) yaitu sebesar 0,1417.
ragu, selebihnya adalah setuju dan sangat
setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hasil Uji Reliabilitas
jawaban seluruh responden terhadap kelima Tingkat reliabel suatu variabel atau
dimensi kesiapan belajar online ini berada konstruk dalam suatu penelitian dapat dilihat
pada kriteria baik atau positif. dari hasil uji statistik Cronbach’s Alpha.
Variabel atau konstruk dikatakan reliabel jika
Hasil Uji Kualitas Data nilai Cronbach’s Alpha > 0,700. Semakin nilai
Hasil Uji Validitas alphanya mendekati satu maka nilai reliabilitas
Untuk menguji validitas dari suatu datanya semakin terpercaya. Hasil pengujian
data penelitian dapat menggunakan analisis reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4 di bawah
pearson correlation dimana jika total dari ini:
analisis menunjukan nilai r hitung lebih besar Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
dari r tabel dengan siginfikansi 95% (alpha = Reliability Statistics
0,05) maka data dikatakan valid. Hasil
Cronbach's Alpha N of Items
pengujian validitas data dapat dilihat pada
Tabel 3 di bawah ini: ,913 18

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Dari tabel 4 di atas terlihat bahwa


No Var. r Hitung r Tabel Status semua item Online Learning Readiness Scale
1 SDL1 0,713 0,1417 Valid menunjukan nilai Alpha yang berada di atas
2 SDL2 0,691 0,1417 Valid nilai 0,700, yaitu sebesar 0,913. Dengan
demikian, masing-masing variabel tersebut maka hipotesis Ha diterima, apabila nilai
adalah reliabel sehingga layak digunakan signifikansi lebih besar dari probabilitas 0,05
sebagai alat ukur dalam pengujian statistik. maka hipotesis Ha ditolak. Hasil pengujian
Mann-Whitney dapat dilihat pada tabel 5 di
Hasil Uji Normalitas bawah ini:
Pengujian normalitas ini dilakukan
dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Tabel 5. Hasil Uji Mann-Whitney
Test. Dalam pengujian, suatu data dikatakan Test Statisticsa
berdistribusi normal apabila nilai signifikansi total skor OLRS
lebih dari 0,05 (sig. >0,05). Hasil pengujian Mann-Whitney U 4196,500
normalitas data dapat dilihat pada tabel 5 di Wilcoxon W 9246,500
bawah ini: Z -,802
Asymp. Sig. (2-tailed) ,422
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas
a. Grouping Variable: KODE LETAK
Tests of Normality
AKADEMISI
Kolmogorov-
LETAK Sumber: data primer diolah, 2020.
Smirnova Shapiro-Wilk
AKADEMISI
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Pengujian perbedaan Mann-Whitney
total KAB. ,106 90 ,015 ,961 90 ,008
skor
antara kesiapan belajar online pelajar di
OLRS KOTA ,112 100 ,003 ,887 100 ,000 Desa/Kabupaten dan kesiapan belajar online
pelajar di Kota diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-
Sumber: data primer diolah, 2020.
tailed) sebesar 0,422 lebih besar dari > nilai
probabilitas 0,05. Oleh karena itu,
Dari tabel 5 terlihat secara
sebagaimana dasar pengambilan keputusan uji
keseluruhan bahwa data yang diperoleh dari
Mann-Whitney di atas maka dapat
pelajar di desa/kabupaten dan data dari pelajar
disimpulkan bahwa “Ha ditolak”, yang mana
di kota tidak berdistribusi normal, hal ini
tidak ada perbedaan antara kesiapan belajar
terlihat dari nilai signifikansi pelajar di
online di desa/kabupaten maupun kota.
desa/kabupaten yang bernilai 0,015 di bawah
Hal ini dijelaskan oleh (Suni Astini,
0,05, dan nilai signifikansi pelajar di kota yang
2020) bahwa keterampilan mengoperasikan
bernilai 0,003 di bawah 0,05. Oleh karena itu,
internet, mengoperasikan komputer dan
penelitian tersebut menunjukkan bahwa uji
sejenisnya baik mahasiswa dan siswa yang
parametrik tidak dapat dilakukan, dikarenakan
tinggal di desa ataupun perkotaan sudah
kedua variabel tidak memenuhi asumsi
memiliki keterampilan tersebut. Hanya saja
normalitas, sehingga uji nonparametrik
kesiapan pembelajaran online kurang
digunakan untuk menganalisa hasil data
maksimal dikarenakan terbatasnya fasilitas
selanjutnya.
yang dimiliki untuk mendukung perkuliahan
online. Kondisi inilah yang mengakibatkan
Hasil Uji Nonparametrik
kesenjangan untuk pembelajaran jarak jauh
Uji nonparametrik yang digunakan
yang semakin kuat.
dalam penelitian ini adalah uji Mann-Whitney.
Uji Mann-Whitney bertujuan untuk
mengetahui perbedaan median 2 kelompok KESIMPULAN
bebas apabila skala datanya berupa data
ordinal atau interval/ratio tetapi tidak Berdasarkan hasil pengumpulan data
berdistribusi normal. Dasar acuan dalam uji yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
Mann-Whitney adalah apabila nilai nilai z = -0.802 dengan taraf sig. < 0.05 dapat
signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05 disimpulkan tidak terdapat perbedaan kesiapan
belajar online pada pelajar di desa/kabupaten Learning process management and the e-
dan pada pelajar di kota. Hal ini menunjukkan learning performance : Results of a European
bahwa Pelajar (siswa SMA/mahasiswa) di empirical study. 55.
desa/kabupaten memiliki kesiapan belajar https://doi.org/10.1016/j.compedu.2010.02.01
7
online yang sama dengan pelajar (siswa
Daniati, D., Ismanto, B., & Luhsasi, D. I. (2020).
SMA/mahasiswa) di kota. Letak geografis
Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil
akademisi yang berbeda tidak menjadi Belajar Mahasiswa dengan Penerapan Model
penghambat kesiapan belajar mereka secara Pembelajaran E–Learning Berbasis Google
online selama masa pandemi covid 19 ini. Classroom pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian
SARAN Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang
Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran,
Saran untuk penelitian lebih lanjut 6(3), 601.
diharapkan dapat mencari varibel lain yang https://doi.org/10.33394/jk.v6i3.2642
Daud, U. (2020). COVID-19: Laporan baru
mungkin menjadi kendala/hambatan dalam
UNICEF mengungkap setidaknya sepertiga
proses pembelajaran selama masa pandemi
anak sekolah di seluruh dunia tidak dapat
covid 19, meninjau faktor-faktor lain yang mengakses pembelajaran jarak jauh selama
berpengaruh terhadap pembelajaran selama sekolah ditutup. 27 Agustus 2020.
masa pandemi covid 19 ini, sehingga dapat https://www.unicef.org/indonesia/id/press-
memperkaya hasil penelitian dalam ranah releases/covid-19-laporan-baru-unicef-
bimbingan dan konseling ataupun psikologi. mengungkap-setidaknya-sepertiga-anak-
sekolah-di-seluruh
Dewi, E. U. (2020). Pengaruh Kecemasan Saat
DAFTAR PUSTAKA Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-
19 Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Aisa, A., & Lisvita, L. (2020). Penggunaan Stikes William Surabaya. Jurnal
Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Keperawatan, 9(1), 18–23.
Online Masa Covid-19. JoEMS (Journal of https://doi.org/10.47560/kep.v9i1.210
Education and Management …, 3(4). Engin, M. (2017). Analysis of Students ’ Online
http://ojs.unwaha.ac.id/index.php/joems/articl Learning Readiness Based on Their
e/view/308 Emotional Intelligence Level. 5, 32–40.
Arifa, F. N. (2020). Tantangan Pelaksanaan https://doi.org/10.13189/ujer.2017.051306
Kebijakan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Firat, M. (2020). Variables affecting online
Darurat Covid-19. Info Singkat;Kajian learning readiness in an open and distance
Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis, learning university. Educational Media
XII(7/I), 6. International, 00(00), 1–16.
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singka https://doi.org/10.1080/09523987.2020.1786
t/Info Singkat-XII-7-I-P3DI-April-2020- 772
1953.pdf Fuja Siti Fujiawati, R. M. R. (2020). Analisis
Busthomy, A., & Hamid, A. (2020). Jurnal kesiapan mahasiswa pendidikan seni
Pendidikan Islam Vol. 8 No.3 Januari – Juni mengaplikasikan pembelajaran berbasis.
2020. 8(3), 1–14. 4(2), 150–164.
Chung, E., Subramaniam, G., & Dass, L. C. (2020). Gunawardena, C. N., & Duphorne, P. L. (n.d.).
ERIC - EJ1267359 - Online Learning Predictors of learner satisfaction in an
Readiness among University Students in academic computer conference. December
Malaysia amidst COVID-19, Asian Journal 2014, 37–41.
of University Education, 2020-Jul. Asian https://doi.org/10.1080/0158791000210107
Journal of University Education (AJUE), 19, Hanifah Salsabila, U., Irna Sari, L., Haibati Lathif,
46–58. https://eric.ed.gov/?id=EJ1267359 K., Puji Lestari, A., & Ayuning, A. (2020).
Cuku, M. (2010). Computers & Education e- Peran Teknologi Dalam Pembelajaran Di
Masa Pandemi Covid-19. Al-Mutharahah: Exploratory Study Readiness for Online
Jurnal Penelitian Dan Kajian Sosial Learning : An Exploratory Study. September
Keagamaan, 17(2), 188–198. 2013, 37–41.
https://doi.org/10.46781/al- https://doi.org/10.1080/01587910320000665
mutharahah.v17i2.138 25
Hidayat, D. R. (n.d.). Psychometric Properties and Suni Astini, N. K. (2020). Tantangan Dan Peluang
Construct Validity of Online Learning Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
Readiness Scale ( OLRS ) Indonesian Pembelajaran Online Masa Covid-19. Cetta:
Version. 0–5. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 241–255.
Hidayat, D. R., Rohaya, A., Nadine, F., & https://doi.org/10.37329/cetta.v3i2.452
Ramadhan, H. (2020). Kemandirian Belajar Suwarsono, L. W., Telkom, U., Buah, T., &
Peserta Didik Dalam Pembelajaran Daring Bandung, B. (n.d.). PENGUKURAN E-
Pada Masa Pandemi Covid -19. Perspektif LEARNING READINESS. 01, 141–152.
Ilmu Pendidikan, 34(2), 147–154. Tang, S. F., & Lim, C. L. (2013). Undergraduate
https://doi.org/10.21009/pip.342.9 Students Readiness in e-Learning : A Study
Hung, M. L., Chou, C., Chen, C. H., & Own, Z. Y. at the Business School in a Malaysian Private
(2010). Learner readiness for online learning: University. International Journal of
Scale development and student perceptions. Management & Information Technology,
Computers and Education, 55(3), 1080– 4(2), 198–204.
1090. https://doi.org/10.24297/ijmit.v4i2.1900
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2010.05.00 Wahyuni, F. (2020). Analisis hubungan kesiapan
4 belajar secara daring di era pandemi covid-
Jalal, M. (2020). Kesiapan Guru Menghadapi 19 terhadap hasil belajar statistika. 1(3),
Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Covid-19. 138–143.
SMART KIDS: Jurnal Pendidikan Islam Anak https://doi.org/10.34007/jdm.v1i3.422
Usia Dini, 2(1), 35–40. Widodo, S., Wibowo, Y., & Wagiran, W. (2020).
Jamal, S. (2020). Analisis Kesiapan Pembelajaran Online learning readiness during the Covid-
E-Learning Saat Pandemi Covid-19 Di Smk 19 pandemic. Journal of Physics: Conference
Negeri 1 Tambelangan. Jurnal Nalar Series, 1700, 012033.
Pendidikan, 8(1), 16. https://doi.org/10.1088/1742-
https://doi.org/10.26858/jnp.v8i1.13561 6596/1700/1/012033
Megawanti, P., Megawati, E., & Nurkhafifah, S. Wynn, L. (2002). School Readiness: Starting Your
(2020). Persepsi Peserta Didik terhadap PJJ Child Off Right. Annie E. Casey Foundation,
pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal 50.
Ilmiah Pendidikan, 7(2), 75–82. Yu, T., Swan, K., & Levesque-bristol, C. (2014).
Rohayani, A. H. H., Kurniabudi, & Sharipuddin. An exploratory factor analysis and reliability
(2015). A Literature Review: Readiness analysis of the student online learning
Factors to Measuring e-Learning Readiness readiness ( SOLR ) instrument.
in Higher Education. Procedia Computer Yuliani, Simarmata, Susanti, Mahawati, Sudra,
Science, 59(Iccsci), 230–234. Dwiyanto, Irawan, Ardiana, Muttaqin, &
https://doi.org/10.1016/j.procs.2015.07.564 Yuniwati. (2020). Pembelajaran Daring
Setiaji, B., & Dinata, P. A. C. (2020). Analisis untuk Pendidikan: Teori dan Penerapan (A.
kesiapan mahasiswa jurusan pendidikan Rikki (ed.); cetakan 1). Yayasan Kita
fisika menggunakan e-learning dalam situasi Menulis. https://books.google.co.id/books?
pandemi Covid-19. Jurnal Inovasi id=iuz4DwAAQBAJ&printsec=frontcover&
Pendidikan IPA, 6(1), 59–70. dq=Pembelajaran+Daring+untuk+Pendidikan
https://doi.org/10.21831/jipi.v6i1.31562 &hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjf_sbQ7LruA
Smith, P. J., Murphy, K. L., Mahoney, S. E., Smith, hV963MBHd4yC9UQ6AEwAHoECAEQAg
P. J., Murphy, K. L., & Mahoney, S. E. (n.d.). #v=onepage&q=Pembelajaran Daring untuk
Towards Identifying Factors Underlying Pendidikan&f=false
Readiness for Online Learning : An
PROFIL PENULIS
Penulis 1.

Nama Darojaturroofi’ah Sodiq

Instansi Universitas Negeri Jakarta

Email darojaturroofiah@gmail.com

No WA (aktif) 0895-3216-65339

Judul ONLINE LEARNING READINESS PERSPECTIVE


GEOGRAPHIC

Penulis 2.

Nama Megarizky Hotmauli

Instansi Universitas Negeri Jakarta

Email littleturtle.09@gmail.com

No WA (aktif) 0857-1921-3396

Judul ONLINE LEARNING READINESS PERSPECTIVE


GEOGRAPHIC

Penulis 3.

Nama Raudatul Jannah

Instansi Universitas Negeri Jakarta

Email raudatuljannah07061997@gmail.com

No WA (aktif) 0812-7282-3490

Judul ONLINE LEARNING READINESS PERSPECTIVE


GEOGRAPHIC

Anda mungkin juga menyukai