Anda di halaman 1dari 33

Bagian 1.1.

Mengenali Nilai dan Norma


Nilai dan norma terkait kesehatan reproduksi
merupakan dasar pengetahuan untuk dapat membantu
remaja memahami dan mengidentifikasi nilai-nilai
positif yang dapat dimilikinya.

Nilai positif membuat remaja mampu membuat


keputusan yang sehat dan bertanggung jawab terkait
kesehatan reproduksi.
Remaja mampu mengidentifikasi nilai-nilai positif,
sehingga mampu mengambil keputusan yang
sehat dan bertanggung jawab terkait kesehatan
reproduksi
Garis Nilai

• Pertemuan/kegiatan ini adalah tempat yang aman bagi semua peserta


untuk berpendapat dan berdiskusi.

• Berani menyampaikan pendapatnya masing-masing dan menghargai


pendapat peserta lain, meskipun pendapat tersebut berbeda.

• Kegiatan dapat diadakan tatap muka maupun daring


Geser ke kiri apabila setuju, kanan tidak setuju, ditengah-
tengah apabila ragu-ragu

Zoom:
Reaction tepuk tangan setuju, Reaction jempol tidak setuju
Reaction Love bila ragu-ragu
Pilihan lain, peserta menuliskan di kolom chat, fasilitator
akan random untuk menanyakan alasannya

Gmeet, atau platform lain dapat disesuaikan


Bagaimana Nilaimu? Setuju,
tidak setuju atau ragu-ragu?

2. Remaja
perempuan
menegur teman
laki-laki yang
mengintip rok
temannya

1. Merokok
5. Mencoba NAPZA, sekali-
merupakan hak
kali tidak apa apa, biar tidak
seseorang, jadi tidak penasaran
perlu dilarang

3. Remaja berusia 10-13 4. Melihat video porno


tahun boleh berpacaran adalah hal yang wajar bagi
remaja
Kegiatan
“Fenomena Remaja Masa Kini”

• Pertemuan/kegiatan ini adalah tempat yang aman bagi


semua peserta untuk berpendapat dan berdiskusi.

• Sampaikan pendapat masing-masing, menghargai


pendapat peserta lain, meskipun pendapat tersebut
berbeda.
Kegiatan

• Yuk Bagi menjadi 4 kelompok


• Diskusikan studi kasus Rina, Tegar, Afgan dan Melati :

1. Apa perbedaan nilai antara remaja dengan temannya/orangtua?


2. Apa dampak dari perbedaan nilai tersebut?
3. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh remaja dan teman/orangtua
untuk menyelesaikan masalah tersebut?
Studi Kasus

Kasus 1: Kasus 2:
Rina, remaja perempuan
berusia 15 tahun, ingin sekali Tegar, remaja laki-laki berusia 13 tahun,
memiliki sekelompok teman akrab. Suatu
ikut berkumpul bersama
saat ketika sedang berkumpul, salah
teman-temannya di sebuah seorang temannya mengajak merokok dan
warung tempat nongkrong semua orang harus kompak untuk
anak muda. mencoba.
Orangtua Rina tidak setuju, Walaupun takut namun Tegar terpaksa
dan tidak mengijinkan Rina ikut merokok karena khawatir tidak
untuk pergi karena sering dianggap menjadi bagian dari
pulang larut malam. kelompoknya lagi.
Orangtuanya takut Rina akan
ikut-ikutan merokok atau
mengkonsumsi alkohol.
Studi Kasus

Kasus 3:
Afgan, remaja laki-laki berusia 14 Kasus 4:
tahun merasa mulai kecanduan Melati, remaja perempuan berusia
menonton tayangan pornografi di 14 tahun senang sekali ketika
ponselnya. Dia ingin ngobrol dengan Bagus menyatakan cinta padanya.
orangtuanya, namun takut dimarahi Namun dia tidak berani menerima
dan dikatakan sebagai anak nakal Bagus sebagai pacarnya karena
karena seringkali orangtuanya selama ini orangtuanya selalu
mengatakan bahwa remaja yang mengatakan bahwa remaja
sering melihat tayangan pornografi sebaiknya tidak pacaran.
bukan remaja baik-baik dan tidak
punya masa depan.
Pembahasan kasus

• Setiap kasus akan terjadi perbedaan nilai, kuncinya adalah berkomunikasi,


berdiskusi dan menghargai perbedaan pendapat.

• Misalnya pada kasus 1, perlu terjadinya komunikasi antara Rina dan


orangtuanya, Rina dapat menyakinkan orangtuanya untuk mengijinkan
berkumpul dengan teman-temannya dengan syarat tidak pulang larut
malam.

• Hargai pendapat orang lain, meskipun mungkin pendapat tersebut berbeda.


Arisan Nilai

1. Membentuk lingkaran (maksimal 10 orang)


2. Tempat/ lingkaran ini adalah tempat yang aman bagi semua peserta
untuk berpendapat dan berdiskusi.
3. Sampaikan pendapat masing-masing dan menghargai pendapat
peserta lain, meskipun pendapat tersebut berbeda.
Peserta memberikan pendapat (apakah setuju atau tidak berikut dengan alasannya)
mengenai pernyataan yang berada di dalam gulungan kertas,

Setelah selesai berpendapat, maka akan diakhiri dengan “Ini nilaiku, mana nilaimu?
Sambil menyerahkan kotak gulungan kertas untuk diambil oleh peserta disebelahnya,
demikian seterusnya.
Beberapa pilihan metode:

1. Fasilitator akan memanggil nama peserta untuk menjawab berdasarkan


nama/nomor di zoom/ Platform lain
2. Fasilitator membacakan pertanyaan, peserta diminta ”raise hand” yang
untuk menjawab”
3. Diskusi ini adalah tempat yang aman bagi semua peserta untuk
berpendapat dan berdiskusi.
4. Sampaikan pendapat masing-masing dan menghargai pendapat peserta
lain, meskipun pendapat tersebut berbeda.
Pertanyaan
Pernyataan 1: Pernyataan 2: Pernyataan 3: Pernyataan 4:
Wajar, bila Remaja laki-laki Remaja Remaja
remaja laki-laki bebas merokok, perempuan perempuan
menertawakan perempuan tidak menertawakan menegur teman
anak perempuan boleh temannya yang laki-laki yang
yang roknya sudah memiliki mengintip rok
terkena darah kumis temannya
menstruasi
Pernyataan 5: Pernyataan 6: Pernyataan 7: Pernyataan 8:
Remaja Tidak masalah Perempuan tidak Remaja berusia
perempuan tidak bila seorang laki boleh keluar di 10-13 tahun
boleh menolak laki atau malam hari, berpacaran dan
ketika temannya perempuan sedangkan laki-laki harus bertemu
mengajak untuk menikah dibawah boleh setiap hari
melakukan umur 18
ciuman/pelukan
Pertanyaan
Pernyataan 9: Pernyataan 10: Pernyataan 11: Pernyataan 12:
Merokok merupakan Kita boleh tidak setuju Remaja laki-laki boleh Melakukan hubungan
hak seseorang, jadi dengan pendapat dibully apabila sudah seks sekali tidak
tidak perlu dilarang teman akrab meskipun berpacaran tetapi belummasalah asal hanya
hal tersebut bisa pernah berciuman sekali dan tidak
merusak pertemanan diulangi
lagi untuk menjawab
rasa penasaran
Pernyataan 13: Apabila Pernyataan 14: Rasa Pernyataan 15: Pernyataan 16:
menyukai seseorang, cinta dibuktikan dengan Melihat video porno Berkelahi antar remaja
yang wajib melakukan hubungan adalah hal yang wajar laki-laki adalah hal yang
mengungkapkan seksual. bagi remaja wajar untuk
terlebih dahulu adalah membuktikan
remaja laki-laki kejantanan
Pernyataan 17: Laki-laki Pernyataan 18: Pernyataan 19: Pernyataan 20:
tidak boleh Usia masih dibawah 13 Mimpi basah adalah hal Mencoba napza, sekali-
membelikan pembalut tahun dilarang pacaran, yang memalukan, jangan kali tidak apa apa, biar
untuk perempuan kalo sudah lebih dari 13 sampai orang tua kita tidak penasaran.
tahun boleh tahu ya
Tidak ada jawaban yang salah untuk setiap pendapat.

Setiap orang berhak memiliki pendapat yang berbeda.

Perbedaan pendapat ini disebabkan oleh adanya perbedaan nilai yang


dianut oleh setiap orang.
Mengenali
Nilai dan
Norma
SESI 1. MENGENALI NILAI DAN NORMA
menentukan
sesuatu baik atau
memandu kita buruk, pantas atau Mempengaruhi
dalam tidak pantas, boleh membuat keputusan
berperilaku atau tidak boleh. baik untuk diri sendiri
dan berinteraksi dengan
orang lain

Nilai adalah .
pinsip-prinsip, Nilai dipelajari dari
keyakinan dan ide- keluarga, teman sebaya,
ide yang kita Nilai guru, media, dan
percayai masyarakat.
Nilai

Nilai pribadi bersifat Nilai sosial bersifat


individual, dapat umum dalam
berbeda satu sama lain masyarakat, dan dapat
berbeda satu sama lain

Nilai terbagi dua: nilai Namun ada nilai-nilai


pribadi dan nilai sosial. sosial yang berlaku
sama dalam
masyarakat.
Ciri-ciri nilai sosial
● Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antar warga masyarakat.

● Tersebar di antara warga masyarakat (bukan bawaan lahir)

● Terbentuk melalui proses sosialisasi (proses belajar)

● Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia

● Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain

● Memiliki pengaruh terhadap pengembangan diri social

● Memiliki pengaruh yang berbeda antar warga masyarakat

● Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai


Norma

Norma adalah sebuah perangkat yang dibuat untuk mengatur hubungan


di dalam suatu masyarakat agar dapat berjalan sebagaimana yang
diharapkan

Norma yang dibuat di dalam suatu masyarakat pasti mengalami


sebuah proses, sehingga norma-norma tersebut dapat diakui,
dihargai, dikenal, hingga ditaati oleh warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.

Norma dapat hadir dalam bentuk tertulis dan terstruktur, namun ada juga
norma yang tidak tertulis dan berkembang di dalam masyarakat.
Macam-macam norma:

1. Norma Agama, misalnya: setiap pemeluk suatu agama harus


mengikuti aturan yang ditentukan oleh agama tersebut.
2. Norma Kesusilaan, misalnya: tidak mengambil barang milik orang
lain, berpakaian sesuai dengan keadaan dan situasi.
3. Norma Kesopanan, misalnya: mengucapkan terima kasih jika
mendapatkan bantuan dari orang lain.
4. Norma Kebiasaan, misalnya: mengantri, membuang sampah pada
tempatnya.
5. Norma Hukum, misalnya: berdasarkan undang-undang, batasan usia
pernikahan adalah minimal 19 tahun untuk laki-laki dan perempuan.
FUNGSI NORMA

Membantu untuk Menciptakan ketertiban


mencapai tujuan dan keadilan dalam
lingkungan masyarakat
bersama masyarakat

Sebagai dasar memberikan


Mengatur tingkah laku sanksi kepada masyarakat
masyarakat sesuai nilai yang melanggar aturan-
yang berlaku aturan yang terdapat
dalam norma.
Penerapan nilai dan norma dalam kehidupan
sehari-hari terkait kesehatan reproduksi

Penerapan nilai dan norma terkait kesehatan reproduksi harus mengacu pada hak
kesehatan reproduksi dan undang-undang yang berlaku secara umum.

Hal ini untuk memastikan bahwa nilai dan norma tersebut juga
menitikberatkan pada kesetaraan gender, serta faktor pertumbuhan dan
perkembangan remaja baik secara biologis, sosial dan psikologis.

Dengan kata lain, sebaiknya setiap nilai yang dianut tidak bertentangan dengan
nilai atau norma lainnya.
Faktor pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki seseorang akan mempengaruhi nilai
dan norma yang dipercayainya, demikian pula
sebaliknya, nilai dan norma yang dimiliki akan
berpengaruh pada minat akan pengetahuan
dan keterampilan yang ingin ia dapatkan.

Jika nilai dan norma ini sejalan, maka remaja


tidak akan mengalami konflik.

Namun jika tidak sejalan, maka remaja perlu


mendiskusikan nilai dan norma mana yang akan
ia anut kemudian
 Tidak ada jawaban yang salah untuk setiap pendapat. Setiap
orang berhak memiliki pendapat yang berbeda.

 Perbedaan pendapat ini disebabkan oleh adanya perbedaan


nilai dan norma yang dianut oleh setiap orang.

 Jika ada perbedaan nilai, maka kuncinya adalah


berkomunikasi, berdiskusi dan menghargai perbedaan
pendapat diantara kedua belah pihak.

 Infomasi dan pendidikan yang komprehensif akan membantu


membentuk nilai-nilai yang baik yang akan menjadi dasar
dalam mengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai