Anda di halaman 1dari 4

Psikologi remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak kemasa dewasa dan biasanya
bervariasi masanya dan rata-rata sekitar 10 tahun. Ada beberapa abad yang lalu masa remaja
hanya bisa dirasakan oleh anak-anak orang kaya saja kebanyakan anak-anak hanya
bersekolah sampai usia 12 sampai 13 tahun pada usia 16 tahun sudah menikah dan pada usia
18 tahun sudah bisa mencari nafkah sendiri. Pendidikan pada saat ini telah memberikan
motivasi dan edukasi sehingga masa pernikahan mengalami penundaan masa remaja menjadi
waktu yang lama terjadi pengalaman yang normal bagi setiap remaja pada masa ini.

Penelitian masa remaja


Penelitian masa remaja mengambil informasi dari berbagai cara misalnya
1. Observasi secara langsung terhadap anak tersebut, melalui orang lain ataupun suatu
kelompok
2. Studi kasus genetis dari satu orang dalam kurun waktu yang lama
3. Skala sikap tempat remaja menjawab serangkaian item atau ungkapan
4. Non directive interview tempat remaja bebas dan percakapan apa yang disukainya
5. Standardized Interview, yaitu interview mempergunakan serangkaian pertanyaan yang
telah disusun terlebih dahulu
6. Projective technique, yaitu teknik yang menafsirkan respon-respon imajinatif remaja
terhadap situasi
7. Adult recollection, yaitu keterangan orang dewasa berdasarkan ingatan masa remaja
mereka
8. Buku harian yang merupakan sumber informasi baik mengenai kegiatan dan perasaan
seorang remaja
9. Questionnaire, baik melalui quessioner yang menyebutkan nama maupun anonim
10. Anecdote tentang remaja-remaja tertentu yang diceritakan oleh teman-teman sebayanya
Tentu saja metode-metode tersebut tidak semuanya cocok terhadap terhadap setiap penelitian
reliabilitas dan juga validitasnya pun pastinya sangatlah bervariasi. Tetapi metode-metode
tersebut dapat menggambarkan secara cukup jelas mengenai perkembangan dari seorang
anak remaja.

Fase-fase anak remaja


Menurut Dr. Arnold gesell dan kawan-kawannya pola pertumbuhan pada remaja memiliki fase-
fase yang variatif.
● Anak-anak berumur 10 tahun, sangat suka untuk mendengarkan cerita tetapi juga suka
bercerita tentang sesuatu yang didengar ataupun dibacanya anak pada usia ini biasanya
anak sering berbicara terus-menerus sampai pada hal-hal yang terkecil pada umur ini
kegiatan berbicara merupakan hal yang sangat disukai olehnya
● Anak-anak berumur 11 tahun, biasanya pada anak gadis mereka sangat berminat untuk
memiliki seekor binatang peliharaan tertentu maupun sebuah tempat untuk bertani pada
fase ini anak-anak sangat menginginkan bentuk fisik dari bahan tersebut
● Anak-anak berumur 12 tahun, pada usia ini anak-anak sangat suka untuk
menggadaikan arti dari suatu kalimat yang diucapkan oleh orang lain Mereka suka untuk
mengganti maksud ataupun tujuan dari suatu ucapan yang diucapkan oleh orang lain
● Anak-anak berumur 13 tahun, pada umur kali ini anak-anak menunjukkan sifat yang
mudah tersinggung karena sifat inilah mereka selalu merasa terganggu oleh adik-
adiknya terutama yang berumur antara 6 hingga 11 tahun
● Anak-anak berumur 14 tahun, anak-anak pada umur ini sangat gemar untuk
mempergunakan telepon genggamnya ada di sini contohnya pada anak-anak
perempuan seperti cerita-cerita yang menyerupai sebuah gosip dan mereka
menyampaikannya dengan riang dan juga sungguh-sungguh
● Anak-anak berumur 15 tahun, pada usia ini anak-anak sangat suka untuk mengubah-
ubah cara dan juga gayanya dalam berpakaian sesuai dengan kemauan atau pun mode
pada kelompok yang ia menjadi salah satu dari anggotanya perubahan ini biasanya
terjadi setiap satu atau dua minggu
● Anak-anak berumur 16 tahun, pada usia ini anak anak memiliki rasa kebahagiaan yang
sungguh-sungguh dan jarang untuk merasa sedih
Masa remaja itu biasanya secara resmi berakhir pada usia 21 tahun pada usia ini anak-anak
sudah dianggap cukup matang dalam mengembangkan minat dalam menjalin suatu hubungan,
bebas dari ikatan keluarga, berdiri sendiri dari segi intelektual maupun ekonomis mengerti
tanggung jawab dan juga bisa mempergunakan waktu luang sebaik-baiknya, membuat
penyesuaian sosial dan juga emosional terhadap kenyataan yang terjadi di lingkungannya, dan
mengembangkan filsafat hidup.

Pubertas
Pubertas merupakan satu masa matangnya kelenjar-kelenjar kelamin pada anak perempuan
maupun anak laki-laki. Ada anak perempuan pubertas ditandai dengan menstruasi untuk
pertama kalinya sedangkan untuk anak laki-laki ditandai dengan matangnya karakteristik-
karakteristik seperti berubahnya suara dan juga tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin.
Contoh lainnya yaitu pada laki-laki yaitu bertambahnya pertumbuhan badan sedangkan bagi
perempuan pubertas merupakan akhir dari pertumbuhan. Kematangan seksual bervariasi di
antara anak laki-laki dan juga perempuan, ada anak perempuan pubertas biasanya dimulai dari
umur 9 hingga 18 tahun sedangkan pada laki-laki biasanya dimulai dari umur 11 hingga 18
tahun.
❖ Kematangan seksual pada anak laki-laki
Selama masa pubertas berlangsung anak-anak mengalami perubahan-perubahan di
dalam dirinya seperti gejala cemas. Maskulinitas membuat anak-anak merasa harus
memiliki nilai harga diri yang besar diantara anak-anak yang lain sehingga muncul suatu
persepsi bahwa tumbuhnya rambut di area wajah dan juga perubahan suara menjadi
contoh dari suatu kejantanan. Tidak semua contoh dari hal ini keluar secara bersamaan
namun akan berlanjut hingga umur 18 tahun.
❖ Kematangan seksual pada anak perempuan
Kematangan seksual pada anak perempuan dimulai dengan adanya tanda pertama kali
untuk menstruasi. Karakteristik-karakteristik sekunder yang merupakan pertanda dari
kematangan seksual pada anak perempuan contohnya adalah melebarnya pinggul
berkembangnya ukuran dada merampingnya lengan serta menurunnya suara.
Kriteria Kedewasaan Anak Remaja
Anak remaja terletak di daerah kematangan sosial, emosional, moral, dan ekonomis
kematangan di suatu bidang ini tidak dapat untuk dihindari serta hormon kelamin pun ikut
memainkan peranan dalam menentukan kematangan minat dan juga sikap anak tersebut
berikut ini adalah 8 tujuan kriteria kedewasaan dari anak remaja :
1. Heteroseksualitas. Mula-mula anak remaja kan ma'ruf minat pada lawan jenis kelamin
dan mungkin kelak akan menjadi teman hidup dan akan memusatkan perhatiannya
kepada calon teman hidupnya saja.
2. Kebebasan dari ikatan keluarga. Anak akan mulai melepaskan ikatannya dengan
keluarga secara sedikit demi sedikit sesuai perkembangan dari umurnya.
3. Kematangan emosional. Anak remaja akan memiliki bentuk-bentuk ekspresi emosional
dari orang dewasa tentunya dan juga anak remaja harus bisa untuk beralih dari bereaksi
secara emosional menjadi bereaksi secara rasional.
4. Kematangan sosial. Anak remaja tentu saja harus dapat bergaul dengan anak-anak lain
sehingga ia bisa mengembangkan rasa percaya diri dan juga sikap toleran.
5. Kebebasan ekonomis. anak remaja harus bisa belajar untuk mengetahui apa pekerjaan
yang cocok baginya dan kemudian berlatih untuk meningkatkan skillnya dalam
pekerjaan tersebut.
6. Kedewasaan intelektual. Anak-anak remaja harus dapat belajar memperoleh bukti dari
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepadanya ada remaja juga harus bisa
menjelaskan apa yang diketahuinya serta dapat mengetahui apa saja minat-minat
subjektif yang harus ia kuasai.
7. Mempergunakan waktu luang. Anak remaja harus bisa mengembangkan minat dan
bakatnya yang mengarah kepada hal-hal yang kreatif dalam memanfaatkan waktu
luangnya.
8. Filsafat hidup. Anak remaja harus dapat mengembangkan sikap terhadap pengalaman
yang akan memberikan arti dalam hidupnya anak remaja juga harus dapat menentukan
apa cita-cita yang akan dicapainya.

Problem-problem anak remaja


1. Tidak adanya pengetahuan mengenai kenyataan kehidupan seksual. Mereknya angka
kelahiran Dini pada masa saat ini merupakan contoh dari kurangnya pengetahuan
tentang kehidupan seksual bagi anak-anak contoh lainnya adalah perbuatan
pemerkosaan yang sering terjadi akhir-akhir ini dan kebanyakan dialami oleh anak-anak
berumur dibawah 16 tahun. Hal ini tentu saja tidak boleh dibiarkan berlangsung oleh
karena itu perlunya ada tindakan dari orang tua maupun pendidik untuk memberikan
edukasi tentang kehidupan seksual kepada anak-anak dimulai dari usia dini, tidak hanya
diberikan pengetahuan kepada anak-anak tentunya juga harus diberikan kepada
masyarakat-masyarakat secara luas agar lebih mengetahui apa dampak kejahatan ini
terhadap tumbuh kembang anak.
2. Menjadi bebas dari keluarga. Banyak kasus yang terjadi di mana anak merasa tidak
acuh dan tidak bersimpati kepada kedua orang tuanya itu menandakan bahwa dirinya
masih belum matang untuk menjadi seorang yang disebut sebagai orang dewasa.
Orang yang benar-benar dewasa itu adalah orang yang mencintai kedua orang tuanya,
memperhatikan dan menimbang-nimbang kehendak serta keinginan dari orang tua
tersebut orang yang dewasa harus juga bisa mengambil keputusan sendiri dalam hidup
dengan cara serta kemampuan dan limit batas kemampuannya. dalam hal ini orang tua
juga disarankan untuk tidak terlalu berikan pengendalian yang berlebih dalam kehidupan
anaknya tetapi tetap memantau dari jauh bagaimana perkembangan anak tersebut
sehingga anak itu dapat Mandiri bisa bebas dan secara perlahan-lahan dari orang
tuanya.
3. Mencapai kematangan emosional. Ini bisa dilihat dengan orang-orang yang ada yang
tidak bisa mencapai untuk menjadi seorang yang bisa disebut sebagai orang dewasa.
Kematangan emosional ini bisa dilihat dari sikapnya tidak lagi kekanak-kanakan
terhadap hal yang seharusnya lazim sudah terjadi. Perasaan takut pada masa kanak-
kanak biasanya berikatan dengan hal-hal yang bersifat material seperti ketakutan pada
suatu benda maupun seekor hewan maupun sebuah peristiwa yang ditakutinya
sehingga mereka menjadi paranoid.
4. Kematangan sosial. Anak-anak remaja bekas sekali terhadap hubungan dan juga
tekanan yang terjadi di dalam lingkungannya kepekaan ini menyebabkan mereka
memiliki keinginan untuk menyelaraskan diri dengan apa yang terjadi di lingkungan
kelompoknya tersebut. Mereka merasa lebih dihargai jika mereka mendapatkan
penghargaan dari kelompok mereka sendiri ketimbang dari penghargaan dari orang
dewasa. Nilai positif dalam kelompok-kelompok ini contohnya adalah dapat bergaul
dengan orang lain memiliki pengalaman serta skill-skill dalam berkomunikasi secara
sosial memiliki pengalaman untuk dapat menilai orang lain. Sedangkan satu-satunya
dampak negatif ialah tumbuhnya sikap menentang kepada kelompok lain.
5. Kebebasan ekonomi. Memiliki pekerjaan serta mempersiapkan diri dan berlatih untuk
pekerjaan adalah kondisi-kondisi pada masa pertengahan dan akhir masa remaja.
Mereka yang masih memiliki sifat kekanak-kanakan biasanya membenci semua
pekerjaan ataupun pekerjaan tertentu yang dihadapinya, selalu berganti-ganti pekerjaan,
tidak menaruh minat pada apa yang dikerjakannya, dan tidak pernah merasa puas baik
itu terhadap gaji yang diterimanya ataupun jam kerja maupun kondisi dari lingkungan
kerjanya. Anak remaja seringkali beranggapan bahwa pekerjaan yang tetap itu
merupakan beban yang berat sehingga ia meninggalkan setiap pekerjaan yang
membosankan untuknya.
6. Kedewasaan intelektual. Pada saat minat seseorang mengalami perubahan
kemampuan mentalnya pun tumbuh sehingga setelah mencapai kematangan intelektual
pada pertengahan masa remaja anak lebih mungkin untuk mengembangkan kebebasan
intelektualnya. Banyak alasan mengapa ilmu pengetahuan itu mempesona bagi remaja
tentu saja tidak hanya terpaku pada ilmu ilmu pengetahuan alam dan juga ada juga
ilmu-ilmu sosial yang tentu saja akan menarik bagi seorang remaja tersebut. Orang yang
dikatakan dewasa emosionalnya dapat menghadapi sebuah kerumitan dan kekejaman
dari dunia dia tidak mengalami gangguan meskipun tahu dirinya tidak tahu ataupun tidak
bisa, mereka yang tidak henti-hentinya bertanya dan mencari jawaban adalah orang-
orang yang memiliki kedewasaan intelektual.

Anda mungkin juga menyukai