Anda di halaman 1dari 9

Demonstrasi Massa

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat.
Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi
fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak
lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem
ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi.
Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama
sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow
membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum.
Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.
Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan
akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak
lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan
dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.
Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal reformasi di negeri ini pada
tahun 1997–1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan
oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual.
Belum lagi jika merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau
kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah
tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat
makmur.
Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk terjadinya
gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis
dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi
pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah
tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apapun yang terjadi di sekitarnya, mereka
akan seperti kerbau dicocok hidung: manggut-manggut dan berkata “ya” pada apapun tindakan dari
pimpinannya meskipun menyimpang dan bahkan menzalimi mereka sendiri.

Penjelasan Struktur:
Teks di atas terdiri atas paragraf-paragraf yang merupakan paparan tentang akibat dan sebab maraknya
demonstrasi di tengah-tengah masyarakat. Pada paragraf awal yang merupakan struktur Identifikasi Fenomena, teks
menjelaskan tentang fenomena demonstrasi dan pendapat seorang kepala daerah mengenai penyebab demonstrasi.
Selanjutnya, di paragraf-paragraf berikutnya kamu dapat memahami proses terjadinya demonstrasi
berdasarkan sebab akibat dengan sejelas-jelasnya. Pada paragraf 3-5, penulis menggunakan banyak fakta yang
fungsinya untuk menjelaskan penyebab atau akibat terjadinya demonstrasi. Paragraf-paragraf ini dapat dikatakan
sebagai struktur Penggambaran Rangkaian Kejadian.
Nah, paragraf terakhir termasuk ke dalam struktur Ulasan. Di paragraf ini, kamu bisa melihat simpulan serta
pendapat dari penulis mengenai penyebab maraknya demonstrasi massa yang terjadi.
Banjir
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah
fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran
sungai (DAS). Banjir dapat terjadi karena alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi
dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan,
pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali
banjir.
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan
daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran
permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada
kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran
permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya
ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai
yang besar.
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya.
Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak
sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan
jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang
signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan, dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton
dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data
intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.
Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar
dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase
dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting
sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Banjir memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia.
Kerusakan terbesar terjadi saat banjir tersebut terjadi di permukiman penduduk sehingga menyeret dan
merusak apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri
menghadapi bencana ini.

Penjelasan Struktur:
Sesuai dengan judulnya, teks di atas membicarakan mengenai fenomena alam, yaitu banjir yang
kerap terjadi.Paragraf pertama merupakan struktur Pernyataan Umum, kamu dapat memahami fenomena
banjir terjadi akibat alam atau perbuatan manusia.
Nah, pernyataan umum tersebut didukung oleh beberapa fakta yang menjadi penyebab banjir di
paragraf 2 sampai 4, yang termasuk pada struktur Urutan Sebab Akibat. Fakta penyebab banjir ini
diuraikan menjadi dua, yaitu penyebab alami banjir pada paragraf 2 dan penyebab banjir akibat faktor sosial
di paragraf 3 dan 4.
Sementara itu, paragraf terakhir atau kelima yang merupakan struktur Interpretasi berisi tentang
simpulan mengenai bencana banjir dan bagaimana kita harus menyikapinya.
Masalah Sosial: Kemiskinan

Kemiskinan merupakan tingkat ketidakmampuan masyarakat, sehingga tidak bisa memenuhi


kebutuhan pokok sehari-hari. Kebutuhan pokok itu di antaranya sandang, pangan, pendidikan, dan
kesehatan. Masyarakat yang tergolong miskin, lumrahnya tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar. Misalnya,
terkait kebutuhan sandang, tak jarang masyarakat miskin membangun sendiri rumah mereka secara
seadanya. Bahkan, banyak di antaranya yang membangun rumah di atas tanah orang lain, tanah milik
negara, ataupun tempat fasilitas umum.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, sulitnya akses terhadap pendidikan, hingga sulitnya mendapatkan pekerjaan. Kemiskinan dapat
menjadi faktor kesenjangan sosial dalam suatu negara. Struktur sosial dan perilaku menjadi faktor terbesar
terjadinya masalah kemiskinan. Selain itu, perilaku konsumtif, gengsi, pengeluaran uang tidak sesuai dengan
pemasukan semakin menambah faktor kemiskinan. Dalam struktur sosial, kemiskinan mengarah pada faktor
kurangnya pendidikan. Masyarakat miskin cenderung tidak menganggap bahwa pendidikan itu penting,
sehingga mereka pun tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bersaing di dunia pekerjaan.
Oleh karena itu, pemerintah juga telah membuat program untuk meretas kemiskinan. Contohnya
menaikkan upah minimum kerja, memperluas lapangan pekerjaan, pendidikan gratis, tempat tinggal dengan
harga terjangkau. Namun, hal ini harus didukung dengan perilaku masyarakat yang tidak menghamburkan
uang, menghindari gengsi, menabung, dan membantu orang di sekitarnya. Kerjasama masyarakat
dan pemerintah sangat menentukan demi mengatasi kemiskinan.
Kemiskinan pada hakikatnya dapat dihindari dengan melakukan hal-hal yang tidak dapat
menimbulkan kerugian, misalnya tidak hidup dengan berfoya-foya, mengutamakan pendidikan, dan
mengetahui prioritas. Program pemerintah untuk meretas kemiskinan akan berjalan baik jika masyarakat
mau ikut berpartisipasi, karena tanpa dukungan dari masyarakat, program pemerintah hanya akan menjadi
wacana saja.

Penjelasan Struktur:
Teks di atas menjelaskan salah satu masalah sosial, yaitu kemiskinan. Paragraf pertama merupakan
struktur Pernyataan Umum karena menjelaskan masalah kemiskinan secara umum.
Selanjutnya, di paragraf kedua, dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan. Oleh karena
itu, bagian ini termasuk ke dalam struktur Urutan Sebab Akibat.
Paragraf ketiga dan keempat menjelaskan hal-hal atau upaya untuk mencegah kemiskinan, sehingga
paragraf ketiga termasuk bagian Ulasan atau Interpretasi.
Gempa Aceh
Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 17.58 WIB. Pusat gempa
terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat
dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakan, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat
Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Gempa ini mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Kekuatan gempa pada penghujung tahun
2004 itu mencapai 9.0 richter dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1.126.900
kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang
mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah.
Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa
utama, terutama di kawasan Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50%
dari semua bangunan rusak terkena tsunami, sedangkan untuk korban jiwa ,n disebabkan oleh tsunami yang
menghantam kawasan pantai Barat Aceh dan Sumatera Utara.
Di Sri Lanka dikonfirmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa penduduk negara
ini terkena dampak gempa secara langsung. Di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar
diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa.
Di Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket diperkirakan
ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol
Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.
Bahkan di Somalia, di Benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan lebih dari 100
korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka adalah para nelayan.
Gempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam Thailand. Selain menempati posisi gempa
berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter, gempa Aceh
menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi) penyesaran yang paling lama, yaitu
sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar.

Penjelasan Struktur:
Teks Bencana Aceh di atas menjelaskan secara rinci mengenai fenomena alam dahsyat yang terjadi
pada tahun 2004. Paragraf pertama merupakan struktur Pernyataan Umum yang menjelaskan kapan
peristiwa ini terjadi dan dampak yang dihasilkan secara umum.
Pada paragraf 2 sampai 6, kamu dapat mengetahui rincian fakta tentang kekuatan gempa, tinggi
gelombang laut, jumlah korban jiwa, dan negara-negara yang terdampak oleh bencana alam ini. Paragraf-
paragraf yang menjelaskan secara detail termasuk ke dalam struktur Penggambaran Rangkaian Kejadian.
Paragraf terakhir, kembali dijelaskan mengenai Ulasan dahsyatnya bencana alam gempa dan tsunami
Aceh ini yang membuat bola bumi ikut bergetar.
Permasalahan Sampah

Sampah merupakan barang atau benda yang sudah tidak digunakan lagi. Keberadaan sampah sangat
mengganggu kesehatan masyarakat di sekitar. Sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik adalah jenis sampah yang mudah terurai, seperti sayuran, daun-daun
kering, dan sisa-sisa makanan. Sampah ini dapat diolah sebagai pupuk atau kompos untuk tanaman.
Sementara sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah terurai, seperti plastik, botol, kaleng, dan
lain sebagainya. Salah satu cara untuk meminimalisir sampah anorganik adalah dengan mendaur ulang
menjadi sebuah benda yang mempunyai nilai jual dan manfaat.
Sampah merupakan salah satu fenomena yang sering kita temui di lingkungan masyarakat. Sampah
mulanya terlihat seperti masalah sepele di sekitar kita, namun jika dibiarkan, sampah tersebut dapat
memberikan dampak yang sangat besar. Contohnya, menjadi sarang penyakit, banjir, dan tanah longsor.
Sampah yang dibiarkan menumpuk akan mendatangkan bau yang tidak sedap, sehingga akan mencemari
udara yang nantinya akan mendatangkan penyakit, seperti muntaber dan DBD.
Selain itu, sampah juga dapat mendatangkan bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Sampah
yang dibuang ke sungai secara terus-menerus akan membuat air sungai menjadi sulit mengalir, dan lama-
kelamaan air sungai bisa meluap. Apabila banjir, tentu saja akan menyulitkan kita untuk beraktivitas dan
bekerja. Banjir yang sangat besar dapat menyebabkan tanah longsor.
Banyak sekali dampak yang dapat dirasakan jika kita selalu membuang sampah sembarangan. Untuk
itu, kita sebagai makhluk sosial yang menginginkan kesejahteraan, marilah bersama-sama untuk menjaga
lingkungan. Dimulai dari hal yang paling kecil, yaitu membuang sampah pada tempatnya. Sampah organik
dapat diolah menjadi pupuk atau kompos untuk tanaman dan sampah anorganik dapat diolah kembali untuk
menjadi barang yang mempunyai nilai jual yang sangat tinggi.

Penjelasan Struktur:
Teks di atas menjelaskan tentang permasalahan sampah yang sering ditemukan di lingkungan sekitar
kita. Paragraf pertama merupakan struktur Pernyataan Umum karena menjelaskan mengenai apa itu
sampah, jenis-jenis sampah, dan cara mengolah sampah.
Selanjutnya, di paragraf kedua dan ketiga, dijelaskan mengenai bagaimana sampah bisa memberikan
dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, bagian ini termasuk ke dalam
struktur Urutan Sebab Akibat.
Pada paragraf terakhir atau keempat, dijelaskan bahwa, kita sebagai makhluk sosial, harus menjaga
lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Penjelasan di paragraf ini termasuk kesimpulan
teks, sehingga paragraf keempat termasuk bagian Ulasan atau Interpretasi.
Proses Terjadinya Pelangi
Pelangi adalah peristiwa optik dan meteorologi yang terjadi karena terdapatnya kumpulan cahaya
warna-warni paralel satu dengan yang lainnya yang muncul di langit atau di media lainnya. Di langit,
pelangi terlihat seperti busur cahaya yang mengarah ke cakrawala ketika hujan ringan. Selain itu pelangi
juga bisa dilihat di sekeliling air terjun.
Terdapat empat siklus yang dapat membentuk pelangi. Pertama, pembiasan sinar matahari. Pelangi
terbentuk karena terdapat pembiasan sinar cahaya matahari yang dibelokkan ketika sedang menuju satu
medium ke medium lainnya oleh tetesan air yang terdapat pada atmosfer. Kedua, sinar matahari melewati
tetesan air. Ketika cahaya matahari melalui tetesan air, cahaya matahari tersebut akan dibelokkan dan
membuat warna-warna tadi berpisah dengan sendirinya. Ketiga, pembelokkan cahaya. Setiap warna-warna
pelangi akan dibelokkan pada sudut yang tidak sama, sehingga membuat warna pelangi menjadi semakin
indah. Keempat, terbentuklah warna pelangi. Warna yang dibelokkan pertama kali adalah warna ungu,
sedangkan untuk warna terakhir yang dibelokkan adalah warna merah. Warna pelangi terlihat utuh
disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna.
Pelangi cuma bisa kita jumpai ketika hujan, berbarengan dengan matahari bersinar, namun dari sisi
yang berlawanan dengan kita. Kita harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari berada di
belakang kita. Maka kita dan pusat busur pelangi harus berada di satu garis lurus.

Penjelasan Struktur:
Teks di atas menjelaskan tentang proses terjadinya fenomena alam, yaitu pelangi. Paragraf pertama
merupakan struktur Pernyataan Umum karena menjelaskan pengertian pelangi dari sudut pandang Sains.
Selanjutnya, di paragraf kedua, dijelaskan mengenai bagaimana pelangi bisa terjadi melalui empat
siklus. Oleh karena itu, bagian ini termasuk ke dalam struktur Urutan Sebab Akibat.
Paragraf terakhir atau ketiga merupakan simpulan dari fenomena terjadinya pelangi, sehingga
paragraf ketiga termasuk bagian Ulasan atau Interpretasi.
Masalah Sosial: Kemiskinan
Kemiskinan merupakan tingkat ketidakmampuan masyarakat, sehingga tidak bisa memenuhi
kebutuhan pokok sehari-hari. Kebutuhan pokok itu di antaranya sandang, pangan, pendidikan, dan
kesehatan. Masyarakat yang tergolong miskin, lumrahnya tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar. Misalnya,
terkait kebutuhan sandang, tak jarang masyarakat miskin membangun sendiri rumah mereka secara
seadanya. Bahkan, banyak di antaranya yang membangun rumah di atas tanah orang lain, tanah milik
negara, ataupun tempat fasilitas umum.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, sulitnya akses terhadap pendidikan, hingga sulitnya mendapatkan pekerjaan. Kemiskinan dapat
menjadi faktor kesenjangan sosial dalam suatu negara. Struktur sosial dan perilaku menjadi faktor terbesar
terjadinya masalah kemiskinan. Selain itu, perilaku konsumtif, gengsi, pengeluaran uang tidak sesuai dengan
pemasukan semakin menambah faktor kemiskinan. Dalam struktur sosial, kemiskinan mengarah pada faktor
kurangnya pendidikan. Masyarakat miskin cenderung tidak menganggap bahwa pendidikan itu penting,
sehingga mereka pun tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bersaing di dunia pekerjaan.
Oleh karena itu, pemerintah juga telah membuat program untuk meretas kemiskinan. Contohnya
menaikkan upah minimum kerja, memperluas lapangan pekerjaan, pendidikan gratis, tempat tinggal dengan
harga terjangkau. Namun, hal ini harus didukung dengan perilaku masyarakat yang tidak menghamburkan
uang, menghindari gengsi, menabung, dan membantu orang di sekitarnya. Kerjasama masyarakat
dan pemerintah sangat menentukan demi mengatasi kemiskinan.
Kemiskinan pada hakikatnya dapat dihindari dengan melakukan hal-hal yang tidak dapat
menimbulkan kerugian, misalnya tidak hidup dengan berfoya-foya, mengutamakan pendidikan, dan
mengetahui prioritas. Program pemerintah untuk meretas kemiskinan akan berjalan baik jika masyarakat
mau ikut berpartisipasi, karena tanpa dukungan dari masyarakat, program pemerintah hanya akan menjadi
wacana saja.

Penjelasan Struktur:
Teks di atas menjelaskan salah satu masalah sosial, yaitu kemiskinan. Paragraf pertama merupakan
struktur Pernyataan Umum karena menjelaskan masalah kemiskinan secara umum.
Selanjutnya, di paragraf kedua, dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan. Oleh karena
itu, bagian ini termasuk ke dalam struktur Urutan Sebab Akibat.
Paragraf ketiga dan keempat menjelaskan hal-hal atau upaya untuk mencegah kemiskinan, sehingga
paragraf ketiga termasuk bagian Ulasan atau Interpretasi.
Pengangguran Usia Muda
Saat ini jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat meskipun jumlah lapangan kerja
sebenarnya naik. Lebih mencengangkan lagi saat ini jumlah pengangguran usia produktif ternyata lebih
dominan. Bahkan tidak jarang kita temui para pemuda usia produktif lebih memilih berdiam diri
dibandingkan bekerja. Apa sebenarnya alasan sosial yang membuat mereka memiliki pola pikir seperti itu.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang menginginkan kehidupan santai tanpa harus berusaha
keras. Apalagi ketika kondisi memang memungkinkan bagi manusia tersebut untuk bertindak malas seperti
sekarang. Jadi jika ada orang memilih menganggur tentu saja itu adalah sebuah sifat alami karena mereka
tidak memiliki urgensi. Manusia tersebut ketika tidak memiliki urgensi tentu tidak akan melakukan sebuah
tindakan respon.
Oleh karena itu wajar jika banyak pemuda tanpa tanggungan yang memilih untuk menganggur saja.
Orang tua yang memiliki uang untuk memberi uang jajan pada mereka juga menjadi salah satu alasan
penting. Ketika manusia tersebut masih bisa mendapatkan sesuatu tanpa bekerja tentu saja mereka akan
memilih jalan tersebut. Meskipun saat kita lihat secara keseluruhan incom sangat sedikit namun mereka
menerimanya. Respon seperti itu tentu adalah sedikit faktor yang mempengaruhi meningkatnya jumlah
pengangguran di Indonesia. Apalagi sekarang banyak lapangan kerja menetapkan standar tinggi hanya untuk
bergabung.
Sehingga harapan para pemuda tersebut untuk keluar dari zona malas mereka semakin berkurang.
Jadi wajar saja jika sekarang cukup banyak orang menganggur karena memang mendapatkan uang saku dari
orang tuanya. Konflik internal setiap individu seperti ini semakin menular dengan mudahnya akses media
sosial. Jadi sifat malas generasi muda tidak hanya dialami di kota besar saja, justru pedesaan sekarang mulai
seperti ini. Banyak orang mencari pembenaran atas tindakan mereka sebagai pengangguran dan tidak
berguna melalui media sosial. Sehingga sekarang tidak mengherankan ketika jumlahnya menjadi semakin
besar.
Pada dasarnya masalah pengangguran ini dapat teratasi jika banyak dibuka pelatihan hard skill. Jadi
bagi orang yang putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan menjadi lebih mahir pada bidang tertentu.
Jika mereka memiliki modal hard skill tentu saja akan semakin mudah untuk melamar pekerjaan.
Jumlah lapangan pekerjaan sekarang terbuka sangat lebar dan siapa saja bisa masuk. Tidak perlu
harus berdasi atau berseragam rapi jika ingin menghasilkan uang secara mandiri. Justru pekerjaan kasar
yang sering dipandang sebelah mata sebenarnya memiliki gaji cukup tinggi.

Penjelasan Struktur:
Teks diatas membahas tentang fenomena sosial yang berjudul pengangguran usia muda. Paragraf
pertama merupakan pernyataan umum. Karena menjelaskan jumlah pengangguran di indonesia.
Selanjutnya, di paragraf kedua sampai ke empat, dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan
pengangguran. Oleh karena itu, bagian ini termasuk ke dalam struktur Urutan Sebab Akibat.
Paragraf kelima dan keenam menjelaskan hal-hal atau upaya untuk mencegah kemiskinan, sehingga
paragraf ketiga termasuk bagian Ulasan atau Interpretasi.
Gerhana Bulan
Gerhana bulan adalah salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa alam ini terjadi
ketika bulan beroposisi dengan matahari. Tetapi oposisi bulan dengan matahari tidak selalu menghasilkan
peristiwa gerhana bulan.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang
ekliptika. Akan saat ketika terjadi perpotongan antara bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang
kemudian akan menyebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node. Pada titik node
inilah terjadi gerhana bulan. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu titik ke titik
oposisi lainnya.
Faktanya, terkadang penampakan bulan masih dapat terlihat ketika terjadi gerhana bulan. Hal ini
karena berbeloknya sinar matahari yang masih tersisa menuju arah bulan yang disebabkan oleh atmosfer
bumi.
Sinar matahari yang dibelokkan tersebut memiliki spektrum cahaya kemerahan. Inilah alasannya
mengapa saat peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih gelap yang biasanya berwarna
merah gelap, jingga atau bahkan coklat.
Anda dapat mengamati gerhana bulan dengan mata telanjang tanpa adanya bahaya sedikit pun. Umat
Islam yang melihat dan mengamati peristiwa gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana
(salat khusuf) pada saat terjadi gerhana bulan.
Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat itulah akan
terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matahari dan bulan yang berada
pada satu garis lurus yang sama. Hal ini membuat sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena
dihalangi oleh posisi bumi saat itu.

Penjelasan Struktur:
Teks di atas menjelaskan tentang proses terjadinya gerhana bulan. Pada paragraf pertama yang
merupakan struktur Pernyataan Umum, dijelaskan mengenai apa itu gerhana bulan dan penjelasan umum
tentang bagaimana terjadinya.
Selanjutnya, di paragraf kedua sampai keempat dijelaskan mengenai bagaimana proses terjadinya
dan ciri-ciri dari gerhana bulan secara lebih detail. Maka dari itu, bagian ini termasuk ke dalam
struktur Urutan Sebab Akibat.
Sementara pada paragraf terakhir atau kelima, dituliskan mengenai simpulan dari fenomena gerhana
bulan. Itulah yang disebut dengan struktur Ulasan atau Interpretasi.

Anda mungkin juga menyukai