Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Isu juga
sering di sebut rumor, kabar burung, dan gosip. Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas
budaya dan bangsa pada umumnya merupakan isu global yang menjadi kekhawatiran maupun
keprihatinan bagi manusia di seluruh dunia.
Isu global merupakan persoalan lintas budaya dan bangsa yang sedang hangat di
bicarakan pada masa sekarang ini oleh masyarakat di dunia. Isu ini tidak hanya dihadapi oleh
satu negara saja, melainkan dihadapi oleh berbagai negara di belahan dunia. Isu-isu global yang
berkembang di dunia saat ini meliputi isu tentang lingkungan dan isu tentang kemanusiaan. Isu
tentang lingkungan mencakup kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi, dan
perubahan iklim. Sedangkan isu tentang kemanusiaan mencakup kemiskinan, konflik atau
perang, dan wabah penyakit.
Pembahasan di atas merupakan dari penjelasan isu-isu global yang kemungkinan terjadi
hampir di seluruh dunia. Kemudian di bawah ini akan ada tambahan penjelasan karena pokok
pembahasan awal adalah mengenai isu-isu penting tentang lintas budaya bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pentingnya persoalan lintas Budaya dan Bangsa Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN

1. Isu tentang Lingkungan

 Pudarnya Kedisiplinan
Di Indonesia, disiplin belum sepenuhnya diterapkan oleh semua orang. Bahkan
mungkin masih sangat sedikit orang yang menyadari betapa pentingnya sikap disiplin. Kata
disiplin sangat sederhana dan mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan, hal
tersebut terjadi karena disiplin belum menjadi budaya Bangsa Indonesia. Mereka baru bersikap
disiplin setelah ada unsur paksaan dan belum menjadi sikap hidup sehari-hari. Seharusnya
budaya disiplin diterapkan sejak dini di mulai dari lingkungan keluarga dan semua lapisan
masyarakat tanpa memandang status sosial tidak hanya sebatas slogan.
Banyak kasus ketidak disiplinan yang terjadi, misalnya banyak para pemakai
kendaran yang mengabaikan rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Dengan mudahnya
seseorang membuang sampah di sembarang tempat tanpa berpikir dampak negatifnya. Dengan
seenaknya pemerintah daerah yang mengulur-ulur waktu untuk merealisasikan anggaran belanja
untuk pembangunan padahal pembangunan tersebut sangat di butuhkan oleh masyarakat.
Perusahaan pengembangan perumahan yang tidak memperhatikan tata ruang kota sehingga
banjir terjadi dimana-mana. Perusahaan industri yang membuang limbah semaunya langsung ke
laut atau ke sungai tanpa terlebih dahulu melalui penjernihan terlebih dahulu. Terjadinya
korupsi dimana-mana.
 Polusi atau pencemaran
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah segala sesuatu yang dilepaskan ke
alam dan berakibat menurunnya kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan yang menurun
mengakibatkan kurang atau tidak berfungsi lingkungan itu sesuai dengan peruntukannya.
Menurut tempat terjadinya pencemaran terbagi menjadi empat yaitu polusi udara,
dapat berupa gas atau partikel, contoh : asam sulfur, menyebabkan hujan asam. Hujan asam
dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Polusi air, contoh :
tumpahan minyak bumi menyebabkan rusaknya ekologi air dalam skala besar. Polusi tanah,
dapat disebabkan oleh sampah-sampah plastik, karet sintetis, pecahan kaca, dan kaleng. Polusi
suara, disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, dan
peralatan rumah tangga. Menurut jenis polutannya (zat atau bahan yang dapat mengakibatkan
pencemaran) dibagi menjadi tiga, bahan kimiawi misalnya zat radioaktif, logam. Bahan biologi
yang berupa mikroorganisme, misalnya Salmonella thyposa. Bahan fisik atau material, misalnya
botol, plastik, dan karet.
 Perubahan Iklim
Perubahan iklim yaitu perubahan yang terjadi secara signifikan mengenai pola
cuaca yang dihitung berdasarkan angka statistik dalam rentang waktu puluhan hingga ratusan
tahun lamanya. Misalnya dalam analisis data satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring
Mission) dalam ICCSR (Indonesian Climate Change Sectoral Roadmap; Bappenas, 2010) untuk
periode 2003-2008 memperlihatkan peningkatan peluang kejadian curah hujan dengan intensitas
ekstrem, terutama di wilayah Indonesia bagian barat (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan) serta
Papua. Salah satu fenomena yang mengonfirmasi terjadinya peningkatan temperatur di
Indonesia adalah melelehnya es di Puncak Jayawijaya, Papua.
 Kekurangan Pangan
Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak memang benar
adanya. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan. Badan Pangan PBB
(Food and Agriculture Organization of The United Nations/FAO) mengungkapkan, dari total
250 juta orang jumlah penduduk Indonesia, 7,9% atau sekitar 20 juta orang masih kekurangan
pangan.
Sebagian besar tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat
(NTB), Papua Barat, dan Papua. Sementara sisanya berada di pulau-pulau kecil Sumatera dan
sebagian Pulau Jawa.
 Kekurangan Sumber Air Bersih
Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai
sumber kehidupan. Misalnya, kekeringan di Jawa Tengah melanda 1.254 desa yang tersebar di
275 kecamatan dan 30 kabupaten/kota, sehingga memberikan dampak kekeringan terhadap 1,41
juta jiwa. Pemprov Jawa Tengah pun telah mengeluarkan status siaga darurat kekeringan hingga
Oktober 2017. Saat ini, sekitar 3,9 juta jiwa masyarakat terdampak kekeringan sehinga
memerlukan bantuan air bersih. Kekeringan juga melanda sekitar 56.334 hektar lahan pertanian,
sehingga 18.516 hektar lahan pertanian mengalami gagal panen.
2. Isu tentang Kemanusiaan

 Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan memang menjadi masalah utama di Indonesia. Misalnya saja pada bulan Maret
2017 kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah masyarakat miskin di Indonesia
mencapai 27,77 juta orang. Dari bulan September 2016 hingga Maret 2017 masyarakat miskin
di Indonesia naik sekitar 10.000 orang, dari 27,76 juta orang menjadi 27,77 juta orang.
 Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Contoh konflik sosial di jawa barat ini
terjadi karena adanya pertentangan dari Anggota FPI (Front Pembela Islam) dan GMBI pada
tahun 2017. Konflik ini bahkan menyita pertain sekala nasional, karena pada saat itu kisruh FPI
dan terhadap kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok sedang menyita perhatian publik.
 Wabah Penyakit
Wabah merupakan istilah umum yang biasa digunakan untuk menyebut kejadian
tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut
penyakit yang menyebar tersebut. Misalnya, baru-baru ini pada Januari 2017 kemarin, Aceh
dilanda penyakit difteri. Pada 21 Januari 2017, 15 pelajar Madrasah Aliyah Insan Cendikia, Idi
Rayeuk, Aceh Timur dinyatakan positif terjangit penyakit Difteri. Penyakit difteri di Aceh
sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Pasalnya, penyakit ini semakin meluas dan
ditemukan sebanyak 46 kasus pada periode Januari-Februari 2017. Dari 46 kasus penyakit
difteri, tiga diantaranya meninggal dunia.
Di Indonesia, penyakit Difteri mulai muncul kembali sekitar tahun 2003 di
Bangkalan, Jawa Timur yang kemudian menyebar ke hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa
Timur sehingga ditetapkan oleh Gubernur sebagai KLB pada tahun 2011. Pada tahun berikutnya
didapat laporan kasus Difteri pada beberapa Provinsi seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur. Pada tahun 2014 Kota Padang juga melaporkan adanya kasus difteri
dan dinyatakan sebagai KLB, kasus tersebut menyebar ke Kabupaten Padang Pariaman dan
Solok.
 Hakim Sendiri
Tindakan main hakim sendiri atau “eigenrichting” merupakan tindakan individu
atau kelompok telah melakukan tindakan diluar jalur hukum. Tindakan menghakimi sendiri
tidak lain merupakan tindakan untuk melaksanakan hak menurut kehendak sendiri yang bersifat
sewenang-wenang, tanpa persetujuan pihak lain yang berkepentingan. Pada hakekatnya
tindakan menghakimi sendiri ini merupakan pelaksanaan sanksi/kelompok. Hanya saja sanksi
yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok sulit diukur berat ringannya, karena massa
terkadang dapat bertindak kalap dan tidak terkendali.Tindakan main hakim sendiri tidak boleh
terjadi di Indonesia yang katanya dikenal sebagai masyarakat yang beradab dan bermoral. Perlu
ada kesadaran baik dari masyarakat maupun pemerintah, terutama penegak hukum. Misalnya
saja main hakim sendiri yang berujung pembakaran warga Bekasi Muhammad Aljahra alias
Zoya. Dia dihakimi massa hingga meninggal dunia. Tak cuma dihajar, Zoya juga dibakar hidup-
hidup oleh massa.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Isu juga
sering di sebut rumor, kabar burung, dan gosip. Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas
budaya dan bangsa pada umumnya merupakan isu global yang menjadi kekhawatiran maupun
keprihatinan bagi manusia di seluruh dunia.

isu-isu penting tentang lintas budaya bangsa Indonesia terbagi atas :

1. Isu tentang Lingkungan

2. Isu tentang kemanusiaan


DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………….................................................. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………. 2

2.1 Isu Tentang Lingkungan……………………………………………………….. 2

2.2 Isu Tentang Kemanusiaan……………………………………………………… 4

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….. 6

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….. 6

Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang "Isu-isu Pentingnya persoalan lintas
budaya dan bangsa".Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.Sebagai penyusun, kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam Makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah ini.Kami berharap semoga karya
ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Masohi, 27 Januari 2024

Bryan Adjis
MAKALAH

Isu-Isu Pentingnya Persoalan Lintas Budaya Dan Bangsa

Nama : Bryan Syahrul Adjis

Mata kuliah : Ilmu Budaya Dasar

TAHUN AKADEMIK
2024-2025

Anda mungkin juga menyukai