Anda di halaman 1dari 20

INFORMASI MERAH PUTIH

PASTI BISA

INSA
Media Buletin Internal Perkumpulan INSA www.dppinsa.com dppinsa dpp.insa
PENERBIT
INDONESIAN NATIONAL SHIPOWNERS’ ASSOCIATION
PENANGGUNG JAWAB
DPP INSA
EMAIL REDAKSI
sekretariat@dppinsa.com
EDISI 50/NOV.2019

>>Edisi Khusus 50

Sugiman Layanto Pimpin


INSA Periode 2019-2023

JAKARTA—Sugiman Layanto, Managing Director PT


Wintermar Offshore Marine, Tbk dipercaya untuk
menahkodai INSA periode 2019-2023, meneruskan
estafet kepemimpinan INSA yang telah dibangun
Johnson W. Sutjipto.

Sugiman terpilih secara aklamasi dalam Rapat Umum


Anggota (RUA) INSA yang ke-XVII tahun 2019 di Hotel
Holiday Inn Gajah Mada Jakarta, Jumat (29/9).
Johnson sendiri memastikan tidak maju dalam
pemilihan Ketua Umum karena ingin ada regenerasi.

Selain memilih Ketua Umum, RUA juga menetapkan


Hadi Surya secara aklamasi sebagai Ketua Dewan
Pengawas periode 2019-2023 dan menetapkan Teddy
Yusaldi dan Siana A. Surya sebagai Formatur
Pendamping.

Sugiman dalam sambutannya berpesan agar semua


pihak dapat bekerja sama untuk menjalankan program
kerja yang ditetapkan guna menjadikan INSA sebagai
organisasi yang berdaya guna bagi anggotanya.

Sedangkan Johnson W. Sutjipto mengharapkan INSA


dapat lebih berkiprah di dunia kemaritiman dengan
memperbanyak kegiatan pameran (expo) dan seminar
sekelas Sea Japan atau Sea Asian, dan menerbitkan
INSA Index sekelas Baltic Index. (*)

RUA INSA KE-XVII TH 2019

1
Indonesian National Shipowners’ Association
UTAMA INFO INSA
perubahan pasal-pasal terkait besaran

RUA INSA Sepakati iuran anggota yang turun 100.000 dari


kesepakatan RUA sebelumnya.

Salah satu dasar pertimbangannya


Perubahan AD/ART adalah kondisi perekonomian Indonesia
bahkan dunia yang tidak menentu
sehingga berdampak terhadap kinerja
nasional Indonesia yang terbuka, dinamis industri pelayaran niaga nasional
JAKARTA—Rapat Umum Anggota
dan berdaya guna tinggi bagi anggotanya Indonesia sehingga iuran anggota
(RUA) INSA yang ke-XVII tahun 2019
terutama dalam mengadopsi standard adanya penyesuaian.
menyepakati empat usulan perubahan
global supaya pelayaran nasional siap
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
bersaing dengan dunia internasional. Kemudian Surat Keputusan DPH INSA
Tangga (AD/ART) INSA. Keempatnya
adalah sebagai berikut: No.001/SKDPH/I/2016 tentang
2. Usulan Pembukaan Anggota Mitra Perubahan Iuran Keanggotaan
(Associate Member). tertanggal 18 Januari 2016 yang yang
1. Usulan Perubahan Logo.
menegaskan bahwa iuran keanggotaan
Ada dua pertimbangan bagi INSA untuk diturunkan menjadi 200.000 per bulan.
Salah satu pertimbangan INSA
memutuskan pentingnya mengubah pasal
melakukan perubahan logo organisasi
terkait keanggotaan guna 4. Pengangkatan Direktur Eksekutif.
karena INSA ingin melakukan
mengakomodasi anggota mitra (associate
perubahan. Sebab, INSA saat ini telah
member). RUA INSA juga menyepakati perlunya
berusia lebih dari 50 tahun dan melewati
fase perubahan dari era Orde Baru ke memberikan kewenangan kepada Ketua
Pertama, seiring usia INSA yang telah Umum untuk mengangkat seorang
Era Reformasi.
mencapai lebih dari 50 tahun, maka Direktur Eksekutif dengan
sudah waktunya bagi INSA untuk pertimbangan:
Seiring perkembangan dan dinamika
dikembangkan menjadi organisasi yang
zaman, perlu bagi INSA untuk
lebih terbuka, demokratis dan dinamis Pertama, INSA sebagai organisasi
melakukan penyegaran dengan
sehingga mampu beradaptasi dengan sosial yang telah tumbuh dan
mengganti logo supaya aura dan energi
perkembangan zaman. berkembang selama lebih dari 50 tahun
yang terpancar mencerminkan kondisi
kekinian INSA dan Keindonesiaan. semakin menghadapi tantangan yang
Kedua, Surat Keputusan Dewan kian tidak mudah, baik yang bersumber
Pengurus Harian INSA dari internal organisasi dan
Pertimbangan lainnya adalah Surat
No.001/SKDPH/I/2018 tentang keanggotaan maupun eksternal.
Keputusan DPH No. 001/SKDPP/II-2019
Keanggotaan Mitra (Associate Member).
tentang Penetapan dan Pergantian Logo
Perkumpulan INSA. Kedua, tantangan INSA ke depan harus
Pada usulan perubahan AD/ART dalam dapat dihadapi oleh INSA dan para
RUA INSA yang ke-17 tahun 2019 juga anggotanya agar INSA mampu bertahan
dijelaskan tentang Anggota Mitra yakni mengarungi perubahan demi perubahan
Logo INSA anggota INSA dari kalangan non- tersebut dan meresponnya dengan lebih
pelayaran seperti galangan kapal, broker cepat, taktis dan efisien melalui
asuransi, penyalur bahan bakar, perumusan dan pelaksanaan program
konsultan hukum, perusahaan klasifikasi, kerja maupun kegiatan advokasi
perusahaan telekomunikasi dan lain persoalan.
sebagainya.
Ketiga, INSA perlu menyusun struktur
Dalam hal rapat-rapat keorganisasian organisasi yang mampu menjawab
INSA, Anggota Mitra memiliki hak tantangan ke depan, salah satunya
berpendapat sebagaimana Anggota dengan mengangkat Direktur Eksekutif
Biasa, tetapi tidak memiliki hak suara, hak ke dalam struktur organisasi INSA.
memilih dan hak dipilih. Dengan
perubahan tersebut, maka ke depan, Adapun Tanggung Jawab Direktur
keanggotaan INSA terdiri dari; Eksekutive adalah Kepada Ketua Umum
INSA. Sedangkan tugas Direktur
Logo INSA terbaru terdiri dari empat 1. Anggota Biasa yakni pengusaha Eksekutif adalah sebagai berikut:
warna yakni Merah, Putih, Biru dan perusahaan pelayaran niaga nasional
Hitam. Adapun makna masing-masing yang telah memiliki SIUPAL atau • Membantu Ketua Umum dan/atau
makna adalah sebagai berikut: SIOPSUS yang terdaftar sebagai Dewan Pengurus Harian INSA dalam
Anggota Biasa. menjalankan roda organisasi.
• Merah adalah simbol kekuatan,
energi dan keberanian. 2. Anggota Mitra yakni anggota dari • Mengurus dan bertanggung jawab
• Putih adalah simbol bersih, kalangan non-pelayaran seperti terhadap pengadministrasian
sempurna dan terbuka dan jujur. galangan kapal, broker asuransi, layanan keanggotaan INSA.
• Biru adalah simbol kebersamaan, penyalur bahan bakar, konsultan
komunal. hukum, perusahaan klasifikasi, • Mengurus dan bertanggung jawab
• Hitam adalah simbol kesungguhan perusahaan telekomunikasi dan lain- terhadap management kantor INSA
dan ketegasan. lain. setiap hari.
Secara keseluruhan logo INSA 3. Iuran Keanggotaan • Mewakili kegiatan-kegiatan INSA
bermakna INSA merupakan organisasi atas persetujuan Ketua Umum
tempat berkumpulnya pelaku usaha Dalam pembahasan usulan perubahan dan/atau Dewan Pengurus Harian
pelayaran niaga AD/ART INSA, juga memasukkan INSA. (*)
2
Indonesian National Shipowners’ Association
UTAMA INFO INSA

RUA INSA Sepakati Program Kerja


INSA Baik Internal maupun Eksternal
JAKARTA—Rapat Umum Anggota 7. Turut serta aktif dalam komunitas pasar angkutan ekspor-impor yang nilai
(RUA) INSA juga menyepakati program organisasi, baik industri pelayaran dan volumenya jauh lebih besar
kerja INSA periode 2019-2023 yang nasional maupun internasional dibandingkan pangsa pasar domestik.
disusun dengan latar belakang bahwa maupun industri terkait lainnya
masyarakat Indonesia sejak zaman seperti FASA, ASA atau IMO. 1. Mendorong pemerintah untuk segera
dahulu sudah dikenal sebagai merevisi peraturan dan kebijakan
masyarakat maritim yang aktif pada 8. Pengadaan gedung INSA dan yang dapat menghambat
kegiatan perdagangan antar pulau fasilitas didalamnya dalam rangka pertumbuhan industri pelayaran
bahkan antar negara, untuk melakukan menunjang kegiatan pelayanan nasional antara lain:
perpindahan penduduk antar pulau dan keanggotaan dan keorganisasian
antar negara maupun perpindahan INSA. • Menghapus pasal 7 huruf g
sumber daya alam, diperlukan alat Permendag No. 76 tahun 2019
angkut yang dikelola oleh badan hukum 9. Melanjutkan kegiatan-kegiatan yang kontradiktif dimana
angkutan laut swasta maupun negara. kemanusiaan melalui INSA Peduli. Pemerintah baru akan memberikan
Adapun program kerja yang disusun dan izin impor setelah proses ganti
akan dilaksanakan selama periode 10. Mengadakan Rapat Kerja (Raker), bendera selesai dilakukan. Aturan
2019-2023 dengan susunan sebagai Rapat Dewan Pengurus Harian ini agar dikembalikan kepada
berikut: (DPH), Gala Dinner, Gathering atau ketentuan sebagaimana
kegiatan sejenis lainnya untuk Permendag No.118 tahun 2018.
Program Kerja Internal membangun silaturahmi antar
anggota dan stakeholders. • Memperbaiki Surat Edaran Kepala
Program kerja di bidang keanggotaan SKK Migas No. SRT-
dan keorganisasian ini difokuskan untuk Program Kerja Eksternal 0102/SKKMA0000/ 2018/S6
membangun komunikasi yang positif tertanggal 07 Februari 2018
antara anggota, pengurus DPP dan DPC Selain program kerja internal, RUA juga tentang Kewajiban Penggunaan
INSA agar sirkulasi informasi tentang menyepati program kerja eksternal yang Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
perkembangan industri pelayaran dan disusun dengan latar belakang bahwa Dalam Operasi Perkapalan di
perubahan kebijakan di bidang angkutan sesuai dengan visi Indonesia 2045 yakni Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
laut dapat terupdate oleh anggota Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Gas Bumi karena telah
sehingga para anggota dapat mengelola Adil dan Makmur, INSA memerlukan menimbulkan biaya tinggi akibat
informasi itu sebagai bahan kebijakan pemerintah yang pro terhadap terjadinya double class sehingga
pertimbangan untuk pengambilan pemberdayaan (empowering) industri menjadi double cost.
keputusan yang berkualitas. Adapun pelayaran. Pemberdayaan industri
program kerja yang disepakati adalah pelayaran sesungguhnya sudah mulai • Menyempurnakan kebijakan
sebagai berikut: sejak Instruksi Presiden No.5 tahun 2005 insentif PPN tidak dipungut
tentang Pemberdayaan Industri dengan merevisi Permenkeu
1. Memanfaatkan internet dan media Pelayaran Niaga Nasional. Akan tetapi No.193/PMK.03/2015 dan
sosial sebagai sarana untuk kebijakan bidang pelayaran masih menghilangkan pasal yang wajib
menyebarkan informasi tentang banyak yang harus diperbaiki agar pro menyertakan dokumen RKIP
perkembangan industri pelayaran. terhadap bisnis pelayaran. dalam mengurus SKTD PPN bagi
kegiatan jasa sewa kapal, jasa
2. Melanjutkan penerbitan Buletin Kebijakan yang diterapkan Pemerintah di perbaikan (docking) kapal dan
INSA setiap bulan sebagai sarana bidang angkutan laut akan menentukan jasa kepelabuhanan sehingga
informasi dan dokumentasi kegiatan nasib industri angkutan laut nasional ke ketiga kegiatan tersebut dapat
INSA. depan. Semakin baik kebijakan yang meningkat guna menopang
dilahirkan, makin efisien kebijakan yang pertumbuhan ekonomi nasional.
3. Membuat marchandise seperti diterapkan, makin memberikan harapan Revisi Permenkeu tersebut sejalan
kalender, buku diary dan lain-lain terhadap masa depan industri pelayaran dengan terbitnya PP No50 tahun
termasuk penerbitan buku-buku. nasional Indonesia. 2019 tentang Impor dan
Penyerahan Alat Angkutan
4. Mengangkat Direktur Eksekutif Program eksternal INSA ke depan masih Tertentu serta Penyerahan dan
untuk memperkuat jalannya akan difokuskan kepada upaya untuk Pemanfaatan Jasa Kena Pajak
organisasi. mendorong perbaikan kebijakan- Terkait Alat Angkutan Tertentu
kebijakan di bidang angkutan laut. INSA yang Tidak Dipungut Pajak
5. Melakukan advokasi permasalahan ingin agar seluruh kebijakan di sektor Pertambahan Nilai yang
anggota dalam hubungannya angkutan laut disesuaikan dengan merupakan revisi atas PP No.69
dengan kegiatan industri pelayaran. kebijakan internasional dengan tetap tahun 2015.
memperhatikan kondisi internal
6. Mengadakan dan ikut aktif dalam Indonesia. • Merevisi Peraturan Menteri
seminar-seminar, diskusi-diskusi, Perhubungan No. 46 Tahun 2019
pelatihan-pelatihan, pameran Tujuannya agar perusahaan pelayaran dengan menghapus pasal 16 dan
bidang industri pelayaran dan anggota INSA menjadi setara dengan pasal 16A karena bertentangan
industri pendukungnya, baik perusahaan di luar negeri, siap bersaing, dengan Pasal 341 UU No.17 tahun
nasional maupun internasional. terutama dalam memperebutkan pangsa 2008 tentang Pelayaran.
3
Indonesian National Shipowners’ Association
UTAMA INFO INSA

Perlu Gunakan Omnibus Law Untuk


Atasi Penegakan Hukum di Laut
• Mencabut Pemerintah mencabut
Surat Edaran SKK Migas Presiden Jokowi
No.EDR-0001/SKKO0000 perkenalkan
/2015/SO permberlakuan Omnibus Law pada
ketentuan pada Pedoman Tata
pidato pertama kali
Kerja No.PKT-007/SKK
O0000/2015/SO buku kedua saat menjabat
revisi 03 tentang Pedoman sebagai Presiden
Pelaksanaan Pengadaan RI untuk periode
Barangdan Jasa. Aturan ini tidak kedua kalinya.
diterapkan saat ini ketika harga
minyak mentah dunia sudah
dalam tren membaik.

• Merevisi Peraturan Pemerintah


No.15 tahun 2016 tentang
Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP). Peraturan
tersebut sangat memberatkan
pelaku usaha pelayaran nasional • Mendukung Pemerintah agar
6. Memperbesar pelibatan swasta
dikarenakan terdapat 435 pos konsisten melaksanakan
anggota INSA dalam kegiatan layanan
tarif (51%) dan 482 pos tarif kebijakan penggunaan bahan
angkutan laut bersubsidi (tol laut)
(57%) yang naik antara 100% bakar minyak (BBM) kapal
bahkan terlibat dengan menjadi
hingga 1000% dibandingkan dengan kandungan sulfur 0.5%
operator kapal-kapal tol laut yang
dengan pos tarif yang diatur m/m mulai 1 Januari 2020
dibangun Pemerintah.
berdasarkan PP No.6 tahun sesuai dengan kebijakan IMO.
2009. Revisi tersebut akan
7. Mendorong terwujudnya Sea and
memberikan kepastian usaha • Mendorong pemerintah untuk
Coast Guard sesuai dengan UU
angkutan laut. membuka kebijakan klasifikasi
No.17 tahun 2008 tentang Pelayaran
yang setara bagi klasifikasi
dengan mendorong pemerintah
dalam negeri maupun luar
2. Mendorong pemerintah untuk menerapkan Omnibus Law.
negeri dalam kegiatan sertifikasi
melaksanakan kebijakan-kebijakan
statutory kapal berbendera
yang dapat berpengaruh positif 8. Mendorong Pemerintah untuk
Indonesia yang beroperasi di
terhadap pertumbuhan industri memperbaiki citra Indonesia di mata
luar negeri maupun dalam
pelayaran a.l: dunia internasional dengan
negeri sesuai dengan amanat
mengeluarkan Indonesia dari daftar
UU No.17 tahun 2008 tentang
• Menerapkan UU No.17 tahun Top Ten Tokyo MoU dengan
Pelayaran.
2008 tentang Pelayaran dengan melibatkan Klasifikasi Luar Negeri
3. Mengingatkan pemerintah untuk dalam kegiatan statutory kapal
mengawal agar kebijakan asas
mempertahankan kebijakan asas berbendera Indonesia yang beroperasi
cabotage yang sudah berjalan
cabotage sebagaimana tertuang di di luar negeri.
sejak 2005 dapat dilaksanakan
dalam UU No.17 tahun 2008 tentang
secara konsekwen dan bahkan
Pelayaran. 9. Bersama Pemerintah, mengawal agar
diperkuat dengan menyasar
program ke beyond cabotage. Joint War Committee (JWC) tidak
4. Mendorong pemerintah untuk memasukkan perairan Indonesia ke
memangkas birokasi administrasi dalam daftar perairan rawan perang
• Melaksanakan Permendag No.
pelayanan bidang angkutan laut dan (War Risk).
82 tahun 2017 tentang
kepelabuhanan agar menjadi lebih
Ketentuan Penggunaan
efisien dan efektif dengan 10. Mengusulkan kepada pihak terkait
Angkutan Laut dan Asuransi
menerapkan layanan berbasis online agar Pajak BBM diantaranya pajak
Nasional untuk Ekspor dan
dan menerapkan prinsip no service no PBBKB untuk angkutan laut sebesar
Impor Barang Tertentu dalam
pay. 5% sampai dengan 7,5% dihapus.
rangka mendukung kegiatan
beyond cabotage. Pokok
5. Memangkas jumlah pelabuhan 11. Mengusulkan segera dilaksanakan
permasalahan dari pelaksanaan
terbuka di Indonesia dalam rangka revisi Keputusan Menteri Perhubungan
peraturan ini hanya pada aturan
memperbesar pangsa muatan dalam No. 70 tahun 2013 tentang Awak
perpajakan yaitu PPN jasa
negeri dan mendorong keseimbangan Kapal.
angkutan luar negeri & PPH
muatan antar pelabuhan. INSA sejak
pasal 26. Untuk dapat
awal mengusulkan agar pelabuhan 12. Merevisi Peraturan Direktur Jenderal
dilaksanakan dengan baik,
terbuka cukup lima pelabuhan atau Perhubungan Laut No. HK 103 tahun
maka perlu perbaikan sektor
maksimum 10 pelabuhan yakni 2017 tentang docking supaya terjadi
perpajakan atas angkutan luar
Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar singkronisasi antara klas dan
negeri Indonesia.
dan Sorong. kemenhub. (*)
4
Indonesian National Shipowners’ Association
UTAMA INFO INSA

―Keunggulan INSA Saat Ini Adalah


Anggotanya Diisi Pengusaha Muda‖
JAKARTA—Ketua Dewan Pengawas
INSA periode 2015-2019 yang kemudian
kembali terpilih untuk periode 2019-2023,
Hadi Surya yang juga owner PT Berlian
Laju Tanker, Tbk memberikan apresiasi
atas semua yang telah dikerjakan dan
dicapai oleh INSA sejauh ini.

Dalam sambutan pada pembukaan Rapat


Umum Anggota (RUA) INSA yang ke-XVII
tahun 2019, Hadi Surya menyampaikan
penghargaan kepada para pengurus INSA,
khususnya Ketua Umum INSA periode
2015-2019, Johnson W. Sutjipto.

Menurut dia, para pengurus INSA telah


bekerja keras untuk menghadirkan INSA
menjadi organisasi yang aktif dalam
berbagai kegiatan di sektor kemaritiman
sehingga kehadiran INSA semakin
dirasakan manfaatnya oleh pelaku industri
kemaritiman Indonesia, khususnya
pelayaran.

Meskipun demikian, ada beberapa catatan


yang perlu saya sampaikan pada
kesempatan yang berbahagia ini. Pertama,
kepengurusan INSA periode 2015-2019 INSA. Meskipun pada esensinya, baik seminar, workshop, penerbitan
mengawali kiprahnya dalam kondisi yang rekonsiliasi tidak harus menjadi agenda buku, penerbitan buletin INSA secara
kurang baik karena organisasi INSA utama mengingat dengan jumlah rutin setiap bulan, optimasi website dan
terpecah. Kita sama-sama tahu bahwa ada perusahaan anggota yang demikian pemanfaatan media sosial.
calon Ketua Umum INSA dan besar, asosiasi shipowner di Indonesia
pendukungnya yang tidak dapat menerima tidak seharusnya satu asosiasi, bisa Hingga RUA terselenggara, dia menilai
hasil RUA INSA yang ke-XVI di Hotel dua atau tiga asosiasi,‖ katanya. salah satu keunggulan INSA saat ini
Kempinski, Jakarta yang memenangkan adalah para anggotanya diisi oleh
Sdr. Johnson. Kedua, dalam pelaksanaan program pengusaha-pengusaha muda yang
kerja INSA, sejauh ini sudah berjalan memiliki wawasan yang luas dan kaya
Suasana tidak menguntungkan itu telah dengan baik. Pencapaian INSA antara akan inovasi. Dengan latar belakang
menguras tenaga para pengurus INSA lain mengadvokasi masalah-masalah pendidikan yang jauh lebih baik, anggota
dalam menjalankan roda organisasi. kebijakan Pemerintah yang belum pro INSA ini harus dapat lebih aktif dan
Namun, pengurus INSA telah berupaya business dengan industri pelayaran berkontribusi kepada industri maritim
optimal untuk membangun rekonsiliasi nasional serta mengadopsi kebijakan- melalui INSA guna membangun
meskipun belum terwujud sampai hari ini. kebijakan internasional. Selain itu, Indonesia yang lebih baik sesuai dengan
pengurus INSA juga melaksanakan visi Pemerintah.
―Ke depan, kami harapkan upaya program kemanusiaan dan kegiatan-
rekonsiliasi ini tetap menjadi agenda kegiatan lainnya bagi anggota INSA Dia berpesan jangan hanya
memanfaatkan INSA pada saat perlu
saja atau pada saat ada masalah, tetapi
berkembanglah dan berkaryalah
bersama INSA supaya kontribusi kita
kepada bangsa dan negara, khususnya
kepada industri maritim lebih terasa lagi.
Kita mengharapkan agar keunggulan
INSA ini dapat ditangkap oleh
kepengurusan INSA yang akan datang.

―Kami juga mengharapkan program kerja


yang nantinya direncanakan untuk
dilaksanakan pada kepengurusan INSA
periode 2019-2023, dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya guna mencapai
hasil yang lebih baik sesuai dengan visi
dan misi INSA,‖katanya.

5
Indonesian National Shipowners’ Association
UTAMA INFO INSA

―INSA Harus Lanjutkan Perjuangan


Menjadi Organisasi yang Modern‖
JAKARTA—Perjalanan kepengurusan
INSA periode 2015-2019 diawali dengan
hasil RUA INSA yang ke XVI di Hotel
Kempinski, Jakarta yang ternyata tidak
mampu menyatukan INSA. ―Hasil RUA
INSA tahun 2015 ternyata tidak cukup
membuat seluruh anggota dan para
tokohnya bersatu, bahkan hingga hari ini,‖
kenang Johnson W. Sutjipto, Ketua Umum
INSA periode 2015-2019 saat memberikan
sambutan pada Rapat Umum Anggota
(RUA) INSA yang ke-XVII tahun 2019.

Sebagai insan yang mencintai INSA,


katanya, INSA telah berupaya membangun
komunikasi dan membuka diri guna
mendorong terjadinya rekonsiliasi, bahkan
sampai detik terakhir beberapa waktu lalu,
INSA terus berupaya membangun
komunikasi yang positif.
Selain itu, INSA juga telah melakukan Ke depan, katanya, INSA agar dapat
Namun, sepertinya Tuhan belum merestui. perubahan Logo yang lebih milenial fokus kepada upaya untuk mendorong
―Oleh karena itu, mari kita tatap ke depan yang dilaksanakan sejak akhir 2018 Pemerintah melakukan perbaikan
dan lupakan perbedaan di dalam tubuh supaya perubahan INSA menjadi kebijakan yang selama ini masih
INSA supaya kita dapat membangun organisasi yang dinamis, terbuka dan mempersulit industri pelayaran
industri pelayaran melalui INSA guna modern, benar-benar dirasakan berakselerasi. ―Kita ingin agar pelayaran
mencapai visi dan misi INSA tercinta,‖ manfaatnya oleh semua pihak, Indonesia memiliki kemampuan bersaing
katanya. khususnya anggota dan stakeholders. dengan pelayaran global sehingga butuh
regulasi yang setara dengan dunia
Johnson kembali menegaskan jika sesuai INSA juga mengusulkan agar ke depan, internasional,‖ katanya.
dengan Anggaran Dasar pasal 21 angka 6, di dalam kepengurusan yang akan
Ketua Umum INSA hanya dapat dipilih datang, INSA dapat menunjuk seorang Selain itu, INSA perlu membuat kegiatan
maksimal dua periode. ―Saya menegaskan Direktur Eksekutif dengan tugas dan untuk memperkuat peran industri
bahwa saya tidak akan mencalonkan diri tanggung jawab untuk mengelola pelayaran, khususnya bagi anggota INSA
sebagai Ketua Umum INSA periode 2019- kegiatan INSA, baik urusan antara lain merancang kegiatan yang
2023, dan tidak ada agenda untuk keorganisasian, keanggotaan maupun dapat mempertemukan anggota dan
mengubah pasal tentang pemilihan Ketua lainnya. stakeholder sekelas Sea Japan atau Sea
Umum di dalam AD/ART,‖ katanya. Asia yakni rangkaian kegiatan Seminar
Tantangan INSA dan Expo bidang Industri Pelayaran
Dia menambahkan jika dirinya sudah dua dengan kemasan yang lain daripada
kali memimpin INSA yakni periode 2008- Johnson juga mengingatkan yang lain. Kebetulan di tahun 2020,
2011 dan periode 2015-2019 sehingga kompleksitas persoalan industri kegiatan Maritime Expo nyaris tidak ada
sudah waktunya bagi INSA untuk pelayaran ke depan. Selain masih sehingga tepat rasanya jika INSA yang
melakukan regenerasi secara tepat dan banyaknya regulasi dan kebijakan dalam membuat event expo dan seminar di
baik sebagai wujud dari komitmen kita negeri yang masih harus diperjuangkan tahun 2020.
untuk memajukan INSA. untuk diubah sesuai dengan model bisnis
pelayaran, juga persoalan kondisi Kemudian membuat INSA Index sekelas
―Saya berharap, RUA ini dapat ketidakpastian ekonomi global. Baltic Index yakni index harga
menghasilkan Ketua Umum INSA yang persewaan kapal time charter sesuai
dapat melanjutkan perubahan organisasi ―Kita sudah sama-sama mengetahui dengan jenis dan umurnya serta jangka
lebih kokoh, modern, terbuka dan dinamis bahwa dalam beberapa tahun terakhir, waktu persewaan yang dapat menjadi
sehingga kehadirannya makin dibutuhkan sejumlah perusahaan pelayaran global acuan utama bagi anggota dan
oleh masyarakat Indonesia,‖ tegasnya. telah melakukan merger untuk stakeholders dalam bisnis perkapalan.
menghindari terjadinya kebangkrutan,‖
Kepengurusan INSA periode 2015-2019 katanya. ―Kami yakin dan percaya, melalui
telah melakukan perubahan organisasi kegiatan tersebut, INSA semakin
dengan membuka keanggotaan INSA dari Di Indonesia, lanjutnya, fenomena ini disegani bahkan mampu berperan
unsur Anggota Mitra/Associate Member belum terjadi karena sejumlah kebijakan strategis dalam kegiatan pembangunan
sehingga saat ini, hanya 4 (empat) Asosiasi berhasil diubah seperti pelonggaran nasional dari sektor kemaritiman. Kami
Shipowners di Asia yang membuka penggunaan mata uang rupiah hingga optimistis, kepengurusan INSA yang
Associate Member yakni SSA Singapura, pencabutan ketentuan syarat modal akan datang mampu memajukan INSA
HSOA Hong Kong, ASA (Asian Shipowners minimum usaha pelayaran sehingga kita dan mengantarkan anggotanya memiliki
Association) dan INSA Indonesia. bisa bernafas lega. daya saing tinggi,‖ katanya.
6
Indonesian National Shipowners’ Association
UTAMA INFO INSA

―Akan Lanjutkan Perubahan Menuju


INSA yang Modern dan Terbuka‖
INDONESIAN National Shipowners’
Association (INSA) dibawah
kepemimpinan Johnson W. Sutjipto
selama 2015-2019 telah memasuki
fase baru. INSA kini berkembang
menjadi organisasi yang terbuka dan
modern. Hal itu disampaikan Sugiman
Layanto saat diwawancarai Tim
Redaksi INFO INSA seusai terpilih
menjadi Ketua Umum INSA periode
2019-2023. Berikut petikannya.

Bagaimana pendapat Anda tentang


INSA selama empat tahun terakhir?

Saya kira langkah yang diambil pengurus


INSA periode 2015-2019 sudah tepat dan
kami akan meneruskan di kepengurusan
periode 2019-2023 untuk mewujudkan
INSA sebagai organisasi yang terbuka
dengan dibukanya mitra INSA untuk
menjadi anggota mitra (associate
member).

Namun, bukan perkara mudah untuk


mengubah INSA yang selama ini telah
dikenal sebagai organisasi yang tertutup
dengan keanggotaan hanya dari kalangan
pemilik kapal (shipowners).

Di Asia juga, asosiasi pemilik kapal yang Para pengusaha muda ini adalah aset INSA Bagaimana dengan implementasi
menjelma menjadi organisasi terbuka sekaligus aset bangsa yang harus program kerja INSA?
masih terbatas, salah satunya INSA. Akan diberdayakan dengan memberikan ruang
tetapi, manfaat yang dapat dirasakan yang cukup kepada mereka agar inovasi Kami akan laksanakan program kerja
antara lain INSA akan menjadi organisasi dan kreativitas mereka dapat terus INSA sesuai dengan amanat RUA
yang lebih berdaya guna bagi anggotanya, bertumbuh. karena apa yang direncanakan di
stakeholders, masyarakat maritim dalam program kerja merupakan
Indonesia bahkan bangsa dan negara. Ketua Umum INSA periode 2015-2019 kebutuhan para anggota. Oleh
berpesan agar INSA mengadakan karena itu, kami mengharapkan
Apa yang Anda harapkan agar bisa pameran dan expo? dukungan dan kerja sama para
meneruskan langkah INSA tersebut? anggota dan stakeholders INSA. Bagi
Itu bagus karena dapat membantu anggota kami, kemajuan INSA dan
Saya berharap, sinergi antaranggota biasa INSA untuk berinteraksi dengan para anggotanya akan menjadi kemajuan
dengan anggota mitra, sinergi pengurus stakeholder INSA maupun dengan bagi Indonesia. Jadi, dapat melaksa-
pusat dengan pengurus cabang, sinergi anggotanya sendiri. Hal ini telah menjadi nakan program kerja akan memberi
Dewan Pengurus Pusat dengan Dewan perhatian kami bersama tentunya. manfaat ganda bagi bangsa. (*)
Pengawas INSA serta sinergi dengan para
tokoh-tokoh INSA agar semakin
diperkokoh supaya arah INSA ke depan
dapat sama-sama kita kawal.

Bagaimana dengan keberadaan


pengusaha muda yang merupakan
keunggulan INSA saat ini?

Saya ingat betul sambutan Ketua Dewan


Pengawas INSA Hadi Surya pada
pembukaan RUA INSA dimana beliau
menyampaikan bahwa keunggulan INSA
saat ini adalah para anggotanya diisi oleh
para pengusaha muda yang kaya inovasi
dan memiliki latar belakang pendidikan
yang jauh lebih baik.
7
Indonesian National Shipowners’ Association
TESTIMONI INFO INSA
Mereka Bicara Tentang Pelaksanaan
RUA INSA yang ke-XVII tahun 2019
RUA INSA Ini Jadi Pengalaman Terbaik
SECARA pribadi ini adalah pengalaman terbaik saya yang paling memuaskan dan
sukses saat menjadi bagian atau tepatnya menjadi tuan rumah dan mengornasir
Rapat Umum Anggota (RUA) INSA sejak 2002. Semoga Tuhan memberkati
Pengurus INSA yang terpilih dan semua anggota INSA dengan kekompakan,
kesehatan, kemakmuran serta kebahagiaan sehingga INSA ke depan dapat lebih
berdaya guna bagi anggota, bangsa dan negara serta masyarakat Indonesia.
Johnson W. Sutjipto
Ketua Umum INSA periode 2015-2019

Selamat dan Sukses Atas RUA INSA


SELAMAT dan sukses kepada jajaran pengurus INSA, Panitia Pelaksana dan Tim
Sekretariat yang telah bekerja keras untuk melaksanakan RUA INSA yang ke-XVII
tahun 2019 yang merupakan amanat AD/ART. Kami harapkan program kerja yang
direncanakan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya guna mencapai visi dan
misi INSA.
Hadi Surya.
Ketua Dewan Pengawas INSA Periode 2015-2019.

Selamat Bekerja Pengurus Terpilih


PELAKSANAAN RUA INSA ke-XVII pada hari Jumat, 29 November 2019 yang
dihadiri anggota INSA beserta pengurus DPP dan Dewan Pengawas berjalan
dengan lancar sesuai rencana. Terpilih secara aklamasi, Ketua Umum INSA
Periode 2019 -2023 Sugiman Layanto, Managing Director PT Wintermar Offshore
Marine, Tbk dan Ketua Dewan Pengawas terpilih Hadi Surya untuk yang kedua
kalinya. Para peserta RUA sangat bangga dan puas atas keberhasilan Ketua Umum
INSA yang lama Johnson W. Sutjipto beserta DPH INSA, dan diharapkan dapat
dipertahankan dan ditingkatkan oleh kepengurusan yang baru. Selamat bekerja
untuk pengurus terpilih dan Jayalah INSA.
Loren Situmorang
Sekretaris Panitia Pelaksana RUA

INSA Harus Mampu Ayomi Anggota


INDONESIA sebagai negeri maritim sangat mengharapkan dan mengandalkan
sektor pelayaran yang kuat dan handal sebagai tulang punggung kegiatan logistik.
Diharapkan terpilihnya Sugiman Layanto yang sudah matang wawasan dalam
organisasi INSA sebelumnya, mampu mengayomi aspirasi semua jenis perusahaan
pelayaran di tengah dinamika kondisi khususnya bidang perekonomian ke depan ini.
Tito Loho
Pendiri dan Pemilik www.tender-indonesia.com

Atmosfir RUA INSA Penuh Kekeluargaan.


RAPAT Umum Anggota INSA ke-XVII luar biasa. Atmosfir kekeluargaan,
kebersamaan sangat terasa. Ini berarti proses komunikasi yang berjalan di
organisasi ini sangat cair. Tidak banyak organisasi yang bisa mencapai kondisi ini.
Proficiat!
Siswanto Rusdi
Direktur The National Maritime Indonesia

8
Indonesian National Shipowners’ Association
SOSOK INFO INSA

Sugiman Layanto, Nahkoda Baru


INSA yang Memimpin dengan Hati
NAMA Sugiman Layanto, pria berumur 53 tahun tersebut
sudah tidak asing lagi di dunia pelayaran. Sugiman dikenal
karena pribadinya yang lebih suka mendengar dan bijaksana
dalam memberikan pendapat serta jabatannya sebagai owner
perusahaan pelayaran niaga nasional dan Managing Director
PT Wintermar Offshore Marine, Tbk.

Karier sebagai profesional pelayaran dari seorang nahkoda


baru INSA periode 2019-2023 tersebut sangat menonjol
hingga saat ini. Bayangkan saja, dia hingga kini tercatat
menjadi Komisaris maupun Direktur di sejumlah perusahaan
di dalam maupun luar negeri.
Selain terkenal di dunia pelayaran, Sarjana Teknik Jurusan
Teknik Industri dan Riset Operasional, Universitas California,
Sugiman tercatat sebagai Komisaris PT Wintermar Asia
Berkeley, Amerika Serikat (1988) tersebut juga tidak asing
(Februari 2013–sekarang), Komisaris PT Win Maritim
lagi bagi INSA. Dia sudah aktif sebagai Pengurus DPP INSA
(Februari 2013–sekarang), Direktur Florissa Pte Ltd (Juli
selama hampir 20 tahun lamanya.
2011–sekarang), Direktur PT WM Offshore (April 2011–
sekarang), Direktur Utama PT Win Offshore (Januari 2011–
Jabatan yang pernah diemban di INSA antara lain sebagai
sekarang), Komisaris PT Winpan Offshore (September 2011–
Ketua bidang Offshore periode 2008-2011, Wakil Ketua
sekarang), Direktur Utama PT PSV Indonesia (Februari 2010–
Umum bidang Offshore periode 2011-2015 dan Wakil Ketua
sekarang), Komisaris PT Salam Pacific Offshore (November
Umum (2015–2019) dan sekarang terpilih secara aklamasi
2009–sekarang), Komisaris PT Dwiprimajaya Lestari (April
menjadi Ketua Umum INSA periode 2019-2023.
2008–sekarang), Komisaris PT Wintermarjaya Lestari
(Desember 2005–sekarang), Direktur Fast Offshore Supply
Dengan pengalaman di perusahaan serta organisasi INSA,
Pte Ltd (2003–sekarang), Presiden Direktur PT Wintermar
Sugiman diyakini akan mampu melanjutkan perubahan yang
(Juli 1988– sekarang).
telah dimulai oleh Ketua Umum INSA sebelumnya Johnson
W. Sutjipto. Kebijaksanaanya dalam mengambil keputusan
Jabatan lainnya yang pernah diembannya adalah Komisaris
akan membantunya untuk menggerakkan INSA melangkah ke
Utama PT Arial Niaga Nusantara (July 2010– May 2013),
depan. Dia adalah sosok yang tepat menjadi nahkoda INSA
Direktur Utama PT Fast Offshore Indonesia (November 2009–
karena dia akan pemimpin INSA dengan dengan hati. (*)
August 2011).

Selamat Atas Terpilihnya


Sugiman Layanto
Ketua Umum INSA Periode 2019-2023
&
Hadi Surya
Ketua Dewan Pengawas INSA Periode 2019-2023
PADA RUA INSA KE-17 TAHUN 2019 DI JAKARTA

Semoga Amanah dan Mampu Membawa


Perubahan Organisasi INSA ke Arah yang Lebih Baik.

www.dppinsa.com dppinsa dpp.insa


TERIMA KASIH
Atas Partisipasinya Sebagai Sponsor
Rapat Umum Anggota (RUA) INSA
yang Ke-XVII Tahun 2019

• PT Hutchison Ports Indonesia Sponsor Utama:


• PT Pelayaran Laut Baru
• SMTS Pte Ltd
• Bernhard Schulte Shipmanagement Pte Ltd
• PT Primacom Interbuana
• PT Mustika Alam Lestari
• PT Mariana Bahagia
• PT Salam Pacific Offshore
• PT Kapal Angkut Indonesia
• PT Indonesia Bulk Carrier
• PT Ecotrans Samudera
• PT Castbay Marine
• PT Buana Lintas Lautan, Tbk.
• PT Propan Raya ICC
• PT Kemas Sejahtera Lestari
• PT Wintermar Offshore Marine,Tbk.
• PT Wintermar
• PT Berlian Laju Tanker, Tbk.
• PT Triton Global Maritim
• PT Pelayaran Tamarin Samudra, Tbk.
• PT Pelayaran Andalas Bahtera Baruna
• PT Pelayaran Presisi Perkasa
• PT Samudera Wisala Raya
• PT Pelayaran Era Indoasia Fortune
• PT Pelayaran Era Marinasia Fortune
• PT Sentosa Marine Towage
• PT Pelayaran Salam Bahagia
• PT Sebatik Marine Service
• PT Pelayaran Mariana Abadi Sejahtera
• PT Arial Niaga Nusantara
• PT Swasti Mariana Offshore
• PT Riweli Tug & Barge
• PT Isa Lines
• PT Inco Global Nusantara
• PT Wahana Yasa International Shipping

www.dppinsa.com dppinsa dpp.insa


WISMA BSG LT.3A #M04-05
Jl. Abdul Muis No.40 Jakarta Pusat – 10160
Telp: +62 21 3514348 I Fax: +62 21 3514347
Email: sekretariat@dppinsa.com www.dppinsa.com dpp.insa dppinsa
Website : www.dppinsa.com

Indonesian National Shipowners’ Association


Selamat Uang Tahun
Kepada Pengurus DPP INSA
yang Merayakan pada Bulan November

• Wayan Yoga Segara Anggota Bidang Tug & Barge 01 November


• Hendra Yowono Njo Ketua Bidang GeneralCargo 07 November
• Susanto Ketua Bidang Tug & Barge 17 November
• Hengki Sevanus Anggota Bidang Curah 18 November
• Pahala Tua Sianturi Wakil Ketua Bidang Org & Anggota 20 November
• Djoni Sutji Wakil Ketua Umum 29 November

www.dppinsa.com dppinsa dpp.insa


GALERY INFO INSA

Kemeriahan RUA INSA ke-XVII Th 2019

Pemberian Cenderamata dari Sekretaris Umum INSA Lolok Pemberian cenderamata dari Ketua Umum Terpilih Sugiman
Sujatmiko kepada Ketua Dewan Pengawas INSA Hadi Surya. Layanto (Kanan) kepada Ketua Umum Dimisioner Johnson
W. Sutjipto (Kiri).

Foto-foto Ketua Umum dan Ketua Dewan Pengawas Terpilih serta Dua Orang Formatur Pendamping

PEMBERIAN PENGHARGAAN

1. Dewan Pengurus Harian yang paling aktif


diterima Siana A. Surya, Bendahara Umum
INSA.
2. Dewan Pengurus Pusat yang paling aktif
diterima Romanus Tri Wibowo, Ketua Bidang
Cair dan Gas INSA.
3. Anggota INSA yang paling aktif dalam
mendukung kegiatan INSA diterima Selamat
Widodo, PT Bahtera Bestari Shipping.
4. Anggota Mitra yang paling aktif mendukung
kegiatan INSA diterima Hartono, PT Cahaya
Samudera Bersaudara.
5. Staf Sekretariat yang Membidangi
Administrasi INSA Hendra Gunawan.
6. Staf Sekretariat yang Membidangi Media dan
Buletin INSA Tularji A.M.

12
Indonesian National Shipowners’ Association
GALERY INFO INSA

Serba Serbi RUA INSA ke-XVII Tahun 2019


Pelaksanaan Rapat Umum Anggota (RUA) yang ke-XVII tahun 2019 yang berlangsung selama sehari penuh pada 29 November
2019 di Hotel Holiday Inn Gajah Mada Jakarta diabadikan dengan baik oleh Tim Foto Sekretariat DPP INSA. Berikut adalah
momen-momen pelaksanaan RUA INSA.

13
Indonesian National Shipowners’ Association
GALERY INFO INSA

Dibalik RUA INSA ke-XVII Tahun 2019

14
Indonesian National Shipowners’ Association
GALERY INFO INSA

REVISI PERMENDAG MUNAS GPEI


INSA menghadiri Rapat Revisi Peraturan Menteri INSA menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke-VIII
Perdagangan No.76 tahun 2019 tentang Perubahan atas Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) yang kembali
Permendag No.118 tahun 2018 tentang Ketentuan Impor menduetkan Benny Sutrisno dan Toto Dirgantoro sebagai
Barang Modal dalam Keadaan Tidak Baru. Ketua Umum dan Sekretaris Umum periode 2019-2024.

RAPAT GABUNGAN
Sterring Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) Rapat Umum Anggota (RUA) INSA ke-XVII tahun 2019
melaksanakan rapat gabungan dalam rangka persiapan pelaksanaan RUA.

RAPAT CLASS NK
Anggota INSA melaksanakan rapat dengan para Pengawas INSA periode 2015-2019 Widihardja Tanudjaja
pengurus Japan Ship Machinery and Equipment menjadi pembicara sekaligus memimpin ClassNK
Association (JSMEA) di Kantor DPP INSA. Academy Cooperate With INSA and IPERINDO.

15
Indonesian National Shipowners’ Association
INFORMASI INFO INSA

Silaturahmi Lewat Gathering Sebelum


RUA INSA yang ke-XVII Dilaksanakan

JAKARTA—Indonesian National Shipowners'


Association (INSA) menggelar Gathering
bersama pengurus dan anggota INSA se-
Indonesia menjelang berakhirnya masa
kepengurusan periode 2015-2019.

Gathering ini dimaksudkan untuk membangun


silatuhmi antarpengurus dan anggota agar pada
saat RUA nanti, terjadi kesamaan visi yakni
mensukseskan RUA dan menjaga agar proses
RUA lancar dan tertib.

Pada ajang silaturahmi tersebut, Ketua Umum


INSA Johnson W. Sutjipto menyampaikan
persiapan RUA INSA yang ke-XVII tahun 2019
kepada pengurus dan anggota dan
mengharapkan agar para pengurus dan anggota
dapat berpartisipasi aktif.

Beberapa materi RUA pun disampaikan pada


gathering tersebut untuk diketahui para pengurus
dan anggota agar pada saat RUA, peserta
semakin siap.

Johnson menjelaskan perjalan INSA sejak awal


memang tidak mudah. Jalan INSA sangat terjal
dan sulit. Tetapi, dia mengapresiasi karena telah
mendukung INSA hingga hari ini.

Dia menambahkan pengurus INSA periode


2015-2019 telah bekerja keras memberi
masukan atas berbagai aturan yg merugikan
anggota hingga akhirnya direvisi (kadang-kadang
berkali-kali) seperti Permendag No. 127 menjadi
Permendag No.118 tahun 2018 dan diubah
menjadi Permendag No.76 tahun 2019.

Namun, yang paling berkesan adalah Peraturan


Bank Indonesia (PBI) No. 17 tahun 2015 yang
juga menjadi alasan kami kembali mencalonkan
diri menjadi Ketua Umum INSA. Kemudian
berkat perjuangan INSA, berhasil direvisi satu
tahun kemudian pada tahun 2016 dilakukan
penundaan 10 tahun hingga 2025. (*)

16
Indonesian National Shipowners’ Association
INFORMASI INFO INSA

INSA Hadiri 55th FASA Executive


Committee Meeting 2019 di Chiang Mai,
Thailand

JAKARTA—Indonesian National
Shipowners' Association (INSA) menghadiri
55th Federation of ASEAN Shipowners’
Association (FASA) Executive Committee
Meeting di Empress Premier Hotel Chiang
Mai, Thailand pada 22 November 2019.
Dari INSA hadir Ketua Umum INSA
Johnson W. Sutjipto, Bendahara Umum
INSA Siana A.Surya dan Wakil Ketua
Umum INSA Djoni Sutji.

Isu utama yang dibahas adalah 38th


ASEAN Maritime Transport Working Group
dengan sub-agenda Summary of Issues
Affecting ASEAN/International Shipping.
Juga dibahas Ballas Water Management
Convention dengan sub-agenda ASEAN
Same Risks Area (SRA) dan Piracy &
Armed Robbery dengan sub-agenda Status
Updates –ASEAN/Asia.

Selain itu, dilakukan penyerahan Ketua


FASA dari FASA TSA (Thailand
Shipowners Association) Bhumindr
Harinsuit kepada FASA Vietnam (Vietnam
Shipowners’ Association) Le Anh Son. (*)

17
Indonesian National Shipowners’ Association
INFORMASI INFO INSA

Ditjen Perla Agar Beri Dispensasi Kapal RI


di Luar Negeri Gunakan Klasifikasi Asing

JAKARTA—Indonesian National Klasifikasi Asing (double class) sehingga Perhubungan R.Agus H.Purnomo
Shipowners’ Association (INSA) terjadi biaya tinggi (double cost). dengan surat No.DPP-SRT-XI/19/082
menyurati Pemerintah dan meminta agar tertanggal 6 November 2019 perihal
kapal-kapal berbendera Indonesia yang Kondisi itu tidak menguntungkan Indonesia Permohonan Dispensasi
beroperasi di luar negeri diberikan karena berpotensi menghilangkan devisa Penggunaan Badan Klasifikasi Asing
kelonggaran untuk menggunakan negara dan meningkatkan defisit neraca untuk kegiatan survey dan sertifikasi
klasifikasi asing anggota IACS jasa. Padahal saat ini Pemerintah sedang statutori Kapal Berbendera Indonesia
(International Association of berupaya untuk memangkas defisit neraca yang beroperasi di luar negeri.
Classification Societies) jasa yang dari tahun ke tahun tetap tinggi.
Untuk diketahui, sejak awal tahun
Badan Klasifikasi Asing anggota IACS Menurut INSA, kebijakan tersebut akan 2018, Kementerian Perhubungan cq.
tersebut harus yang diakui Pemerintah. menguntungkan Indonesia karena: Direktorat Jenderal Perhubungan
Mereka diberi kewenangan untuk Laut dan PT. Biro Klasifikasi
melaksanakan survey statutory dan • Kapal milik perusahaan pelayaran Indonesia (Persero) menandatangi
menerbitkan sertifikat statutory atas nasional yang beroperasi di luar negeri kesepakatan dalam rangka
nama Pemerintah Indonesia atas kapal- akan tetap menggunakan bendera pelaksanaan survei dan sertifikasi
kapal berbendera Indonesia yang Indonesia sehingga memiliki tanggung statutory kapal berbendera
beroperasi di luar negeri. jawab dan kewajiban yang sama Indonesia.
sebagaimana kapal berbendera
Sebab, saat ini sejumlah kapal milik Indonesia lainnya. Salah satu tujuan dari perjanjian ini
perusahaan pelayaran niaga nasional adalah untuk memberikan
Indonesia yang beroperasi di luar negeri • Akan mendukung kapal-kapal kewenangan pelaksanaan
melakukan pergantian bendera dari berbendera Indonesia untuk beroperasi persetujuan, survei dan sertifikasi
bendera Indonesia menjadi bendera di perairan luar negeri (go international) statutoria kapal berbendera
asing dengan pertimbangan bahwa dalam rangka mewujudkan Indonesia Indonesia serta untuk mendorong PT
kondisi birokrasi bidang angkutan laut sebagai Poros Maritim Dunia. BKI untuk menjadi anggota Asosiasi
serta proses sertifikasi statutory oleh Badan Klasifikasi Internasional (IACS
badan klasifikasi dalam negeri belum • Akan mendorong kapal-kapal member).
efisien. berbendera Indonesia untuk keluar dari
daftar Black List Tokyo MoU karena Dalam kerja sama tersebut, PT. BKI
Pergantian bendera juga untuk Badan Klasifikasi Asing anggota IACS (Persero) diberikan wewenang oleh
menghindari biaya tinggi yang timbul memiliki KPI (Key Performance Index) Ditjen Perhubungan Laut untuk
karena kapal berbendera Indonesia yang jika terjadi detention (penahanan) kapal melaksanakan survei dan sertifikasi
beroperasi di luar negeri wajib berbendera Indonesia yang tidak statutory kapal berbendera Indonesia
menggunakan badan klasifikasi dalam comply terhadap Tokyo MoU. yang beroperasi pada daerah
negeri, tetapi agar dapat dipercaya oleh pelayaran internasional dengan kapal
pasar internasional, kapal-kapal tersebut Sebelumnya, INSA telah menyurati Direktur berukuran 500 gross tonnage (GT)
harus diklaskan kepada Badan Jenderal Perhubungan Laut Kementerian atau lebih. (*)
18
Indonesian National Shipowners’ Association
INFORMASI INFO INSA

INSA Ajak Ditjen Pajak Laksanakan


Sosialisasi PMK No.32 tahun 2019

JAKARTA–Indonesia National Untuk itu, INSA meminta Kementerian Berdasarkan PMK tersebut, ekspor
Shipowners Association (INSA) mengajak keuangan untuk melaksanakan kegiatan jasa yang dapat menerima fasilitas
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian sosialisasi pelaksanaan Peraturan Menteri PPN 0% harus memenuhi dua
Keuangan untuk melaksanakan sosialisasi Keuangan No. 32/PMK. 010/2019 dengan persyaratan formal yaitu:
pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan waktu dan tempat yang disesuaikan. INSA
No. 32/PMK.010/2019 tentang Batasan telah mengirimkan surat kepada Dirjen 1. Didasarkan atas perikatan atau
Kegiatan dan Jenis Jasa Kena Pajak yang Pajak No.DPP-SRT-XI/19/084 tentang perjanjian tertulis.
atas Ekspornya Dikenai PPN. sosialisasi ini pada 25 November 2019.
2. Terdapat pembayaran disertai
Kebijakan tersebut sebenarnya telah Seperti diketahui, Pemerintah memberikan bukti pembayaran yang sah dari
berlaku mulai 29 Maret 2019. Melalui relaksasi dengan memperluas jenis ekspor penerima ekspor kepada
PMK itu, Pemerintah memperluas jenis jasa kena pajak yang dikenai Pajak pengusaha kena pajak yang
ekspor jasa kena pajak yang dikenai PPN Pertambahan Nilai (PPN) dengan tarif 0%. melakukan ekspor.
dengan tarif 0% yakni antara lain terhadap Perluasan jenis ekspor jasa kena pajak ini
jasa persewaan alat angkut berupa kapal dituangkan dalam Peraturan Menteri PMK ini dibutuhkan untuk mendukung
laut untuk kegiatan pelayaran Keuangan (PMK) No. 32/PMK.010/2019 Peraturan Menteri Perdagangan
internasional. tentang Batasan Kegiatan dan Jenis Jasa (Permendag) No. 82 tahun 2017
Kena Pajak yang atas Ekspornya Dikenai tentang Ketentuan Penggunaan
Akan tetapi, hingga saat ini, sebagian PPN, yang berlaku mulai 29 Maret 2019. Angkutan Laut dan Asuransi Nasional
besar pengusaha pelayaran niaga untuk Ekspor dan Impor Barang
nasional anggota INSA belum mengetahui Mengutip keterangan Kementerian Tertentu.
kebijakan tersebut karena belum Keuangan, fasilitas relaksasi pajak ini
memahami dan/atau mendapatkan diberikan terhadap kegiatan penyerahan Selama ini, masalah utama
sosialisasi yang cukup. Akibatnya, jasa kena pajak yang dihasilkan di dalam pelaksanaan peraturan tersebut adalah
pelaksanaan peraturan tersebut seperti negeri oleh pengusaha kena pajak dimana bidang perpajakan yaitu PPN Jasa
terlewatkan begitu saja. hasilnya untuk dimanfaatkan di luar negeri Angkutan Laut Luar Negeri dan PPH
oleh penerima ekspor jasa kena pajak. Pasal 26 dimana satu persatu kini
Padahal PMK ini akan mempercepat sudah dijawab oleh Pemerintah.
peningkatan kegiatan angkutan laut luar Diantara jasa yang dikenai PPN dengan
negeri Indonesia yang dilaksanakan oleh tarif 0% sesuai pasal 4 ayat (3) huruf c Dengan PMK tersebut, maka upaya
kapal-kapal berbendera Indonesia milik adalah jasa persewaan alat angkut berupa Indonesia untuk mewujudkan equal
perusahaan pelayaran nasional yang pada persewaan pesawat udara dan/atau kapal level playing field antara perusahaan
akhirnya berdampak terhadap laut untuk kegiatan penerbangan atau pelayaran nasional dengan perusahaan
berkurangnya defisit neraca jasa. Hal ini pelayaran internasional. Diharapkan, dari pelayaran asing di dalam mengarap
juga menjadi sasaran mengapa program kebijakan ini, defisit neraca jasa pangsa pasar angkutan laut ekspor
beyond cabotage perlu dilaksanakan. perdagangan Indonesia dapat membaik. dapat terwujud. (*)

19
Indonesian National Shipowners’ Association
INFORMASI INFO INSA

INSA Meminta Pemerintah Revisi


Permenkeu No.193 tahun 2015
JAKARTA— Indonesian National Nilai (PPN) tidak dipungut kepada industri dokumen Rencana Kegiatan Impor dan
Shipowners' Association (INSA) meminta pelayaran agar perusahaan galangan Perolehan (RKIP).
Kementerian Keuangan segera merevisi kapal di Indonesia dapat merestitusi PPN.
Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Kebijakan tersebut berlaku sejak Padahal sulit bagi pelayaran untuk
No.193/PMK.03/2015 tentang Impor dan semester II tahun 2015. menghitung kebutuhan kegiatan jasa
Penyerahan Alat Angkutan Tertentu dan perbaikan kapal, jasa sewa kapal dan
Penyerahan Jasa Kena Pajak Terkait Alat Akan tetapi, hingga saat ini aturan jasa kepelabuhanan yang komprehensif
Angkutan Tertentu yang Tidak Dipungut pelaksana PP dimaksud yakni dalam satu tahun untuk dituangkan ke
Pajak Pertambahan Nilai. Permenkeu No.193 thun 2015 belum dalam RKIP tersebut karena kebutuhan
direvisi. ―Permenkeu ini perlu segera terhadap ketiga kegiatan tersebut sangat
Hal itu sehubungan dengan terbitnya direvisi dimana isinya disesuaikan dengan sulit untuk diprediksi.
Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2019 PP No.50 tahun 2019,‖ kata Johnson W.
tentang Impor dan Penyerahan Alat Sutjipto, Ketua Umum INSA periode 2015- Dia mengingatkan hingga saat ini,
Angkutan Tertentu serta Penyerahan dan 2019. proses untuk memperoleh SKTD
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak Terkait memakan waktu terlalu lama yakni
Alat Angkutan Tertentu yang Tidak Johnson menjelaskan pelaksanaan selama lima hari kerja sehingga
Dipungut Pajak Pertambahan Nilai, insentif PPN tidak dipungut selama ini berpotensi menghilangkan peluang
menggantikan PP No.69 tahun 2015. belum memberikan dampak yang pekerjaan pengangkutan yang
signifikan terhadap industri pelayaran seharusnya dapat diperoleh oleh
Sebelumnya, INSA telah menyurati nasional. Salah satu penyebabnya adalah perusahaan pelayaran.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dengan sulitnya pelaku usaha pelayaran anggota
No.DPP-SRT-VII/19/041 tertanggal 24 Juli INSA untuk memenuhi persyaratan guna Proses revisi tersebut diharapkan dapat
2019 yang isinya menyatakan bahwa mendapatkan fasilitas PPN tidak dipungut. mengakomodasi masukan yang telah
INSA memberikan apresiasi atas terbitnya kami sampaikan yakni menghilangkan
PP No.50 tahun 2019. Berdasarkan Permenkeu 193 tahun 2015, pasal yang mewajibkan dan menyertakan
Pemerintah mensyaratkan kepada setiap dokumen RKIP dalam mengurus SKTD
Inti dari PP tersebut adalah melanjutkan perusahaan pelayaran yang akan PPN bagi kegiatan jasa persewaan
kebijakan Pemerintah yang memberikan mengurus Surat Keterangan Tidak kapal, jasa kepelabuhanan dan jasa
insentif fiskal berupa Pajak Pertambahan Dipungut (SKTD), wajib menyertakan perawatan (docking) kapal. (*)

www.dppinsa.com dppinsa dpp.insa

Anda mungkin juga menyukai