Makalah Fiqh Kel 3 (Praktek Thaharah)
Makalah Fiqh Kel 3 (Praktek Thaharah)
Semester/Kelas: III/B
Disusun oleh kelompok 3:
1. Anggun Anggraini 2211100020
2. Cindy Adelia Ramadhan 2211100043
3. Mia Sapitri 2211100139
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atau
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul "Praktek Thaharah" dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah media pembelajaran. Tak
lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar, yaitu bapak Andree
Tiono Kurniawan, M.Pd.I. atas segala arahan dan bimbingan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap, makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Dalam
hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai tata cara praktek thaharah. Penulis
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Shalat merupakan rukun Islam kedua yang menjadi ibadah wajib umat
Islam. Ibadah ini sekaligus menjadi pembeda antara umat Islam dan umat
lainnya. Begitu pentingnya kedudukan sholat dalam kehidupan umat Islam. Oleh
karena itu, sholat harus dilaksanakan dengan benar dan sah. Kunci utama sahnya
sholat adalah thaharah atau bersuci. Bersuci menjadi syarat yang harus dipenuhi
sebelum sesorang melaksanakan ibadah sholat. Oleh sebab itu, kita harus paham
tata cara thararah agar pelaksanaan ibadah yang kita lakukan sah, maka makalah
ini akan membahas tata cara thaharah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tata cara wudhu yang benar?
2. Bagaiamana tata cara tayamum yang benar?
3. Bagaimana tata cara mandi wajib yang benar?
C. Tujuan
1. Memahami tata cara wudhu yang benar.
2. Memahami tata cara tayamum yang benar.
3. Memahami tata cara mandi wajib yang benar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan diawali dengan niat dan diakhiri membasuh kedua kaki. Bagi yang
berhalangan menggunakan air atau tidak menemukan air, wudhu boleh diganti
dengan tayamum. 1
ِ ِيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا إِذا قمتم إلى الصالة فاغسلوا ُو ُجو َه ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ْال َم َراف
ق
1
Mashuri, Fikih, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2020), hal. 35.
2
Sahroni, Thaharah: Menggapai Cinta Allah dengan Bersuci, (Lumajang: MU Bakid
Press, 2020), hal. 12.
3
Muhammad Fauzil Adzim dan Sukiman, Fiqih Materi Thaharah (Bersuci): Pendekatan
Kontekstual, (Yogyakarta: UIN SUKA Press, 2020), hal 8-9.
2
3
ُ اَ ْش َهدُ اَ ْن َالا ِٰلهَ ا َِّالهللاُ َو ْحدَهُ الَش َِريْكَ لَهُ َوا َ ْش َهد ُ اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر
س ْولُهُ اَللّٰ ُه َّم
َصا ِل ِحيْن َّ ط ِِّه ِريْنَ َو ْجعَ ْلنِ ْي ِم ْن ِعبَادِكَ ال َ َاجعَ ْلنِ ْى ِمنَ ْال ُمت
ْ اجعَ ْلنِ ْى ِمنَ التَّ َّوابِيْنَ َو ْ
Arti: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan tidak ada yang
menyekutukan- Nya. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-
Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan orang yang ahli bertaubat,
jadikanlah aku termasuk golongan orang yang bersuci, danjadikanlah aku
termasuk golongah orang-orang sholeh”.
1. Mengucapkan Niat
Membaca Bismillahirrahmanirrahim, pada saat hendak meletakkan
kedua telapak tangan diatas debu yang suci (menepukkannya pada
debu).Kemudian mengangkat kedua telapak tangan tersebut dan
menghembuskan (meniupnya) atau mengadu kedua sisi telapak tangan dalam
posisi terbalik (telapak tangan bagian dalam menghadap kebawah), supaya
debu yang menempel di telapak tangan menipis.
2. Mengusap Wajah
Mengusap wajah dengan debu yang ada di kedua telapak tangan itu dua
kali usapan, dengan memejamkan mata. Dan mulai menepukan tangan pada
debu hingga mengusap bagian muka, dan hatinya mengucapkan:
4
Nurhayati dan Ali Imran Sinaga, Fiqh Taharah, Ibadah, Muamalah, (Medan: Cita
Pustika, 2009), hal. 46.
5
Ahmad Rus Diana, dkk, Tuntunan Praktek ibadah, (Bandung: Pustaka Tresna Bhakti,
2019), hal. 71-74.
5
6
Mukhsin Mather, Panduan Shalat Wajib dan Sunnah, (Jakarta: Lembar Langit Indonesia,
2015), hal. 17-18.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tata cara wudhu yang benar adalah diawali dengan membaca niat, mencuci
kedua telapak tangan sampai pergelangan, berkumur-kumur, membersihkan
hidung, membasuh wajah, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap
kepala, mengusap kedua telinga, membasuh kedua kaki, dan berdoa setelah
wudhu. Tata cara tayamum yang benar adalah membaca niat, mengusap wajah,
kedua telapak tangan diletakkan (ditepukkan) kembali diatas debu. Lalu
mangangkatnya dan menipiskannya, dan diakhiri dengan mengusap kedua belah
tangan sampai siku.
Tata cara mandi wajib yang benar adalah berniat mandi wajib, mencuci
tangan, membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri,
mencuci tangan setelah digunakan untuk memberishkan kemaluan, berwudhu
dengan wudhu yang sempurna, bersihkan pangkal rambut dengan disertai wangi-
wangian, menyiram air pada bagian sisi kanan kepala tiga kali, mengguyur air
pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan lalu kiri, terakhir membasuh
kedua kaki.
6
DAFTAR PUSTAKA
Adzim, Muhammad Fauzil dan Sukiman. (2020). Fiqih Materi Thaharah (Bersuci):
Pendekatan Kontekstual. Yogyakarta: UIN SUKA Press.
Diana, Ahmad Rus, dkk. (2019). Tuntunan Praktek ibadah. Bandung: Pustaka
Tresna Bhakti.
Mather, Mukhsin. (2015). Panduan Shalat Wajib dan Sunnah. Jakarta: Lembar
Langit Indonesia.
Nurhayati dan Ali Imran Sinaga. (2009). Fiqh Taharah, Ibadah, Muamalah.
Medan: Cita Pustika.