Anda di halaman 1dari 10

PRAKTEK THAHARAH: WUDHU, TAYAMUM, DAN MANDI WAJIB

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah fiqh MI


Dosen Pengampu: Andree Tiono Kurniawan, M.Pd.I.

Semester/Kelas: III/B
Disusun oleh kelompok 3:
1. Anggun Anggraini 2211100020
2. Cindy Adelia Ramadhan 2211100043
3. Mia Sapitri 2211100139

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TP 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atau
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul "Praktek Thaharah" dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah media pembelajaran. Tak
lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar, yaitu bapak Andree
Tiono Kurniawan, M.Pd.I. atas segala arahan dan bimbingan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap, makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Dalam
hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai tata cara praktek thaharah. Penulis
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik.

Bandar Lampung, 22 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2
A. Tata Cara Wudhu ...................................................................................... 2
B. Tata Cara Tayamum .................................................................................. 3
C. Tata Cara Mandi Wajib ............................................................................. 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 6
A. Kesimpulan ............................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah


Dalam menjalani kehidupan yang sangat singkat ini, hendaknya kita selalu
melaksanakan kewajiban kita sebagai umat Islam. Islam telah mensyari’atkan
beberapa bentuk ibadah yang harus kita laksanakan. Ada ibadah harian, ibadah
mingguan, bulanan, atau tahunan. Dari sekian banyak ibadah tersebut, ada
ibadah yang diwajibkan, yaitu shalat lima waktu.

Shalat merupakan rukun Islam kedua yang menjadi ibadah wajib umat
Islam. Ibadah ini sekaligus menjadi pembeda antara umat Islam dan umat
lainnya. Begitu pentingnya kedudukan sholat dalam kehidupan umat Islam. Oleh
karena itu, sholat harus dilaksanakan dengan benar dan sah. Kunci utama sahnya
sholat adalah thaharah atau bersuci. Bersuci menjadi syarat yang harus dipenuhi
sebelum sesorang melaksanakan ibadah sholat. Oleh sebab itu, kita harus paham
tata cara thararah agar pelaksanaan ibadah yang kita lakukan sah, maka makalah
ini akan membahas tata cara thaharah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tata cara wudhu yang benar?
2. Bagaiamana tata cara tayamum yang benar?
3. Bagaimana tata cara mandi wajib yang benar?

C. Tujuan
1. Memahami tata cara wudhu yang benar.
2. Memahami tata cara tayamum yang benar.
3. Memahami tata cara mandi wajib yang benar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tata Cara Wudhu


Secara bahasa, wudhu (‫ )الوضوء‬merupakan nama suatu perbuatan yang
memanfaatkan air dan digunakan untuk membersihkan anggota-anggota badan
tertentu. Berdasarkan istilah fikih, wudhu merupakan pelaksanaan kegiatan
untuk membersihkan secara khusus atau perbuatan tertentu yang diawali dengan
niat khusus.

Kegiatan diawali dengan niat dan diakhiri membasuh kedua kaki. Bagi yang
berhalangan menggunakan air atau tidak menemukan air, wudhu boleh diganti
dengan tayamum. 1

Pada dasarnya, wudlu diwajibkan setiap kali hendak melakukan shalat,


karena wudlu merupakan syarat sahnya shalat. Ketentuan wudlu didasarkan
firman Allah swt:

ِ ِ‫يا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا إِذا قمتم إلى الصالة فاغسلوا ُو ُجو َه ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ْال َم َراف‬
‫ق‬

)6 : ‫وامسحوا برء وس ُك ْم َوأَ ْر ُجلَ ُكم إلكبعين(المائدة‬


Arti: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki”. (QS. Al-
Maidah : 6).2

Berikut adalah tata cara berwudhu yang benar:3

1
Mashuri, Fikih, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2020), hal. 35.
2
Sahroni, Thaharah: Menggapai Cinta Allah dengan Bersuci, (Lumajang: MU Bakid
Press, 2020), hal. 12.
3
Muhammad Fauzil Adzim dan Sukiman, Fiqih Materi Thaharah (Bersuci): Pendekatan
Kontekstual, (Yogyakarta: UIN SUKA Press, 2020), hal 8-9.

2
3

1. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan dengan membaca


basmallah. Ketika mencuci telapak tangan diimulai dari tangan kanan serta
menyela-nyela jari tangan;
2. Berkumur-kumur;
3. Membersihkan hidung dengan cara istinsyaq (memasukkan air ke dalam
hidung) dan istinsyar (mengeluarkan air dari hidung);
4. Membasuh wajah sembari membaca niat

‫ضا ِهللِ تَعَالَى‬ ِ َ‫ض ْو َء ِل َر ْفعِ ْال َحد‬


ْ َ‫ث اْال‬
ً ‫صغ َِر فَ ْر‬ ُ ‫ن ََويْتُ ْال ُو‬
Arti: “saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardhu(wajib)
karena Allah ta'ala”.
5. Membasuh kedua tangan sampai siku;
6. Mengusap sebagian kepala atau seluruh kepala;
7. Mengusap kedua telinga;
8. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki;
9. Berdoa setelah wudhu.
Doa setelah wudhu sebagai berikut:

ُ ‫اَ ْش َهدُ اَ ْن َالا ِٰلهَ ا َِّالهللاُ َو ْحدَهُ الَش َِريْكَ لَهُ َوا َ ْش َهد ُ اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬
‫س ْولُهُ اَللّٰ ُه َّم‬
َ‫صا ِل ِحيْن‬ َّ ‫ط ِِّه ِريْنَ َو ْجعَ ْلنِ ْي ِم ْن ِعبَادِكَ ال‬ َ َ‫اجعَ ْلنِ ْى ِمنَ ْال ُمت‬
ْ ‫اجعَ ْلنِ ْى ِمنَ التَّ َّوابِيْنَ َو‬ ْ
Arti: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan tidak ada yang
menyekutukan- Nya. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-
Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan orang yang ahli bertaubat,
jadikanlah aku termasuk golongan orang yang bersuci, danjadikanlah aku
termasuk golongah orang-orang sholeh”.

B. Tata Cara Tayamum


Tayamum adalah mengusap muka dan dua belah tangan dengan debu atau
tanah yang suci. Pada suatu waktu tayamum bisa jadi pengganti wudhu dan
mandi dengan syarat-syarat tertentu. Tayamum dilakukan dengan cara
menepukkan kedua tangan ke tanah yang suci dengan satu kali tepukan, lalu
mengusapkannya ke wajah, kemudian pada kedua tangan. Rasulullah saw
bersabda, “Cukup bagimu begini, seraya menepukkan kedua telapak tangannya
4

ke tanah, lalu mengusapkannya ke wajah, kemudian kepada ke dua tangannya”.


Bila seseorang bertayamum dengan lebih dari satu kali tepukan, hal itu
diperbolehkan. Dan, jika seseorang mengusap tangannya melebihi batas
pergelangan atau melebihi siku, hal itu pun tetap dibenarkan. 4

Untuk melakukan tayamum yang benar Kita haruslah mengetahui niat


tayamum dan tata cara bertayamum yang benar. Berikut tata cara tayamum yang
benar:5

1. Mengucapkan Niat
Membaca Bismillahirrahmanirrahim, pada saat hendak meletakkan
kedua telapak tangan diatas debu yang suci (menepukkannya pada
debu).Kemudian mengangkat kedua telapak tangan tersebut dan
menghembuskan (meniupnya) atau mengadu kedua sisi telapak tangan dalam
posisi terbalik (telapak tangan bagian dalam menghadap kebawah), supaya
debu yang menempel di telapak tangan menipis.

2. Mengusap Wajah
Mengusap wajah dengan debu yang ada di kedua telapak tangan itu dua
kali usapan, dengan memejamkan mata. Dan mulai menepukan tangan pada
debu hingga mengusap bagian muka, dan hatinya mengucapkan:

‫هلل تَ َعالَى‬ َّ ‫ن ََويْتُ التَّ َي ُّم َم ِال ْستِ َبا َح ِة ال‬


ِ ِ‫ص َالة‬
Arti: “Aku niat bertayamum untuk dapat mengerjakan shalat, fardhu karena
Allah Taala”.

3. Kedua Telapak tangan diletakkan (ditepukan) kembali diatas debu. Lalu


mangangkatnya dan menipiskannya (dengan cara seperti diatas).
4. Mengusap kedua belah tangan sampai siku dua kali usapan.
5. Debu yang ada di telapak tangan kiri digunakan untuk mengusap tangan
kanan. dan begitu juga sebaliknya.

4
Nurhayati dan Ali Imran Sinaga, Fiqh Taharah, Ibadah, Muamalah, (Medan: Cita
Pustika, 2009), hal. 46.
5
Ahmad Rus Diana, dkk, Tuntunan Praktek ibadah, (Bandung: Pustaka Tresna Bhakti,
2019), hal. 71-74.
5

Setelah semua urutan tayamum selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan


membaca doa (sama dengan doa ketika selesai wudhu).

C. Tata Cara Mandi Wajib


Cara-cara mandi wajib (atau disebut juga mandi junub atau janabah) yang
dicontohkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:6

1. Berniat mandi wajib dan membaca basmalah;


Bacaan niatnya adalah sebagai berikut:

‫لِل تَعَالَى‬ َْ ‫ث‬


َ ‫اال ْكبَ ِر فَ َر‬
ِ َّ ِ ‫ض‬ ِ َ‫ن ََويْتُ الغُ ْس َل ِل َر ْف ِع ْال َحد‬
Arti: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar fardhu
karena Allah Ta'aalaa.”

2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali;


3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri;
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan
tangan ke tanah atau dengan menggunakan sabun;
5. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat;
6. Kemudian ambillah air dan masukkanlah jari-jari tanganmu pada pangkal
rambut dengan disertai wangi-wangian sampai merata. Bagi perempuan, hal
itu dikerjakan sesudah ikat rambut dalam keadaan terlepas;
7. Mulailah dengan menyiram air pada bagian sisi kanan kepala tiga kali,
kemudian pada sisi kiri demikian pula. Setelah itu, siramlah seluruh tubuh
dan digosok;
8. Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan, lalu kiri;
9. Kemudian basuhlah kedua kaki dengan mendahulukan yang kanan atas yang
kiri. Jangan lupa, kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam menggunakan air.

6
Mukhsin Mather, Panduan Shalat Wajib dan Sunnah, (Jakarta: Lembar Langit Indonesia,
2015), hal. 17-18.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tata cara wudhu yang benar adalah diawali dengan membaca niat, mencuci
kedua telapak tangan sampai pergelangan, berkumur-kumur, membersihkan
hidung, membasuh wajah, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap
kepala, mengusap kedua telinga, membasuh kedua kaki, dan berdoa setelah
wudhu. Tata cara tayamum yang benar adalah membaca niat, mengusap wajah,
kedua telapak tangan diletakkan (ditepukkan) kembali diatas debu. Lalu
mangangkatnya dan menipiskannya, dan diakhiri dengan mengusap kedua belah
tangan sampai siku.

Tata cara mandi wajib yang benar adalah berniat mandi wajib, mencuci
tangan, membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri,
mencuci tangan setelah digunakan untuk memberishkan kemaluan, berwudhu
dengan wudhu yang sempurna, bersihkan pangkal rambut dengan disertai wangi-
wangian, menyiram air pada bagian sisi kanan kepala tiga kali, mengguyur air
pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan lalu kiri, terakhir membasuh
kedua kaki.

6
DAFTAR PUSTAKA

Adzim, Muhammad Fauzil dan Sukiman. (2020). Fiqih Materi Thaharah (Bersuci):
Pendekatan Kontekstual. Yogyakarta: UIN SUKA Press.

Diana, Ahmad Rus, dkk. (2019). Tuntunan Praktek ibadah. Bandung: Pustaka
Tresna Bhakti.

Mashuri. (2020). Fikih. Jakarta: Kementerian Agama RI.

Mather, Mukhsin. (2015). Panduan Shalat Wajib dan Sunnah. Jakarta: Lembar
Langit Indonesia.

Nurhayati dan Ali Imran Sinaga. (2009). Fiqh Taharah, Ibadah, Muamalah.
Medan: Cita Pustika.

Sahroni. (2020). Thaharah: Menggapai Cinta Allah dengan Bersuci, (Lumajang:


MU Bakid Press.

Anda mungkin juga menyukai