Jawab: Konsulat adalah jabatan konsul. Konsul merupakan orang yang diangkat dan ditugasi sebagai wakil pemerintah suatu negara dalam mengurus kepentingan perdagangan atau perihal warganegaranya di negara lain. 2. Siapa yang mengangkat Konsul? Jawab: Presiden mengangkat duta dan konsul. 2. 3. (1) Hakim agung ditetapkan oleh Presiden dari nama calon yang diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. 3. Bagaimanakah perbedaan tugas Duta dengan Konsul? Jawab: Duta bertugas sebagai perwakilan resmi dari suatu negara di negara lain untuk urusan politik dan pemerintahan. Sedangkan, konsul bertugas sebagai perwakilan resmi dari suatu negara di negara lain untuk urusan ekonomi dan perdagangan. 4. Bagaimana prosedur pembukaan Konsul Kehormatan? Jawab: Pembukaan Kantor Konsul Kehormatan dapat dilakukan setelah Konsul Kehormatan negara pengirim sudah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia dan mendapatkan Exequatur. Kebiasaan lazimnya, Konsul Kehormatan adalah warga negara dari negara penerima yang memiliki reputasi baik, ditunjuk oleh negara pengirim untuk mewakili kepentingan negara pengirim di negara penerima. 5. Apa saja hak yang dimiliki Konsul Kehormatan? Jawab: Sesuai Konvensi Wina tahun 1963, kekebalan dan hak istimewa Konsul Kehormatan diberikan secara terbatas. Konsul Kehormatan tidak mempunyai kekebalan atas penahanan atau hukum positif yang berlaku di Indonesia, namun Konsul Kehormatan mempunyai kekebalan hukum atas kegiatan-kegiatan kantor dan dari pemberian testimoni atas masalah yang berhubungan dengan fungs kekonsuleran atau apabila menjadi saksi ahli yang berkaitan dengan hukum dan aturan yang berlaku di Republik Indonesia. Bagi para Konsul Kehormatan yang telah diserahkan Exequatur nya, diberikan hak istimewa untuk memasang bendera nasional dan lambang negara yang diwakilinya, sebagai penanda atas keberadaan premis Konsul Kehormatan agar dikenali oleh Pemerintah di wilayah tempatnya bekerja maupun pengguna jasa layanan Konsul Kehormatan. Lambang negara dan bendera tersebut dapat dipasang di gedung yang dijadikan premis kantor Konsul Kehormatan, wisma Konsul Kehormatan, dan alat pengangkutanya apabila digunakan untuk urusan resmi Konsul Kehormatan mewakili negara pengirim. 6. Apakah premis Konsul Kehormatan memiliki kekebalan? Jawab: Dalam hal Perwakilan yang dikepalai oleh Konsul Kehormatan, premis- premis Konsul Kehormatan tidak mempunyai kekebalan. Namun demikian Pemerintah Republik Indonesia mempunyai kewajiban untuk melindungi premis Konsul Kehormatan dari gangguan dan kerusakan. Konsul Kehormatan juga memiliki hak tidak dapat diganggu gugat atas dokumen dan arsip jika disimpan secara terpisah dari dokumen kerja dan pribadi Konsul Kehormatan. 7. Apa tugas Konsul Kehormatan? Jawab: Konsul Kehormatan mempunyai tugas untuk membantu pelaksanaan sebagian tugas dan fungsi Perwakilan yang membawahkannya di wilayah kerja tertentu di negara penerima. (1) Pengangkatan Konsul Kehormatan ditetapkan dengan Keputusan Presiden atas usul Menteri Luar Negeri. 8. Apakah masa tugas Konsul Kehormatan dapat diperpanjang? Apa dasar hukumnya? Jawab: Ya, sesuai dengan Pasal 9 ayat (1) Permenlu No 1 Tahun 2014 masa tugas Konsul Kehormatan dapat diperpanjang. Pasal tersebut menyatakan bahwa “Masa tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1") dapat diperpanjang dengan jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun tiap perpanjangannya.” 9. Bagaimana syarat yang harus dipenuhi untuk perpanjangan masa tugas Konsul Kehormatan? Jawab: Pasal 9 ayat (2) Permenlu No 1 Tahun 2014 mengatur syarat perpanjangan masa tugas Konsul Kehormatan sebagai berikut: a. Perpanjangan masa tugas Konsul Kehormatan berikutnya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: b. pernyataan kesediaan yang bersangkutan untuk diperpanjang masa tugasnya; c. usulan dan penilaian Kepala Perwakilan Diplomatik yang membawahkannya; d. hasil penilaian Tim Penilai; e. persetujuan Menteri Luar Negeri terhadap rekomendasi Sekretaris Jenderal; dan f. daftar riwayat hidup terbaru. 10. Apa yang membuat masa tugas seorang Konsul Kehormatan berakhir? Jawab: Pasal 9 ayat (2) Permenlu No 1 Tahun 2014 mengatur mengenai berakhirnya masa tugas Konsul Kehormatan sebagai berikut: a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri atas permintaan sendiri; c. selesainya masa tugas; d. putusnya hubungan diplomatik dengan negara penerima; e. pembukaan Kantor Perwakilan di wilayah kerja Konsul Kehormatan; f. dinilai menyalahgunakan kedudukan, wewenang, tugas dan fungsi sebagai Konsul Kehormatan.