Meningkatnya hubungan
dan kerjasama antara Indonesia dengan negara
-negara
lain, baik dalam bentuk kerjasama bilateral maupun multilateral, dalam rangka
pelaksanaan hubungan dan politik luar negeri memerlukan adanya pengaturan
mengenai kegiatan hubungan luar negeritersebut yang jelas, terkoordinasi dan
terpadu serta mempunyai kekuatan hukum.
Untuk itu, Indonesia mengeluarkan Undang-undang tentang Hubungan Luar
Negeri yang mengatur secara menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan
penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri yaitu
Undang-undang No. 37 tahun 1999.Indonesia yang sudah meratifikasi Konvensi
Wina
1961 tentang Hubungan Diplomatik, Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler
,
dan Konvensi tentang Misi
-misi Khusus 1969.
Dalam ketentuan umum Undang
-undang No. 37 tahun 1999 disebutkan bahwa
Politik Luar Negeri adalah:
Kebijakan, sikap dan langkah Pemerintah Indonesia yang diambil dalam
melakuakan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subjek
hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional
guna mencapai tujuan nasional.
Ditegaskan juga bahwa hubungan luar negeri danpolitik luar negeri Indonesia
didasarkan kepada Pancasila, Undang -undang Dasar 1945, dan GBHN dan politik luar
negeri Indonesia menganut prinsip bebas aktif untuk kepentingan nasional. Undang -
undang juga menentukan bahwa bentuk diplomasi yang harus kan dilaku
untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan haruslah bersifat kreatif, akti dan antisipatif,
tidak sekedar rutin dan reaktif, teguh dalam prinsip dan pendirian, serta rasional dan
luwes dalam perdebatan.
PEMBUKAAN DAN PEMUTU
SAN HUBUNGAN DIPLOMA
TIK
b. Hilangnya negara
pengirim atau negara penerima;
HUBUNGANKONSULER
LEMBAGA KONSULER
3. Menyebutkan hak
-hak istimewa dalam Hubungan Diplomatik;
4. Menyebutkan hak
-hak istimewa dalam Hubungan Konsuler.
LATIHAN
DAFTAR PUSTAKA
Bennet, Le Roy.
International Organizations, Prentice Hall, Inc. USA, 1995
Brierly, J.L,The Law of Nations, 6th Edition, Edited by Sir Humpherly Waldock,
Oxford, London, 1985
Djalal. Hasyim,
Perjuangan Indonesia di Bidang Hukum Laut, Badan Pembinaan
Hukum Nasional, Departemen Kehakiman, Bina Cipta, 1979
Dunoff, Jeffrey L.
International Law: Norm, Actors, Process: A Problem Oriented
Approach, 2nd edition. Aspen Publishers, NY. 2006
--------------------------
, Status Hukum Perjanjian Internasional dalam Hukum
Nasional Republik Indonesia: Tinjauan dan Perspektif Praktik Indonesi
a,
Jurnal Hukum Internasional, Vol. 5 No. 3 Apr
il 2008.
Elias, T.O.
The Modern Law of Treaties, Oceana, Dobbs Fery, NY, 1974
Gautama, Sudargo,
Hukum Perdata dan Dagang Internasional. Bandung: Alumni,
1980.
--------------------------
, Capita Selecta Hukum Perdata Internasional. Bandung:
Alumni, 1983.
--------------------------
, Hukum Perdata Internasional Indonesia (Buku Kedelapan).
Bandung: Alumni, 1987.
Kusumaatmadja. Mochtar,
Pengantar Hukum Internasional, Alumni, Bandung,
2003.
Konvensi Wina
Tahun 1969 Tentang Hukum Perjanjian Internasional.
Konvensi Wina
1961 tentang Hubungan Diplomatik
Konvensi Wina
1963 tentang Hubungan Konsuler