Anda di halaman 1dari 3

NAMA : TIARA ANGGITA NOVERINA

NIM : A1012191194

KELAS : B/PPAPK

MATA KULIAH : HUKUM DIPLOMATIK&KONSULER

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. -Tugas Perwakilan Diplomatik dan Konsuler yaitu mempunyai tugas untuk


mewakili dan memperjuangkan kepentingan bangsa, negara, dan pemerintah Republik
Indonesia serta mempunyai tugas untuk melindungi kepentingan warga negara
Indonesia dan badan hukum Indonesia melalui pelaksanaan hubungan kekonsuleran
dengan negara penerima, termasuk peningkatan hubungan ekonomi, sosial dan
budaya sesuai dengan kebijakan politik dan hubungan luar negeri pemerintah
Republik Indonesia, peraturan perundang-undangan nasional, hukum Internasional
dan kebiasaan Internasional.

-Fungsi Perwakilan Diplomatik dan Konsuler yaitu memberikan perlindungan


terhadap kepentingan warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia di wilayah
kerja dalam wilayah negara penerima, pemberian bimbingan dan pengayoman
terhadap warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia di wilayah negara
penerima, konsuler dan protokol, peningkatan hubungan perekonomian, perdagangan,
perhubungan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, pengamatan, penilaian, dan
pelaporan mengenai kondisi dan perkembangan di wilayah kerja dalam wilayah
negara penerima, kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan,
pengamanan internal perwakilan, komunikasi dan persandian, dan fungsi-fungsi lain
sesuai dengan hukum dan praktik Internasional.

2. a. Hak kekebalan bagi perwakilan konsuler menurut Konvensi Wina 1961 adalah,
kekebalan (inviolability) pribadi, kekebalan (immunity) terhadap yurisdiksi pidana,
perdata, dan administrasi negara penerima. hak kekebalan merupakan hak
keistimewaan yang diberikan kepada anggota diplomat sebuah negara yang sedang
bertugas dinegara lain. Hak tersebut menjadikan mereka kebal hukum atas semua
pelanggaran yang mereka lakukan dinegara mereka ditugaskan. menjamin akan
imunitas dan keistimewaan pejabat perwakilan negara asing (pejabat diplomatik dan
konsuler) dalam rangka kelancaran dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

b. Hak keistimewaan (privileges) bagi pejabat konsuler berupa pembebasan dari


pajak,iuran, bea cukai negara penerima (sending state), pebebasan dari pemeriksaan
barang, terdapat juga pembebasan dari jaminan sosial, pelayanan sosial, dan wajib
militer. hak istimewa adalah hak kekebalan yang diberikan kepada anggota diplomat
sebuah negara yang sedang bertugas dinegara lain. Hak tersebut menjadikan mereka
kebal hukum atas semua pelanggaran yang mereka lakukan dinegara mereka
ditugaskan. menjamin akan imunitas dan keistimewaan pejabat perwakilan negara
asing (pejabat diplomatik dan konsuler) dalam rangka kelancaran dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.

3. a. Dasar Hukum: - Konvensi wina 1975 dan Headquarters agreement

-Vienna convention on the Respresntation of states in Their Relations with


international organizations of universal charter 1975 (belum berlaku).

- Funtional Necessity Theory

-Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa

b. Persamaan perwakilan diplomatik dan konsuler yaitu

-Sama-sama merupakan utusan sebuah Negara.

-Baik itu perwakilan diplomatik dan juga konsuler sama sama ditugaskan untuk
memelihara tujuan nasional Negara pengirim.

-Status keduanya, baik itu perwakilan diplomatik dan juga konsuler sama sama
dijamin oleh Hukum Internasional.

Perbedaan Perwakilan diplomatik memelihara Sementara perwakilan konsuler


memelihara kepentingan Negara dengan jalan melakukan hubungan dengan pejabat
tingkat daerah atau setempat.

- Surat penugasan perwakilan diplomatik ditandatangani oleh Presiden atau kepala


Negara sementara perwakilan konsuler ditanda tangani oleh Menteri Luar Negeri.

-Perwakilan diplomatik memiliki hak untuk mengadakan hubungan yang sifatnya


politis. Sementara perwakilan konsuler memiliki hak untuk melakukan hubungan
yang sifatnya non politis.

-Perwakilan diplomatik diutus satu per Negara sedangkan perwakilan konsuler bisa
lebih dari satu karena bergantung pada tingkat kebutuhan.

-Perwakilan diplomatik bisa langsung berhubungan dengan pemerintah pusat dari


Negara penerima sedangkan perwakilan konsuler tidak bisa. Kalau pun dikehendaki
maka perwakilan konsuler mengadakan hubungan tersebut melalui perwakilan
diplomatik.

-Hak imunitas perwakilan diplomatik penuh sementara perwakilan konsuler hak


imunitasnya tidak penuh.

-Perwakilan diplomatik mempunyai hak ekstrateritorial sedangkan perwakilan


konsuler tidak.

-Masa jabatan perwakilan diplomatik dimulai ketika surat kepercayaan diserahkan


sementara masa jabatan perwakilan konsuler dimulai saat pemberitahuan yang layak
telah diterima oleh Negara penerima.

4. Menurut saya, Amerika Serikat tidak bisa langsung menangkap Devyani


Khobragade karena tidak diberitahukannya India terkait dengan proses penangkapan.
Di dalam Pasal 42 Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler mengatur: “In
the event of the arrest or detention, pending trial, of a member of the consular staff, or
of criminal proceedings being instituted against him, the receiving State shall
promptly notify the head of the consular post. Should the latter be himself the object
of any such measure, the receiving State shall notify the sending State through the
diplomatic channel.”

Akan tetapi, saya dalam mengkontekstualkan kasus posisi di atas menilai bahwa
tindakan Amerika Serikat dalam melakukan penangkapan terhadap Devyani
Khobragade tidak diawali oleh notifikasi atau pemberitahuan secara diplomatik.
Tindakan tersebut menjadi titik utama keberatan India atas tindakan Amerika Serikat.

5. Mengenai tindakan pembalasan yang dilakukan oleh Pemerintah India terhadap


perwakilan Diplomatik Amerika Serikat Pemerintah India kemudian memerintahkan
pasukan keamanan India melepas panghalang di luar kedutaan AS di New Delhi
(melepaskan tanggungjawabnya dalam melindungi kedutaan AS di India), yang
menimbulkan ketakutan atas keselamatan personel Amerika di India. Ini sangat tidak
dibenarkan karena telah melanggar ketentuan konvensi wina 1961 tentang hubungan
diplomatik Karena seharusnya didalam hubungan diplomatik ada hak kekebalan dan
keistimewaan yang harus di lindungi yaitu Mendapat kekebalan dari yuridiksi sipil
serta kriminal negara penerima. Para perwakilan diplomatik mendapat hak untuk
melaporkan jika terjadi gangguan kriminal selama dia berada di sana. Bebas terhadap
bea dan pajak yang berlaku di negara penerima. Pajak yang wajib dibayarkan orang
kebanyakan dibebaskan terhadap diplomat tersebut. Mempunyai ruang privasi yang
tidak boleh diganggu oleh pihak manapun.Bebas berpergian dan berkomunikasi
terkait dengan kebutuhan pribadinya.

Anda mungkin juga menyukai