1
Paris (Sebuah Perjalanan Gratis, Dramatis, Romantis)
Diterbitkan oleh:
Penerbit Alqolam
Jl. Ir. H Juanda, Ciputat Tangerang Selatan
ISBN 9786025154638
2
Buku ini kami persembahkan untuk
1. Ibu kami. Sosok yang telah menjadi alasan kami untuk terus
berjuang.
2. Seluruh orang baik yang telah menjadi bagian penting dalam
perjalanan ini
3. Para pemimpi yang senantiasa menjaga api mimpinya untuk terus
menyala
3
Travelling gratis adalah sebuah keniscayaan. Berjalanlah maka kamu
akan menemukan keajaiban. Saat kamu memiliki mimpi, namun
keadaan mengatakan jika mimpi itu tidak mungkin terjadi, apa yang
kamu rasakan? Saat kamu mulai menaiki tangga demi tangga
menggapai tujuan, tetapi kamu jatuh lagi dan lagi, maka ingatlah jika
kamu memiliki Tuhan yang Maha besar lagi Maha menjawab mimpi
hamba-hambanya. Bermimpilah, karena mimpi itu gratis.
4
SEKOPER
KEYAKINAN
5
Paris, sebuah kota nan indah yang menjadi harapan dan mimpi
banyak orang. Fifi dan Fya, dua wanita sederhana tanpa terduga
berhasil menginjakan kakinya di sana. Fifi adalah wanita nekat yang
percaya pada kekuatan impian. Sedangkan Fya adalah wanita cuek,
apa adanya namun pantang menyerah. Mereka memilki
6
7
Fifi si Nekat
8
Paris, kata itu pertama kali Fifi dengar saat Pak Guru mengajar
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar. Di ruang
lantai dua gedung Madrasah Ibtidaiyah Bait Al-Rahman seorang guru
bertanya kepada muridnya nama-nama ibu kota beberapa negara
“Ya benar, apa ibu kota Prancis” sambung sang guru memberikan
pertanyaan lagi
“Tuh kan bener, paris. Mirip sama nama ku” jawab laki-laki polos
berusia 11 tahun itu
Dari sanalah memori tentang nama kota Paris pertama kali terekam.
Sesederhana itu. Berkesan karena sama seperti nama teman sekelas
Fifi.
Waktu berlalu seiring detik yang berubah menjadi menit, hari yang
berganti menjadi bulan, dan bulan menjadi tahun. Fifi si anak kecil
9
tumbuh menjadi remaja apa adanya. Semakin beranjak remaja belum
terpikir bahkan terlintas di benaknya tentang Paris.
Saat Fifi berada di masa SMA, satu masa yang kata orang sih
lagi pencarian jati diri. Fifi tetap dengan ciri khasnya. Santai, serius dan
sederhana. Jika penting ya lakukan tetapi jika tidak ya lupakan,
sesederhana itu hidupnya. Namun ia digerakan oleh impian. Ada 100
mimpi tertulis dengan spidol merah di kamarnya yang menjadi poros
perjuangannya.
10
nampak indah. Hidup bukan hanya berputar di Kalibata dan
Pondok pinang saja.
Selain novel kang Abib yang laris dipinjam, ada novel lain yang
juga sering jadi rebutan yaitu novel dari Ilana Tan. Novel yang
bercerita kisah cinta yang dikolaborasikan dengan nama-nama
musim. Salah satu judulnya ialah Autumn in Paris. Novel yang cukup
banyak diperbincangkan.
11
Gelas dari Lulu, adik Fifi, Menara Eiffel dari Rahmi, dan
beberapa teman lain.
Stiker dinding bergambar Eiffel yang Fifi lihat setiap hari, ditempel
oleh Rahmi di kamar Fifi.
10
Fya si Cuek
10
Alifya Zahra atau biasa disapa Fya, wanita ceria, tenang dan
sangat menikmati hidupnya. Baginya semua ada solusinya jika kita
tenang dan jangan lupa makan.
Bukan Eifel tetapi Louvre, itu yang ada dibenak Fya saat impian
tentang paris ada dalam daftar mimpinya. Hanya dengan alasannya
yang sederhana “Fya pernah buka tumblr seseorang. Terus foto orang
itu lagi di Muse de Louvre, Paris. Bagus banget”. Ya! Sesederhana itu.
Jauh sebelum mengenal Muse de Louvre, Fya pernah bertemu
dengan seseorang yang menjadi jawaban atas pertanyaan, kenapa
Paris?
Saat itu kami sedang duduk bersama di salah satu ruang kelas
MAN 4 Jakarta, baris terdepan, pojok kiri, sejajar pintu. Perkenalkan,
namanya Andin. Wanita hebat yang tak pernah habis pustaka di
kepalanya. Kalau tak percaya, cobalah berbincang dengannya, pasti
menakjubkan. Fya yang penasaran sama perempuan satu ini akhirnya
mengajukan pertanyaan iseng.
“Ndin, kalau Andin dikasih kesempatan untuk mengunjungi suatu
tempat di dunia, tempat apa yang Andin pilih?”
“Prancis.”
“Kenapa?”
“Bagus Fy, mau aja Andin kesana.”
“Apa yang bagus?”
“Banyaak.”
“Eiffel ya?”
“Iya, salah satunya, tapi bukan karena Eiffel doang.”
“Kalo Paris?”
“Paris kan di Prancis Fy hahaha.”
12
“Ohiya yak hahaha maafkan.” #remedgeo
15
Kita tidak membutuhkan banyak alasan mengapa mimpi itu harus
segera diwujudkan. Cukup satu alasan atau satu kejadian yang
berkesan dan membuat kita yakin dan semangat untuk membuktikan
jika mimpi itu bukan sekadar harapan tetapi akan menjadi kenyataan.
16
Mengubah Mimpi
Menjadi Aksi
Jalan cerita yang telah Allah siapkan di mulai dari sini. Berawal
dari pertemuan dengan kawan lama di Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
4, Umi Bunayatul Azrah di sebuah acara lomba di Universitas
Indonesia. Memang tidak banyak percakapan yang diungkap, hanya
bertanya kabar dan sesekali bercanda. Diakhir pertemuan singkat itu
Umi sempat menanyakan terkait jenis lomba yang Fifi ikuti yaitu karya
tulis ilmiah. Saat mendengar cabang lomba itu ia menyarankan untuk
membuka web conferencealert.com, sebuah web yang memberikan
info seputar konferensi tingkat internasional.
17
Akhir 2015 Fifi mencoba peruntungan dengan
membuka web conferencealert.com. Saat itu Fifi mengajak teman
bernama AidaNuraida untuk mendaftar satu tim dengan Fifi.
Alhamdulillah paper kami diterima. Alangkah bahagiannya kami saat
itu. Kamipun mencoba membuat proposal dan menyebarkannya ke
beberapa perusahaan. Tetapi sayang, saat itu kami tidak
mendapatkan cukup sponsor dan membuat langkah kami terhenti.
Sedih dan kecewa karena kegagalan itu tentu dirasakan namun Fifi
yakin ini semua adalah awal dari proses pembelajaran.
“Lagian lo sih gak ngasih info. Makanya kalo punya info bagi-bagi.
Gagal kan lu jadinya”.
Fifi hanya tersenyum mendengrakan. Namun saat itu Fifi yakin jika
ucapan seperti itu adalah hal yang akan menjadi percepatan
terwujudnya mimpi-mimpi. Yaa! Quantum Mimpi. Akhirnya Fifi menutup
taun 2015 dengan kembali belum melingkari impian pergi ke Eropa.
18
Saat Semesta Mempertemukan Kami
Sejak saat itu Fifi dan Fya sering melakukan pertemuan untuk
membicarakan seputar tulisan. Sungguh, saat itu konsep tulisan kami
sangat abstrak dan tidak jelas. Jelek banget! Namun dari sanalah kami
belajar bagaimana memproduksi sebuah gagasan, merangkai kata
menjadi sebuah kalimat yang runut, membangun logika bepikir
19
sehingga tidak terputus, dan mengakhiri tulisan dengan sebuah solusi
serta kesimpulan yang menawan.
20
Fya : Iya iya maapin Fya ya kak
Fifi : Tuh emang semua tuh salah Fya. Fya ninggalin kakak terus. Ini
kesempatan terkahir kaka Fy. Kan tahun depan kakak udah lulus. Fya
mah bisa lagi
Fya : oke kak, kan masih banyak kesempatan lagi di depan. Fya
tanggung jawab. Ayo ayo mau kemana bilang, kapan?
21
Jalan Perubahan
Selamat datang Oktober, pagi hari yang cerah di awal bulan
Oktober. Setelah mandi dan beres-beres rumah akhirnya Fifi tergerak
untuk kembali mencari konferensi. Search search search, dan
akhirnya dapat! Yeay, ada sebuah konferensi di London. Hal yang
paling menggiurkan adalah karena ada free trip ke Oxford dan
Cambridge. Setelah dicek ternyata deadlinenya hari ini. Waduhhh.
Tanpa berpikir panjang akhirnya Fifi kirim paper yang digunakan untuk
lomba CISAK ke Korea waktu itu. Okey sent. Setelah mengirim
akhirnya Fifi mengabarkan kepada Fya.
“Cie udah gak ngambek lagi. Oke semoga dapat hasil terbaik” balas
Fya bercanda
22
Tanggal pengumuman tiba, dag dig dug hati ini melihat hasilnya. Fifi
membuka email dan membaca hasil penilaiannya. BOOOM. Ditolak
“lagi”.
Hari demi hari berlalu, di akhir Oktober Fifi mencoba melihat kota
masuk di email. Wah ternyata sudah pengumuman paper Paris.
Ketika diperiksa “Boooom”. Fifi yang awalnya lihat sambil tidur-tiduran
sontak terbangun “aaaaa seriusssssss” email bertuliskan
“congratulation” diiringi dengan selembar Letter of Acceptance
membuat diri ini sangat senang.
“Fyaaaaaa..mau tau sesuatu gak? Waktu itu kaka iseng ngirim Paper
kita ke konferensi di Paris. Terus keterima Fy. Langsung dikirimin LoA”
23
“Kak serius? Ah serius merinding dengernya! Ayo kita bikin proposal”
balas Fya antusias.
20
Proposal Impian
Beruntungnya Fifi bisa satu tim dengan manusia seperti Fya.
Apa yang Fya lakukan saat membuat proposal benar-benar di luar
ekspektasi Fifi. Dalam waktu 3 hari kami menyelesaikan proposal.
Konsep anggaran dana, LoA, surat pengantar, dan kebutuhan lainnya.
Kami dibantu oleh Reny dalam membuat cover proposal sehingga
penampilan proposal kami semakin terlihat menarik. Kami pun
membuat daftar perusahan yang akan kami berikan proposal. Baik
melalui email, diantar langsung, maupun dikirim melalui pos. Dari
proses inilah perjuangan dan keajaiban silih berganti hadir dan
membuat kami belajar makna perjuangan.
25
dampak langsung setelah acara. Berhubung acaranya di luar negeri,
pasti yang kami butuhkan adalah tiket pesawat. Kami kirim ke Garuda
Indonesia. Dalam pengiriman proposal juga kami menyertakan surat
pengantar yang akan membantu kami mengkonfirmasi status surat.
“Begini pak, maksud kami kebetulan acara konferensi ini membawa isu
sosial tentang pemberdayaan masyarakat miskin. Kami berharap kelak
semakin banyak orang yang tergerak untuk membantu dan peduli
kepada sesama.”
“Oh begitu yah, baiklah. Maaf soalnya saya lihat proposalnya aja sudah
sedih, ditulisnya pake bahasa inggris. Saya kurang paham hehe.”
“Oh begitu pak, maaf membuat bingung, terima kasih atas sarannya.”
26
“Baik, ini saya simpan dulu ya, insya Allah kami bisa bantu, tapi tidak
banyak. Anggap saja sedekah. Nanti masalah logo di taro dimana tidak
perlu, terserah kalian saja. Ini nomor yang bisa di hubungi, lusa kalian
ke sini lagi ya bertemu saya.”
27
17 November 2016. Di tanggal itulah Fifi dan Fya memutusan
untuk mencoba mengantarkan proposal langsung ke kedutaan dan
ke beberapa perusahaan. Awalnya kami mengantar ke kedutaan
Prancis. Berbekal informasi dari kaka kelas Fya yang mengatakan
jika kedutaan Prancis dapat membantu dalam hal pengurusan visa.
Yasudahlah, ada harapan bisa mendapat visa gratis. Saat sampai di
kedutaan, kami dialihkan untuk pergi ke gedung IFI (Institut Francais
Indonesia) yang berada tak jauh dari kedutaan. Sesampainya di
gedung IFI, kami memberikan proposal tanpa ada pembicaraan
berupa dialog langsung. Saat itu kondisinya memang hanya
menghendaki untuk sekadar menitipkan proposal sambil berharap
semoga ada keajaiban.
28
Matahari kayaknya makin senyum-senyum melihat dua bocah
jalan-jalan di Thamrin. Hingga akhirnya kami lapar dan memutuskan
makan ayam kriuk di Sarinah. Setelah makan kami berencana untuk
pulang, tetapi saat di perjalanan kami tertarik untuk mampir ke
Gramedia Matraman karena ada bazar buku. Setelah cek di google
maps ternyata lokasi Gramedia Matraman tidak jauh dari lokasi
Kementerian Sosial. Kami pun mencoba mengantar langsung
proposal ke Kementerian Sosial. Lagi-lagi sambil jalan kaki dilihatin
matahari, lumayan lah 650 m.
30
kerja. Usai Fya menyelesaikan jam kuliahnya lalu menyusul ke
kampus Fifi di UIN Jakarta. Waktu menunjukkan pukul 14:00, langit
sudah sangat mendung dan kami tidak tahu lagi cara paling cepat
menuju Bank BJB Banten selain dengan mobil transportasi online.
Kalau kami menggunakan transportasi umum, jaraknya jadi lebih
jauh, belum lagi akan jadi anak terlantar nanti setibanya di Banten.
31
memberikan semangat dan mengarahkan langkah apa yang harus
dilakukan. Selanjutnya adalah mempersiapkan KAK (Kerangka
Acuan Kerja), semacam proposal, namun dalam format yang lebih
singkat.
“Baik, ini saya tanda tangani ya, tapi belum tentu di danai loh
ini.” Jawabnya sambil tersenyum.
“Nanti kalau visa nya jadi tapi dana nya tidak mencukupi
bagaimana? Kan batal juga berangkatnya?”
“Hehe iya pak tetap batal, tapi saya lebih menyesal kalau dana
nya ternyata cukup tetapi tidak bikin visa.”
Setelah selesai, Fya keluar bersama Pak Hamzah, dan ternyata Pak
As‟adi sudah menunggu di bawah menanti kabar. Fya pun
menceritakan kembali perbincangan di atas, lalu beliau bilang itu
bagus, mungkin nanti akan diteruskan ke pihak terkait, semoga
pembuatan visa nya dilancarkan. Harapan baik itu pun menjadi
penutup perjumpaan kami sore itu.
33
Surat keterangan mahasiswa aktif untuk pembuatan visa.
34
Tips Pembuatan dan Distribusi Proposal
35
Mengantar Proposal ke Dompet Dhuafa Ciputat
(masih ceria karena ini proposal pertama, harap-harap cemas)
36
Pengurusan Visa
Sejak resmi mendaftar konferensi, akhirnya kami semakin giat
mencari sponsor supaya dapat membeli tiket pesawat. Saat itu kami
mengira jika harus memiliki tiket terlebih dahulu untuk bisa mengurus
visa. Namun ternyata pemikiran itu salah. Yang harus di dahulukan
adalah pengurasan visa. Saat itu kami tinggal memiliki waktu 20 hari.
Berbekal rekomendasi dari om Fifi, akhirnya kami menggunkan jasa
agen bernama Golden Rama. Kami coba mencari tahu informasi
seputar persyaratan pengurusan visa. Begitu banyak memang dan
kami coba penuhi satu persatu.
37
Saat itu di kepala kami sempat terpikir untuk berhenti dan
mundur dari perjuangan ini. Sudah terlalu beresiko. Kami tidak memiliki
50 juta di rekening, belum lagi persyaratan lainnya yang juga akan
melelahkan. Namun dalam keadaan tersebut kami saling menguatkan.
Saat Fifi ingin mundur Fya bilang “kita gak bisa mundur kak, sekalipun
gagal setidaknya kita udah belajar”. Namun sempat kondisi berbalik,
Fya ingin mundur dan membuat Fifi sangat marah. Memang kondisi
Fya lebih rumit saat itu namun berhenti bukan pilihan terbaik. Kami
harus maju, apapun hasilnya setidaknya kami telah mencoba sehingga
kami tidak akan menyesal nantinya.
38
jalan di akhir tahun. Setelah pintu di buka kami diperkenankan
masuk. Handphone diminta dititipkan ke loker. Kami menunggu
beberapa saat hingga akhirnya dipanggil untuk foto dan sidik jari.
Pufft..singkat sekali. Akhirnya pengurusan visa selesai. Setelah hari itu,
kami menanti kabar visa keluar.
39
Miracle in Injury
Time
Layaknya pertandingan dalam sebuah olah raga sepak bola,
segala kemungkinan dapat terjadi di babak perpanjangan waktu atau
injury time. Injury time adalah waktu tambahan sebelum pertandingan
usai. Injury time dapat mengubah hasil Juara Liga Champion 2014 saat
Gol Sergio Ramos 2 menit sebelum pertandingan usai memaksa
pertandingan imbang dan diperpanjang hingga menjadikan Real
Madrid juara. Sebuah waktu kritis yang dapat mengubah hasil
pertandingan dan membuka ruang terjadi banyak keajaiban. Dan inilah
pula yang kami rasakan.
40
Waktu semakin dekat, tinggal 7 hari lagi waktu tersisa. Tiba-tiba
datang harapan dari Universitas Fya. Mereka bersedia memberikan
bantuan. Entah doa apa yang Fya panjatkan hingga akhirnya
kampusnya membuka ruang untuk memberikan bantuan. Tiba-tiba Fya
memberi kabar.
“Oke Fy.”
41
Tiba-tiba bagan rektorat menghampiri sambil tersenyum santai
dan mengatakan, “Sudah, kamu tidak usah pusing-pusing, itu sudah
diurusi pihak kampus. Sekarang, ikut bapak ya ke rektorat.”
“Baik pak.”
42
Surat Keputusan dari rektorat dan Kertas yang harus dibawa
untuk di tanda tangani oleh penyeenggara konferensi.
43
Bukti transfer di detik-detik berharga.
“Yaudah Fy gak papa. Mau gimana lagi. Tapi feeling ku sih diterima”
“Kalo diterima kita gak mungkin berangkat nanti malam kak. Kita belum
packing dan kita harus sampai bandara 3 jam sebelum keberangkatan”
-Mikir Keras-
“Okay.”
Saat itu Pak As‟adi bertanya kepada Fya melalui whatsapp
mengenai persiapan keberangkatan, dan jawabannya adalah masih
menunggu visa. Kemudian beliau bertanya lagi, kalau visa nya tidak
keluar bagaimana? Hmmmmm dag dig dug duarr.
45
Jam 13.30 kami masuk ke TLS contac dan menunggu beberapa
saat. Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang. Semakin gelisah dua
anak gadis ini. Tak lama datang perwakilan agen visa membawakan
paspor kami. Dag dig dug saat membuka. “Visa Schangen” uhuyyyy.
Sejak awal memang tidak banyak hal yang Fya ceritakan terkait
perjalanan ini namun meminta izin h-1 hari menjelang perjalanan ke
Eropa cukup membuat keluarganya sedikit “shocked”. Dengan
semangat 45 akhirnya ayah bilang, “Coba kak lihat visa nya.”
Sedangkan ibu bertanya, “apa lagi yang harus disiapin?”. Fya pun
menunjukkan Visa Schengen yang baru saja didapatnya tadi siang.
Lalu menjawab, masih harus ada yang di print bu. (seperti tiket masuk
konferensi, asuransi perjalanan axa, dsb). “Iya kak, sekalian beli
cemilan buat di makan di jalan sama di sana.” Yuhuuuu, asyik.
Tepat pukul 03.00 pagi hari packing selesai dan kami siap untuk
berpetualang.
49
Malaikat Tak
Bersayap
Pernahkah kalian membayangkan, seperti apa malaikat tak
bersayap ala negeri dongeng jika ada sungguhan di dunia nyata?
Parasnya rupawan, berperangai baik, dan elok bak ibu peri. Ternyata ada
banyak yang semacam ini. Mereka lah orang-orang baik yang hadir di
sekitar kita. Fya mengenal beberapa diantaranya, tapi kalau yang satu
ini ia mengidolakan Mermaid, Disney memperkenalkannya sebagai Ariel.
Namanya Nadya Saffira, kawan sekelas di Teknik Industri biasa
memanggilnya Nasa. Hobinya makan dan jalan-jalan. Jago Bahasa
Jerman dan berjalan cantik diatas catwalk. Kalau ketawa mukanya bisa-
bisa sampe merah haha. Dia juga sayang banget sama hewan, apalagi
kucing, emang pawang kucing kayaknya. Bahkan salah satu cita-cita
ajaib nya adalah punya kebun binatang di rumah. Mungkin sedikit gagal
paham sama cita-cita satu itu. Sekalipun suka makan, tenaang, dia juga
jago masak.
Di tengah persiapan keberangkatan ke Paris, bahkan saat Paris
masih jadi setengah angan, Nasa bilang dia ada kawan di Paris,
Namanya Venia. Teman saat SMA nya dulu di SMAN 30 Jakarta. Ia siap
membantu kalau ada apa-apa. Senangnyaa ada kawan satu bahasa
disana. Tapi berangkat kapan, naik apa, jam berapa, saat itu belum ada
jawabannya.
Jarum jam selalu berputar satu lingkaran penuh setiap hari. Tidak
peduli ada apa besok atau kemarin, ia tidak bisa dipercepat atau kembali
50
ke masa lalu. Waktu yang berlaku hanyalah hari ini. Kalau tidak bisa
memanfaatkan waktu, kita yang tertinggal. Satu minggu jelang
keberangkatan, Nasa kembali mengajukan pertanyaan yang sama. Fya
pun juga memberikan jawaban yang sama.
Hari keberangkatan semakin dekat, dan selalu ada pesan dari
Nasa setiap hari, seperti “Fy, kata Venia jangan lupa long john nya.”, “Fy,
disana lagi dingin banget loh suhu 4 derajat.”, “Fyy, Nasa udah bilang ke
Venia, Nasa titip temen Nasa, jangan diapa-apain hahaha.”
Hebaatt, sigap sekalii teman satu ini, dia mengurus apa yang
terjadi nanti di Paris, bahkan saat kami masih belum tau bakal jadi
berangkat atau tidak.
Akhirnya H-2 keberangkatan, Nasa memberikan kontak line
Venia supaya Fya bisa langsung tanya-tanya. Semua pertanyaan yang
ada di kepala langsung bisa ditanya, nggak perlu lagi tanya-tanya ke
mbah google. Jakarta 6 jam lebih dulu dari Paris, jadi kalau sekarang jam
6 Pagi, disana masih jam 12 malam. Kabar visa masih rancu saat itu,
karena baru keluar besok tanggal 16 Desember.
Venia bilang dia mau titip sesuatu, tapi dia udah bilang ke Nasa,
jadi Nasa yang urusin, Fya tinggal bawa aja. Fya langsung bilang ke
Nasa, “Jangan beli duluu, nggak tau berangkat kapan hahaha”. Jadi
setelah Visa Schengen benar-benar terpampang nyata di Paspor, Fya
langsung ngabarin Nasa, “Naa, Fya dapet visa Schengen nya! Boleh beli
sekarang hehe.”, “Okee Fy, nanti malem Nasa kasih ke Fya ya.”, “Siiip.”
Hmmm kirain apa titipan si eceu (baca: Venia). Coba tebak dia
titip apa. Ternyata malem-malem Nasa membawa sebungkus jajanan
Alfamart yang dia beli bareng Tita di depan kampus pondok labu. Isinya
adalah Indomie (fix ini banyak banget), allure green tea (sampe stok di
rak alfa abis), saos sambel (3 botol kayaknya), dan cemilan cemilan lain.
Agak ngakak ya pas tau ternyata titipannya ginian.
51
Yaay akhirnya bisa bawa titipan Venia. Lalu malem itu Venia
nanya, “Kalian bakal tinggal dimana? Naik pesawat apa, jam berapa
mendarat?” Jawabannya ternyata masih sama, belum tau. Venia
menawarkan bantuan untuk cariin hotel yang cucok disana. Dia juga
meminta bantuan ke Mei, orang Indonesia, kawan seperjuangannya
disana dan udah ahli jadi tour guide. Venia nanya lokasi konferensi
dimana, dan Mei mencarikan hotel budget minimalis yang keren banget.
Pukul 2 dini hari waktu Indonesia bagian barat, Venia masih siap
sedia di tanya-tanya. “Ven, nanti sampe bandara perlu pake jaket tebel
nya langsung atau nanti aja?”
“Di pake lah ceu, mau mati kedinginan kamu disana. Langsung
pake aja sebelum turun. Lagi dingin banget disini, bahaya.”
Waw, serem juga, untung nanya dulu, karena jaket tebel nya udah
di koper lapisan paling bawah. Akhirnya Fya ngabarin Ka Fifi jangan-
jangan melakukan hal yang sama, “Kak, jaket tebel nya kakak taruh
mana?”, “Di Koper.”,”Jangaann, keluarin lagi haha, taruh tas aja, kata
Venia pas mau turun harus udah dipake. Mati di bandara Paris kan nggak
lucu.”, “Yaah dikeluarin lagi dong.”, “Hahaha ya iyaa, daripada
kedinginan.” Dan ternyata Ka Fifi melakukan hal yang sama.
Okee, next question dari Venia. Tiba di bandara jam berapa?
Berdasarkan jadwal, kita bakal tiba jam 07.30 pagi waktu Paris setelah
transit 10 jam di Jeddah. Lalu kata Venia, “Okee, kalian nanti tunggu aja
ya di bandara, jangan kemana-mana. Nanti aku sama Mei berangkat
pake kereta keberangkatan paling pagi dari Rouen.”, “Siiapp ceu.”
Sudah jam 03.00 pagi, selesai berkemas, waktunya tidur sesaat
agar bisa bersiap dan berangkat ke bandara jam 5.30, karena sudah
harus tiba di Bandara Soekarno Hatta jam 07.00 pagi, 3 jam sebelum
penerbangan jam 11.00.
52
18 Desember 2016
Hari itu dua anak gadis dilepas dari kandang masing-masing buat
menjelajah di negeri antah berantah yang terkenal indah. Modal
minimalis dengan harapan maksimalis. Kami janjian di bandara jam 7
pagi. Fya diantar oleh ibu dan kakak. Sedangkan Fifi diantar oleh ibu,
adik, dan tante. Karena kami tiba di bandara sudah hampir jam 7 pagi,
tidak banyak waktu untuk mengobrol lagi, sisa waktu dipake buat cipika
cipiki, kiss bye, pelukan dan pamit sekaligus mohon doa agar
dilancarkan.
53
Jam 11.00 Pesawat lepas landas meninggalkan Indonesia menuju
Jeddah. 9 Jam waktu perjalanan yang kami lewatkan. Menyantap
makanan dengan sambil sesekali tertawa dan masih tidak percaya jika
kami benar-benar akan pergi ke Paris. Dari arah depan seorang Ibu
meminta menukarkan tempat duduknya.
54
Ada 3 puding dan 3 kerupuk untuk 2 orang.
Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?
55
Pasukan terbaik, Tim TNI yang diutus oleh Indonesia untuk misi
perdamaian ke Sudan, yang paling kiri namanya Kak Sofyan.
56
Air arab
Setelah itu kami jalan-jalan lagi sambil coba cari sesuatu yang
menarik. Berpindah dari kursi satu ke kursi berikutnya. Lagi lagi, kami
bertemu dengan sekumpulan TNI. Bedanya, kalau rombongan tadi akan
berangkat ke Sudan, sedangkan yang ini akan ke Indonesia. Mereka
libur bergantian.
Salah satu pasukan TNI untuk misi perdamaian di Sudan, yang paling
kanan namanya Mas Bas.
58
Benar-benar ramah, setidaknya TNI itu menakutkan sudah
terbantah dua kali. Mereka sangat welcome dan seakan sama dengan
masyarakat biasa. Ceritanya sseru sekali, selama disana mereka harus
pakai seragam TNI lengkap dengan senjata yang besar itu. Bahkan
untuk sampai di lokasi mereka, harus naik helikopter khusus milik PBB
karena akses yang sulit. Mas Bas juga bercerita dia baru saja
melaksanakan umrah, dan caranya unik, meminta bantuan mahasiswa
untuk pengurusan visa, dan belajar melalui youtube apa langkah-
langkah yang harus dilakukan saat ibadah umrah. Kerenn.
59
Angin berkekuatan rendah menyambut kedatangan kami sejak
60
Paris adalah kota yang mandiri. Jarang sekali ditemukan
eskalator. Sedangkan untuk keluar bandara, kami harus melewati
beberapa anak tangga, menaiki metro, keluar di Arc de Triomphe,
mengabadikan beberapa momen, sambil menunggu kedatangan Bus
untuk menuju KBRI.
61
kalau dirupiahkan jadi 2,2 juta rupiah untuk 5 malam. Setelah
membayar dan mendapat kwitansi, kami diberikan kunci. Kebetulan
kamar yang tersedia ada di lantai 5 nomor 33. Ternyata, lantai 5 cukup
lumayan menguras tenaga. Hotel ini tidak dilengkapi lift, begitupun
kebanyakan hotel lainnya, tapi lain cerita dengan hotel berbintang yang
mewah berpagar tinggi, tentu mereka menyediakan lift. Hotel ini
sepertinya hanya memiliki dua pekerja. Satu administrasi, satu lagi
bagian laundry dan bersih kamar. Kalaupun lebih dari dua, kami yakin
tidak lebih dari 5. Mandiri sekali.
62
Istirahat sejenak, menghilangkan pegal dan mengisi perut
dengan snack bawaan dari Indonesia. Ven dan Mei dengan senangnya
memakan roti sobek yang namanya cukup terkenal di Indonesa,
kangen katanya. Akhirnya kami pun saling bertukar roti, dan roti coklat
yang biasa mereka makan disana menjadi santapan pertama makanan
eropa di lidah kami. Selain itu, mereka juga senang sekali bisa
memasak Indomie, sedangkan kami asik menikmati pizza yang mereka
bawa. Ternyata, yang sederhana bisa jadi begitu istimewa kalau lama
tidak jumpa.
63
aneka parfum wangi yang disediakan, keliling lantai satu sampai lantai
tiga, lalu keluar. Tetapi Ven dan Mei bilang, harganya jauh lebih murah
daripada di Indonesia, karena langsung dari pusat dan tidak dikenai
pajak.
Ini adalah tiket terusan untuk Metro selama 5 hari dan berlaku untuk 5 zona di
Paris. Sebelah kanan adalah rute peta Metro.
64
Langit sudah gelap, dan dingin semakin
menjadi jadi. Kaki kami terus melangkah,
belum sempat meluruskan badan, dan
belum mengisi perut sejak tiba disini
selain dengan camilan. Lalu mereka
mengajak kami ke Eiffel, malam hari
Eiffel begitu indah. Ada banyak lampu
kerlap kerlip yang dipancarkan. Megah
dan Mewah.
65
19 Desember 2016
Selamat pagi, Paris! Saat kau membuka mata dan tersenyum,
sadarkah, bahwa apa yang ada di depan matamu bukanlah mimpi.
Segera bersiap dan hadapi hari ini. Misi kami, setidaknya tamat
menjelajahi icon penting di city of love. Jadilah Tour la Eiffel sebagai
destinasi kami hari itu. Namun sebelum jalan-jalan, kami masih harus
mempersiapkan oral presentation untuk
acara besok. Mengedit tampilan power
point, berlatih, dan tidak terasa waktu
menunjukkan pukul 11:00. Tak lupa kami
juga mempersiapkan pesanan tulisan
dari kawan-kawan di Indonesia.
66
sekeliling, dan ujung menara bisa terlihat! Tidak seperti malam
kemarin, kabut menutupi menara hampir setengahnya. Dingin sekali.
Pagi itu kami belum sarapan, tapi juga sedang bosan kalau harus
mencoba McD dekat hotel. Akhirnya kami jalan searah Menara Eiffel,
siapa tau ada penjual makanan hangat yang lezat disana. Tidak jauh
dari Menara Eiffel, ada kedai roti berbagai jenis yang kelihatannya
enak.
67
Tiket 17 euro untuk naik sampai puncak Eiffel.
68
Agak sedikit berjuang untuk sampai di atas, di dalam lift memang
hangat, tapi tidak ketika di luar. Kami berpindah lift satu kali dan kembali
mengantri sebelum akhirnya tiba di atas. Paris yang sedang dingin
Waktu berlalu, kami pun turun dari Eiffel dan langit sudah mulai
gelap, mirip seperti awan mendung saat jam 6 sore di Indonesia, tetapi
tidak turun hujan. Kami memutuskan untuk kembali ke hotel sebelum
terlalu gelap, dan mempersiapkan acara besok agar lebih optimal.
Angin berhembus, lapar menerjang. Sekitar 300 m dari Hotel Richard
yang kami tempati, ada Mc Donald yang jadi langganan kami kalau lagi
lapar.
69
Kupon potongan McD Paris Vs McD Indonesia
70
20 Desember 2016
Registrasi dimulai pukul 09:00, berlokasi di Espace Vocation
Haussman Saint-Lazare 92, rue Saint-Lazare. Kurang lebih butuh
waktu 30 menit dari rue Richard Lenoir atau lokasi hotel kami untuk
sampai di lokasi acara. Kami bersiap sejak pagi, dan tiba di lokasi tepat
pada waktunya. Area lokasi seperti memasuki mall, dan kami naik ke
lantai satu. Di dalam ruangan begitu hangat, sehingga kami bisa
melepas mantel yang lumayan berat. Tersaji juga coffee break, susu
hangat, teh manis, kopi, dan minuman dingin lainnya beserta patisserie
dan roti-roti.
71
coffee break di ruang tunggu, mulai berdatangan beberapa
presentator lain. Mereka berasal dari berbagai negara.
74
Program Street Store on Bus yang diresmikan oleh Ibu Menteri
Sosial RI
75
masanya nanti, mereka tidak perlu lagi datang ke The Street Store
Indonesia untuk mendapat baju gratis.
76
Masjid ada di sisi jalan, bangunannya besar sekali, berpagar
tinggi, terdapat air mancur di dalamnya, dan banyak sekali ucapan
salam yang kami dapat. Kami bersaudara, dan kami menemukan
mereka, saudara jauh dengan satu kepercayaan yang sama. Nikmat
sekali rasanya. Bahkan seorang penjaga masjid yang sudah cukup tua,
rela menutup tokonya hanya untuk mengantarkan kami menemuka
tempat shalat untuk wanita. Kami juga bertemu seorang gadis cantik
berkebangsaan Paris, namun sekarang ia bekerja di London, dan
terlihat sekali rasa bangga beliau akan agamanya.
77
21 Desember 2016
Konferensi masih berlanjut. Hari ini adalah sesi untuk mereka
yang tidak bisa hadir langsung secara fisk. Sehingga memanfaatkan
kecanggihan teknologi saat ini, mereka hadir secara virtual melalui
media digital. Tidak begitu lama seperti hari sebelumnya, dan dengan
bahasan yang juga tak kalah menarik.
78
peninggalan zaman lampau di salah satu museum paling terkenal
dunia.
Alamak dia gak bisa bahasa inggris bung. Selain itu Fifi dan Fya juga
belum nyampe ilmunya buat nawar nawar harga.
Oke Fifi menunjukan dua jarinya dan bilang “two euro oke”
80
Si penjual cantik bertanya ke teman disebelahnya “two?” dengan nada
bingung
Terus si penjual cantik memberi isyarat jika tidak bisa jika dua euro.
Lalu ia bilang “trois, trois”
Nah saat itu saya sama fya bingung apa itu trois, dengan spontan si
penjual cantik menjukan tiga jarinya. “trois trois trois”
kamipun tertawa.
Akhirnya deal lah harga 3 euro untuk bunga yang cantik sekali.
Lah kok sepi sih. Bukan sepi sama pengunjung tetapi sepi sama
bunga. Bahkan gak ada bunga sama sekali. Hanya ada pohon dengan
batang-batang kering. Fifi dan Fya saling menatap lalu tertawa
terbahak bahak. Yaa Tuhan kami lupa jika sedang musim dingin. Di
81
Eropa musim dingin datang setelah autumn atau musim gugur, artinya
jelas saja jika daun daun telah berguguran.
Ekspektasi vs Realita
82
Dingin-dingin, paling
sedap kalau sambil ngemil.
Akhirnya kami menemukan
kedai ice cream dan crepes
nutella coklat di sisi jalan.
Kata Ven dan Mei, crepes itu
paling enak dan jadi camilan
favorit disini. Baiklah, kami
coba.
Ternyata betul, sedap sekali. Crepes disana tidak sama
dengan di Indonesia. Tekstur yang lembut dan tidak kaku, lebih tebal,
lebar, dan mengenyangkan. Sekalipun isinya hanya selai coklat, tapi
mereka mengoleskannya tidak tanggung-tanggung, jadi lumer saat
digigit. Hmm dingin-dingin makan ice cream dan crepes, sedap
sekali. Tidak lupa kembali ke Hotel untuk bersiap pulang besok.
83
22 Desember 2016
Pesawat Saudia Airlines SV 144 Paris – Riyadh jadi pesawat
pertama yang harus kami tumpangi sebelum menuju Jakarta.Kami
harus tiba di bandara 3 jam sebelum keberangkatan, yaitu pukul
08:00, karena pesawat akan terbang pukul 11, dan boarding pukul
10:15.
84
Penampakan anak tangga di dalam hotel
86
FAQ
1. Saya ingin ikut konferensi, saya harus mulai dari mana?
Jika kita memang berniat untuk mengikuti konferensi, hal pertama yang
harus dilakukan adalah menghatamkan bab niat. Hal ini penting
dilakukan karena niat awal adalah supply energy yang akan
mencharge diri kita untuk senantiasa semangat.
87
3. Apa yang harus dipersiapkan jika ingin mengikuti
konferensi?
88
mereka berbeda. Apakah ada peran dari orang tua dalam
membentuknya. Lalu kalian coba tarik ke arah sisi peran
ayah dalam membangun karekter anak. Dll
89
dengan bahasa atau takut dalam sesi tanya jawab. Percaya deh
pribahasa padi, semakin berisi maka semakin merunduk itu diterapkan
sekali disana. Mereka akan sangat menghargai jawaban dan bahasa
inggris kita walau secara tata bahasa belum baik. Heyy kita sedang
berada di ruang intelektual, salah itu biasa, yang tidak boleh itu
berbohong.
Selain dapat kenalan dan pengalaman, kalian juga akan dapat
proceeding, semacam buku kumpulan abstrak dari seluruh peserta.
Selain itu tentunya kalian juga akan mendapat sertifikat berkelas
internasional. Awalnya kami mengira itu hanya kami gunakan untuk
nambah list di CV tetapi ternyata itu besar banget faedahnya untuk
kampus. Ternyata sertifikat itu berguna sekali untuk membantu
akreditasi jurusan, fakultas, bahkan mungkin kampus. Wah bahagia
sekali pasti rasanya jika kalian dapat memberikan sesuatu untuk
universitas atau sekolah kalian.
Oh iya jangan lupakan bonus luar biasa jalan-jalan gratisnya.
Sebuah karunia jika kita dapat menginjakan kaki di belahan dunia lain
dengan ilmu yang kita miliki.
3. Orang Paris sopan sekali, ramah turis asing, dan tidak segan
membantu orang lain untuk membaca peta metro (semacam kereta
bawah tanah yang jadi transportasi utama disana).
91
5. Kota nya bersih, tertata rapi, cantik sekali. Sulit untuk
menemukan sampah berserakan di pinggir jalan. Udaranya segar,
polusi udara nya sedikit.
6. Tidak ada pajak dan harga sama di berbagai tempat. Jadi kalau
kita berbelanja di salah satu merk terkenal dengan harga €9.99, maka
harga tersebut sudah fix dan tetap akan kembali 1 sen jika membayar
dengan uang €10. Harga barang-barang disana juga tidak berbeda,
baik dijual di toko pinggir jalan (semacam pasar), di atas menara Eiffel,
atau di dalam bandara, semua harga nya sama.
8. Orang Paris senang berdiri dan jalan kaki. Metro sebagai alat
transportasi utama penduduk Paris membuat orang orang disana
senang berjalan kaki (dan naik turun tangga untuk mencapai stasiun
metro yang ada di bawah tanah). Bahkan, kursi sebagai fasilitas yang
disediakan untuk menunggu metro datang, jarang dimanfaatkan,
mereka lebih senang menunggu sambil berdiri. Metro yg terlihat sesak
dari luar pun, saat pintu metro terbuka dan kamu masuk, percayalah
selalu ada kursi kosong di dalamnya. Prinsip mereka, selama masih
kuat berdiri, mengapa harus duduk.
92
10. Jarang sekali orang yang bisa berbahasa inggris, mereka sangat
mencintai bahasanya. Maka sebagai pendatang baru, setidaknya
perlu mengetahui beberapa kosakata penting, seperti oui (yes), non
(no), oú (where), pardon (sorry), excusez-moi (excuse me), vous parlez
anglais (can you speak english), pakai kata-kata tersebut, dannn akan
ada keajaiban.
11. Di (beberapa) hotel tidak ada lift. Bahkan hotel yang punya 5
lantai pun hanya menyediakan tangga.
14. Gedung tinggi sama rata. Ini jawaban kenapa kota di eropa
khususnya Paris terlihat rapi dan indah. Karena tidak ada gedung yang
lebih tinggi dari gedung lainnya. Sekalipun berbeda, maksimal satu
sampai dua lantai. Alasannya, agar estetikanya sempurna, selain itu
juga untuk mengurangi kecemburuan sosial. Sedih kan, kalau di lokasi
yang sederhana, tiba-tiba berdiri gedung pencakar langit.
22. Orang Paris memiliki cita rasa seni yang tinggi. Bangunan di
tata sebaik mungkin. Tidak ada tower kecuali eiffel, gedung
perkantoran pun maksimal 5 lantai, apartemen juga demikian, kalau
94
ada yang butuh lahan lebih tinggi mereka membangun gedung bawah
tanah.
23. Rumput hijau di Paris dingin. Bukan untuk bergaya ala model
tiduran di rumput syalala syalili, tetapi karena saat summer, tiduran di
atas rumput memang jadi satu kegiatan yang menyenangkan.
27. Tidak ada soal pilihan ganda saat ujian, semua soal ujian tertulis
dijawab dengan esai, mulai dari tingkat sekolah dasar, sampai
perguruan tinggi.
96
Tips Menjaga Kesehatan
97
Tentu kondisi tubuh tidak dapat diajak berdamai. So, tetap jaga
kesehatan saat berpergian yaaa.
B. Dehidrasi di Eiffel
Kami pergi saat musim dingin atau “winter” sehingga selain dingin
saat itu cuaca kota Paris juga sedang berangin. Saat memutuskan naik
ke atas eifel ternyata angin berhembus cukup kencang sehingga
membuat kami semakin dingin. Saat itu kami baru memakan kebab roti
satu berdua dan kurang minum. Maklum harga air mineral disana
setidaknya 1 euro, ya artinya sekitar 15 rb satu botol. Lumayan banget
kan. Niat hati ingin irit namun malah berdampak pada kondisi
kesehatan kami.
Saat sampai di atas menara eifel kami tidak kuat. Kami
mencoba utuk mengahangatkan badan dengan manggunakan sarung
tangan, topi, syal, dan pakaian tempur musim dingin lainnya. Tangan
sudah kaku bahkan tidak bisa lagi untuk menyentuh handphon kami.
Padahal di kondisi dingin tersebut penting untuk memenuhi kebutuhan
cairan tubuh. Jadi saat berpergian kita pasti akan banyak berjalan jadi
jangan lupa cukupi kebutuhan air tubuh kalian yaaa. Sebenarnya
tinggal bawa botol dan mengisi dari keran air yang ada di hotel, gratis,
tetapi kami lupa melakukannya.
98
Oke jadi jangan lupa yaa dalam berpergian tetap jaga kesehatan
1. Cukup minum
2. Cukup istirahat
3. Minum vitamin untuk menjaga kesehatan tubuh
99
Kesan Pesan
jauh pikiran parno dan takut. Tebel tebelin rasa cuek. Lo akan butuh
banget itu untuk bertahan hidup haha kalo gue sih mikirnya selalu "ah
gw kan uda kuliah diluar negeri, masa masih mikir dan ngeladenin yang
kayak gitu, ga penting banget ngabisin waktu gue. Apa bedanya dong
gw sama yang kuliah di Indo? ih ga banget haha" (gapapa sombong
ke diri sendiri haha) dan terakhir, ADA banyak banget bagian pahit
yang akan kalian alami kalau kalian kuliah di luar negeri, tapi
percayalah, selembar ijazah, rasa bangga, dan kenyamanan hidup di
luar negeri ga akan kalian temukan di indonesia!
One day
I will Go
To
Write Your Dream Here :
No Nama Negara
Write Your Story Here
“Kamu lebih hebat dan kuat daripada apa yang kamu kira”
We don‟t need more time, we just need to decided. Sejatinya kita
tidak menyerah. Kita berjuang sampai lelah.
Tidak ada perjuangan yang sederhana. Pun tidak ada yang sia-
sia. Kita berjuang dengan cara yang tidak sama, tetapi kita
sama-sama berjuang.
Selamat dan Semangat Melanjutkan Perjuangan
Profil Penulis