Anda di halaman 1dari 2

1.

Judul Novel : 99 Cahaya di Langit Eropa


2. Pengarang : Hanum S R dan Rangga A
3. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
4. Tahun Terbit : 2011
5. Jumlah halaman : 392
Novel 99 Cahaya di Langit Eropa ini merupakan sebuah novel pengalaman penulis
novel ini. Novel ini menceritakan tentang perjalanan sang penulis mencari peradaban islam
di tanah Eropa. Penulis novel ini adalah Hanum Salsabiela R dan Rangga A. Mereka
menjadikan pengalamannya selama di Eropa menjadi sebuah novel yang menggambarkan
betapa besar dan agungnya kekuasaan Allah SWT. Di dalam novel ini benar - benar
membuat pembaca terpesona akan indahnya dan mulianya islam sejak zaman dahulu.

Berada di negara orang lain merupakan suatu perjalan yang sangat menarik dan
mengesankan bagi Rangga dan Hanum. Perjalannan ini banyak meninggalkan kesan
tersendiri bagi mereka. Dalam novel ini menceritakan beberapa sejarah yang tersimpan
dalam tempat-tempat yang indah di benua Eropa. Tempat tersebut antara lain Tembok
Berlin, Konser Mozart, Colloseum Roma, Menara Eiffel, Stadion Sepak Bola San Siro, dan
Cordoba yang merupakan tempat dengan segudang peradaban islam. Eropa banyak
menyimpan sejarah peradaban islam, namun sekarang mulai merenggang karena adanya
pihak - pihak yang memperkeruh keadaan ini. Hal ini menyebabkan di masa sekarang seolah
- olah di negara Eropa hanya diduduki oleh penduduk non-islam. Sebenarnya negara Eropa
merupakan segelintir negara yang pertama kali dikuasai islam.

Di novel ini juga diceritakan tentang seorang imigran Turki yang tinggal di Wina.
Mereka merupakan teman Hanum dan Rangga . Mereka adalah Fatma Pasha dan Selim,
serta putrinya yang bernama Eyse. Fatma, Selim, dan Eyse yang menemani perjalanan
Hanum dan Rangga di Wina.

Fatma adalam seorang wanita imigran Turki. Ia merupakan teman kursus Hanum.
Fatma merupakan seorang wanita yang tangguh, pekerja keras, penuh ilmu, dan baik hati.
Fatma juga merupakan orang yang menceritakan segala hal yang ia ketahui di Eropa kepada
Hanum. Sepulang kursus biasanya Fatma, Hanum dan Eyse pergi menjelajah kota Wina.
Fatma adalah wanita penuh dengan kasih sayang. Fatma merupakan keturunan dari tokoh
islam Turki yaitu Pasha

Eyse merupakan putri dari Fatma. Ia sering ikut Fatma saat sedang kursus, bahkan
putrid kecil ini juga menemani Hanum dan Fatma dalam melakukan penjelajahan
mengelilingi kota Wina. Eyes yang masih kecil ini tidak pernah merepotkan Fatma maupun
Hanum saat jalan - jalan. Namun jika ia terlalu capek badannya akan terasa panasdan dari
lubang hidungnya akan mengeluarkan cairan merah yaitu darah. Hal itu sudah biasa terjadi,
bahkan Fatma tidak terkejul ataupun khawatir dengan hal tersebut.

Tokoh lainnya yaitu Selim. Selim merupakan suami dari Fatma. Selim merupakan
pegawai kantor yang sederhana. Ia sangat baik dan mudah bergaul. Selim juga orang yang
mengenalkan Hanum dan Rangga tentang peradaban islam di Eropa.

Selain itu, juga ada seorang wanita yang sangat dermawan. Ia membuka restoran
dengan konsep “makan sepuasnya, bayar seiklasnya”. Wanita tersebut adalah Natalie
Deewan. Natalie Deewan percaya bahwa semua yang dilakukan dengan iklas pasti akan
mendapatkan imblah yang lebih dari Allah Swt.
Perjalanan berlanjut ke kota Paris, pusat peradaban ibukota Eropa. Disana Hanum
bertemu dengan seorang mualaf yaitu Marion Latimer. Ia merupakan seorang ilmuwan di
Arab World Institute Paris. Marionlah yang membantu Hanum dalam mencari peradaban di
Paris. Ia mengatakan bahwa Eropa adalah pantulan cahaya islam. Marion jugalah yang
membuka mata hatiku tentang islam. Dia wanita yang sangat paham tentang sejarah islam di
Eropa.

Selain itu, juga ada tokoh Khan dan Stefan yang merupakan teman dekat Rangga.
Mereka satu kampus dan juga orang yang selalu ada untuk Rangga. Mereka baik dan yang
memberikan semangat terhadap Rangga.

Maarja teman kampus Rangga, Khan, dan Stefan. Ia adalah seseorang yang tidak
pernah menghargai orang lain. Maarja selalu ingin menang sendiri. Ia juga sering berbed
pendapat dengan ketiga laki – laki tersebut.

Novel yang disajikan dengan bahasa yang indah membuat pembaca benar- benar
tertrik untuk membacanya. Novel ini juga membuat kita bisa merasakan berada di negara
Eropa tersebut. Novel ini juga sangat menyetuh hati, karena kemuliaan dan kebesaran-Nya.
Selain itu juga mengajak kita untuk melakukan keagamaan islam dengan sepenuh hati dan
juga menmbah wawasan kita tentang islam.

Namun, novel ini juga memiliki kekurangannya. Kekurangan dari novel ini yaitu
pada sub bab pada novel terkesan dipaksakan, sehinggal kurang memuaskan. Ketika telah
sampai pada akhir sub bab, tiba-tiba kita masuk kembali pada rangkaian cerita sebelumnya
yang terputus. Pada awal epilognya juga kurang berkesan.

Kekurangan – kekurangan tersebut bisa dikesampingkan, karena novel ini sangan


menghanyutkan dn membuat kita terharu. Novel ini memberikan motivasi spiritual dan
semangat kepada pembacanya. Selain itu, novel ini juga mengajarkan dan menuntun kita
untuk tetap mempertahankan islam, dari ajarannya sampai sejatrahnya, agar islam dapat
dilihat oleh mata dunia. Dan semua orang tau bahwa islam adalah agama paling sempurna
dalam kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai