UNSUR INTRINSIK,
UNSUR EKSTRINSIK,
NOVEL
“99 CAHAYA DI LANGIT EROPA”
Perwatakan:
Hanum: Secara langsung
Rangga : Secara langsung
Fatma : Secara langsung
Ayse : Secara langsung
Selim : Secara langsung
Imam Hashim : Secara tidak langsung
Natalie Dewan:Secara langsung
Marion: Secara langsung
Gomez: Secara langsung
Hasan: Secara langsung
Sergio: secara langsung
Luiz : Secara tidak langsung
Ranti Tobing :Secara tidak langsung
Latife : Secara langsung
Oznur : Secara langsung
Ezra : Secara langsung
Ibu-ibu dari Malaysia : Secara tidak langsung
Stefan : Secara langsung
3. Latar/Setting :
Tempat:
-Wina, Austria
-Tempat Kursus Bahasa Jerman
-Bus
-Kahlenberg
-Gereja Saint Joseph
-Kafe
-Restoran Der Wiener Deewan
-Wien Stadt Museum
-Rumah Fatma
-Fan Zone
-Vienna Islamic Centre
-Schatzkammer
-Paris, Perancis
-Dalam Pesawat
-Mobil Marion
-Saint Michel
-Hotel
-Museum Louvre
-Jardin des Tuileries/Taman besar kota Paris
-Le Grande Mosquee/Masjid Besar Paris
-Notre Dame (Point Zero)
-Cordoba dan Granada
-Kereta/stasiun
-Penginapan
-Kedai
-Mezquita
-Andalusia
-Al-Hambra
-Istanbul, Turki
-Sabiha Gokcen International Airport
-Hagia Sophia
-Blue Mosque
-TopKapi
Waktu:
Pagi,Siang, Malam
Suasana:
Menyenangkan, Menegangkan, Menyedihkan, Mengharukan, dan Bahagia
4. Plot/ alur : Maju Mundur, Dimulai dari perjalanan suami istri Rangga dan
Hanum di Eropa, untuk mengunjungi negara-negara yang memiliki sejarah Islam seperti
Wina Austria, Paris Perancis, Cordoba dan Granada, dan Istanbul Turki. Dalam
membahas sejarah agama Islam terdapat flash back atau mengulangi masa lalu.
5. Amanat :
1). Tuntutlah ilmu terutama ilmu Agama Islam baik ilmu sejarahnya maupun ilmu akhiratnya.
2). Jadikanlah sejarah menjadi pelajaran berharga bagi kita generasi muda muslim.
3). Jadilah pejuang Islam yang benar dan menjadi Agen Islam yang baik dengan berjihad dijalan
yang Allah tanpa menggunakan kekerasan.
4). Bagikanlah ilmu yang kita miliki terutama mengenai ilmu Agama Islam.
5). Tebarkanlah salam, senyuman/keramahan dan kebaikan sebagai Agen Islam yang baik.
6). Rajinlah bersedekah, tingkatkan keikhlasan dan kedermawanan karena untuk membersihkan
diri kita dari perbuatan-perbuatan dosa yang telah diperbuat.
7). Hormati dan hargai umat agama lain dalam menjalankan ibadahnya masing-masing.
8). Persahabatan dapat membuat kita menjadi seorang yang lebih baik, carilah teman yang
membuat kita menjadi muslim atau muslimah yang taat.
9). Islam mengajarkan kita untuk saling menyayangi, peduli dan saling membantu terutama
kepada orang yang membutuhkan kita.
10). Tingkatkan Iman dan Ketakwaan kita atas kebesaran-kebesaran Allah Swt. yang telah
menunjukkan kebesaran agama Islam di Eropa bahkan Dunia.
1. Biografi Pengarang
Hanum Salsabiela Rais (lahir di Yogyakarta, 12 April 1982; umur 32 tahun) adalah mantan
presenter berita Reportase di Trans TV. Hanum merupakan putri dari Amien Rais. Ia
menempuh pendidikan dasar Muhammadiyah di Yogyakarta hingga mendapat gelar Dokter
Gigi dari FKG Universitas Gajah Mada.
Kariernya menjadi jurnalis dan presenter di Trans TV. Ketika sang suami yang bernama
Rangga Almahendra (dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM) melanjutkan kuliah di
Eropa, Hanum memulai petualangannya di Eropa selama tinggal di Austria bersama
suaminya Rangga Almahendra. Di sana, Hanum bekerja untuk proyek video podcast
Executive Academy di WU Vienna selama 2 tahun. Ia juga tercatat sebagai koresponden
detik.com bagi kawasan Eropa dan sekitarnya.
Tahun 2010, Hanum menerbitkan buku pertamanya berjudul Menapak Jejak Amien Rais:
Persembahan Seorang Putri untuk Ayah Tercinta. Sebuah novel biografi tentang
kepemimpinan, keluarga dan mutiara hidup. Setelah itu, ia menerbitkan buku Berjalan di
Atas Cahaya dan 99 Cahaya di Langit Eropa yang kemudian diadaptasi menjadi film 99
Cahaya di Langit Eropa dan 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2.
Rangga Almahendra, adalah suami Hanum Salsabiela, teman perjalanan sekaligus penulis
kedua buku ini. Menamatkan pendidikan dasar hingga menengah di Yogyakarta kemudian
berkuliah di Institut Teknologi Bandung, dan S2 di Universitas Gadjah Mada, keduanya lulus
cumlaude.
Nilai Kebudayaan: bahwa pada novel ini diceritakan orang Indonesia yang menemukan
berbagai bukti kebudayaan-kebudayaan islam di Eropa
Nilai Religius : Novel ini berisi mengenai pelajaran sejarah perkembangan agama Islam
di Eropa, mengajarkan untuk menjadi agen Islam yang baik tanpa menggunakan
kekerasan, berjihad di jalan yang benar, membiasakan keikhlasan dan saling menghargai
antar umat agama.