Disusun Oleh:
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Politik
Internasional II dengan dosen pengampu Ibu Friane Aurora, M.Si.
Bersyukur kepada Yang Maha Cerdas Allah SWT. berkat segala pancaran
karunia dan ilmuNya kami bisa menyelesaikan tugas ini. Tak lupa kami haturkan
shalawat serta salam kepada sosok panutan sepanjang jaman, Sang Pembawa
Kebenaran dan Penerangan terhadap alam semesta yakni Baginda Nabi
Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua termasuk yang mendapat
syafaatnya di akhir zaman.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang terlibat
dalam proses penyusunan tugas ini. Mudah-mudahan dengan terususunnya tugas
ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua yang membaca. Terlebih
berpengaruh bagi layaknya nilai yang kami dapat pada mata kuliah Ekonomi
Politik Internasional II yang diampu oleh Ibu Friane Aurora, M.Si.
Penulis.
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siapa yang tak kenal Rendang? Para penggemar kuliner pasti sudah sering
mengonsumsinya. Sudah tak terbantah lagi memang kalau Rendang merupakan
salah satu makanan terenak di dunia. Olahan daging yang dimasak sedemikian
rupa dengan campuran berbagai kekayaan rempah Indonesia menjadikan rasanya
unik dan sangat khas. Bagi orang barat, hal ini seolah menjadi alternatif untuk
menikmati sajian daging yang selama ini seolah hanya itu-itu saja. Di Indonesia
sendiri, penggemar rendang lebih masif lagi. Buktinya di setiap rumah makan
masakan Padang semuanya pasti menwarakan rendang sebagai salah satu menu
andalan mereka. Sebetulnya, jika berbicara tentang masakan, Indonesia tidak akan
pernah kehabisan cerita. Bangsa yang majemuk ini begitu kaya akan jenis dan
rupa makanan khasnya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita bangga atas
kekayaan jenis makanan yang dimiliki Indonesia. Meskipun kita mungkin belum
pernah mencicipi satu persatu semua jenis makanan khas tersebut, tapi semoga itu
tidak menggugurkan rasa syukur kita.
Makanan berbahan dasar daging sapi ini selain rasanya yang enak, juga
memiliki keunggulan-keunggulan lain. Cita rasa yang khas dan penuh rempah
1
semakin memperkaya rasanya. Sebagaimana olahan berbahan dasar daging
lainnya, rendang juga memiliki kandungan gizi berupa protein dan mineral lain.
Hal ini baik sebagai salah satu asupan gizi bagi para penyantapnya. Namun perlu
diketahui pula bahwa olahan daging seperti rendang ini juga kadar lemak dan
kolesterolnya cukup tinggi, oleh karena itu bagi kalangan tertentu mengonsumsi
rendang tidak boleh berlebihan.
Pada penelitian kali ini, kami mengangkat sektor kuliner dan rendang
sebagai objek penelitian spesifiknya. Kuliner kami pilih karena pada sektor ini
jenisnya banyak sekali dan bisa dengan gampang kami temui berbagai informasi
mengenainya. Baik itu informasi mengenai jenisnya maupun pihak-pihak yang
bergelut dibidangnya. Selain itu, kuliner juga merupakan sektor yang menjadi
kebutuhan pokok manusia. Oleh karena itu, proses produksi dan konsumsi
terhadapnya bisa dikatakan akan terus berlanjut, selagi manusia membutuhkan
makanan. Rendang sebagai salah satu jenis makanan kami pilih selain karena
penggemarnya yang masif, juga karena cita rasa yang enak dan merupakan
makanan khas Indonesia yang sudah mendunia.
Kami melihat bahwa apa yang dilakukan si ibu merupakan sebuah inovasi
baru. Beliau melihat peluang dan pangsa pasar rendang yang luas, maka kehadiran
beliau dengan rendang kemasannya diharapkan mampu meningkatkan supply dan
2
variasi cara menikmati rendang yang selama ini cenderung hanya itu-itu saja.
Dengan rendang kemasan yang diproduksi oleh si ibu, dan dengan penjualan yang
mulai merambah media elektronik, maka dapat mempermudah para konsumen
yang ingin membeli rendang. Terlebih di jaman sekarang, yang hampir semuanya
serba online, pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia bisnis seakan menjadi
sebuah keniscayaan.
B. Rumusan Masalah
3. Apa hambatan dan solusi bagi para pelaku UMKM dan komunitas?
C. Tujuan Penelitian
D. Metodologi Penelitian
sumber-sumber data kami peroleh berasal dari pihak-pihak yang terlibat langsung
dalam kegiata usaha UMKM. Dengan melakukan wawancara, kami bertanya
banyak hal terkait kegiatan usaha mereka sebagai bahan utama penulisan
penelitian ini.
E. Sistematika Penulisan
3
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Metodologi Penelitian
E. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
mengikuti berbagai macam seminar tentang UMKM itu sendiri dan pameran yang
membantu menaikkan nilai jual dan pamor rendang kemasannya. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa dengan bergabungnya Si Ibu dengan komunitas UMKM
menimbulkan beberapa dampak positif yang cukup memengaruhi bisnis usaha
rendang kemasan Si Ibu mulai dari meningkatnya minat pembeli, hasil penjualan
dan lebih mudahnya pengemasan. Selain itu menambahnya ilmu dan pengalaman
ibu Avan dengan usaha kemasan rendangnya. Dengan segala pengetahuan dan
pengalaman yang didapat Si Ibu dari komunitas UMKM, maka beliau semakin
percaya diri dan mulai lebih mengembangkan home industry-nya dengan label
Rendang Asniar.
Salah satu komunitas UMKM yang kami teliti yang menjadi tempat
bergabungnya Rendang Asniar ini adalah UMKM Cilandak. Komunitas ini
menghimpun para pelaku UMKM untuk bergabung dan saling bekerja sama.
Bergabungnya Rendang Asniar dalam komuntas dilakukan pada tahun 2018.
Awalnya Rendang Asniar ragu untuk bergabung, selain karena tidak berdomisili
di Cilandak, sebagian besar UMKM anggota komunitas ini bergerak pada sektor
busana dan kerajinan tangan, sedikit saja sektor kuliner yang tergabung. Namun
ternyata Komunitas UMKM Cilandak terbuka bagi UMKM yang berdomisili di
luar kawasan Cilandak. Kemudian, UMKM Cilandak juga terbuka bagi semua
sektor usaha. Selama usahanya masih skala UMKM, semua bisa bergabung.
Persyaratan yang dibebankan kepada anggota juga tidak ribet, karena mereka
beranggapan bahwa untuk berusaha maju bersama tidak perlu banyak syarat,
karean hal itu justru bisa menghambat kemajuan mereka.
6
tidak diperhitungkan. Dan atau mereka yang mempunyai omset penjualan tahunan
paling banyak 1.000.000.000 dan milik warga negara Indonesia. Menurut UU no
20 tahun 2008 adapun kriteria UMKM yaitu usaha mikro adalah usaha yang
memiliki kekayaan bersih mencapai 50.000.000 dan tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha. Mempunyai hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnya
paling banyak 300.000.000. Berdasarkan kriteria tersebut UMKM cilandak adalah
UMKM usaha mikro.
7
C. Hambatan dan Solusi UMKM dan Komunitas
Salah satu ciri khas perekonomian liberal adalah kondisi pasar yang bebas
dan minimnya campur tangan pihak pemegang regulasi. Paham ini menganggap
bahwa pasar memiliki mekanisme tersendiri untuk mengontrolnya sehingga tidak
diperlukan intervensi dari pemerintah. Keadaan seperti inilah yang kerap
dikeluhkan oleh para pelaku usaha, terlebih bagi mereka para pelaku home
industry, UMKM atau bahkan para pelaku start up. Meskipun Indonesia bukanlah
negara yang menganut paham ekonomi liberal, tapi corak dan praktiknya banyak
mengarah kepada liberal. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melalui instansi
terkait banyak melakukan berbagai kebijakan dan intervensi terhadap kondisi
pasar. Hal ini dilakukan sebagai pembuktian bahwa Indonesia tidak melepas
begitu saja keadaan pasarnya dan sebagai upaya mewujudkan keadilan dibidang
perekonomian.
Dalam usaha rendang kemasan yang dijalankan oleh Rendang Asniar dan
rekan-rekannya di Komunitas UMKM Cilandak pasti tak luput dari adanya
hambatan dan tantangan. Tentunya hal ini adalah sebuah kewajaran dari seorang
8
pengusaha dalam menjalankan usahanya. Adapun hambatan dan tantangan yang
dihadapi oleh rendang Asniar pada usaha rendang kemasannya ialah perizinan
yang cukup rumit dan harga barcode yang mahal yang berkisar 1 jutaan. Dalam
mengembangkan usaha rendang kemasan Ibunya Avan pasti membutuhkan
perizinan yang digunakan untuk pemasaran rendang kemasan tersebut. Selain
perizinan ada satu hal yang cukup menghambat pemasaran yakni harga barcode
yang mahal, lantas apa sebenarnya fungsi dari barcode tersebut. Barcode itu akan
dipakai di rendang kemasan untuk dipasarkan di minimarket yang ternama, sebut
saja minimarket seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi dan lain – lain.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesmpilan
Kegiatan usaha pada sektor kuliner merupakan salah satu kegiatan usaha
yang paling menjanjikan. Beragamnya jenis olahan kuliner dan pangsa pasar luas
yang luas merupkan dua dari seian banyak keunggulan usaha di sektor ini.
Lagipula, nampaknya selama manusia membutuhkan makanan, industri/kegiatan
usaha dalam sektor kuliner tidak akan hilang. Akan tetapi, layakanya sayur tanpa
garam, kegiatan usaha kuliner juga kurang pasa nampakanya kalau tanpa
permaslaha.
Berdasarkan analis dari kasus diatas, hadirnya komunitas UMKM ini juga
sebagai wadah dalam mengahdapi tantangan liberalisasi ekonomi yang sekarang
membuat kompetisi pasar makin meningkat. Sehingga dibutuhkan suatu wadah
bagi individu atau kelompok untuk saling kooperatif dalam menjalankan
usahanya.
Intinya, dari analisis hasil penelitian ini kami ingin mengatakan bahwa
kuliner merupakan salah satu sektor usaha yang paling menjanjikan. Kemudian,
dengan adanya komunitas UMKM bisa menjadi solusi atas permasalahan yang
dihadapi oleh para pelaku UMKM.
10
REFERENSI