Anda di halaman 1dari 1

Penyimpangan Pancasila Pada masa Orde Lama, Pancasila mengalami ideologisasi.

Artinya,
Pancasila berusaha untuk dibangun, dijadikan sebagai keyakinan dan citra bangsa Indonesia.
Masa Orde Lama dapat dikatakan sebagai masa pencarian bentuk implementasi Pancasila, maka
penerapannya pun berbeda-beda. Oleh karena itu, sempat terjadi beberapa penyimpangan
terhadap Pancasila pada masa Orde Lama. Baca juga: Ciri-ciri Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer Dalam kehidupan berpolitik, seperti pada sila keempat Pancasila yang
mengutamakan musyawarah dan mufakat, tidak dapat dilaksanakan karena demokrasi yang
berlaku saat itu adalah demokrasi parlementer. Hanya presiden yang berfungsi sebagai kepala
negara, sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri. Sistem ini lantas
menyebabkan tidak adanya stabilitas pemerintahan. Padahal, dasar negara yang digunakan
Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945. Baca juga: Keadaan Politik pada Masa Demokrasi
Liberal Mengarah pada ideologi liberal Selanjutnya, pada periode 1950-1955, penerapan
Pancasila lebih mengarah pada ideologi liberal. Ideologi liberal lebih menekankan pada hak-hak
individu, yang berarti memprioritaskan kebebasan individu yang sebesar-besarnya dalam segala
aspek. Hal ini tentu menyimpang dari penerapan Pancasila yang mengutamakan keseimbangan
antara hak dan kewajiban. Dalam Pancasila, hak dan kebebasan individu sangat dihargai, tetapi
hak asasi dibatasi supaya tidak mengganggu kebebasan hak asasi orang lain. Sementara itu,
ideologi liberal menggambarkan bahwa hanya orang dengan kekuasaan dan kelas ekonomi lebih
tinggi yang memiliki hak lebih besar dibanding lainnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
kesenjangan sosial dan ekonomi sehingga dianggap menyimpang dari Pancasila. Baca juga:
Penyimpangan Politik Luar Negeri pada Masa Demokrasi Terpimpin Demokrasi Terpimpin
Memasuki periode 1956-1965, pemerintahan Orde Lama dikenal sebagai demokrasi terpimpin.
Sayangnya, demokrasi terpimpin justru tidak berada pada kekuasaan rakyat seperti yang ada
dalam nilai-nilai Pancasila. Kepemimpinan berada di bawah kuasa Presiden Soekarno pribadi
melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Oleh karena itu, terjadi berbagai penyimpangan penafsiran
terhadap Pancasila dalam konstitusi. Akibatnya, Presiden Soekarno menjadi pemimpin yang
otoriter. Bentuk otoriter ini juga dapat terlihat setelah MPRS mengangkat Soekarno sebagai
presiden seumur hidup. Selain itu, Presiden Soekarno juga mencetuskan konsep politik baru,
yakni Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) yang tidak sesuai dengan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia. Konsep Nasakom berlaku sejak 1959 hingga era Orde Baru pada
1966. Alasan Soekarno mencetuskan konsep Nasakom adalah sebagai upaya untuk menyatukan
perbedaan ideologi politik di Indonesia pada masa Orde Lama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyimpangan terhadap Pancasila pada
Masa Orde Lama ", Klik untuk baca:
https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/26/140000479/penyimpangan-terhadap-pancasila-
pada-masa-orde-lama?page=all.
Penulis : Verelladevanka Adryamarthanino
Editor : Tri Indriawati

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6


Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Anda mungkin juga menyukai