Anda di halaman 1dari 24

TUNDAAN LAPANGAN

TEORI ANTRIAN
MANFAAT TEORI ANTRIAN
APLIKASI TEORI ANTRIAN
5145
Tundaan
→ adalah waktu yang hilang akibat adanya gangguan lalu-lintas yang berada
diluar kemampuan pengemudi untuk mengontrolnya.

Tundaan terbagi atas dua jenis (pignatoro, 1973), yaitu


1. tundaan tetap (fixed delay)
2. tundaaan operasional (operational delay)

Antrian (MKJI 1997)


→ jumlah kendaraan yang antri dalam suatu pendekat simpang dan dinyatakan
dalam kendaraan atau satuan mobil penumpang.

Panjang antrian (MKJI 1997)


→ panjang antrian kendaraan dalam suatu pendekat dan dinyatakan dalam
satuan meter.
Tundaan lapangan → didapat dengan melakukan survei
secara langsung di lokasi studi.

Contoh:
Di palang pintu lintasan KA yang memotong jalan raya
maupun pada daerah persimpangan. Dengan mengetahui
kendaraan yang melewati jalan yang terhalang pintu
lintasan kereta api, maka dapat diklasifikasikan ke dalam
kendaraan yang berhenti, kendaraan tidak berhenti, serta
kendaraan yang sedang menunggu/antri dalam interval 15
detik
Tabel. Hambatan Pada Saat Kendaraan Melintasi Simpang Tak
Bersinyal

JR = Jumlah kendaraan yang antri tiap range 15 detik


JB = Jumlah kendaraan berhenti
JT = Jumlah kendaraan tidak berhenti
Empat karakteristik antrian yang harus ditentukan untuk
meramalkan prestasi (dalam kata lain variabel-variabel) yaitu
- distribusi kedatangan,
- distribusi waktu pelayanan,
- jumlah pintu pelayanan,
- disiplin antrian.
Sistem antrian mempunyai dua bagian dasar:
- suatu antrian
- fasilitas pelayanan tunggal (single channel)

Gambar: Skema Antrian


Prinsip teori antrian:
1. Distribusi Kedatangan
Model antrian → model probabilistik (stochastic) karena unsur-
unsur tertentu proses antrian yang dimasukkan dalam model
adalah variabel random.
Variabel random ini sering digambarkan dengan distribusi
probabilitas. Distribusi headway dari kedatangan lalu lintas,
mungkin saja merata (yaitu headway yang konstan) atau
dapat mengikuti pola-pola kedatangan Poisson atau acak,
atau pola- pola lainnya. Asumsi yang biasa digunakan pada
distribusi kedatangan adalah distribusi Poisson. Distribusi Poisson
adalah distribusi diskrit dengan rata- rata sama dengan varians
P(x) = kemungkinan terdapat x kendaraan tiba dalam interval waktu t
λ = tingkat kedatangan kendaraan dalam satuan waktu tertentu
t = interval waktu kedatangan kendaraan
e = bilangan natural (=2,718)
Gambar. Distribusi Poisson untuk kedatangan kendaraan λ = 0,1
kendaraan per detik
Sumber: Tamin, 2008
2. Distribusi Waktu Pelayanan
Biasanya, waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi eksponensial negatif.
Dengan demikian, jika waktu pelayanan mengikuti distribusi eksponensial
negatif, maka tingkat pelayanan mengikuti distribusi Poisson. Distribusi
eksponensial negatif adalah distribusi probabilitas kontinu.

Gambar. Contoh Distribusi Eksponensial Negatif


Penelitian menunjukkan bahwa asumsi distribusi eksponensial negatif maupun
Poisson belum tentu benar. Oleh karena itu perlu dilakukan pengetesan
dengan menggunakan test goodness of fit dengan memakai distribusi chi
square
3. Disiplin Antri
Disiplin antrian → urutan di mana satuan lalu lintas yang tiba akan dilayani.

- Dalam transportasi: yang pertama datang akan pertama pula dilayani


(“pertama masuk pertama keluar“ (first in, first out (FIFO) atau first come
first served (FCFS))

- Dalam sistem lain urutan ini mungkin terbalik: yang terlebih dahulu
datang akan paling akhir dilayani “terakhir masuk, pertama keluar” (last
in, first out (LIFO),
4. Tingkat Kedatangan dan Tingkat Pelayanan
Supaya tidak terjadi antrian yang panjang sekali, maka tingkat kedatangan
harus lebih kecil dari tingkat pelayanan.
Hubungan antara rasio tingkat kedatangan terhadap tingkat pelayanan
dengan panjang antrian pada awalnya landai, tetapi makin lama makin tinggi
menanjak.

Gambar. Hubungan Rasio Tingkat Kedatangan Dan Tingkat Pelayanan


Terhadap Panjang Antrian
5. Notasi Kendal
Terdapat banyak variasi yang mungkin dari model antrian.
Model tersebut dituliskan dalam notasi Kendall.
Notasi Kendal yang sederhana yaitu [a / b / c]
a = distribusi kedatangan,
b = distribusi keberangkatan atau waktu pelayanan,
c = banyaknya pintu pelayanan.
Untuk a dan b, notasi M menunjukkan Poisson, dan D
menunjukkan deterministik/konstan.
6. Model Antrian M/M/1
Pada model ini, kedatangan dan keberangkatan berdistribusi
Poisson dengan satu pintu pelayanan, misalnya di pom bensin.
Apabila pada pelayanan terdapat banyak pintu (seperti
misalnya gerbang tol), maka rata-rata kedatangan pada
setiap pintu pelayanan adalah jumlah total kedatangan dibagi
dengan jumlah pintu. Rata-rata pelayanan setiap pintu adalah
jumlah total pelayanan yang dapat dilayani dibagi dengan
jumlah pintu pelayanan. Sebagai sebuah catatan, pada
contoh ini jumlah pintu tol sama dengan jumlah jalur masuk.
4. Tingkat Kedatangan dan Tingkat Pelayanan
Supaya tidak terjadi antrian yang panjang sekali, maka tingkat
kedatangan harus lebih kecil dari tingkat pelayanan. Hubungan
antara rasio tingkat kedatangan terhadap tingkat pelayanan
dengan panjang antrian pada awalnya landai, tetapi makin lama
makin tinggi menanjak sebagaimana grafik berikut:
Tabel. Hubungan Antara Antrian Pada Stasiun Tunggal Dengan Kedatangan Poisson Dan Waktu Pelayanan Eksponensial
Untuk Beberapa Kondisi Keadaan Tetap
7. Antrian Tandem
Antrian tandem → antrian dengan disiplin FIFO di mana pengantri tidak
bergerak satu-satu, namun sekaligus dua-dua (tandem).
Beberapa pom bensin telah menerapkan sistem ini khususnya pada pom
untuk sepeda motor.

Gambar. Disiplin FIFO Model Tandem

Pada model tandem ini, misalnya saja tingkat pelayanan per pintu sebesar
200 kendaraan per jam akan menjadi 400 kendaraan per jam untuk dua
pintu. Model ini baru baik diterapkan jika standar deviasi waktu pelayanan
di tiap pintu relatif kecil. Jika standar deviasi cukup besar, maka yang terjadi
justru waktu tunggu yang lama.
8. First Vacant First Out (FVFO)
Terdapat tipe antrian dengan pengontrolan pada pintu pelayanan untuk
mengatasi ketidakefisienan yang terjadi yaitu dengan cara bahwa kendaraan/
orang yang datang dapat memilih pintu yang leading yaitu menuju pintu pertama
yang kosong (First Vacant First Out = FVFO atau First Vacant First Served = FVFS).
Cara kedua ini biasa digunakan di loket antri di bank. Pada beberapa pintu tol hal
ini juga diterapkan sebagaimana gambar berikut

Gambar. Disiplin FVFO


Gambar. Pintu tol model FVFO
Tabel. Hubungan Antara Antrian Pada Stasiun Ganda Dengan Kedatangan Poisson Dan
Waktu Pelayanan Eksponensial Untuk Beberapa Kondisi Keadaan Tetap
Manfaat Teori Antrian
Pada kasus di gerbang jalan tol, jumlah pintu layanan yang banyak akan
mengakibatkan operating cost pihak pengusaha menjadi besar, walaupun
pengemudi kendaraan merasakan keuntungan karena waktu antri yang pendek.
Sementara itu, bila jumlah pintu layanan sedikit, maka pengemudi kendaraan akan
mengalami antri yang lama, meskipun operating cost pengusaha jalan tol menjadi
kecil. Pada titik keseimbangan, pengusaha dan pengemudi mendapatkan
keuntungan optimum. Fenomena ini bisa digambarkan dalam grafik berikut:

Gambar. Biaya-biaya Di Dalam Model Antrian


Aplikasi Teori Antrian
Contoh:
Para penumpang tiket pesawat datang pada agen tiket dengan tingkat kedatangan
rata-rata 20 orang per jam. Jika setiap penumpang dilayani rerata 2 menit, carilah jumlah
penumpang menunggu dalam sistem dan dalam antrian serta waktunya!

Jawab:
Pelayanan 2 menit per penumpang = 30 orang per jam yang terlayani
λ
𝛒=
𝝁
= 20/30
= 2/3

Anda mungkin juga menyukai