SKRIPSI
OLEH :
ALFI SAMSUDDUHA
K1A119003
SKRIPSI
OLEH :
ALFI SAMSUDDUHA
K1A119003
Negeri I Tanjung Jabung Timur” yang disusun oleh Alfi Samsudduha NIM.
Jambi,
Pembimbing I
Jambi,
Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji
iii
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : K1A119003
karya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari penelitian pihak lain. Apabila di
kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini merupakan plagiat,
jawab.
Alfi Samsudduha
NIM. K1A119003
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-
Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau
berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselasaikan. Shalawat dan
salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi.
Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu (Yurnita) dan Ayah (Abdul Kholil)
yang telah memberikan kasih sayang, secara dukungan, ridho, dan cinta kasih
yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar
kertas yang bertuliskan kata persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal
untuk membuat Ibu dan Ayah bahagia karena kusadar, selama ini belum bisa
berbuat lebih. Untuk Ibu dan ayah
yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu
mendoakanku, selalu menasehatiku serta selalu meridhoiku melakukan hal yang
lebih baik, Terima kasih Ibu… Terima kasih Ayah…
Sebagai tanda terima kasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk adik-adik ku
(Fitra Khairudin, Zakiyyah Ulfa). Terima kasih telah memberikan semangat dan
inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga doa dan semua hal yang
terbaik yang engkau berikan menjadikan ku orang yang baik pula.. Terima
kasih…
Teman – teman
v
MOTTO
Pantang Dalam Menyerah, Pantang Dalam Berpatah Arang. Tidak Ada Kata
Gagal Untuk Orang Yang Enggan Berhasil. “Dan Janganlah Kamu Berputus Asa
Dari Rahmat Allah. Sesungguhnya Tiada Berputus Dari Rahmat Allah Melainkan
vi
ABSTRAK
Pada saat pembelajaran Guru masih terasa kaku dengan adanya kurikulum
merdeka belajar, Guru yang mengajar kurang mendapat pelatihan khusus untuk
kurikulum merdeka belajar, guru mata pelajaran juga masih melaksanakan
pembelajaran dengan metode ceramah, pada saat memberikan penilaian Guru juga
masing kebingungan untuk mengisi format nilai dengan cara baru, pada siswa
kelas X merasa kebingunan dengan adanya kurikulum merdeka, siswa masih
kurang dapat memahami pembelajaran pada kurikulum merdeka belajar, proyek
pada kurikulum merdeka belajar juga masih membingungkan siswa.
Penelitian ini untuk mengetahui Impelemntasi Kurikulum Merdeka Belajar
Pada SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur. dalam penelitian ini penulis
memberikan kuisioner kepada Kepala Sekolah, Waka Bid. Kurikulum dan Waka
Bid Kesiswaan, Guru yang Mengajar di Kelas X dan seluruh Siswa di Kelas X.
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur. dengan
jumlah populasi 269 dari seluruh warga SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur
yang terdiri dari 3 orang Kepala Sekolah, Waka Bid. Kurikulum dan Waka Bid
Kesiswaan, 16 Orang Guru yang mengajar di kelas X dan 250 seluruh siswa kelas
X.
Dari hasil angket kuisioner yang di berikan kepada Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 97,7%. kepada Guru yang
mengajar di kelas X di dapat hasil pada kategori sangat baik dengan persentase
sebesar 37,50% Kelas X1 kategori sangat baik dengan persentase sebesar 48,57%
Kelas X2 pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 97,06% Kelas X3
pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 80,56% Kelas X4 pada
kategori sangat baik dengan persentase 66,67% Kelas X5 pada kategori sangat
baik dengan persentase sebesar 62,86% Kelas X6 hasil pada kategori sangat baik
dengan persentase sebesar 52,78% Kelas X7 pada kategori sangat baik dengan
persentase sebesar 45,95% .
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa implementasi
penerapan kurikulum merdeka belajar pada SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur
sudah baik.
vii
KATA PENGANTAR
tidak akan pernah dapat diraih tanpa rahmat dari Allah Subhanahuwataala. Untuk
yang telah membantu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih,
terutama kepada Bapak Dr. Ugi Nugraha S.Pd. M. Pd. selaku dosen pembimbing I
ini. Semua itu akan penulis kenang sebagai bekal di masa mendatang.
Begitu juga Bapak Adhe Saputra S.Pd., M. Pd. yang dengan ketelitian,
kesabaran, dan hatinya yang lembut dalam menasehati penulis tetapi kritis dan
skripsi ini. Semoga Tuhan tetap memberikan yang terbaik untuk beliau.
Ibu Dr. Atri Widowati S.Pd. M.Or., Bapak Ely Yuliawan S.Pd. M.Pd..
terima kasih atas saran dan kritikan yang telah diberikan dalam seminar proposal
dan ujian skripsi ini. Semoga ilmu dan kekritisan Ibu dan Bapak membuat skrispi
Universitas Jambi yang telah membagi ilmunya, penulis sampaikan rasa terima
kasih yang dalam. Semoga semuanya menjadi amal ibadah yang baik. Tidak lupa
viii
pula rasa haru dan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Drs.
gurauannya yang hangat tetapi penuh makna telah mengantar penulis untuk
menyelesaikan pendidikan. Ini semua tentu berkat kerjasama beliau dengan Ketua
S.Pd., M.Pd kemudian Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Bapak
Dr. Palmizal, S.Pd., M.Pd serta Wakil Dekan BAKSI FKIP Universitas Jambi Ibu
Delita Sartika, S.S., MA., Ph.D yang selalu memberikan kemudahan dan
Secara khusus kepada kedua orang tua tercinta yang tiada hentinya
kasih yang sangat mendalam. Semoga jerih payah beliau mendapat imbalan dari
Yang Khalik dan telah memperkuat keyakinan penulis bahwa tanpa beliau penulis
Alfi Samsudduha
NIM. K1A119003
ix
DAFTAR ISI
Daftar Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6
1.3. Batasan Masalah...................................................................................... 7
1.4. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
1.5. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
1.6. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 43
3.2. Prosedur Sampling dan Partisipan Penelitian ......................................... 43
3.3. Rancangan Penelitian .............................................................................. 43
3.4. Definisi Operasional................................................................................ 44
3.5. Instrumen Penelitian................................................................................ 45
3.6. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 48
3.7. Teknik Analisis Data ............................................................................... 52
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kisi-Kisi Observasi ................................................................................... 46
2. Lembar Observasi Siswa ........................................................................... 49
3. Kriteria Penilaian Angket Siswa ............................................................... 50
4. Lembar Observasi Guru ............................................................................ 50
5. Kriteria Penilaian Angket Guru ................................................................. 51
6. Angket Kepala Sekolah, Waka Kurikulum dan Waka Kesiswaan ............ 51
7. Kriteria Penilaian Angket Kepsek,Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan .. 52
8. Persentase Tingkatan Kategori .................................................................. 53
9. Hasil Penilaian Angket Kepala Sekolah, Waka Kurikulum dan Waka
Kesiswaan .................................................................................................. 58
10. Hasil Penilaian Angket Guru SMA 1 Tanjung Jabung Timur .................. 59
11. Hasil Penilaian Angket Kelas X1 .............................................................. 60
12. Hasil Penilaian Angket Kelas X2 .............................................................. 62
13. Hasil Penilaian Angket Kelas X3 .............................................................. 63
14. Hasil Penilaian Angket Kelas X4 .............................................................. 64
15. Hasil Penilaian Angket Kelas X5 .............................................................. 65
16. Hasil Penilaian Angket Kelas X6 .............................................................. 66
17. Hasil Penilaian Angket Kelas X7 .............................................................. 67
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Histogram Partisipasi Siswa/i dalam Pendidikan yang Merata ................. 55
2. Histogram Pembelajaran Yang Efektif...................................................... 56
3. Histogram Tiada Ketertinggalan Anak Didik ........................................... 57
4. Histogram Hasil Penilaian Kuisioner Kepsek, Waka Kurikulum, Waka
Kesiswaan .................................................................................................. 59
5. Histogram Angket Guru ............................................................................ 60
6. Histogram Penilaian Angket Kelas X1 ..................................................... 61
7. Histogram Angket Penilaian Kelas X2 ..................................................... 62
8. Histogram Penilaian Angket Kelas X3 ..................................................... 63
9. Histogram Penilaian Angket Kelas X4 ..................................................... 64
10. Histogram Penilaian Angket Kelas X5 ..................................................... 65
11. Histogram Penilaian Angket Kelas X6 ..................................................... 66
12. Histogram Penilaian Angket Kelas X7 ..................................................... 67
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Pendidik dan Tenaga Pendidik ......................................................... 78
2. Penilaian Angket Kepsek, Waka Kurikulum dan Waka Kesiswaan ......... 82
3. Penilaian Angket Guru .............................................................................. 83
4. Penilaian Angket Siswa Kelas X 1 ............................................................ 85
5. Penilaian Angket Siswa Kelas X 2 ............................................................ 87
6. Penilaian Angket Siswa Kelas X 3 ............................................................ 89
7. Penilaian Angket Siswa Kelas X 4 ............................................................ 91
8. Penilaian Angket Siswa Kelas X 5 ............................................................ 93
9. Penilaian Angket Siswa Kelas X 6 ............................................................ 95
10. Penilaian Angket Siswa Kelas X 7 ............................................................ 97
11. Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 99
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
mampu mengembangkan potensi dalam diri, serta berpola pikir secara kritis dan
Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan juga harus mampu menghasilkan sumber daya
mengarah pendidikan pada masa yang akan datang. Menurut UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (ayat 1), pendidikan pada
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
didik agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif dalam menjalani
kesehatan yang ada dalam kurikulum, serta keinginan dan harapan dari siswa
1
2
sekolah untuk berpikir ulang dalam menambah alokasi waktu yang telah tersedia.
Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh sekolah menambah waktu di luar jam
kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik diluar jam belajar
satuan pendidikan.
secara meluas oleh Kemendikbud kepada tiap satuan pendidikan yang ada di
diimplementasikan secara merata pada tiap satuan pendidikan mulai dari tingkat
dasar seperti SD dan SMP, kemudian tingkat SMA/SMK dan sampai ke tingkat
Kurikulum Merdeka tidak dilaksanakan secara serentak dan masif, hal ini
sehingga menjadi praktik baik dan konten pembelajaran dari IKM teridentifikasi
dengan baik dan dapat menjadi pembelajaran bagi satuan pendidikan lainnya.
mandiri dan dukungan pendataan IKM jalur mandiri, dari dukungan tersebut akan
Kurikulum Merdeka jalur mandiri, sehingga Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas
serta aktor lain dapat mengadakan kegiatan berbagi praktik baik Kurikulum
Merdeka jalur mandiri, satuan pendidikan akan memperoleh dukungan yang baik
kemendikbud ristek.
antar guru dan tenaga kependidikan untuk berbagi konten pembelajaran dan
dalam mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, terdapat berbagai kebijakan dan
kesejahteraan guru, sehingga pada akhirnya guru dapat bekerja secara profesional.
Adapun salah satu kebijakan penting yang berkaitan dengan promosi kenaikan
1993 tentang pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya yang pada
dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, Guru harus
kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini
metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik Guru
pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, Guru
5
kepada siswa, sehingga siswa mau belajar karena siswalah sebagai subjek utama
dalam belajar. Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif.
Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif.
khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang
memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran. Salah satu hal yang
yaitu ketersediaan sarana prasarana yang menjadi sumber daya menjadi tolak ukur
merdeka belajar meskipun kurikulum ini masih terbilang baru, di SMA Negeri 1
Tanjung Jabung Timur telah melaksanakan pada kelas X. Pada saat pembelajaran
Guru masih terasa kaku dengan adanya kurikulum merdeka belajar, Guru yang
ceramah, pada saat memberikan penilaian Guru juga masing kebingungan untuk
mengisi format nilai dengan cara baru, pada siswa kelas X merasa kebingungan
6
memberikan pada siswa dalam pembelajaran secara bebas, bebas yang dimaksud
disini siswa boleh memilih materi pelajaran apa yang mereka sukai dan kemudian
membuat sebuah proyek yang menghasil karya dan nilai jual agar siswa dapat
seluruh siswa untuk SMA sederajat kurikulum merdeka belajar dimulai dari kelas
X.
sebagai berikut:
merdeka belajar.
metode ceramah.
merdeka belajar
siswa.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan koreksi tentang
b. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh
berjalan maksimal.
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kurikulum
pendidikan yang dianut perencana. Perlu diperhatikan bahwa setiap manusia atau
perspektif sendiri tentang makna kurikulum. Para ahli berpendapat bahwa sudut
pandang kurikulum dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi tradisional dan dari
sisi modern. Ada pemahaman yang mengatakan bahwa kurikulum tidak lebih dari
benar terjadi dalam proses pendidikan di sekolah. Pandangan ini berangkat dari
sesuatu yang faktual sebagai suatu proses. Dalam dunia pendidikan, kegiatan ini
jika dilakukan oleh anak-anak dapat memberikan pengalaman belajar antara lain
9
10
bahkan himpunan siswa serta guru dan pejabat sekolah dapat memberikan
dari sekolah dipandang sebagai kurikulum. Kedua istilah kurikulum di atas dapat
dijabarkan bahwa yang dimaksud dengan makna tradisional atau (sempit) adalah
kurikulum yang hanya memuat sejumlah mata pelajaran tertentu kepada guru dan
diajarkan kepada siswa dengan tujuan memperoleh ijazah dan sertifikat. Dan
menurut pandangan modern bahwa apa yang dimaksud dengan kurikulum modern
atau secara luas itu memandang kurikulum bukan sebagai sekelompok mata
tidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran, tetapi akan mencakup semua
pengalaman yang diharapkan siswa dalam bimbingan para guru. Pengalaman ini
maupun di luar kelas. Pengertian kurikulum seperti ini cukup luas, tetapi kurang
lapangan.
“Apa itu artinya merdeka belajar? Itu artinya unit pendidikan yaitu sekolah,
kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif. Saya sadar bahwa saya tidak
bisa hanya meminta, mengajak guru melakukan ini, saya memberi pekerjaan
ruang inovasi,” kata Kemdikbud Nadiem Makarim kala taklimat media di Plaza
Belajar menjadi salah satu program untuk menciptakan suasana belajar di sekolah
yang bahagia suasana yang happy, bahagia bagi peserta didik maupun para guru
berubah dan dibuat senyaman mungkin agar mempermudah interaksi antara murid
dan guru. Salah satunya yaitu belajar dengan outing class, di mana outing class ini
12
kreativitas agar siswa memiliki keterampilan dan keahlian tertentu. Outing class
akan lebih dapat membangun keakraban, lebih santai, dan tentunya lebih
siswa terbentuk, dan tidak terfokus pada sistem perangkingan yang menurut
beberapa penelitian hanya meresahkan, tidak hanya bagi guru tetapi juga anak dan
suasana belajar yang bahagia dan menyenangkan tanpa dibebani dengan nilai dan
target pencapaian tertentu. Berdasarkan kajian teori diatas maka konsep Merdeka
baik untuk siswa maupun guru, dan juga mendidik karakter peserta didik untuk
lebih berani bertanya, berani tampil di depan umum, dan juga berani
apa yang disampaikan oleh guru. Kebijakan Merdeka Belajar memiliki empat
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) zonasi. Isi Pokok kebijakan Kemdikbud
13
oleh siswa yang berada di tengah jenjang sekolah, kelas 4, 8, dan 11. Sehingga
Hasil ujian tidak digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang selanjutnya.
b. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) akan diterapkan dengan ujian yang
kompetensi siswa yang dapat dilakukan dalam bentuk tes tulis atau bentuk
(tugas kelompok, karya tulis dan sebagainya). Dengan begitu guru dan sekolah
baru tersebut, guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan dan
mengembangkan format RPP. Tiga komponen inti RPP terdiri dari tujuan
dengan efisien dan efektif sehingga guru memiliki banyak waktu untuk
zonasi dapat menerima siswa minimal 50%, jalur afirmasi minimal 15%, dan
jalur perpindahan maksimal 5%. Sedangkan untuk jalur prestasi atau sisa 0-
tujuan pendidikan secara umum serta keterampilan seperti: berpikir kritis, kreatif,
inovatif, kerja sama, dan mampu beradaptasi dengan teknologi dapat dicapai
Esensi pendidikan jasmani pada dasarnya adalah fisik dan gerak yang lebih
waktu dengan mendengarkan penjelasan berupa teori dari guru walaupun dalam
tren merdeka belajar yang dikenal dengan gerakan literasi. Banyak yang
intinya lebih dominan pada pengetahuan. Padahal ada juga istilah tentang literasi
fisik, yaitu sebagai motivasi dan kepercayaan diri, kemampuan fisik, pengetahuan
dan pemahaman untuk menghargai dan bertanggung jawab atas partisipasi seumur
pendidikan jasmani, yaitu membuat siswa sadar tentang kondisi fisik mereka
sekolah. Oleh karena itu pembelajaran pendidikan jasmani perlu dirancang agar
menciptakan suatu lingkungan belajar yang bebas untuk berekspresi, bebas untuk
penerapannya, bagi guru dengan memiliki kebebasan tersebut lebih fokus untuk
di sekolah, namun tetap mengikuti kaidah aturan di sekolah. Siswa bisa lebih
mandiri, bisa lebih banyak belajar untuk mendapatkan suatu kepandaian, dan hasil
sikap/karakter, tingkah laku, keterampilan, dan daya reaksinya, sejalan dengan apa
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
4. Setiap unit pendidikan berhak untuk mengelaborasi setiap faktor yang akan
kepada seluruh komponen dalam satuan pendidikan dari Sekolah, Guru hingga
adalah guru bisa dapat leluasa dalam melaksanakan pembelajaran serta beban
memberikan kesempatan kepada siswa maupun guru bebas berekspresi mulai dari
masing guru sesuai dengan mata pelajaran yang ia kuasai. Kualitas pendidikan
juga akan lebih baik jika sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional tidak hanya
pembelajaran interaktif ini sangat dibutuhkan oleh para pendidik dan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka. Selain itu,
yang sebelumnya masih cenderung bersifat kognitif atau hafalan dan minimnya
esensial serta mendalam. Sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi
merdeka ini akan lebih difokuskan pada materi yang esensial dan pengembangan
kompetensi siswa yang disesuaikan dengan fasenya. Oleh karena itu, dengan
pembelajaran yang digunakan yakni terjadinya timbal balik atau adanya interaksi
antara guru dan siswanya. Sehingga siswa dapat menangkap materi pelajaran
kurikulum merdeka belajar ini akan membantu para siswa untuk memahami dan
merangsang siswa untuk lebih berfikir kritis sehingga dapat meningkatkan daya
imajinasi siswa, dapat meningkatkan kemampuan dan bersikap lebih baik lagi.
merdeka yaitu melalui kegiatan proyek dan studi kasus, dimana pada kegiatan
proyek dan studi kasus ini siswa diberikan kesempatan yang lebih luas untuk
berperan secara aktif untuk mengeksplorasi segala persoalan yang aktual seperti
lingkungan, kesehatan, dan lainnya. Pembelajaran interaktif juga akan lebih baik
setiap selesai pembelajaran. refleksi pembelajaran ini merupakan salah satu hal
penting dalam kurikulum merdeka sebagai salah satu sarana evaluasi guru dan
refleksi belajar ini, siswa dapat mengukur kemampuan yang mereka dapatkan
pemahaman materi apa yang harus dipertahankan dan mana bagian materi yang
belum dikuasai. Refleksi ini dapat dijadikan bahan acuan untuk pembelajaran
adalah untuk menggali potensi terbesar para guru dan murid serta meningkatkan
memilih cara penyampaian kurikulum atau cara mengajar yang sesuai dengan
20
dari birokratisasi. inti Merdeka Belajar adalah sekolah, guru dan murid memiliki
kebebasan untuk melakukan inovasi, bebas untuk belajar dengan mandiri dan
kreatif (GTK, 2019). Kebijakan merdeka belajar dapat terwujud secara optimal
melalui :
dan budaya;
terjadi pada kategori: (1) ekosistem pendidikan; (2) guru; (3) pedagogi; (4)
tugas yang memberatkan, dan manajemen sekolah yang terfokus pada urusan
21
pemerintah terhadap perubahan revolusi industri yang begitu cepat ialah melalui
edukasi. Proses edukasi telah melalui berbagai fase. Fase 1 adalah pembelajaran
yang berpusat pada guru, dimana guru sebagai pusat pengetahuan dan buku
antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Fase 3 adalah pembelajaran
fleksibel dan kreatif, fase ini pembelajar dapat menekuni lintas bidang ilmu
ataupun pembelajaran jarak jauh. Fase ini, pendidikan dapat melampaui batas.
Artinya, akses pembelajar terhadap informasi sangatlah luas. Maka peran guru
haruslah mampu memfasilitasi pembelajar agar mereka tetap on the track. Guru
berdasarkan proses berjuang selama kegiatan pembelajaran dan bukan atas dasar
tes dan nilai saja. Dengan alasan tersebut, maka pemerintah menerapkan
berpikir kritis serta berpikir kreatif. Pertama, implementasi merdeka belajar tidak
terbatas ruang dan waktu, dengan mengunjungi tempat wisata, museum dan lain-
lain. Kedua, berbasis pada proyek, dengan menerapkan keterampilan yang telah
pendidikan dan dunia industri, peserta didik diarahkan untuk terjun ke lapangan
untuk menerapkan soft skill dan hard skill agar mereka siap memasuki dunia
kerja. Praktik ini ciri pendidikan SMA. Keempat, personalized learning. Pada
pembelajar tidak dibuat sama rata. Kelima, interpretasi data. untuk mendukung
merdeka belajar, guru menjadi fasilitator yang memotivasi peserta didik untuk
kendala atau tantangan yang harus dihadapi. Berikut ini merupakan 5 tantangan
program merdeka belajar bagi guru, di antaranya yaitu: a) Keluar dari Zona
pihak, mulai dari orangtua siswa, siswa, sekolah, pemerintah hingga masyarakat
luas. bentuk dukungan dari pemerintah yaitu dengan membuat pelatihan atau
Contohnya siswa mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan
● Menilai, yaitu siswa mau menerima atau menolak suatu kejadian melalui
lebih dari satu nilai, dengan senang hati menyusun nilai tersebut,
menentukan hubungan antara berbagai nilai dan menerima bahwa ada nilai
sebagainya.
bertindak mengikuti nilai yang berlaku dan menganggap tingkah laku ini
melakukan, mengerjakan.
● Kualitas pembelajaran
atau keterampilan yang disajikan kepada para peserta didik itu mudah
25
pelajaran itu.
yakin bahwa para peserta didik siap belajar sesuatu hal yang baru. Artinya,
jikalau suatu pelajaran tidak terlalu sulit dan juga tidak terlalu mudah bagi
peserta didik.
● Ganjaran
Ganjaran menyangkut hal yang berkenaan bahwa guru yakin para peserta
belajar tentang hal yang telah disampaikan, tentu saja setelah mendapatkan
● waktu.
waktu yang dalam hal ini seberapa cukup waktu yang digunakan untuk
belajar peserta didik untuk mempelajari hal-hal yang telah disampaikan oleh
guru.
merdeka belajar ini juga siswa juga dituntut untuk menciptakan proyek yang dapat
menjadi wirausaha salah satu contohnya membuat sesuatu yang bernilai jual.
merdeka serta humanistik, pendidikan harus mempunyai ciri ciri yang oleh
mencetak generasi tidak mampu kritis terhadap segala hal dan tidak
sekolah, wali murid dan juga lingkungan. Hal ini bertujuan agar
● Menjunjung asas kerja sama, maksudnya adalah sinergi antara guru dan
menyenangkan.
bisa dibilang berhasil jika peserta didik diposisikan sebagai subjek yang
● Percaya diri, tidak dapat dipungkiri bahwa kepercayaan diri akan sangat
selalu mengedepankan pemikiran dan perenungan yang tidak tersentuh dari aspek
pragmatis sama sekali, melainkan ia terbentuk dari segala konklusi yang lahir atas
fenomena yang ada di dalam masyarakat dan perkembangan dalam sebuah siklus
proses belajar mengajar sebagai unsur inti dari aktivitas pembelajaran yang dalam
perencanaan sebelumnya.
suatu kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi yang
terjadi antara guru dan peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan
antara siswa dengan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran pada suatu
lingkungan belajar.
1) Silabus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran.
g. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
pencapaian kompetensi.
k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
4. Kelas/semester;
31
5. Materi pokok;
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
dicapai.
12. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
berikut:
remedi.
pembelajaran memiliki dua aspek yaitu silabus dan RPP yang mengacu pada
merupakan salah satu terobosan baru yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,
RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
disederhanakan menjadi tiga komponen inti dalam satu halaman, yaitu tujuan
sebagai pelengkap dan dapat dipilih secara mandiri oleh guru sesuai dengan
34
(RPP). Selama ini beban administrasi dari penyusunan RPP sering dikeluhkan
para guru.
cakupan materi dan uraian kegiatan. Kedua, kegiatan inti. Pada kegiatan inti,
kompetensi dan jenjang pendidikan. Tentu saja, menurut peneliti, masih banyak
model pembelajaran yang lain yang dapat dipilih oleh guru untuk
dari hasil pembelajaran; b) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
berikutnya.
2.3 Implementasi
hanya aktivitas saja, namun suatu kegiatan yang terencana untuk dapat sampai
penerapan, yang artinya suatu yang telah dirancang itu dilaksanakan dan
diterapkan sepenuhnya, sehingga bisa berjalan dengan apa yang diharapkan dan
tercapai.
ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk praktis yang mana
maupun nilai dan sikap. Menurut Mulyasa (2014: 99) implementasi merupakan
process of putting into practice an idea, program, or set of activities and structure
beberapa aktivitas dan struktur baru oleh dan untuk pihak-pihak yang
kebijakan atau inovasi serta untuk membentuk kompetensi dan karakter siswa.
Seperti halnya guru dalam implementasi kurikulum 2013, guru sangat penting
dalam memahami kurikulum 2013. Hal ini bertujuan agar dapat diterapkan siswa
A. Visi
B. Misi
pembinaan Keagamaan.
potensi diri.
proses pembelajaran.
potensi siswa.
sehat.
pada umumnya berkisar umur 16-18 tahun, pada masa ini sifat anak
mudah gelisah, bingung, kurang suka bekerja, mudah jengkel, dan marah. Pada
Menurut Jahja (2011: 238) ada beberapa perubahan yang terjadi selama
terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial,
peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi
baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada fase ini banyak tuntutan dan
tidak lagi bertingkah laku seperti anak-anak, harus lebih mandiri dan
bertanggung jawab.
perubahan ini membuat remaja tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka
sendiri. Perubahan fisik terjadi secara cepat, baik internal seperti tinggi badan,
berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap kondisi remaja.
c. Perubahan Sosial Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan
hubungannya dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal yang menarik
bagi dirinya yang dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal
menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya
tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja,, maka remaja diharapkan
penting.
d. Perubahan Nilai Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting
pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting, karena masa remaja telah
Hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini sangat diperlukan untuk
sebagai landasan pada kerangka berfikir. Adapun hasil penelitian yang relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Efyanto (2021) yang berjudul “Analisis
kebijakan merdeka belajar pada kurikulum SMK, serta 3) Apa upaya yang
dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan selama penelitian ini
data, display data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini mendapatkan hasil
2. Penelitian yang dilakukan oleh Muslimin Yoga Perdana (2021) yang berjudul “
form. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru PJOK di Sekolah
65,22% (15 orang) memiliki persepsi baik, 34,78% (8 guru) memiliki persepsi
ditujukan untuk mengubah sumber daya manusia supaya menjadi lebih baik lagi.
membuat siswa dan guru tidak jenuh karena terjadi komunikasi antara peserta
didik dan pendidik. Proses pembelajaran tidak hanya berfokus pada guru, tetapi
peserta didik juga aktif untuk bertanya, menjawab, berbicara di depan umum,
tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan siswa di berikebasan dalam
Dalam pembelajaran yang seperti itu, peserta didik akan lebih berfikir kritis
sesuai rencana, atau kendala-kendala yang lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan
Kurikulum Merdeka
Belajar
Indikator Kurikulum
Merdeka Belajar
Pembelajaran Ketertinggalan
Partisipasi Siswa
Efektif Anak Didik
Implementasi Kurikulum
Merdeka Belajar
METODE PENELITIAN
yang akan di perkirakan pada tanggal 9 Januari 2023 s/d 9 Februari 2023 dengan
jadwal oberservasi pada guru yang melaksanakan kurikulum merdeka belajar pada
Menurut Tarjo (2019: 45) “populasi adalah semua individu yang menjadi
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulan”. Populasi pada penelitian ini adalah semua Guru mata
pelajaran yang mengajar di kelas X dan seluruh siswa yang aktif di kelas X di
menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan
Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah Bid. Kesiswaan, seluruh Guru mata pelajaran
yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel melalui angket atau
43
44
dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik secara nyata
dengan istilah-istilah dalam judul skripsi. Sesuai dengan judul penelitian yaitu:
1. Implementasi
inovasi dalam bentuk praktis yang mana menimbulkan dampak, baik berupa
belajar.
45
sekolah yang bahagia, bahagia bagi peserta didik maupun para guru.
1. Observasi
terhadap peristiwa atau gejala yang tampak pada objek penelitian. Metode
mengamati secara langsung, bukan sebagai peserta namun sebagai orang yang
lokasi penelitian. Menurut Margono (2014: 162) “Apabila observasi tidak ikut
dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan selaku
Butir Soal
Indikator Kepsek,
Variabel Pengertian Sub Indikator
Variabel Waka Kur, Guru Siswa
Waka Sis
Kurikulu Merdeka a. partisipasi a. partisipasi 1, 2, 3, 4, 5 1, 2, 3, 4, 5, 1, 2, 3, 4, 5
m belajar siswa-siswi siswa-siswi 6, 7, 8, 9, 10
Merdeka adalah dalam dalam
Belajar kebebasan pendidikan pendidikan
berfikir, Indonesia Indonesia yang
kebebasan yang merata. merata.
otonomi b. pembelajaran - Menerima,
yang yang efektif, yaitu siswa
diberikan c. tiadanya mau
kepada ketertinggala memperhatik
elemen n anak didik. an suatu
pendidikan d. Partisipasi kejadian atau
yang Guru Dalam kegiatan.
bertujuan Kurikulum - Menanggapi,
memberi Merdeka. yaitu siswa
ruang mau terhadap
kepada suatu
peserta kejadian
didik untuk dengan
mengemban berperan
gkan serta.
potensi - Menilai,
yang ada yaitu siswa
pada dirinya mau
menerima
atau menolak
suatu
kejadian
melalui
pernyataan
sikap positif
atau negatif.
- Menyusun,
yaitu apabila
siswa
berhadapan
dengan
situasi yang
menyangkut
lebih dari
47
satu nilai,
dengan
senang hati
menyusun
nilai tersebut,
menentukan
hubungan
antara
berbagai nilai
dan
menerima
bahwa ada
nilai yang
lebih tinggi
daripada
yang lain.
- Mengenali
ciri karena
kompleks
nilai, yaitu
siswa secara
konsisten
bertindak
mengikuti
nilai yang
berlaku dan
menganggap
tingkah laku
ini sebagai
bagian dari
kepribadiann
ya.
b. pembelajaran 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 6, 7, 8, 9, 10
yang efektif, 10, 11 14, 15, 16,
- Kualitas 17, 18, 19,
pembelajaran 20
- Tingkat
pembelajaran
yang
memadai,
- Ganjaran
- Waktu.
c. Tiadanya 12, 13, 14, 21, 22, 23, 11, 12, 13,
ketertinggalan 15 24, 25, 26, 14, 15,16
anak didik. 27, 28, 29,
- mengejar 30
48
ketertinggal
materi
pembelajaran
disekolah
- membuat
percepatan/
akselerasi
dari
pembelajaran
yang telah
tertinggal
selama masa
pandemi
2. Dokumentasi
data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku
tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan
Timur.
Tanjung Jabung Timur. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu
dalam proses pengumpulan data maka akan membuat proses analisis data menjadi
49
pengumpulan data:
Hasil
No. Pernyataan Observasi Observasi
Ya Tidak
1 Siswa mengamati pelajaran dengan baik
2 Siswa merasa sangat senang dan gembira saat belajar
3 Siswa memiliki daya konsentrasi dan penalaran yang tajam
4 Siswa dapat menangkap pelajaran dengan mudah
Siswa memiliki perbendaharaan kata yang luas dan bahan dalam
5
berargumen
Siswa mampu merumuskan dan menyelesaikan masalah yang
6
dihadapi
7 Siswa memiliki sifat empati atau kepekaan terhadap orang lain
8 Siswa memiliki kemampuan bersosialisasi dengan orang lain.
9 Siswa mampu berkarya dari hasil imajinasi sendiri
Siswa memiliki kemampuan mengembangkan daya pikir dan daya
10
cipta tanpa dibatasi kenyataan dan realita sehari-hari
11 Siswa memahami tujuan pembelajaran yang diberikan oleh guru
12 Siswa antusias dalam pengerjaan proyek
Siswa menyiapkan peralatan untuk pengerjaan proyek di setiap
13
pelajaran
14 Siswa dapat memilih pembelajaran yang mereka inginkan
15 Siswa menyukai pembelajaran pada kurikulum merdeka
16 Siswa dapat mengerjakan soal latihan dari guru
50
Hasil
NO. PERNYATAAN Observasi
Ya Tidak
1 Guru memiliki rencana pembelajaran dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik
2 Guru membuat kesepakatan kelas sebelum memulai pembelajaran
3 Guru melakukan penilaian berdiferensiasi
4 Apakah guru menyiapkan Modul Ajar.
5 Apakah guru menguasai bahan ajar
6 Guru sudah memberikan kebebasan dalam melaksanakan
pembelajaran
7 Guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran dimulai
8 Guru menyiapkan absensi kehadiran siswa/i
9 Guru menjelaskan Capaian Pembelajaran, tujuan pembelajaran dan
Alur Tujuan Pembelajaran
10 Guru dapat mengelola media pembelajaran
11 Guru menggunakan media pembelajaran dan referensi dari internet
12 Guru menggunakan media bahan ajar yang inovatif
13 Memberikan contoh gerakan pada saat praktek di lapangan
14 Guru memimpin pemanasan
15 Memberikan kesempatan kepada siswa yang aktif dalam
pembelajaran
16 Menggunakan alat peraga pada saat praktek di lapangan
17 Guru dapat menciptakan kedisiplinan, ketertiban, keselamatan
dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
18 Guru bertutur kata yang sopan
19 Guru menyampaikan materi dengan baik
20 Guru memanfaatkan media TIK pada pembelajaran
21 Guru mengevaluasi pada praktek di lapangan
22 Guru mengevaluasi dan memberikan motivasi setelah
melaksanakan pembelajaran.
23 Guru memilih materi sesuai dengan kebutuhan siswa
24 Materi pembelajaran yang diberikan sesuai dengan apa yang di
51
inginkan siswa
25 Guru Memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
26 Guru memberikan pemahaman yang lebih jauh tentang materi
pembelajaran
27 Guru mengajar materi yang telah tertinggal selamat masa pandemi
28 Guru menyiapkan perangkat untuk 2 tahun akan datang
29 Cara penyampaian materi dapat dipahami siswa
30 Guru menjelaskan secara singkat untuk menghemat waktu
Hasil
NO. PERNYATAAN Observasi
Ya Tidak
1 Guru mata pelajaran menggunakan media pembelajaran
2 Proyek pancasila dilakukan dalam 1 semester
3 Sekolah sudah melakukan pelatihan kurikulum merdeka
4 Pemateri kurikulum merdeka didatangkan dari luar daerah
5 Adakah guru yang mengikuti pelatihan kurikulum merdeka dari
kementerian pusat melalui via ZOOM Meeting
6 Guru dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis
teknologi
7 Guru mata pelajaran sudah memahami kurikulum merdeka
8 Pembagian jam pelajaran sudah sesuai dengan kurikulum merdeka
9 Proyek pancasila diajukan oleh guru bidang mata pelajaran
10 Proyek pancasila diberikan sekolah untuk siswa
11 Adakah penambahan jam pelajaran dari kurikulum merdeka
12 Adakah di sekolah salah satu guru yang menjadi Pemateri
kurikulum merdeka belajar
13 Apakah ada kesulitan bagi Guru dalam melaksanakan kurikulum
merdeka
14 Sarana dan Prasarana pembelajaran di sekolah pada kelas X sudah
sesuaikah dengan kurikulum merdeka
15 Dalam kurikulum merdeka adakah kesulitan siswa dalam
pembelajaran
52
data sehingga data-data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan. Teknik analisis
data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif
P= X 100 %
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
Rantau Rasau Kab. Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini untuk melihat penerapan
Kesiswaan, Seluruh Guru Kelas X dan siswa/i Kelas X di SMA Tanjung Jabung
Timur.
kepada sampel, angket Kepala Sekolah, Waka Bid. Kurikulum, Waka Bid.
seluruh angket yang diberikan kepada sampel merupakan angket yang mengacu
butir soal yang di berikan kepada seluruh sampel (Kepala Sekolah, Waka Bid.
Kurikulum, Waka Bid Kesiswaan, Guru yang Mengajar di kelas X serta seluruh
siswa dari kekas X1 sampai kelas X7) adapun hasil penilaian maka dapat di
54
55
pendidikan yang merata pada kurikulum merdeka belajar yang dilakukan di SMA
35
31,2
28,8
30 27,6
25
20
15
10
10
5 2,4
0
SB B K TB STB
seluruh siswa kelas X yang berjumlah sebaynyak 250 siswa yang terdiri dari kelas
dalam pendidikan Indonesia yang merata pada kategori sangat baik dengan
persentase sebesar 31,2% pada kategori baik dengan persentase 28,8%, pada
kategori kurang persentase sebesar 27,6% pada kategori tidak baik dengan
persentase 10% kategori sangat tidak baik dengan persentase sebesar 2,4%. Dari
Pendidikan yang Merata yang di lakukan pada SMA Negeri 1 Tanjung Jabung
49,2
50
45
40
33,6
35
30
25
20
15 11,6
10 5,6
5 0
0
SB B K TB STB
seluruh siswa kelas X yang berjumlah sebaynyak 250 siswa yang terdiri dari kelas
efektif pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 49,2% pada kategori
baik dengan persentase 33,6%, pada kategori kurang persentase sebesar 11,6%
pada kategori tidak baik dengan persentase 5,6%. Dari hasil histogram diatas
57
maka pada indikator pembelajaran yang efektif yang telah dilakukan pada SMA
66,8
70
60
50
40
30 22,8
20
7,2
10 2,8
0,4
0
SB B K TB STB
seluruh siswa kelas X yang berjumlah sebaynyak 250 siswa yang terdiri dari kelas
X1 sampai Kelas X7, penilaian dilakukan pada indikator tiada ketertinggal anak
didik pada kategori sangat baik dengan persentase sebesar 66,8% pada kategori
baik dengan persentase 22,8%, pada kategori kurang persentase sebesar 7,2%
pada kategori tidak baik dengan persentase 2,8%. Pada kategori sangat tidak baik
dengan persentase sebesar 0,4%, Dari hasil histogram diatas maka pada indikator
58
tiada ketertinggalan anak didik yang telah dilakukan pada SMA Negeri 1 Tanjung
penerapan kurikulum merdeka belajar dengan sampel yang terdiri dari Kepala
Sekolah, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Guru yang mengajar di kelas X dan
siswa/i di kelas X. adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat
Dari hasil penilaian angket yang diberikan kepada sampel dengan jumlah
sampel. maka hasil yang di dapatkan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
merdeka belajar dengan jumlah 15 pertanyaan pada kategori sangat baik dengan
persentase sebesar 97,7% kemudian kategori sangat tidak baik dengan persentase
Negeri 1 Tanjung Jabung Timur sudah sangat baik di lakukan pada kelas X.
berikut ini histogram penilaian yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
97,7
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10 0 0 0 2,3
0
SB B K TB STB
Tabel 10. Hasil Penilaian Angket Guru SMA 1 Tanjung Jabung Timur
No. Kelas Interval Kategori Penilaian Rata-Rata Persentase
1 24 – 30 Sangat Baik 0,375 37,50
2 18 – 23 Baik 0,625 62,50
3 12 – 17 Kurang 0 0,00
4 6 – 11 Tidak Baik 0 0,00
5 0–5 Sangat Tidak Baik 0 0,00
Berdasarkan tabel hasil penilaian angket Guru diatas maka pada kategori
sangat baik dengan rata-rata sebesar 0,375 dengan persentase sebesar 37,50%
kemudian pada kategori baik dengan rata-rata sebesar 0,625 dengan persentase
angket penilaian Guru yang mengajar di kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Jabung
Timur dapat dipahami telah dilaksanakan dengan baik. Berikut ini histogram pada
angket penilaian guru SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur sebagai berikit:
70,00 62,50
60,00
50,00
37,50
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00 0,00 0,00
0,00
Sangat Baik Baik Kurang Tidak Baik Sangat Tidak
Baik
kepada siswa kelas X1. Adapun hasil penilaian angket kuisioer pada kelas X1
sebagai berikut :
kategori sangat baik dengan Rata-rata sebesar 0,4857 dengan persentase sebesar
48,57% kemudian pada kategori baik dengan rata-rata 0,4 dengan persentase
sebesar 40% pada kategori kurang dengan rata-rata 0,0857 dengan persentase
sebesar 8,57% pada kategori tidak baik dengan rata-rata sebesar 0,0286 dengan
belajar pada siswa kelas X1 pada kategori baik. Berikut histogram penilaian
48,57
50,00
45,00 40,00
40,00
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00 8,57
10,00 2,86
5,00 0,00
0,00
Sangat Baik Baik Kurang Tidak Baik Sangat Tidak
Baik
pada kurikulum merdka belajar yang di rasakan oleh sampel. Adapun hasil
X2 pada kategori sangat baik dengan Rata-rata 0,9706 dengan persentase sebesar
97,06% kemudian pada kategori baik dengan rata-rata 0,0294 dengan persentase
belajar sangat baik. Beriku ini histogram dari penilaian angket kelas X2.
97,06
100,00
90,00
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
2,94 0,00 0,00 0,00
10,00
0,00
Sangat Baik Kurang Tidak Baik Sangat
Baik Tidak Baik
pada kurikulum merdeka belajar yang di rasakan oleh sampel. Adapun hasil
Berdasarkan hasil pada tabel diatas pada kategori sangat baik dengan Rata-
rata sebesar 0,8056 dengan persentase sebesar 80,56% kemudian pada kategori
baik rata-rata 0,1944 dengan persentase sebesar 19,44% dengan demikian dapat di
pahami pada hasil angket kelas X3 sangat baik. Berikut hasil penilaian angket
90,00 80,56
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00 19,44
20,00
10,00 0,00 0,00 0,00
0,00
Sangat Baik Baik Kurang Tidak Baik Sangat Tidak
Baik
pada kurikulum merdeka belajar yang dirasakan oleh sampel. Adapun hasil
dengan rata-rata 0,6667 pada persentase 66,67% kemudian kategori baik rata-rata
0,3333 dengan persentase sebesar 33,33% dengan demikian pada kelas X4 hasil
66,67
70,00
60,00
50,00
40,00 33,33
30,00
20,00
10,00
0,00 0,00 0,00
0,00
Sangat Baik Baik Kurang Tidak Baik Sangat Tidak
Baik
pada kurikulum merdeka belajar yang di rasakan oleh sampel. Adapun hasil pada
Dari hasil penilaian pada kelas X5 pada tabel diatas kategori sangat baik
rata-rata 0,6286 dengan persentase sebesar 62,86% kemudian pada kategori baik
kurikulum merdeka belajar pada kategori sangat baik. Dapat dilihat pada
70,00 62,86
60,00
50,00
37,14
40,00
30,00
20,00
10,00
0 0 0
0,00
Sangat Baik Kurang Tidak Baik Sangat
Baik Tidak Baik
pada kurikulum merdeka belajar yang di rasakan oleh sampel. Adapun hasil
penilaian pada angket di Kelas X6 dapat dipaparkan antara lain sebagai berikut :
Dari hasil tabel penilaian yang dilakukan peneliti, pada kategori sangat
baik rata-rata 0,5278 dengan persentase sebesar 52,78% kemudian kategori baik
kurang rata-rata 0,1111 dengan persentase sebesar 11,11% pada kategori tidak
baik rata-rata 0,0278 dengan persentase sebesar 2,78%. Dengan demikian hasil
penilaian angket pada kelas X6 sangat baik. Berikut ini histogram hasil penilaian
60,00 52,78
50,00
40,00 33,33
30,00
20,00 11,11
10,00 2,78 0
0,00
Sangat Baik Baik Kurang Tidak Baik Sangat
Tidak Baik
pada kurikulum merdeka belajar yang di rasakan oleh sampel. Adapun hasil pada
Berdasarkan hasil pada tabel kelas X7 didapat kategori sangat baik rata-
rata 0,4595 dengan persentase sebesar 45,95% kemudian pada kategori baik rata-
rata 0,3784 dengan persentase sebesar 37,84% selanjutnya pada kategori kurang
rata-rata 0,1351 dengan persentase 13,51% berikutnya pada kategori tidak baik
45,95
50,00
37,84
40,00
30,00
20,00 13,51
10,00 2,70 0
0,00
Sangat Baik Baik Kurang Tidak Baik Sangat
Tidak Baik
4.4. Pembahasan
adalah salah satu program untuk menciptakan suasana belajar di sekolah yang
bahagia suasana yang bahagia, bahagia bagi peserta didik maupun para guru.
hanya dilaksanakan di dalam kelas akan berubah dan dibuat senyaman mungkin
diperoleh hasil seluruh warga sekolah yang mengajar kurikulum merdeka belajar
pada kelas X seperti Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, seluruh Guru yang mengajar di kelas X
kemudian seluruh siswa kelas di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur. Dari
hasil angket kuisioner yang di berikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala
memberikan pertanyaan sebanyak 15 buah maka hasil yang di dapat pada seluruh
angket kuisioner dengan kategori sangat baik dengan persentase sebesar 97,7%
kemudian kategori sangat tidak baik dengan persentase 2,23%. Kemudian peneliti
69
memberikan angket penelitian kepada seluruh Guru yang mengajar kelas X karena
masih dilakukan dari kelas X dari hasil angket kuisioner yang diberikan peneliti
kepada Guru yang mengajar di kelas X di dapat hasil pada kategori sangat baik
dengan rata-rata sebesar 0,375 dengan persentase sebesar 37,50% kemudian pada
kategori baik dengan rata-rata sebesar 0,625 dengan persentase sebesar 62,50%.
Guru yang mengajar di kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur dapat
kuisioner kepada seluruh siswa kelas X. dari kelas X1 seluruh angket kuisioner
yang diberikan dengan jumlah 16 pertanyaan pada kategori sangat baik dengan
kategori baik dengan rata-rata 0,4 dengan persentase sebesar 40% pada kategori
kurang dengan rata-rata 0,0857 dengan persentase sebesar 8,57% pada kategori
tidak baik dengan rata-rata sebesar 0,0286 dengan persentase 2,86% dengan
X1 pada kategori baik. Kemudian pada kelas X2 seluruh angket kuisioner yang
diberikan pada kategori sangat baik dengan Rata-rata 0,9706 dengan persentase
sebesar 97,06% kemudian pada kategori baik dengan rata-rata 0,0294 dengan
kuisioner yang diberikan pada pada tabel diatas pada kategori sangat baik dengan
dapat di pahami pada hasil angket kelas X3 sangat baik. Selanjutnya pada kelas
X4 di dapat hasil seluruh angket kuisioner yang diberikan pada kategori sangat
baik dengan rata-rata 0,6667 pada persentase 66,67% kemudian kategori baik
rata-rata 0,3333 dengan persentase sebesar 33,33% dengan demikian pada kelas
X5 terdapat hasil seluruh angket kuisioner yang diberikan pada kategori sangat
baik rata-rata 0,6286 dengan persentase sebesar 62,86% kemudian pada kategori
baik rata-rata 0,3714 dengan persentase sebesar 37,14% dengan demikian dapat
hasil dari seluruh angket kuisioner yang diberikan pada kategori sangat baik rata-
rata 0,5278 dengan persentase sebesar 52,78% kemudian kategori baik rata-rata
0,3333 dengan persentase sebesar 33,33% kemudian pada kategori kurang rata-
rata 0,1111 dengan persentase sebesar 11,11% pada kategori tidak baik rata-rata
kuisioner yang diberikan pada kategori sangat baik rata-rata 0,4595 dengan
persentase sebesar 45,95% kemudian pada kategori baik rata-rata 0,3784 dengan
dengan persentase 13,51% berikutnya pada kategori tidak baik rata-rata 0,0270
seluruh angket kuisioner yang diberikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala
71
kategori sangat baik kemudian pada seluruh Guru yang mengajar di kelas X hasil
angket kuisioner pada kategori baik berikutnya pada seluruh siswa kelas X hasil
angket kuisioner yang di berikan pada kategori sangat baik. Kemudian pada cara
untuk mengarahkan siswa pada bidang wirausaha kemudian siswa juga sudah
sistem penilaian pada kurikulum merdeka belajar Guru juga dapat memahaminya
serta menerapkan di setiap kelas yang mereka ajar, perangkat pembelajaran yang
dibuat Guru juga sudah baik dikarenakan Guru juga mengikuti pelatihan-pelatihan
yang di berikan di sekolah, dari Dinas Pendidikan Provinsi. Seluruh Guru yang
tatap muka dan melalui Daring (Via ZOOM Meeting) dari Kementrian Pusat untuk
itu Guru juga menerapkan kurikulum merdeka belajar dengan baik pada seluruh
kelas X. oleh karena itu implementasi kurikulum merdeka belajar pada SMA
5.1. Kesimpulan
kurikulum merdeka belajar pada SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur sudah
baik. Hal ini dapat dilihat dari angket kuisioner yang di berikan kepada seluruh
5.2. Implementasi
dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
Jabung Timur telah terlaksana dengan baik pada kelas X karena SMA Negeri 1
Tanjung Jabung Timur mengikut sertakan Guru mereka dalam kegiatan pelatihan
Kurikulum Merdeka Belajar serta Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang
tidak kebingungan pada penilaian kurikulum merdeka belajar karena SMA Negeri
mendatangkan salah satu instruktur Kurikulum Merdeka Belajar. Oleh karena itu
kurikulum merdeka belajar di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur sudah baik.
72
73
2. Pada saat pengisian angket kuisioner pada siswa ada yang tidak hadir pada jam
disekolah.
3. Pada saat memberikan angket kepada guru kurang maksimal karena ada
4. Angket yang diberikan kepada Kepala Sekolah, Waka Kurikulum dan Waka
5. Pada saat memberikan kepada Kepala Sekolah tidak tepat waktu dikarenakan
5.4. Saran
1. Bagi Guru
- Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan angket yang lebih baik
- Diharapkan dapat melakukan penelitian lebih luas salah satu contoh yaitu
3. Bagi Siswa
Negeri 1 Tanjung Jabung Timur perlu hal-hal yang kreatif dan inovatif di
setiap kelas.
sukai.
Ainia, D.K. 2020. Merdeka Belajar Dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara Dan
Relevansinya Bagi Pengembangan Pendidikan Karakter. Jurnal
Filsafat Indonesia,
Ali, Lukman. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan Ke III, Jakarta : Balai
Pustaka, 2011.
Badudu J.S dan Zain, Sutan Mohammad, Kamus Umum Bahasa Indonesia.
(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996
Bilfaqih, Yusuf dan M. Nur Qomarudin. (2015: 1). Pembelajaran Daring Panduan
Berstandar Pengembangan Pembelajaran Daring untuk Pendidikan
dan Pelatihan. Yogyakarta: Deepublish.
Djamarah, Syaiful Bahari dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rieneka Cipta
75
76
Nugroho, Riant. 2014. Public Policy. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Utami, N.S., & Nopembri, S. (2011). Pandangan Guru Pendidikan Jasmani SMA
Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Teaching Games For
Understanding. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 8.
Yogyakarta: FIK UNY.
78
Total
No Nama JK NIP Jenjang Mengajar
JM
Pendidikan Agama
1 Abdul Kholil L 197404152006041012 S1 Islam dan Budi 24
Pekerti
SMP /
2 Agus Purwanto L
sederajat
3 Aji Triyanto L S1 Bahasa Indonesia 28
Bahasa Inggris,
4 Apriyanti P 197404082005012009 S1 Bahasa dan Sastra 24
Inggris
Pendidikan Jasmani,
5 ARI SETYAWAN L S1 Olahraga, dan 27
Kesehatan
6 Asril Arif L 196404171991031008 S1 Geografi 24
7 Bambang Subekti L 197809252003121004 S1 Kimia 24
Sejarah, Matematika
8 CARNITI SUMARLINA P S1 24
(Umum)
Kimia, Project
9 Dederianto L 198212152009031004 S1 Penguatan Profil 33
Pelajar Pancasila
10 Dedi Irawan L D1
Matematika
(Umum), Seni dan
11 Desi Rusiana P S1 28
Budaya, Matematika
(Peminatan)
Matematika
DESI WAHYUNI
12 P S1 (Umum), Seni dan 24
NURLAILI
Budaya, Kimia
Pendidikan Agama
13 Doris Citra Busnardi L S1 Islam dan Budi 27
Pekerti, Sosiologi
14 Drs. YAHUDI L 196507162005011003 S1 Ekonomi 24
15 Eka Deswita P 197912122005012015 S1 Ekonomi 24
16 Erivan Afri Ranti P S1 Sejarah, Seni Budaya 29
Prakarya dan
17 Evi Indriani P 197112222003122002 S1 Kewirausahaan, 24
Ekonomi
Prakarya dan
Kewirausahaan,
18 Fajar Sari Gunawan L 198502082009021003 S2 Ekonomi, Project 31
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
80
Sosiologi
SMA /
43 Rofiatul Khasanah P
sederajat
Bahasa Inggris,
44 Rosiati Simbolon P 196702221991032006 S1 Bahasa dan Sastra 24
Inggris
Pendidikan Agama
Katholik dan Budi
Pekerti, Pendidikan
45 Sartono L 197102182006041005 S1 69
Agama Kristen dan
Budi Pekerti,
Matematika (Umum)
SD /
46 Sumanan L
sederajat
Bahasa Inggris,
47 Supena L 196908152005011008 S1 Bahasa dan Sastra 24
Inggris
SMA /
48 Suroyo L 197212092014081002
sederajat
Pendidikan Jasmani,
49 Suryadi Romadhon L 198606252019031005 S1 Olahraga, dan 27
Kesehatan
Bimbingan dan
50 Suyatmi P 196609091995122002 S1 Konseling/Konselor
(BP/BK)
51 Turisno Hariyanto L 197706112009031003 S1 Biologi 24
52 Wagito L Paket C
YELDA NOVINARI SMA /
53 P
SANTI sederajat
54 Yenni Yusnita P S1
55 Yulianti P 198212062006042008 S1 Bahasa Indonesia 28
56 Yulniar P 196807141997022001 S1 Fisika 26
SMA /
57 Yuyun Sumiyati P
sederajat
Pendidikan Pancasila
dan
58 Zulfitri L S1 28
Kewarganegaraan,
Sosiologi
Sumber : Data Pokok Pendidik (DAPODIK) SMA Negeri 1 Tanjung Jabung
Timur
82
Lampiran 2. Penilaian Angket Kepala Sekolah, Waka Kurikulum dan Waka Kesiswaan
Sanga Sangat
2 Informatika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 0
t Baik baik
Sanga Sangat
3 PKN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 0
t Baik baik
Sanga Sangat
4 B. Indonesia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 0
t Baik baik
Sanga
5 Geografi 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 24 6 Baik
t Baik
Sejarah
12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 22 Baik 8 Baik
Indonesia
18 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12 Baik 4 Baik
19 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12 Baik 4 Baik
20 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 Baik 6 Baik
21 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 Sangat Baik 3 Sangat Baik
22 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 10 Baik 6 Baik
23 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12 Baik 4 Baik
24 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 Sangat Baik 3 Sangat Baik
25 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 Sangat Baik 1 Sangat Baik
27 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 Sangat Baik 3 Sangat Baik
28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
29 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
30 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 12 Baik 4 Baik
31 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12 Baik 4 Baik
32 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
33 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
34 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 13 Sangat Baik 3 Sangat Baik
35 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 Sangat Baik 3 Sangat Baik
36 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
Jumlah 31 33 15 19 27 34 32 32 29 35 32 31 30 21 32 33 466 110
93
18 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12 Baik 4 Baik
19 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
21 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 Sangat Baik 3 Sangat Baik
22 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
23 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
24 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 Baik 6 Baik
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 13 Sangat Baik 3 Sangat Baik
26 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 10 Baik 6 Baik
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
29 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 Sangat Baik 2 Sangat Baik
30 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 12 Baik 4 Baik
31 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 11 Baik 5 Baik
32 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7 Kurang 9 Kurang
33 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11 Baik 5 Baik
34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 11 Baik 5 Baik
35 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Sangat Baik 3 Sangat Baik
36 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5 Tidak Baik 11 Tidak Baik
Jumlah 33 32 11 20 20 28 32 32 34 24 34 25 34 18 22 33 432 144
97