Seni Budaya 7 SMT 2
Seni Budaya 7 SMT 2
Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari bermain musik, salah satu manfatnya adalah membantu
meningkatkan daya otak dan fungsi memori. Bahkan menurut penelitian, otak seorang musisi bekerja
secara berbeda dari pada otak orang yang bukan musisi. Hal ini dapat dijadikansebagai sebuah
indikasi bahwa bisa jadi siswa yang mengenal musik dapat lebih unggul dalam akademik dari pada
mereka yang tidak. Sebab, musik membantu merangsang bagian otak yang berfungsi untuk
membaca, berhitung, dan perkembangan emosional. Selain itu musik juga dapat mengembangkan
ketrampilan sosial seseorang, seperti bagaimana berhubungan dengan orang, bekerja dalam tim,
kepemimpinan, dan mengajarkankan disiplin. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai musik ini
kalian dapat mempelajari materi yang akan disampaikan berikut.
Capaian Pempelajaran
Mengalami (Experiencing)
Pada akhir fase ini, peserta didik menyimak, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas
bunyi-musik, menunjukkan kepekaan akan konteks serta mampu secara aktif berpartisipasi dalam
sajian musik.
Merefelksikan (Reflecting)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman
atas bunyi-musik, menunjukkan kepekaan akan konteks serta mampu secara aktif berpartisipasi
dalam sajian musik.
Berpikir dan Bekerja Secara Artistik (Thinking and Working Artistically)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam berpraktik musik
sejak dari persiapan, saat, maupun usai berpraktik musik untuk perkembangan dan perbaikan
kelancaran serta keluwesan bermusik, serta memilih, memainkan, menghasilkan, dan menganalisis
karya-karya musik secara aktif, kreatif, artistik, musikal, dan mengandung nilai-nilai kearifan lokal baik
secara individu maupun secara berkelompok.
Menciptakan (Creating)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menghasilkan gagasan hingga menjadi karya musik yang
otentik dalam sebuah sajian dengan kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun
ekstrinsik, keragaman konteks, baik secara terencana maupun situasional sesuai dan sadar akan
kaidah tata bunyi/musik.
Berdampak (Impacting) bagi diri sendiri dan orang lain
Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam berpraktik musik
dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi, memainkan media bunyi-musik dan
memperluas ragam praktik musiknya serta terus mengusahakan mendapatkan pengalaman dan
kesan baik dan berharga bagi perbaikan dan kemajuan diri sendiri secara utuh dan bersama.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pada pembelajaran ini diharapkan siswa mampu:
1. mengenal bentuk-bentuk paduan suara,
2. mengenali aba-aba dan cara melakukannya,
3. mempersiapkan suara dengan baik sebelum bernyanyi,
4. bernyanyi bersama dengan baik dan benar,
5. mengetahui jenis-jenis musik ansambel,
6. memainkan berbagai alat musik ansambel,
7. menyajikan pertunjukan musik sederhana.
Stimulus
1. Apakah pengertian unisono?
2. Apakah yang dimaksud dengan bernyanyi tiga suara?
3. Apakah pengertian dari musik ansambel?
4. Apa yang dimasksud dengan harmonisasi?
5. Apakah pengertian alat musik idiofon?
Kata Kunci
Paduan suara
Konduktor
Aba-aba
Vokalisi vokal
Harmonisasi suara
Pembagian suara
Lagu
Jenis-jenis ansambel
Jenis-jenis alat musik
Cara memainkan alat musik
Ciri-ciri ansambel
Pergelaran musik
Kepanitiaan
Perencanaan
Panggung pergelaran
Peta Konsep
Seni Musik
Dalam seni musik, kegiatan apakah yang berlangsung sesuai dengan gambar di atas?
Mengapa kegiatan tersebut termasuk ke dalam seni musik? Simak materi berikut untuk mengetahui
jawabnnya!
Seiring dengan berkembangnya industri musik di Indonesia, banyak grup paduan suara anak-
anak dan remaja yang mulai memperlihatkan talentanya. Saat ini, paduan suara memiliki citra yang
positif di masyarakat. Banyak sekali peserta didik yang berprestasi dalam mengikuti kompetisi paduan
suara baik di jenjang lokal, regional, nasional hingga internasional. Dengan mengikuti kompetisi
paduan suara tersebut dapat meningkatkan motivasi dan memberikan ruang prestasi terhadap
peserta didik. Dengan mempertimbangkan manfaat yang diperoleh, para guru dan pihak sekolah
sangat perlu untuk mempertimbangkan kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan utama bahkan jika
telah mencapai prestasi tertentu, dapat menjadi kebanggaan sekolah. Guna membentuk paduan
suara ada baiknya kita melihat bentuk-bentuk dari paduan suara itu sendiri.
1. Ayo Bernyanyi Bersama
a. Paduan Suara
1) Mengenal paduan suara
Paduan suara termasuk dalam ansambel musik. Istilah paduan suara merupakan terjemahan
dari dari kata koor dalam Bahasa Belanda, yang berasal dari Bahasa Yunani “choros”, dan dalam
Bahasa Inggris “choir” yang berarti sekelompok pemain musik dan penyanyi-penyanyi yang
menyayikan lagu dalam harmoni dengan menggunakan jenis suara yang berbeda-beda. Paduan
suara bisa terdiri dari laki-laki saja atau perempuan saja, serta campuran laki-laki dan perempuan.,
sedangkan penglompokkan dari sisi usia biasanya paduan suara anak-anak, remaja, dewasa, dan
lansia. Seluruh anggota paduan suara akan mengeluarkan nada dengan tingkatan yang berbeda,
mengharmonisasikannya sehingga menjadi kesatuan yang utuh, serentak, dan tersusun secara
indah. Pada paduan suara dipimpin oleh dirigen yang sekaligus menjadi pelatih paduan suara
tersebut. Dalam paduan suara tidak ada batasan jumlah suara, tetapi umumnya terdiri atas empat
bagian suara. Selain empat suara, jumlah suara yang paling umum digunakan adalah tiga, lima,
enam, dan delapan. Bila menyanyi dengan satu suara, maka paduan suara tersebut diistilahkan
menyanyi secara unisosno.
Paduan suara dapat dipentaskan dengan ataupun tanpa iringan alat musik. Paduan suara
yang tidak menggunakan iringan alat musik disebut dengan akapela. Akapela hanya menggunakan
suara vokal penyanyi. Sedangkan pada latihan paduan suara yang dibantu dengan iringan alat,
biasanya dibantu engan iringan alat musik piano, biola, harpa dan lainnya, bahkan terkadang
berbentuk orkestra. Paduan suara pada dasarnya memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai sarana
upacara atau ritual, hiburan pribadi, dan penyajian estetis. Seiring perkembangan waktu, paduan
suara mulai dikenal sebagai hiburan. Pola pembagian suara dan musik pengiringnya lebih bervariasi.
2) Klasifikasi dalam paduan suara
Secara umum, paduan suara dibagi menjadi tiga level. Setiap level mempunyai kriteria
masing-masing. Berikut penjelasan mengenai level tersebut.
a) Penguasaan materi.
Penguasaan materi termasuk dalam level satu. Setiap anggota paduan suara dituntun untuk
mampu memahami berbagai materi meliputi lirik yang akan dibawakan, tempo, ritme, dan aturan-
aturan lain yang berlaku. Supaya dapat membawakan penampilan dengan baik. Penguasaan materi
merupakan hal yang mutlak dalam penyajian paduan suara, karena ditujukan supaya hal-hal yang
mengganggu dalam pementasan tidak terjadi, misalnya seperti kesalahan pengucapan lirik,
keterlambatan tempo, dan lain sebagainya.
b) Interpretasi
Interpretasi termasuk dalam level dua. Interpretasi merupakan proses komunikasi melalui
lisan atau gerakan antara dua atau lebih yang tidak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama,
baik secara stimultan atau berurutandalam suatu ementasan paduan suara, para anggota paduan
suara dituntun untuk mampu menyanyikan lagu atau materi sesuai dengan interpretasi lagu itu
sendiri, juga berdasarkan keinginan komponis dari lagu tersebut.
c) Ekspresi.
Ekspresi termasuk dalam level tiga. Ekspresi biasa disebut dengan mimik wajah. Ekspresi
merupakan salah satu jenis bahasa nonverbal. Ekspresi menggunakan satu atau lebih gerakan-
gerakan pada otot wajah. Ekspresi bertujuan untuk mengungkapkan perasaan emosional seseorang
terhadap suatu hal. Dalam suatu paduan suara, para anggota paduan suara dituntun untuk
memberikan ekpresi yang relevan dengan tema dari lagu yang dibawakan, serta menunjukkan
penghayatan yang mendalam saat pementasan.
3) Bentuk-bentuk paduan suara
Bentuk paduan suara ada berbagai macam. Bentuk paduan suara dapat dikategorikan
berdasarkan aspek-aspek yang menonjol dalam paduan suara tersebut, misalnya jumlah penyanyi,
jenis suara, genre yang dibawakan, atau lembaga tempat paduan suara tersebut.
a) Paduan suara anak
Paduan suara anak- anak biasanya terdiri dari dua suara yaitu Sopran dan Alto. Sedangkan
untuk jumlah anggota biasanya paduan suara anak-anak beranggotakan antara 40 sampai dengan 50
anak. Hal yang perlu diperhatikan dalam melatih paduan suara anak-anak yaitu pembentukan suara,
ketepatan nada, tingkat kesulitan, dan jenis lagu yang dinyanyikan harus sesuai dengan rentang usia
anak. Pada umumnya paduan suara anak-anak bersifat unisono atau satu suara. Dalam paduan
suara anak, latihan yang intensif dengan cara yang menyenangkan bagi anak akan sangat
berpengaruh terhadap proses dan hasil akhir paduan suara tersebut. Dalam peran ini pelatih
sebaiknya memiliki trik dan cara untuk bisa memahami karakteristik anak-anak agar bisa memberikan
materi dan pelatihan yang sesuai, sehingga dapat diterima dengan baik.
b) Paduan suara laki-laki
Paduan suara laki-laki biasanya terdiri dari dua bagian tenor, baritone, dan bass atau sering
disingkat TTBB (tenor, tenor, bariton, bass). Ada juga yang menggunkan jenis suara ATBB (alto,
tenor, bariton, bass) dengan kelompok suara tertinggi bernyanyi menggunakan teknik falsetto pada
wilayah nada alto. Jenis lain paduan suara laki-laki adalah paduan suara yang terdiri atas suara
SATB (sopran, alto, tenor, bass). Paduan suara dengan jenis SATB sama seperti pada paduan suara
campuran namun bagian soprran dinyanyikan oleh anak laki-laki yang disebut dengan treble dan
bagian alto dinyanyikan oleh laki-laki dewasa dengan teknik falsetto.
c) Paduan suara perempuan
Paduan suara wanita biasanya terdiri atas jenis suara sopran dan alto yang masing-masing
dibagi dua, sering disingkat SSAA (sopran, sopran, alto, alto). Bentuk lain adalah tiga suara yaitu
sopran, mezzo-sopran, dan alto atau disingkat SMA.
d) Paduan suara campuran
Paduan suara campuran atau perpaduan antara suara perempuan dan suara laki-laki.
Paduan suara ini paling sering ditampilkan dalam pementasa, biasanya terdiri atas suara sopran, alto,
tenor, dan bass, atau disingkat SATB. Biasanya beberapa jenis suara tersebut dibagi lagi menjadi
dua atau lebih, misalnya setiap jenis suara dbagi dua menjadi SSAATTBB (sopran, sopran, alto, alto,
tenor, tenor, bass, bass) atau paduan suara tersebut dibagi menjadi dua yang masing-masing terdiri
atas empat jenis suara SATBSATB (sopran, alto, tenor, bass, sopran alto, tenor, bass). Dalam
paduan suara campuran, kadang-kadang jenis suara bariton juga dimasukkan, yang biasanya
dinyanyikan oleh penyanyi bersuara bass tinggi atau disebut SATBarB (sopran, alto, tenor, bariton,
bass).
4) Tata letak panggung
Tata letak panggung juga sangat penting dalam pertunjukan paduan suara. Karena berkaitan
dengan pandangan mengenai masing-masing kelompok bagian suara dalam paduan suara
ditempatkan di atas panggung pada sebuah penyajian paduan suara. Pada paduan suara simfonik,
biasanya bagian-bagian suara diatur dari suara tertinggi ke suara terendah (misalnya sopran, alto,
tenor, dan kemudian bass) dari kiri ke kana, umumnya disesuaikan dengan penempatan bagian alat
musik gesek. Pada penampilan akapela atau dengan iringan alat musik, para anggota pria
ditempatkan di belakang dan wanita di depan. Beberapa dirijen lebih menyukai penempatan dengan
menempatkan kelompok penyanyi bersuara sopran di depan dan kelompok penyanyi bersuara bass
di belakang, hal ini didasarkan pada alasan bahwa kedua suara tersebut harus saling menyesuaikan
dan melengkapi nada. Pada paduan suara yang lebih profesional biasanya sering menyanyi dengan
semua bagian suara bercampur dan tidak dikelompokan, hal ini didasarkan pada alasan bahwa
metode ini akan lebih memudahkan masing-masing penyanyi untuk mendengarkan dan
menyesuaikan nada dengan bagian suara lain, walaupun hal ini menuntut kemandirian masing-
masing penyanyi.
Sumber:https://1.bp.blogspot.com/-L11Cy6w6CmE/XbpWshtnILI/AAAAAAAACLs/
9GFMYm4hzEIw0HS2g0ay94zHRTzAJZwrgCLcBGAsYHQ/s1600/tangga-nada-diatonis-mayor.png
b. Homogenitas suara
Homogenitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah persamaan macam,
jenis, sifat, watak dari anggota suatu kelompok; keadaan atau sifat homogen. Suara menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia. Dari kedua arti
kata yang diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia maka homogenitas suara dapat diartikan
sebagai persamaan bunyi yang dihasilkan dari semua anggota kelompok. Homogenitas suara sangat
diperlukan pada paduan suara. Tanpa adanya homogenitas suara, paduan suara akan menjadi
kurang enak untuk di dengar karena paduan suara bertujuan untuk memadukan suara-suara dari
semua anggota paduan suara. Para anggota paduan suara harus memiliki tingkat kesadaran dan
disiplin untuk selalu menyesuaikan suara dalam rangka menciptakan perpaduan suara dalam paduan
suara. Berikut syarat untuk bisa mencapai blend dalam paduan suara.
1) Tinggi nada
Tinggi nada biasa disebut pitch. Tinggi rendahnya nada harus tepat dan bersih. Nada-nada
yang tidak bersih akan membuat suara suatu kelompok menjadi keruh, sehingga suara menjadi
kurang enak didengar. Supaya suara kelompok tetap baik dibutuhkan kontrol picth pada masing-
masing anggota dalam sepanjang lagu. Dengan mengontrol pitch tersebut, maka akan tercapai blend
suara dalam kelompok tersebut.
2) Kualitas suara
Kualitas suara yang baik dipengaruhi oleh dua faktor yaitu cara membentuk suara dan cara
membentuk vokal. Semakin baik cara membuka bentuk mulut, maka akan semakin baik suara yang
dihasilkan.
3) Penggunaan penempatan produksi suara yang sama
Penggunaan penempatan produksi suara yang sama akan membantu suatu kelompok
paduan suara mencapai homogenitas suara. Penempatan produksi suara sangat penting untuk
diperhatikan karena menyangkut produksi suara. Produksi suara akan tidak baik apabila penempatan
suaranya tidak tepat.
4) Vibrasi
setiap anggota paduan suara harus bisa mengendalikan vibrasi yang dimiliki. Karena dalam
paduan suara, suara setiap anggota harus dapat menyatu.
5) Dinamika yang seragam
Guna mencapai homogenitas, para anggota paduan suara harus manaati dinamika lagu.
Dinamika ini biasanya sudah dituliskan dalam partitur atau diperagakan oleh tangan dirigen. Guna
memperoleh suara yang homogen pada paduan suara, semua anggota paduan suara harus memiliki
keseragaman teknik yang digunakan.
Konduktor juga biasa disebut dengan dirigen. Istilah konduktor berasal dari Bahasa Inggris
(conductor) yang berarti menyalurkan, sedangkan dirigen berasal dari Bahasa Jerman (dirigent) yang
berarti orang yang mengarahkan. Pada dasarnya konduktor dan dirigen mempunyai arti yang sama,
karena konduktor dan dirigen memamg bertugas untuk mengarahkan dan menyalurkan isi musik
kepada para musisi melalui gerak isyarat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dirigen
mempunyai pengertian pimpinan simfoni, korps musik atau paduan suara. Sedangkan Konduktor
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai pengertian pimpinan pergelaran musik
dengan isyarat tangan dan tubuh untuk menyatukan ungkapan suatu karya musik. Penggunaan istilah
dirijen di Indonesia lebih dekat dengan lingkungan sekolah, sedangkan konduktor lebih sering ditemui
di lingkungan pertunjukan orkestra.
1) Syarat-syarat menjadi konduktor
Secara khusus, menjadi seorang dirijen atau konduktor menurut Soewito (2002: 10) harus
memperhatikan hal-hal berikut:
a) Cerdas, tidak cacat rohani dan jasmani.
b) Mempuanyai pendengaran relatif, yaitu dapat cepat membedakan bunyi antara dua nada,
yaitu fals atau tidaknya.
c) Berwibawa, dan mampu mempengaruhi orang lain (sugesti), dan berbicara luwes dihadapan
orang lain.
d) Memiliki rasa kepekaan terhadap orang lain.
e) Bersifat sabar, tenang, tidak gugup dan pasti, serta segala perintahnya meyakinkan dan
cepat diterima orang lain, terutama anggotanya.
f) Memiliki kemampuan organisasi.
g) Mempelajari pengetahuan dasar musik, ilmu harmoni, ilmu bentuk musik dan sejarah musik.
h) Menguasai teknik conducting (aba-aba).
i) Pernah tergabung menjadi anggota musik, misalnya orksestra atau paduan suara.
b. Mengaba (Conducting)
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai seorang pengaba
1) Postur pengaba
Sikap tubuh yang baik saat memimpin paduan suara sebaiknya dalam posisi tegak. Posisi
dirijen pada saat mempin sebaiknya ada di depan paduan suara dan harus lebih tinggi dibandingkan
paduan suatra yangsedang dipimpin. Bila seorang dirijen ingin menggunakan partitur pada saat
memimpin, maka sikap tubuh yang baik adalah berdiri agak condong ke depan bukan lebih condong
ke arah belakang. Posisi kaki yang baik seorang dirijen saat memimpin sebuah paduan suara adalah
satu kaki sedikit lebih maju ke depan, dan berjarak kira-kira setengah panjang telapak kaki. Biasanya
kaki yang sering dimajukan saat seorang dirijen memimpin adalah kaki kiri. Hal ini dimaksudkan agar
tubuh tetap seimbang ketika dirijen dalam posisi membungkuk atau mengarah ke depan, atau saat
tubuh agak condong kebelakang. Jadi dapat disimpulkan bahwa posisi yang baik saat mendireksi dan
dapat membantu keseimbangan seorang dirijen adalah posisi tubuh yang condong ke depan dan
posisi satu kaki yang dimajukan.
2) Penampilan konduktor
Seorang konduktor tidak harus berpostur tinggi besar, cakep, dan sebagainya, namun
seorang konduktor harus tampil prima, berpenampilan yang menarik, berwibawa, simpatik, dan
menyenangkan, karena ia harus tampil didepan dan menjadi pusat perhatian para pemain dan
penonton. Konduktor harus mempunyai penampilan yang berbeda dengan para anggotanya, hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara memilih potongan baju, warna, atau apapaun yang dapat
memberikan tampilan yang tak sama dengan anggotanya.
3) Sikap sebelum memulai lagu
Saat sebuah lagu akan mulai dinyanyikan merupakan saat yang penuh konsentrasi,
konsentrasi yang dimaksud adalah sebagi berikut.
a) Dirijen harus memusatkan perhatian pada musik yang akan dinyanyikan sampai dia benar-
benar bisa menjiwai musik tersebut.
b) Dirijen harus mengusai sekuruh badan dari kepala sampai dengan kaki, agar dirijen mampu
mengungkapkan jiwa dari musik yang akan dinyanyikan.
c) Dirijen harus membuat dirinya sebagaipusat perhatian para penyanyi atau pun pemusik yang
terlibat dalam penyajuian tersebut, sehingga tanda aba-aba yang terkecil sekalipun dapat diterima
dengan baik dan menghasilkan reaksi yang diinginkan.
d) Memberi aba-aba
Aba-aba sangat penting bagi seorang dirijen, disamping memperlihatkan irama sebagai dasar
dari musik, aba-aba juga bermaksud untuk mengingatkan kembali ekspresi ungkapan teks, intonasi
dan hal lain-lain yang telah diterangkan dnegan kata-kata. Maka hal pertama yang harus dilakukan
oleh seorang dirijen adalah memberikan aba-aba yang jelas dan sederhana agar mudah diikuti oleh
musisi yang dipimpinnya. Setiap paduan suara harus dididik untuk memperhatikan gerakan-gerakan
yang kecil sekalipun, yaitu aba-aba yang memuat sebanyak mungkin petunjuk tetapi hanya sejauh
dibutuhkan. Oleh karena itu latihan memberikan aba-aba merupakan dasar yang paling penting bagi
seorang dirijen. Aba-aba yang kurang sempurna akan memberikan dampak yang buruk terhadap apa
yang telah dijelaskan dan dilatih dengan susah payah.
2) Aba-aba pendahuluan, pelaksanaan, dan pengakhiran
Sesudah aba-aba pendahuluan dilakukan, permainan musikpun dimulai dan jalannya harus
dikendalikan oleh konduktor sepenuhnya. Seorang konduktor tidak boleh terganggu atau terpengaruh
sehingga malah mengikuti kehendak pemain, tetapi justru pemain itulah yang harus mengikuti
kehendak konduktor. Konduktor yang aba-abanya mengikuti pemain tentunya penampilan
kondaktingnya tidak akan berjalan dengan baik. Pada posisi ini seorang konduktor dintut dapat
mengendalikan berlangsungnya permainan dengan tepat, ketukan birama, pengendalian ritme,
gerakan tangan yang jelas, gerakan kepala dan mata yang dapat dimengerti oleh para anggotanya.
Sedangkan gerakan yang berlebihan dan membingungkan tidak boleh dilakukan, karena akan
mengacaukan jalannya musik.
a) Pendahuluan
Gerakan pendahuluan yang biasanya berupa aba-aba dilakuakan setelah sikap siap, hal ini
dapat dilakuakan setelah konsentrasi konduktor dan pemain musik sampai pada puncaknya,
biasanya dalam hitungan detik, yang diperhitunhkan sendiri oleh kinduktor. Kemudian pada saat yang
tepat konduktor langsung memberi aba-aba pendahuluan, jangansampai konsentrasi pemain menjadi
kendor. Disinilah titik keberhasilan awal dari konduktor yang akan berpengaruh pada proses
berlangsungnya permainan musik selanjutnya tanpa harus terhenti dan mengulang aba-aba yang
tertentu sangat memalukan dan jelek, serta dianggap gagal.
Setelah sikap siap gerakan selanjutnya adalah insetting, yaitu sedikit gerakan ketika hendak
memulai sebuah lagu. Gerakan ini bersifat mengajak dan memberi isyarat agar ketukan lagu harus
segera dimulai. Menurut Suwito insetting adalah pukulan saat musik dimulai. Gerkan insetting ini
dilakukan kira-kira satu ketukan sebelum ketukan pertama sebuah lagu dimulai dinyanyikan yang
disesuaikan dengan ruas birama pertama pada sebuah lagu yang dibuat oleh pengarangnya,
perludiperhatikan lagu tersebut mempunyai tanda birama berapoa ketuk, tidak semua lagu dimulai
pada ketukan pertama, bisa saja pada ketukan kedua, ketiga, ataupun keempat, bergantung pada
tanda birama lagu tersebut.
b) Pelaksanaan
Aba-aba pendahuluan, pelaksanaan, dan pengakhiran sebenarnya adalah suatu yang tak
terpisahkan dari seluruh proses kondakting, setelah attack sebagai sebuah dentuman aba-aba
ketukan pertama not suatun komposisi dimulai, selanjutnya adalah aba-aba pelaksanaan yang tidak
lain adalah proses pengendalian aba-aba sampai pada aba-aba akhir yang memandai lagu tersebut
berakhir. Dalam pengendalian aba-aba pelaksanaan yang perlu diperhatikan adalah masalah tempo,
dinamika serta perubahan-perubahannya, dan isyarat musik lain yang diperlukan.
Kedua tangan memegang peranan yang penting untuk pengendalian aba-aba pelaksaaan ini
terutama tempo, dinamik, ekspresi, dan variasi-variasi gerakannya. Kedua tangan mampu
menginterpretasikan sebagai suatu komando perubahan-perubahan artistik dari suatu komposisi lagu
yang diinginkan oleh penciptanya. Untuk itu penting adanya untuk mengetahui fungsi tangan tersebut.
a) Fungsi tangan kanan
Tangan kanan berfungsi sepenuhnya mengendalikan gerak aba-aba, dan tentunya pada saat
kedua tangan melakukan gerakan aba-aba pemgendalian tangan kana dibantu oleh tangan kiri, tapi
apabila tangan kiri bertugas memberi isyarat dinamik maka tangan kanan tetap pada pengendalian
gerak dasar membirama (2/4, ¾, 4/4, dan 6/8). Selain mengendalikan gerak dasar aba-aba tangan
kanan juga berfungsi mengendalikan tempo lagu atau cepat lambatnya lagu itu berjalan, apakah lagu
tersebut dalam tempo cepat sepanjang lagu tersebut sampai selesai atau dalam tempo lambat
sampai lagu tersebut selesai, tempo ini harus dikendalikan betul-betul leh kedua tangan, terutama
tangan kanan, dan bersifat komando atau perintah jangan sampai didahului oleh penyanyi. Pada aba-
aba akhir tangan dan telapak tangan kanan juga berfungsi untuk mengakhiri lagu dengan isyarat-
isyarat tertentu, apakah lagu tersebut akan langsung berhenti atau perlahan-perlahan atau akan
diulang, dan sebagainya, tetapiyang paling penting tangan kanan berfungsi pikok mengendalikan
gerak dsar membirama.
b) Fungsi tangan kiri
Tangan kiri sepenuhnya berfungsi mengendalikan dinamik, membantu tangan kana untuk
gerak dasar membirama dan membantu tangan kanan untuk tanda perubahan-perubahan pada
sebuah tempo, serta pada pengakhiran aba-aba. tangan kiri dapat membuat gerakan-gerakan isyarat
untuk perubahan-perubhan dinamik, perubahan-perubahan tersebut banyak jumlahnya, namun ada
beberapa tanda dinamik pokok yang dapat dengan jelas dilakukan olah tangan kiri.
c) Pengakhiran
Saat sebuah komposisi akan selesai tentu saja akan terdengar janggal dan kurang enak
apabila lagu tersebut tiba-tiba berhenti begitu saja, hal tersebut akan merusak seluruh pertunjukan
dan tentu akan nampak janggal pari para penonton. Oleh karenanya diperlukan sebuah variasi
gerakan untuk mengakhiri sebuah lagu, agar pertunjukan tersebut berakhir dengan indah dan
mempunyai kesan.
Release merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris yang mempuynyai arti pelepasan
pembebasan atau mengendurkan, dapat juga dimaknai sebagai akhir dari ketegangan yang dilepas.
Dalam istilah kondakting relesae adalah sedikit variasi gerakan untuk mengakhiri sebuah lagu.
Gerakan ini dapat berupa gerakan tangan yang diperlambat atau berhenti secara cepat sesuai sesuai
dengan jalannya ketukan sebuah lagu yang divariasikan dengan berbagai bentuk tangan sesuai dari
kreatifitas si konduktor.
Gerakan tangan yang dilakukan dapat melebar secar perlahan kemudian berhenti secara
cepat di atas, sejajar dengan kepala. Dapat pula kedua tangan diputar-putar secukupnya terlebih
dahulu kemudian berhenti di atas. Panjang pendeknya gerakan release ini bergantung pada jumlah
ketukan pada lagu birama terakhir. Gerakan release harus diakhiri dengan gerakan tegas yang benar-
benar menjadi tanda diakhirinya musik tersebut, gerakan ini disebut sebagai aba-aba akhir.
c. Latihan untuk menjadi seorang konduktor
Tidak ada yang instan dalam mencapai sebuah hal, apalagi untuk menjadi seorang
konduktor. Banyak aspek yang harus dipenuhi dan dikuasai oleh seseorang yang ingin menjadi
seorang konduktor yang baik.
1) Latihan fisik
Latihan untuk fisik juga dibutuhkan oleh seorang konduktor, selain berguna secara umum
bagi kesehatan dan kebugaran badan, hal ini juga ditujukan untuk ketahanan di atas panggung, agar
tidak demam panggung, tetap bisa berkonsentrasi, dan mempunyai tumpuan kaki yang kuat. Latihan
bisa berupa senam pagi ataupun lari pagi. Latihan ini bisa berupa gerakan-gerakan senam yang
difokuskan pada kepala, bahu, lengan, dan tangan. Hal ini bertujuan agar tangan lebih luwes, ringan,
leluasa, akan tetapi tetap tegas dan tegap ketika sedang tampil di atas panggung.
2) Latihan pernapasan
Seperti yang telah dipahami sebelumnya, terdapat beberapa jenis pernapasan, yaitu
pernapasan dada, pernapasan perut, dan pernapasan diafragma. Tapi pernapsan yang paling
dianjurkan adalah pernapasan diafragma atau adapula yang menyatakan pernapsan perut, ini sama
saja yang penting yang digerakkan/dikontraksikan adalah diafragma di bagian perut, yaitu udara
udara dihisap melalui hidung masuk ke paru-paru dan yang dikembangkan adalah otot perut bagian
bawah, di bawah pusar, bahu dan dada tidak bergerak.
3) Latihan konsentrasi
Tugas seorang konduktor tidak hanya mengingat-ingat, menghafal, dan memahami teknik
pukulan, disisi lain ia juga harus melatih konsentrasi dan melepaskan gerak tangan berdasar
peraturan-peraturan baku yang ia pahami. Artinya seorang konduktor hasus bisa membuat variasi,
teknik pukulan seorang konduktor harus sedikit dibebaskan dari aturan-aturan baku tersebut agar
diperoleh hakikat seni dirigen yang sebenarnya. Disinilah letak pentingnya konsentrasi, disaat yang
bersamaan seorang kondukter harus bisa memacu kreatifitasnya dan menjaga kreatifitas tersebut
tidak melenceng jauh dari aturan-atauran baku dan tetap bisa dipahami oleh anggotanya. Pelatihan
ini dapat dimulai dengan lagu-lagu yang sederhana terlebih dahulu, lalu makin lama dinaikkan tingkat
kesulitannya, dan barukemudian berlanjut ke lagu yang sulit.
4) Latihan isyarat pola birama
Pada dasarnya hanya ada dua gerak pukulan penting pengaba yaitu pukulan gerak naik dan
gerak turun, yang kemudian dipahami sebagai gerak pukulan berat atau turun disebut thesis dan
gerak pukulan ringan naik disebut arsis. Dari dua gerak utama tersebut dikembangkan menjadi
pukulan terberat yang selalu dilukiskan gerakan ke bawah diikuti gerakan ringan bagian pertama,
terus gerakan berat kedua, ketiga, dan seterusnya. Aba-aba dalam dirijen menyesuaikan dengan
ketukan pada lagu yang akan dimainkan. Seperti yang paling umum pada lagu-lagu kebangsaan
biasanya adalah birama 2/4, ¾, 4/4, 6/8, dan seterusnya.
a) Pola gerakan birama 2/4
Sumber: https://123dok.com/document/yj7lo72y-efektivitas-penggunaan-metode-drill-pembelajaran-
direksi-siswa-tempel.html
b) Pola gerakan birama 3/4
Sumber: http://sdndlimas01.blogspot.com/2014/09/berlatih-menjadi-dirigen-pengetahuan.html
c) Pola gerakan birama 4/4
Sumber: http://sdndlimas01.blogspot.com/2014/09/berlatih-menjadi-dirigen-pengetahuan.html
d) Pola gerakan birama 6/8
Sumber: http://sdndlimas01.blogspot.com/2014/09/berlatih-menjadi-dirigen-pengetahuan.html
Ide dibalik isyarat tangan/hand sign sederhana, setiap nada dari sistem solfege tujuh nada
diberi bentuk untuk dibuat penyanyi dengan tangannya saat bernyanyi. Hand signs dapat dilakuakan
dengan satu tangan, dan dapat membantu penyanyi yang baru mengenal sistem solfege hanya
dengan melihat tangan pengajarnya/kondakter.
Menggunakan hand signs solfege dapat menggunakan satu tangan aatau dua tangan.
Mulailah dengan tangan kalian setinggi tulang dada, dan buat bentuk berikut saat kalian menyanyikan
setiap nada pada tangga nada mayor:
1) Do- Lakukan kepalan tangan dengan telapak tangan menghadap ke bawah (sejajar dada).
2) Re- Luruskan kembali jari-jari kalian (satukan), dan angkat tangan kalian untuk membuat
sudut 45 derajat dengan lantai.
3) Mi- Pertahankan bentuk tangan yang sama, tetapi gerakkan tangan kalian agar sejajar
dengan tanah.
4) Fa- Mengepalkan tangan dengan empat jari (telapak tangan menghadap ke bawah)
rentangkan ibu jari dan arahkan ke bawah, hampir tegak lurus dengan sisi tangan.
5) Sol- Luruskan jari sehingga tangan memiliki bentuk yang sama seperti di Mi, namun
miringkan telapaktangan kalian langsung menghadap kalian.
6) La- Lengkungkan tangan dengan lembut, dengan telapak tangan dan ujung jari menghadap
ke lantai.
7) Ti- Buat kepalan tangan longgar, tetapi arahkan jari telunjuk ke atas pada sudut sekitar 45
derajat dengan langit-langit.
Berikut untuk latihan kodaly hand signs lagu Burung Kakatua yang berasal dari Maluku.
Sumber: Eprint jurnal metode latihan paduan suara Universitas Airlangga oleh Yosafat Rannu
Leppong.
b) Scale
Sumber: Eprint jurnal metode latihan paduan suara Universitas Airlangga oleh Yosafat Rannu
Leppong.
c) Arpeggio
Sumber: Eprint jurnal metode latihan paduan suara Universitas Airlangga oleh Yosafat Rannu
Leppong.
d) Interval
Sumber: Eprint jurnal metode latihan paduan suara Universitas Airlangga oleh Yosafat Rannu
Leppong.
2) Membentuk suara
Pada dasarnya teknik bernyanyi baik bagi penyanyi solo maupun penyanyi paduan suara
adalah sama. Perbedaannya justru terletak pada ekspresivitas, tugas, dang tanggung jawab yang
dipikulnya. Keberhasilan seorang soloist ditentukan oleh dirinya sendiri, sementara keberhasilan
paduan suara ditentukan oleh penguasaan teknis, kekompakan, kerjasama yang dibangun dalam
paduan suara itu sendiri (Listya, 2007: 27).
Berikut adalah latihan yang diterapkan oleh Yosafat untuk membentuk suara.
a) Menemukan resonansi yang baik
Latihan ini dilakukan dengan cara megelompokkan suara dan pencapaian wilayah oktaf yang
berbeda-beda yang akan menghasilkan suara yang baik dan benar.
b) Sikap pada waktu benyanyi
Menurut Yosafat pelatih perlu mengenalkan cara atau sikap badan yang baik pada waktu
bernyanyi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengajarkan teori dan menerapkannya dalam praktek
agar lebih cepat dipahami. Pelatih menerapkan sikap badan yang rileks, tegak dan kedua kaki agak
direnggangkan dengan pertimbangan agar mereka lebih nyaman dan lebih leluasa dalam
pengambilan nafas, mengekspresikan lagu, serta memudahkan penyanyi untuk memaksimalkan
kekuatan dan produksi suaranya.
c) Latihan pernapsan
Latihan pernapasan lakukan sebelum memulai latihan dengan lagu. Perlu sekali dalam
setiaplatihan dan penampilan didahului dengan pemansan dan pelemasan. durasi untuk
melakukannya bisa dari 10-15 menit. Lakukan secara teratur dan terus menerus.
Pemanasan ini dilakkan dengan cara mengambil nafas secara rileks kemudian nafas ditahan
selama 2 detik atau 4 detik, lalu nafas di keluarkan dengan menyanyikan „mo‟ selama 10 detik.
Setelah itu mengambil nafas baru, ditahan, dan dikeluarkan dengan durasi yang lebih lama, secara
bertahap.
d) Melatih intonasi dan memadukan suara
Dalam sebuah paduan suara intonasi erat kaitannya dengan kepekaan terhadap nada. Jika
kalian mengerti dan cermat dalam latihan intonasi, maka kalian dapat dengan mudah menyanyikan
interval-interval mulai dari yang sederhana sampai yang rumit. Dengan penguasaan intonasi yang
baik, maka perpaduan dan keseimbangan suara akan terbentuk dengan sendirinya.
e) Menyiapkan materi lagu
Penentuan materi lagu yang akan dilatih maupun ditampilkan sepenuhnya adalah merupakan
hak pelatih. Menurut Yosafat penentuan materi lagu harus disesuaikan dengan event dan situasi yang
ada atau yang akan dihadapi. Materi lagu yang diberikan kepada anggota baru harus cenderung lebih
mudah dan sederhana, mereka diajak untuk berlatih secara linear dalam hal materi lagu.
f) Membaca notasi dan ritme lagu
Ketika mempelajari sebuah karya yang baru atau lagu yang belum pernah didengar, kalian
dituntut untuk dapat mendengarkan dengan baik (Solfeggio) ataupun berkemampuan membaca
notasi dengan baik. Oleh karenanya kemampuan membaca notasi sebenarnya merupakan hal yan
pentin bagiseorang penyanyi. Dari tahap tersebut respon yang diterima dapat diterapkan kedalam
metode reading, sehingga kemampuan penyanyi dalam menerima materi lagu dapat menjadi
berkembang dan lebih maju.
g) Membaca lirik lagu
Pada umumnya lirik dibaca setelah penyanyi membaca notasi. Tetapi ada kalanya Yosafat
menerapkan tahap ini bersamaan dengan membaca notasi. Pada materi lagu yang dianggap rumit
baik dari interval maupun ritmisnya Yosafat melakukan langkah yang lebih efektif dengan
membunyikan melodi disertai dengan liriknya langsung agar lebih mudah dipahami.
4. Bernyanyi Bersama
Bernyanyi adalah aktivitas kesenian yang cukup banyak digemari oleh orang-orang.
Bernyanyi bisa dolakukan secara perseoranagan ataupun bersama-sama. Dalam bernyanyi bersama
bisa dilakukan dengan satu suara, dua suara, tiga suara, ataupun lebih.
a. Unisono
Secara etimologi kata “unisono” mempunyai akar kata dari bahasa latin uni yang mempunyai
arti satu, dan sonous yang berarti suara. Istilah unisono sendiri berasal dari bahasa Italia yang
mempunyai arti satu suara. Dalam pengertiannya unisono merujuk pada pemain yang memainkan
atau menyanyikan nada pada nada yang sama. Secara sederhana unicono dapat dipahami sebagai
teknik bernyanyi bersama dengan satu jenis suara, yang dilakukan secara bersama-sama.
Bernyanyi secara unisono tidak dapat dilakukan seorang diri, melainkan harus dilakukan oleh
sekmpulan orang dengan satu suara. Partitur lagu yang digunakan untuk bernyanyi secara unisono
hanya melodi pokoknya saja. Untuk dapat bernyanyi unisono dibutuhkan kekompakan dari setiap
anggotanya. Tujuannya adalah supaya yang dihasilkan dapat menjadi sebuah harmoni. Contoh
penerapan teknik unisono dalam paduan suara, misalnya, terdapat berbagai jenis suara sopran, alto,
tenor, serta bass, dan dalam notasi lagu para penyanyi bertemu dengan “tanda unisono”, maka yang
terjadi adalah semua suara akan melabur menjadi satu atau dinyanyikan dengan bersama-sama.
1) Unisono dalam bernyanyi
Pengertian unisono dalam bernyanyi adalah teknik bernyanyi yang menunjukkan satu suara
atau nada yang dinyanyikan oleh banyak orang. Bernyanyi unisono adalah memainkan nada dalam
satu suara. Teknik unisono biasa digunakan dalam paduan suara. Jika semua penyanyi dalam
paduan suara menyanyikan satu nada yang sama, maka teknik ini disebut sebagai unisono. Tidak
hanya teknik bernyanyi, sebenarnya unisono bisa diterapkan ketika memainkan instrumen musik
dengan nada yang sama.
2) Unisono dalam instrumen musik
Dalam dunia musik, pengertian unisono digunakan untuk menggambarkan identitas nada.
Ketika dua atau lebih nada dibunyikan pada frekuensi atau nada yang sama, mereka dikatakan
unisono satu sama lain. Unisono adalah dua atau lebih bagian musik yang membunyikan nada yang
sama atau nada yang dipisahkan oleh interval satu atau lebih oktaf. Teknik ini biasanya dilakukan
pada waktu yang sama. Unisono terjadi ketika dua orang atau lebih memainkan atau menyanyikan
nada yang sama atau dalam oktaf.
Berikut beberapa lagu daerah yang dapat dinyanyikan dengan bernyanyi secara unisono.
Contoh lagu daerah yang dapat dinyanyikan dengan unisono di antaranya, Gambang Suling dari
Jawa Tengah, Tokecang dari Jawa Barat, Pinang Muda dari Jambi, Apuse dari Papua, dan masih
banyak lagi.
1) Gambang Suling
Gambang Suling merupakan sebuah lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah, lagu ini
bercerita mengenai rasa kagum terhadap alat musik suling. Pencipta dari lagu ini adalah Ki Narto
Sabdo. Suling merupakan alat musik yang kerap ada sebagai salah satu instrumen yang digunakan
dalam-dalam musik Jawa seperti pada campusari, pertunjukan wayang, ataupun tayub.
Gambang suling kerap dinyanyikan oleh anak-anak pedesaan dalam permainan lokal, berikut
adalah partitur dari lagu Gambang Suling.
Sumber: https://freedata.kolomedu.com/2016/11/teks-dan-partitur-lagu-gambang-suling.html
2) Tokecang
Tokecang merupakan lagu daerah yang berasal dari Jawa Barat. Ada yang mengatakan
bahwa arti kata tokecang sendiri adalah tokek makan kacang. Lagu ini mengingatkan manusia agar
tidak menjadi orang yang rakus dan serakah, serta menjadi orang yang senantiasa senang berbagi
dengan sesama. Pencipta dari lajgu tokeacang ini tidak diketahui sampai sekarang, sama halnya
dengan lagu-lagu daerah lain yang tidak diketahui siapa penciptanya. Berikut adalah partitur dari lagu
Tokecang tersebut.
Sumber: http://ayopasti.blogspot.com/2015/01/lagu-daerah-tokecang-lirik-dan-not-angka.html
Permasalahan
Lakukan tugas berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja
Band musik merupakan sekelompok orang yang bermain musik, ada yang menyanyikan lagu dan
menyanyikan alat musik. Dalam band musik setiap pemusik memiliki peran masing- masing. Jika
salah satu peran yang kosong pada sebuah band musik, apa yang akan terjadi saat mereka tampil?
Mari Bereksplorasi
Lakukan tugas berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja!
1. Carilah teknik-teknik bernyanyi baik selain pada materi ini.
2. Tulis hasilnya pada selembar kertas dan kumpulkan kepada guru kalian.
Mari Berdiskusi
Lakukan tugas kelompok berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja!
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangku kalian.
2. Carilah beberapa lagu yang dinyanyikan dengan teknik canon.
3. Tuliskan hasilnya dalam selembar kertas dan kumpulkan kepada guru kalian.
Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Jelaskan mengenai penguasaan materi dalam paduan suara!
Jawab: .......................................................................................................................
2. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam latihan vokal?
Jawab: .......................................................................................................................
3. Bagamana sikap tubuh seorang konduktor dalam memberikan aba-aba?
Jawab: .......................................................................................................................
4. Seperti apa latihan yang baik dalam paduan suara?
Jawab: .......................................................................................................................
5. Apa pengertian unisono dalam bernyanyi?
Jawab: .......................................................................................................................
B. Bermain Ansambel
1. Ayo Bermain Musik Bersama
a. Ansambel
Musik Ansambel adalah bermain alat musik secara bersama-sama dengan menggunakan
bebrapa alat musik dan kemudian memainkan lagu dengan aransemen yang sederhana. Ansambel
musik merupakan gabungan dari beberapa jenis alat musik yang dapat dimainkan secara harmonis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ansambel artinya sekelompok musisi (penyanyi)
yang secara teratur tampil bersama. Kata ansambel sendiri berasal dari bahasa Perancis ensemble
yang mempunyai arti bersama.
Ansambel dapat dibedakan berdasarkan jenis alat musik, dan jumlah pemusik yang tampil
bersama-sama. Berdasarkan jumlah pemain ansambel, maka ansambek terbagi atas ansambel kecil
dan ansambel besar.
1). Ansambel kecil
Ansambel kecil adalah kelompok pemain musik yang terdiri dari dua sampai delapan
pemusik, biasanya dikenal dengan istilah.
a) Duet
Duet merupakan permainan musik yang dimainkan oleh musisi yang terdiri dari dua pemain
musik yang bermain bersama-sama. Dalam musik klasik, kata duet paling sering digunakan untuk
komposisi dua penyanyi atau pianis, ini berlaku juga untuk permainan musik dengan dengan jenis
instrumen lain. Salah satu contoh duet adalah permainan komposisi musik yang dimainkan oleh dua
orang yang bermain bersama dengan menggunakan satu piano yang sering disebut sebagai duet
piano atu piano empat tangan. Sedangkan bila pemain tersebut menggunakan piano masing-masing
disebut sebagai duo piano.
b) Trio
Trio merupakan permainan musik yang dimainkan oleh musisi yang terdiri dari tiga pemain
musik yang tampil bersama. Sebuah karya musik yang dimainkan oleh tiga orang dengan alat yang
sama atau untuk tiga alat musik yang berbeda. Salah satu contoh bentuk pengemasan trio adalah trio
piano yang terdiri dari piano, cello, dan biola.
c) Kuartet
Kuartet merupakan permainan musik yang dimainkan oleh musisi yang terdiri dari empat
pemain musik yang bermain bersama-sama, baik berupa alat yang sejenis seperti epat pemain gitar
yang bermain bersama atau empat pemain musik yang bermain alat yang berbeda-beda. Menurut
Karl-Edmund Prier kuartet adalah istilah untuk sebuah komposisi bagi empat alat musik atau empat
penyanyi yang bermain secara solo. Salah satu contohnya adalah kuartet gesek, istilah ini merujuk
pada kelompok permainan yang terdiri dari dua biola (biola pertama memainkan melodi dalam nada
yang lebih tinggi, sedangkan biola kedua memainkan nada-nada yang lebih rendah dalam harmoni),
satu viola, dan satu cello. Apabila seorang musisi menciptakan komposisi musik untuk empat alat
musik gesek lainnya, misalnya tiga biola dan satu bass maka alat musik tersebut akan disebutkan
secara spesifik.
d) Quintet
Quintet merupakan permainan musik yang dimainkan oleh musisi yang terdiei dari lima
pemain musik yang tampil secara bersama, atau perminan alat musik yang terdiri dari lima instrumen.
Salah satu contoh penyajian musik quintet adalah permainan musik yang terdiri dari dua violin, satu
viola, satu violoncello, dan satu satu saxophone.
e) Sextet
Sextet merupakan permianan musik yang dimainkan oleh musisi yang terdiri dari enam
pemain musik yang bermain secara bersama-sama, atau permainan alat musik yang terdiri dari enam
instrumen. Contoh penyajian musik ini bisa dalam formasi dua biola, dua viola, satu contrabass, dan
satu piano. Atau dua orang pemain simbal, dua orang pemain timpani, satu orang bell, dan satu
orang pemain triangle
f) Septet
Septet merupakan permainan musik yang dimankan oleh musisi yang terdiri dari tujuh
pemain musik yang bermain secara bersama-sama, atau permainan alat musik yang terdiri dari tujuh
instrumen. Biasanya dalam permainan jenis ini alat musik yang digunakan sudah mulai bervariasi,
misalnya flute, bassoon, klarinet, biola, piano, dan kontrabass.
g) Oktet
Oktet merupakan permaian musik yang dimainkan oleh musisi yang terdiri dari delapan
pemain musik yang bermain secara bersama-sama, atau permianan alat musik yang terdiri dari
delapan instrumen. Contoh penyajian musik ini bisa dalam formasi empat alat musik gesek dan
emapat alat musik tiup.
2) Ansambel besar
Ansambel besar memiliki kelompok musisi yang lebih banyak. Bisa berkisar dari sepuluh
hingga ratusan pemain. Adapun ansambel besar adalah.
a) Chamber orchestra
Chamber orchestra atau musik kamar adalah komposisi orkestra yang hanya terdiri dari lima
belas hingga tiga pluh pemain musik. Musik kamar adalah jenis musik yang muncul pada zaman
musik Barok (1600-1750-an). Nama ini dikaitkan dengan sebuah ruangan khusus yang tidak terlalu
luas, tempat musik ini diperdengarkan. Namun sejak tahun 1750-an musik kamar ini menjadi
dipentaskan pada orang banyak. Maka karya musik instrumental yang dikarang oleh sejumlah pemain
solo disebut musik kamar. Penonton musik kamar terbatasa pada pecinta dan ahli musik. Oleh
karena itu, musik kamar umumnya diolah secara lebih teliti dari pada musik orkes. Selain itu jumlah
instrumen dalam musik ini juga terbatas, oleh karenannya masing-masing instrumen memainkan
peran yang sama pentingnya. Musik ini berbeda dengan simfoni karena dalam musik ini
perbagiannya hanya dimainkan oleh satu pemain.
Awalnya musikkamar mengacu pada jenis musik klasik yang dilakukan di ruang kecil seperti
rumah atau ruang istana. Jumlah Instrumen yang digunakan dalam jenis musik ini juga sedikit, dan
tidak disertai oleh konduktor untuk memandu para pemainnya. Selama abad ke-20, musik kamar
mengambil bentuk baruyang menggabungkan berbagai instrumen termasuk suara. Komposer seperti
Bela Bartok dan Anton von Webern berkontribusi pada genre ini.
b) Symphony orchestra
Symphony orchestra atau philharmonic orcestra adalah komposisi orkestra yang terdiri dari
lebih tiga puluh pemain musik. Kata orkes berasal dari bahasa Belanda orkest yang mempunyai arti
sama. Orkes mulai muncul pada abad ke-15 dan ke-16. Pada zaman itu, orkes terbentuk karena
adanya suatu kebutuhan dari para bangsawan. Bangsawan-bangsawan tersebut menyewa beberapa
orang musisi untuk memainkan musik di pesta-pesta dansa mereka.
Lama-kelamaan, para bangsawan ini mulai secara rutin menyewa jasa musisi-musisi yang
tergabung dalam orkes untuk bermain di rumah mereka. Joseph Haydn, seorang komposer asal
Austria yang juga disebut sebagai Bapak Simfoni, memiliki anggota tetap untuk bekerja sama.
Namun, di saat yang sama, ada juga pemusik-pemusik yang berkeliling dari kota ke kota lainnya,
sambil menciptakan suatu karya yang dapat memamerkan kehebatannya bermain musik.
Orkes simfoni memiliki sekitar seratus pemain, sedangkan orkes yang kecil hanya memiliki 30
atau 40 pemain. Jumlah ini bergantung pada jenis musik yang mereka mainkan dan besarnya tempat
pertunjukan tersebut digelar. Pada abad ke-17 dan ke-18 orkes-orkes kecil terdiri dari musisi-musisi
yang tersedia yang dipimpin oleh seorang komposer. Setiap komposer ini mempunyai standarnya
sendiri-sendiri dalammerekrut musisi untuk memainkan musik yang mereka ciptakan. Contohnya
adalah George Frideric Handel seorang komposer asal Jerman yang hanya merekrut musisi-musisi
terbaik yang ada, berbeda dengan Johann Sebastian Bach yang merekrut hampir semua musisi yang
ada di kotanya.
Alat musik yang dimainkan dalam orkes simfoni biasanya berupa instrumen gesek atau
string, tiup berupa woodwind dan brass, dan pukul atau perkusi. Dalam instrumen gesek atau string,
dapat dibagi menjadi empat alat musik, yaitu biola atau violin, biola alto atau viola, cello, dan double
bass atau kontra bass. Di bagian alat musik tiup, khususnya di bagian woodwind, dibagi lagi menjadi
empat alat musik utama yaitu flute, oboe, clarinet, dan bassoon. Di bagian brass yang sering
digunakan adalah horn. Dalam alat musik perkusi, biasanya yang digunakan adalah timpani.
Perbedaan dari alat musik tiup woodwind dengan brass adalah suara yang dihasilkan, juga bahan
pembentuk instrumen tersebut. Woodwind terbuat dari kayu, dan karena sekarang sudah tidak mudah
lagi untuk menemukan kayu yang baik maka bahan pembuatnya diganti menjadi logam, tetapi jenis
suara yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari aslinya. Brass terbuat dari kuningan, dan suara yang
dihasilkannya lebih berat dan keras daripada alat musik tiup woodwind.
Instrumen-instrumen tersebut merupakan instrumen yang selalu digunakan dalam orkes
simfoni. Selain itu, ada juga alat-alat musik tambahan yang tidak wajib digunakan, tetapi masih dapat
dikatakan standar dalam orkes. Untuk alat musik string, tambahannya adalah harpa. Untuk alat musik
tiup woodwind, instrumen tambahannya adalah piccolo, English horn, bass clarinet,
dan kontrabassoon. Untuk alat musik tiup brass, ada beberapa tambahan salah satunya trumpet.
b. Pengelompokan Musik Ansambel
2. Ayo Tampil!!
Dalam melaksanakan pergelaran musik diperlukan perencanaan yang matang dan runtut
agar dalam ekseskusinya dapat berjalan dengan baik dan setiap anggotannya mengerti apa yang
harus dikerjakan dan kapan dia harus bekerja. Menurutmu, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan
dalam menyelenggarakan sebuah pergelaran musik?
a. Pengertian pergelaran
Pergelaran merupakan suatu kegiatan yang ditujukan oleh seorang seniman untuk
mempertunjukan karya seni yang dia ciptakan kepada orang lain agar mendapat tanggapan dan
penilaian dari apresiator (penikmat seni). Dalam arti bahwa para seniman menciptakan sebuah karya
seni untuk merealisasikan gagasan yang dia punyai, sedangkan bagi apresiator sebuah pertunjukan
menjadi bahan apresiasi.
Pergelaran musik dapat dijadikan sebagai sebuah sarana untuk membentuk kreatifitas,
kemampuan musikal, tanggung jawab, serta pengenalan diri secara lebih mendalam terhadap minat
seseorang dalam dunia seni, terutama dunia musik dalam konteks ini.
b. Persiapan pergelaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pergelaran musik adalah.
1) Membentuk kepanitiaan
Membentuk panitia yang akan merencanakan pertunjukan dengan agenda yang jelas tentang
bentuk pergelaran, jadwal, latihan, pendukung, dan dana yang dibutuhka
Berikut susunan kepanitiaan yang dapat diterapkan dalam melaksanakan pergelaran musik.
a) Pembina
Pembina merupakan orang yang dianggap paling mampu dalam menyelesaikan
permasalahan, dan diharapkan mampu memberikan tuntunan, arahan dan motivasi kepada semua
panitia dalam melakasanakan tugas. Bebeberapa hal yang perlu dilakukan oleh pembina yaitu
membimbing panitia dalam merencanakan dan merelalisasikan pergelaran, mengevaluasi laporan
perencanaan yang akan dilaksanakan, membantu memecahkan masalah yang ada dalam
kepanitiaan, ikut bertanggung jawab dalam jalannya pergelaran.
b) Ketua panitia
Tugas ketua panitia adalah sebagai koordinator anggota panitiaan dalam memutuskan segala
sesuatu yang dianggap perlu untuk kelangsungan pergelaran, membagi tugas kepada setiap
koordinator, memantau kinerja kepanitiaan, serta memiliki wewenang terhadap anggota kepanitiaan.
c) Wakil ketua
Tugas dari seorang wakil ketua adalah sebagai tangan kanan yang bertugas untuk
membantu kewajiban atau tugas dari seorang ketua.
d) Bendahara
Tugas dari seorang bendahara adalah mengatur keuangan dalam kepanitiaan, baik uang
yang keluar maupun uang yang masuk, hal ini dilakukan atas persetujuan dari ketua ataupun
wakilnya.
e) Sekretaris
Tugas dari seorang sekretaris adalah mengkoordinasi urusan surat menyurat, baik yang
formal maupun tidak formal yang diperlukan untuk melaksanakan pergelaran, mencatat hal-hal yang
penting dan hasil dari sebuah rapat, hingga penyusunan prposal.
f) Seksi-seksi
Seksi-seksi dibagi menjadi seksi keuangan, seksi perlengkapan dan dekorasi, seksi acara,
seksi dokumentasi, seksi publikasi, dan seksi konsumsi. Setiap seksi memiliki tugasnya masing-
masing.
2) Tempat dan waktu pelaksanaan
Tempat pergelaran dapat dilaksanakan di luar atau di dalam ruangan, hal tersebut ditentukan
berdasarkan kesepakatan bersama dan bentuk pertunjukan seperti apa yang akan ditampilkan.
Secara umum bentuk pergelaran ini terbagi menjadi dua, yaitu pergelaran terbuka dan pergelaran
tertutup. Pergelaran terbuka dilakukan di tempat luas dengan jumlah penonton yang tidak terbatas,
seperti di lapangan, di alun-alun, ataupun balai kota. Dalam pergelaran terbuka penataan
panggungnya lebih leluasa akan tetapi penjagaan harus lebih diperketat karena lebih rentan
mengalami keributan. Sedangkan pergelaran tertutup adalah kebalikan dari pergelaran terbuka,
pelaksanaannya dilakukan di tempat tertutup dengan jumlah penonton yang cenderung terbatas,
seperti di aula, gedung, ruang kelas, dan sejenisnya. Dalam pergelaran tertutup penataan panggung
cenderung terbatas, akan tetapi keamanan tidak perlu diperketat
Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tempat untuk
pergelaran.
a) Kapasitas tempat
Hal ini terkait dengan kemampuan tempat tersebut untuk menampung jumlah penonton
dalam sebuah pergelaran. Usahakan tempat pergelaran tidak terlalu besar atau terlalu kecil, karena
hal tersebut berkaitan erat dengan biaya yang harus dikeluarkan dan kenyamanan penonton dalam
menyaksikan sebuah pergelaran.
b) Musim yang sedang berlangsung
Musim terkait erat dengan pemilihan tempat untuk pertunjukan apakah akan diluar ruangan
atau di dalam ruangan, hal ini harus dipikirkan secara matang karena dalam sebuah pergelaran musik
terdapat banyak peralatan elektronik yang rentan mengalami konsleting bila terkena air. Akan tetapi
berbeda cerita apabila pergelaran musik yang disajikan adalah penyajian musik akustik, pemilihab
tempat akan menjadi sedikit lebih fleksibel karena peralatan elektronik yang digunakan cenderung
lebih sedikit.
c) Ketersediaan listrik
Usahakan memilih tempat yang mempunyai akses mudah untuk mengakses listrik, karena
alat-alat dalam pergelaran membutuhkan sumber daya listrik yang cukup banyak.
d) Keamanan tempat
Pilihlah tempat yang kiranya aman untuk melakukan pergelaran musik, terutama jika
pergelaran tersebut dibuka untuk umum.
e) Kemudahan akses
Selain itu waktu pelaksanaan pergelaran harus ditentukan jauh-jauh hari, agar semua aspek
yang dibutuhkan dapat dipersiapkan dengan baik. Usahakan memilih waktu yang sekiranya dapat
dihadiri oleh semua orang, sehingga banyak audiens yang menonton. Atau sekiranya pertunjukan
tersebut diadakan untuk lingkungan sekolah pilihlah waktu yang sesuai dengan kalender pendidikan,
supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Misalnya kegiatan tersebut dilaksanakan
bersama kegiatan sekolah seperti perayaan hari jadi sekolah atau peringatan lainnya, selain itu
audiens juga pasti akan lebih banyak.
3) Menentukan tema pergelaran
Tema merupakan gagasan inti dalam sebuah pergelaran, yang kemudian dari hal tersebut
barulah dikembangkan menjadi isi-isi dari pementasan. Tema dalam sebuah pergelaran musik erat
kaitannya dengan maksud dan tujuan diselenggarakannya pergelaran tersebut, penentuan tema bisa
didasarkan pada jenis peristiwa yang berkaitan dengan diselenggarakannya pergelaran tersebut,
misalnya penyajian karya siswa, hari jadi sekolah, perpisahan sekolah, dan lain sebgainya. Tema
merupakan ide dasar pokok pergelaran, oleh karenanya ada baiknya menyusun kalimat yang akan
dijadikan sebagai tema secara teliti.
Berikut hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menulis tema.
a) Gunakan kalimat yang baik dan benar.
b) Usahakan memilih tema yang relevan
c) Pilih kalimat yang singkat, padat, dan mudah dipahami.
d) Pilih tema yang sesuai dengan tujuan diadakannya pergelaran tersebut.
4) Menentukan pergelaran yang akan ditampilkan
Dalam penentuan jenis musik yang akan ditamilkan tidak boleh lepas dari tema yang telah
ditetapkan. Semisal tema yang di angkat adalah hasil pembelajaran siswa dalam bidang seni musik
maka jenis musik yang ditampilkan harus sesuai dengan materi yang telah diajarkan dalam kegiatan
belajar dan mengajar, atau untuk memperingati hari Kemerdekaan maka lagu atau musik-musik yang
ditampilkan harus lagu-lagu yang berbau perjuangan atau lagu-lagu daerah.
Bentuk pengemasan musiknya dapat ditampilkan sesuai dengan kesepakatan bersama, baik
akan menampilkannya dalam bentuk musik tradisional maupun non tradisional.
a) Musik tradisional
Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dan berkembang dari kebudayaan suatu
daerah yang diwariskan secara turun temurun. Musik tradisional juga bisa dibilang sebagai musik asli
suatu daerah yang banyak dipengaruhi oleh adat istiadat, kepercayaan, agama, dan kondisi
geografis, hingga mempunyai kekhasannya sendiri.
c. Mengatur Jadwal Kegiatan
Sebuah pergelaran musik merupakan kerja kelompok, oleh karenanya diperlukan ada
kerjasama agar kegiatan dapat berjalan lancar dan baik. Penjadwalan merupakan salah satu cara
yang bisa diterapkan agar setiap kegiatan dan proses dalam sebuah pergelaran dapat berjalan
dengan baik. Dengan adanya penjadwalan yang jelas setiap divisi atau setiap kelompok yang
bertugas dalam sebuah pergelaran dapat mengerti kapan ia harus bekerja dan kapan ia bisa
meninggalkan pekerjaannya untuk membantu yang lain. Dengan adanya penjadwalan yang baik
maka akan memudahkan semua pihak yang terlibat didalam pergelaran tersebut. Beberapa hal yang
perlu disiapkan dalam penjadwalan sebuah pergelaran musik adalah sebagai berikut.
1) Persiapan pemain yang tampil baik secara individu maupun kelompok.
2) Mempersiapkan lagu dan ansambel musik yang akan digelar.
3) Merencanakan jadwal latihan.
4) Melakukan gladi bersih.
5) Melakukan pengecekan akhir atas kesiapan kinerja baik dari panitia, pemain, dan venue.
6) Menyusun tampilan atau Jadwal acara.
d. Penataan ruang pergelaran
Ruang pergelaran merupakan tempat dimana kegiatan pergelaran tersebut dilaksanakan.
Ruang pergelaran tidakhanya sebatas panggung tempat dilaksanakannya pementasan, akan tetapi
juga ruang ganti pakaian (ruang rias), ruang transit, ruang konsumsi, dan ruang untuk penonton. Dari
kesemua ruang yang termasuk ke dalam ruang pergelaran tersebut, tempat yang paling penting
daloam sebuah pergelaran adalah panggung, oleh karenannya panggung memerlukan
penataan/setting. Penataan panggung ini harus disesuaikan dengan pertunjukan yang akan disajikan,
misalnya penyajian musik ansambel akan berbeda dengan penyajian solo. Beberapa bentuk
panggung yang dapat digunakan dalam sebuah pergelaran musik antara lain panggung tapal kuda,
panggung terbuka, dan panggung proscenium.
Penataan ruang pergelaran hendaknya memperhatikan hal-hal yang baku dalam sebuah
penyajian musik, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataannya.
1) Tampilan tema
Tampilan tema harus mudah ditangkap oleh audience, dan tentunya tidak mengganggu
pelaksanaan pergelaran.
2) Dekorasi
Dekorasi dalam sebuah pergelarn harus mengacu pada tema yang diangkat dalam sebuag
pergelaran, dan juga harus mempertimbangkan tempat dimana pergelaran tersebut dilaksanakan. Hal
ini ditujukan untuk membangun suasana sebuah pergelaran sesuai yang dikehendaki.
3) Penataan sound
Penataan sound merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah pergelaran, terutama
pergelaran musik. Hal ini menjadi penting karen dalam sebuah pergelaran musik, materi utama yang
akan ditampilkan adalah suara. Suara harus bisa menjangkau penonton mulai dari yang berada di
depan hingga dibelakang.
4) Pencahayaan
Pencahayaan dalam sebuah pergelaran musik merupakan faktor pendukung yang dapat
digunakan untuk semakin menghidupkan suasana pertunjukan, dengan tata pencahayaan yang baik
penampil dapat mengarahkan perhatian penonton pada apa yang ingin ditampilkan.
5) Perlengkapan pergelaran
Perlengkapan dalam sebuah pergelaran musik juga merupakan salah satu faktor yang
menentukan kesuksesan sebuah pergelaran. Perlengkapan pergelaran dibutuhkan agar penyajian
yang ditampilkan dapat tergarap dengan baik. Hal ini juga merupakan salah satu faktor yang
menentukan penilaian penonton terhadap sebuah pergelaran musik. Beberapa perlengkapan
pergelaran yang penting untuk diperhatikan seperti busana/kostum untuk pergelaran, alat
musik/instrumen yang akan dimainkan, partiture score musik, trap penyanyi
e. Pelaksanaan acara
Sebelum pelaksanaan pergelaran semua harus sudah dipersiapkan dengan matang, salah
satu hal yang terpenting adalah susunan acara yang akan disajikan, yang meliputi pola acara, variasi
acara, waktu/durasi, dan puncak acara.
Berikut adalah contoh susunan acara dalam sebuag pergelaran musik.
f. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan penilaian atau penaksiran
atas jalannya sebuah pergelaran. Evaluasi diadakan dengan tujuan untuk merekap atau mendata
jalannya sebuah acara apakah sudah seperti yang dikendaki atau tidak problem apa yang terjadi
ketika acara, dan yang terpenting adalah sebagai acuan kedepannya jika ingin mengdakan sebuah
pergelaran lagi. Evaluasi dilaksanakan setelah pergelaran selasai dilaksanakan. Dalam evaluasi
setiap seksi wajib memberikan laporan atas apa yang dikerjakan dan dikelolanya, seperti
pembiayaan/pengeluaran selama acara, pelaksanaan acara pergelaran, dan laporan dari masing-
masing seksi.
Permasalahan
Lakukan tugas berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja
Konser musik merupakan pertunjukan musik yang menyajikan lagu dengan genre musik tertentu.
Dalam konser musik kadang kala terjadi kerusuhan antar penonton. Padahal seharusnya dalam
menonton konser musik dapat dilakukan dengan tertib. Hal apa yang harus dibenahi dalam konser
musik tersebut?
Mari Bereksplorasi
Lakukan tugas berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja!
Carilah salah satu bentuk pertunjukan musik.
Carilah berbaga informasi melalui internet.
Tuliskan di Microsoft Word dan kumpulkan pada guru untuk dinilai.
Mari Berdiskusi
Lakukan tugas kelompok berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja1
Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu.
Buatlah proposal mengenai pertunjukan musik.
Disukusikan bersama-sama.
Hasilnya kumpulkan pada guru untuk dinilai.
Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Apakah manfaat yang didapat dari melakukan sebuah pergelaran musik?
Jawab: .......................................................................................................................
2. Apa yang dimaksud dengan alat musik elektrofon?
Jawab: .......................................................................................................................
3. Apa yang dimaksud dengan musik ansambel?
Jawab: .......................................................................................................................
4. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam penentuan tempat pergelaran?
Jawab: .......................................................................................................................
5. Mengapa tata cahaya sangat penting dalam pertunjukan musik?
Jawab: .......................................................................................................................
Refleksi
Setelah mempelajari materi bab ini, apakah kalian sudah menguasai materi berberikut?
Bentuk tanda (√) pada kolom “Ya” atauu “Tidak” dengan jujur!
Soal Asesmen
Bacalah teks berikut untuk menjawab soal no. 1-5!
Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah
memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan
ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan
kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat
untuk menikmati gamelan karena di kota inilah anda bisa menikmati versi aslinya.
Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang
berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih
lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat
mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan
hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelannya adalah keselarasan kehidupan
jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan
ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud nyata dalam
musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan
gambang serta suara gong pada setiap penutup irama.
Tidak ada kejelasan tentang sejarah munculnya gamelan. Perkembangan musik gamelan
diperkirakan sejak kemunculan kentongan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan pada tali atau bambu
tipis hingga dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai gamelan,
musik ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada beberapa waktu
sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.
Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa alat musik, diantaranya satu set alat musik serupa drum
yang disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu. Komponen utama
yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat
memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah
irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama
gending.
Gamelan Jawa adalah musik dengan nada pentatonis. Satu permainan gamelan komplit terdiri dari
dua putaran, yaitu slendro dan pelog. Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 [C- D E+ G A]
dengan perbedaan interval kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 [C+ D E- F# G#
A B] dengan perbedaan interval yang besar. Komposisi musik gamelan diciptakan dengan beberapa
aturan, yaitu terdiri dari beberapa putaran dan pathet, dibatasi oleh satu gongan serta melodinya
diciptakan dalam unit yang terdiri dari 4 nada.
Anda bisa melihat gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri maupun sebagai pengiring
tarian atau seni pertunjukan seperti wayang kulit dan ketoprak. Sebagai sebuah pertunjukan
tersendiri, musik gamelan biasanya dipadukan dengan suara para penyanyi Jawa (penyanyi pria
disebut wiraswara dan penyanyi wanita disebut waranggana). Pertunjukan musik gamelan yang
digelar kini bisa merupakan gamelan klasik ataupun kontemporer. Salah satu bentuk gamelan
kontemporer adalah jazz-gamelan yang merupakan paduan paduan musik bernada pentatonis dan
diatonis.
Salah satu tempat di Yogyakarta dimana anda bisa melihat pertunjukan gamelan adalah Kraton
Yogyakarta.
Sumber: https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/arts-and-culture/gamelan-show/
1. Alat musik tiup pada gamelan Sunda adalah ….
a. seruling
b. gong
c. bonang
d. kendang
2. Perhatikan data-data berikut!
(1) C- D E+ G A
(2) C+ D E- F# G# A B
(3) C+ D E- F# G# A G
(4) C- D E+ G B
Berdasarkan dari data di atas nada yang slendro dan pelog ditunjukkan oleh nomor ….
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (1) dan (4)
d. (2) dan (4)
3. Gamelan Jawa biasanya digunakan untuk mengiringi ….
4. Jodohkanlah pernyataan berikut sesuai dengan teks di atas!
Pernyataan Pilihan
Musik gamelan Jawa mengungkapkan pandangan hidup. (…) a. sinden
Seorang penyanyi dalam pertunjukan gamelan. (…) b. keselarasan kehidupan
jasmani dan rohani
Gamelan Jawa memiliki dua nada. (…) c. nada pelog dan slendro
Remedial
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Seperti apakah penampilan yang harus disuguhkan sebagai seorang konduktor agar terkesan
baik?
Jawab: .......................................................................................................................
2. Apakah tujuan pemanasan vokal menurut Yosafat?
Jawab: .......................................................................................................................
3. Seperti apakah penentuan lagu bagi paduan suara menurut Yosafat?
Jawab: .......................................................................................................................
4. Apakah yang dimaksud dengan bernyanyi tiga suara?
Jawab: .......................................................................................................................
5. Sebutkan pengertian legato dalam musik untuk instrumen string klasik!
Jawab: .......................................................................................................................
Pengayaan
Setelah kalian mempelajari materi pada bab ini, rangkumlah poin-poin penting yang telah kalian
pelajari! Kumpulkan hasil rangkuman kalian pada guru untuk dikoreksi!
Bab 2 Seni Rupa
Kecenderungan manusia untuk melihat hal-hal yang indah sudah dimulai sejak lama. Misalnya di
Indonesia kita dapat melihat bagaimana berbaga bentuk seni rupa diciptakan melalui berbagai
inspirasi. Dalam mencipta karya seni rupa tersebut selalu meninggalkan pesan untuk penikmat seni.
Begitu juga dengan desain grafis. Desain grafis dirancang untuk menyampaikan pesan komunikasi
melalui elemen visual. Biasanya, desain grafis menggabungkan gambar, simbol dan tulisan untuk
merepresentasikan visual pesan yang mau disampaikan. Penerapan desain grafis biasanya di dalam
desain komunikasi dan fine art. Desain grafis bisa mengarah ke metode merancang, proses
pembuatan, produk hasil rancangan maupun disiplin ilmu yang dipakai untuk desain. Nah, sekarang
kita simak langkah-langkah dalam membuat desain dan cara mengapresiasikannya secara singkat.
Capaian Pembelajaran
Mengalami (Experiencing)
Pada akhir fase ini, peserta didik menyimak, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas
bunyi-musik, menunjukkan kepekaan akan konteks serta mampu secara aktif berpartisipasi dalam
sajian musik.
Merefelksikan (Reflecting)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman
atas bunyi-musik, menunjukkan kepekaan akan konteks serta mampu secara aktif berpartisipasi
dalam sajian musik.
Berpikir dan Bekerja Secara Artistik (Thinking and Working Artistically)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam berpraktik musik
sejak dari persiapan, saat, maupun usai berpraktik musik untuk perkembangan dan perbaikan
kelancaran serta keluwesan bermusik, serta memilih, memainkan, menghasilkan, dan menganalisis
karya-karya musik secara aktif, kreatif, artistik, musikal, dan mengandung nilai-nilai kearifan lokal baik
secara individu maupun secara berkelompok.
Menciptakan (Creating)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menghasilkan gagasan hingga menjadi karya musik yang
otentik dalam sebuah sajian dengan kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun
ekstrinsik, keragaman konteks, baik secara terencana maupun situasional sesuai dan sadar akan
kaidah tata bunyi/musik.
Berdampak (Impacting) bagi diri sendiri dan orang lain
Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam berpraktik musik
dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi, memainkan media bunyi-musik dan
memperluas ragam praktik musiknya serta terus mengusahakan mendapatkan pengalaman dan
kesan baik dan berharga bagi perbaikan dan kemajuan diri sendiri secara utuh dan bersama.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pada pembelajaran ini diharapkan siswa mampu:
1. mengeksplorasi jenis-jenis tipografi,
2. membuat tipografi sendiri,
3. mengenali berbagai bentuk logo,
4. menyampaikan gambar dengan bentuk logo,
5. mengamati dan melestarikan kebudayaan lokal di sekitar,
6. membuat poster tentang lingkungan di sekitar,
7. mengaplikasikan desain pada budaya di lingkungan sekitar,
8. mengangkat seni rupa dan desain untuk kehidupa sehari-hari.
Stimulus
1. Apa yang dimaksud dengan tipografi?
2. Apa yang dimaksud dengan logo?
3. Apa saja bentuk huruf dalam tipografi?
4. Bagaimana cara membuat logo?
5. Bagaimana berkreasi dalam seni rupa?
Kata Kunci
Tipografi
Logo
Desain grafis
Desain
Seni rupa
Seni
Budaya
Desain
Poster
Peta Konsep
Seni Rupa
Dalam seni rupa, selain menggambar ada juga seni huruf atau disebut tipografi. Apa itu tipografi?
Menurutmu, apa saja bentuk huruf dalam tipografi? Simak materi berikut untuk mengetahui
jawabnnya!
Tipografi merupakan seni cetak yang dilakukan dengan menata huruf pada karya
seni dan teknik tipografi dilakukan dengan memilih dan menata huruf yang pembuatannya pada
berbagai media cetak. Untuk membuat kesan estetis pada tipografi, dibuat seindah mungkin untuk
penataan dan keseimbangan agar hasil tipografi bisa menghasilkan kenyamanan dan elegan setiap
bentuk huruf. Tipografi dikenal dengan sebutan seni rupa huruf (type design), karya desain yang
menggunakan penataan huruf sebagai elemen pokok. Pada seni tipografi, mempunyai pengertian
yaitu huruf dapat menyampaikan keindahan dengan bentuk improvisasi pada huruf. Kalian bisa
mempelajari untuk menjadi mampu dalam menata huruf untuk menjadi karya seni. Dengan
mempelajari tipografi, kalian bisa membuat karya seni yang dapat dinikmati oranglain dan bisa
mendapatkan menciptakan karya seni huruf yang membuat pembaca menikmati hasil tipografi yang
estetis dan elegan. Tipografi sering digunakan oleh desainer garfis. Tipografi mempunyai tujuan
membuat susunan pada kata yang dibentuk secara presisi pada kalimat agar menghasilkan karya
yang indah dan menarik pada hasilnya. Tipografi dibuat dalam bentuk yang beragam jenis dan
memliki tujuan yang berbeda-beda pada setiap bentuk hurufnya. Pada seni rupa murni tipografi
digunakan untuk mengubah huruf menjadi sebuah bentuk karya seni yang estetis. Pada desain
tipografi digunakan untuk membuat desain pamflet dan seni cetak lainnya.
a. Sejarah tipografi
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan piktogram. Piktogram pada jaman
dahulu digunkan pada gambar prasejarah kuno yang terdapat pada dinding gua yang mengandung
makna dan digunakan sebagai kode dan tanda. Tipografi banyak mendapat referensi dari bentuk
bahasa yang dipergunakan oleh bangsa Viking dan Indian. Tipografi juga berkembang di Mesir
sekitar abad 1300 SM, dengan jenis huruf Hieratia. Bentuk huruf dikenal dengan nama hieroglif.
Perkembangan tipografi berkembang pesat terjadi pada abad 8 SM di Roma, terjadi pada saat
bangsa Romawi mulai berkuasa. Bangsa Romawi banyak mendapat pengaruh dari
tulisan Etruria dikenal dengan Etruska, yang merupakan salah satu suku asli Italia. Suku Etruria
berhasil menyempurnakan bahasa Romawi sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi hingga dipakai
saat ini.
Sejarah tipografi juga terjadi di Indonesia dengan menggunakan aksara pada masing-masing daerah.
Aksara di Indonesia meliputi aksara Jawa, aksara Bali, aksara Bugis, aksara Bugis Makasar, dan
aksara Batak.
1) Aksara Jawa
Aksara Jawa Hanacaraka merupakan aksara Sansekerta yang berasal dari Hindustan. Huruf ini
diperkenalkan oleh Raja Aji Saka yang datang ke Jawa pada tahun 78 Masehi. Huruf yang
diperkenalkan merupakan suku kata, yang terdiri dari suku kata: Ha, na, ca, ra, ka, ga, ta, ma, nga,
ba, sa, wa, la, pa, da, ja, ya, nya. Berjumlah delapan belas pada aksara Jawa dan dapat dijadikan
suatu kalimat untuk memudahkan menghafalkannya.
2) Aksara Bali
Aksara Bali menggunakan huruf Pallawa, dikenal dengan nama huruf Bali Kuno. Huruf Bali Kuno
berkembang sekitar abad ke-9 sampai abad ke-10. Sistem huruf aksara Bali menggunakan sistem
silabik. Sistem silabik merupakan satu tanda yang mewakili satu suku kata yang diambil dari huruf
awal suku kata dan diambil dari huruf awal suku kata. Setiap suku kata dibentuk dari satu konsonan
dan satu vokal.
3) Aksara Bugis
Suku Bugis terdapat di sumatera selatan, suku Bugis menggunakan aksen pengucapannya dikenal
bahasa Ugi dan mempunyai tulisan huruf Bugis yang disebut dengan Aksara Lontara Bugis. Aksara
Bugis sudah ada sejak abad ke-12 sejak, dipengaruhi ajaran Hindu di Indonesia. Aksara Bugis
mempunyai jumlah dua puluh tiga huruf yang disusun berdasarkan aturan tersendiri. Kata Lontara
berasal dari bahasa Bugis yang berarti daun lontar karena berawal penulisan dalam daun lontar dan
cara membacanya dari kiri ke kanan.
Gambar Aksara Bugis
Sumber: https://sulengka.net/pudarnya-pelajaran-aksara-lontara-di-sekolah/
4) Aksara Batak
Suku Batak berada di Sumatera Utara, aksara Batak telah ada sejak abad ke-13, diperkirakan aksara
Batak berasal dari aksara Jawa Kuno, melalui aksara Sumatera Kuno. Aksara Batak bersifat silabis
yang mempunyai arti yaitu tanda untuk menggambarkan satu suku kata silaba atau silabis.
b. Jenis-jenis Tipografi
Tipografi berkembang pesat pada proses bentuk dan jenis huruf. Proses pembuatan manual hingga
menggunakan teknologi komputer. Pada komputerisasi membuat tipografi menjadi lebih mudah dan
dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Tetapi kalian masih
bisa menggunakan pembuatan manual, dengan mendapat referensi dari bentuk huruf dari teknologi
komputer yang bisa kalian aplikasikan menjadi tipografi secara manual dibuat menggunakan kertas
dan pensil untuk gambar sketsa tipografi.
Desainer grafis perlu mengenali perkembangan bentuk huruf yang jumlahnya banyak, tetapi untuk
kalian cukup mengetahui beberapa jenis yang sering digunakan pada aplikasi bentuk tipografi.
Dengan mengetahui jenis tipografi akan memudahkan kalian untuk membuat tipografi kalian sendiri di
sekolah. Beberapa jenis huruf pada tipografi yang perlu kalian ketahui adalah huruf serif, sans serif,
fantasi.
1) Huruf serif
Serif merupakan jenis font yang mempunyai ciri khas yaitu garis kecil diakhir suatu huruf. garis tipis
yang ada pada ujung setiap huruf bisa disebut dengan ekor pada huruf. Ada beberapa jenis huruf
serif yang yang mempunyai garis tipis pada bentuk huruf yaitu huruf roman, huruf bodoni, dan huruf
egyption.
Gambar Ciri-ciri tipografi huruf serif
Sumber: https://www.kibrispdr.org/unduh-5/contoh-huruf-sans-serif.html
3) Huruf fantasi
Huruf fantasi merupakan huruf yang memakai garis melengkung pada setiap hurufnya. Huruf ini
dipergunakan untuk menghias dan membuat karya seni berbentuk tulisan pada setiap kata atau
kalimat untuk memberi hasil yang estetis dan menarik perhatian pembaca.
Huruf fantasi banyak digunakan untuk membuat surat undangan karena bentuk huruf yang
melengkung dan terlihat estetis. Huruf fantasi memilik jenis huruf yang sering dipakai untuk membuat
karya seni rupa tipografi yaitu Script, Astral, Bottleneck, Mistral, Ringet, Data, Calliope, Neon,
Neosrept, Letter Orness, Jim Crow, Lucia Shadow, Domino, Pinto, Inline, Lincoin, lucida Black Letter,
dan English Wd.
d. Fungsi tipografi
Tipografi mempunyai fungsi yaitu untuk memberikan informasi untuk pembaca agar ketika membaca
tipografi menjadi nyaman saat membaca tulisan dan teks. Pada ilmu tipografi yang sangat penting
tulisan dan teks bisa dibaca dengan mudah dengan bentuk estetis pada setiap jenis huruf.
1) Menarik perhatian pengguna
Desainer grafis tidak hanya pintar menggambar, tetapi membentuk agar tulisan menjadi lebih
menarik. Disini peran tipografi sangat dibutuhkan, agar tulisan dapat diatur dan dibentuk dengan
bagus bagus. Sebagai contoh tulisan tipografi yang bisa menarik perhatian pembaca pada desain
poster dan pamflet tentang menjaga lingkungan, dengan tipografi pembaca tertarik dan ikut untuk
menjaga lingkungan sekitar.
e. Prinsip-prinsip tipografi
Prinsip-prinsip tipografi berguna untuk menyusun tiografi menjadi lebih menarik. Terdapat prinsip
tipografi yang perlu kalian ketahui yaitu readability, lagibility, visibility, dan clarity. Berikut penjelasan
tentang prinsip-prinsip tipografi
1) Readability
Readability merupakan ukuran yang digunakan agar mudah teks mudah dibaca. Readability memiliki
unsur penting yaitu gabungan pada setiap huruf yang diberi jarak. Readability menggabungkan
dengan huruf lain sehingga terlihat jelas, hal yang perlu diperhatikan seperti spasi, dan jarak antar
huruf. Jika spasi dan jarak antar huruf yang digunakan tidak tepat maka akan mengurangi keindahan
pada tipografi. Jika dilakuan dengan tepat antar spasi dan jarak huruf maka sudah bisa dibilang
readability. Perlu ketepatan untuk pemilihan huruf, spasi, dan jarak agar pesan yang disampaikan
pada poster tipografi bisa dibaca dengan nyaman dan jelas.
2) Legibility
Legibility merupakan pengamatan agar kalian dapat mengenali dan membedakan setiap huruf pada
tipografi. Prinsip yang wajib diketahui untuk mengenali setiap huruf agar sesuai untuk membuat
tipografi yang menarik dan mudah dibaca. Karena tanpa prinsip legibility tipografi akan sulit dipahami
dan dibaca. Dalam sebuah desain poster untuk jenis huruf yang digunakan harus sesuai dengan
desain, karena kalau tidak sesuai akan sulit untuk dipahami pada desain poster yang akan dibaca.
3) Visibility
Prinsip visibility merupakan pemakaian jenis huruf yang disesuaikan dengan jarak pandang yang
akan dilihat pembaca. Pada prinsip visibility ukuran dan warna pada desain tipografi harus harmonis
dan seimbang untuk pembuatan desain poster yang memamkai tipografi.
4) Clarity
Clarity merupakan keahlian untuk menentukan huruf yang akan digunakan pada karya desain agar
dapat dibaca dan dimengerti. Pada prinsip clarity kalian harus mengetahui tujuan dan tema desain
tipografi. Contoh jika untuk tema lingkungan kalian bisa memilih jenis huruf yang akan digunakan.
Jika desain tipografi formal kalian bisa memilih huruf roman, untuk yang tidak formal kalian bisa
memilih huruf sans serif dan huruf fantasi supaya terlihat menarik dan estetis.
2. Aplikasi Tipografi
a. Membuat garis dari atas pada aplikasi tipografi
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah latihan membuat upstrokes atau garis dari bawah
ke atas. Cobalah untuk mengambil satu lembar kertas kosong berbahan tebal serta satu brush pen
ukuran kecil.
Lalu, Anda bisa mulai membuat garis memanjang dari bawah ke atas. Anda dapat membuat garis
sebanyak-banyaknya sampai merasa terbiasa.
Gambar garis dari atas
Sumber: https://www.indahprimadona.com/2016/10/basic-brush-lettering-tutorial.html
b. Membuat garis dari bawah pada aplikasi tipografi
Jika sudah terbiasa membuat upstrokes, selanjutnya Anda bisa coba membuat downstrokes atau
garis dari atas ke bawah. Anda dapat membuat garis secara memanjang dari atas ke bawah sampai
akhirnya tangan menjadi terbiasa.
Perlu diketahui bahwa ukuran downstrokes dapat lebih tebal daripada upstrokes. Sebab, penekanan
pada brush pun dilakukan lebih ekstra.
3. Mengenal Logo
Logo berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu Logos yang memliki arti pikiran, budi, kata, akal,
serta pembicaraan. Kata logo juga sebenarnya diambil dari kata logotype yang mulanya digunakan
pada tahun 1810 sampai tahun 1840, dan memiliki arti sebuah tulisan nama yang dibentuk secara
khusus dengan memanfaatkan suatu teknik tipografi dan hand lettering dengan menggunakan jenis
huruf yang menarik.
Logo ini dibuat dengan menggunakan bentuk dan tulisan tipografi. Untuk pembuayannya, logo dibuat
dengan semakin kreatif dengan menyatukan beberapa teknik seperti gambar, dan sketsa. Logo
digunakan untuk menggambarkan simbol, dari sebuah produk. Dalam membuat bentuk logo memiliki
ciri khas untuk membedakan logo yang satu dengan logo yang lainnya, baik itu dari segi bentuk
maupun warnanya.
a. Jenis-Jenis Logo
Logo merupakan suatu tanda, lambang, atau simbol yang mempunyai arti tertentu dan
digunakan sebagai identitas untuk suatu lambang, seperti organisasi, perusahaan, produk, dan
lembaga tertentu.
Suatu logo mampu menggambarkan citra atas suatu lambang sehingga akan mudah dikenal oleh
masyarakat. Logo juga memiliki peranan yang penting dalam hal kegiatan pemasaran dan promosi,
terlebih lagi jika logo tersebut mempunyai desain yang unik dan positif.
Berdasarkan penjelasan di atas, logo terbagi menjadi beberapa jenis yaitu.
1) Letter mark
logo letter mark atau logo monogram mempunyai arti yaitu jenis logo yang menggambarkan nama
suatu perusahaan atau produk dengan memanfaatkan inisial pada nama produknya. Logo letter mark
menggunakan dua sampai empat huruf, yang sesuai dengan produk. Logo letter mark dibuat untuk
memudahkan agar lebih lebih mudah diingat oleh masyarakat. Beberapa contoh logo letter mark
adalah logo IBM, CNN, HBO, NASA, HP, dan H&M.
b. Fungsi logo
Seperti yang sudah kita ketahui, logo memiliki fungsi untuk menggambarkan identitas diri pada suatu
entitas, kepemilikan, jaminan kualitas, atau untuk menghindari adanya peniruan atau pembajakan.
Namun, logo juga memiliki fungsi lain, yaitu:
1) Memberikan promosi
Logo adalah bentuk identitas pada suatu produk. Setiap logo mempunyai bentuk, huruf, dan gambar
karakter pada produk yang dibuat. Branding merupakan bentuk,gambar, huruf yang dibuat untuk
menyampaikan pesan pada produk. Untuk membuat penikmat produk mengenali suatu logo tersebut.
Logo juga dijadikan untuk promosi, pesan yang yang disampaikan oleh perusahaan kepada
masyarakat. Logo dibuat lebih menarik dan lebih mudah diingat dengan menggunakan gambar dan
huruf yang mudah diingat pada suatu logo. Berikut merupakan logo dari salah satu perusahaan yang
dibuat untuk branding sebuah produk.
Gambar logo Branding perusahaan
Sumber: http://allfreelogo.blogspot.com/2011/05/logo-elpiji.html
2) Memberikan informasi
Logo dapat menyampaikan informasi yang disampaikan ke masyarakat. Informasi tersebut dibuat
untuk mengenali pesan pada suatu produk. Logo juga memberikan informasi untuk masyrakat
tentang tempat, dan tempat membeli produk kepada masyarakat. Contoh informasi pada desain
produk adalah sabun mandi yang berfungsi memberikan informasi kepada masyarakat untuk terus
menjaga pola hidup bersih dan sehat. Berikut contoh salah satu logo untuk mengetahui tempat untuk
menabung.
4. Membuat Logo
Bentuk pada logo merupakan bentuk yang memiliki informasi dan pesan kepada masyarakat.
Pada logo menggunakan bentuk geometris pada bidang yang telah disusun peletaknnya. Bentuk
objek pada logo memiliki elemen-elemen dan prisip-prinsip pada pembuatan logo, yaitu warna, isi,
dan bahan. Bentuk-bentuk geometris dan garis lurus yang dibuat dengan baik akan membuat logo
menarik dan estetis. Logo akan terlihat menarik jika memiliki bentuk, warna, garis, tipografi pada logo
yang saling harmonis setiap bentuknya.
a. Macam-macam bentuk logo
Ada beberapa macam pada bentuk pada logo, mempunyai 3 bentuk yaitu bentuk geometrik, bentuk
organis, dan bentuk abstrak. Dengan bentuk berikut kalian bisa mengaplikasikan untuk logo yang
akan kalian buat.
1) Bentuk geometris pada logo
Bentuk geometris ini memiliki pola teratur yang dan mudah untuk dikenali, bentuk geometris adalah
bentuk yang sering digunakan untuk logo dan perlu kalian ketahui bentuk geometris seperti bentuk
lingkaran pada bulan dan roda, segitiga pada gunung dan piramida, dan persegi pada gedung.
Mari Bereksplorasi
Lakukan tugas mandiri berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja!
Buatlah masing-masing satu tiap jenis bidang.
Kerjakan di buku gambar dan kumpulkan pada guru untuk dinilai.
Mari Berdiskusi
Lakukan tugas kelompok berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja!
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangku kalian.
2. Carilah satu logo setiap jenis bidangnya dan berikan informasi mengenai logo tersebut.
3. Kerjakan di MS. Word dan kumpulkan pada guru untuk dinilai.
Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan tipografi?
Jawab: .......................................................................................................................
2. Apa saja alat-alat yang dapat digunakan dalam membuat tipografi?
Jawab: .......................................................................................................................
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan logo!!
Jawab: .......................................................................................................................
4. Apa maksud bentuk geometris pada logo?
Jawab: .......................................................................................................................
5. Jelaskan mengenai bentuk abstrak pada logo!
Jawab: .......................................................................................................................
Proses merasakan dimulai dengan membangun sebuah kelompok di mana kalian akan belajar
berkolaborasi bersama teman-temannya untuk bersama-sama mengamati dan mencatat
permasalahan seni rupa pada menggambar dan mendesain yang ada di lingkungan sekitar. Kalian
juga dibiasakan untuk mendekati sebuah permasalahan dengan pertanyaan. Untuk mengamati
sekitar kalian membutuhkan prinsip-prinsip pada seni rupa. Rancangan karya seni yang dapat dilihat
dari satu arah, yaitu dari arah depan karena memiliki dimensi panjang dan lebar. Contoh karya seni
rupa dimensi adalah lukisan, poster, foto, logo, kaligrafi, mozaik, batik, dan karikatur. Untuk lebih
detail berikut prinsip-prinsip seni rupa pada objek dua dimensi. Contoh merasakan pada materi
Berkarya Seni Untuk Perubahan Hubungan Dengan Sejarah Seni Rupa, terdapat beberap tokoh yang
telah membuat perubahan untuk lingkungan sekitar seperti Tisna Sanjaya yang telah
mengembangkan Imah Budaya (IBU) mempunyai arti rumah budaya. Pada aktivitas Imah Budaya,
Tisna Sanjaya bersama warga menjadikan kawasan kumuh menjadi lebih ramah dan sehat dengan
karya seni yang diciptakan. Untuk produk yang ramah lingkungan, seorang seniman bernama Arief
Yudi Rahma dengan mengembangkan karya seni dan budaya di kawasan produksi genting yang
sudah tidak terpakai diubah menjadi ruang seni dan budaya. Kawasan tersebut bernama Jatiwangi
Art Factory, banyak acara seni budaya yang sudah diselenggarakan dan membangkitkan kreativitas
warga sekitar untuk berdampingan denga karya seni dan budaya. Acara tersebut bisa membuat
sejarah baru pada perkembangan seni rupa dan budaya sekitar. Banyak generasi muda yang
melestarikan seni dan budaya sekitar agar bisa menjadi berguna untuk daerah tersebut.
a. Berpikir rancang (design thinking)
Design thinking adalah proses yang digunakan untuk memecahkan masalah desain dan
berguna untuk menciptakan solusi yang kreatif dan sebelumnya belum pernah ada atau bisa disebut
out of the box. Design thinking digunakan untuk pengembangan perancangan produk dan bentuk
karya seni rupa yang akan dibuat. Design thinking berguna untuk mengatasi masalah desain dan
mencipatakan berbagai macam ide dengan melakukan pengamatan di lingkungan sekitar. Contoh
pada design thinking seperti membuat sketsa, membuat prototype, dan membuat konsep.
Untuk hasil dari design thinking diharapkan mendapat solusi untuk proses belajar berkarya seni dan
membuat produk dengan menerapkan pada budaya sekitar untuk membantu masyarakat.
b. Elemen-elemen pada proses design thinking
Untuk melakukan proses design thinking dibutuhkan elemen pada pembuatannya. Elemen
tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berada di lingkungan sekitar. Elemen
pada proses design thinking dapat memberikan ide baru pada proses pembuatan desain dan karya
seni dengan menerapkan budaya sekitar. Berikut elemen pada proses design thinking yaitu
empathize, define, ideate, prototype, dan test.
a). Emphathize
Emphathize merupakan pengertian pada kebutuhan desian yang akan dibuat. Kalian bisa
mencari masalah yang ada di sekitar untuk membantu memecahkan masalah. Pada kegiatan ini
kalian bisa mencari referensi desain yang dibutuhkan.
b). Define
Define merupakan mengamati masalah untuk mebuat solusi pada desain yang akan dibuat,
kalian bisa melakukan pengamatan tentang apa yang dibutuhkan masyarakat sekitar. Budaya pada
lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh untuk kebutuhan desain yang akan dibuat.
c). Ideate
Ideate merupakan pengumpulan ide dari solusi yang akan dibuat pada desain, kalian bisa
membuat dan mengumpulkan ide yang kreatif untuk pembuatan desain dan karya seni dengan
memperhatikan budaya sekitar.
d). Prototype
Prototype merupakan membuat sebuah gambaran bentuk pada desain yang akan dibuat, kalian bisa
menggambar sktesa dan membuat bentuk tiga dimesi untuk produk pada desain.
e). Test
Test merupakan melakukan evaluasi dan pengujian terhadap solusi pada desain yang akan dibuat.
Setelah membuat prototype kalian bisa menguji dan mengevaluasi produk desain yang telah dibuat.
2. Membayangkan
Karya seni untuk mewujudkan konsep seni dengan mengekspresikannya dalam seni. Karena
pada dasarnya sebagai manusia kita menyukai sesuatu yang indah dan unik. Untuk membuat artistik
pada alam sekitar diperlukan cara dan solusi untuk membuat karya yang estetis. Keindahan dan
keunikan yang dapat ditimbulkan oleh perasaan senang, sedih, bahagia, dan emosi. Dari fase ide
atau ide hingga bentuk karya seni, tidak semuanya dapat dipisahkan dari hasil pengamatan dan
interaksi dengan lingkungan atau pengalaman masing-masing individu. Untuk menciptakan karya seni
yang baik, hal-hal yang berbeda harus dipertimbangkan. Pada pelajaran berikut kalian akan belajar
dari seniman atau pekerja seni yang berada dilingkungan sekitar, tentang bagaimana cara artistik
untuk memcahkan masalah. Kalian juga akan memilih dan membuat solusi dari permasalahan yang
akan kalian pecahkan.
a. Penelitian berbasis seni (art-based research)
Art-based research merupakan pengamatan terhadap seni rupa yang menggunakan proses
artistik pada budaya lingkungan sekitar atau bisa menggunakan pengalaman individu. Art-based
research menurut para ahli berikut penjelasannya menurut para tokoh.
Istilah art-based research diciptakan oleh Elliot Eisner pada tahun 1993 sampai 2014. Yang
merupakan seorang profesor seni dan pendidikan di Stanford Graduate School of Education dan
dalah satu pemikir akademis terkemuka di Amerika Serikat.
Eisner menggunakan istilah “penelitian berbasis seni” untuk pengamatannya untuk proses artistik dan
penggunan artistik pada seni. Pembuatan seni artistik yang dapat digunakan dalam bentuk semua
media. Untuk pembuatan seni artistik menerapkan budaya sekitar dan pengalaman dari masyarakat
sekitar.
1) Drs. Sudarmaji
Seni merupakan segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan
media bidang, garis, warna, tekstur, volume, dan gelap terang. Seni bukan hanya sebuah karya,
tetapi juga tumbuh menjadi sebuah manifestasi batin yang di dalamnya mengunggah pengalaman
yang memiliki keindahan dengan menggunakan berbagai media dalam berkesenian seperti media
bidang, garis, warna, volume, dan grelap terang.
2) Koentjaraningrat
Dikutip dari buku Hakikat Kesenian (1993) oleh Muji Sutrisno, seni menurut Koentjaraningrat
pada dasarnya adalah suatu ide atau gagasan yang timbul dari manusia yang kemudian diwujudkan
atau direalisaikan dalam bentuk sebuah benda yang akhirnya disebut sebagai karya seni. Benda-
benda tersebut akan memiliki sebuah ide, gagasan, nilai, norma, dan aturan sesuai tindakan berpola
dari manusia dalam menjalani kehidupan di masyarakat
b. Konsep karya seni rupa
Membuat karya seni rupa adalah mengaplikasikan konsep seni dengan mengekspresikan nya
dalam karya seni. Karena kita sebagai manusia tentunya suka akan suatu hal yang indah dan unik.
Hingga kita akan mengagumi sesuatu yang ada di alam sekitar, secara tidak langsung atau langsung.
Keindahan dan keunikan dapat menimbulkan rasa senang, sedih, dan bahagia. Berikut beberapa
tahap dalam membuat konsep karya seni rupa.
1) Membuat pengamatan seni rupa
Tujuan dari mengamati adalah untuk melakukan pengamatan terhadap budaya pada lingkugan
sekitar. Karena kita dapat melestarikan dalam bentuk rupa dan tradisi pada lingkungan sekitar.
2) Menetukan tema seni rupa
Untuk proses berikutnya kalian bisa menentukan tema untuk pembuatan karya seni rupa. Setelah
melakukan pengamatan kalian bisa mentukan tema untuk membuat karya seni. Contoh pada karya
seni ukir kalian bisa mengembangkan pola geometris dengan menggunakan budaya pada lingkungan
sekitar.
3) Sketsa seni rupa
Setelah menentukan tema kalian bisa melanjutkan untuk membuat sketsa karya seni. Kalian
membuat gambar dua dimensi atau gambar tiga dimensi dengan menggunakan perspektif gambar
dan teknik arsir pada materi sebelumnya. Gunakanlah unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prisnsip
desain pada pembuatan karya seni.
4) Mengamati sketsa seni rupa
Jika sudah melakukan menggambar sketsa, kalian bisa mengamati sketsa pada gambar agar sesuai
dengan karya seni yang akan kalian gunakan. Kalian bisa melakukan diskusi bersama teman kalian
untuk sketsa gambar yang telah kalian buat. Sketsa gambar dapat dipastikan sesuai dengan budaya
lingkungan sekitar agar dapat dilestarikan kepada masyarakat sekitar.
5) Membuat karya seni rupa
Setelah semua proses selesai karya seni dapat dibuat secara artistik dan estetis. Jika berbentuk
lukisan kalian bisa membuat pameran atau lukisan pada dinding untuk acara pameran seni budaya
dilingkungan sekitar, jika kalian menciptakan produk kalian bisa mengaplikasikan sebuah ornamen
pada budaya sekitar untuk produk yang akan kalian buat seperti aplikasi motif batik pada barang-
barang yang digunakan setiap hari yaitu piring, mangkuk, dan gelas.
c. Proses Berkarya Seni Rupa
Pada proses berkarya seni rupa, kalian bisa mencari ide di lingkungan sekitar. Ide tersebut
bisa di dapat dari benda yang kalian lihat atau interaksi kepada masyarakat tentang tata artistik yang
akan kalian buat sehingga menciptakan karya estetis yang bisa dinikmati masyarakat sekitar. Berikut
proses menciptakan seni rupa meliputi mencari ide atau ide kerja, memukan ide atau ide kerja,
mengisi ide atau ide dalam sketsa, memindahkan sketsa, dan menghadir karya seni.
d. Cara membuat karya Seni Rupa
Untuk membuat karya seni rupa dibutuhkan proses dan tahapan pada pembuatan karya seni.
Proses tersebut memiliki unsur-unsur seni rupa pada pembuatan karya seni rupa. Berawal dari
menentukan bentuk, menentukan media yang akan digunakan, menetukan teknik seni rupa, dan alat
bahan yang digunakan.
1) Membentuk karya seni rupa
Membentuk karya seni rupa dimulai dari gagasan untuk menciptakan seni dua dimensi dan
tiga dimensi yang memiliki nilai artistik dan estetis dengan media atau bahan tertentu.
2) Menentukan media karya seni rupa
Media pada karya seni rupa terdiri dari bahan yang mudah untuk digunakan. Bahan-bahan
media untuk desain karya seni meliputi tanah liat, bubur kertas, plastisin, dan media kertas untuk
karya seni dua dimensi. Untuk alat yang digunakan adalah alat menggambar, dan alat melukis.
3) Teknik seni rupa
Dalam membuat karya seni rupa, kalian bisa menggunakan beberapa teknik pada seni rupa.
Teknik seni rupa memiliki beberapa macam yaitu teknik arsir, teknik siluet, teknik linear, teknik basah
dan teknik kering pada seni rupa dua dimensi. Bentuk dasar memilki beberapa jenis yaitu segitiga,
lingkaran, persegi, persegi panjang, dan segi enam. Bentuk merupakan proses untuk membuat karya
seni rupa, bentuk dapat digunakan untuk melestarikan karya seni rupa pada linghkungan sekitar yang
memiliki nilai estetika melalui keterampilan seniman atau penggiat seni di lingkungan sekitar.
4) Alat dan bahan seni rupa
Alat dan bahan pada seni rupa untuk menciptakan karya seni mempunyai beberapa macam,
untuk membuat karya seni dua dimensi dan tiga dimensi pada pentaan yang artistik untuk
menghasilkan karya yang estetis. Beberapa karya seni bahkan memiliki alat dan bahan khusus yang
tidak dapat digunakan untuk jenis karya seni lain. Tetapi ada juga alat atau bahan yang digunakan di
hampir semua proses penciptaan seni visual.
Alat menggambar yang bisa digunakan untuk karya seni lain yang hampir sama pemakaiannya untuk
karya seni. Untuk membuat seni dua dimensivada beberapa alat dan bahan untuk membuat karya
seni, seperti alat untuk membentuk, menggambar dan mewarnai menggunakan alat dan bahan
seperti pensil dan kertas yang bisa digunakan untuk teknik kering pada seni rupa, sedangkan teknik
basah menggunkan kanvas, kuas, dan cat.
3. Melakukan
Pada tahap melakukan kalian akan menggunakan berpikir rancang (design thinking) dan
penelitian berbasis seni (art-based research). Poster merupakan media publikasi yang berisi tulisan
dan gambar. Poster memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Poster
termasuk kedalam karya seni dan desain, karena membuat poster membutuhkan unsur-unsur seni
rupa dan prinsip-prisip desain. Poster merupakan hasil karya dari seorang desainer grafis dengan
menggabungkan tipografi dan logo yang berbentuk estetik. Poster bisa menggunakan media kertas
dan kain, merupakan karya seni dua dimensi. Pada pengaplikasiannya poster banyak ditempel di
dinding dengan permukaan yang datar. Selain memberikan informasi di lingkungan masyarakat,
poster berguna untuk mempromosikan produk. Untuk pengaplikasiannya poster ditempel ditempat
umum, untuk mengajak masyarakat tentang informasi yang ada didalam poster.informasi di dalam
poster yaitu edukatif, media informasi, promosi, dan tujuan kemanusiaan.
a. Ciri-Ciri Poster
Poster memeiliki ciri-ciri pada pengaplikasiannya dan pemilihan kalimat. Jenis huruf pada tipografi
digunakan untuk membuat poster, pemilihan warna dan bentuk pendukung sangat berpengaruh agar
poster menarik dan estetik. Beberapa ciri poster antara lain menggunakan bahasa yang jelas dan
ramah, menggunakan kalimat yang berkesan, dan menempatkan di lokasi yang tepat.
b. Tujuan poster
Poster memiliki tujuan untuk memberikan suatu informasi penting kepada masyarakat.
Dengan kalimat dan desain menarik poster dapat mengajak masyarakat untuk berpartisipasi.
Beberapa tujuan pembuatan poster yaitu mendapatkan perhatian dari masyarkat mengenai suatu
informasi yang ada di poster, memberikan informasi penting kepada masyarakat, menyampaikan
informasi atau pesan kepada masyarakat agar memiliki pengetahuan mengenai isi dari poster
tersebut, mengajak masyarakat agar mau mengikuti dan melakukan sesuai isi di dalam poster, dan
mencari perhatian dan simpati publik agar peduli dengan isi pesan dalam poster.
4. Berbagi
Untuk materi berbagi, kalian bisa mempelajari tinjau karya atau gallery walk. Karya yang sudah dibuat
dengan kelompok kalian akan di tempel atau dipajang di kelas atau sekolah kalian agar bisa di lihat
bersama teman-teman di sekolah. Gallery walk merupakan pameran berjalan, yang dilakukan di
sekolah dengan menanggapi karya yang dibuat oleh kelompok lain. Kalian bersama kelompok akan
mempresentasikan karya di depan teman-teman sekolah dan teman-teman kelas. Berilah kesimpulan
dan pemahaman untuk karya kalian agar teman-teman kalian mengerti tentang karya yang di
pamerkan.
Metode pameran berjalan dapat memberikan pengetahuan dalam proses belajar. Dan bisa memberi
motivasi pada siswa untuk mengikuti proses belajar dan membuat karya seni. Kelompok satu dan
yang lainnya dapat mengkoreksi karya kelompok lain dengan mengisi masukan yang sudah
disediakan, dan dapat melakukan sesi tanya jawab untuk karya seni yang dipamerkan.
a. Langkah-langkah metode pameran berjalan (gallery walk)
Untuk melakukan pameran berjalan kalian harus memperhatikan langkah-langkah metode pameran,
agar berjalan lancar dan di mengerti oleh teman-teman kalian. Berikut langkah-langkah metode
pameran berjalan.
1) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan dua hingga empat orang
2) Memberikan kertas penilaian kepada setiap kelompok
3) Mendiskusikan hasil karya kelompok
4) Menulis hasil diskusi karya kelompok
Permasalahan
Seorang perupa sudah membuat karya dengan indah. Perupa tersebut ingin membuat sebuah
pameran berjalan, tetapi perupa bingung harus memulai dari mana. Apa saja langkah-langkah dalam
membua pameran berjalan?
Mari Bereksplorasi
Lakukan tugas kelompok berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja!
1. Buatlah kelompok dengan anggota 4 orang.
2. Mulailah untuk mempresentasikan karya seni bersama kelompok kalian di depan kelas.
2. Mulailah untuk menyampaikan proses membuat karya seni bersama kelompok kalian.
3. Buatlah sesi tanya jawab kepada kelompok lain, dan catatlah hasil penilaian yang sudah
kelompok lain berikan.
Mari Berdiskusi
Lakukan tugas kelompok berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja!
1. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu.
2. Buatlah lembar evaluasi untuk karya seni bersama kelompok kalian!
3. Catalah setiap penilaian yang sudah kelompok berikan!
4. Presentasikanlah hasil penilaian yang sudah kelompok lain berikan!
5. Mintalah penilaian kepada guru kalian!
Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apa saja elemen-elemen pada proses design thinking!
Jawab: .......................................................................................................................
2. Apa yang dimaksud dengan ideate!
Jawab: .......................................................................................................................
3. Jelaskan mengenai membuat karya seni!
Jawab: .......................................................................................................................
4. Mengapa pemilihan kata pada poster sangat penting?
Jawab: .......................................................................................................................
5. Jelaskan pengertian gallery walk!
Jawab: .......................................................................................................................
Refleksi
Setelah mempelajari materi bab ini, apakah kalian sudah menguasai materi berikut? Bentuk tanda (√)
pada kolom “Ya” atau “Tidak” dengan jujur!
Soal Asesmen
Perhatikan infografis berikut untuk menjawab soal no 1-5!
Pernyataan Pilihan
Posetr tersebut menggunakan bentuk huruf tipografi. (…) a. bubble
Poster tersebut menyampaikan pesan. (…) b. sangat jelas dan baik
Penyampaian informasi poster tersebut. (…) c. mendaur ulang benda
4. 3R dalam poster tersebut adalah ….
5. Apa permasalahan yang diangkat dalam poster tersebut?
Remedial
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apa yang dimaksud logo maskot!
Jawab: ......................................................................................................................
2. Apa yang dimaksud logo kombinasi!
Jawab: ......................................................................................................................
3. Jelaskan pengertian logo lambang!
Jawab: ......................................................................................................................
4. Jelaskan pengertian memberikan promosi pada fungsi logo!
Jawab: ......................................................................................................................
5. Apa yang dimaksud memberikan informasi pada fungsi logo!
Jawab: ......................................................................................................................
Pengayaan
1.. Buatlah sebuah poster dengan tema bebas.
Menyusun sebuah karya tari bukanlah pekerjaan yang sulit. Namun, dalam penyusunan karya tari
diperlukan kreativitas dan keuletan. Proses penciptaan tari tidak hanya menitik beratkan pada aspek
penemuan-penemuan gerak dan merangkainya gerakan tersebut menjadi suatu bentuk tari, tetapi
lebih dari pada itu, di mana improvisasi, eksplorasi dan forming (komposisi) menjadi bagian yang
paling penting dalam proses penciptaan tari.
Capaian Pembelajaran
Mengalami (Experiencing)
Pada akhir fase ini, peserta didik menyimak, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas
bunyi-musik, menunjukkan kepekaan akan konteks serta mampu secara aktif berpartisipasi dalam
sajian musik.
Merefelksikan (Reflecting)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman
atas bunyi-musik, menunjukkan kepekaan akan konteks serta mampu secara aktif berpartisipasi
dalam sajian musik.
Berpikir dan Bekerja Secara Artistik (Thinking and Working Artistically)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam berpraktik musik
sejak dari persiapan, saat, maupun usai berpraktik musik untuk perkembangan dan perbaikan
kelancaran serta keluwesan bermusik, serta memilih, memainkan, menghasilkan, dan menganalisis
karya-karya musik secara aktif, kreatif, artistik, musikal, dan mengandung nilai-nilai kearifan lokal baik
secara individu maupun secara berkelompok.
Menciptakan (Creating)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menghasilkan gagasan hingga menjadi karya musik yang
otentik dalam sebuah sajian dengan kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun
ekstrinsik, keragaman konteks, baik secara terencana maupun situasional sesuai dan sadar akan
kaidah tata bunyi/musik.
Berdampak (Impacting) bagi diri sendiri dan orang lain
Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam berpraktik musik
dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi, memainkan media bunyi-musik dan
memperluas ragam praktik musiknya serta terus mengusahakan mendapatka
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materipada pembelajaran ini diharapkan siswa mampu:
1. menjelaskan elemen komposisi tari kelompok melalui pertunjukan tari yang disaksikan secara
langsung atau melalui tayangan audiovisual,
2. Mengidentifikasi elemen komposisi tari kelompok,
3. Menjelaskan konsep karya tari kreasi berdasarkan elemen komposisi tari,
4. Memahami gerak tari yangbersumber dari gerak tari tradisional daerah setempat melalui
berbagai rangsangan,
5. Menjelaskan berbagai unsur pendukung dalam karya tari kreasi kelompok,
6. memahami gerak tari menggunakan pengolahan desain kompoisi tar kelompok.
Stimulus
1. Apa yang dimaksud dengan tari kelompok?
2. Apa saja yang termasuk dalam tari kelompok?
3. Apa saja unsur pendukung dalam tari?
4. Apa yang dimaksud dengan tari kreasi?
5. Bagaiman proses penciptaan tari kreasi?
Kata Kunci
Tari
Tari kelompok
Tari kreasi
Gerak
Unsur
Peta Konsep
Seni Tari
Dalam seni tari, kegiatan apakah yang berlangsung sesuai dengan gambar di atas? Mengapa
kegiatan tersebut termasuk ke dalam seni tari? Simak materi berikut untuk mengetahui jawabannya!
Permasalahan
Kerjakan tugas berikut secara mandiri!
Lakukan kegiatan identifikasi dan analisis mengenai tari tradisional dan tari kreasi baru! Apakah
dalam tarian tersebut memiliki kesamaan atau bahkan perbedaan? Tuliskan hasilnya dalam bentuk
Miscrosoft Word, kemudia print hasil kerja kalian dan kumpulkan pada guru untuk dinilai.
Mari Bereksplorasi
Lakukan tugas kelompok berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja!
1. Carilah suatu artikel yang berkaitan dengan mencipta gerak tari kreasi.
2. tuliskan mengenai informasi tersebut dan contoh tahap tarian dalam mencipta tari kreasi.
3. Tuliskan ke dalam kertas folo dan kumpulkan pada gurur untuk dinilai.
Mari Berdiskusi
Lakukan tugas kelompok berikut dengan disiplin dan cermat sesuai petunjuk kerja!
1. Bentuklah kelompok dengan teman sebangku kalian.
2. Diskusikan mengenai gerak ekplorasi dalam pembentukan tai kreasi.
3. Gerakan apa yang dapat dijadikan tari.
4. Hasilnya presentasikan di depan kelas kalian!
Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Sebutkan tahap-tahap dalam proses penciptaan tari!
Jawab: .........................................................................................................................
2. Apa yang dimaksud dengan tari kelompok?
Jawab: .........................................................................................................................
3. Jelaskan mengenai stilasi dan proses pengembangannya!
Jawab: .........................................................................................................................
4. Sebutkan prinsip-prinsip dalam penataan rias tari!
Jawab: .........................................................................................................................
5. Apa saja proses yang dilakukan dalam menciptakan karya tari?
Jawab: .........................................................................................................................
Refleksi
Setelah mempelajari materi bab ini, apakah kalian sudah menguasai materi berikut? Bentuk tanda (√)
pada kolom “Ya” atau “Tidak” dengan jujur!
Soal Asesmen
Perhatikan infografis berikut untuk menjawab soal no 1-5!
Pernyataan Pilihan
Tari reog menceritakan tentang sesuatu. (…) a. utama
Kiono Sewandono, barongan, jathil, warok, bujang ganong b. perang antara kerjaan Kediri
merupakan penari. (…) dan Ponorogo
Penari jathil.. (…) c. seorang perempuan
4. Berikut yang bukan termasuk penari utama tari reog adalah …
a. barongan
b. warok
c. jathil
d. Ramayana
5. Sebutkan alat musik pengiring tari reog!
Remedial
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Sebutkan fungsi rias dalam tari!
Jawab: ......................................................................................................................
2. Jelaskan mengenai hubungan antara suasana dengan tari?
Jawab: ......................................................................................................................
3. Apa fungsi pencahayaan flood dalam pementasan tari?
Jawab: ......................................................................................................................
4. Apa tujuan pencahayaan dalam tari?
Jawab: ......................................................................................................................
5. Apa properti yang biasa digunakan dalam tarian tradisional di Indonesia?
Jawab: ......................................................................................................................
Pengayaan
Setelah kalian mempelajari materi pada bab ini, rangkumlah poin-poin penting yang telah kalian
pelajari! Kumpulkan hasil rangkuman kalian pada guru untuk dikoreksi!
Soal Asesmen
Perhatikan gambar berikut untuk menjawab soal nomor 1 sampai 5!
1. Berikut yang bukan termasuk tari yang berasal dari Bali adalah ….
a. Rejang
b. Sendratari gambuh
c. Sendratari wayang wong
d. Remo
2. Tarian tradisonal Bali dibagi menjadi tiga genre, yaitu …. (jawaban bisa lebih dari satu)
a. tarian sacral
b. tarian upacar seni-sakral
c. tarian hiburan
d. tarian tidak sacral
3. Jodohkan unsur gambar berikut!
Pernyataan Pilihan
Tari Sanghyang Dedari termasuk tari. (…) a. hiburan
Sendratari Gmabuh termasuk tari. (…) b. seni-sakral
Legong Kraton termasuk tari. (…) c. sakral
4. Tarian tradisional Bali tercatat ada … jenis tarian.
5. Sebutkan yang termasuk tari balih-balihan!
Remedial
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini degan benar!
1. Jelaskan pengertian menarik perhatian pada fungsi tipografi!
Jawab: .........................................................................................................................
2. Apa saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menulis tema pertunjukan musik?
Jawab: .........................................................................................................................
3. Sebutkan tujuan dilakukannya evaluasi!
Jawab: .........................................................................................................................
4. Sebutkan pengertian konduktor menurut KBBI!
Jawab: .........................................................................................................................
5. Sebutkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat busana tari?
Jawab: ...................................................................................................................
Pengayaan
Carilah salah satu pertunjukan tari.
Analisislah unsur gerah, rupa dan musik yang ada pada pertunjukan tersebut.
Tulislah pada buku tugasmu dan kumpulkan pada guru untuk dinilai.
Daftar Pusataka
Suparjan, I G N Suparta. 1982. Pengantar Pengetahuan Tari Untuk SMKI. Jakarta: Depdikbud.
Glosarium
Acapella: musik vokal tanpa iringan alat musik.
Alto: suara rendah wanita.
Baritone: pertengahan suara antara tenor dan bass pada suara vokal pria.
Bass: suara terendah pada vokal pria dan nada terendah pada alat musik.
Birama: ketukan yang berulang-ulang.
Chord: harmonisasi tiga nada atau lebih.
Chromatic: susunan melodik yang terdiri dari 12 nada.
Coda: bagian penutup dari musik.
Diatonik: nada yang terdiri dari tujuh tangga nada
Duet: komposisi musik yang dimainkan oleh dua pemain.
Harmoni: perpaduan bunyi yang selaras.
Interval: jarak antar nada.
Kuartet: kelompok musik yang terdiri atas empat orang.
Largo: dengan sangatlambat.
Lento: pelann dan berhubungan.
Melodi: rangkaian nada yang tinggi rendahnya teratur.
Metronom: alatyang digunakan untuk menghitung jumlah ketukan permenit.
Moderato: dimainkan dengan nada sedang.
Not: simbol tertulis untuk nada.
Nada: tinggi rendahnya sebuah bunyi.
Oktaf: interval kedelapan datri nada diatonis.
Pentatonik: tangga nada yang terdiri dari lima nada.
Quintet: kelompok musik yang terdiri atas lima pemain.
Rhythm/irama: berhubungan dengan tempo, ketukan yang menyatakan penjiwaan lagu.
Septet; keompok musik yang terdiri dari tujuh pemain.
Solo: Komposisi yang dibawakan oleh seorang pemain.
Soprano: jenis suara vokal pada wanita dan sebuatan untuk alat musik yang mempunyai nada tinggi.
Tempo: kecepatan ketikan.
Tenor: jenis suara tertinggi untuk vokal pada pria.
Tonging: pengaturan posisi lidah pada saat memainkan alat musik tiup.
Timbre: kwalitas/warna suara.
Trio: Kelompok yang terdiri dari tiga pemain.
Tuts: tombol pada instrumen tekan seperti piano, pianika, dan sejenisnya.
Unisono: bernyanyi dengan menggunakan wilayah nada yang sama.
Seni rupa: Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik,
garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Sketsa: Karya gambar yang biasanya tidak dimaksudkan sebagai hasil karya akhir.
Sebuah sketsa dapat memiliki beberapa tujuan yaitu merekam sesuatu yang dilihat oleh seniman,
merekam atau mengembangkan gagasan untuk dipakai kemudian, atau dapat juga digunakan
sebagai cara singkat menggambarkan citra, gagasan, atau prinsip.
Gambar: Gambar merupakan karya seni rupa dua dimensi yang berfungsi untuk untuk menerangkan
ataupun menjelaskan sesuatu. Alam semesta merupakan sumber inspirasi objek yang tidak akan
habis untuk digambar.
Teknik: Teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia.
Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, dan pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain
objek atau proses yang berguna.
Desain: Desain adalah rancangan dari suatu produk atau benda yang akan dibuat. Desain dapat
berupa sketsa gambar atau model. Desain digunakan untuk merancang banyak hal mulai dari
perabotan, rumah, karya seni, pakaian hingga jalan raya.
karya seni: Karya seni adalah ciptaan artistik atau benda estetik. Meskipun demikian, karya seni
mungkin juga digunakan untuk menyebut karya apa pun yang dianggap berseni dalam artian paling
luasnya, sehingga karya seni juga melingkupi karya-karya sastra dan musik.
Indeks
A
Acapella
Alto
B
Baritone
Bass
Bentuk
Bidang
Birama
Budaya
C
Cetak
Chord
Chromatic
Coda
D
Desain
Digital
Diatonik
Duet
G
Gerak
H
Harmoni
I
Ide
Indah
Interval
K
Karya seni
Koreografi
Kuartet
L
Largo
Lento
Logo
M
Melodi
Menggambar
Metronom
Moderato
N
Not
Nada
O
Oktaf
P
Pentatonik
Phrase
Q
Quintet
R
Ritme
S
Septet
Sketsa
Solo
Soprano
T
Tari
Tempo
Tenor
Tonging
Timbre
Tipografi
Trio
Tuts
U
Unisono