X, XXXXXX 20xx
DOI . . . . . . . . . . . . . . . . . .
p-ISSN XXXX-XXXX
e-ISSN XXXX-XXXX
FOKUS
VALIDITAS DAN RELIABILTAS ANGKET KEDISIPLINAN SISWA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari angket kedisiplinan
siswa.
Dimana kedisiplinan siswa memiliki peranan penting dalam pendidikan, siswa yang memiliki
kedisiplinan akan mampu menyelesaikan tugas dan kewajiban untuk mencapai prestasi yang
optimal. Sebab itu dibutuhkan alat ukur kedisiplinan yaitu berupa angket kedisiplinan yang
sudah di uji validitas dan reliabilitas. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Karya
Pembangunan kelas IX berjumlah 15 siswa. Dari hasil uji validitas dari pernyataan terdapat
soal yang dinyatakan valid serta uji validitas mendapatkan nilai sebesar yang berarti termasuk
dalam kategori sangat tinggi. Dengan begitu angket kedisipilinan bisa digunakan untuk
mengukur tingkat kedisiplinan siswa.
Abstract
This study aims to determine the validity and reliability of the student's disciplinary
questionnaire.
Where student discipline has an important role in education, students who have discipline will
be able to complete tasks and obligations to achieve optimal achievement. Therefore, a
discipline measurement tool is needed, namely in the form of a disciplinary questionnaire that
has been tested for validity and reliability. The subjects of this research were 15 students of
SMP Karya Pembangunan class IX totaling 15 students. From the results of the validity test of
the statement, there are questions that are declared valid and the validity test gets a value of
which means it is included in the very high category. That way, the discipline questionnaire can
be used to measure the level of student discipline.
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis,
teratur dan terencana, yang tujuannya untuk mengubah atau mengembangkan harapan
atau perilaku yang diinginkan. Melalui pendidikan diharapkan kepribadian dan
kemampuan peserta didik akan berkembang. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
merupakan rekomendasi untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Di lingkungan
sekolah, siswa harus mentaati tata tertib yang ada di sekolah. Aturan dan peraturan yang
ada di sekolah dibuat semata-mata untuk membentuk kedisiplinan pada diri siswa.
Disiplin adalah sikap, perilaku, dan tindakan yang sesuai dengan suatu
organisasi, baik tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin adalah kepatuhan atau kesediaan
untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepatuhan di sini tidak
1
2 Last name Author-1, Last name Author-2 & Last name Author-3, Title Title Title Title
hanya berarti kepatuhan terhadap tekanan eksternal, tetapi juga pada pemahaman akan
nilai dan pentingnya peraturan tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2007), menyatakan bahwa disiplin merupakan 1) Tata tertib( di sekolah, di kantor,
kemiliteran, serta sebagainya), 2) Ketaatan( kepatuhan) pada peraturan tata tertib, 3)
Bidang riset yang mempunyai objek serta sistem tertentu. Ekosiswoyo serta
Rachman( Dalam Adiningtiyas, S. W, 2017) mendeskripsikan ketertiban hakikatnya
merupakan sekumpulan tingkah laku orang ataupun warga yang mencerminkan rasa
ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh pemahaman untuk menunaikan tugas serta
kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
Akan tetapi apa yang saat ini Disiplin siswa sekolah masih jauh dari yang
diharapkan, karena masih banyak siswa SD, SMP, dan SMA yang kurang disiplin.
Ketika hal ini terjadi, siswa masih kurang memiliki kesadaran untuk memenuhi
tanggung jawabnya sebagai siswa. Tindakan disiplin yang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran selanjutnya tidak hanya bermanfaat bagi siswa itu sendiri, tetapi juga bagi
lingkungan sekitar. Dengan demikian jika seorang siswa terbiasa menjadi siswa yang
disiplin, maka semuanya akan menjadi lebih mudah baik itu kegiatan sekolah maupun
kegiatan di luar sekolah. Misalnya kegiatan sekolah berpartisipasi dalam organisasi
seperti Pramuka, maka siswa yang disiplin akan memenuhi kewajibannya sebagai
anggota Pramuka, dan juga akan memenuhi tanggung jawabnya dalam belajar.
Karakteristik disiplin ini juga akan mempengaruhi lingkungan sekitar siswa.
Siswa yang berkarakter baik, dapat melaksanakan tugasnya dengan mudah, dan
menyelesaikannya tepat waktu juga akan menimbulkan kecemburuan siswa lain selama
proses pembelajaran di kelas. Sehingga siswa yang disiplin mempengaruhi siswa lain
yang masih kurang disiplin, serta siswa lain yang menemui kendala dalam memenuhi
tugasnya sebagai pelajar. Namun terkadang saat ini ada beberapa siswa lain yang cuek
dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang disiplin. Anggapan mereka adalah jika
ada siswa yang disiplin dan mampu melakukan tugas tertentu, siswa lain akan
diabaikan.
Tentunya dari apa yang dipaparkan tentu penting bagi siswa memiliki
perilaku disiplin untuk membantu dirinya mencapai perkembangan yang diinginkan.
Oleh karena itu, guru sebagai pendidik membutuhkan suatu alat untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memahami materi tertentu. Ada banyak alat untuk mengukur
aspek kognitif, tetapi untuk aspek emosional masih sulit bagi guru untuk menemukan
alat yang dapat digunakan. Guru jarang mengevaluasi aspek emosional dalam proses
pembelajaran. Salah satu penyebabnya adalah karena alat untuk mengukur aspek ini
masih terbatas. Salah satu nilai yang perlu ditanamkan pada siswa adalah kedisiplinan.
Disiplin penting bagi perkembangan peserta didik karena menyangkut penerapan nilai-
nilai yang tepat dan ketaatan ketika melaksanakan peraturan yang ada. Atas dasar
tersebut, peneliti berencana membuat alat ukur berupa angket subjek, dan menguji
validitas dan reliabilitas angket tersebut..
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yusup, F. (2018) menyebutkan bahwa
uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tepat dalam
3 FOKUS Volume X, No. X, XXXXX 20xx
mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya karena keajegannya (Yusup, F., 2018).
UJI DATA
Suryabrata (2000) mengatakan bahwa validitas suatu tes pada dasarnya mengacu pada
derajat fungsi pengukuran dari tes tersebut, atau keakuratan tes pengukuran tersebut.
Validitas tes berkaitan dengan apakah tes tersebut benar-benar mengukur isi yang akan
diukur, artinya sejauh mana tes tersebut dapat mengungkapkan secara akurat sifat atau
keadaan sebenarnya dari objek yang diuji akan tergantung pada tingkat validitas tes
tersebut. Sudjana (2004) juga mengemukakan bahwa validitas adalah ketepatan alat
evaluasi terhadap konsep yang dievaluasi sehingga benar-benar mengevaluasi apa yang
seharusnya dievaluasi. Dalam pengujian validitas ada 2 rumus ataupun metode uji
validitas ialah dengan kolerasi behavariet pearson serta correlated item- total
correlation, korelasi behavariet person ialah salah satu rumus yang bisa digunakan buat
melaksanakan uji validitas informasi dengan program SPSS( Widiyanto, 2010: 34- 37).
1. jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel, hingga item persoalan ataupun statment
dalam angket berkolerasi signifikan terhadap skor total, maksudnya item angket
dinyatakan valid.
2. Jika nilai rhitung tidak lebih besar dari rtabel hingga item persoalan ataupun
statment dalam angket tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total,
maksudnya item angket dinyatakan tidak valid.
Nur( Dalam Matondang, Z., 2009) menjelaskan jika reliabilitas dimensi menyangkut
berapa besar nilai ataupun skor deviasi orang, ataupun skor- z, relatif tidak berubah-
ubah apabila dicoba pengulangan pengadministrasian dengan uji yang sama ataupun uji
yang ekivalen. Dimana konsep reliabilitas dalam makna reliabilitas perlengkapan ukur
berkaitan erat dengan permasalahan kekeliruan pengukuran. Kekeliruan pengukuran
sendiri menampilkan sepanjang mana inkonsistensi hasil pengukuran terjalin apabila
dicoba pengukuran ulang terhadap kelompok subyek yang sama.
Uji realibiltas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir atau item
pertanyaan dalam angket penelitian.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas yaitu jika nilai Cronbch’s
Alpha lebih besar 0,70 maka angket atau kuisinoner dinyatakan reliabel atau
konsisten.
Sementara, jika nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,70 maka kuisioner atau
angket dinyatakan tidak reliabel atau konsisten.
METODE
subjek dari penilitian ini yaitu siswa SMP Karya Pembangunan kelas IX berjumlah 15
siswa, adapun jumlah pernyataan dari angket kedisiplinan berjumlah 39 pernyataan.
Reliability Statistics
Pembahasan
Cronbach's
Alpha Based on Berdasarkan hasil uji data
Cronbach's Standardized
validitas diketahui dari 39
pernyataan ternyata yang valid
Alpha Items N of Items
berjumlah 20 pernyataan.
.734 .808 39
No Indikator/aspek Keterangan
1. Disiplin Waktu Pernyataan 15, 18, 19, 20, 21
2. Disiplin Menegakkan Aturan Pernyataan 1, 2, 4, 5, 7, 14, 32,
36, 38
3. Disiplin Sikap Pernyataan 24
4. Disiplin Beribadah Pernyataan 26, 27, 28, 29, 31
Berdasarkan hasil uji data reliabilitas diketahui nilai reliabilitas angket sebesar 0,734.
Nilai reliabilitas tersebut perlu dibandingkan dengan kriteria reliabilitas yang sudah
diakui.berikut table kriteria reliabilitas menurut Sugiono (2017).
6 Last name Author-1, Last name Author-2 & Last name Author-3, Title Title Title Title
Berdasarkan table di atas maka diketahui reliabilitas angket yang disusun oleh peneliti
ada dalam kategori tinggi . Artinya angket yang telah disusun cenderung
menunjukan hasil yang tidak berubah-ubah jika diuji cobakan lagi diwaktu dan
subjek yang lain.
SIMPULAN
Kedisiplinan merupakan suatu sikap, perilaku, dan perbuatan yang sesuai dengan
organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis, kedisiplinan penting bagi siswa memiliki
perilaku disiplin untuk membantu dirinya mencapai perkembangan yang diinginkan.
maka dari itu sangat diperlukan alat ukur kedisiplinan. Berdasarkan uji validitas angket
kedisipilinan dari 39 pernyataan diperoleh 20 Pernyataan valid dengan nilai reliabilitas
0,734 Dalam kategori sangat tinggi.
REFERENCES/REFERENSI
Adiningtiyas, S. W. (2017). Program Bimbingan Pribadi Untuk Meningkatkan Perilaku
Disiplin Siswa. KOPASTA: Journal of the Counseling Guidance Study
Program, 4(2).
Cooper, Donal R. dan Pamela S, Schindler.2006. Metode Riset Bisnis, Vol. 1, Edisi 9
(Business Research Methods, 9th Edition): Budjianto, Didik Junaedi,
Damos,Sihombing, Penerjemah. Jakarta: Media Global Edukasi.
Given, Lisa M. (editor). 2008. The Sage Encyclopedia Of Qualitative Research
Methods.Thousand Oaks: Sage.
Matondang, Z. (2009). Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian. Jurnal
Tabularasa, 6(1), 87-97.
Sudjana, N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suryabrata, S. (2000). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi.
7 FOKUS Volume X, No. X, XXXXX 20xx