Anda di halaman 1dari 7

Vol. X, No.

X, XXXXXX 20xx
DOI . . . . . . . . . . . . . . . . . .
p-ISSN XXXX-XXXX
e-ISSN XXXX-XXXX
FOKUS
VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET
KEDISIPLINAN SISWA
Okky Suciainsani1, Euis Eti Rohaeti2, Wiwin Yuiliani3
1
suciainsani@gmail.com , 2 wiwin@ikipsiliwangi.ac.id , 3 e2rht@ikipsiliwangi.com

Program Bimbingan dan Konseling


IKIP Siliwangi

Abstract
This study aims to determine the validity and reliability of the student disciplinary questionnaire. Where
student discipline has an important role in education, students who have discipline will be on time in
doing assignments and obeying school regulations. Therefore, a discipline measuring instrument is
needed in the form of a disciplinary questionnaire that has been tested for validity and reliability. The
subjects of this study were students of SMP Karya Pembangunan class IX totaling 15 students. From
the results of the validity test of the statement there are questions that are declared valid and the
validity test gets a value of which means it is included in the very high category. That way the
disciplinary questionnaire can be used to measure the level of student discipline.

Keyword: Discipline, Validity, Reliability

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari angket kedisiplinan siswa.
Dimana kedisiplinan siswa memiliki peranan penting dalam pendidikan, siswa yang memiliki
kedisiplinan akan tepat waktu dalam mengerjakan tugas dan mentaati peraturan yang berada di
sekolah . Sebab itu dibutuhkan alat ukur kedisiplinan yaitu berupa angket kedisiplinan yang sudah
di uji validitas dan reliabilitas. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Karya Pembangunan kelas
IX berjumlah 15 siswa. Dari hasil uji validitas dari pernyataan terdapat soal yang dinyatakan
valid serta uji validitas mendapatkan nilai sebesar yang berarti termasuk dalam kategori sangat
tinggi. Dengan begitu angket kedisipilinan bisa digunakan untuk mengukur tingkat kedisiplinan
siswa.

Kata Kunci: Kedisiplinan, Validitas, Reliabilitas

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis,
teratur dan terencana, yang tujuannya untuk mengubah atau mengembangkan harapan
atau perilaku yang diinginkan. Melalui pendidikan diharapkan kepribadian dan
kemampuan peserta didik akan berkembang. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
merupakan rekomendasi untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Di lingkungan
sekolah, siswa harus mentaati tata tertib yang ada di sekolah. Aturan dan peraturan yang
ada di sekolah dibuat semata-mata untuk membentuk kedisiplinan pada diri siswa.

1
2 Last name Author-1, Last name Author-2 & Last name Author-3, Title Title Title Title

Disiplin adalah sikap, perilaku, dan tindakan yang konsisten dengan


organisasi, baik tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin adalah kepatuhan atau kesediaan
untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepatuhan di sini tidak
hanya berarti mematuhi tekanan eksternal, tetapi juga berarti memahami nilai dan
pentingnya peraturan tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), disiplin
diartikan sebagai 1) Tata tertib (di lingkungan sekolah, di tempat kerja, kemiliteran,
serta sebagainya), 2) Ketaatan (kepatuhan) akan pada peraturan tata tertib, 3) Bidang
riset yang mempunyai objek serta sistem tertentu. Ekosiswoyo serta Rachman( Dalam
Adiningtiyas, S. W, 2017) mendeskripsikan ketertiban hakikatnya merupakan
sekumpulan tingkah laku orang ataupun warga yang mencerminkan rasa ketaatan,
kepatuhan, yang didukung oleh pemahaman untuk menunaikan tugas serta kewajiban
dalam rangka pencapaian tujuan.
Namun disaat ini Disiplin siswa sekolah masih jauh dari yang diharapkan,
sebab masih banyak siswa SD, SMP, serta SMA yang kurang disiplin. Pada saat perihal
ini berlangsung, siswa masih kurang mempunyai pemahaman guna memenuhi tanggung
jawabnya selaku siswa. Aksi disiplin yang dicoba siswa dalam proses pendidikan
berikutnya tidak cuma berguna untuk siswa itu sendiri, namun pula untuk area sekitar.
Dengan demikian bila seseorang siswa terbiasa jadi siswa yang disiplin, sehingga semua
hendak jadi lebih gampang baik itu aktivitas sekolah ataupun aktivitas di luar sekolah.
Misalnya aktivitas sekolah berpartisipasi dalam organisasi semacam Pramuka, hingga
siswa yang disiplin hendak penuhi kewajibannya selaku anggota Pramuka, serta pula
hendak penuhi tanggung jawabnya dalam belajar.
Ciri disiplin ini juga hendak berdampak pada area sekitar siswa. Siswa yang
berkarakter baik, bisa melakukan tugasnya dengan gampang, serta menyelesaikannya
tepat waktu serta hendak memunculkan kecemburuan siswa lain sepanjang proses
pendidikan di kelas. Sehingga siswa yang disiplin pengaruhi siswa lain yang masih
kurang disiplin, dan siswa lain yang menemui hambatan dalam penuhi tugasnya selaku
pelajar. Tetapi terkadang dikala ini terdapat sebagian siswa lain yang cuek dengan
aktivitas yang dicoba oleh siswa yang disiplin. Asumsi mereka merupakan bila terdapat
siswa yang disiplin serta sanggup melaksanakan tugas tertentu, siswa lain hendak
diabaikan.
Tentunya dari apa yang dipaparkan tentu penting bagi siswa memiliki
perilaku disiplin untuk membantu dirinya mencapai perkembangan yang diinginkan.
Oleh sebab itu, guru selaku pendidik memerlukan sesuatu perlengkapan guna mengenali
keterampilan siswa dalam menguasai materi tertentu. Terdapat banyak perlengkapan
guna mengukur aspek kognitif, namun guna aspek emosional masih tidak mudah untuk
guru buat menciptakan perlengkapan yang bisa digunakan. Guru tidak sering
mengevaluasi aspek emosional dalam proses pendidikan. Salah satu penyebabnya
merupakan sebab perlengkapan guna mengukur aspek ini masih terbatas. Salah satu
nilai yang butuh ditanamkan pada siswa merupakan kedisiplinan. Disiplin berarti untuk
pertumbuhan peserta didik sebab menyangkut pelaksanaan nilai- nilai yang pas serta
ketaatan kala melakukan peraturan yang terdapat. Atas dasar tersebut, peneliti
3 FOKUS Volume X, No. X, XXXXX 20xx

berencana membuat perlengkapan ukur berbentuk angket subjek, serta menguji validitas
serta reliabilitas angket tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yusup, F. (2018) menyebutkan bahwa
uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tepat dalam
mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya karena keajegannya (Yusup, F., 2018).

UJI DATA

Suryabrata( 2000) menuturkan jika validitas sesuatu pengecekan pada dasarnya


mengacu pada derajat guna pengukuran dari pengecekan tersebut, ataupun keakuratan
pengecekan pengukuran tersebut. Validitas pengecekan berkaitan dengan apakah
pengecekan tersebut betul- betul mengukur isi yang hendak diukur, maksudnya
sepanjang mana pengecekan tersebut bisa mengatakan secara akurat watak ataupun
kondisi sesungguhnya dari objek yang diuji hendak bergantung pada tingkatan validitas
uji tersebut. Sudjana( 2004) pun mengemukakan jikalau validitas merupakan ketepatan
perlengkapan penilaian terhadap konsep yang dievaluasi sehingga betul- betul
mengevaluasi apa yang sepatutnya dievaluasi. Dalam pengujian validitas ada 2 rumus
ataupun metode uji validitas ialah dengan kolerasi behavariet pearson serta correlated
item- total correlation, korelasi behavariet person ialah salah satu rumus yang bisa
digunakan buat melaksanakan uji validitas informasi dengan program SPSS( Widiyanto,
2010: 34- 37).

Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas yakni:

1. bila nilai rhitung lebih besar dari rtabel, sampai item permasalahan maupun
pernyataan dalam angket berkolerasi signifikan terhadap skor total, artinya item
angket dinyatakan valid.

2. Bila nilai rhitung tidak lebih besar dari rtabel sampai item permasalahan maupun
pernyataan dalam angket tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total, artinya
item angket dinyatakan tidak valid.

Nur( Dalam Matondang, Z., 2009) memaparkan bila reliabilitas ukuran menyangkut
berapa besar nilai maupun skor deviasi orang, maupun skor- z, relatif tidak berubah-
ganti atau tetap apabila dicoba pengulangan pengadministrasian dengan uji yang sama
maupun uji yang ekivalen. Dimana konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas peralatan
ukur berkenaan erat dengan permasalahan dari kekeliruan pengukuran. Kekeliruan
pengukuran sendiri memperlihatkan sejauh mana inkonsistensi hasil pengukuran terjalin
apabila dicoba pengukuran ulang terhadap kelompok subyek yang sama.

Uji realibiltas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir atau item
pertanyaan dalam angket penelitian.
 Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas yaitu jika nilai Cronbch’s
Alpha lebih besar 0,70 maka angket atau kuisinoner dinyatakan reliabel atau
konsisten.
4 Last name Author-1, Last name Author-2 & Last name Author-3, Title Title Title Title

 Sementara, jika nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,70 maka kuisioner atau
angket dinyatakan tidak reliabel atau konsisten.

METODE

Adapun dalam penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian dan pengembangan
(Research and Development). Dimana pada metode penelitian dan pengembangan
(Research and Development) yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2012: 407). Metode penelitian
pengembangan ini mewajibkan peneliti turun kelapangan yang bertujuan menguji
validitas dan reliabilitas dari subjek dari penilitian ini yaitu siswa SMP Karya
Pembangunan kelas IX berjumlah 15 siswa, adapun jumlah pernyataan dari angket
kedisiplinan berjumlah 39 pernyataan. Dalam penelitian ini digunakan SPSS untuk
menguji validitas dan reliabilitas dari angket kedisiplinan siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil

Dengan olah data melalui SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:


5 FOKUS Volume X, No. X, XXXXX 20xx

Pernyataan rhitung Rtabel/0,5% Keterangan


15 530 444 Valid
16 083 444 Tidak Valid
17 090 444 Tidak Valid
18 638 444 Valid
19 741 444 Valid
20 651 444 Valid
21 544 444 Valid
1 499 444 Valid
2 592 444 Valid
3 248 444 Tidak Valid
4 528 444 Valid
5 574 444 Valid
6 031 444 Tidak Valid
7 592 444 Valid
9 197 444 Tidak Valid
10 225 444 Tidak Valid
Reliabilitas
12 358 444 Tidak Valid
merupakan
14 526 444 Valid
penentu baik
33 336 444 Tidak Valid
atau tidaknya
34 096 444 Tidak Valid
suatu
36 765
Reliability Statistics 444 Valid instrument,
37 Cronbach's207 444 Tidak Valid reliabilitas
38 Alpha Based 693
on 444 Valid
Cronbach's
8 223
Standardized
444 Tidak Valid
11 333 444 Tidak Valid
Alpha Items N of Items
13 441 444 Tidak Valid
.734
32 .808
642 39
444 Valid
35 226 444 Tidak Valid
39 381 444 Tidak Valid
22 440 444 Tidak Valid
23 308 444 Tidak Valid
24 489 444 Valid
26 694 444 Valid
27 564 444 Valid
28 696 444 Valid
29 670 444 Valid
30 012 444 Tidak Valid
31 746 444 Valid
25 369 444 Tidak Valid
mempermasalahkan sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya karena keajeganya
Yusuf, F (2018). Dengan olah data melalui spss diperoleh hasil sebagai berikut:
6 Last name Author-1, Last name Author-2 & Last name Author-3, Title Title Title Title

Pembahasan
Berdasarkan hasil uji data validitas diketahui dari 39 pernyataan ternyata yang valid
berjumlah 20 pernyataan.

No Indikator/aspek Keterangan
1. Disiplin Waktu Pernyataan 15, 18, 19, 20, 21
2. Disiplin Menegakkan Aturan Pernyataan 1, 2, 4, 5, 7, 14, 32,
36, 38
3. Disiplin Sikap Pernyataan 24
4. Disiplin Beribadah Pernyataan 26, 27, 28, 29, 31

Berdasarkan hasil uji data reliabilitas diketahui nilai reliabilitas angket sebesar 0,734.
Nilai reliabilitas tersebut perlu dibandingkan dengan kriteria reliabilitas yang sudah
diakui.berikut table kriteria reliabilitas menurut Sugiono (2017).

Berdasarkan table di atas maka diketahui reliabilitas angket yang disusun oleh peneliti
ada dalam kategori tinggi . Artinya angket yang telah disusun cenderung
7 FOKUS Volume X, No. X, XXXXX 20xx

menunjukan hasil yang tidak berubah-ubah jika diuji cobakan lagi diwaktu dan
subjek yang lain.

SIMPULAN
Disiplin adalah sikap, perilaku, dan tindakan yang sesuai dengan aturan organisasi
tertulis dan tidak tertulis.Disiplin penting bagi perilaku disiplin siswa untuk membantu
mereka mencapai perkembangan yang diinginkan.maka dari itu sangat diperlukan alat
ukur kedisiplinan. Berdasarkan uji validitas angket kedisipilinan dari 39 pernyataan
diperoleh 20 Pernyataan valid dengan nilai reliabilitas 0,734 Dalam kategori sangat
tinggi.

REFERENCES/REFERENSI
Adiningtiyas, S. W. (2017). Program Bimbingan Pribadi Untuk Meningkatkan Perilaku
Disiplin Siswa. KOPASTA: Journal of the Counseling Guidance Study
Program, 4(2).
Cooper, Donal R. dan Pamela S, Schindler.2006. Metode Riset Bisnis, Vol. 1, Edisi 9
(Business Research Methods, 9th Edition): Budjianto, Didik Junaedi,
Damos,Sihombing, Penerjemah. Jakarta: Media Global Edukasi.
Given, Lisa M. (editor). 2008. The Sage Encyclopedia Of Qualitative Research
Methods.Thousand Oaks: Sage.
Matondang, Z. (2009). Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian. Jurnal
Tabularasa, 6(1), 87-97.
Sudjana, N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suryabrata, S. (2000). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi.
Wibawa, A. E. Y., & Sutoyo, A. (2015). Pengembangan model konseling kelompok
behaviour dengan teknik modeling untuk meningkatkan kedisiplinan siswa sma
kabupaten lamongan. Jurnal Bimbingan Konseling, 4(2).
Widiyanto, Joko.2012.SPSS For Windows.Surakarta: Badan penerbit-FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Yusup, F. (2018). Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
kuantitatif. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1).

Anda mungkin juga menyukai