Anda di halaman 1dari 5

Pemeriksaan Persistem Tubuh Manusia

Tubuh manusia terdiri dari beberapa sistem. Setiap sistem terdiri dari beberapa organ yang
tersusun dari berbagai jenis jaringan serta dibangun oleh sel sebagai unit terkecil penyusun sistem
tubuh. Adapun sistem tubuh terdiri dari:

1. Kardiovaskular
2. Respirasi
3. Imun
4. Hematologi
5. Endokrin
6. Pencernaan
7. Muskuloskeletal
8. Perkemihan
9. Reproduksi
10. Integumen
11. Persepsisensori
12. Neurologi

Berikut ini adalah ringkasan pemeriksaan fisik setiap sistem tubuh. Pemeriksaan fisik terdiri dari
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi yang pengaplikasiannya bervariasi meyesuaikan masing masing
sistem. Setelah pemeriksaan dilakukan maka perawat harus menyimpulkan hasil pemeriksaan dalam
bentuk status sistem. Misal statu respirasi yang terdiri dari data pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Pemeriksaan yang lengkap dan sesuai prosedur akan mempermudah perawat pada saat
memberikan asuhan keperawatan.

1. Kardiovaskuler

Inspeksi a. Bentuk dada


b. Iktus kordis
c. Vena jugularis
d. Cyanosis
e. Abnormalitas pembuluh darah perifer (vena maupu arteri)

Palpasi a. Iktus kordis


b. Nadi
c. Edema

Perkusi Batas jantung dan paru

Auskultasi a. Bunyi jantung (S1 dan S2)


b. Bruit
c. Cardiac tamponade

Catatan Khusus: nyeri dada dan intoleransi aktifitas menjadi pemeriksaan sederhana tambahan yang
sering dilakukan pada sistem kardiovaskuler
2. Respirasi

Inspeksi a. Bentuk dada


b. Ventilasi
c. Cyanosis
d. pola napas
e. napas cuping hidung, pulse lips breathing

Palpasi a. Vocal fremitus


b. Expansi dada

Perkusi a. Batas jantung dan paru


b. Penumpukan cairan intrapleural

Auskultasi a. Suara napas

Catatan Khusus:

3. Neurologi

Inspeksi a. Saraf kranial


b. Kesadaran

Palpasi a. Sensibilitas dermatome

Perkusi a. Refleks fisiologis


b. Refleks patologis

Auskultasi

Catatan Khusus: pemeriksaan status nerologis terdiri dari kesadaran, refleks, sensibilitas, kekuatan otot,
syaraf kranial

4. endokrin

Inspeksi a. Ukuran tubuh


b. IMT
c. Eksoftalmus
d. Urin output

Palpasi a. nadi
b. edema
c.

Perkusi

Auskultasi

Catatan Khusus: pemeriksaan sistem endokrin tidak cukup dengan pemeriksaan fisik
5. Pencernaan

Inspeksi a. Bentuk abdomen


b. Vaskulariasi
c. Warna kulit abdomen
d. Warna sklera

Palpasi a. Massa di abdomen


b. Nyeri tekan
c. Nyeri lepas

Perkusi a. Ascites
b. Nyeri ketuk

Auskultasi a. Bising usus

Catatan Khusus: auskultasi dilakukan setelah inspeksi diikuti palpasi dan perkusi

6. Muskuloskeletal

Inspeksi a. Perubahan struktur


b. Morfologi tubuh dan anggota gerak
c. Vaskularisasi
d. Range of motion

Palpasi a. Nyeri tekan


b. Krepitasi
c. Pulsasi
d. sensasi

Perkusi

Auskultasi

Catatan Khusus: pada pasien fraktur dilakukan pemeriksaan 5P dan pemeriksaan Pulsasi, motorik dan
sensasi

7. Urinari

Inspeksi a. Urin output


b. Kondisi uremia
c. Edema

Palpasi a. Pengosongan vesiko urinaria


b. Edema
c. Rectal touch (prostat)

Perkusi Nyeri ketuk pada area ginjal (CVA)

Auskultasi
Catatan Khusus: nyeri area pingga merupakan salah satu indikator gangguan pada ginjal dan sistem
urinari sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

8. Imunologi

Inspeksi a. Kondisi kulit (moonface, Urtikaria,)


b. Perbesaran kelenjar limfe

Palpasi a. Perbesaran kelenjar limfe

Perkusi

Auskultasi

Catatan Khusus: gangguan imunitas dapat menyerang berbagai sistem baik penurunan maupun
hipersensitivitas dan autoimun

9. Hematologi

Inspeksi a. Konjungtiva
b. Tulang wajah
c. Lesi di mulut

Palpasi Ukuran splen

Ukuran hepar

Perkusi

Auskultasi

Catatan Khusus:

10. Integumen

Inspeksi a. Warna kulit


b. Lesi di kulit
c. pigmentasi

Palpasi Tekstur kulit

Perkusi

Auskultasi

Catatan Khusus: pengkajian luka merupakan bagian dari sistem integumen

11. Persepsi Sensori

Inspeksi a. Kondisi eksternal organ (mata, telinga, hidung dst.)


b. Edema, hematoma dan pengeluaran cairan berlebihan
Palpasi Kelenjar limfe di sekitar organ persepsi sensori

Perkusi

Auskultasi

Catatan Khusus: pemeriksaan tambahan seperti visus, audiometri, penciuman dst dilakukan untuk
menilai fungsi sistem persepsi sensori.

Anda mungkin juga menyukai