Anda di halaman 1dari 3

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA GEREJA

a. Yakobus dan Yohanes merasa lebih berkorban mengikuti Yesus dengan meninggalkan
segala miliknya, mereka merasa pantas untuk menuntut haknya kepada Yesus sebagai
balas budi atas pengorbanan mereka selama ini. Yang mereka inginkan menjadi
pandamping Yesus ketika Ia memperoleh kemuliaan-Nya dengan duduk di sebelah
kanan dan di sebelah kiri-Nya.
b. Perlu disadari pula hak kita sebagai anggota gereja akan terpenuhi apabila kita
melaksanakan kewajiban kita sebagai anggota gereja secara bertanggung
jawab.”carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua itu akan
ditambahkan kepadamu”(Matius 6:33).
c. Menjadi murid Yesus menuntut perubahan hati secara mendasar (metanoia),
pertobatan religius yang sering dilambangkan dengan meninggalkan segala milik,
bukan menuntut dipenuhi haknya (Markus 10:21).
d. Menjadi murid Yesus juga berarti ikut serta dalam tugas pelayananya, bersedia
mencintai orang lain dengan cinta penuh pengorbanan, tanpa syarat dan tanpa batas.

HAK DAN KEWAJIBAN ORANG BERIMAN DALAM MASYARAKAT


a. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama. Misalnya:
 Masyarakat desa adalah masyarakat yang penduduknya memiliki mata
pencaharian bercocok tanam, perikanan, peternakan atau gabungan dari
semuanya, dan yang sistem budaya serta sistem sosialnya mendukung mata
pencaharian itu.
 Masyarakat kota adalah masyarakat yang penduduknya mempunyai mata
pencaharian di sektor perindustrian dan perdagangan atau yang bekerja di
sektor administrasi pemerintah.
 Masyarakat madani adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai, norma,
hukum yang ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang
berperadaban.
 Masyarakat modern adalah masyarakat yang perekonomiannya
berdasarkan pasar secara luas, spesialisasinya di bidang industri dan
pemakaian teknologi canggih.
 Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang lebih banyak dikuasai oleh
adat istiadat yang lama.

b. Contoh hak sebagai warga negara seperti yang diatur dalam UUD 1945 adalah sebagai
berikut:
 Hak untuk hidup. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya (pasal 28A). Hak untuk hidup
adalah hak asasi yang paling dasar, hak yang melekat pada diri setiap orang
dan dimiliki sejak lahir. Tidak seorang pun dan lembaga mana pun yang
berhak merampas atau mencabut hak hidup seseorang, karena hanya yang
memiliki kuasa mutlak atas kehidupan seseorang.
 Hak untuk mengembangkan diri. Setiap orang berhak mengembangkan
dirinya melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan
dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
manusia (pasal 28C ayat 1). Setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan (Pasal 31 ayat 1).
 Hak perlindungan dalam hukum. Setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang
sama di hadapan hukum (pasal 28D ayat 1). Di hadapan hukum semua warga
negara memiliki kedudukan yang sama. Hukum harus dijalankan secara adil
tanpa membedakan kelompok mayoritas atau minoritas.
 Hak untuk bekerja. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28D
ayat 2).
 Hak memeluk agama. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
menurut agamanya (bdk. Pasal 28E ayat 1). Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (pasal 29 ayat 2). Negara
wajib menjamin setiap warga negara untuk memilih, memeluk agama dan
kepercayaan masing-masing serta beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya. Negara tidak boleh membiarkan pribadi atau
kelompok tertentu untuk menghalangi warga masyarakat dalam menjalankan
ajaran agama dan kepercayaannya. Setiap pemeluk agama harus menghormati
pemeluk agama lain dalam menjalankan ibadahnya.
 Hak kebebasan berkumpul. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat (pasal 28E ayat 3). Hak berserikat dan
berkumpul dan mengeluarkan pendapat merupakan hak asasi manusia.
Berkaitan dengan perlindungan terhadap hak asasi manusia, UUD 1945 dalam
pasal 28I menegaskan sebagai berikut: Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
c. Kewajiban kita sebagai warga masyarakat antara lain: menjaga ketertiban umum,
memelihara keamanan, mengupayakan kesejahteraan, memelihara kebersamaan,
kerukunan demi keharmonisan hidup bersama, wajib ikut serta secara aktif dalam
pembangunan Cita-cita bangsa dan negara Indonesia dan wajib menaati hukum yang
berlaku.
d. Hidup bermasyarakat merupakan sarana dan kesempatan yang baik untuk
menyeimbangkan antara kewajiban dan hak. Kita tidak dapat bertindak menuntut hak
kita terus menerus tetapi mengabaikan kewajiban kita. Kewajiban itu terarah pada
kepentingan yang bersifat lebih luas daripada kepentingan pribadi. Misalnya,
kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan bersama, keamanan, kenyamanan,
kerukunan, keharmonisan, dan keteraturan bersama.
e. Pandangan Yesus tentang warga negara tertulis dalam Matius 17:24-27, dimana setiap
warga negara harus taat kepada negara, dan ketaatan kepada negara itu didasarkan
kepada ketaatan kepada Allah sebagai wujud iman.
f. Isi pesan Gaudium et Spes art. 1 sehubungan dengan kewajiban orang beriman dalam
masyarakat, kewajiban sebagai perwujudan iman dalam hidup sehari-hari serta sikap
yang benar dan bijaksana sebagai orang beriman dalam menuntut hak kita dalam
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai