Mande Rubaya : " Malinn, ayo bantu ibu pergi ke ladang untuk menjual sayuran ke pasar."
Mande Rubaya : " ladang kita sudah panen nak, dan alhamdulliah hasil panen kita kali ini melimpah
nak."
Malin Kundang : " waahh alhamdulillah bu, baiklah bu mari kita siap - siap pergi keladangg."
sesampai di ladang
Malin Kundang : " bu apakah ini sudah cukup untuk kita jual ke pasar?."
Mande Rubaya : " sudah malin ayo kita bawa ke pasar. "
Malin Kundang : " kita bawa ke pasar menggunakan apa bu?, kali ini hasil panen kita melimpah."
Mande Rubaya : " kali ini kita bawa menggunakan ojek atau tumpangan saja ya malin."
Malin Kundang : " menggunakan ojek? kita kan tidak punya uang bu."
Mande Rubaya : " iyaa benar malin kita tidak memiliki uang untuk membayar ojek, tapi kita akan
membayar menggunakan sayur segar yang kita panen."
teman' malin 2 : " aduhhh bau apa ini kok ngga enakk."
teman' malin 1 : " iyaa nii, seperti bau orang miskin lewatt. haha."
teman' malin 2 : " eh malin, ngapain kamu pergi ke pasar susah-susah. pake bawa sayur busuk lagi."
teman' malin 1 : " iyaa, ngapain bawa sayur ga guna itu. nanti juga ngga ada yang mau beli."
teman' malin 2 : " haha, takdir mu itu menjadi miskin dan tidak akan sukses. mending tidur di rumah."
teman' malin 1 : " benarr, kamu ngga akan sukses seperti ayah mu yang ngga pulang-pulang ituu."
Mande Rubaya : " udahh malin jangan di hiraukan mereka, anggap saja angin yang sejuk lewat."
Mande Rubaya : " permisi pak bisa antarkan kami ke pasar untuk penjual sayuran ini, bisa pakk?."
tukang ojek : " waahh banyak sekali bawaan ibu ya, baiklah bu mari saya antar."
setibanya di pasar
Mande Rubaya : " sudah pak tunggu sini sebentar ya pak saya mau menjual ini bersama anak saya."
Malin Kundang : " Ibu sayuran ini kita jual di tempat biasa atau bagaimana bu?."
Mande Rubaya : " kita jual ke tempat seperti biasa saja nak.."
di tempat pedagang
Mande Rubaya : " permisi pak hilmi, sayuran saya sudah panen nih pak. kali ini panennya banyak sekali
pak.."
Pedagang : " waahhh alhamdulillah ya bu, yasudah bu di taruh ke tempat seperti biasa ya bu."
Mande Rubaya : " iyaa malin, karena sayuran di pasar kali ini harganya sangat rendah sekali."
Malin Kundang : " jadi bagaimana kita membayar ongkos ojek nanti nya ibu, uang hasil jual kita hanya
segitu."
Mande Rubaya : " nanti kita bayar ongkos ojek dengan sayuran sisa tadi aja nak tidak apa-apa."
Mande Rubaya : " maaf ya pak hanya bisa membayar ongkos ojek dengan sayur, terima kasih ya pakk."
Mande Rubaya : " Malinn, ada apa nak ko dari tadi melamun terus ibu lihat?"
Mande Rubaya : " yasudah nak ibu sudah masak di belakang, makan dulu sana."
18 tahun kemudian
scene di ladang
Malin Kundang : " aku ingin pergi merantau keluar kota seperti ayah bu."
Mande Rubaya : " jangan nakk, kamu jangan meniru seperti ayah mu lakukan kepada kita nak."
Malin Kundang : " kenapa bu? kenapa ibu melarang ku untuk merubah nasib kita bu?, aku sudah besar
sekarang."
Mande Rubaya : " ibu melarang malin untuk pergi keluar kota karena ibu tidak ingin kehilangan sesosok
orang yang ibu sayangi lagi nakkk."
Malin Kundang : " malin berjanji bu tidak akan meninggal kan ibu selamanya, malin akan kembali di sela-
sela pekerjaan malin nanti bu.".
Mande Rubaya : " baiklah nak ibu mempercayai perkataan mu itu, ibu mengizinkan mu untuk pergi
keluar kota untuk merubah nasib kita." *sambil mengis riaa.
5 Tahun Kemudian
malin kundang menerima telfon untuk menerima proyek besar yang berada di pulau masa kecilnya.
Malin Kundang : " istriku aku mendapatkan tawaran proyek yang sangat besar di perusahaan."
Istri : " waahh kabar yang bagus suamiku, kalo begitu terima saja tawaran tersebut."
Malin Kundang : " tetapi proyek ini mengharuskan aku untuk pergi ke pulau sebrang untuk
menjalankanya istriku."
Istri : " jika memang mengharuskan kamu untuk pergi ke pulau sebrang, aku juga ingin ikut serta untuk
membantu mu suamiku."