Anda di halaman 1dari 5

Skenario Malin Kundang

Mande Rubaya : " Malinn, ayo bantu ibu pergi ke ladang untuk menjual sayuran ke pasar."

Malin Kundang : " ibu memangnya ladang sudah panen bu?."

Mande Rubaya : " ladang kita sudah panen nak, dan alhamdulliah hasil panen kita kali ini melimpah
nak."

Malin Kundang : " waahh alhamdulillah bu, baiklah bu mari kita siap - siap pergi keladangg."

sesampai di ladang

Malin Kundang : " bu apakah ini sudah cukup untuk kita jual ke pasar?."

Mande Rubaya : " sudah malin ayo kita bawa ke pasar. "

Malin Kundang : " kita bawa ke pasar menggunakan apa bu?, kali ini hasil panen kita melimpah."

Mande Rubaya : " kali ini kita bawa menggunakan ojek atau tumpangan saja ya malin."

Malin Kundang : " menggunakan ojek? kita kan tidak punya uang bu."

Mande Rubaya : " iyaa benar malin kita tidak memiliki uang untuk membayar ojek, tapi kita akan
membayar menggunakan sayur segar yang kita panen."

Malin Kundang : " baiklah bu."

di jalan menuju pasar

teman' malin 1 : " wah ada malin tuuhh."

teman' malin 2 : " waah benar ayo kita rundung dia."

teman' malin 1 : " ayoo."

teman' malin 2 : " aduhhh bau apa ini kok ngga enakk."

teman' malin 1 : " iyaa nii, seperti bau orang miskin lewatt. haha."

teman' malin 2 : " eh malin, ngapain kamu pergi ke pasar susah-susah. pake bawa sayur busuk lagi."

teman' malin 1 : " iyaa, ngapain bawa sayur ga guna itu. nanti juga ngga ada yang mau beli."
teman' malin 2 : " haha, takdir mu itu menjadi miskin dan tidak akan sukses. mending tidur di rumah."

teman' malin 1 : " benarr, kamu ngga akan sukses seperti ayah mu yang ngga pulang-pulang ituu."

teman' malin 2 : " hahahahaa."

Mande Rubaya : " udahh malin jangan di hiraukan mereka, anggap saja angin yang sejuk lewat."

Mande Rubaya : " ayo kita lanjutkan lagi perjalannya nak."

Malin Kundang : " baik buu."

tiba di tempat ojek

Mande Rubaya : " permisi pak bisa antarkan kami ke pasar untuk penjual sayuran ini, bisa pakk?."

tukang ojek : " waahh banyak sekali bawaan ibu ya, baiklah bu mari saya antar."

Mande Rubaya : " baik terima kasih ya pak."

setibanya di pasar

Mande Rubaya : " sudah pak tunggu sini sebentar ya pak saya mau menjual ini bersama anak saya."

tukang ojek : " baiklah bu."

Malin Kundang : " Ibu sayuran ini kita jual di tempat biasa atau bagaimana bu?."

Mande Rubaya : " kita jual ke tempat seperti biasa saja nak.."

di tempat pedagang

Mande Rubaya : " permisi pak hilmi, sayuran saya sudah panen nih pak. kali ini panennya banyak sekali
pak.."

Pedagang : " waahhh alhamdulillah ya bu, yasudah bu di taruh ke tempat seperti biasa ya bu."

Malin Kundang : " sudah nih pak sayuranya"

Pedagang : " terima kasih ya malin, ibuu. ini uang nya.'

perjalanan menuju ojek


Malin Kundang : " bu kenapa uang yang di kasih oleh pedegang tadi hanya sedikit?"

Mande Rubaya : " iyaa malin, karena sayuran di pasar kali ini harganya sangat rendah sekali."

Malin Kundang : " jadi bagaimana kita membayar ongkos ojek nanti nya ibu, uang hasil jual kita hanya
segitu."

Mande Rubaya : " nanti kita bayar ongkos ojek dengan sayuran sisa tadi aja nak tidak apa-apa."

Malin Kundang : " baiklah bu."

scene lngsung pindah di setibanya malin ke rumah

Mande Rubaya : " ini pak untuk ongkos ojek tadi."

tukang ojek : " oh iyaa bu tidak apa- apa."

Mande Rubaya : " maaf ya pak hanya bisa membayar ongkos ojek dengan sayur, terima kasih ya pakk."

tukang ojek : " iyaa bu tidak apa-apa, terima kasih juga."

scen pindah ketika malin melamun

Malin Kundang : *bengong

Mande Rubaya : " Malinn, ada apa nak ko dari tadi melamun terus ibu lihat?"

Malin Kundang : " ndak papa bu hanya cari angin saja."

Mande Rubaya : " yasudah nak ibu sudah masak di belakang, makan dulu sana."

Malin Kundang : " iyaa bu."

18 tahun kemudian

scene di ladang

Mande Rubaya : *menam sayuran


Malin Kundang : " ibuu saya mau meminta izin bu."

Mande Rubaya : " mau meminta izin apa nak?"

Malin Kundang : " aku ingin merubah nasib kita bu."

Mande Rubaya : " marubah nasib kita?, apa maksud mu nak?"

Malin Kundang : " aku ingin pergi merantau keluar kota seperti ayah bu."

Mande Rubaya : " jangan nakk, kamu jangan meniru seperti ayah mu lakukan kepada kita nak."

Malin Kundang : " kenapa bu? kenapa ibu melarang ku untuk merubah nasib kita bu?, aku sudah besar
sekarang."

Mande Rubaya : " ibu melarang malin untuk pergi keluar kota karena ibu tidak ingin kehilangan sesosok
orang yang ibu sayangi lagi nakkk."

Malin Kundang : " malin berjanji bu tidak akan meninggal kan ibu selamanya, malin akan kembali di sela-
sela pekerjaan malin nanti bu.".

Mande Rubaya : " baiklah nak ibu mempercayai perkataan mu itu, ibu mengizinkan mu untuk pergi
keluar kota untuk merubah nasib kita." *sambil mengis riaa.

Malin Kundang : " terima kasih bu, Malin pamit ya bu."

5 Tahun Kemudian

scene di rumah besar

malin kundang menerima telfon untuk menerima proyek besar yang berada di pulau masa kecilnya.
Malin Kundang : " istriku aku mendapatkan tawaran proyek yang sangat besar di perusahaan."

Istri : " waahh kabar yang bagus suamiku, kalo begitu terima saja tawaran tersebut."

Malin Kundang : " tetapi proyek ini mengharuskan aku untuk pergi ke pulau sebrang untuk
menjalankanya istriku."

Istri : " jika memang mengharuskan kamu untuk pergi ke pulau sebrang, aku juga ingin ikut serta untuk
membantu mu suamiku."

Malin Kundang : " baiklah, terima kasih istriku."

Anda mungkin juga menyukai