Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


UPT PUSKESMAS KECAMATAN LENANGGUAR

KABUPATEN SUMBAWA
PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN ANGGARAN 2024
A. PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum
UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar adalah salah satu Puskesmas yang terdapat di
Kabupaten Sumbawa Propinsi NTB dengan luas wilayah kerja 504,32 KM2. Pada tahun 2018
Puskesmas Lenangguar mendapatkan status akreditasi Madya dan pada tahun yang
sama,sesuai Surat Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 1437 Tahun 2018 tanggal 28
Desember 2018 telah ditetapkan menjadi Puskesmas BLUD. Wilayah kerja UPT Puskesmas
Lenangguar meliputi 4 (empat) Desa,yaitu desa Lenangguar,desa Tatebal,desa Ledang,dan
desa Telaga (daerah sulit). Jumlah penduduk yang dilayani sebesar 8.120 jiwa (BPS 2022).
Berdasarkan kondisi wilayah,UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar telah ditetapkan
sebagai Puskesmas Sangat Terpencil oleh Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 404 Tahun
2020.
Berdasarkan laporan Pencapaian Kinerja Puskesmas tahun 2021 didapatkan data
sebagai berikut
No. Uraian Target Pencapaian Keterangan
Persentase bayi (0-11 bulan) yang mendapatkan Tidak mencapai
1 100% 59%
imunisasi dasar lengkap target
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Tidak mencapai
2 80% 25%
Immunization (UCI) target
Persentase Anak Sekolah yang terimunisasi lengkap
3 100% 100% Mencapai target
pada Kegiatan BIAS
Desa/Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi Tidak mencapai
4 100% 50%
dalam waktu kurang dari 24 jam target
Persentase pelayanan kesehatan bagi orang yang Tidak mencapai
5 100% 70%
terdampak dan berisiko pada situasi KLB target
Persentase Penemuan dan Penanganan Diare pada Tidak mencapai
6 100% 84%
balita target
Tidak mencapai
7 Penggunaan oralit pada balita diare 100% 84%
target
8 Penggunaan Zinc pada balita diare 70% 95% Mencapai target
Persentase Penemuan dan Penanganan Pneumonia Tidak mencapai
9 100% 60%
Balita Sesuai Standar target
Persentase Orang terduga Tuberkulosis (TBC) Tidak mencapai
10 100% 100%
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar target
Persentase Penderita Tuberkulosis (TBC) Tidak mencapai
11 100% 100%
mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar target
Persentase orang dengan risiko terinfeksi Human
12 Immunodeficiency Virus (HIV) yang mendapatkan 100% 100% Mencapai target
pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar
13 Persentase Kasus HIV/AIDS yang tangani 100% 100% Mencapai target
Persentase orang usia 15–59 tahun mendapatkan Tidak mencapai
14 100% 48%
skrining kesehatan sesuai standar target
Persentase orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat
Tidak mencapai
15 yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai 100% 88%
target
standar
Cakupan pelayanan kesehatan Jiwa ODMK sesuai
16 100% 100% Mencapai target
standar
Persentase penderita Hipertensi yang mendapatkan Tidak mencapai
17 100% 73%
pelayanan kesehatan sesuai standar target
Persentase penderita Diabetes Melitus (DM) yang Tidak mencapai
18 100% 84%
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar target
Persentase Desa/Kelurahan yg melaksanakan
19 100% 100% Mencapai target
Posbindu PTM
Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Tidak mencapai
20 100% 88%
Jantung >15 Tahun target
Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita
21 100% 100% Mencapai target
Obstruksi Paru
Tidak mencapai
22 Prevalensi Penemuan dan Penanganan Obesitas 100% 33%
target
Dari data diatas dapat terlihat masih ada kegiatan-kegiatan yang belum mencapai
target sehingga ini menjadi perhatian serius dari seluruh jajaran UPT Puskesmas Kecamatan
Lenangguar dan lintar sektor terkait di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar.
Dibutuhkan kerjasama yang baik , diperlukan kerjasama lintas program dan sektor yang
sangat kuat untuk menjamin integrasi, efisiensi, dan efektivitas dari upaya yang dilakukan.
Koordinasi lintas sektor juga perlu dilakukan untuk mensinergikan sejumlah program yang
seperti berbeda tetapi sebenarnya sama/mirip fokus dan sasarannya.
Berdasarkan data-data inilah Puskesmas Kecamatan Lenangguar Kabupaten Sumbawa
Propinsi NTB,mengajukan anggaran kegiatan UPAYA DETEKSI DINI,PREVENTIF DAN RESPONS
PENYAKIT untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPT
Puskesmas Kecamatan Lenangguar

2. Tujuan
a. Umum
UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar mampu melakukan kegiatannya secara
terencana dengan pembiayaan yang bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan.
b. Khusus
1. Tersedianya anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan Upaya Deteksi
Dini,Preventif Dan Respons Penyakit
2. Sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan Upaya Deteksi Dini,Preventif Dan
Respons Penyakit yang bersumber dari anggaran Bantuan Operasional Kesehatan
Tahun Anggaran 2024

B. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


MENU KEGIATAN/RINCIAN MENU TAHAPAN
No OUTPUT METODE PELAKSANAAN
KEGIATAN/KOMPONEN PELAKSANAAN
3 UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN RESPONS PENYAKIT
3.1 Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan Penyakit Tidak Menular prioritas di masyarakat
a Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko Tersedianya data dan informasi Deteksi dini di posyandu dan 1. Persiapan
dan Penyakit Tidak Menular prioritas di yang lengkap serta akurat dari skrining di instansi administrasi
masyarakat masyarakat yang mengalami 2. Pelaksanaan
faktor resiko penyakit tidak kegiatan
menular di masyarakat 3. Waktu
Pelaksanaan (Jan-
Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
b Pelaksanaan Follow Up Layanan Quitline Terwujudnya komitmen Penggalangan kerjasama 1. Persiapan
Terintegrasi dengan Layanan UBM di FKTP bersama lintas sektor dan lintas dengan lintas sektor administrasi
program untuk meningkatkan 2. Pelaksanaan
kualitas kesehatan masayarakat kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
3.2 Pelayanan imunisasi
a Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin, antigen 1. Tersedianya informasi Kunjungan rutin ke 1. Persiapan
baru, BIAS, sweeping, DOFU, Catch up, ORI, tentang data sasaran posyandu,sweeping dan BIAS administrasi
BLF, dll) di Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi imunisasi 2. Pelaksanaan
2. Terlayani masyarakat kegiatan
Lainnya
secara optimal bagi yang 3. Waktu
membutuhkan imunisasi Pelaksanaan
3. Terwujudnya (Jan-Des)
peningkatan kualitas 4. Pembuatan
kesehatan masyarakat Laporan akhir
setelah mendapat
intervensi Puskesmas

b Investigasi kejadian kasus KIPI Tersedianya informasi tentang Kunjungan 1. Persiapan


angka kejadian kasus KIPI lapangan,investigas administrasi
2. Pelaksanaan
MENU KEGIATAN/RINCIAN MENU TAHAPAN
No OUTPUT METODE PELAKSANAAN
KEGIATAN/KOMPONEN PELAKSANAAN
kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
3.3 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta Program Pemberian Obat
a Penemuan kasus aktif dan pemantauan 1. Tersedianya informasi dan Kunjungan rumah dan 1. Persiapan
pengobatan penyakit menular, serta Program data yang lengkap serta pemberian obat pencegahan administrasi
Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) akurat tentang jenis masal 2. Pelaksanaan
penyakit di masyarakat kegiatan
yang membutuhkan obat 3. Waktu
pencegahan masal Pelaksanaan
2. Tersedianya SOP yang (Jan-Des)
baku tentang pemberian 4. Pembuatan
obat pencegahan masal Laporan akhir
3. Terwujudnya peningkatan
kualitas kesehatan
masyarakat setelah
mendapat intervensi
3.4 Penemuan kasus aktif penyakit menular
a Penemuan kasus PD3I (AFP, campak rubela, 1. Tersedianya informasi Pelacakan kasus 1. Persiapan
dan PD3I lainnya) yang lengkap dan akurat administrasi
tentang kasus-kasus 2. Pelaksanaan
penyakit kegiatan
AFP,campak,rubela dan 3. Waktu
kasus PD3I lainnya Pelaksanaan
2. Tersedianya SOP (Jan-Des)
penanganan kasus-kasus 4. Pembuatan
penyakit Laporan akhir
AFP,campak,rubela dan
kasus PD3I lainnya
3. Terwujudnya peningkatan
kualitas kesehatan
masyarakat setelah
mendapat intervensi
b Deteksi Dini HIV dan IMS 1. Tersedianya informasi Pelacakan kasus 1. Persiapan
yang lengkap dan akurat administrasi
tentang kasus penyakit 2. Pelaksanaan
HIV dan IMS di kegiatan
masyarakat 3. Waktu
2. Tersedianya SOP yang Pelaksanaan
baku dalam penanganan (Jan-Des)
kasus penyakit HIV di 4. Pembuatan
masyarakat Laporan akhir
c Tracing Loss to Follow up (LTFU) dan Terwujudnya peningkatan Kunjungan rumah 1. Persiapan
pendampingan minum obat bagi ODHIV kualitas kesehatan ODHIV administrasi
setelah mendapatkan intervensi 2. Pelaksanaan
dari FKTP kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
d Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg reaktif) 1. Tersedianya informasi Pelacakan kasus 1. Persiapan
pada bayi usia 9-12 bulan di masyarakat dan yang lengkap dan akurat administrasi
pemantauan ibu hamil reaktif HbsAg tentang kasus penyakit 2. Pelaksanaan
hepatitis B di masyarakat kegiatan
2. Tersedianya SOP yang 3. Waktu
baku dalam penanganan Pelaksanaan
kasus penyakit hepatitis B (Jan-Des)
di masyarakat 4. Pembuatan
Laporan akhir
e Intensifikasi penemuan kasus Kusta 1. Tersedianya informasi yang Pelacakan Kasus 1..Persiapan
Frambusia serta tatalaksana kontak kasus lengkap dan akurat administrasi
Kusta Frambusia tentang kasus Kusta 2. Pelaksanaan
Frambusia serta kegiatan
tatalaksana kontak kasus 3. Waktu
Kusta Frambusia Pelaksanaan
2. Tersedianya SOP yang baku (Jan-Des)
dalam penanganan kasus 4.Pembuatan
penyakit Kusta Frambusia Laporan akhir
serta tatalaksana kontak
kasus Kusta Frambusia
3.5 Penemuan kasus aktif TBC
a Pemantau minum obat dan terapi Terwujudnya peningkatan Kunjungan rumah 1. Persiapan
pencegahan TBC kualitas kesehatan penderita administrasi
TBC setelah mendapatkan 2. Pelaksanaan
intervensi dari FKTP kegiatan
3. Waktu
MENU KEGIATAN/RINCIAN MENU TAHAPAN
No OUTPUT METODE PELAKSANAAN
KEGIATAN/KOMPONEN PELAKSANAAN
Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
b Penemuan kasus aktif, investigasi kontak, dan 1. Tersedianya informasi Pelacakan kasus 1. Persiapan
pelacakan kasus mangkir yang lengkap dan akurat administrasi
tentang kasus penyakit 2. Pelaksanaan
TBC di masyarakat kegiatan
2. Tersedianya SOP yang 3. Waktu
baku dalam penanganan Pelaksanaan
kasus penyakit TBC di (Jan-Des)
masyarakat 4. Pembuatan
Laporan akhir
3.6 Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian vector (pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS),
larvasidasi DBD/Malaria dan PSN)
a Survei Vektor Malaria, DBD dan Reservoar Tersedianya informasi yang Surveilans dan pelacakan 1. Persiapan
Leptospirosis akurat dan lengkap tentang administrasi
penyebaran vektor malaria,DBD 2. Pelaksanaan
dan reservoir Leptospirosis di kegiatan
masyarakat 3. Waktu
Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
b Pengendalian vektor (pengasapan/fogging, Terkendalinya sebaran vektor Kunjungan rumah 1. Persiapan
penyemprotan dinding rumah (IRS), malaria dan DBD setelah administrasi
larvasidasi DBD/Malaria dan PSN dilakukan pengasapan dan 2. Pelaksanaan
larvasidasi kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
3.7 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
a Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan Terpantaunya kualitas Inspeksi dan pengukuran 1. Persiapan
Fasilitas Umum, Sarana Tempat Pengelolaan kesehatan lingkungan yang kualitas lingkungan administrasi
Pangan, Sarana Air Minum, Fasyankes memenuhinya persyaratan 2. Pelaksanaan
ditempat-tempat umum,tempat kegiatan
pengolahan makanan,sarana air 3. Waktu
minum dan fasyankes Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
b Surveilans kualitas air minum di tingkat Tersedianya informasi yang Pengambilan sampel air 1. Persiapan
rumah tangga (SKAMRT) lengkap dan akurat tentang minum administrasi
kualitas air minum di rumah 2. Pelaksanaan
tangga kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
3.8 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
a Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi Tersedinay informasi yang Pelacakan kasus 1. Persiapan
(PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi lengkap dan akurat tentang administrasi
KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging kasus-kasus penyakit 2. Pelaksanaan
berpotensi KLB dan infeksi kegiatan
emerging 3. Waktu
Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
3.9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
a Pemberdayaan kader masyarakat dalam Terwujudnya peran serta Kunjungan rumah dan FGD 1. Persiapan
pencegahan penyakit menular masyarakat dan lintas sektor administrasi
secara aktif dan 2. Pelaksanaan
berkesinambungan dalam kegiatan
pencegahan penyakit menular 3. Waktu
Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
b Pemberdayaan kader masyarakat terlibat Terwujudnya peran serta Kunjungan rumah dan FGD 1. Persiapan
dalam pelaksanaan deteksi dini faktor risiko masyarakat dan lintas sektor administrasi
penyakit tidak menular secara aktif dan 2. Pelaksanaan
berkesinambungan dalam kegiatan
pencegahan penyakit tidak 3. Waktu
menular dimasyarakat Pelaksanaan
(Jan-Des)
MENU KEGIATAN/RINCIAN MENU TAHAPAN
No OUTPUT METODE PELAKSANAAN
KEGIATAN/KOMPONEN PELAKSANAAN
4. Pembuatan
Laporan akhir
c Pemberdayaan kader masyarakat terlibat Terwujudnya peran serta Kunjungan rumah dan FGD 1. Persiapan
dalam pelaksanaan imunisasi dan surveilans masyarakat dan lintas sektor administrasi
PD3I secara aktif dan 2. Pelaksanaan
berkesinambungan dalam kegiatan
pelaksanaan imunisasi dan 3. Waktu
penemuan kasus PD3I Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir
d Pemberdayaan kader masyarakat melalui Terwujudnya peran serta Kunjungan rumah dan FGD 1. Persiapan
pemicuan untuk implementasi seluruh pilar masyarakat dan lintas sektor administrasi
STBM secara aktif dan 2. Pelaksanaan
berkesinambungan dalam kegiatan
pemicuan untuk implementasi 3. Waktu
seluruh pilar STBM Pelaksanaan
(Jan-Des)
4. Pembuatan
Laporan akhir

C. PENERIMA MANFAAT
Sasaran penerima manfaat dari kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif Dan Respons Penyakit
adalah masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif Dan Respons
Penyakit di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar adalah dari bulan Januari 2024
sampai dengan bulan Desember 2024

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Seluruh biaya untuk pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif Dan Respons Penyakit di
wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar dibebankan kepada BOK Puskesmas Tahun
2024, DPA-Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa.Dengan total anggaran yang dibutuhkan
sebesar Rp.144.660.000,- (Seratus Empat Puluh Empat Juta Enam Ratus Enam Puluh Ribu
Rupiah)

F. RINCIAN ANGGARAN BIAYA


Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Sumbawa Besar, 28 Agustus 2023


Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar

Julyanti,A.Md.Keb
19720711 199103 2 001

Anda mungkin juga menyukai