Anda di halaman 1dari 142

LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG

NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : INDIKATOR PRIORITAS, INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
DAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN PUSKESMAS TAHUN 2023

INDIKATOR PRIORITAS TAHUN 2023

A. STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DIKABUPATEN

NO INDIKATOR TARGET

1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 100%

2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 100%

3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100%

4 Pelayanan kesehatan balita 100%

5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 100%

6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 100%

7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 100%

8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100%

9 Pelayanan kesehatan Diabetes Melitus 100%

10 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 100%

11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB 100%

12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV 100%

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN SUBANG

MAXI
LAMPIRAN 2 : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG
NOMOR :
TANGGAL : KU.01.02/2003/VI/2020/SK
TENTANG : INDIKATOR PRIORITAS, INDIKATOR PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS DAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2023

CAKUPAN PENILAIAN KEGIATAN TAHUN 2023

UPAYA TARGET
NO KEGIATAN SATUAN
KESEHATAN SASARAN

UKM ESENSIAL

I PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA

A. Kesehatan Ibu
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Persen (%) 100%

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh


2 Persen (%) 100%
Tenaga Kesehatan
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
3 Persen (%) 100%
ditangani

4 Cakupan Pelayanan Nifas Lengkap Persen (%) 100%

Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas


5 Persen (%) 100%
Kesehatan
B. Kesehatan anak
1 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) Persen (%) 100%

Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN


2 Persen (%) 100%
Lengkap)
Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang
3 Persen (%) 100%
ditangani

4 Cakupan Kunjungan Bayi Persen (%) 100%

5 Cakupan Pelayanan Anak Balita Persen (%) 100%

Cakupan Pelayanan kesehatan Bayi Balita Persen (%)


6 sakit yang dilayani dengan MTBS 100%

Cakupan Pelayanan kesehatan Bayi Balita Persen (%)


7 sehat 100%

C. Keluarga
Berencana 1 Cakupan Peserta KB Aktif Persen (%) 70%
D. Kesehatan Pada Persentase Puskesmas yang melaksanakan
Anak Usia Sekolah 1 pembinaan ke sekolah 4 kali setahun Persen (%) 80%
dan Remaja

2 Persentase Remaja Puteri mengonsumsi


Tablet Tambah Darah (TTD)

a. Renstra Kemenkes 2020-2024 Persen (%) 75%

b. Perpres 72/2021 tentang Percepatan


Penurunan Stunting Persen (%) 50%

Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan


3 Dasar Persen (%) 100%

Persentase Remaja Putri yang dilakukan


4 Persen (%) 70%
Skrining Anemia
Persentase Puskesmas mampu laksana
5 Persen (%) 50%
PKPR
Persentase Puskesmas memberikan
6 pelayanan kesehatan pada LKSA dan/ atau Persen (%) 100%
LPKA dan anak jalanan di wilayah kerjanya

Persentase Satuan Pendidikan yang menjadi


7 Persen (%) 55%
Model sekolah/ madrasah sehat
Persentase sasaran yang mendapatkan
8 Persen (%) 100%
Skrining Kesehatan
Persentase peserta didik yang menjadi
9 Persen (%) 10%
Kader Kesehatan Remaja
E. Kesehatan Cakupan lansia yang mendapatkan skrining
1 Persen (%) 100%
Lansia kesehatan sesuai standar
Cakupan lansia umur ≥ 60 tahun yang
2 Persen (%) 100%
dibina/ yang mendapat pelayanan
Cakupan Lansia umur ≥ 70 tahun yang
3 Persen (%) 100%
dibina/ yang mendapat pelayanan
Jumlah kelompok lansia /posyandu lansia
4 Persen (%) 100%
yang aktif
Jumlah lansia mendapatkan buku kesehatan
5 Persen (%) 100%
lansia
Cakupan Ibu Hamil yang Mendapatkan
II PELAYANAN GIZI 1 Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 Persen (%) 100%
tablet
Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapatkan
2 Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Persen (%) 75%

Cakupan Bayi 0 - 6 bulan Mendapatkan ASI


3 Eksklusif Persen (%) 65%

Cakupan Balita yang Ditimbang Berat


4 Badannya (D/S) Persen (%) 85%
Cakupan Balita Ditimbang yang Naik Berat
5 Badannya (N/D) Persen (%) 88%

Cakupan Balita Mempunyai Buku Kesehatan


6 Ibu Anak (KIA)/Kartu Menuju Sehat (KMS) Persen (%) 100%

Cakupan Balita 6-59 bulan Mendapatkan


7 Kapsul Vitamin A Persen (%) 100%

Cakupan Ibu Nifas Mendapatkan Kapsul


8 Vitamin A Persen (%) 100%

Cakupan Remaja Putri Mendapat Tablet


9 Tambah Darah(TTD) Persen (%) 55%

Cakupan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis


10 (KEK) yang Mendapat Makanan Tambahan Persen (%) 95%

Cakupan Balita Gizi Kurang yang Mendapat


11 Makanan Tambahan Persen (%) 96%

Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang


12 Mendapatkan Perawatan Persen (%) 100%

PELAYANAN
III PROMOSI 1 Penyuluhan PHBS pada:
KESEHATAN
a. Penyuluhan PHBS Keluarga Persen (%) 100%

b. Penyuluhan PHBS Sekolah Persen (%) 100%

c. Penyuluhan Tempat-Tempat Umum Persen (%) 100%

d. Frekwensi pernyuluhan di Fasilitas


Kali 96 kali
Kesehatan
Komunikasi Interpersonal dan Konseling
2 Persen (%) 5%
(KIP/K)
Penyuluhan Kelompok oleh petugas di
3 Kali 96 kali
dalam gedung Puskesmas
Pembinaan PHBS di tatanan Institusi
Kesehatan (Puskesmas dan jaringanya :
4 Persen (%) 100%
Puskesmas Pembantu, Polindes,
Poskesdes. dll).
Pemberdayaan Individu/Keluarga melalui
5 Persen (%) 60%
Kunjungan rumah;

6 Pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga Persen (%) 70.2%

Cakupan Pembinaan Pemberdayaan


7 Masyarakat dilihat melalui persentase (%) Persen (%) 50%
Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif
Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui
presentase (%) Posyandu strata Purnama
8 dan Mandiri (Persentase Posyandu yang Persen (%) 80%
ada di wilayah kerja Puskesmas Strata
Purnama dan Mandiri

Advokasi Puskesmas kepada Kepala


9 kali 12 kali
Desa/Kelurahan, Camat dan Lintas Sektor

10 Penggalangan Kemitraan kali 12 kali

Orientasi Promosi Kesehatan (Promkes)


11 kader 50%
bagi Kader
Penggunaan Media KIE penyebarluasan
12 jenis 5 Jenis
informasi
Pendampingan Pelaksanaan SMD dan
MMD tentang Kesehatan mendapat
13 Persen (%) 100%
pendampingan kegiatan pemberdayaan
masyarakat (SMD, MMD)
PELAYANAN Persentase Penduduk terhadap Akses
IV KESEHATAN 1 Persen (%) 90%
Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat)
LINGKUNGAN
Persentase Penduduk terhadap Akses Air
2 Persen (%) 90%
Minum yang Berkualitas (memenuhi syarat)

3 Persentase Desa yang melaksanakan STBM Persen (%) 100%

Persentase Tempat Fasilitas Umum (TFU)


4 Persen (%) 80%
Memenuhi standar
Persentase Tempat Pengelolaan Pangan
5 Persen (%) 68%
(TPP) Memenuhi standar

6 Persentase Kegiatan Klinik Sanitasi Persen (%) 20%

7 Persentase Desa ODF Persen (%) 100%

V PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

A. PENYAKIT MENULAR

1. P2. KUSTA
1 Cakupan Pemeriksaan Kontak Persen (%) 90%

Cakupan Pemeriksaan Fungsi Syaraf (PFS)


2 Persen (%) 95%
pada Penderta Kusta
< 1/ 10.000
3 Prevalensi Rate (PR) Persen (%)
Penduduk
Persentase RFT (Menyelesakan
4 Persen (%) 95%
Pengobatan)
5 Persentase Kasus Anak Persen (%) < 5%

6 Persentase Cacat Tingkat 2 Persen (%) < 5%

10/ 100.000
7 Persentase CDR Kusta Persen (%)
pddk
2. P2 TBC
1 SPM terduga TB Persen (%) 100%

2 Penemuan dan Pengobatan TB Persen (%) 100%

3 Keberhasilan Pengobatan Persen (%) 90%

4 Persentase penemuan kasus TB RO Persen (%) 80%

Persentase kasus TB RO yang memulai


5 Persen (%) 94%
pengobatan lini kedua (Enrollment)
Angka Keberhasilan pengobatan kasus TB
6 Persen (%) 75%
RO
Persentase kasus TB yang mengetahui
7 Persen (%) 75%
satus HIV

8 Cakupan penemuan kasus TB anak Persen (%) 90%

9 Total kontak serumah TPT Persen (%) 58%

3. P2. KELAMIN

a. HIV Jumlah orang yang melakukan test HIV &


1 Persen (%) 100%
menerima hasil
Jumlah orang yang HIV+ Yang di rujuk ke
2 Persen (%) 100%
layanan PDP

3 Jumlah ODHA yang di skrining TB Persen (%) 100%

b. IMS
1 Jumlah orang yang ditemukan dengan IMS Persen (%) 100%

2 Jumlah diagnosa IMS yang di obati Persen (%) 100%

c. ARV Jumlah ODHA yang dirujuk mendapatkan


1 Persen (%) 95%
pengobatan ARV

2 Jumlah ODHA ON ARV Persen (%) 85%

3 Jumlah ODHA ON ARV eligible di Tes VL Persen (%) 70%


4 Jumlah ODHA ON ARV Virus Tersupresi Persen (%) 90%

4. Demam <10/100.000
Berdarah 1 Insidenct Rate (IR)/Angka kejadian DBD Penduduk
pddk

2 Angka kematian Persen (%) <1%

3 Angka Bebas Jentik (ABJ) Persen (%) >95%

4 Penyelidikan Epidemiologi (PE) Persen (%) 100%

5. Rabies Cakupan pelayanan/tatalaksana kasus


1 Persen (%) 100%
gigitan hewan penular rabies (GHPR)
Cakupan Pemberian VAR (Vaksin Anti
2 Persen (%) 100%
Rabies) sesuai Indikasi Pemberian VAR

3 Cakupan Rabies pada Manusia Persen (%) 0%

4 Cakupan Rabies Center Puskesmas Persen (%) 100%

6. Antraks Cakupan Pelayanan/Tatalaksana Kasus


1 Persen (%) 100%
Antraks

2 Kasus Antraks pada Manusia Persen (%) 0

7. Flu Burung Cakupan Pelayanan/Tatalaksasa kasus Flu


1 Persen (%) 100%
Burung

2 Kasus Flu Burung pada Manusia Persen (%) 0

8. Leptospirosis Cakupan Pelayanan/Tatalaksana Kasus


1 Persen (%) 100%
Leptospirosis

2 Kasus Leptospirosis pada Manusia Persen (%) 0%

9. PES Cakupan Pelayanan/Tatalaksana Kasus


1 Persen (%) 100%
PES

2 Kasus PES pada Manusia Persen (%) 0

10. Filariasis

a. Eliminasi
Filariasis <1 % dari
1 Mikrofilaria Rate Persen (%)
seluruh kasus

100% pada
2 Kasus klinis Filariasis yang ditangani Persen (%) Tahun
Berjalan
b. POPM
Filariasis >65% dari
total Pddk
Cakupan Penduduk minum obat filariasis
1 Persen (%)
mulai dari usia 2 - 70 Tahun
>85% dari
jumlah
sasaran
c. Kecacingan Cakupan pelayanan/Tatalaksana kasus
1 Persen (%) >75%
kecacingan (POMP Kecacingan)

<10% dari
2 Prevalensi kecacingan Persen (%)
seluruh kasus

11. Malaria
<1% Per
1 API (Annual Paracite Incident) Persen (%)
1000 pddk

Kasus Malaria yang di konfirmasi 100% dari


2 Persen (%)
Laboratorium seluruh kasus

100% dari
3 Kasus Malaria yang diobati dengan ACT Persen (%) seluruh kasus
positif
12. Pneumonia Persentase cakupan penemuan penderita
1 Persen (%) 75%
pneumonia balita
13. Diare Presentase cakupan pelayanan diare pada
1 Persen (%) 100%
kasus semua umur

2 Cakupan layanan rehidrasi oral akti (LROA) Persen (%) 100%

14. Hepatitis
1 Deteksi Dini Hepatitis pada ibu Hamil Persen (%) 100%

B. Penyakit Tidak Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan


Menular 1 Persen (%) 100%
Pada Usia Produktif (usia 15 - 59 tahun)
Cakupan Desa/Kelurahan yang
2 melaksanakan Pos Pembinaan Terpadu Persen (%) 100%
(Posbindu) PTM
Cakupan Pelayanan Hipertensi sesuai
3 Persen (%) 100%
standar
Cakupan Pelayanan Diabetes Militus sesuai
4 Persen (%) 100%
standar

5 Cakupan pelayanan Obesitas sesuai standar Persen (%) 21.8%


Persentase Puskesmas yang melaksanakan
6 Persen (%) 50%
KTR (≥ sekolah SD)
Cakupan pelayanan IVA Test (usia 30-50
7 Persen (%) 70%
tahun)
Persentase perokok pada penduduk usia ≤
8 Persen (%) 7.8%
18 tahun yang dilayani sesuai standar
C. Kesehatan Persentase skrining gangguan indera
Indera Penglihatan 1 Persen (%) 70%
penglihatan
dan Pendengaran
Cakupan penanganan gangguan indera
2 Persen (%) 100%
penglihatan sesuai standar
Persentase skrining kelainan gangguan
3 Persen (%) 70%
refraksi mata pada anak sekolah

4 Jumlah penanganan kasus kelainan refraksi Persen (%) 100%


x 100%
5 Persentase skrining katarak Persen (%) 70%

6 Jumlah penanganan katarak Persen (%) 100%


x
Persentase skrining gangguan indera100%
7 x Persen (%) 70%
pendengaran
Cakupan penanganan gangguan indera
1
8 Persen (%) 100%
pendengaran 0
Jumlah kasus gangguan indera 0
9 % Persen (%) 100%
pendengaran
D. Kesehatan Jiwa Persentase Penduduk usia ≥ 15 tahun
dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang
1 dilakukan skrining (Berdasarkan Persen (%) 100%
Perhitungan IKK ,Indikator 1)

Cakupan penduduk usia ≥ 15 tahun dengan


risiko masalah kesehatan jiwa yang
2 mendapatkan skrining (Berdasarkan Persen (%) 100%
Perhitungan IKK, Indikator 1)

Persentase penyandang gangguan Jiwa


3 (Berdasarkan IKK, Indikator 2) Persen (%) 100%

Cakupan presentase penyandang


4 gangguan Jiwa (Berdasarkan Perhitungan Persen (%) 100%
IKK, Indikator 2)
Jumlah kasus penyalahgunaan napza yang
mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis
5 (Berdasarkan Perhitungan IKK, Indikator Persen (%) 100%
3)
Persentase orang dengan Gangguan Jiwa
Berat (ODGJ) yang mendapatkan pelayanan
6 kesehatan sesuai standar (Berdasarkan Persen (%) 100%
SPM)

Cakupan orang dengan Gangguan Jiwa


Berat (ODGJ) yang mendapatkan pelayanan
7 kesehatan sesuai standar (Berdasarkan Persen (%) 100%
Perhitungan SPM)
Jumlah ODGJ Pasung yang Mendapatkan
8 Pelayanan Kesehatan Persen (%) 100%

E. PELAYANAN
IMUNISASI 1 HBO/ Hepatitis B < 24 jam Persen (%) 100%
DASAR
2 Cakupan BCG Persen (%) 100%

3 Cakupan DPT HB H1b1 Persen (%) 100%

4 Cakupan DPT-HB-Hib3 Persen (%) 100%

5 Cakupan Polio 1 Persen (%) 100%

6 Cakupan Polio 4 Persen (%) 100%

7 Cakupan PCV 1 Persen (%) 100%

8 Cakupan PCV 2 Persen (%) 100%

9 IPV 1 (Injeksi Polio Vaksin) Persen (%) 100%

10 IPV 2 (Injeksi Polio Vaksin) Persen (%) 100%

11 Cakupan Campak -Rubella (MR) Persen (%) 100%

12 Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Persen (%) 100%

Cakupan desa kelurahan UCI indikator desa


kelurahan dikatakan uci apabila cakupan
13 Persen (%) 80%
imunisasi minimal desa tersebut ≥ 80%
dalam kurun waktu 1 tahun

14 Cakupan BIAS DT Persen (%) 80%

15 Cakupan BIAS Td Persen (%) 80%


16 Cakupan BIAS Campak / MR Persen (%) 80%

Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil


17 Persen (%) 80%
TT2+

Cakupan Ketepatan Laporan Sistem


F. SURVEILANS 1 Persen (%) 100%
Kewaspadaan dini dan Respon (SKDR)

Cakupan Kelengkapan Laporan Sistem


2 Persen (%) 100%
Kewaspadaan dini dan Respon (SKDR)

Cakupan surveilans terpadu penyakit


kelengkapan (STP) membuat laporan
3 kelengkapan laporan bulanan ( STP) & C1 Persen (%) 100%
(Campak ) / atau laporan STP yang
dilaporkan setiap bulan

Cakupan Pengendalian Kejadian Luar Biasa


4 Persen (%) 100%
(KLB)

5 Cakupan Penemuan Kasus Suspek AFP Persen (%) 0.01%

6 Cakupan Penemuan Kasus Suspek Campak Persen (%) 0.004%

VI PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

1. Dalam Gedung Kunjungan Rawat Jalan umum mendapat


1 Persen (%) 100%
Askep Individu
Kunjungan Rawat Inap mendapat Askep
2 Persen (%) 100%
Individu
2. Luar Gedung Persentase Keluarga resiko tinggi mendapat
1 Persen (%) 80%
Askep keluarga
Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada
2 Persen (%) 50%
semua kasus
Cakupan keluarga dengan TBC yang
3 mencapai (KM III dan IV) setelah minimal 4 Persen (%) 50%
kali kunjungan rumah
Cakupan keluarga mandiri (KM III dan IV)
4 pada keluarga yang mendapat askep Persen (%) 50%
keluarga
Cakupan keluarga mandiri pada keluarga
5 Persen (%) 50%
ODGJ yang mendapat askep keluarga
Cakupan resiko tinggi mendapat askep
6 Persen (%) 25%
komunitas
Cakupan masyarakat/desa mendapat askep
7 Persen (%) 25%
komunitas
Persentase kunjungan pasien ke sentra
8 Persen (%) 10%
keperawatan aktif
3. PIS PK Keluarga mengikuti program Keluarga
1 Persen (%) 65%
Berencana
Ibu melakukan persalinan di fasilitas
2 Persen (%) 100%
kesehatan

3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Persen (%) 100%

4 Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Persen (%) 100%

5 Balita mendapat pemantauan pertumbuhan Persen (%) 100%

Penderita Tuberkulosis paru mendapatkan


6 Persen (%) 100%
pengobatan sesuai standar
Penderita hipertensi melakukan pengobatan
7 Persen (%) 100%
secara teratur
Penderita gangguan jiwa mendapatkan
8 Persen (%) 100%
pengobatan tidak pasung

9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok Persen (%) 70%

Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan


10 Persen (%) 100%
Kesehatan Nasional
Keluarga mempunyai akses atau
11 Persen (%) 100%
menggunakan jamban bersih
Keluarga mempunyai akses atau
12 Persen (%) 100%
menggunakan jamban bersih

UKM PENGEMBANGAN

Kesehatan Cakupan pembinaan upaya kesehatan


I Tradisional 1 Persen (%) 100%
tradisional
Cakupan penyehat tradisional
2 Persen (%) 100%
terdaftar/berizin
Cakupan pembinaan kelompok Taman Obat
3 Persen (%) 100%
dan Keluarga (TOGA)
Cakupan pelayanan kesehatan tradisional
4 Persen (%) 10%
dalam gedung
Kesehatan Persentase Jemaah Haji yang diperiksa
II Olahraga 1 Persen (%) 100%
Kebugaran Jasmani

2 Cakupan kelompok olahraga Persen (%) 50%

Presentasi Puskesmas melaksanakan


3 Persen (%) 100%
pelayanan kesehatan olahraga
III Kesehatan Kerja
Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
1 pos UKK 1 UKK/PKM
yang terbentuk di Wilayah Kerja Puskesmas
IV Kesehatan Gigi Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di
1 Persen (%) 60%
Masyarakat
Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan
2 Persen (%) 80%
Mulut di SD/ MI
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan
3 Persen (%) 80%
Mulut Siswa SD
Cakupan Penanganan Siswa SD yang
4 Persen (%) 100%
Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi

UKP

I Kunjungan rawat
jalan : 1 Cakupan rawat jalan peserta JKN Persen (%) 100%

kelengkapan pengisian Rekam Medik pada


2 Persen (%) 100%
pasien kunjungan rawat jalan di Puskesmas

3 Angka kontak Orang 150 per mil

4 Rasio rujukan rawat jalan non spesialistik Persen (%) <5%

Rasio peserta prolanis rutin berkunjung ke


5 Persen (%) 100%
FKTP (RPPB)
Setiap penderita hipertensi mendapatkan
6 Persen (%) 100%
pelayanan kesehatan sesuai standar
Setiap penderita diabetes mellitus
7 mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai Persen (%) 100%
standar
Pelayanan Persalinan normal satu hari (one
8 Persen (%) 100%
day care)

9 Cakupan kunjungan rawat jalan gigi Persen (%) 100%

Bumil yang mendapat pemeriksaan


10 Persen (%) 100%
kesehatan gigi

11 Pelayanan konseling gizi Persen (%) 5%

Standar jumlah dan kualitas tenaga di Unit


12 Persen (%) 100%
Gawat Darurat
Standar fasilitas, peralatan, sarana,
13 Persen (%) 80%
prasarana dan obat emergensi di UGD
Kelengkapan pengisian informed consent
14 Persen (%) 100%
dalam 24 jam setelah selesai pelayanan
Kunjungan Rawat BOR (Bed Occupaney Ratio= Angka
Inap 1 Persen (%) 80%
Penggunaan tempat tidur)
ALOS ( Average Length OF Stay = Rata-rata
2 Persen (%) 80%
lamanya pasien di rawat)
Kelengkapan pengisian rekam medik rawat
3 Persen (%) 100%
inap dalam 24 jam
PELAYANAN Persentase pemakaian obat yang rasional
II KEFARMASIAN 1 Persen (%) 60%
(POR) (A+B+C+D)/4
Rumus: Por (%) =

((100-a)x100/80) +((100-b)x100/92)
….........................2
Keterangan:
a= Persentase penggunaan antibiotika pada
ISPA Non Pneumonia di Puskesmas (angka
rill)

b= Persentase penggunaan antibiotika pada


Diare Non Spesifik di Puskesmas (angka rill)

Presentasi kesesuaian obat dengan


2 Persen (%) 100%
formularium nasional
Ketersediaan obat dan vaksin nasional
3 Persen (%) 91%
berdasar 40 obat indikator dan 5 vaksin

4 Persentase pemakaian obat generik Persen (%) 100%

PELAYANAN Persentase pengunjung yang mendapatkan


III LABORATORIUM 1 Persen (%) 20%
pelayanan laboratorium di Puskesmas

Cakupan jumlah pemeriksaan Laboratorium


2 Persen (%) 10%
yang di rujuk

Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium


3 Persen (%) 60%
dengan standar

Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil


4 Persen (%) 100%
pelayanan laboratorium

Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu


5 Persen (%) 100%
internal (PMI)

6 Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1 Persen (%) 100%

7 Pengambilan sputum BTA Persen (%) 100%


LAMPIRAN 3 : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : INDIKATOR PRIORITAS, INDIKATOR PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS DAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN PUSKESMAS
TAHUN 2023

INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS TAHUN 2023

NO INDIKATOR MUTU SATUAN TARGET


PENGUKURAN PENCAPAIAN

1 Kepatuhan kebersihan tangan persentase ≥ 85%

2 Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri persentase 100%

3 Kepatuhan identifikasi pasien persentase 100%

Keberhasilan pengobatan pasien Tuberkulosis


4 persentase 90%
semua Kasus sensitif obat

Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ante natal


5 persentase 100%
care sesuai standar

6 Kepuasan pasien Indeks ≥ 76,61

Indikator Nasional Mutu Puskesmas Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 30 Tahun 2022 Tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat,
Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, Dan Unit Transfusi Darah.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN SUBANG

MAXI
DEFINISI OPERASIONAL DAN CARA PERHITUNGAN PENILAIAN KINERJ

NO UPAYA KESEHATAN INDIKATOR

A. UKM ESENSIAL
PELAYANAN
I KESEHATAN A KESEHATAN IBU
KELUARGA 1 Cakupan Kunjungan ibu Hamil
K4

2 Cakupan Pertolongan
Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan

3 Cakupan Komplikasi
Kebidanan yang ditangani

4 Cakupan Pelayanan Nifas


Lengkap

5 Cakupan Pertolongan
Persalinan di Fasilitas
Kesehatan

B. KESEHATAN ANAK
1 Cakupan Kunjungan
Neonatus (KN1)

2 Cakupan Kunjungan
Neonatus Lengkap (KN
Lengkap)

3 Cakupan Neonatus dengan


Komplikasi yang ditangani

4 Cakupan kunjungan bayi

5 Cakupan pelayanan Anak


Balita

6 Cakupan Pelayanan
kesehatan Bayi Balita sakit
yang dilayani dengan MTBS
7 Cakupan Pelayanan
kesehatan Bayi Balita sehat

C. KELUARGA BERENCANA
Cakupan Peserta KB Aktif

D. KESEHATAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA


Persentase Puskesmas yang
melaksanakan pembinaan ke
sekolah 4 kali setahun

2 Persentase Remaja Puteri


mengonsumsi Tablet Tambah
Darah (TTD)

a. Renstra Kemenkes 2020-


2024

b. Perpres 72/2021 tentang


Percepatan Penurunan
Stunting

3 Pelayanan Kesehatan Usia


Pendidikan Dasar
4 Persentase Remaja Putri
yang dilakukan Skrining
Anemia

5 Persentase Puskesmas
mampu laksana PKPR

6 Persentase Puskesmas
memberikan pelayanan
kesehatan pada LKSA dan/
atau LPKA dan anak jalanan
di wilayah kerjanya

7 Persentase Satuan
Pendidikan yang menjadi
Model sekolah/ madrasah
sehat

8 Persentase sasaran yang


mendapatkan Skrining
Kesehatan

9 Persentase peserta didik yang


menjadi Kader Kesehatan
Remaja
E. KESEHATAN LANSIA
1 Cakupan lansia yang
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar

2 Cakupan lansia umur ≥ 60


tahun yang dibina/yang
mendapat pelayanan

3 Cakupan lansia umur ≥ 70


tahun yang dibina/yang
mendapat pelayanan

4 Jumlah kelompok lansia


/posyandu lansia yang aktif
5 Jumlah lansia mendapatkan
buku kesehatan lansia

II PELAYANAN GIZI 1 Cakupan Ibu Hamil yang


Mendapatkan Tablet Tambah
Darah (TTD) minimal 90 tablet

2 Cakupan Bayi Baru Lahir


Mendapatkan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD)

3 Cakupan Bayi 0 - 6 bulan


Mendapatkan ASI Eksklusif

4 Cakupan Balita yang Ditimbang


Berat Badannya (D/S)

5 Cakupan Balita Ditimbang yang


Naik Berat Badannya (N/D)
6 Cakupan Balita Mempunyai Buku
Kesehatan Ibu Anak (KIA)/Kartu
Menuju Sehat (KMS)

7 Cakupan Balita 6-59 bulan


Mendapatkan Kapsul Vitamin A

8 Cakupan Ibu Nifas Mendapatkan


Kapsul Vitamin A

9 Cakupan Remaja Putri Mendapat


Tablet Tambah Darah(TTD)
Tablet Tambah Darah(TTD)

10 Cakupan Ibu Hamil Kurang Energi


Kronis (KEK) yang Mendapat
Makanan Tambahan

11 Cakupan Balita Gizi Kurang yang


Mendapat Makanan Tambahan

12 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk


yang Mendapatkan Perawatan
III PELAYANAN 1. Penyuluhan PHBS keluarga
PROMOSI
KESEHATAN

2. Penyuluhan PHBS di
sekolah

3. Penyuluhan PHBS Tempat-


Tempat Umum

4. Frekuensi penyuluhan di
Fasilitas Kesehatan
2 Komunikasi Interpersonal dan
Konseling

3 Penyuluhan kelompok oleh


petugas kesehatan di dalam
gedung Puskesmas

4 Pembinaan PHBS di tatanan


Institusi Kesehatan
(Puskesmas dan jaringanya :
Puskesmas Pembantu,
Polindes, Poskesdes. dll).
5 Pemberdayaan
Individu/Keluarga melalui
Kunjungan rumah

6 Pembinaan PHBS di tatanan


rumah tangga
7 Cakupan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat
dilihat melalui presentase (%)
Strata Desa/Kelurahan Siaga
Aktif

8 Cakupan Pembinaan UKBM


dilihat melalui presentase (%)
Posyandu strata Purnama dan
Mandiri (Prosentase
Posyandu yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Strata
Purnama dan Mandiri)
9 Advokasi Puskesmas kepada
Kepala Desa/Kelurahan,
Camat dan Lintas Sektor

10 Penggalangan Kemitraan

11 Orientasi Promosi Kesehatan


(Promkes) bagi Kader

12 Penggunaan Media KIE


menyebarluasan informasi)
13 Pendampingan Pelaksanaan
SMD dan MMD tentang
Kesehatan mendapat
pendampingan kegiatan
pemberdayaan masyarakat
(SMD, MMD)

IV PELAYANAN 1 Prosentase Penduduk


KESEHATAN terhadap akses sanitasi yang
LINGKUNGAN layak (jamban sehat)

2 Prosentase penduduk
terhadap akses air minum
yang berkualitas (memenuhi
syarat)

3 Persentase desa yang


melaksanakan STBM

4 Persentase Tempat Fasilitas


Umum (TFU) Memenuhi
standar
5 Persentase Tempat
Pengelolaan Pangan (TPP)
Memenuhi standar

8 Persentase kegiatan Klinik


Sanitasi

9 Persentase Desa ODF

V PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT PENYAKIT MENULAR

A. PENYAKIT MENULAR

1. P2 KUSTA 1 Cakupan pemeriksaan kontak

2 Cakupan Pemeriksaan Fungsi


Saraf

3 Prevalensi Rate (PR)

4 Persentasi RFT Kusta


(Menyelesaikan Pengobatan)
5 Persentase kasus anak

6 Persentase Cacat Tingkat II

7 Persentase CDR (Penemuan


kasus baru)

2. P2 TBC SPM terduga TB

Penemuan dan Pengobatan


TB
2

Keberhasilan Pengobatan

Persentase penemuan kasus


TB RO
4
Persentase kasus TB RO
yang memulai pengobatan lini
kedua (Enrollment)
5

Angka Keberhasilan
pengobatan kasus TB RO
6

Persentase kasus TB yang


mengetahui satus HIV

Cakupan penemuan kasus TB


anak
8

Total kontak serumah TPT

3. P2 KELAMIN

a. HIV 1 Jumlah Orang yang


Melakukan Tes HIV dan
Menerima hasil

2 Jumlah orang yang HIV+


dirujuk kelayakan PDP

3 Jumlah ODHA yang di


sekrining TB
b. IMS 1 Jumlah orang yang ditemukan
dengan IMS

2 Jumlah diagnosa IMS yang


diobati

c. ARV/PDP 1 Jumlah ODHA yang masuk


perawatan HIV

2 Jumlah ODHA yang


melakukan pemeriksaan Viral
Load (VL)

3 Jumlah ODHA yang memulai


ARV

4 Jumlah ODHA yang on ARV

4. DEMAM 1 Incident Rate/Angka kejadian


BERDARAH DBD

2 Angka kematian

3 Angka Bebas Jentik (ABJ)


4 Penyelidikan Epidemiologi
(PE)

5. RABIES 1 Cakupan
pelayanan/tatalaksana kasus
gigitan hewan penular rabies
(GHPR)

2 Cakupan pemberian vaksin


anti rabies (VAR) kasus
gigitan hewan penular rabies
(GHPR) pada kasus resiko
tinggi

3 Kasus Rabies pada Manusia

4 Cakupan Rabies Center


Puskesmas

6. ANTRAKS 1 Cakupan
pelayanan/tatalaksana kasus
Antraks

2 Kasus Antraks pada Manusia


7. FLU BURUNG 1 Cakupan
pelayanan/tatalaksana kasus
Flu Burung

2 Kasus Flu Burung pada


manusia

8. LEPTOSPIROSIS 1 Cakupan
pelayanan/tatalaksana kasus
Leptospirosis

2 Kasus Leptospirosis pada


Manusia

9. PES 1 Cakupan
pelayanan/tatalaksana kasus
Pes

2 Kasus Pes pada Manusia

10. FILARIASIS

a. Eliminasi Filariasis 1 Mikrofilaria Rate (MF Rate)

2 Kasus Klinis Filariasis yang


ditangani
b. POMP Filariasis 1 Cakupan Penduduk minum
obat filariasis mulai dari usia 2
- 70 Tahun

c. Kecacingan 1 Cakupan
pelayanan/Tatalaksana kasus
kecacingan (POMP
Kecacingan)
1 Prevalensi kecacingan

11. MALARIA 1 API(Annual Paracite Incident)

2 AMI ( Annual Malaria


Incidence)

3 MoPI (Monthly Parasite


Incidence)

4 CFR (Case Fatality Rate)

12. PNEUMONIA 1 persentase cakupan


penemuan penderita
pneumonia balita

13. DIARE 1 cakupan pelayanan diare


pada kasus semua umur
2 Cakupan layanan rehidrasi
oral aktif (LROA)

14. HEPATITIS 1 Deteksi Dini Hepatitis B Pada


Ibu Hamil

B. PENYAKIT TIDAK 1 Cakupan Pelayanan Skrining


MENULAR Kesehatan Pada Usia
Produktif

2 Cakupan Desa/Kelurahan
yang melaksanakan Pos
Pembinaan Terpadu
(Posbindu) PTM

3 Cakupan Pelayanan
Hipertensi sesuai standar

4 Cakupan Pelayanan Diabetes


Melitus sesuai standar
5 Cakupan Pelayanan Obesitas
sesuai standar

6 Persentase Puskesmas yang


melaksanakan KTR

7 Cakupan Pelayanan IVA


TEST

8 Persentase Perokok pada


penduduk usia ≤ 18 tahun

C. KESEHATAN 1 Persentase skrining gangguan


INDERA indera penglihatan
PENGLIHATAN DAN
PENDENGARAN

2 Cakupan penanganan
gangguan indera penglihatan
sesuai standar

3 Persentase skrining kelainan


gangguan refraksi mata pada
anak sekolah
4 Jumlah penanganan kasus
kelainan refraksi

5 Persentase skrining katarak

6 Jumlah penanganan katarak

7 Persentase skrining gangguan


indera pendengaran

8 Cakupan penanganan
gangguan indera
pendengaran sesuai standar

9 Jumlah kasus gangguan


indera pendengaran

D. KESEHATAN JIWA 1 Persentase Penduduk usia ≥


15 tahun dengan risiko
masalah kesehatan jiwa yang
dilakukan skrining
(Berdasarkan Perhitungan
IKK ,Indikator 1)
2 Cakupan penduduk usia ≥ 15
tahun dengan risiko masalah
kesehatan jiwa yang
mendapatkan skrining
(Berdasarkan Perhitungan
IKK, Indikator 1)

3 Persentase penyandang
gangguan Jiwa (Berdasarkan
IKK, Indikator 2)

4 Cakupan presentase
penyandang gangguan Jiwa
(Berdasarkan Perhitungan
IKK, Indikator 2)

5 Jumlah kasus
penyalahgunaan napza yang
mendapatkan pelayanan
rehabilitasi medis
( Berdasarkan Perhitungan
IKK, Indikator 3)
6 Persentase orang dengan
Gangguan Jiwa Berat (ODGJ)
yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
( Berdasarkan SPM)

7 Cakupan orang dengan


Gangguan Jiwa Berat (ODGJ)
yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
( Berdasarkan
Perhitungan SPM)

8 Jumlah ODGJ Pasung yang


Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan

E. PELAYANAN 1 HBO/ Hepatitis B < 24 jam


IMUNISASI DASAR

2 Cakupan BCG

3 Cakupan DPT HB H1b1


4 Cakupan DPT-HB-Hib3

5 Cakupan Polio 1

6 Cakupan Polio 4

7 Cakupan PCV 1

8 Cakupan PCV 2

9 IPV 1 (Injeksi Polio Vaksin)


10 IPV 2 (Injeksi Polio Vaksin)

11 Cakupan Campak -Rubella


(MR)

12 Imunisasi Dasar Lengkap


(IDL)

13 Cakupan desa kelurahan UCI


indikator desa kelurahan
dikatakan uci apabila cakupan
imunisasi minimal desa
tersebut ≥ 80% dalam kurun
waktu 1 tahun

14 Cakupan BIAS DT
15 Cakupan BIAS Td

16 Cakupan BIAS Campak / MR

17 Cakupan pelayanan imunisasi


ibu hamil TT2+

F. SURVEILANS 1 Cakupan Ketepatan Laporan


Sistem Kewaspadaan dini dan
Respon (SKDR)

2 Cakupan Kelengkapan
Laporan Sistem
Kewaspadaan dini dan
Respon (SKDR)
3 Cakupan surveilans terpadu
penyakit kelengkapan (STP)
membuat laporan
kelengkapan laporan bulanan
( STP) & C1 (Campak ) / atau
laporan STP yang dilaporkan
setiap bulan

4 Cakupan Pengendalian
Kejadian Luar Biasa (KLB)

5 Cakupan Penemuan Kasus


Suspek AFP

6 Cakupan Penemuan Kasus


Suspek Campak

VI. PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

1. Dalam Gedung 1 Kunjungan Rawat Jalan


Umum mendapat Askep
Individu

2. Luar Gedung 1 Cakupan keluarga resiko


tinggi mendapat Askep
keluarga
2 Cakupan Keluarga Mandiri III
dan IV pada semua kasus

3 Cakupan Keluarga dengan


TBC yang mencapai (KM III
dan IV) setelah minimal 4
kali kunjungan rumah .

4 Cakupan Keluarga Mandiri


(KM III dan IV) pada
keluarga dengan Hipertensi
yang mendapat askep
keluarga .

5 Cakupan Keluarga Mandiri


(KM III dan IV) pada
keluarga dengan ODGJ
yang mendapat askep
keluarga

6 Cakupan Kelompok Resiko


tinggi mendapat Askep

7 Cakupan masyarakat/Desa
mendapat Askep Komunitas

8 Persentase kunjungan pasien


ke Sentra keperawatan aktif
3. PIS PK 1 Keluarga mengikuti program
Keluarga Berencana (KB)

2 Ibu melakukan persalinan di


fasilitas kesehatan

3 Bayi mendapat imunisasi


dasar lengkap

4 Bayi mendapat Air Susu Ibu


(ASI) Eksklusif

5 Balita mendapat pemantauan


pertumbuhan

6 Penderita Tuberkulosis paru


mendapatkan pengobatan
sesuai standar
7 Penderita hipertensi
melakukan pengobatan
secara teratur

8 Penderita gangguan jiwa


mendapatkan pengobatan dan
tidak dipasung

9 Anggota keluarga tidak ada


yang merokok

10 Keluarga sudah menjadi


anggota Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)

11 Keluarga mempunyai akses


sarana air bersih

12 Keluarga mempunyai akses


atau menggunakan jamban
bersih

B. UKM PENGEMBANGAN
I. KESEHATAN 1 Cakupan Pembinaan Upaya
TRADISIONAL Kesehatan Tradisional

2 Cakupan Penyehat
Tradisional Terdaftar/Berizin

3 Cakupan Pembinaan
Kelompok Taman Obat dan
Keluarga (TOGA)

4 Cakupan pelayanan
kesehatan tradisional dalam
gedung

II. KESEHATAN 1 Persentase Jemaah haji yang


OLAHRAGA diperiksa kebugaran jasmani

2 Cakupan kelompok olahraga


3 Persentase Puskesmas
melaksanakan pelayanan
kesehatan olahraga

III. KESEHATAN 1 Jumlah Pos Upaya Kesehatan


KERJA Kerja (UKK) yang terbentuk di
Wilayah Kerja Puskesmas

IV. KESEHATAN GIGI 1 Cakupan Pembinaan


Kesehatan Gigi di Masyarakat

2 Cakupan Pembinaan
Kesehatan Gigi dan Mulut di
SD/ MI

3 Cakupan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Siswa SD

4 Cakupan Penanganan Siswa


SD yang Membutuhkan
Perawatan Kesehatan Gigi

C. UKP

I. KUNJUNGAN
Rawat Jalan Kunjungan rawat jalan :

1 Kunjungan rawat jalan peserta


JKN

a. Angka Kontak peserta JKN

b. Rasio Rujukan Rawat Jalan


Non Spesialistik peserta JKN

c. Rasio Peserta Prolanis


Rutin Berkunjung ke FKTP
peserta JKN

2 Cakupan kelengkapan
pengisian Rekam Medis pada
pasien kunjungan rawat jalan
di Puskesmas
3 Rawat jalan gigi mulut

4 Setiap penderita hipertensi


mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar

5 Setiap penderita diabetes


mellitus mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar

6 Pelayanan persalinan normal


satu hari ( one day care)

7 Rasio gigi tetap yang ditambal


terhadap gigi tetap yang di
cabut > 1
8 Bumil yang mendapat
pemeriksaan kesehatan gigi

9 Pelayanan konseling gizi

10 Cakupan kunjungan IGD

11 Standar jumlah dan kualitas


tenaga di Unit Gawat Darurat

12 Standar fasilitas, peralatan,


sarana, prasarana dan obat
emergensi di UGD

13 Kelengkapan pengisian
informed consent dalam 24
jam setelah selesai pelayanan

Rawat inap Kunjungan Rawat Inap


(Puskesmas DTP)
1. Cakupan Asuhan
keperawatan individu pada
pasien rawat inap

2. BOR ( Bed Occupancy


Ratio = Angka penggunaan
tempat tidur)

3. ALOS ( Average Lenght of


Stay = Rata-rata lamanya
pasien dirawat)

4. Kelengkapan pengisian
rekam medik rawat inap
dalam 24 jam

II. PELAYANAN 1 Persentase pemakaian obat


KEFARMASIAN yang rasional (POR)
(A+B+C+D)/4

Rumus: Por (%) =


((100-a)x100/80) +((100-
b)x100/92)

…......2
Keterangan:
a= Persentase penggunaan
antibiotika pada ISPA Non
Pneumonia di Puskesmas
(angka rill)
b= Persentase penggunaan
antibiotika pada Diare Non
Spesifik di Puskesmas (angka
rill)

2 Presentasi kesesuaian obat


dengan formularium nasional

3 Ketersediaan obat dan vaksin


nasional berdasar 40 obat
indikator dan 5 vaksin

4 Persentase pemakaian obat


generik

III. PELAYANAN 1 Persentase pengunjung yang


LABORATORIUM mendapatkan pelayanan
laboratorium di Puskesmas
2 Cakupan jumlah Pemeriksaan
Laboratorium yang di rujuk

3 Kesesuaian jenis pelayanan


laboratorium dengan standar

4 Ketepatan waktu tunggu


penyerahan hasil pelayanan
laboratorium < 120 menit

5 Kesesuaian hasil pemeriksaan


baku mutu internal (PMI)
6 Pemeriksaan Haemoglobin
pada ibu hamil K1

7 Pengambilan sputum BTA


RASIONAL DAN CARA PERHITUNGAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2023
DEFINISI OPERASIONAL

Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 adalah


Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai dengan standar
minimal 4 (empat) kali selama kehamilannya
disuatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga


kesehatan adalah Persentase ibu bersalin yang
mendapatkan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun.

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani


adalah Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang
mendapat penanganan definitif sesuai dengan
standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada
tingkat pelayanan dasar dan rujukan

Cakupan pelayanan nifas adalah Pelayanan


kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam
sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai
standar.

Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan Jumlah ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan di wilayah
adalah Pelayanan pertolongan persalinan kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
kepada ibu bersalinan di fasilitas kesehatan ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
dasar dan rujukan sesuai standar. Seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah neonatus yang telah memperoleh pelayanan kunjungan


neonatus pada masa 6-48 jam setelah lahir sesuai standar di
wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN 1) adalah Jumlah neonatus yang telah memperoleh pelayanan kunjungan
cakupan neonatus yang mendapatkan neonatus pada masa 6-48 jam setelah lahir sesuai standar di
pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
setelah lahir di wilayah kerja Puskesmas dalam ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
kurun waktu satu tahun. Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun

Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan
adalah cakupan neonatus yang telah kunjungan neonatus(KN) yaitu 1 kali pada 6-48 jam,
memperoleh 3 kali pelayanan Kunjungan 1 kali pada 3-7 hari, 1 kali pada 8-28 hari sesuai standar
Neonatus pada 6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
sesuai standar (3 kali pelayanan) di wilayah ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
kerja puskesmas dalam waktu satu tahun Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang Jumlah neonatus dengan kompilikasi yang ditangani
ditangani adalah neonatus dengan komplikasi di di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
tertentu yang ditangani sesuai dengan standar 15% dari sasaran bayi yang ada di wilayah kerja Puskesmas
oleh tenaga kesehatan terlatih di sarana dalam kurun waktu satu tahun
pelayanan kesehatan.

Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan
yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai (minimal 4 kali) sesuai standardi satu wilayah kerja
dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat Puskesmas dalam waktu satu tahun
yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
paling sedikit 4 kali di wilayah kerja puskesmas Jumlah seluruh sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
dalam kurun waktu satu tahun.

Cakupan pelayanan anak balita adalah anak Jumlah anak Balita yang memperoleh pelayanan anak
Balita sesuai standar disuatu wilayah kerja Puskesmas
balita (12 – 59 bulan) yang memperoleh dalam kurun waktu tertentu
pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
kali setahun, pemantauan perkembangan Jumlah seluruh anak Balita di wilayah kerja Puskesmas
(SDIDTK) minimal 2 kali setahun, serta dalam kurun waktu satu tahun
pemberian Vitamin A 2 kali setahun

Cakupan Bayi Balita ( umur 0-59 bulan) yang


berobat ke Puskesmas dan mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar (MTBS) disuatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Pelayanan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai standar dengan
menggunakan buku KIA dan skrining tumbuh
kembang (0-11 bulan dan 12-72 bulan)

Cakupan peserta KB Aktif adalah jumlah Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi diwilayah
peserta KB Aktif dibandingkan dengan jumlah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
pasangan usia subur (PUS) di wilayah kerja ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun. Seluruh PUS di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun

ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA


Puskesmas melaksanakan pembinaan ke
sekolah minimal mencakup 50% (jumlah
sekolah SD, SMP, SMA sederajat) di wilayah
kerjanya sebanyak 4 kali/tahun untuk
mengaktifkan trias UKS (pendidikan kesehatan,
pelyanan kesehatan, dan pembinaan
lingkungan sehat)

Remaja putri bersekolah di tingkat SMP-SMA


atau sederajat mengonsumsi TTD
(mengandung zat besi setara dengan 60 mg
besi elemental dan 0,4 mg asam folat) secara
rutin 1 tablet setiap minggu minimal 26 tablet
dalam setahun

Setiap anak pada usia pendidikan dasar


mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
wajib melakukan pelayanan kesehatan sesuai
standar pada anak usia pendidikan dasar di
dalam dan luar satuan pendidikan dasar di
wilayah kerja Kabupaten/Kota dalam kurun
waktu satu tahun ajaran
Jumlah remaja putri SMP/sederajat kelas 7 dan
remaja putri SMA/sederajat kelas 10 yang
dilakukan skrining anemia dengan pemeriksaan
hemoglobin dibagi jumlah remaja putri siswi
SMP/sederajat kelas 7 dan remaja putri
SMA/sederajat kelas 10 di wilayah tersebut dan
dikali 100%

Puskesmas memberikan layanan konseling bagi


anak usia sekolah dan remaja dan menjadi
bagian dari tim membina posyandu remaja
dalam fasilitasi pemberian KIE, pelayanan
kesehatan &konseling

Setiap anak usia sekolah dan remaja diluar


satuan pendidikan mendapatkan pelayanan
kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif

Pelaksanaan model sekolah/ madrasah sehat


dengan kriteria sekolah/ madrasah dengan
strata UKS/M Paripurna, meliputi Trias UKS/M
dan Manajemen Sekolah/ madrasah sehat

Setiap anak usia sekolah dan remaja (6-18)


tahun yang berada di dalam dan di luar satuan
pendidikan mendapatkan skrining kesehatan
minimal 1 kali setahun sesuai dengan pedoman

Setiap satuan pendidikan memiliki Kader


Kesehatan Remaja yang dibina dan difasilitasi
lintas sektoral terkait
A
Lansia (umur ≥ 60 tahun) yang mendapat
skrining kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
minimal satu kali dalam kurun waktu 1 Tahun.

Komponen skrining meliputi :


1. Pengukuran tekanan darah dengan
menggunakan tensi meter (manual atau digital)
2.
pengukuran kadar gula darah dan kolesterol
dalam darah menggunakan alat monitor/
pemeriksaan laboratorium sederhana.
3. Pemeriksaaan
gangguan mental emosional usia lanjut
menggunakan instrumen Geriatric Depression
Scale (GDS) 4.
Pemeriksaan gangguan kognitif usia lanjut
menggunakan instrumen Abbreviatet Mental
test(AMT) 5.
Pemeriksaaan tingkat kemandirin tingkat lanjut
menggunakan Activity Daily Living (ADl)dengan
instrumen indeks Barthel Modifikasi

Lansia (umur ≥ 60 tahun ) yang dibina/


mendapat pelayanan kesehatan/ diskreening
kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas
minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun

Lansia (umur ≥ 70 tahun) yang dibina/


mendapat pelayanan kesehatan/ diskreening
kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas
minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah posyandu lansia yang mendapat


pelayanan kesehatan
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten
dalam memberikan pelayanan kesehatan
sesuai standar pada warga negara usia 60
tahun atau lebih dinilai dari cakupan warga
negara berusia 60 tahun atau lebih yang
mendapatkan skrining kesehatan sesuai
minimal 1x di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu 1 tahun

Ibu hamil mendapatkan 90 Tablet Tambah Darah Jumlah ibu hamil yang mendapatkan minimal 90 TTD
(TTD) sekurangnya mengandung zat besi setara ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat Jumlah ibu hamil yang ada
yang disediakan oleh pemerintah minimal 90 tablet
selama masa kehamilan

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah Proses Jumlah bayi baru lahir hidup yang mendapat IMD
menyusu yang dimulai segera setelah lahir dengan ───────────────────-────────────────────── x 100%
cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya Jumlah seluruh bayi baru lahir hidup
dan berlangsung minimal 1 (satu) jam

Bayi mendapat ASI Eksklusif kurang dari 6 bulan Jumlah bayi < dari 6 bulan yang masih mendapat ASI Eksklusif
adalah Bayi usia 0 bulan sampai 5 bulan 29 hari yang ───────────────────-──────────────────────────----- x 100%
diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain Jumlah seluruh bayi kurang dari 6 bulan yang direcall
kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall
24 jam

Balita yang Ditimbang Berat Badannya adalah anak Jumlah balita yang ditimbang disuatu wilayah
yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang ───────────────────-───────────────── x 100%
ditimbang berat badannya (D/S) Balita yang ada

Balita Ditimbang yang Naik Berat Badannya adalah Jumlah Balita Naik berat badannya (N)
anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang ───────────────────-───────────────────── x 100%
memiliki grafik berat badan mengikuti garis Jumlah Seluruh Balita yang ditimbang (D)
pertumbuhan atau kenaikan berat badan pada
bulan ini dibandingkan bulan sebelumnya sesuai
standar. Persentase balita ditimbang yang naik berat
badannya adalah jumlah balita yang naik berat
Jumlah Balita mempunyai buku KIA / KMS (K)
───────────────────-───────────────--- x 100%
Jumlah Balita yang ada
Balita yang mempunyai Buku KIA/KMS adalah anak Jumlah Balita mempunyai buku KIA / KMS (K)
yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang memiliki ───────────────────-───────────────--- x 100%
buku berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin Jumlah Balita yang ada
dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak
balita) serta berbagai informasi cara memelihara
dan merawat kesehatan ibu serta grafik
pertumbuhan anak yang dapat dipantau setiap
bulan atau kartu yang memuat kurva pertumbuhan
normal anak berdasarkan indeks antropometri berat
badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan
jenis kelamin.

Bayi umur 6-11 bulan adalah Bayi umur 6 sampai 11 Jumlah bayi 6-11 bulan yang mendapat vit A
bulan yang mendapat kapsul vitamin A berwarna ───────────────────-─────────────────────── x 100%
biru dengan kandungan vitamin A sebesar 100.000 Jumlah Balita 6-11 bulan
Satuan Internasional (SI)

Balita umur 12-59 bulan adalah anak umur 12 Jumlah bayi 12-59 bulan yang mendapat vit A
sampai 59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A ───────────────────-─────────────────────── x 100%
berwarna merah dengan kandungan vitamin A Jumlah Balita 12-59 bulan
sebesar 200.000 SI

Balita 6-59 bulan adalah bayi dan anak umur 6-59 Jumlah bayi 6-59 bulan yang mendapat vit A
bulan yang mendapat kapsul vitamin A berwarna ───────────────────-─────────────────────── x 100%
biru dan merah Jumlah Balita 6-59 bulan

Ibu Nifas mendapatkan Kapsul Vitamin A adalah ibu Jumlah ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A
baru melahirkan sampai hari ke-42 yang mendapat ───────────────────-────────────────────── x 100%
2 kapsul Vitamin A dosis 200.000 Satuan Jumlah ibu nifas yang ada
Internasional (SI), satu kapsul diberikan segera
setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan
minimal 24 jam setelah pemberian pertama.

Remaja Putri Mendapat TTD adalah remaja * Perhitungan Persentase Remaja Putri yang Mendapat TTD :
perempuan berusia 12-18 tahun yang bersekolah di
SMP/SMA atau sederajat mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD) seminggu sekali yang sekurangnya Jumlah Remaja Putri yang Mendapat TTD
mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi ───────────────────-────────────────────---─ x 100%
elemental dan 0,4 mg asam folat Jumlah seluruh remaja putri 12-18 tahun di sekolah

* Perhitungan Persentase Remaja Putri Minum TTD :

Jumlah Remaja Putri yang Minum TTD


───────────────────-────────────────────---─ x 100%
Jumlah seluruh remaja putri 12-18 tahun di sekolah
perempuan berusia 12-18 tahun yang bersekolah di
SMP/SMA atau sederajat mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD) seminggu sekali yang sekurangnya
mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi
elemental dan 0,4 mg asam folat

* Perhitungan Persentase Remaja Putri Minum TTD :

Jumlah Remaja Putri yang Minum TTD


───────────────────-────────────────────---─ x 100%
Jumlah seluruh remaja putri 12-18 tahun di sekolah

Ibu hamil KEK yang Mendapat Makanan Tambahan Jumlah Ibu Hamil KEK yang Mendapat Makanan Tambahan
adalah Ibu hamil dengan risiko Kekurangan Energi ─────────────────────----------------------------────────── x 100%
Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran Lingkar Jumlah Sasaran Ibu Hamil KEK yang ada
Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm yang
mendapat makanan tambahan asupan zat gizi diluar
makanan utama dalam bentuk makanan tambahan
pabrikan.

Cakupan Balita Gizi Kurang yang Mendapat Jumlah Balita Gizi Kurang yang Mendapatkan Makanan Tambahan
Makanan Tambahan adalah balita usia 6 bulan ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
sampai dengan 59 bulan dengan kategori status gizi Jumlah Seluruh Balita Gizi Kurang
berdasarkan indeks Berat Badan menurut Panjang
Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi
Badan (BB/TB) memiliki Z-score -3 SD sampai kurang
dari -2 SD yang mendapat tambahan asupan gizi
selain makanan utama dalam bentuk makanan
tambahan pabrikan.

Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan Perawatan * Persentase Gizi Buruk pada Bayi 0-5 bulan :
adalah anak usia 0 - 59 bulan yang memiliki tanda Jumlah Gizi Buruk pd Bayi 0-5 bl yg mendapat perawatan (rawat inap)
klinis gizi buruk dan atau indeks Berat Badan ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan Jumlah Seluruh Gizi Buruk pada Bayi 0-6 bulan
menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-score
kurang dari -3 SD atau LILA < 11,5 cm pada balita
usia 6 - 59 bulan yang di rawat inap maupun rawat
jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan * Persentase Gizi Buruk pada Balita 6-59 bulan :
masyarakat sesuai dengan tata laksana gizi buruk. Jumlah Gizi Buruk pd Balita 6-59 bl yg mendapat perawata
(rawat inap + rawat jalan)
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Seluruh Gizi Buruk pada Balita 6-59 bulan

* Persentase Gizi Buruk pada Balita 0-59 bulan :


Jumlah gizi buruk pada bayi 0 – 5 bulan + balita 6 – 59 bulan yang
mendapat perawatan
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Seluruh Gizi Buruk pada Balita 0-59 bulan
* Persentase Gizi Buruk pada Balita 0-59 bulan :
Jumlah gizi buruk pada bayi 0 – 5 bulan + balita 6 – 59 bulan yang
mendapat perawatan
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Seluruh Gizi Buruk pada Balita 0-59 bulan

Penyuluhan PHBS di Keluarga adalah Kegiatan


penyampaian informasi oleh petugas
Puskesmas/mitra kerja Puskesmas dengan
sasaran keluarga dan anggotanya yang
mendapat intervensi PIS/PK atau Keluarga
yang tidak ber PHBS, didukung alat
bantu/media penyuluhan.

Penyuluhan PHBS di Sekolah adalah Kegiatan


penyampaian informasi oleh petugas
Puskesmas/mitra kerja Puskesmas secara
berkelompok dengan sasaran siswa, guru dan
masyarakat sekolah, tujuannya adalah agar
tahu, mau dan mampu menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS
dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah
sehat, dilaksanakan setiap triwulan terintegrasi
dengan kegiatan penjaringan sekolah, didukung
alat bantu/media penyuluhan.

Penyuluhan PHBS di Tempat-Tempat Umum


adalah kegiatan penyampaian informasi oleh
petugas Puskesmas/mitra kerja Puskesmas
kepada pengelola tempat-tempat umum secara
berkelompok (5-30 orang) dengan sasaran
tempat-tempat Umum/TTU yang terdiri dari
mesjid, teminal, hotel, pasar, tempat wisata,
dilaksanakan 2 kali dalam setahun, didukung
alat bantu/media penyuluhan.

Penyuluhan PHBS di Fasilitas Kesehatan


adalah kegiatan penyampaian informasi secara
berkelompok (5-30 orang) kepada pengunjung
Puskesmas dan jaringannya oleh petugas di
dalam gedung Puskesmas dan jaringannya
(Pustu, Poskesdes) dilaksanakan 2 kali dalam
satu minggu selama satu bulan (8 kali) dalam
setahun 8 x 12 bln (96 kali), materi Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), didukung alat
bantu/media penyuluhan.
Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K)
di Puskesmas adalah pengunjung/pasien yang
harus mendapat tindak lanjut dengant KIP/K di
klinik khusus atau klinik terpadu KIP/K, terkait
tentang Gizi, P2M, sanitasi, PHBS dan lain-lain.
Sesuai kondisi/masalah dari pengunjung/pasien
dengan didukung alat bantu media KIP/K.
Pembuktian dengan : nama pasien, tanggal
konsultasi, nama petugas konsultan, materi
konsultasi, buku visum

Penyuluhan kelompok oleh petugas didalam


gedung Puskesmas adalah penyampaian
informasi kesehatan kepada sasaran
pengunjung Puskesmas secara berkelompok
(5-30 orang) yang dilaksanakan oleh petugas,
dilaksanakan 2 kali dalam satu minggu selama
satu bulan (8 kali) dalam setahun 8 x 12 bln (96
kali), didukung alat bantu/media penyuluhan 96
kali. Pembuktiannya dengan : jadwal, materi,
dokumentasi, pemberi materi, alat bantu yang
digunakan, buku visum.

Pembinaan PHBS di tatanan Institusi


Kesehatan adalah pengkajian dan pembinaan
PHBS di tatanan institusi kesehatan
(Puskesmas dan jaringannya : puskesmas
pembantu, Polindes, Poskesdes, dll) dengan
melihat 7 indikator, meliputi : menggunakan air
bersih, mencuci tangan dengan air bersih yang
mengalir memakai sabun, menggunakan
jamban, membuang sampah pada tempatnya,
tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan
memberantas jentik nyamuk. Pembuktian
dengan : hasil data kajian PHBS Institusi
Kesehatan, tanggal pengkajian, petugas yang
mengkaji, analisis hasil kajian
Pemberdayaan Individu/Keluarga adalah suatu
bentuk kegiatan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan berupa kunjungan rumah sebagai
tindak lanjut upaya promosi kesehatan di dalam
gedung puskesmas kepada pasien/keluarga
yang karena masalah kesehatannya
memerlukan pembinaan lebih lanjut dengan
metoda KIP/K, didukung alat bantu/ media
penyuluhan. Pembuktian dengan : buku visum,
nama pasien/Kepala Keluarga yang dikunjungi,
tanggal kunjungan, materi KIP/K.

Pembinaan PHBS di tatanan Rumah Tangga


adalah pengkajian dan pembinaan PHBS di
tatanan Rumah Tangga dengan melihat 10
indikator, meliputi : Linakes, memberi ASI
Eksklusif, menimbang bayi dan balita setiap
bulan, menggunakan, air bersih, mencuci
tangan dengan sabun & air bersih,
menggunakan jamban sehat, memberantas
jentik, makan sayur dan buah, melakukan
aktivitas fisik, tidak merokok di dalam rumah
pada setiap rumah tangga yang ada di wilayah
kerja Puskesmas. Pembuktian dengan : adanya
data hasil kajian PHBS RT, adanya hasil
analisis, rencana dan jadwal tindak lanjut dari
hasil kajian.
Desa/Kelurahan menjadi Desa/Kelurahan Siaga
Aktif dengan Strata Purnama dan Mandiri
minimal 50% dari jumlah Desa/Kelurahan yang
ada (8 indikator strata Desa/Kelurahan Siaga
Aktif : Forum Masyarakat Desa/Kelurahan,
KPM/Kader Kesehatan, Kemudahan Akses Ke
Pelayanan Kesehatan Dasar, Posyandu dan
UKBM, Dana untuk Desa/Kelurahan Siaga Aktif,
Peran Serta Masyarakat dan Organisasi
Kemasyarakatan, Peraturan di Desa/Kelurahan
tentang Desa/Kelurahan Siaga Aktif dan
Pembinaan PHBS Rumah Tangga). Pembuktian
dengan : Data Desa/Kelurahan dan Strata
Desa/Kelurahan Siaga Aktif, mapping strata,
rencana intervensi peningkatan strata.

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang


dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali
per tahun, dengan rata-rata jumlah kader
sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima
kegiatannya utamanya lebih dari 50%,
mempunyai kegiatan tambahan lebih dari 2
kegiatan, dana sehat yang dikelola oleh
masyarakat yang pesertanya masih terbatas
yakni kurang dari 50% kepala keluarga di
wilayah kerja posyandu.

Posyandu mandiri adalah posyandu yang


dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali
per tahun, dengan rata-rata jumlah kader
sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima
kegiatan utamanya lebih dari 50%, mempunyai
kegiatan tambahan lebih dari 2 kegiatan serta
telah memperoleh sumber pembiayaan dari
dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang
pesertanya lebih dari 50% kepala keluarga
yang bertempat tinggal di wilayah kerja
posyandu. Pembuktian dengan : data strata
posyandu, SK Pokjanal Kecamatan, SK Pokja
Desa/Kelurahan
Kegiatan advokasi yang dilakukan tenaga
kesehatan Puskesmas dengan sasaran kepada
Kepala Desa/Kelurahan, Camat, Lintas Sektor,
dilakukan minimal (satu) kali dalam satu bulan,
guna mendapatkan komitmen/dukungan
kebijakan/ang-garan dalam bidang kesehatan.
Pembuktian dengan buku visum, substansi
advokasi, nama petugas yang mengadvokasi,
tanggal pelaksanaan kegiatan, hasil advokasi.

Kegiatan-kegiatan kerjasama yang dilakukan


oleh Puskesmas di luar gedung dengan mitra
kerja (unsur pemerintahan : Lintas Program,
swasta/ dunia usaha, LSM dan organisasi
massa, organisasi profesi), dilakukan minimal 1
(satu) kali dalam satu bulan. Pembuktian
dengan nama kegiatan, petugas yang
melaksanakan, nama mitra kerja, buku visum

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan


pengetahuan dan keterampilan Kader dalam
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat, yang dilaksanakan dalam waktu
tertentu dengan alokasi anggaran baik dari
Puskesmas maupun dari mitra kerja serta dari
anggaran lainnya. Pembuktian dengan nama
kader yang diorientasi, tanggal pelaksanaan
kegiatan, dokumentasi, notulen/laporan
kegiatan.

Kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan


dengan menggunakan berbagai media
Komunikasi, Informasi dan Edukasi yang ada di
Puskesmas, meliputi :

1. Dalam gedung : media cetak (leaflet,


booklet, poster), alat peraga, media elektronik
(TV, infokus)
2. Luar gedung : spanduk, billboard, umbul-
umbul.

3. Media Elektronik : TV, radio, SMS


4. Medsos
5. Media tradisional
Kegiatan di Desa/Kelurahan yang ada di
wilayah Kerja Puskesmas yang memerlukan
pemberdayaan masyarakat, dengan langkah-
langkah kegiatan pertemuan tingkat Desa,
Survey Mawas Diri, Musyawarah Masyarakat
Desa I,II, hal tersebut bertujuan agar kegiatan
tersebut dapat berjalan secara kontinyu karena
berdasarkan kebutuhan masyarakat.
Pembuktian dengan : lokasi pemberdayaan,
dokumentasi kegiatan, substansi
pemberdayaan masyarakat, petugas pelaksana

Prosentase Penduduk terhadap akses sanitasi


yang layak (Jamban Sehat) adalah Prosentase
penduduk dengan akses fasilitas sanitasi yang
layak adalah perbandingan antara penduduk
yang akses terhadap fasilitas sanitasi yang
layak (jamban sehat) dengan penduduk
seluruhnya, dinyatakan dalam persentase

Prosentase penduduk dengan akses


berkelanjutan terhadap air minum yang
berkualitas adalah perbandingan antara
penduduk dengan akses terhadap sumber air
minum berkualitas (memenuh syarat) dengan
penduduk seluruhnya, dinyatakan dalam
persentase.

Jumlah desa yang melaksanakan STBM di


Wilayah Puskesmas setiap tahunnya adalah
dimana Desa yang melaksanakan ditandai desa
tersebut sudah melakukan pemicuan minimal 1
dusun/RW, adanya rencana kerja masyarakat
(RKM) dan adanya natural leader

Pengawasan TFU adalah kegiatan Jumlah Tempat Fasilitas Umum (TFU) yang memenuhi syarat
pemeriksaan dan pengamatan secara langsung ──────────────────────────────------------------------------─ x 100%
terhadap media lingkungan (Fasyankes, Jumlah TFU diperiksa
Sekolah, Terminal, Kantor, Hotel, Kolam renang
dan Pasar) dalam rangka pengawasan
berdasarkan standar, norma dan baku mutu
yang berlaku untuk meningkatkan kualitas
lingkungan sehat pada TFU
Inspeksi Kesehatan Lingkungan terhadap TPP Jumlah Tempat Pengelolaan Pangan (TPM) yang memrnuhi syarat
adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan ─────────────────────────────----------------------─────── x 100%
secara langsung terhadap media lingkungan Jumlah TPP diperiksa
Tempat Pengelolaan Makanan dalam rangka
pengawasan berdasarkan standar, norma dan
baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan
kualitas lingkungan sehat pada Sarana TPP
Jumlah klien Penyakit Berbasis lingkungan yang
dikonseling dibagi seluruh klien PBL

Jumlah Desa ODF dibagi jumlah seluruh desa

ALIAN PENYAKIT PENYAKIT MENULAR

Cakupan pemeriksaan kontak adalah kasus


kusta baru yang dilakukan pemeriksaan kontak
erat, keluarga dan sosial minimal 20 orang yang
ada di sekitar kontak sosialnya

Cakupan pemeriksaan PFS adalah Jumlah kasus kusta baru yang dilakukan PSF satu
pemeriksaan seluruh fungsi saraf pada bulan sekali ketika penderita mengambil obat mDT
penderita kusta untuk mencegah terjadinya ──────────────────────────────────────────── x 100%
kecacatan dan memantau perkembangan Jumlah kasus baru dalam tahun berjalan
pengobatan

Jumlah seluruh kasus kusta yang terdaftar pada Jumlah penderita terdapat dalam kurun waktu berjalan
tahun berjalan baik kusta PB maupun MB ──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penduduk di kurun waktu tahun yang sama

Jumlah Penderita MB yang menyelesaikan


Pengobatan

Jumlah semua penderita baru PB yang RFT dalam


kurun waktu 6 - 9 bulan pengobatan dalam
periode kohort tertentu
───────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penderita baru PB yang seharusnya RFT
dalam kurun waktu 6 - 9 bulan
Jumlah Penderita PB yang menyelesaikan Jumlah semua penderita baru PB yang RFT dalam
Pengobatan kurun waktu 6 - 9 bulan pengobatan dalam
periode kohort tertentu
───────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penderita baru PB yang seharusnya RFT
dalam kurun waktu 6 - 9 bulan

Jumlah seluruh penderita yang ditemukan anak Jumlah penderita baru anak (<15 tahun) dalam
usia 1- < 15 tahun kurun waktu tertentu
────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penderita baru yang ditemukan
dalam kurun waktu tertentu

Jumlah seluruh kasus kusta baru yang Jumlah penderita dengan cacat tingkat II dalam
ditemukan pada tahun berjalan yang ditemukan kurun waktu tertentu
dalam kondisi cacat tingkat II ────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penduduk dalam tahun yang sama

Jumlah seluruh kasus kusta baru yang Jumlah penderita baru yang di temukan dalam satu tahun
ditemukan pada tahun berjalan ────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penduduk dalam tahun yang sama

Jumlah orang terduga TBC (TB06) yang dilakukan pemeriksaan


Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/
Kota dalam memberikan pelayanan TB sesuai penunjang dalam kurun waktu satu tahun
─────────────────────-───────────────────────────
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu x 100%
satu tahun Jumlah perkiraan orang terduga TBC dalam kurun waktu satu
tahun yang sama

Jumlah semua kasus TB yang diobati dan Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengkap
dilaporkan di antara perkiraan jumlah semua ───────────────────-─────────────────────────── x 100%
kasus TB (insiden). Jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan

Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan


pengobatan lengkap di antara semua kasus TB
yang diobati dan dilaporkan. Dengan demikian
angka ini merupakan penjumlahan dari angka
kesembuhan semua kasus dan angka
pengobatan lengkap semua kasus

Jumlah kasus TB resisten obat yang


terkonfirmasi resistan terhadap rifampisin (RR)
dan atau TB-MDR berdasarkan hasil
pemeriksaan tes cepat molekuler maupun
konvensional di antara perkiraan kasus TB
resisten obat.
Jumlah kasus TB resistan obat (TB resistan
rifampisin dan atau TB-MDR) yang terdaftar dan
yang memulai pengobatan lini kedua di antara
jumlah kasus TB yang hasil pemeriksaan tes
cepat molekuler maupun konvensionalnya
menunjukkan resistan terhadap rifampisin (RR)
dan atau TB-MDR.

Jumlah kasus TB resistan obat (TB resistan


rifampisin dan atau TB MDR) yang
menyelesaikan pengobatan dan sembuh atau
pengobatan lengkap di antara jumlah kasus TB
resistan obat (TB resistan rifampisin dan atau
Jumlah pasien TB yang mempunyai hasil tes
HIV yang dicatat di formulir pencatatan TB yang
hasil tes HIV diketahui termasuk pasien TB
yang sebelumnya mengetahui status HIV positif
di antara seluruh pasien \TB.

Jumlah seluruh kasus TB anak yang ditemukan


di antara perkiraan jumlah kasus TB anak yang
ada disuatu wilayah dalam periode tertentu

Pengobatan atau terapi pencegahan yang


ditawarkan kepada kontak erat dan kontak serumah
yang berisiko sakit TBC

Semua orang yang melakukan layanan


konseling dan tes HIV menerima hasil tes dan
mengetahui status HIV nya

Semua ODHA baru yang ditemukan dirujuk Jumlah ODHA yang dirujuk ke PDP
kelayakan PDP ──────────────────────────────── x 100%
Jumlah ODHA yang baru ditemukan

Semua ODHA dilakukan sekrining TB setiap Jumlah ODHA baru yang dilakukan skrinning TB
bulan atau ketika ODHA akses ART dilayanan ──────────────────────────────────────── x 100%
PDP Jumlah ODHA baru yang berkunjung dilayanan PDP

Jumlah orang yang diltemukan dengan IMS


──────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah orang yang dilakukan penatalaksanaan
pengobatan IMS sesuai standar
Jumlah ODHA baru yang dilakukan skrinning TB
──────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah ODHA baru yang berkunjung dilayanan PDP

Jumlah orang yang ditemukan dengan IMS Jumlah orang yang diltemukan dengan IMS
──────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah orang yang dilakukan penatalaksanaan
pengobatan IMS sesuai standar

Jumlah diagnosa yang ditemukan dari orang Jumlah diagnosa IMS yang diltemukan dan diobati
yang melakukan pemeriksaan IMS ──────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah orang yang di diagnosa dan ditemukan

Jumlah ODHA yang dirujuk ke perawatan HIV Jumlah kasus filariasi yang dilakukan tatalaksana filariasis
(PDP) ────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah kasus filariasi yang ditemukan dalam satu tahun

Jumlah ODHA ON ART 6-12 bulan yang Jumlah ODHA ON ART yang eligible untuk pemeriksaan VL
melakukan pemeriksaan VL (dan ───────────────────-─────────────────────────── x 100%
kelipatannnya.. 18, 24….) Jumlah ODHA yang ON ART dalam kurun waktu berjalan

Jumlah ODHA yang dirujuk ke perawatan HIV Jumlah ODHA yang dirujuk ke keperawatan HIV (PDP) dan
(PDP) dan memenuhi syarat serta memulai memenuhi syarat untuk pengobatan ARV
pengobatan ARV ───────────────────-─────────────────────────── x 100%
Jumlah ODHA yangdirujuk ke keperawatan HIV (PDP)

Jumlah ODHA yang melakukan ARV Jumlah ODHA yang memulai pengobatana ARV 6 bulan atau lebih
───────────────────-─────────────────────────── x 100%
Jumlah ODHA yang pengobatan ARV

Untuk mengetahui angka kejadian kasus


penderita DBD pada satu daerah tertentu dalam
periode selama 1 tahun per 100.000 penduduk

Untuk mengetahui angka kematian kasus Jumlah kematian semua kasus penderita DBD
penderita DBD pada satu daerah tertentu dalam ───────────────────-────────────────────── x 100%
periode selama 1 tahun. Jumlah semua kasus penderita atau tersangka yang
ditemukan atau dilaporkan

Untuk mengetahui rumah/bangunan yang tidak Jumlah rumah atau bangunan tidak ditemukan
ditemukan jentik (bebas jentik) pada kegiatan jentik atau bebas jentik
pemeriksaan/pemantauan jentik. ───────────────────-────────────────────── x 100%
Jumlah rumah atau bangunan yang diperiksa
Adalah kegiatan pencarian penderita DBD
lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular
DBD di tempat tinggal penderita dan
rumah/bangunan sekitarnya, termasuk tempat-
tempat umum dalam radius sekurang-
kurangnya 100 meter

cakupan pemberian layanan /tata laksanan


pada semua kasus gigitan hewan menular
rabies (GHPR) (gigitan anjing ,kera,monyet,
kucing dan musang)

pelayanan pemberian vaksin anti rabies / VAR


kepada penderita korban kasus gigitan GHPR
dengan indikasi resiko tinggi

Semua kasus gigitan hewan penular rabies


(GHPR) tidak ditemukan kasus Lyssa /Rabies
(Kasus Rabies Nol)

Lokasi Rabies Center tempat pemberian


pelayanan bagi semua kasus penderita gigitan
hewan penular rabies (GHPR) yang ada di
setiap wilayah puskesmas yang ditunjuk
sebagai Rabies Center yaitu Jalancagak,
Sukarahayu, Cipeundeuy, Pamanukan

Untuk mengetahui cakupan pemberian layanan


pada semua kasus tersangka antraks

Semua kasus tersangka antraks tidak


ditemuan bakteri antraks
untuk mengetahui cakupan pemberian layanan
pada semua kasus tersangka flu burung

Semua kasus tersangka Flu Burung tidak


ditemukan Virus H5N1

untuk mengetahui cakupan pemberian layanan


pada semua kasus tersangka penderita
leptospirosis

Semua kasus tersangka Leptospirosis tidak


ditemukan Bakteri Leptospirosis

untuk mengetahui cakupan pemberian layanan


pada semua kasus pes

Semua kasus tersangka PES tidak ditemukan Jumlah kasus tersangka PES positif bakteri PES
Bakteri PES ─────────-──────────────────────────── x 100%
Jumlah semua kasus tersangka PES yang
ditemukan atau dilaporkan

Hasil Evaluasi tahun kelima pengobatan


filariasis menunjukan mikrofilaria < 1%

Kasus klinis, jumlah limfedema dan hidrokel yg Jumlah semua kasus klinik yang ditangani pada tahun tertentu
ditangani per tahun ──────────────────────────────────-────────────── x 100%
Jumlah kasus klinis yang tercata pada tahun yang sama

Jumlah penduduk minum obat


───────────────────-────── x 100%
Jumlah seluruh penduduk
Jumlah Penduduk minum obat filariasis mulai Jumlah penduduk minum obat
dari umur 2 th s.d 70 tahun ───────────────────-────── x 100%
Jumlah seluruh penduduk

Jumlah sasaran minum obat filariasis mulai dari Jumlah penduduk minum obat
umur 2 th s.d 70 tahun ───────────────────-────── x 100%
Jumlah seluruh penduduk

Jumlah sasaran anak usia 1 tahun s.d 12 tahun Jumlah penduduk sasaran usia 1 - 12 tahun minum obat
yang minum obat cacing ───────────────────-───────────────────────── x 100%
Jumlah penduduk sasaran usia 1 -12 tahun

Jumlah dari keseluruhan kasus kecacingan


yang diperiksa

Untuk mengetahui incidence malaria pada satu Jumlah penderita positif malaria
daerah tertentu selama 1 tahun ───────────────────-───────── x 100%
Jumlah penduduk

Untuk mengetahui incidence malaria klinik pada Jumlah penderita malaria klinis
satu daerah tertentu selama 1 tahun ───────────────────-───────── x 100%
Jumlah penduduk

Untuk mengetahui incidence malaria pada satu Jumlah penderita positif malaria perbulan
daerah tertentu selama 1 bulan ────────────────────────-───────── x 100%
Jumlah penduduk

Untuk mengukur angka kematian (disebabkan Jumlah penderita meninggal karena malaria
malaria) di bandingkan dengan jumlah penderita ───────────────────-─────────────── x 100%
malaria, biasanya digunakan pada saat KLB Jumlah penduduk malaria klinis

Perkiraan pnemoni Balita Jumlah kasus pneumonia Balita yang diemukan


pada tempat tertentu dalam kurun waktu 1 tahun
───────────────────-───────────────────── x 100%
Jumlah perkiraan kasus pada tempat dalam kurun
waktu 1 tahun

Jumlah / angka penemuan kasus Diare pada


semua umur yang mendapatkan pelayanan /
pengobatan di Fasyankes
Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) adalah
layanan yang berada di Fasyankes, yang
melakukan kegiatan tatalaksana diare dan atau
kegiatan lainnya sebagaimana tersebut di atas,
paling tidak pada 3 bulan terakhir dalam periode
pelaporan tahun berjalan, yang dibuktikan
dengan adanya data hasil pelaksanaan
kegiatan.

Deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil adalah


untuk mewujudkan tercapainya eliminasi
penularan penyakit hepatitis B yang ditularkan
dari ibu ke anak. Dan untuk memulai upaya
pencegahan penularan hepatitis B dengan
melaksanakan deteksi dini hepatitis B pada ibu
hamil.

Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada


Usia Produktif adalah jumlah orang usia 15 - 59 Jumlah orang usia 15 - 59 tahun di puskesmas yang
tahun di puskesmas yang mendapat pelayanan mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun
skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun ──────────────────────────────────────────────── X 100%
waktu satu tahun Jumlah orang usia 15 - 59 tahun di puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun yang sama

Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan


Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
adalah persentase desa/kelurahan yang
melaksanakan Posbindu PTM di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Cakupan pelayanan hipertensi adalah


persentase penderita hipertensi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun

Cakupan pelayanan Diabetes Melitus adalah Jumlah penderita diabetes melitus usia ≥ 15 tahun didalam
persentase penderita Diabetes Melitus yang wilayah kerja puskesmas yang mendapatkan pelayanan
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
standar di wilayah kerja Puskesmas dalam ──────────────────────────────────────────────── X 100%
kurun waktu satu tahun Jumlah estimasi penderita diabetes melitus usia ≥15 tahun
yang berada didalam wilayah kerja puskesmas berdasarkan angka
prevalensi diabetes melitus dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah penderita Obesitas usia ≥ 15 tahun didalam wilayah


kerja puskesmas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────────── X 100%
Jumlah estimasi penderita Obesitas usia ≥ 15 tahun yang
berada didalam wilayah kerja puskesmas berdasarkan angka
prevalensi obesitas dalam kurun waktu satu tahun
Cakupan pelayanan Obesitas adalah Jumlah penderita Obesitas usia ≥ 15 tahun didalam wilayah
persentase penderita Obesitas yang kerja puskesmas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
standar di wilayah kerja Puskesmas dalam ──────────────────────────────────────────────── X 100%
kurun waktu satu tahun Jumlah estimasi penderita Obesitas usia ≥ 15 tahun yang
berada didalam wilayah kerja puskesmas berdasarkan angka
prevalensi obesitas dalam kurun waktu satu tahun

Persentase Puskesmas yang melaksanakan Jumlah sekolah KTR yang ada diwilayah kerja
KTR adalah persentase sekolah yang sudah ───────────────────────────────────── X 100%
melaksanakan KTR di wilayah kerja Puskesmas Jumlah seluruh sekolah diwilayah kerja

Cakupan pelayanan IVA TEST adalah Jumlah perempuan usia 30 - 50 tahun yang mendapat pelayanan
persentase WUS 30-50 Tahun yang IVA tes di wilayah Puskesmas dalam waktu satu tahun
mendapatkan pelayanan Deteksi Dini Ca ──────────────────────────────────────────────── X 100%
Serviks sesuai standar di wilayah kerja Jumlah perempuan usia 30 - 50 tahun di wilayah kerja dalam
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun kurun waktu satu tahun

Persentase Perokok pada penduduk usia ≤ 18


tahun adalah persentase penduduk usia ≤ 18
tahun (jumlah siswa SD s/d SMA) di wilayah
kerja dalam kurun waktu 1 tahun

Persentase skrining gangguan indera


penglihatan pada usia 7 tahun keatas

Cakupan Persentase skrining gangguan indera


penglihatan pada usia 7 tahun keatas

Cakupan kegiatan skrining kelainan/ gangguan


refraksi pada anak sekolah adalah persentase
jumlah siswa usia sekolah pada kelas V s.d IX
yang diskrining kelainan/ gangguan refraksi di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun
Jumlah Penanganan Kasus Kelainan Refraksi
adalah persentase jumlah kasus dengan
kelainan refraksi pada usia 7 tahun keatas
dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah Skrining Katarak adalah persentase


jumlah skrining katarak pada umumnya
penduduk usia 7 tahun keatas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah Persentase Skrining Katarak pada usia


7 tahun keatas di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu 1 tahun

Persentase skrining gangguan indera


pendengaran pada usia 7 tahun keatas

Cakupan Persentase skrining gangguan indera


pendengaran pada usia 7 tahun keatas

Jumlah kasus gangguan indera pendengaran


pada usia 7 tahun keatas

Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan


risiko masalah kesehatan jiwa yang dilakukan
skrining dengan menggunakan instrumen SDQ (
untuk usia 15-18 tahun) atau SRQ-20 (Usia
diatas 18 tahun) dan/atau ASSIST, yang
dilakukam oleh tenaga kesehatan dan/atau
kader kesehatan dan /atau guru terlatih
Cakupan Persentase penduduk usia ≥ 15
tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa
yang dilakukan skrining dengan menggunakan
instrumen SDQ ( untuk usia 15 - 18 tahun) atau
SRQ-20 (Usia diatas 18 tahun) dan/atau
ASSIST, yang dilakukam oleh tenaga
kesehatan dan/atau kader kesehatan dan /atau
guru terlatih

Persentase penyandang gangguan Depresi,


ansietas dan skizoprenia yang memperoleh
layanan di Fasyankes dengan kriteria sesuai
dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa Edisi III Nakes (UU No.36
Tahun 2014 tentang tenanga kesehatan telatih
membuat pencatatan dan pelaporan

Cakupan Penanganan Persentase penyandang


gangguan Depresi, ansietas dan skizoprenia
yang memperoleh layanan di Fasyankes
dengan kriteria sesuai dengan Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
Edisi III Nakes (UU No.36 Tahun 2014 tentang
tenanga kesehatan telatih membuat pencatatan
dan pelaporan

Persentase Pelayanan Kesehatan (ODGJ)


Orang dengan Gangguan Jiwa Berat adalah
persentase ODGJ Berat yang mendapatkan
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun (Perhitungan menurut SPM)
Cakupan Pelayanan Kesehatan (ODGJ) Orang
dengan Gangguan Jiwa Berat adalah
persentase ODGJ Berat yang mendapatkan
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun (Perhitungan menurut SPM)

Jumlah penyalahgunaan NAPZA yang datang


secara sukarela dan /atau kasus putusan
pengadilan dan /atau mendapatkan layanan
rehabilitasi medis rawat jalan dan /atau rawat
inap di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)

Jumlah ODGJ pasung yang mendapatkan


layanan di Fasyankes dan diobati sesuai
standar

jumlah bayi baru lahir 1x24 jam yang mendapat


imunisasi HBO dari suatu wilayah tertentu selama
suatu periode

Cakupan BCG adalah persentase bayi usia 0-11


bulan yang mendapatkan imunisasi BCG di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun

Cakupan DPT HB Hib 1 adalah Jumlah bayi usia 2- 11


bulan yang mendapatkan imunisasi DPTHB ke-satu
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Cakupan DPT-HB-Hib 3 adalah Jumlah bayi usia 4 -
11 bulan yang mendapatkan imunisasi DPTHB ke-3
di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun

Cakupan Imunisasi Polio 1 adalah Jumlah bayi usia


0- 11 bulan yang mendapatkan imunisasi Polio ke-
empat di wilayah Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun

Cakupan Imunisasi Polio 4 adalah Jumlah bayi usia


4 - 11 bulan yang mendapatkan imunisasi Polio ke-
empat di wilayah Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun

Cakupan Imunisasi PCV 1 adalah Jumlah bayi usia 2


- 11 bulan yang mendapatkan imunisasi PCV yang
ke-satu di wilayah Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun

Cakupan Imunisasi PCV 2 adalah Jumlah bayi usia 3


- 11 bulan yang mendapatkan imunisasi PCV yang
ke-dua di wilayah Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun

Cakupan Imunisasi IPV adalah Jumlah bayi usia 4 -


11 bulan yang mendapatkan imunisasi Polio ke-
empat di wilayah Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun
Cakupan Imunisasi IPV adalah Jumlah bayi usia 9 -
11 bulan di wilayah Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun

Cakupan Imunisasi MR adalah jumlah bayi usia 9 -


11 bulan yang mendapatkan imunisasi Campak di
wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

imunisasi dasar lengkap adalah bayi usia di bawah 1


tahun sudah mendapatkan imunisasi HBO, BCG,
DPT-HB-Hib1, 2 & 3, polio 1,2, 3 & 4, IPV 1,2 dan
Campak/MR

Cakupan desa / Kelurahan UCI (Universal Child


Immunitation). Indikator desa/kelurahan dikatakan
UCI bila cakupan imunisasi desa/kelurahan tersebut
minimal ≥ 80% dalam kurun waktu 1 tahun atau
perbulannya ≥ 6,7% anak usia 0 sd 1 tahun
mendapatkan imunisasi dasar dari HBO sampai
dengan Campak/MR

Cakupan BIAS DT adalah Jumlah siswa kelas 1


Sekolah Dasar (SD) atau sederajat, laki-laki dan
perempuan yang mendapatkan imunisasi DT di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Cakupan BIAS Td adalah jumlah siswa kelas 2 dan
kelas 3 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) atau yang sederajat, laki-laki dan perempuan
yang mendapatkan imunisasi Td di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun

Cakupan BIAS MR adalah Jumlah siswa kelas 1


Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
atau yang sederajat, laki-laki dan perempuan yang
mendapat imunisasi campak di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Cakupan Imunisasi TT2 + Ibu Hamil adalah jumlah


ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT ke-dua
atau ke-tiga, atau ke-empat atau ke-lima di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah ketepatan laporan mingguan yang di


laporkan di SKDR

Jumlah kelengkapan laporan mingguan yang di


laporkan di SKDR
Jumlah laporan STP bulanan + C1 campak
yang di laporkan

Cakupan pengendalian KLB adalah cakupan


jumlah penyakit yang dinyatakan KLB yang
dilakukan pengendalian/ ditanggulangi dalam
satu tahun

Jumlah kasus suspek AFP di wilayah


Puskesmas pada kurun waktu satu tahun

Jumlah kasus suspek Campak di wilayah


Puskesmas pada kurun waktu satu tahun

MASYARAKAT

Jumlah pasien rawat jalan dalam gedung yang Jumlah pasien yang mendapat asuhan keperawatan langsung
mendapat asuhan keperawatan individu oleh perawat pada rawat jalan
langsung oleh perawat ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah pasien yang dilakukan pengkajian, pemeriksaan fisik
oleh perawat pada junjungan rawat jalan, IGD di Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun

Jumlah keluarga yang mendapat asuhan Jumlah keluarga yang mendapat asuhan keperawatan
keperawatan keluarga dan terdokumentasikan keluarga di wilayah kerja Puskesmas
melalui askep keluarga sesuai dengan ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
permasalahan yang ditemukan termasuk tindak Jumlah sasaran keluarga yang bermasalah kesehatan dan
lanjut permasalahan pada indikator Program tercatat dalam register R1 Perkesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Jumlah keluarga rawan yang di bina yang memenuhi


kriteria KM III dan IV di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah keluarga rawan yang ada di wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Cakupan hasil akhir tingkat kemandirian Jumlah keluarga rawan yang di bina yang memenuhi
Keluarga ( KM III dan IV) pada keseluruhan kriteria KM III dan IV di wilayah kerja Puskesmas dalam
keluarga dalam mengatasi masalah kurun waktu satu tahun
kesehatannya, setelah mendapatkan askep ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
keluarga minimal 4 kali kunjungan . Jumlah keluarga rawan yang ada di wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Cakupan hasil akhir tingkat kemandirian Jumlah KM III dan IV pada keluarga dengan penderita TBC
Keluarga ( KM III dan IV) pada keluarga di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
dengan penderita TBC , setelah mendapatkan ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
askep keluarga minimal 4 kali kunjungan . Jumlah keluarga yang anggota keluarganya menderita TBC
di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Cakupan hasil akhir tingkat kemandirian Jumlah KM III dan IV pada keluarga dengan penderita Hipertensi
Keluarga ( KM III dan IV) pada keluarga di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
dengan penderita Hipertensi , setelah ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
mendapatkan askep keluarga minimal 4 kali Jumlah keluarga yang anggota keluarganya menderita Hipertensi
kunjungan . di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Cakupan hasil akhir tingkat kemandirian Jumlah KM III dan IV pada keluarga dengan penderita ODGJ
Keluarga ( KM III dan IV) pada keluarga di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
dengan penderita Orang dengan gangguan ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jiwa (ODGJ), setelah mendapatkan askep Jumlah keluarga yang anggota keluarganya menderita ODGJ
keluarga minimal 4 kali kunjungan di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah kelompok Resiko tinggi (prolanis, Jumlah kelompok resti yang ada diwilayah kerja Puskesmas
kelompok bumil resti, kelompok balita resti dll) yang mendapat askep kelompok dalam kurun waktu satu tahun
yang mendapat askep kelompok oleh petugas ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
puskesmas Jumlah kelompok resiko tinggi yang ada dan tercatat pada
buku register kelompok resti di Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun

Jumlah desa/ kelurahan/RW yang mendapat Jumlah Desa / RW /RT / Kelurahan resti yang mendapat askep
asuhan keperawatan komunitas oleh perawat komunitas pada kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Desa /RW / RT / Kelurahan minimal 1 mendapat askep
komunitas dalam kurun waktu satu tahun

Persentase kunjungan pasien ke Sentra


keperawatan aktif adalah Jumlah kunjungan Jumlah kunjungan pasien sentra keperawatan
pasien ke Sentra Keperawatan untuk ───────────────────-─────────────────── x 100%
mendapatkan pelayanan baik preventif, 10% jumlah kunjungan Puskesmas
promotif, kuratif atau rehabilitatif di puskesmas,
dimana hari buka pelayanan Sentra
Keperawatan minimal 1 kali perminggu , dan
Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah anggota keluarga wanita berstatus menikah (usia 10 - 54
tahun) dan tidak hamil atau laki-laki berstatus menikah (usia > 10
tahun)
Keluarga mengikuti program KB adalah jika Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)
keluarga merupakan pasangan usia subur, ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
suami atau istri atau keduanya, terdaftar secara Jumlah anggota keluarga wanita berstatus menikah (usia 10 - 54
resmi sebagai peserta/akseptor KB dan atau tahun) dan tidak hamil atau laki-laki berstatus menikah (usia > 10
menggunakan alat kontrasepsi. tahun)

Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan Ibu yang melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
adalah jika di keluarga terdapat ibu pasca ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
bersalin (usia bayi 0-11 bulan) dan persalinan Ibu pasca bersalin (usia bayi 0 - 11 bulan)
ibu tersebut, dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan (RS, Puskesmas, Klinik, Bidan
Praktek Swasta).

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap adalah Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Jika dikeluarga terdapat bayi (usia 12 - 23 ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
bulan), bayi tersebut telah mendapatkan Jumlah balita usia 12 - 23 bulan
imunisasi HBO, BCG, DPT-HB 1, DPT-HB 2,
DPT-HB3, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4,
Campak

Bayi mendapat ASI Eksklusif adalah jika Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif
keluarga terdapat usia 7 - 23 bulan dan bayi ───────────────────-──────────────── x 100%
tersebut selama 6 bulan (usia 0-6 bulan) hanya Jumlah balita usia 7 - 23 bulan
diberi ASI saja (ASI Eksklusif)

Balita mendapat pemantauan pertumbuhan Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan


adalah jika di keluarga terdapat balita (usia 2 - ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
59 bulan 29 hari) dan bulan yang lalu ditimbang Jumlah balita usia 2 - 59 bulan 26 hari
berat badannya di Posyandu atau fasilitas
kesehatan lainnya dan di catat pada KMS/buku
KIA

Penderita Tuberkulosis paru mendapatkan Penderita Tuberkulosis Paru mendapatkan pengobatan sesuai
pengobatan sesuai standar adalah jika standar
dikeluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥ ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
15 tahun yang menderita batuk dan sudah 2 Jumlah anggota keluarga dengan penderita Tuberkulosis usia
minggu berturut-turut belum sembuh atau di >15tahun
diagnosis sebagai penderita Tuberkulosis (TB)
paru dan penderita tersebut berobat sesuai
dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan

Penderita Hipertensi melakukan pengobatan sesuai standar


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah anggota keluarga dengan penderita Hipertensi usia
>15tahun
Penderita hipertensi melakukan pengobatan Penderita Hipertensi melakukan pengobatan sesuai standar
secara teratur adalah jika di dalam keluarga ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
terdapat anggota keluarga berusia ≥ 15 tahun Jumlah anggota keluarga dengan penderita Hipertensi usia
yang di diagnosis sebagai penderita tekanan >15tahun
darah tinggi (hipertensi) dan berobat teratur
sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas
kesehatan

Penderita gangguan jiwa mendapatkan Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak di
pengobatan dan tidak dipasung adalah jika terlantarkan
dikeluarga terdapat anggota keluarga yang ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
menderita gangguan jiwa berat dan penderita Jumlah anggota keluarga dengan penderita gangguan jiwa berat
tersebut tidak ditelantarkan dan/atau dipasung (pernah di diagnosa schizophrenia)
serta diupayakan kesembuhannya.

Anggota keluarga tidak ada yang merokok


adalah jika tidak ada seorang pun dari anggota Anggota keluarga tidak ada yang merokok
keluarga tersebut yang sering atau kadang- ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
kadang menghisap rokok atau produk lain dari Jumlah anggota keluarga yang dikunjungi (semua umur)
tembakau. Termasuk disini adalah jika anggota
keluarga tidak pernah atau sudah berhenti dari
kebiasaan menghisap rokok atau produk lain
dari tembakau.

Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Keluarga sudah menjadi anggota JKN
Kesehatan Nasional adalah jika seluruh anggota ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
tersebut memiliki kartu keanggotaan Badan Jumlah anggota keluarga yang dikunjungi (semua umur)
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
kesehatan dan/atau kartu kepersertaan
asuransi kesehatan lainnya.

Keluarga mempunyai akses sarana air bersih Jumlah keluarga mempunyai akses sarana air bersih
adalah jika keluarga memiliki akses dan ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
menggunakan air ledeng, PDAM atau sumur Jumlah keluarga yang dikunjungi
pompa, atau sumur gali, atau mata air
terlindung untuk keperluan sehari-hari.

Keluarga mempunyai akses atau menggunakan Jumlah keluarga mempunyai akses atau menggunggunakan
jamban bersih adalah jika keluarga tersebut jamban keluarga
memiliki akses dan menggunakan sarana untuk ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
buang air besar berupa kloset leher angsa atau Jumlah keluarga yang dikunjungi
kloset plengsengan.
Pembinaan penyehat tradisional adalah upaya
yang dilakukan oleh puskesmas berupa
inventarisir, identifikasi, dengan aplikasi Gan
Hattra, pencatatan dan pelaporan kunjungan
klien, serta fasilitasi rekomendasi registrasi
kesehatan tradisional di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.

Cakupan Penyehat Tradisional Terdaftar/Berizin


adalah persentase penyehat tradisional yang
terdaftar atau berizin (yang mempunyai STPT/
STRKT) di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun

Cakupan pembinaan penyehat tradisional yang


dibina oleh petugas puskesmas yang berada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun

Jumlah pasien di Puskesmas yang


mendapatkan pelayanan kesehatan tradisional,
dalam kurun waktu satu tahun (salah satu dari
akupressur/ akupuntur / ramuan / herbal /
peemanfaatan TOGA)*

Persentasi Jemaah Haji yang diperiksa


Kebugaran jasmani adalah Jumlah Jemaah haji
yang diperiksa kebugaran jasmani di wilayah
kerja Puskesmas di banding dengan jumlah
Jemaah haji yang ada diwilayah kerja
Puskesmas pada periode tertentu, dinyatakan
dalam persentase
Cakupan pembinaan kelompok olahraga yang di
bina oleh petugas puskesmas yang berada di
wilayah kerja puskesmas
Adanya kegiatan kesehatan olahraga di
puskesmas dan di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah Pos UKK yang terbentuk minimal 1


(satu) Puskesmas terbentuk 1 (satu) Pos UKK
di wiayah kerja pada kurun waktu satu tahun

Cakupan UKGM adalah persentase UKBM yang Jumlah UKBM yang mendapat pembinaan di wilayah Puskesmas
mendapat pembinaan dari petugas puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
setahun Jumlah UKBM yang ada diwilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun

Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut Jumlah SD yang mendapat pembinaan oleh petugas Puskesmas di
di SD/MI adalah persentase SD/MI yang di bina wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
puskesmas dalam kurun waktu setahun Jumlah SD yang ada diwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun

Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan


mulut siswa SD adalah persentase siswa SD
yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi
dan mulut dari petugas puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun

Cakupan Penanganan Siswa SD/MI yang Jumlah siswa SD/MI yang mendapat penangganan oleh petugas
Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
adalah persentase siswa SD/MI yang tahun
mendapatkan penanganan berupa perawatan ───────────────────-───────────────────────────── x 100%
gigi oleh Petugas di Puskesmas Jumlah Siswa SD/MI yang membutuhkan perawatan dalam kurun
waktu satu tahun di wilayah kerja Puskesmas
Cakupan rawat jalan adalah jumlah kunjungan
kasus ( baru ) rawat jalan di sarana kesehatan
strata pertama

Kontak bila peserta JKN (per nomor identitas


peserta) yang terdaftar mendapatkan pelayanan
kesehatan (kontak sakit maupun sehat baik di
dalam gedung maupun luar gedung.
Catatan : 1 orang dianggap 1 kunjungan
dalam 1 bulan tanpa memperhitungkan
frekuensi kedatangan peserta.

Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144


diagnosa yang harus di tangani di Puskesmas
serta kriteria Time - Age- Complication -
Comorbidity (TACC). Kelayakan rujukan kasus
tersebut berdasarkan kesepakatan dalam
bentuk perjanjian kerjasama antar BPJS
kesehatan, Puskesmas, Dinkes Kabupaten/
Kota dan organisasi profesi dengan
memperhatikan kemampuan pelayanan
Penyakit kronis masuk prolanis yaitu Diabetes
Melitus, Hipertensi, Rujuk Balik (Jantung, Asma,
Penyakit Paru Obstructif Kronis (PPOK),
Epilepsi, Stroke, Schizophrenia dan Systemik
Lupus Erythematosus (SLE), Aktifitas Prolanis
(1), Edukasi Klub (2) Konsultasi Medis (3)
Pemantauan Kesehatan melalui pemeriksaan
penunjang (4) Senam Prolanis (5) Home Visit
(6) Pelayanan Obat secara rutin (obat PRB)

Persentase kelengkapan pengisian rekam


medis pada seluruh pasien Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun dibanding dengan
jumlah seluruh kunjungan pasien di Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Pelayanan rawat jalan kesehatan gigi dan mulut
dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan
kuratif sederhana seperti pencabutan gigi tetap,
pengobatan, dan penambalan sementara yang
dilakukan di sarana pelayanan kesehatan.

a) Mengikuti panduan praktik klinik Bagi dokter


di FKTP
b) Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai
standar meliputi; pemeriksaan tekanan darah,
edukasi, pengaturan diet seimbang, aktifitas
fisik, dan pengelolaan Farmakologis
c) Pelayanan kesehatan berstandar ini
dilakukan untuk mempertahankan tekanan
darah pada < 140/90 mmHg untuk usia dibawah
60 tahun dan < 150/90 mmHg untuk penderita
60 tahun keatas dan untuk mencegah terjadinya
komplikasi jantung, stroke, diabetes mellitus
dan penyakit ginjal kronis. Jika tekanan darah
penderita hipertensi tidak bisa dipertahankan
maka penderita perlu dirujuk ke FKTL yang
berkompeten. Sasaranoleh
Pelayanan kesehatan Penduduk
dokter, usia 15
perawat,
tenaga gizi kepada penderita DM di FKTP
sesuai standar meliputi : a) Edukasi b) Aktifitas
Fisik c) Terapi nutrisi medis d) intervensi
farmakologis termasuk pemeriksaan HbAic

Pelayanan persalinan normal yang perlu


mendapat tindakan atau perawatan semi
intensif (observasi) setelah 6 (enam) jam
sampai dengan 24 (dua puluh empat) jam

Pelayanan kuratif kesehatan gigi dan mulut


yang dilakukan di Puskesmas
Kunjungan baru hamil yang mendapat
pemeriksaan gigi di Puskesmas

Pelayanan konseling gizi untuk semua pasien di


Puskesmas non rawat inap dan rawat inap

Kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD)


adalah kunjungan pasien baru pada salah satu
bagian dirumah sakit/puskesmas yang
menyediakan penanganan awal bagi pasien
yang menderita sakit dan cedera, yang dapat
mengancam kelangsungan hidupnya

Tenaga medis, paramedis dan sopir ambulans


di IGD yang telah mengikuti pelatihan PPGD
medis/paramedis serta sopir ambulans yang
telah mengikuti pelatihan PPGD awam

Kesesuaian standar PMK 75/2014 tentang


fasilitas ( ruang, akses) dan peralatan (brankar,
oksigen, alat bedah minor, alat bantuan hidup
dasar), sarana (ambulans dan kelengkapannya)
serta obat emergensi di IGD

Kelengkapan pengisian data informed dan


consent, meliputi identitas pasien, informasi
yang di sampaikan dan tanda tangan saksi dan
pemberian layanan
Cakupan asuhan keperawatan pada individu
pada pasien rawat inap adalah persentase
jumlah pasien rawat inap yang mendapat
asuhan keperawatan individu di puskesmas
dalam periode satu tahun

Persentase pemakaian tempat di puskesmas


rawat inap pada satuan waktu tertentu ( 1
tahun )

Rata-rata lamanya pasien dirawat

Rekam medis yang telah di isi lengkap dalam


24 jam setelah selesai pelayanan rawat inap
oleh staf medis dan atau perawat (identitas,
SOAP, Kit, Asuhan keperawatan, lembar
observasi, lembar rujukan, asuhan gizi, resume
medis, surat pemulangan, informed Consent,
monitoring rujukan, monitoring anestesi dan
laporan operasi

Persentase penggunaan antibiotik pada


penatalaksanaan kasus ISPA non-pneumonia,
diare non spesifik, penggunaan injeksi pada
penatalaksanaan kasus myalgia dan rerata item
obatperlembar resep di puskesmas terhadap
seluruh kasus ISPA non-pneumonia, diare non
spesifik dan myalgia di sarana yang sama.

Jumlah item obat yang sesuai dengan fornas


───────────────────-────────────────── x 100%
Jumlah item obat yang tersedia di Puskesmas
Jumlah item obat yang sesuai dengan fornas
───────────────────-────────────────── x 100%
Jumlah item obat yang tersedia di Puskesmas

Persentase kesesuaian obat dengan


formularium nasional adalah persentase
kesesuaian item obat yang tersedia dengan
Fornas (Formularium Nasional) FKTP

Tersedianya obat dan vaksin indikator di Jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia
Puskesmas untuk program pelayanan di Puskesmas
kesehatan dasar. Pemantauan dilaksanakan ───────────────────-────────────────────── x 100%
terhadap ketersediaan 20 item obat esensial di 20
puskesmas .

20 item obat esensial di puskesmas :


1.Albendazol tab, 2. Amoxicillin 500 mg tab, 3.
Amoxicillin syrup, 4. Dexamatason tab, 5.
Diazepam injeksi 5 mg/l, 6. Epinefrin (Adrenalin)
injeksi 0,1% ( sebagai HCL), 7. Fitomenadion
(vitamin K) injeksi, 8, Furosemid tablet 40 mg/
hidroklorotiazid, 9. Garam Oralit, 10.
Glibenklamid/ Metformin, 11. Kaptopril tab,
12. Magnesium Sulfat injeksi
20 %, 13.Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1
mg , 14. OAT dewasa, 15. Oksitosin injeksi, 16.
Parasetamol 500 mg tab, 17. Tablet tambah
darah, 18. Vaksin BCG, 19. Vaksin DPT/DPT-
HB/DPT-HB-Hib, 20. Vaksin td

Obat generik adalah obat dengan nama generik Jumlah resep obat generik
menurut International Nonpropietary Names ───────────────────-────────────────────── x 100%
(INN) atau Farmakope Indonesia untuk pasien Jumlah seluruh resep obat pada tahun yang sama
yang masuk ke Puskesmas

Cakupan jumlah seluruh pemeriksaan


laboratorium Puskesmas adalah jumlah
pemeriksaan laboratorium dibandingkan dengan
jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas
keseluruhan
Pemeriksaan Laboratorium yang di rujuk adalah
pemeriksaan laboratorium yang dirujuk ke
laboratorium pusat rujukan Labkesda atau Lab
RSUD

50 jenis pelayanan meliputi :


a) Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit,
hitung trombosit, hitung leukosit, LED, masa
perdarahan dan masa pembekuan,

b) Kimia klinik: glukosa, protein, albumin,


bilirubin total, bilirubin direk, SGOT, SGPT,
Alkali fosfatase, Asam urat, Ureum/BUN,
kreatinin, trigliserida, kolesterol total, kolesterol
HDL dan kolesterol LDL

c) Mikrobiologi dan parasitologi BTA,


Diplococcus gram negatif, trichomonas
vaginalis, Candida albicans, Bacterial vaginosis,
Malaria, Mikrofilaria dan jamur permukaan,

d) Imunologi: tes kehamilan, golongan darah,


widal, VDRL, HBS Ag, Anti Hbs, Anti HIV dan
antigen/antibodi dengue,
e)Urinalisa : Makroskopis (warna, kejernihan,
bau, volume), pH, berat jenis, protein, glukosa,
Bilirubin, urobilinogen, keton, nitrit, leukosit,
eritrosit dan mikrokopik (sedimen),

f) Tinja; makroskopik, darah samar dan


mikroskopik

Waktu mulai pasien diambil sampel sampai


dengan menerima hasil yang sudah di ekspertisi
kurang/ sama dengan 120 menit

Pemeriksaan mutu pelayanan Laboratorium


memenuhi ₊2SD- -2SD (Standar deviasi) oleh
tenaga Puskesmas yang kompeten, dilakukan
evaluasi, analisa dan tindak lanjut
Pemeriksaan Haemoglobin pada ibu hamil K1
oleh tenaga yang berkompeten

Pengambilan sputum BTA oleh tenaga yang


kompeten pada dahak seseorang untuk
penderita terduga TB. Terduga TB bila orang
mempunyai gejala utama batuk berdahak atau
batuk minimal 2 minggu
AIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2023

CARA PERHITUNGAN

Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal K4


di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun

Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan


di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan


penanganan definitif di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
────────────-───────────────────────────── x 100%
20% jumlah ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah ibu nifas yang ditelah memperoleh 3 kali pelayanan


nifas sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
───────────────-───────────────────────────── x 100%
Seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan di wilayah


kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah neonatus yang telah memperoleh pelayanan kunjungan


neonatus pada masa 6-48 jam setelah lahir sesuai standar di
wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Jumlah neonatus yang telah memperoleh pelayanan kunjungan
neonatus pada masa 6-48 jam setelah lahir sesuai standar di
wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun

Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan


kunjungan neonatus(KN) yaitu 1 kali pada 6-48 jam,
1 kali pada 3-7 hari, 1 kali pada 8-28 hari sesuai standar
di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun

Jumlah neonatus dengan kompilikasi yang ditangani


di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
15% dari sasaran bayi yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan


(minimal 4 kali) sesuai standardi satu wilayah kerja
Puskesmas dalam waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh sasaran bayi di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah anak Balita yang memperoleh pelayanan anak


Balita sesuai standar disuatu wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu tertentu
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh anak Balita di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi Balita sakit yang memperoleh pelayanan


sesuai tatalaksana MTBS di Puskesmas disuatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh bayi Balita sakit yang berkunjung ke
Puskesmas di suatu wilayah kerja dalam satu tahun
Jumlah bayi dan Balita yang memperoleh pelayanan
SDIDTK di Puskesmas disuatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh bayi dan Balita disuatu wilayah kerja
dalam satu tahun

Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi diwilayah


kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Seluruh PUS di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun

Jumlah sekolah SD,SMP,SMA sederajat (minimal 50% dari total


semua sekolah) yang dilakukan pembinaan sebanyak 4 kali dalam
kurun waktu satu tahun di wilayah kerja Puskesmas
─────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah semua sekolah
SD,SMP,SMA sederajat di wilayah kerja Puskesmas tersebut

Jumlah Remaja putri bersekolah di tingkat SMP-SMA atau


sederajat yang mengkonsumsi TTD sebanyak 1 tablet setiap
minggu dalam kurun waktu satu tahun di wilayah kerja Puskesmas
─────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah semua Remaja
putri bersekolah di tingkat SMP-SMA atau sederajat di wilayah
kerja Puskesmas tersebut

Jumlah anak usia pendidikan dasar ( SD kelas 1 sampai dengan


SMP kelas 9) di dalam dan luar satuan pendidikan dasar di wilayah
kerja Puskesmas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
─────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah anak usia pendidikan dasar ( SD kelas 1 sampai dengan


SMP kelas 9) di dalam dan luar satuan pendidikan dasar di wilayah
kerja Puskesmas tersebut
Jumlah anak usia pendidikan dasar ( SD kelas 1 sampai dengan
SMP kelas 9) di dalam dan luar satuan pendidikan dasar di wilayah
kerja Puskesmas tersebut

Jumlah remaja putri SMP sederajat kelas 7 dan remaja putri SMA
sederajat kelas 10 yang dilakukan skrining anemia dengan
pemeriksaan hemoglobin di wilayah kerja Puskesmas
─────────────────────────────────────────── x 100%
jumlah remaja putri siswi SMP sederajat kelas 7 dan remaja putri
SMA sederajat kelas 10 di wilayah kerja Puskesmas tersebut

Jumlah Indikator yang ada di Puskesmas


─────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah Indikator yang
ada di Dinkes

Jumlah anak usia sekolah dan remaja diluar satuan pendidikan di


wilayah kerja Puskesmas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar
─────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah anak usia usia
sekolah dan remaja diluar satuan pendidikan di wilayah kerja
Puskesmas tersebut

Jumlah sekolah SD,SMP,SMA sederajat yang menjadi Model


Sekolah Madrasah Sehat dengan strata UKS/M Paripurna di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah semua sekolah
SD,SMP,SMA sederajat di wilayah kerja Puskesmas tersebut

Jumlah anak usia sekolah dan remaja (6-18 tahun) yang berada di
dalam dan di luar satuan pendidikan yang mendapatkan skrining
kesehatan minimal 1 kali setahun sesuai dengan pedoman di
wilayah kerja Puskesmas
─────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah anak usia sekolah
dan remaja (6-18 tahun) yang berada di dalam dan di luar satuan
pendidikan di wilayah kerja Puskesmas tersebut

Jumlah peserta didik SD,SMP,SMA sederajat yang menjadi Kader


Kesehatan Remaja di wilayah kerja Puskesmas
─────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah peserta didik
SD,SMP,SMA sederajat di wilayah kerja Puskesmas tersebut
Jumlah lansia yang mendapatkan skrinning kesehatan
─────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah sasaran lansia (umur ≥ 60 thn) di wilayah


kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah lansia yang mendapatkan pelayanan (umur ≥ 60 tahun)


─────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah sasaran lansia (umur ≥ 60 thn) di wilayah


kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah lansia risti yang dibina/mendapatkan pelayanan di wilayah


kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah sasaran lansia umur ≥ 70 thn di wilayah


kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah lansia yang dibina pelayanan (umur ≥ 60 tahun)


─────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah sasaran lansia (umur ≥ 60 thn) di wilayah


kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah lansia atau lebih yang mendapatkan skrinning kesehatan
1 kali di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah lansia umur 60 thn atau lebih suatu wilayah


kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah ibu hamil yang mendapatkan minimal 90 TTD


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah ibu hamil yang ada

Jumlah bayi baru lahir hidup yang mendapat IMD


───────────────────-────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh bayi baru lahir hidup

Jumlah bayi < dari 6 bulan yang masih mendapat ASI Eksklusif
───────────────────-──────────────────────────----- x 100%
Jumlah seluruh bayi kurang dari 6 bulan yang direcall

Jumlah balita yang ditimbang disuatu wilayah


───────────────────-───────────────── x 100%
Balita yang ada

Jumlah Balita Naik berat badannya (N)


───────────────────-───────────────────── x 100%
Jumlah Seluruh Balita yang ditimbang (D)

Jumlah Balita mempunyai buku KIA / KMS (K)


───────────────────-───────────────--- x 100%
Jumlah Balita yang ada
Jumlah Balita mempunyai buku KIA / KMS (K)
───────────────────-───────────────--- x 100%
Jumlah Balita yang ada

Jumlah bayi 6-11 bulan yang mendapat vit A


───────────────────-─────────────────────── x 100%
Jumlah Balita 6-11 bulan

Jumlah bayi 12-59 bulan yang mendapat vit A


───────────────────-─────────────────────── x 100%
Jumlah Balita 12-59 bulan

Jumlah bayi 6-59 bulan yang mendapat vit A


───────────────────-─────────────────────── x 100%
Jumlah Balita 6-59 bulan

Jumlah ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A


───────────────────-────────────────────── x 100%
Jumlah ibu nifas yang ada

* Perhitungan Persentase Remaja Putri yang Mendapat TTD :

Jumlah Remaja Putri yang Mendapat TTD


───────────────────-────────────────────---─ x 100%
Jumlah seluruh remaja putri 12-18 tahun di sekolah

* Perhitungan Persentase Remaja Putri Minum TTD :

Jumlah Remaja Putri yang Minum TTD


───────────────────-────────────────────---─ x 100%
Jumlah seluruh remaja putri 12-18 tahun di sekolah
* Perhitungan Persentase Remaja Putri Minum TTD :

Jumlah Remaja Putri yang Minum TTD


───────────────────-────────────────────---─ x 100%
Jumlah seluruh remaja putri 12-18 tahun di sekolah

Jumlah Ibu Hamil KEK yang Mendapat Makanan Tambahan


─────────────────────----------------------------────────── x 100%
Jumlah Sasaran Ibu Hamil KEK yang ada

Jumlah Balita Gizi Kurang yang Mendapatkan Makanan Tambahan


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Seluruh Balita Gizi Kurang

* Persentase Gizi Buruk pada Bayi 0-5 bulan :


Jumlah Gizi Buruk pd Bayi 0-5 bl yg mendapat perawatan (rawat inap)
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Seluruh Gizi Buruk pada Bayi 0-6 bulan

* Persentase Gizi Buruk pada Balita 6-59 bulan :


Jumlah Gizi Buruk pd Balita 6-59 bl yg mendapat perawata
(rawat inap + rawat jalan)
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Seluruh Gizi Buruk pada Balita 6-59 bulan

* Persentase Gizi Buruk pada Balita 0-59 bulan :


Jumlah gizi buruk pada bayi 0 – 5 bulan + balita 6 – 59 bulan yang
mendapat perawatan
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Seluruh Gizi Buruk pada Balita 0-59 bulan
* Persentase Gizi Buruk pada Balita 0-59 bulan :
Jumlah gizi buruk pada bayi 0 – 5 bulan + balita 6 – 59 bulan yang
mendapat perawatan
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Seluruh Gizi Buruk pada Balita 0-59 bulan

Jumlah keluarga yang mendapatkan penyuluhan oleh


petugas/mitra kerja di rumah
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh sasaran intervensi PIS/PK atau keluarga tidak
berPHBS di wilayah kerja Puskesmas

Jumlah sekolah yang mendapatkan penyuluhan tentang


berPHBS di wilayah kerja Puskesmas
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Jumlah tempat-tempat umum yang mendapatkan penyuluhan


tentang PHBS di wilayah kerja Puskesmas
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh tempat-tempat umum di wilayah kerja Puskesmas

Jumlah penyuluhan di fasilitas kesehatan


───────────────────-────────────── x 100%
96 kali
Jumlah pengunjung / pasien Puskesmas yang
mendapatkan KIP/K
───────────────────-────────────────── x 100%
Jumlah seluruh pengunjung Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun

Jumlah penyuluhan kelompok di dalam gedung


Puskesmas dalam satu tahun
───────────────────-────────────── x 100%
96 kali (setahun)

Jumlah institusi kesehatan ber-PHBS di wilayah kerja


Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
───────────────────-──────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh institusi kesehatan yang ada di
wilayah Puskesmas
Jumlah kunjungan rumah ke pasien/keluarga dalam
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
───────────────────-──────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh sasaran kunjungan rumah

Jumlah rumah tangga ber-PHBS di wilayah kerja Puskesmas


───────────────────-──────────────────────────── x 100%
Seluruh rumah tangga yang ada di wlayah Puskesmas
Jumlah Desa/Kelurahan berStrata Desa/Kelurahan
Siaga Aktif Purnama dan Mandiri
───────────────────-───────────────────── x 100%
Seluruh Desa/Kelurahan Siaga Aktif yang ada di
wilayah kerja Puskesmas

Jumlah Posyandu strata Purnama dan Mandiri


───────────────────────-───────────────────── x 100%
Seluruh Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Jumlah kegiatan advokasi kepada kepala Desa/Lurah,
Camat/Lintas Sektor
───────────────────-───────────────────── x 100%
12 kali

Jumlah kegiatan Puskesmas diluar gedung,


dilaksanakan dengan mitra kerja
───────────────────-─────────────── x 100%
12 kali

Jumlah kader yang mendapat kegiatan orientasi


promosi kesehatan
───────────────────-───────────────────── x 100%
Jumlah seluruh kader di wilayah kerja Puskesmas

Jumlah jenis media KIE yang digunakan untuk


penyebarluasan informasi kesehatan
───────────────────-───────────────────── x 100%
5 jenis media (dalam gedung, luar gedung, media
elektronik, medsos dan media tradisional)
Jumlah Desa/Kelurahan mendapatkan pendampingan
kegiatan pemberdayaan masyarakat (SMD, MMD)
───────────────────-──────────────────────────── x 100%
Jumlah Desa/Kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Jumlah KK yang menggunakan jamban sehat


───────────────────-───────────────── x 100%
Jumlah semua KK

Jumlah KK yang menggunakan air minum yangberkualitas


──────────────---------─────-─────────────────────── x 100%
Jumlah semua KK

Jumlah desa yang melaksanakan STBM


───────────────────-──────────── x 100%
Jumlah seluruh desa

Jumlah Tempat Fasilitas Umum (TFU) yang memenuhi syarat


──────────────────────────────------------------------------─ x 100%
Jumlah TFU diperiksa
Jumlah Tempat Pengelolaan Pangan (TPM) yang memrnuhi syarat
─────────────────────────────----------------------─────── x 100%
Jumlah TPP diperiksa

Jumlah klien penyakit berbasis lingkungan yang


dikonseling diklinik sanitasi
────────────────────────-------------------------─ x 100%
Jumlah seluruh klien PBL

Jumlah desa ODF


─────────────────── x 100%
Jumlah seluruh Desa

Jumlah kasus kusta baru yang dilakukan pemeriksaan


kontak sesuai standar (minimal 20 orang)
──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh baru yang ditemukan

Jumlah kasus kusta baru yang dilakukan PSF satu


bulan sekali ketika penderita mengambil obat mDT
──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah kasus baru dalam tahun berjalan

Jumlah penderita terdapat dalam kurun waktu berjalan


──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penduduk di kurun waktu tahun yang sama

Jumlah semua penderita baru MB yang RFT dalam


kurun waktu 12 - 18 bulan pengobatan dalam
periode kohort tertentu
───────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penderita baru MB yang seharusnya RFT
dalam kurun waktu 12 - 18 bulan

Jumlah semua penderita baru PB yang RFT dalam


kurun waktu 6 - 9 bulan pengobatan dalam
periode kohort tertentu
───────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penderita baru PB yang seharusnya RFT
dalam kurun waktu 6 - 9 bulan
Jumlah semua penderita baru PB yang RFT dalam
kurun waktu 6 - 9 bulan pengobatan dalam
periode kohort tertentu
───────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penderita baru PB yang seharusnya RFT
dalam kurun waktu 6 - 9 bulan

Jumlah penderita baru anak (<15 tahun) dalam


kurun waktu tertentu
────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penderita baru yang ditemukan
dalam kurun waktu tertentu

Jumlah penderita dengan cacat tingkat II dalam


kurun waktu tertentu
────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penduduk dalam tahun yang sama

Jumlah penderita baru yang di temukan dalam satu tahun


────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penduduk dalam tahun yang sama

Jumlah orang terduga TBC (TB06) yang dilakukan pemeriksaan


penunjang dalam kurun waktu satu tahun
─────────────────────-─────────────────────────── x 100%
Jumlah perkiraan orang terduga TBC dalam kurun waktu satu
tahun yang sama

Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengkap


───────────────────-─────────────────────────── x 100%
Jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan

Jumlah kasus TB Resistan obat(TB resistan rifampisin


dan atau TB MDR) yang dinyatakan sembuh dan
pengobatan lengkap
───────────────────-─────────────────── x 100%
Jumlah kasus TB resistan obat (TB resistan rifampisin
dan atau TB MDR) yang memulai

Cakupan penemuan kasus TB resistan


───────────────────-───────────── x 100%
Perkiraan kasus TB resistan obat
Persentase kasus TB Resistan obat yang memulai
pengobatan lini kedua
───────────────────-─────────────────── x 100%
Penemuan kasus TB resistan obat terkonfirmation

Jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan


───────────────────-─────────────────────── x 100%
Perkiraan jumlah semua kasus TB

Jumlah Pasien TB yang mempunyai hasi tes HIV yang dicatat di


formulir pencatatan TB yang hasil tes HIV diketahui termasuk
pasien TB yang sebelumnya mengetahui status HIV paositif
───────────────────-─────────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh pasien TB terdaftar (ditemukan dan diobati TB)

Jumlah penemuan kasus anak


───────────────────-────── x 100%
Perkiraan kasus TB anak

Kontak serumah mendapatkan TPT


───────────────────────────── x 100%
Total kontak serumah

Jumlah orang yang menerima tes HIV


──────────────────────────────── x 100%
Jumlah orang yang melakukan tes HIV

Jumlah ODHA yang dirujuk ke PDP


──────────────────────────────── x 100%
Jumlah ODHA yang baru ditemukan

Jumlah ODHA baru yang dilakukan skrinning TB


──────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah ODHA baru yang berkunjung dilayanan PDP

Jumlah orang yang diltemukan dengan IMS


──────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah orang yang dilakukan penatalaksanaan
pengobatan IMS sesuai standar
Jumlah ODHA baru yang dilakukan skrinning TB
──────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah ODHA baru yang berkunjung dilayanan PDP

Jumlah orang yang diltemukan dengan IMS


──────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah orang yang dilakukan penatalaksanaan
pengobatan IMS sesuai standar

Jumlah diagnosa IMS yang diltemukan dan diobati


──────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah orang yang di diagnosa dan ditemukan

Jumlah kasus filariasi yang dilakukan tatalaksana filariasis


────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah kasus filariasi yang ditemukan dalam satu tahun

Jumlah ODHA ON ART yang eligible untuk pemeriksaan VL


───────────────────-─────────────────────────── x 100%
Jumlah ODHA yang ON ART dalam kurun waktu berjalan

Jumlah ODHA yang dirujuk ke keperawatan HIV (PDP) dan


memenuhi syarat untuk pengobatan ARV
───────────────────-─────────────────────────── x 100%
Jumlah ODHA yangdirujuk ke keperawatan HIV (PDP)

Jumlah ODHA yang memulai pengobatana ARV 6 bulan atau lebih


───────────────────-─────────────────────────── x 100%
Jumlah ODHA yang pengobatan ARV

Jumlah semua kasus penderita DBD yang ditemukan


atau dilaporkan
───────────────────-────────────────────── x 100.000
Jumlah penduduk

Jumlah kematian semua kasus penderita DBD


───────────────────-────────────────────── x 100%
Jumlah semua kasus penderita atau tersangka yang
ditemukan atau dilaporkan

Jumlah rumah atau bangunan tidak ditemukan


jentik atau bebas jentik
───────────────────-────────────────────── x 100%
Jumlah rumah atau bangunan yang diperiksa
Jumlah semua kasus penderita atau tersangka
DBD yang dilakukan PE
───────────────────-─────────────────── x 100%
Jumlah semua kasus penderita atau tersangka
yang ditemukan atau dilaporkan

Jumlah cakupan pelayanan/tatalaksana pada semua


kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR)
───────────────────-────────────────────── x 100%
Semua jumlah kasus GHPR yang ditemukan
atau dilaporkan

Jumlah pemberian VAR pada semua kasus tersangka


penderita GHPR
───────────────────-────────────────────── x 100%
Semua jumlah kasus resiko GHPR resiko tinggi

Jumlah kasus korban gigitan hewan penular rabies


(GHPR) positif virus rabies (Lyssa)
───────────────────-────────────────────── x 100%
Jumlah semua kasus penderita korban gigitan
hewan penular rabies

Jumlah kasus korban gigitan hewan penular rabies


(GHPR) positif virus rabies (Lyssa)
───────────────────-────────────────────── x 100%
Jumlah semua kasus penderita korban gigitan
hewan penular rabies

Jumlah cakupan pelayanan / tatalaksana kasus


antraks
───────────────────-────────────────────── x 100%
Semua jumlah kasus antraks yang ditemukan
atau dilaporkan

Jumlah kasus tersangka antraks positif bakteri antraks


───────────────────-────────────────────── x 100%
Semua jumlah kasus tersangka antraks yang
ditemulan atau dilaporkan
Jumlah cakupan pelayanan / tatalaksana kasus
flu burung
───────────────────-────────────────────── x 100%
Semua jumlah kasus flu burung yang ditemukan
atau dilaporkan

Jumlah kasus tersangka flu burung positif virus H5N1


─────────────────────-────────────────────── x 100%
Jumlah semua kasus tersangka flu burung yang
ditemukan atau dilaporkan

Jumlah cakupan pelayanan / tatalaksana kasus


Leptospirosis
───────────────────-────────────────────── x 100%
Semua jumlah kasus Leptospirosis yang ditemukan
atau dilaporkan

Jumlah kasus tersangka leptospirosis positif bakteri leptospira


────────────────────-──────────────────────────── x 100%
Jumlah semua kasus tersangka leptospirosis yang
ditemukan atau dilaporkan

Jumlah cakupan pelayanan / tatalaksana kasus PES


────────────────────────-────────────────────── x 100%
Semua jumlah kasus PES yang ditemukan atau dilaporkan

Jumlah kasus tersangka PES positif bakteri PES


─────────-──────────────────────────── x 100%
Jumlah semua kasus tersangka PES yang
ditemukan atau dilaporkan

Jumlah sediaan darah positif mikrofilaria


───────────────────-────────────── x 100%
Jumlah sediaan darah diperiksa

Jumlah semua kasus klinik yang ditangani pada tahun tertentu


──────────────────────────────────-────────────── x 100%
Jumlah kasus klinis yang tercata pada tahun yang sama

Jumlah penduduk minum obat


───────────────────-────── x 100%
Jumlah seluruh penduduk
Jumlah penduduk minum obat
───────────────────-────── x 100%
Jumlah seluruh penduduk

Jumlah penduduk minum obat


───────────────────-────── x 100%
Jumlah seluruh penduduk

Jumlah penduduk sasaran usia 1 - 12 tahun minum obat


───────────────────-───────────────────────── x 100%
Jumlah penduduk sasaran usia 1 -12 tahun

Jumlah sediaan darah positif Te


───────────────────-───────── x 100%
Jumlah sediaan darah diperiksa

Jumlah penderita positif malaria


───────────────────-───────── x 100%
Jumlah penduduk

Jumlah penderita malaria klinis


───────────────────-───────── x 100%
Jumlah penduduk

Jumlah penderita positif malaria perbulan


────────────────────────-───────── x 100%
Jumlah penduduk

Jumlah penderita meninggal karena malaria


───────────────────-─────────────── x 100%
Jumlah penduduk malaria klinis

Jumlah kasus pneumonia Balita yang diemukan


pada tempat tertentu dalam kurun waktu 1 tahun
───────────────────-───────────────────── x 100%
Jumlah perkiraan kasus pada tempat dalam kurun
waktu 1 tahun

Jumlah penderita diare semua umur yang di layani


dalam kurun 1 tahun
───────────────────-───────────────────── x 100%
Target penemuan penderita diare semua umur
Jumlah LROA di fasyankes dalam 1 tahun
───────────────────-───────────────────── x 100%
Jumlah LROA di Fasyankes dalam 1 tahun yang sama

Jumlah ibu hamil yang diperiksa Hepatitis


────────────────────────────────── x 100%
Jumlah riil ibu hamil

Jumlah orang usia 15 - 59 tahun di puskesmas yang


mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────────── X 100%
Jumlah orang usia 15 - 59 tahun di puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun yang sama

Jumlah Desa/kelurahan yang melaksanakan pos pembinaan


terpadu (Posbindu) PTM di wilayah kerja Puskesmas dalam
waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────────── X 100%
Seluruh Desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun

Jumlah penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun didalam


wilayah kerja puskesmas yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
────────────────────────────────────────────── X 100%
Jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun yang
berada didalam wilayah kerja puskesmas berdasarkan
angka prevalensi hipertensi dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah penderita diabetes melitus usia ≥ 15 tahun didalam


wilayah kerja puskesmas yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────────── X 100%
Jumlah estimasi penderita diabetes melitus usia ≥15 tahun
yang berada didalam wilayah kerja puskesmas berdasarkan angka
prevalensi diabetes melitus dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah penderita Obesitas usia ≥ 15 tahun didalam wilayah


kerja puskesmas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────────── X 100%
Jumlah estimasi penderita Obesitas usia ≥ 15 tahun yang
berada didalam wilayah kerja puskesmas berdasarkan angka
prevalensi obesitas dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah penderita Obesitas usia ≥ 15 tahun didalam wilayah
kerja puskesmas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────────── X 100%
Jumlah estimasi penderita Obesitas usia ≥ 15 tahun yang
berada didalam wilayah kerja puskesmas berdasarkan angka
prevalensi obesitas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah sekolah KTR yang ada diwilayah kerja


───────────────────────────────────── X 100%
Jumlah seluruh sekolah diwilayah kerja

Jumlah perempuan usia 30 - 50 tahun yang mendapat pelayanan


IVA tes di wilayah Puskesmas dalam waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────────── X 100%
Jumlah perempuan usia 30 - 50 tahun di wilayah kerja dalam
kurun waktu satu tahun

Jumlah perokok usia < 18 tahun (SD sd SMA) di wilayah


kerja dalam satu tahun
──────────────────────────────────────────────── X 100%
Jumlah estimasi penduduk usia ≤ 18 tahun (SD sd SMA)
berdasarkan angka prevalensi dalam waktu satu tahun

Jumlah penduduk usia 7 tahun keatas yang di skrining indera


penglihatan di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah penduduk estimasi yang di skrining indera penglihatan di


wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah penduduk yang mendapat skrining indera penglihatan di


fasyankes di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1
───────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah penduduk usia 7 tahun yang di skrining indera penglihatan


di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah siswa usia sekolah pada kelas V s.d IX yang


diskrining kelainan/ gangguan refraksi di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah seluruh siswa usia sekolah pada kelas V s.d IX


di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun.
Jumlah kumulatif Penanganan Kasus Kelainan Refraksi adalah
jumlah kasus dengan kelainan refraksi pada usia 7 tahun
keatas dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah pasien usia 7 tahun keatas yang di skrining katarak


pada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun

──────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penduduk usia 7 tahun keatas di wilayah kerja dalam
kurun waktu 1 tahun

Jumlah kumulatif Penanganan Kasus Katarak dalam kurun


waktu 1 tahun

Jumlah penduduk usia 7 tahun yang di skrining indera


pendengaran di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah penduduk estimasi yang di skrining indera pendengaran di


wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah penduduk yang mendapat skrining indera pendengaran di


fasyankes di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1
───────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah penduduk usia 7 tahun yang di skrining indera pendengaran


di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
tahun
Jumlah kumulatif kasus gangguan indera pendengaran pada usia 7
tahun keatas dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko masalah


kesehatan jiwa yang dilakukan skrining kesehatan jiwa
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah estimasi penduduk ≥ 15 tahun dengan risiko masalah
kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun
Jumlah penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko masalah
kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining kesehatan jiwa dan
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah persentase penduduk ≥ 15 tahun dengan risiko masalah
kesehatan jiwa yang dilakukan skrining di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah penderita gangguan jiwa yang memperoleh layanan di


Fasyankes sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu 1 tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah estimasi penderita gangguan jiwa ( Depresi , ansietas dan
skizoprenia yang mendapatkan layanan di Fasyankes berdasarkan
Riskesdas terbaru )di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
1 tahun

Jumlah penderita gangguan jiwa yang memperoleh layanan di


Fasyankes sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu 1 tahun
─────────────────────────────────────────────── 100%

Jumlah persentase penyandang gangguan jiwa yang


memperoleh layanan di Fasyankes sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah ODGJ berat (Skizoprenia dan gangguan psikotik akut)


yang memproleh layanan di Fasyankes jsesuai standar di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah ODGJ berat
(Skizoprenia gangguan psikotik akut) berdasarkan prevalensi di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
Jumlah ODGJ berat (Skizoprenia dan gangguan psikotik akut) yang
mendapatkan pelayanan di Fasyankes sesuai standar di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Persentase ODGJ berat
(Skizoprenia gangguan psikotik akut) yang mendapatkan
pelayanan di Fasyankes sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah ODGJ berat (Skizoprenia dan gangguan psikotik akut) yang


mendapatkan pelayanan di Fasyankes sesuai standar di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Persentase ODGJ berat
(Skizoprenia gangguan psikotik akut) yang mendapatkan
pelayanan di Fasyankes sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah ODGJ berat (Skizoprenia dan gangguan psikotik akut) yang


mendapatkan pelayanan di Fasyankes sesuai standar di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Persentase ODGJ berat
(Skizoprenia gangguan psikotik akut) yang mendapatkan
pelayanan di Fasyankes sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah bayi baru lahir 1 x 24 jam yang mendapatkan imunisasi


HBO dari suatu wilayah tertentu selama suatu periode
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah bayi
baru lahir di wilayah kerja Puskesmas

Jumlah bayi yang mendapatkan BCG di wilayah kerja


Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
0-11 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi usia 2 - 11 bulan yang mendapatkan Imunisasi


DPTHB yang ke-satu di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
0-11 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah bayi yang mendapatkan Imunisasi DPT-HB-Hib yang ke-tiga
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
0-11 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi yang mendapatkan Imunisasi Polio yang ke-satu


di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
0-11 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi yang mendapatkan Imunisasi Polio yang ke-empat


di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
0-11 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi yang mendapatkan Imunisasi PCV yang ke-satu di


wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
2-11 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi yang mendapatkan Imunisasi PCV yang ke-dua di


wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
0-11 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi yang mendapatkan Imunisasi IPV di wilayah


kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
0-11 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah bayi yang mendapatkan Imunisasi IPV 2 di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
0-11 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi yang mendapatkan Imunisasi MR di wilayah


kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
0-11 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi < 1 tahun yang mendapatkan Imunisasi dasar lengkap


(IDL) di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
< 1 tahun di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah bayi yang mendapatkan Imunisasi MR di wilayah


kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran bayi
0-11 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah anak SD/MI atau sederajat kelas 1 yang


mendapatkan Imunisasi DT di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah siswa
kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah anak SD/MI atau sederajat kelas 2 dan kelas 3
yang mendapatkan Imunisasi Td di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah siswa kelas 2
dan kelas 3 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau
yang sederajat di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah anak SD/MI atau sederajat kelas 1 yang


mendapatkan Imunisasi MR di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah siswa kelas 1
Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah ibu hamil yang mendapatkan Imunisasi TT2,


TT3, TT4, TT5 di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah ketepatan laporan mingguan yang dilaporkan


di SKDR
──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah
mingguan dalam satu tahun

Jumlah kelengkapan laporan mingguan yang dilaporkan


di SKDR
──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah
mingguan dalam satu tahun
Jumlah laporan STP bulanan + C1 campak yang dilaporkan

──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah
bulan dalam satu tahun

Jumlah kKLB (laporan W1) yang ditanggulangi dalam


kurun waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah KLB
(laporan W1) dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah suspek AFP yang ditemukan diwilayah Puskesmas


dalam kurun waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah
penduduk umur < 15 tahun di wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah suspek campak yang ditemukan di wilayah


Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
──────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah
penduduk di wilayah Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun

Jumlah pasien yang mendapat asuhan keperawatan langsung


oleh perawat pada rawat jalan
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah pasien yang dilakukan pengkajian, pemeriksaan fisik
oleh perawat pada junjungan rawat jalan, IGD di Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun

Jumlah keluarga yang mendapat asuhan keperawatan


keluarga di wilayah kerja Puskesmas
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah sasaran keluarga yang bermasalah kesehatan dan
tercatat dalam register R1 Perkesmas dalam kurun waktu
satu tahun

Jumlah keluarga rawan yang di bina yang memenuhi


kriteria KM III dan IV di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah keluarga rawan yang ada di wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah keluarga rawan yang di bina yang memenuhi
kriteria KM III dan IV di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah keluarga rawan yang ada di wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah KM III dan IV pada keluarga dengan penderita TBC


di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah keluarga yang anggota keluarganya menderita TBC
di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah KM III dan IV pada keluarga dengan penderita Hipertensi


di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah keluarga yang anggota keluarganya menderita Hipertensi
di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah KM III dan IV pada keluarga dengan penderita ODGJ


di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah keluarga yang anggota keluarganya menderita ODGJ
di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah kelompok resti yang ada diwilayah kerja Puskesmas


yang mendapat askep kelompok dalam kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah kelompok resiko tinggi yang ada dan tercatat pada
buku register kelompok resti di Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun

Jumlah Desa / RW /RT / Kelurahan resti yang mendapat askep


komunitas pada kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Desa /RW / RT / Kelurahan minimal 1 mendapat askep
komunitas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah kunjungan pasien sentra keperawatan


───────────────────-─────────────────── x 100%
10% jumlah kunjungan Puskesmas

Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah anggota keluarga wanita berstatus menikah (usia 10 - 54
tahun) dan tidak hamil atau laki-laki berstatus menikah (usia > 10
tahun)
Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah anggota keluarga wanita berstatus menikah (usia 10 - 54
tahun) dan tidak hamil atau laki-laki berstatus menikah (usia > 10
tahun)

Ibu yang melakukan persalinan di fasilitas kesehatan


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Ibu pasca bersalin (usia bayi 0 - 11 bulan)

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah balita usia 12 - 23 bulan

Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif


───────────────────-──────────────── x 100%
Jumlah balita usia 7 - 23 bulan

Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah balita usia 2 - 59 bulan 26 hari

Penderita Tuberkulosis Paru mendapatkan pengobatan sesuai


standar
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah anggota keluarga dengan penderita Tuberkulosis usia
>15tahun

Penderita Hipertensi melakukan pengobatan sesuai standar


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah anggota keluarga dengan penderita Hipertensi usia
>15tahun
Penderita Hipertensi melakukan pengobatan sesuai standar
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah anggota keluarga dengan penderita Hipertensi usia
>15tahun

Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak di


terlantarkan
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah anggota keluarga dengan penderita gangguan jiwa berat
(pernah di diagnosa schizophrenia)

Anggota keluarga tidak ada yang merokok


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah anggota keluarga yang dikunjungi (semua umur)

Keluarga sudah menjadi anggota JKN


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah anggota keluarga yang dikunjungi (semua umur)

Jumlah keluarga mempunyai akses sarana air bersih


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah keluarga yang dikunjungi

Jumlah keluarga mempunyai akses atau menggunggunakan


jamban keluarga
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah keluarga yang dikunjungi
Jumlah penyehat tradisional yang di bina petugas Puskesmas
di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%

Jumlah penyehat tradisional seluruhnya di wilayah


Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah penyehat tradisional yang di bina petugas Puskesmas


di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun yang
mempunyai STPT / SIPT
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penyehat
tradisional seluruhnya di wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah kelompok TOGA yang di bina petugas Puskesmas


di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah kelompok
TOGA yang ada di wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah pasien di Puskesmas yang mendapatkan layanan


kesehatan tradisional dalam kurun waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
10% pengunjung
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah jemaah haji yang di periksa kebugaran jasmani


di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah penyehat
tradisional seluruhnya di wilayah
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah kelompok yang di bina petugas Puskesmas


di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────── x 100%
Jumlah kelompok yang
ada di wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Persentase kegiatan kesehatan olahraga di Puskesmas
di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────────── x 100%
Kegiatan olahraga
yang dilaksanakan di Puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas selama satu tahun

Jumlah Pos UKK yang terbentuk di wilayah kerja


Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
─────────────────────────────────────────── x 100%
1 (satu) Pos UKK yang
terbentuk yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah UKBM yang mendapat pembinaan di wilayah Puskesmas


dalam kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah UKBM yang ada diwilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun

Jumlah SD yang mendapat pembinaan oleh petugas Puskesmas di


wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah SD yang ada diwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun

Jumlah siswa SD yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi dan


mulut oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Siswa SD yang ada diwilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun

Jumlah siswa SD/MI yang mendapat penangganan oleh petugas


Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah Siswa SD/MI yang membutuhkan perawatan dalam kurun
waktu satu tahun di wilayah kerja Puskesmas
Jumlah penderita hipertensi ≥ 15tahun yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar
───────────────────-───────────────-─ x 100%
Jumlah estimasi penderita hipertensi di wilayah
Puskesmas

Jumlah gigi tetap yang ditambal permanen


───────────────────-──────────────── x 100%
Jumlah gigi tetap yang dicabut
Jumlah presentase capaian masing-masing indikator peresepan
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah komponen indikator peresepan

Jumlah item obat yang sesuai dengan fornas


───────────────────-────────────────── x 100%
Jumlah item obat yang tersedia di Puskesmas
Jumlah item obat yang sesuai dengan fornas
───────────────────-────────────────── x 100%
Jumlah item obat yang tersedia di Puskesmas

Jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia


di Puskesmas
───────────────────-────────────────────── x 100%
20

Jumlah resep obat generik


───────────────────-────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh resep obat pada tahun yang sama

Jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium di


Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Jumlah pemeriksaan laboratorium di Puskesmas dalam kurun waktu
1 tahun
───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Jumlah pemeriksaan laboratorium di Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun

Jumlah jenis pelayanan yang tersedia


─────────────────────────────── x 100%
Jumlah standar jenis pelayanan

Jumlah pasien dengan waktu tunggu penyerahan hasil


pelayanan laboratorium < 120 menit
───────────────────-───────────────────────── x 100%
Jumlah seluruh pemeriksaan

Jumlah pemeriksaan Mutu Internal yang memenuhi standar jumlah


───────────────────-───────────────────────────── x 100%
Pemeriksaan dalam 1 bulan
Jumlah pemeriksaan Haemoglobin pada ibu hamil K1
───────────────────-──────────────────────── x 100%
Jumlah ibu hamil K1 di Puskesmas

Jumlah pengambilan sputum BTA


───────────────────-───────── x 100%
Jumlah terduga TB

Jumlah terduga TB adalah proporsi kasus TB BTA


positif diantara semua kasus TB (tahun n-1) x 10

Anda mungkin juga menyukai