Anda di halaman 1dari 2

1. Proses sistem operasi dapat dibuat dengan berbagai cara.

Selain proses yang dibuat saat startup


sistem, proses juga dapat dibuat saat sistem operasi sudah berjalan. Misalnya, proses yang sedang
berjalan dapat menggunakan panggilan sistem untuk memunculkan proses baru.

Saat membuat proses, pengguna komputer juga bisa menjadi inisiator. Proses dibuat ketika pengguna
komputer menjalankan suatu program, baik dengan mengklik mouse atau mengetik perintah terminal.
Proses-proses ini menjalankan program sesuai dengan perintah yang diberikan oleh pengguna
komputer.

Selain itu, proses juga dapat dibuat pada mainframe atau sistem besar yang menerapkan kerja
kelompok. Pekerjaan batch adalah pekerjaan/proses yang banyak, namun disusun secara seri dan
biasanya hasilnya digunakan kemudian setelah seluruh proses pekerjaan batch selesai.

Setelah suatu proses dibuat, proses tersebut memenuhi tujuan pembuatan proses tersebut. Kemudian,
ketika tugas proses selesai, proses berakhir. Suatu proses berakhir jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi:

 Normal exit (voluntary): Proses telah menyelesaikan tugasnya dan mengakhiri dirinya sendiri.
 Error exit (voluntary): Proses mengalami kesalahan dan memutuskan untuk mengakhiri dirinya
sendiri.
 Fatal error (involuntary): Proses mengalami kesalahan fatal yang tidak dapat ditangani dan
sistem operasi memutuskan untuk mengakhiri proses tersebut.
 Killed by another process (involuntary): Proses lain memutuskan untuk mengakhiri proses
tersebut, biasanya ini dilakukan oleh sistem operasi ketika mendeteksi bahwa suatu proses
mengganggu kinerja sistem secara keseluruhan.

2. Dalam sistem operasi, suatu proses dapat mengalami berbagai tahapan yang mencerminkan siklus
hidupnya, mulai dari pembentukan hingga penyelesaian eksekusi. Berikut ini adalah penjelasan dan
gambaran dari tahapan-tahapan tersebut:

 New (Baru): Tahap ini terjadi ketika proses baru saja dibentuk. Pada tahap ini, biasanya hanya
blok kontrol proses (process control block) yang telah selesai dibuat dan disimpan di memori
utama, sementara instruksi dan data program belum dimuat.
 Ready (Siap): Pada tahap ini, proses telah siap untuk dieksekusi dan sedang menunggu giliran
dari CPU.

 Running (Berjalan): Tahap ini terjadi ketika proses sedang aktif dieksekusi oleh prosesor.

 Blocked (Terhalang): Pada tahap ini, proses tidak dapat melanjutkan eksekusi sampai suatu
peristiwa tertentu terjadi atau menunggu operasi I/O selesai.

Perubahan tahapan proses dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti adanya interupsi (misalnya,
habisnya jatah waktu eksekusi atau adanya proses lain yang lebih penting), permintaan operasi I/O,
menunggu suatu peristiwa khusus, atau penyelesaian eksekusi. Ketika proses baru dibentuk, ia akan
memasuki tahap “siap,” menunggu giliran untuk dieksekusi. Setelah mendapatkan giliran dari CPU,
proses akan memasuki tahap “berjalan” dan mulai menjalankan instruksi. Jika terjadi interupsi, seperti
habisnya jatah waktu eksekusi atau adanya proses lain yang lebih penting, proses akan kembali ke tahap
“siap.”

Proses dikatakan “terhalang” saat ia memerlukan sesuatu untuk melanjutkan eksekusi, seperti respons
dari operasi I/O atau menunggu proses lain selesai. Pada saat ini, tahapan proses akan berubah dari
“berjalan” menjadi “terhalang.” Setelah syarat yang dibutuhkan terpenuhi, proses akan kembali ke
tahap “siap.” Akhirnya, suatu proses dapat mencapai tahap “selesai” setelah menyelesaikan eksekusi.
Tahap “selesai” bisa bersifat normal atau akibat terjadi kesalahan (error).

Sumber Refrensi : BMP MSIM 4201/MODUL 3.5 – 3.8

Anda mungkin juga menyukai