Seperti yang telah pelajari pada pertemuan sebelumnya, bahwa karya sastra prosa pun mempunyai
unsur pembangun. Unsur-unsur tersebut saling mendukung satu dengan lainnya. Unsur –unsur
pembangun tersebut dapat berasal dari karya itu sendiri yang disebut unsur intrinsik dan dapat pula
dibangun oleh unsur di luar karya tersebut yang disebut unsur ekstrinsik. Namun agar pembahasan
tentang prosa lebih membekas ada baiknya Anda mengingat kembali perbedaan genre sastra berikut ini.
PUISI PROSA
Ciri Bahasanya mengandung rima dan kiasan Bahasanya terurai, lebih cenderung
menggunakan bahasa figuratif
Wujudnya Bentuknya berbait Bentuk tulisan bebas
Letaknya tertata ke bawah Diksi pada umumnya bermakna
Diksi pada umumnya bermakna konotatif konotatif
Sering tidak menghiraukan ejaan mengutamakan ejaan
Jenisnya
Yang Mantra,bidal, pantun dan karmina, talibun, seloka, Cerita Rakyat, Dongeng, fable, epos,
lama gurindam, syair legenda, Mithe(os), Cerita Jenaka, cerita
pelipur lara, sage, hikayat, dan silsilah
Yang Baru Puisi baru adalah : distichon, terzina, quatrain, Roman, Novel, Cerita Pendek
quint, sextet, septima, stanza atau oktaf, dan sonata
Puisi modern adalah: puisi epik, puisi lirik, serta puisi
dramatik
TEMA
Titik tolak pengarang dalam menyusun sebuah cerita. pengarang menentukan tema sebelum
mengarang. pembaca menemukan tema setelah membaca seluruh cerita.
AMANAT
Adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca, baik tersurat maupun tersirat
(amanat disembunyikan pengarangnya dalam keseluruhan isi cerita).
ALUR/ PLOT
Adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan huku sebab akibat.
Jenis alur: alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
Tahap alur:
pengenalan situasi cerita/ permulaan/ exposition.
pengungkapan peristiwa (complication)
menuju pada adanya konflik (rising action)
tahap perumitan
tahap puncak konflik (klimaks)
tahap peleraian
tahap penyelesaian
TOKOH
Jenis-jenis tokoh:
tokoh protagonis: mendukung cerita
tokoh antagonis: penentang cerita
tokoh tritagonis: tokoh pembantu, baik protagonis/ antagonis
PENOKOHAN
Adalah proses pengarang dalam menampilkan tokoh.
Cara pengarang menampilkan perwatakan tokoh:
ciri-ciri fisik tokoh
percakapan antarpelaku
lingkungan sosial
gambar tempat tinggal tokoh
pemaparan sifat tokoh
LATAR
Ada 3 latar:
latar tempat
latar waktu
latar suasana
GAYA BAHASA
Gaya bahasa menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu
memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh. gaya bahasa yang cermat dapat
menciptakan suasana yang berterus terang atau satiris, simpatik, menjengkelkan atau emosional.
bahasa dapat menciptakan suasana yang tepat bagi adegan seram, adegan cinta, adegan peperangan,
dan lain-lain. bahasanya segar, komunikatif, mudah dipahami, atau tidak berbelit-belit.
Kedudukan tokoh
orang pertama: pelaku utama, pengarang sebagai pengamat tidak langsung, pengarang sebagai
pengamat langsung.
orang ketiga: sudut pandang serba tahu, sudut pandang terarah.
UNSUR EKSTRINSIK
adalah unsur yang tidak secara langsung melekat dan membangun karya sastra.
tingkat pendidikan
profesi/ pekerjaan
status sosial ekonomi
pandangan politik
kepercayaan/ agama/ faham yang dianut pengarang dan lain-lain
keadaan zaman pada saat karya sastra diciptakan.
http://garis-cakrawala.blogspot.com/2013/01/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-karya.html
diunduh 14/3/2013/15.30