KESEHATAN
LINGKUNGAN
MINAHASA SELATAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
(KESLING)
A. PENDAHULUAN
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, prefentif,
penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan
kerja, angkutan umum, lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air, udara, tanah, limba
padat, cair, gas, kebisingan, pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan,
makanan, minuman dan bahan berbahaya.
B. LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat kesehatan
masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan, penyuluhan, pendokumentasian
secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa
komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak
ukur yang dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus waktu
tertentu yang menekankan kegiatan pada sumber, ambient (lingkungan), pemaparan dan
dampak pada manusia.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat sehingga terwujudkan masyarakat sehat
2023
Tujuan Khusus :
- Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum lingkungan pemukiman
dan lingkungan lainnya.
- Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air, tanah dan udara
- Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
Evaluasi hasil laporan tahunan Kesling, Pengolahan data laporan tahunan
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan di dalam
Gedung
F. SASARAN
1. Penyehatan Air
G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan
Bulan
No Kegiatan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Penyehatan air X X X X X X X X X X X X
Minum PDAM
Penyehatan X
SAB
2 Penyehatan X X X X X X X X X X X X
Rumah dan
Sanitasi Dasar
3 Pembinaan X X X X X X
Tempat-
Tempat Umum
(TTU)
4 Pembinaan X X X X X X
Tempat
Pengolahan
Makanan
(TPM)
5 Klinik Sanitasi X X X X X X X X X X X X
6 Pemberdayaan X X X X
Masyarakat
dgn Program
STBM
7 Pengawasan X X X X
Depot Air
Minum
Pemeriksaan X
Sampel Air
DAM
8 Penyehatan X X X X
Makanan
Jajanan
Cat : untuk klinik sanitasi dilakukan setiap hari
H. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan dan disusun pelaporan tentang
hasil- hasil kegiatan meliputi :
KK dengan Rumah Sehat yang memenuhi syarat
TTU dan TPM yang memenuhi syarat
SAB dan SAM yang memenuhi syarat
MINAHASA SELATAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
INSPEKSI TERHADAP TEMPAT – TEMPAT UMUM
(TTU)
A. PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua orang)
dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik secara insidentil
maupun terus menerus. Jadi tempat – tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat – tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Tempat – tempat umum merupakan tempat
kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan tetap yang
diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta dan atau perorangan yang dipergunakan
langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan tempat
– tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi social, belajar maupun melakukan
aktivitas lainnya. Tempat – tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya
penularan penyakit, penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi
lingkungan tempat – tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko
penyebaran penyakit serta penularan lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya
pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik dan tempat – tempat umum
perlu dijaga sanitasinya.
B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan keberadaan
tempat – tempat umum di wilayah kerja puskesmas maesaan sehingga tercipta
lingkungan dan masyarakat yang sehat
Tujuan Khusus :
- untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
Mencatat data
•
Melakukan pengukuran
•
Melakukan analisis
Melakukan Pengukuran
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat – tempat umum
(TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas
F. SASARAN
G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
No Kegiatan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Inspeksi X X X X
Kesehatan
Lingkungan
Terhadap
TTU
Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan dan disusun pelaporan tentang
hasil-hasil kegiatan
UPTD PUSKESMAS M A E S A A N
MINAHASA SELATAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
(TPM)
A. PENDAHULUAN
Rumah makan, depot dan warung adalah setiap tempat usaha komersil yang lengkap
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.
Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, warung, adalah
pemantauan secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung atas perkembangan
tindakan atau kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah
usaha tindak lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta
menilai tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan
petunjuk / saran perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat pengelolaan
makanan, pemeriksaan berkala, member saran perbaikan, melakukan kunjungan kembali,
memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan, depot dan warung yang
letaknya cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada beberapa penjamah
makanan yang menunjukkan perilakuyang tidak sehatdalam menjamah makanan, missal
menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah makanan ketika sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana disekitarnya, dimana sering ditemukan adanya rumah
makan , depot, warung yang melakukan pencucian peralatan makanan tanpa menggunakan
sabun, peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian yang sudah kotor, serta bahan
makanan belum jadi disimpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi dengan pelindung dari
hama.
C. TUJUAN
Tujuan umum :
Tujuan khusus:
- Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan
- Untuk mengetahui ruangan pengolahan
- Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
- Untuk mengetahui tempat sampah
- Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan
- Untuk mengetahui tempat cuci tangan
- Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)
•
Melakukan tindak lanjut
Menyusun rencana usulan kegiatan
•
F. SASARAN
- Rumah makan
- Restoran
- Jasa boga / catering
- Industri makanan
- Kantin
- Warung
- Makanan jajanan
G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Bulan
No Kegiatan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Inspeksi X X X X
Kesehatan
Lingkungan
Terhadap
TTU
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan dan disusun pelaporan tentang
hasil-hasil kegiatan
MINAHASA SELATAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DEPOT AIR
MINUM ISI ULANG
(DAMIU)
A. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa
air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air juga
diperlukan oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia
air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak untuk
diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum
dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan metabolism
dan fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karenasetiap saat tubuh bekerja
dan berproses. Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan dan mengolah makanan
agar dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari
sel adalah air. Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi
dengan baik. Begitu pula air merupakan bagian EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air
mata), uap pernapasan, dan cairan tubuh (darah, lymphe).
B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan
melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK), maupun depot air
minum (DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur – sumur gali (SG) atau pompa serta
air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi air minum setelah di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat besar,
sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu dilakukan pengawasan,
pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan sehat untuk
dikonsumsi masyarakat.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang
berasal dari depot air minum (DAM). Dengan demikian masyarakat akan terhindar dari
kemungkianan resiko terkenan penyakit bawaan air.
Tujuan Khusus :
- Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) di seluruh masyarakat
- Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan kabupaten / kota
sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual
- Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM) yang
melaksanakan kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan hidup bersih dan sehat (PHBS)
dalam melayani masyarakat
- Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAM) yang harus dibina oleh pemerintah
pemeriksaan sampel air depot air minum (DAM) yang ada di wilayah kerja puskesmas
cimanggung.
F. SASARAN
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Maesaan.
G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
No Kegiatan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Pembinaan dan X X X X X X X X X X X X
Pengawasan
DAM
Pertemuan X
Pengelola
DAM
Pengambilan X X X X
Sampel Air
DAM
MINAHASA SELATAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SARANA AIR
BERSIH (SAB)
A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai
program atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah,
swasta maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang – undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 yang
dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan penetapan kualitas air untuk
berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air bersih yang digunakan
slain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari – hari dan juga harus
memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis maupun
kimia. Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang
ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk
pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat kesehatn.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan masyarakat melalui
penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui air.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengamankan
kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Tujuan Khusus :
- Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
1. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
2. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
3. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan kualitas air
F. SASARAN
- Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB)
- Daerah pariwisata
G. JADWAL KEGIATAN
MINAHASA SELATAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KLINIK SANITASI
A. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi
untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan
lingkungan pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
- Keluhan utama
- Keluhan tambahan
- Riwayat penyakit terdahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Lamanya sakit
- Kondisi lingkungan
- Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas konseling dan
pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama sehingga pasien dan klien dapat
mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan
bantuan pihak lain.
B. LATAR BELAKANG
1. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare,
demam berdarah, malaria dan kulit.
2. Penyakit – penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
3. Penyakit – penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan
antara lain : diare, kecacingam dan keracunan makanan
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan
pestisida di rumah tangga.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif, kuratif dan
promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
Tujuan Khusus :
- Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan
masyarakat.
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku masyarakat (pasien,
klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersihd an
sehat.
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mencegah
dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan
F. SASARAN
1. Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
- Di luar gedung pelaksanaan dilakukan sesuai jadwal posyandu atau sesuai dengan
perjanjian dengan pasien
MINAHASA SELATAN
KERANGKA ACUAN
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
STOP BABS
A. PENDAHULUAN
STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
STBM terdiri dari 5 pilar:
Program nasional STBM dikhususkan untuk skala rumah tangga, sehingga program ini adalah program yan
bagi rumah tangga.
B. LATAR BELAKANG
Diwilayah Puskesmas Maesaan masalah utama program STBM adalah Buang air
besar sembarangan dimana beberapa masyarakat belum mempunyai jamban dan
sebagian yang sudah mempunyai jamban untuk pembuangan tinja yang langsung
disalurkan ke sungai dan kolam, untuk pilar yang lain sebagian besar masyarakat sudah
melaksanakan. Karena itu perlu dilaksanakan kegiatan untuk merubah perilaku
masyarakat agar mau membangun jamban dan septictank dengan cara pemicuan di
wilayah BABS. Hal tersebut sesuai dengan :
• Peraturan menteri Kesehatan nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat
• Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 132 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat
• Program STBM dalam Rangka Percepatan Target MDG’s goal 7 pada tahun 2016
• Perbup no 30 tahun 2015 dalam rangka STBM
Visi Puskesmas Maesaan adalah “terwujudnya Masyarakat kecamatan maesaan
sehat” menjadi puskesmas kepercayaan dan kebanggaan untuk hidup sehat tahun 2023
oleh karena itu STBM merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mewujudkan visi tersebut.
Tujuan Umum :
Mewujudkan prilaku masyarakat yang bersih dan sehat secara mandiri.
Tujuan Khusus :
Mewujudkan Desa ODF tahun 2023
verifikasi sendiri adalah membuktikan apakah wilayah satu Desa tersebut benar-
benar
semua warganya sudah buang air besar dijamban yang sehat atau tidak. Bila sudah
terbukti ODF/SBS bisa diajukan Desa tersebut untuk mendapat sertifikasi ODF/SBS.
F. SASARAN
Seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Maesaan.
G. TARGET
Semua Desa Di wilayah Kecamatan Maesaan ODF/SBS pada Tahun 2023
MINAHASA SELATAN
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENGELOLAAN LIMBAH
A. PENDAHULUAN
Limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan, sedangkan limbah medis atau
limbah klinis adalah semua hasil buangan yang berasal dari instalasi kesehatan, fasilitas
penelitian dan Laboratorium. Menurut Peraturan Pemerintah no. 101 tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dari sumber spesifik
umum karena menurut jenisnya limbah medis terdiri dari :
1. Limbah Benda Tajam adalah limbah yang dapat menyebabkan luka iris atau
tusuk
2. Limbah Infeksius adalah Limbah yang diduga mengandung bakteri, virus,
parasit dan jamur
3. Limbah Patologis adalah Limbah yang berasal dari jaringan tubuh
B. LATAR BELAKANG
Puskesmas Maesaan merupakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang melayani
pengobatan umum, pelayanan KIA/KB, Pengobatan GIGI dan Laboratorium, dll. Dari
kegiatan tersebut menghasilkan limbah klinis yang tergolong dalam Limbah B3.
Limbah B3 yang dihasilkan Puskesmas digolongkan atas limbah B3 padat dan Limbah
B3 Cair dan dalam pengelolaannya sangat berbeda.
sebagai berikut :
a. Pemilahan
Pemilahan limbah padat dimulai dari sumber penghasilan limbah (ruang BP,
BPG, Laboratorium, KIA, R. OBAT, IGD, dll) berdasarkan jenis kategorinya :
Limbah tajam (jarum suntik), Limbah Infeksius (Handscoon, masker bekas,
kapas bekas, kasa bekas, dll), Limbah Farmasi (Obat ED, bungkus obat, vial
vaksin, dll) dan Non medis
b. Pewadahan dan labeling
Pewadahan dilaksanakan sesuai peraturan, untuk limbah infeksius diwadahi
agar bisa dilakukan penanganan sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
4. Pemantauan limbah Cair
Pemantauan limbah cair dilaksanakan setiap hari oleh petugas Sanitasi dibantu
petugas cleaning servis untuk melihat berfungsi tidaknya saluran secara sempurna
dengan pemantauan langsung dan hasilnya dicatat dalam cheklist monitoring, bila
ada ketidak sesuaian segera melapor pada petugas Sanitasi agar bisa dilakukan
penanganan sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
F. SASARAN
Semua Limbah yang dihasilkan di Puskesmas Maesaan
G. TARGET
1. Pengelolaan Limbah Padat di Puskesmas Maesaan dilaksanakan sesuai
peraturan
2. Pengelolaan Limbah Cair di Puskesmas Maesaan dilaksanakan sesuai sarana yang
ada
3. Pemantauan Pengelolaan Limbah Padat setiap ada kegiatan
4. Pemantauan Pengelolaan Limbah Cair setiap ada kegiatan
A. PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang
disebabkanoleh virus dengue yang ditandai demam 2-7 hari disertai dengan
manifestasi perdarahan, penurunan trombosit (trombositopenia), adanya
hemokonsentrasi yang
ditandai kebocoran plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura,
hipoalbuminemia). Dapat disertai gejala-gejala tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri
otot dan tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola mata.
Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan manifestasi DBD
berat, ada yang hanya bermanifestasi demam ringan yang akan sembuh dengan
sendirinya atau bahkan ada yang sama sekali tanpa gejala sakit (asimtomatik).
Sebagian
lagi akan menderita demam dengue saja yang tidak menimbulkan kebocoran plasma
dan mengakibatkan kematian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebarluasan DBD antara lain adalah:
Perilaku masyarakat, perubahan iklim (climate change) global, pertumbuhan ekonomi,
ketersediaan air bersih. Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik, Cara
yang dapat dilakukan saat ini dengan menghindari atau mencegah gigitan nyamuk
penular DBD.
Oleh karena itu upaya pengendalian DBD yang penting pada saat ini adalah
melalui upaya pengendalian nyamuk penular dan upaya membatasi kematian karena
DBD. Atas dasar itu maka upaya pengendalian DBD memerlukan kerjasama dengan
program dan sector terkait serta peran serta masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Perkembangan penyakit DBD di wilayah Puskesmas Cimanggung selalu ada
setiap tahunnya
Data kesakitan DBD th 2016 dan 2017
wilayah yang padat DBD dan pada saat kasus DBD meningkat
6. Pemberantasan Sebelum Masa Penularan (PSMP)
PSMP dilaksanakan pada saat kasus DBD paling rendah, disesuaikan dengan
wilayah masing-masing, dengan kegiatan pemeriksaan jentik serentak melibatkan
Lintas sektor ( Kecamatan, Kelurahan, Kader Jumantik dan Petugas Puskesmas
yang ditunjuk)
5. SASARAN
Seluruh masyarakat di Kecamatan Cimanggung wilayah Puskesmas Cimanggung
6. TARGET
1. Menurunkan angka kesakitan DBD menjadi kurang dari atau sama dengan 50 per
100.000 penduduk pada tahun 2018
2. Menurunkan angka kematian akibat DBD
3. Mencegah penularan DBD dengan mengendalikan populasi vector sehingga Angka
Bebas Jentik (ABJ) diatas atau sama dengan 95%.
Semua Kasus DBD ditangani sesuai prosedur Setiap ada Laporan Kasus DBD
(sesuai pelaksanaan kegiatan)
7. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN
ditunjuk
Parakanmuncang CIMANGGUNG-
SUMEDANG
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
INSPEKSI FISIK PUSKESMAS
A. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Dalam mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya salah satunya dapat
dicapai dengan pelayanan kesehatan lingkungan yang merupakan suatu kegiatan atau
serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik
dari aspek fisik, kimia, biologi maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan
Salah satu kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan antara lain Inspeksi Kesehatan
Lingkungan yang merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara langsung
terhadapa media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasaran standar, norma dan baku
mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat salah satunya
lingkungan fisik puskesmas
B. LATAR BELAKANG
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi sehingga terwujud
linkungan yang sehat terutama lingkungan puskesmas dengan upaya pencegahan penyakit
dan/atau gangguan kesehatan. Upaya pemantauan lingkungan fisik puskesmas harus
diselenggarakan agar lingkungan puskesmas sehat dan aman bagi masyarakat maupun bagi
petugas puskesmas itu sendiri.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya dan pada pasien dan
petugas puskesmas pada khususnya yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan melalui pemantauan fisik puskesmas
Tujuan Khusus :
- untuk mengetahui sanitasi SAB di Puskesmas
- untuk mengetahui sanitasi pembuangan Limbah Padat Puskesmas
• Mencatat data
• Melakukan pengukuran
• Melakukan analisis
F. SASARAN
- Ruang Konseling
- Ruang Ka Tu dan staf
- Ruang Gudang
- Ruang Sterilasi
- Ruang limbah medis
- Jamban
G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
No Kegiatan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Inspeksi X X X
Kesehatan
Lingkungan
Terhadap
Puskesmas
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan dan disusun pelaporan tentang
hasil-hasil kegiatan