Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sistem Informasi merupakan kombinasi dari teknologi dan aktivitas
pengguna teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Istilah sistem
informasi ini juga sering digunakan untuk merujuk kepada interaksi antara
algoritmik, proses, data, teknologi dan juga manusia. Istilah ini tidak hanya
merujuk pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi ( TIK ),
tetapi juga merujuk pada cara pengguna berinteraksi dengan teknologi dalam
mendukung proses bisnis.
Seiring berkembangnya zaman, perubahan dunia semakin hari semakin
pesat. Perubahan tersebut salah satunya ditandai dengan teknologi yang semakin
canggih. Dengan teknologi yang canggih, manusia tentunya sudah jarang bekerja
secara manual. Pengguna dapat menggunakan komputer yang dapat berguna
untuk memasukkan data secara otomatis, menciptakan sebuah aplikasi sehingga
dapat bekerja secara cepat dan efisien. Namun, di masa ini masih ada beberapa
orang yang tidak begitu lancar dalam penggunaan komputer. Untuk itu perlunya
dirancang sebuah sistem informasi dengan fitur yang mudah dipahami.
Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) hasil merger dari
Politeknik Pos Indonesia (POLTEKPOS) dan Sekolah Tinggi Manajemen
Logistik Indonesia (STIMLOG) Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
334/E/O/2022 yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Mei 2022. ULBI
merupakan Perguruan Tinggi Pertama di Indonesia yang berfokus pada keilmuan
bidang Logistik, Manajemen Rantai Pasok, E-Commerce, dan Bisnis. Di ULBI
sendiri ada sebuah unit yang bernama BAAK. BAAK memiliki berbagai fungsi
dan tugas yang sangat penting, salah satunya yaitu dalam peminjaman ruangan.
Ruangan yang dikelola oleh BAAK terdiri dari ruangan yang terdapat di Gedung
Pendidikan Sekolah Vokasi kecuali ruangan 161 dan ruangan Auditorium serta
ruangan yang terdapat di Gedung Pendidikan FLTB. Ruangan tersebut dapat
digunakan untuk berbagai kegiatan misalnya kegiatan belajar mengajar, kelas
pengganti, sidang pkl, kegiatan organisasi dan lain lain. Namun dalam melakukan
peminjaman ruangan saat ini, pihak yang meminjam harus datang secara langsung
ke unit BAAK dan ada tahapan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
persetujuan sehingga proses peminjaman ruangan menjadi lambat. Lalu sering
terjadinya bentrok antar jadwal ruangan yang dipinjam karena tidak jelasnya data
yang diinput untuk meminjam ruangan. Selain itu, tidak adanya laporan secara
rinci dari hasil peminjaman ruangan. Untuk mempercepat dan mempermudah
proses peminjaman ruangan dirancanglah sebuah system informasi peminjaman
ruangan di BAAK berbasis website.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan
rumusan masalah yaitu :
1. Proses peminjaman ruangan kurang cepat, karena proses peminjaman ruangan
di BAAK masih dilakukan secara manual.
2. Tidak terinputnya data dari pihak yang mengajukan peminjaman ruangan.
3. Tidak terincinya laporan dengan jelas.
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam perancangan sistem informasi peminjaman ruangan
berbasis website di BAAK adalah sebagai berikut :
1. Merancang sistem yang dapat mempercepat proses peminjaman ruangan
2. Merancang sistem yang memudahkan admin untuk mengatur data yang masuk
agar lebih terstruktur, rinci dan jelas.
3. Merancang sistem yang dapat mempermudah dalam pembuatan laporan secara
rinci dan jelas.
I.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dari perancangan sistem informasi peminjaman ruangan
berbasis website di BAAK sebagai berikut :
1. Sistem hanya memungkinkan untuk mengirim notifikasi melalui website dan
email.
2. Sistem yang dirancang terbatas hanya untuk user unit BAAK, dosen, dan
mahasiswa/i aktif di ULBI.
3. Sistem hanya mengelola peminjaman ruangan.

I.5 Metodologi Penelitian


Penelitian ini menggunakan metodologi membangun perancangan sistem
dengan menggunakan pemograman berorientasi objek. Sedangkan dalam
melakukan pengembangan sistemnya menggunakan metode prototype. Prototype
didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai
tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. sedangkan proses untuk
menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping.
Penggunaan metode prototyping pada penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran aplikasi yang akan dibangun melalui tahap pembangunan
aplikasi prototype terlebih dahulu yang akan dievaluasi oleh user. Aplikasi
prototype yang telah dievaluasi oleh user selanjutnya akan dijadikan acuan untuk
membuat aplikasi yang dijadikan produk akhir sebagai output dari penelitian ini.
Prototyping dipilih karena semua fase bisa dilakukan berulang dalam
siklus sampai sistem selesai. Selain itu, dengan prototyping dapat mengulang
tahapan-tahapan dengan cepat jika ada perubahan kebutuhan pengguna.

Metodologi prototyping :
1. Perencanaan (Planning)
Pada fase perencanaan ini proses yang dilakukan adalah Observasi ke
Universitas Logistik dan Bisnis Internasional, melakukan pengumpulan data dan
juga melakukan wawancara dengan BAAK Universitas Logistik dan Bisnis
Internasional.
2. Analisa (Analysis)
Pada fase analisa ini dilakukan analisis data dengan bantuan Tools
Bussiness Process Modelling Notation (BPMN) dan penentuan pengguna yang
dapat mengakses sistem informasi manajemen.
3. Perancangan (Design)
Pada fase perancangan ini alat bantu yang digunakan untuk menjelaskan
atau menggambarkan proses perancangan yaitu menggunakan Data Flow Diagram
(DFD). Selain itu, untuk memodelkan kebutuhan data pada sistem digunakan ER-
Diagram, Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM). Serta
perancangan antar muka digunakan dengan bantuan aplikasi Figma.
4. Implementasi (Implementation)
Pada tahap Prototyping ini akan dilakukan implementasi pada proyek 2.
I.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan Proyek I adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II TEORI PENDUKUNG
Bab ini membahas teori pendukung berisikan uraian sistematis dari
teori yang ada pada literatur yang mendasari pemecahan masalah.
BAB III TINJAUAN ORGANISASI
Bab ini membahas tinjauan organisasi yang mendasari pemecahan
masalah.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini menganalisis permasalahan yang akan diatasi dengan
membangun model serta membahas perancangan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berisi kemungkinan
perancangan.

Anda mungkin juga menyukai