BAB
PENDAHULUAN
BAB I :PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang penelitian, permasalahan
penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, serta sistematika
pembahasan dari penyusunan skripsi.
BAB II :LANDASAN TEORI
Bab ini memberikan uraian secara sistematis mengenai penelitian-
penelitian terdahulu yang berhubungan dengan permasalahan yang
dibahas dalam penyusunan skripsi, model penelitian yang
dikembangkan, dan perumusan hipotesis.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang kerangka kerja dan gambaran umum
perusahaan.
BAB IV : ANALISIS DAN IMPLEMENTASI
Bab keempat berisi hasil gambaran besar website yang diciptakan
pada sistem yang sedang berjalan, analisis sistem yang diusulkan
dan implementasi sistem yang dibangun.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian
sistem, serta saran perbaikan dan pengembangan sistem ke depan.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dan sebuah sistem dapat memiliki beberapa masukan dan keluaran sekaligus.
Sebuah sistem memiliki sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yaitu (Sutabri,
2012):
1. Komponen sistem (Components)
Dalam suatu sistem ada sejumlah komponen yang sering disebut dengan
subsistem yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan
berinteraksi satu sama lain, yang artinya saling bekerjasama dalam
membentuk satu kesatuan. Beberapa komponen dalam sistem dapat
terbagi menjadi beberapa bagian-bagian atau subsistem dari sistem,
dimana subsistem tersebut memiliki sifat-sifat dari sistem untuk
menjalankan fungsi-fungsi tertentu yang dapat mempengaruhi proses dari
sistem tersebut.
2. Batas sistem (Boundary)
Batasan sistem adalah sebuah daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan lingkungan luarnya termasuk sistem yang lainnya. Batasan suatu
sistem dapat direpresentasikan sebagai ruang lingkup (scope) sistem itu
sendiri.
data- data yang didapatnya dari masukan dari bentuk yang tak berguna atau tak
memiliki makna menjadi bermanfaat bagi yang menerimanya. Nilai suatu
informasi berhubungan dengan keputusan, apabila tidak ada keputusan yang
diambil maka informasi tersebut tidak diperlukan.
2.3.3 Siklus Informasi
Untuk satu atau beberapa data dapat menjadi suatu informasi maka
dibutuhkan suatu model atau siklus bagaimana proses tersebut terjadi (Sutabri,
2012). Data diolah dengan menggunakan model tertentu untuk dijadikan sebuah
informasi, kemudian penerima mendapatkan informasi tersebut dan penerima
akan membuat suatu keputusan berdasarkan informasi tersebut, kemudian
penerima akan melakukan tindakan atas keputusan yang dibuatnya tadi,
kemudian dari tindakan tadi menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan
membuat sejumlah data kembali. Data akan dimasukan kedalam sistem dan
diolah oleh suatu model tertentu dan seterusnya membentuk suatu siklus.
Siklus tersebutlah yang biasa disebut dengan siklus informasi atau biasa
disebut juga sebagai siklus pengolahan data. Adapun siklus informasi sebagai
berikut:
2. Relevan ( relevance)
Informasi harus memiliki manfaat bagi penerimanya. Relevansi
informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi
tentang keuntungan penjualan kepada bagian gudang perusahaan tentu
kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada manajer atau
pemimpin perusahaan tersebut.
bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem yang dapat mengolah data
menjadi sebuah informasi untuk digunakan oleh suatu organisasi tertentu.
2.4.2 Komponen Sistem Informasi
Blok model yang dimaksud disini adalah suatu prosedur yang akan
dilakukan untuk memanipulasi data-data dengan cara yang telah
ditentukan sebelumnya agar dapat dihasilkannya suatu keluaran.
bahan mentah, yaitu bahan atau barang yang nantinya akan diproses lebih
lanjut menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
2. Persediaan barang dalam proses merupakan persediaan yang telah
mengalami perubahan, namun belum selesai. Supplies inventory adalah
persediaan yang berfungsi untuk menunjang proses operasi atau produksi
supaya dapat berjalan dengan lancar.
3. Persediaan barang dagangan merupakan persediaan yang menyimpan
barang untuk dijual kembali sebagai barang dagangan.
4. Persediaan barang jadi merupakan persediaan yang didapat dari hasil
operasi atau produksi sebuah perusahaan yang sudah selesai atau sudah
selesai tahap akhir dan masih disimpan di gudang perusahaan.
2.5.4 Metode Inventory
Ada empat alternatif metode penilaian persediaan barang yaitu sebagai
berikut (Jusup, 2005):
1. Metode FIFO (First-In First-Out)
Metode FIFO menganggap bahwa barang yang lebih dulu dibeli, akan
dijual terlebih dahulu atau dalam kata lain barang yang masuk ke gudang
terlebih dahulu maka barang tersebut yang akan digunakan atau dijual
terlebih dahulu. Dengan demikian harga barang yang diperoleh lebih dulu
dibeli dianggap akan menjadi harga pokok penjualan yang lebih dulu.
2. Metode LIFO (Last-In First-Out)
Metode LIFO didasarkan pada anggapan bahwa yang lebih akhir akan
dijual atau dikeluarkan lebih dulu. Dengan demikian harga barang yang
diperoleh lebih akhir akan dialokasikan lebih dulu sebagai harga pokok
penjualan.
maupun kesalahan.
4. Operation & Maintenance
Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi,
dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam
memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya.
Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai
kebutuhan baru.
2.7.2 Kelebihan dan Kelemahan Metode Waterfall
Kelebihan menggunakan metode air terjun (waterfall) adalah metode ini
memungkinkan untuk departementalisasi dan kontrol. Proses pengembangan
model fase one by one, sehingga meminimalisir kesalahan yang mungkin akan
terjadi. Pengembangan bergerak dari konsep, yaitu melalui desain, implementasi,
pengujian, instalasi, penyelesaian masalah, dan berakhir di operasi dan
pemeliharaan.
Kekurangan menggunakan metode waterfall adalah metode ini tidak
memungkinkan untuk banyak revisi jika terjadi kesalahan dalam prosesnya.
Karena setelah aplikasi ini dalam tahap pengujian, sulit untuk kembali lagi dan
mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan baik dalam tahap konsep
sebelumnya.
pemodelan yang kompleks dan kaya dengan fitur (Sugiarti, 2018). UML
merupakan sebuah bahasa pemodelan yang sudah menjadi standar dalam industri
untuk dilakukannya perancangan, pendokumentasian, dan visualisasi sistem
perangkat lunak. UML menawarkan sebuah model untuk perancangan sistem
yang telah menjadi standar.
2.9 Metode dan Perancangan yang Digunakan
2.9.1 Diagram Konteks
Diagram konteks ini berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem
akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi
“siapa”Saja yang memberi data (dan data apa saja) ke dalam sistem, serta kepada
siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan”. (Abdullah,
2015).
2.9.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat pemodelan dari proses analisis
kebutuhan perangkat lunak. Dalam DFD dibahas fungsi-fungsi apa saja yang
diperlukan oleh suatu sistem dan aliran data yang terdapat diantara proses
didalamnya. DFD berguna sebagai alat untuk memverifikasi apakah sistem yang
akan dibangun sudah memenuhi kriteria yang diinginkan oleh pengguna atau
belum. (Abdullah, 2015).
Data Flow diagram (DFD) adalah representasi grafik yang
menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan
sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output).
Notasi-notasi pada DFD (Edward Yourdon dan Tom DeMarco) adalah sebagai
berikut : (Rosa dan Shalahuddin, 2013).
17
1. Multiplatform
Mysql tersedia di banyak platform seperti Windows, Linux, Unix, MacOS,
dan lainnya.
2. Andal, cepat dan mudah digunakan
MySQL digolongkan sebagai database server yang andal. MySQL juga
dapat menangani basis data dengan ukuran yang besar serta memiliki
kecepatan tinggi dalam mengaksesnya. MySQL juga mendukung banyak
sekali fungsi dalam mengakses database dan MySQL ini sangat mudah
sekali untuk digunakan.
3. Jaminan keamanan akses
MySQL mendukung adanya pengamanan database dengan berbagai
kriteria dalam pengaksesannya.
4. Dukungan SQL
MySQL mendukung perintah SQL (Structured Query Language).
Sebagaimana diketahui, SQL adalah standar dari pengaksesan database
relational.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
selanjutnya biasanya untuk acara apa kaos ini dibuat supaya desain bisa
menyesuaikan untuk acara tersebut. Pertanyaan – pertanyaan lain biasanya kaos
ini digunakan kepada pihak mana tetapi pertanyaan ini tidak selalu ditanyakan
kepada pelanggan. Proses bisnis pada Adiwarna Digital Printing saat ini dapat
dilihat sudah terstruktur, tetapi proses bisnis kurang efektif dikarenakan belum
tersistemnya proses pemesanan kaos sablon dan pendataan pemesanan masih
manual menggunakan catatan pemesanan.
akan dipesan. Data dari pemesanan nantinya akan terkirim di halaman data
pemesanan yang dapat dilihat dan dikelola oleh pihak Adiwarna Digital Printing.
Gambaran dari alur proses bisnis setelah terdapat Sistem Informasi Pemesanan
Kaos Adiwarna Digital Printing dapat dilihat pada Gambar 3.3.
e. Balsamiq Mockup 3
Balsamiq Mockup 3 digunakan sebagai aplikasi untuk membuat desain
interface dari sistem informasi pemesanan kaos sablon Adiwarna Digital
Printing.
f. Microsoft Visio
Microsoft visio adalah sebuah program atau aplikasi komputer yang sering
digunakan untuk membuat use case diagram, flowchart, brainstorm, dan
skema jaringan.
informasi kaos yang sudah pernah dikerjakan oleh pihak Adiwarna Digital
Printing yang bisa dilihat oleh konsumen di halaman website.
31
Berikut ini adalah desain alur proses dari Sistem Informasi Pemesanan
Kaos Adiwarna Digital Printing menggunakan DFD. Penjelasan dari DFD dari
Sistem Informasi Pemesanan Kaos Sablon Adiwarna Digital Printing dapat
dilihat sebagai berikut:
a. Perancangan Data Flow Diagram (DFD) Level 0
DFD level 0 dari Sistem Informasi Pemesanan Kaos Sablon Adiwarna
Digital Printing adalah sebuah rancangan sistem secara umum. Gambar
DFD level 0 pada Gambar
32
a. Tabel About
Tabel profile adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan database yang
diperlukan untuk mengolah data profile toko yang bisa dikelola oleh
admin. Database profile toko berisi id_toko sebagai primary key,
nama_toko, alamat_toko, contact. Gambar database profile toko pada
Tabel.3.3.
40
c. Tabel Pemesanan
Tabel gambar pemesanan adalah tabel yang digunakan untuk
menyimpan database pemesanan yang diperlukan untuk mengolah data
pemesanan yang berisi informasi untuk admin. Database pemesanan
berisi id pemesanan sebagai primary key, nama_pemesanan, nomor_hp,
warna_kaos, tipe_kaos, bahan_kaos, jumalah_kaos, gambar_desain.
Gambar database pemesanan pada Tabel 3.6.
1. Penjual
2. Pembeli
3. Barang
43
A. Penjual
1. id_penjual : integer (PK)
2. nama penjual : string
3. email : string
4. no_telp : string
5. alamat : string
B. Penjual
C. Barang
setiap penjual boleh menjual barang apapun yang ingin dijual. Kardinalitas
relasi antara penjual dan barang adalah one to many karena seorang
penjual dapat menjual banyak barang atau banyak barang dapat dijual oleh
seorang penjual.
petugas. Kardinalitas relasi antara pembeli dan barang adalah one to many
karena seorang pembeli dapat membeli banyak barang atau dengan kata
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Setelah user admin masuk pada system log-in admin , maka tampilan akan
seperti pada gambar diatas. Untuk user admin agar dapat mengakses maka user
admin harus mengisikan nama user dan password yang sudah disediakan dengan
mengisikan data username : “admin” dan password : “admin”
52
Setelah user admin, masuk pada system maka tampilannya akan seperti
pada gambar, di halaman ini menampilkan menu dasbor dan data produk.
53
Setelah itu user admin, dapat beralih ke menu data produk. Di Dalam
halaman data produk menampilkan nama dari kaos, harga kaos, kategori dari kaos
detail kaos, hapus data dan input produk. Pada halaman input produk user admin
dapat menambahkan produk kaos yang diinginkan.
d. Halaman Input Produk
Pada halaman input produk user admin dapat menambahkan data kaos
sablon, di halaman input produk menampilkan nama, harga, kategori, deskripsi
dan foto. Tidak lupa user admin menambahkan data produk kaos sablon dengan
mengisi personal info dari produk yang akan dijual yang dapat dilihat seperti
gambar diatas.
e. Halaman Detail Produk
Setelah itu user admin juga dapat menggunakan halaman detail, pada
halaman detail ini user admin dapat melihat data produk kaos yang sudah
diinputkan pada halaman input produk. Jika pada halaman ini produk mengalami
perubahan, maka user dapat merubah data tersebut seperti pada gambar diatas.
55
Pada halaman produk ini, menampilkan fitur deskripsi kaos sablon, fitur
tambah qty, harga kaos dan fitur button beli. User/ Konsumen dapat mulai
memesan kaos sablon yang diinginkan, setelah memilih user dapat menggunakan
fitur yang sudah disediakan seperti pada button “ Beli sekarang “, maka kaos
sablon yang sudah di pesan akan terkonfirmasi by Wa.
c. Halaman Contact us
BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Hasil dari penelitian yang dilakukan dengan judul Rancang Bangun Sistem
Informasi Penjualan dan Pembelian Kaos Sablon Adiwarna Printing Berbasis
Web sebagai berikut :
5.2 Saran
Sistem Informasi Pemesanan Kaos Sablon Adiwarna printing ini dibangun
dengan tujuan untuk menjadikan toko kaos sablon Adiwarna lebih berkembang
dan mengikuti perkembangan jaman. Tidak dipungkiri Sistem Informasi ini masih
dalam tahap pengembangan, oleh karena itu diharapkan dari berbagai pihak untuk
dapat dapat ikut serta mengembangkan sistem informasi ini. Semoga kedepannya
sistem informasi dapat pembaharuan berupa notifikasi untuk pihak Adiwarna
Printing saat ada pesanan yang masuk sehingga pesanan yang masuk dapat
ditanggapi dengan segera oleh pihak Adiwarna Printing tidak harus menunggu
dari pihak konsumen dan penambahan fitur berupa fitur informasi status
pemesanan untuk konsumen sehingga konsumen dapat memantau bagaimana
perkembangan pembuatan pesanan kaos sablonnya.
58
DAFTAR PUSTAKA
Andi.