Anda di halaman 1dari 3

Nama : Atika Ghonimatus Solihah

NIM : A1D022137

Morfologi tanaman jagung

 Akar
Akar tanaman jagung adalah akar serabut yang terdiri atas akar seminal,
akar adventif, dan akar tunjang. Akar seminal merupakan akar yang tumbuh
dari radikula dan akan melambat pertumbuhannya setelah plumula muncuk ke
permukaan tanah. Akar adventif merupakan akar yang berkembang dari tiap
buku di ujung mesokotil secara berurutan dan biasanya berada di permukaan
tanah. Akar adventif berperan dalam pengambilan air dan hara. Adapun akar
tunjang merupakan akar adventif yang mengalami penebalan kemudian
muncul di permukaan tanah sebanyak 2-3 buku. Fungsi akar tunggang adalah
untuk menjaga tanaman tetap tegak, mengurangi rebah batang, juga dapat
membantu dalam penyerapan hara dan air.

 Batang (stem)
Batang jagung berbentuk silinder yang terdiri dari beberapa ruas dan
juga buku ruas. Pada buku ruas teratas atau kedua teratas biasanya muncul tunas
yang akan berkembang menjadi tongkol. Batang tanaman jagung tersusun oleh
tiga jaringan utama yaitu epidermis, jaringan pembuluh dan pusat batang
(PITH).

 Daun (leaf)
Pada siklus hiup jagung, daun jagung mulai terbuka setelah koleoptil
muncul ke permukaan tanah. Tiap-tiap daun terdiri dari lamina (helai daun),
ligula, dan pelepah daun. Jumlah daun sama dengan jumlah buku batang,
biasanya 10-18 helai. Daun jagung memiliki tiga tipe, yaitu tipe erect (tegak)
dengan sudut antara kecil, semi erect (semi tegak) dengan sudut antara sedang,
dan pendant (menggantung) dengan sudut antara lebar.

 Bunga
Tanaman jagung adalah jenis tanaman monoecious sebab bunga jantan
dan betina terdapat pada tanaman itu sendiri. Bunga jantan muncul dari jaringan
pucuk apikal, sedangkan bunga betina muncul pada axillary apices tajuk.
Bunga jantan menghasilkan pollen yang mengandung 2 gamet jantan dan pati,
Penyerbukan terjadi apabila pollen mengenai rambut jagung (silk) yang muncul
pada ujung tongkol. Penyerbukan pada tanaman ini adalah penyerbukan silang
(cross pollination crops).

 Tongkol
Setelah terjadi penyerbukan, tongkol jagung berubah menjadi
kecoklatan dan biji jagung di dalamnya berubah menjadi warna kuning terang.
Tiap tanaman jagung biasanya memiliki satu atau dua tongkol yang diselimuti
oleh kelobot. Tiap tongkol jagung biasanya memiliki 10-16 baris biji jagung,
dan jumlah biji jagung keseluruhannya sejumlah 400-600 biji.
Biji jagung terdiri atas pericarp, endosperm, dan embrio. Pericarp
berupa lapisan tipis yang menjaga embrio tetap dalam kondisi baik serta
mengatur agar embrio tidak kkeurangan air. Adapun endosperm yang
merupakan cadangan makanan untuk embrio jagung.
Cara budidaya tanaman jagung

 Pemberian fungisida dan insektisida pada benih jagung.


 Persiapan lahan berupa pembajakan tanah.
 Penyemprotan herbisida pada lahan untuk memberantas gulma.
 Pengaturan jarak tanam 70 x 20 cm, tiap lubang diisi satu biji. Penanaman benih
jantan dilakukan terlebih dahulu yaitu selisih dua hari dibandingkan dengan
benih betina, gunanya agar induk betina telah siap disebuk ketika induk jantan
siap. Selain itu, dilakukan penanaman antara benih jantang dengan betina
menggunakan perbandingan 1 : 6, di mana penanaman 1 baris jagung jantan
diikuti penanaman 6 baris jagung betina.
 Pemberian pupuk dasar pada umur 35-45 hari setelah tanam berupa pupuk urea
yang dicampur dengan ZA dengan perbandingan 1 : 1. Pemupukan ini biasanya
dilakukan 2 -3 kali. Selain pemupukan, harus didahului dengan pembersihan
gulma pada lahan agar memaksimalkan pemupukan.
 Perlakuan roguing berupa membuang tanaman yang berbeda atau tipe simpang
untuk menjaga kehomogenan varietas.
 Pencabutan bunga jantan pada indukan betina, dilakukan pada usia tanaman 45
hari setelah masa tanam karena indukan betina harus benar-benar bersih dari
bunga jantan. Sedangkan induk jantan dibiarkan bunganya untuk digunakan
dalam penyerbukan.
 Penyemprotan pupuk daun menggunakan pupuk NPK guna menambah bobot
tongkol jagung sebanayk 5-6 kali menjelang panen.
 Pada usia tanam 80 hari, induk tanaman jantan dibuang tepat setelah proses
penyerbukan silamg selesai sebab indukan jantan rentan terhadap serangan
hawar daun.
 Pada usia tanaman 105 hari dapat dilakukan pemanenan.

Anda mungkin juga menyukai